Anda di halaman 1dari 14

DEPARTEMEN PARIWISATA, POS DAN TELEKOMUNIKASI

DIREKTORAT JENDERAL PARIWISATA


KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PARIWISATA
Nomor :Kep. 103/K/II/92
TENTANG
PELAKSANAAN KETENTUAN USAHA JASA KONVENSI,
PERJALANAN INSENTIF DAN PAMERAN
DIREKTUR JENDERAL PARIWISATA

Menimbang bahwa dengan ditetapkan Keputusan M enteri


Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor :
KM. 108/H M /.703/ M PPT-91 ten tan g U saha
Jasa K onvensi, P e rja la n an In s e n tif dan
Pameran, dipandang perlu untuk m enetapkan
Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata tentang
Pelaksanaan Ketentuan Usaha Jasa Konvensi,
Perjalanan Insentif dan Pameran.
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang
Kepariwisataan;
2. K eputusan P resid e n RI N om or 1 1/M
Tahun 1982 tetang Pengangkatan D irektur
Jenderal Pariwisata;
3. K eputusan M enteri P a riw isa ta, Pos dan
Telekomunikasi Nomor : KM. 108/OT.003/
MPPT-83 tentang Organisasi dan Tata Kerja
D epartem en P a riw isa ta , Pos dan T e le ­
kom unikasi sebagaim ana telah b eb erap a
kali diubah te ra k h ir dengan K ep u tu san
Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
Nomor : KM.77/OT.001/MPPT- 91 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal
Pariwisata;
4. K eputusan M enteri P a riw isa ta, Pos dan
Telekomunikasi Nomor : KM.108/HM.703/
M PPT-91 ten tan g U sah aJasa K o n v en si,
Perjalanan Insentif dan Pameran.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : K EPUTU SA N D IR EK TU R JE N D E R A L
PA RIW ISA TA TENTANG PELA K SA N A A N
KETENTUAN USAHA JASA KON V EN SI,
PERJALANAN INSENTIF DAN PAMERAN .

BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :
a. Konggres, konferensi atau konvensi merupakan suatu kegiatan
berupa pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan ,
cendikiaw an, dan sebagainya) untuk m asalah-m asalah yang
berkaitan dengan kepentingan bersama;
b. Perjalanan insentif merupakan suatu perjalanan para karyawan
dan mitra usaha yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan
sebagai im balan penghargaan atas prestasi m ereka dalam
k a ita n p en y ele n g g a ra an konvensi yang m em bahas p e r­
kembangan kegiatan perusahaan yang bersangkutan ;
c. Pameran m erupakan suatu kegiatan untuk m enyebarluaskan
informasi dan promosi yang berkaitan dengan penyelenggaraan
konvensi dan atau dengan pariwisata;
d. Usaha Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif dan pameran merupakan
usaha dengan kegiatan pokok memberi jasa pelayanan bagi
suatu pertem uan sekelompok orang (negarawan, usahaw an ,
c en d ik iaw an , dan seb ag ain y a) untu k m em bahas m asalah
yang berkaitan dengan kepentingan bersama;
e. Izin Usaha adalah izin yang diberikan oleh Direktur Jenderal
untuk m enyelenggarakan Usaha Jasa K onvensi, P erjalan an
Insentif dan Pameran;
f. Izin penyelenggaraan adalah iz in yang yang d ik e lu a rk an
oleh D irektur Jenderal Pariw isata untuk m enyelenggarakan
konvensi dan pameran ;
g. Kegiatan adalah penyelenggaran kegiatan konvensi, perjalanan
insentif dan pameran ;
h. K epala k a n to r W ilayah adalah K epala K an to r W ila y ah
Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi;
i. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pariwisata.

55 7
BABU
LINGKUP KEGIATAN USAHA

Pasal 2

Lingkup kegiatan Usaha Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif dan


Pameran meliputi perencanaan, konsultasi dan pengorganisasian dapat
dilakukan bersama-sama dengan pihak pemberi tugas.

