GERENCENG
OLEH:
KOMANG AGUS ANANTA BIMA SEPTIADI
1419251023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini, makalah yang kami buat satu jilid ini berisi materi pengetahuan tentang Wantilan
Bale Banjar Gerenceng
Makalah ini memberikan perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan Arsitektur.
Setiap konsep di bahas dengan rinci dan disertai berbagai contoh yang memudahkan untuk
memahaminya. Di dalam setiap bab dapat kita temukan info yang merupakan informasi baru
mengenai Wantilan yang sesuai dengan materi yang sedang di bahas, info ini berguna untuk
memperluas dan menambah wawasan mahasiswa. Untuk menunjang pemahaman dan melatih
keterampilan mahasiswa, kami lampirkan kegiatan-kegiatan yang praktis dan mudah di
lakukan.
Makalah ini di sajikan secara sistematis, hal ini bertujuan
untuk memudahkan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
Wantilan
mempunyai
pengertian
sebagai
bangunan
besar
atau
mengadakan
sabungan
ayam
(kamus
besar
bahasa
juga
dapat
ditemukan
di
dalam
lingkungan
pura
kahyangan tiga dan pura banjar. Pada pura besar yang tidak termasuk
pura kahyangan tiga juga dapat ditemukan adanya wantilan. Salah satu
contohnya dapat ditemukan di Pura Petilan yang sering disebut Pura
Dalem Petilan Kesiman, Denpasar. Wantilan juga ditemukan di bencingah
puri (halaman di luar tembok penyengker puri). Wantilan di bencingah Puri
Gianyar yang fotonya termuat pada buku "Bali Abad XIX" adalah salah
satu contoh. Pun dalam buku "Kunst Op Bali" ada.
Denah wantilan pada awalnya berbentuk bujur sangkar. Hal ini tidak
lepas dari perkembangan fungsi awalnya. Keberadaan wantilan salah
satunya diawali oleh adanya keinginan untuk mengatapi suatu kegiatan
atau pun upacara yang dilaksanakan di areal terbuka (natah). Kegiatan
tersebut dapat berupa sangkep, tari wali, balih-balihan dan dapat juga
berupa tabuh rah.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Pengertian Wantilan
Wantilan
merupakan
bangunan
terbuka
ke
segala
arah.
Hal
ini
Bahan Observasi
Wantilan Bale Banjar Gerenceng
1.1.1 Tata letak
Bale Banjar Gerenceng adalah ruang pertemuan tradisional warga
1.1.2 Bentuk
Bangunan bale banjar gerenceng berbentuk bale banjar persegi
yang memiliki 4 saka utama. Selain ke 4 saka utama terdapat 8 saka yang
membantu menahan beban pada atap bangunan, kedelapan saka ini
sangat berperan penting untuk membantu ke-4 saka utama, karena
delapan saka ini langsung menuju ke tumpangan wantilan
1.1.3 Bahan
Pada elemen bawah bangunan menggunakan kramik berukuran 30
x 30 cm berwarna cream sebagai bahan penutup lapisan atas lantai, pada
tiangnya
menggunakan
tiang
kayu
sebagai
penyangga
bangunan.
struktur
menggunakan
struktur
rangka
kayu
yang
1.1.5 Utilitas
Pada pencahayaan menggunakan pencahayaan alami pada siang
hari dengan memanfaatkan tumpangan pada atap bangunan sedangkan
pada malam hari menggunakan bantuan cahaya lampu sebagai penerang
bangunan. Pantulan sinar matahari dapat masuk ke ruangan dengan
sempurna.
Pada
penghawaan
menggunakan
penghawaan
alami
dengan
sirkulasi
secara
sempurna
pada
bangunan,
sehingga
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Jadi penggunaan wantilan sangat berperan penting dalam penggunaan
bangunan di ranah publik,terutama untuk menunjang aktifitas dan
kreatifitas masyarakat di suatu desa atau banjar, dikarenakan wantilan
dapat difungsikan sebagai bangunan serba guna. Wantilan juga memiliki
ciri khas arsitektur bali yaitu terdapat tumpangan pada atapnya dan
sirkulasi udara pada atap bangunan dapat bersikulasi dengan baik
sehingga kenyamanan dapat dirasakan oleh orang yang berada di dalam
ruangan.
Sumber refrensi
http://photos1.blogger.com/blogger/1553/3937/1600/Gerenceng-DetailKubah.jpg
http://photos1.blogger.com/blogger/1553/3937/1600/Gerenceng-Menur.jpg
http://somebali2love.blogspot.com/2006_10_01_archive.html
http://pujaone.blogspot.com/2012/03/pengertian-wantilan-yangmana.html
http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2005/5/15/ars2.html