PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Selain itu, setiap tahunnya harga tanah di kota Depok mengalami peningkatan
yang cukup signifikan. Sebagai contoh, harga tanah di kota Depok bervariasi dan
terbilang cukup mahal. Untuk kawasan perkampungan, harganya berkisar dari Rp
2.000.000/m² sampai dengan Rp 10.000.000/m². sedangkan dijalan besar seperti
Margonda harga tanah mencapai Rp 20.000.000/m².
Akan tetapi, harga tanah di kota Depok relatif lebih murah dibandingkan
dengan kota-kota besar lainnya seperti di Jakarta. Hal ini merupakan salah satu
alasan untuk menjadikan kota Depok sebagai tempat untuk berinvestasi.
Oleh karena itu, upaya untuk perancangan mix-use building merupakan salah
satu upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Mix-use building ini
merupakan bangunan yang menghubungkan beberapa aktifitas dan fungsi yang
dirancang secara vertikal. Dengan menggabungkan fungsi hunian dan mall
sebagai penunjang kebutuhan, ada beberapa keuntungan yang dapat diambil.
Beberapa keuntungan tersebut ialah pemanfaatan lahan yang maksimal karena
pembangunan dirancang secara vertikal, mengurangi kemacatan karena penghuni
bias ke pusat perbelanjaan tanpa menggunakan kendaraan, dan hemat waktu serta
biaya. Konsep perancangan mix-use building ini diharapkan bisa menjadi solusi
terbaik untuk memenuhi kebutuhan penduduk kota Depok.
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Rumusan Masalah
1.4.Tujuan
1.5.Manfaat
1. Bagi Penulis
Bagi penulis sendiri, perancangan mix-use building mall dan apartemen ini
merupakan kewajiban yang harus dipenuhi yang merupakan syarat dari
kelulusan materi Metodologi Penelitian dan Studio Perancangan Arsitektur
IV. Disamping itu, dalam perancangan ini untuk mematangkan
kemampuan mahasiswa dalam penerapan ilmu ilmu yang telah diperoleh
dari perkuliahan sebelumnya.
2. Bagi Masyarakat
Manfaat perancangan mix-use building mall dan apartemen ini bagi
masyarakat ialah memberikan wawasan kepada masyarakat tentang jenis-
jenis struktur pada bangunan baik bentuk dan tampilannya yang digunakan
dalam bangunan. Selain itu masyarakat juga dapat memahami cara
mengoptimalkan lahan dengan mix-use building secara vertikal. Sehingga
nantinya masyarakat dapat memahami dan menerapkannya ketika
membangun sebuah bangunan.
3. Bagi Pemerintah Daerah
Pemerintah bisa ikut peran dalam mendirikan bangunan yang terkait
dengan pengembangan wilayah yang sesuai dengan tata guna lahan kota.
4. Bagi Akademisi
Bagi akademisi, perancangan mix-use building Mall dan Apartement ini
diharapkan dapat menambah referensi tentang mix-use building.
1.6.Batasan – Batasan
1. Pengguna
Objek yang akan dirancang merupakan penggabungan aktifitas apartement
dan mall. Adapun klasifikasinya, yaitu
a. Apartement
Sasaran pengguna apartement adalah masyarakat golongan menengah
keatas dan pelaku bisnis yang ingin memiliki tempat tinggal menetap
atau sementara di dekat lokasi kerja atau lokasi untuk melakukan
kegiatan sehari-hari.
b. Mall
Sasaran pengguna mall adalah masyarakat golongan ekonomi
menengah keatas dan penghuni apartement dengan seluruh golongan
usia.
2. Fungsi
Objek yang akan di rancang berupa mix-use building mall dan apartement
di kota Depok. Fasilitas yang disediakan dalam bangunan ini antara lain,
yaitu
a. Apartement
Memberikan fungsi sebagai tempat hunian dengan memberikan
beberapa fasilitas bersama yang dapat digunakan oleh seluruh
penghuni apartement dan fasilitas khusus yang diberikan pada setiap
unit dalam apartement tersebut.
b. Mall
Memberikan fungsi sebagai tempat penunjang kebutuhan, antara lain
sebagai tempat berbelanja yang lengkap, praktis, dan juga relative
aman. Sebagai tempat hiburan karena di mall kita dapat menghabiskan
waktu untuk sekedar berjalan-jalan maupun nongkrong di café sambal
menikmati suasana keramaian.
3. Jenis
a. Apartement
b. Mall
1.7.Pendekatan Rancangan
Pendekatan yang digunakan adalah arsitektur tropis modern