Pasal 3

K egiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 adalah sebagai


berikut :
a. merencanakan dan dapat melaksanakan bidding atau penawaran;
b. m enyusun perencanaan anggaran dan pengelolaan anggaran
untuk penyelenggaraan kegiatan;
c. merencanakan dan dapat menyelenggarakan kegiatan;
d. mengkoordinasikan penyelenggarakan transportasi;
e. menyiapkan tempat penyelenggaraan;
f. mengkoordinasikan keperluan akomodasi;
g. mengkoordinasikan kegiatan promosi dan public relation;
h. mempersiapkan penyelenggaraan perjalanan prapasca konvensi;
i. mengurus perizinan penyelenggaraan konvensi dan pameran;
j. m engurus kem udahan p ro se d u r Bea dan C ukai se rta
keimigrasian bagi peserta konvensi.

BAB m
PENGUSAHAAN

Pasal 4

U saha ja sa ko n v en si, p e rja lan a n in s e n tif dan p am eran d i­


selenggarakan oleh badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas
atau koperasi, yang maksud dan tujuan usahanya dinyatakan dalam
akte pendirian.
Pasal 5

U saha ja s a k o n v en si, p e rja lan a n in s e n tif dan p am eran


merupakan bidang usaha yang terbuka bagi Penanaman Modal
Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri ( PM DN)
yang dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 6
(1) Penyelenggaraan konvensi, perjalanan in sen tif dan pam eran
oleh penyelenggara dari luar negeri yang akan dilakukan di
In d o n e sia, harus m enunjuk p eru sah a an ja s a k o n v e n si,
perjalanan intensif dan pameran dalam negeri sebagai mitra usaha.
(2) Sebelum penandatanganan perjanjian kerjasama, mitra usaha
dalam negeri w ajib m elaporkan kepada D irek tu r Jen d eral
melalui Kantor Wilayah setempat untuk memperoleh persetujuan.

Pasal 7

Penggunaan Tenaga kerja warga negara asing pendatang oleh


badan usaha ja sa konvensi, perjalanan in s e n tif dan pam eran
dalam negeri harus berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 8

Penyelenggaraan usaha jasa konvensi, perjalanan in se n tif dan


pameran wajib :
a. memberikan perlindungan, menjaga keselamatan dan memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya kepada peserta;
b. bertanggung jaw ab untuk mem enuhi kew ajibannya kepada
pihak pemberi tugas berdasarkan perjanjian yang disepakati.

Pasal 9

D alam m en jalan k an k eg iatan usaha, p em im p in u sah a ja s a


konvensi, perjalanan intensif dan perjalanan wajib :

S59
a. m em enuhi k eten tu an dan p e rsy a ra ta n seb ag aim an a yang
ditetapkan dalam keputusan ini maupun peraturan perundang-
undangan lain n y a yang b erk aitan dengan k eg iatan u sah a
konvensi, perjalanan insentif dan pameran;
b. memenuhi ketentuan perjanjian kerja, keselamatan kerja dan
jam inan sosial karyawan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
c. m elakukan upaya secara terus menerus guna m eningkatkan
mutu dan profesionalisme tenaga kerja;
d. m enjalankan usahanya sesuai dengan norma dan tata cara
pengusahaan usaha jasa konvensi, perjalanan in s e n tif dan
pameran;
e. m em enuhi ketentuan yang berlaku m engenai p en g g u n aan
tenaga kerja;
f. m en y elen g g arak an tata buku p eru sah aan sesu ai d en g an
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. m elak san ak an kew ajib an atas p u n g u tan n eg ara m aupun
pungutan daerah yang ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV
PERIZINAN

Pasal 10
1. Untuk m elakukan usaha jasa konvensi, perjalanan in sen tif
dan pameran, harus memiliki izin usaha yang dikeluarkan oleh
Direktur Jenderal.
2. Izin usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan
setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. m em punyai kantor yang letaknya m udah d icapai oleh
um um dengan luas ruangan se k u ra n g -k u ran g n y a 60
(enam puluh) m2;
b. mempekerjakan karyawan tetap minimal 1 (satu) orang
yang telah m em iliki sertifik a t salah satu p en d id ik an
konvensi di lu ar negeri yang d iak u i oleh D ire k to ra t
Jenderal Pariw isata atau sertifikat pendidikan konvensi
dari Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikai serta
memiliki pengalaman menangani:
1) K onvensi Internasional sekurang-kurangnya 2 (dua)
kali atau;
2) Konvensi Nasional sekurang-kurangnya 5 (lima) kali.
c. memiliki fasilitas komunikasi guna mendukung kelancaran
k e g iatan usaha sek u ran g -k u ran g n y a 1 (sa tu ) p e sa w at
telepon, telex dan fax.
d. memiliki modal dasar sebesar Rp. 500.000.000,00 ( lima
ratus juta rupiah ).

Pasal 11

(1) Izin usaha berlaku selama usaha jasa konvensi, perjalanan insentif
dan pameran masih menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan
izin yang diberikan.
(2) Izin usaha dapat dipindah tangankan setelah memperoleh persetujuan
tertulis dari Direktur Jenderal.

Pasal 12

Permohonan dan pemberian izin usaha sebagaimana dim aksud


dalam pasal 10 ayat (1) tidak dipungut biaya.

BAB V
TATA CARA MENDAPATKAN IZIN USAHA

Pasal 13

(1) Permohonan untuk mendapatkan izin usaha diajukan secara


tertulis kepada Direktur Jenderal melalui Kepala Kantor W ilayah
setempat dengan melampirkan :
a. Salinan akte pendirian perusahaan yang disah k an oleh
Notaris;
b. Rekam an Surat Tanda Izin Tem pat U saha (SITU ) dari
Pemda setempat;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan;
d. Riwayat hidup Direksi;
e. Profil perusahaan.
(2) P ro fil perusahaan sebagaim ana dim aksud dalam ay at (1)
huruf e meliputi :
a. Struktur organisasi;
b. Pengalaman pelaksanaan pekerjaan perusahaan;
c. R iw ayat hidup karyaw an/tenaga ahli yang m em perkuat
perusahaan;
d. Lingkup kegiatan perusahaan;
e. Aspek keuangan perusahaan.
(3) P erm ohonan iz in usaha yang te la h d ile n g k a p i d engan
persyaratan sebagaim ana dim aksud dalam ayat (1) setelah
d ite liti k e len g k ap an dan keabsahan p e rsy a ra ta n n y a d i­
sam paikan oleh Kepala K antor W ilayah setem pat kepada
D irektur Jenderal disertai rekomendasi uuntuk penyelesaian
pemberian izin usaha.

Pasal 14
(1) Jan g k a w aktu p e n y ele saia a n rek o m en d asi s e b a g a i­
mana dimaksud dalam pasal 13 ayat (3) selambat-lambatnya
30 (tig a puluh) hari kerja sete la h b erk as p erm o h o n an
diterima secara lengkap oleh Kepala Kantor Wilayah setempat.
(2) Jan g k a w aktu p e n y ele saia n iz in usaha atau p e n o la k a n
pem berian iz in selam bat-lam batnya 90 (sem b ilan pu lu h )
hari kerja setelah berkas permohonan diterima secara lengkap
oleh Direktur Jenderal.

Pasal 15
(1) P en o lak an perm ohonan iz in usaha d ib e rita h u k a n secara
tertulis kepada pemohon melalui Kepala Kantor Wilayah setempat
disertai alasan penolakan.
(2) U ntuk m em udahkan pengaw asan maka kepada perusahaan
yang telah memiliki izin usaha diberikan Tanda izin usaha
untuk dipasang diruangan kantor yang mudah dilihat oleh umum.

Pasal 16
(1) Pemindahan atas pemilikan usaha jasa konvensi, perjalanan
insentif dan pameran wajib dilaporkan secara tertulis kepada
D irektur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Kantor
Wilayah setempat dengan melampirkan :
a. . Salinan akte jual beli;
b. Salinan akte badan usaha pemilikan yang baru.
(2) Perubahan nama perusahaan atau perubahan alamat perusahaan
jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran wajib dilapor­
kan secara tertulis kepada Direktur Jenderal dengan tembusan
kepada Kepala Kantor Wilayah setempat.
(3) Laporkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2),
disam paikan selam bat-lam batnya 30 (tiga puluh) hari kerja,
sejak pem in d ah tan g an an p e m ilik a n p eru sah a an atau
perubahan nama perusahaan atau perubahan alamat perusahaan.

BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 17

(1) Pem binaan dan pengaw asan terhadap usaha ja sa konvensi,


perjalanan intensif dan pameran dilakukan oleh Direktur Jenderal.
(2) Dalam hal bersifat khusus, Direktur Jenderal dapat menunjuk
pejabat lain untuk melakukan pemeriksaan setempat terhadap
usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran.

Pasal 18

(1) P im p in an usaha ja sa k o n v en si, p e rja la n a n in s e n tif dan


pameran wajib menyampaikan Laporan Kegiatan Usaha (LKU)
kepada Direktur Jenderal, sesuai dengan contoh formulir LKU
sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disam paikan
selam bat-lam batnya 2 (dua) bulan b erik u tn y a pada a k h ir
tahun takwim.

BAB vn
SANKSI

Pasal 19

(1) Izin usaha dapat dicabut apabila :


a. tidak memenuhi ketentuan persyaratan pengusahaan jasa
konvensi, perjalanan in sen tif dan pam eran sebagaim ana
ditetapkan dalam keputusan ini;
b. tidak memenuhi kewajiban untuk m enyam paikan laporan
kegiatan usaha kepada Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud
dalam pasal 18 ayat (1);
c. memperoleh izin usaha secara tidak syah.
d. ditemukan hal-hal yang meyakinkan dari hasil pemeriksaan
setem pat untuk m elaksanakan sanksi sebagaim ana d i­
maksud dalam pasal 17 ayat (2).
(2) Di samping sanksi pencabutan izin usaha sebagaim ana d i­
maksud dalam ayat (1) terhadap usaha jasa konvensi, perjalanan
insentif dan pameran dapat pula dikenakan sanksi lainnya
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Pasal 20
(1) Pencabutan izin usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 19
a y a t( ( l) d ila k u k a n setelah te rle b ih d ahulu d ib e rik a n
peringatan tertulis secara berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali
dalam jangka waktu 90 hari kerja.
(2) Pencabutan izin usaha dilakukan Direktur Jenderal berdasar­
kan saran dari Kepala Kantor Wilayah setempat.
(3) Izin usaha yang telah dicabut sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), Tanda izin usahanya wajib dikem balikan kepada
D irektur Jenderal dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak penetapan pencabutan izin usaha.

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 21
(1) S elam b at-lam b atn y a dalam jan g k a w aktu 1 (satu ) tahun
sejak berlakunya keputusan ini, semua usaha jasa konvensi,
p e rja lan a n in s e n tif dan pam eran yang te la h ada, w ajib
menyesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
keputusan ini.
(2) Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun telah lewat waktu, akan
tetapi usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka
terhadap pengusaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran
diberlakukan sebagai pemohon baru.

BAB IX
PENUTUP

Pasal 22

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini, akan diatur lebih
lanjut dalam petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan oleh Diretktur
Jenderal.
(2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 20 Februari 1992
DIREKTUR JENDERAL PARIWISATA

JO O P AVE

Salinan Keputusan disampaikan


kepada Yth :
1. Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi.
2. Menteri Penerangan.
3 . Mentri Perdagangan.
4. Menteri Luar Negeri.
5 . Menteri Kehakiman cq. Dirjen Imigrasi.
6. Menteri Keuangan cq. Dirjen Bea dan Cukai.
7. Kepala Kepolisian RI dan Jajaran Polri di daerah.
8. Ketua BKPM.
9. Ketua BPEN.
10. Kepala Kantor Wilayah Departemen Parpostel.
11. A r s i p.

Ill
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PARIWISATA

Nomor : Kep. 103/K/II/92


Tanggal : 20 Februari 1992

CONTOH SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA JASA KONVENSI


PERJALANAN INSENTIF DAN PAMERAN

Nomor 19
Lampiran :
Hal : Permohonan izin usaha Yth. Direktur Jenderal Pariwisata
jasa konvensi, perjalanan JI. Kramat Raya No. 81
insentif dan pameran. JAKARTA PUSAT

1. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata No...................


tanggal ......................... tentang Pelaksanaan Ketentuan Usaha
Jasa konvensi, Perjalanan Insentif dan Pameran, bersama ini kami
mengajukan permohonan untuk memperoleh Surat Izin Usaha
Konvensi, Perjalanan Insentif dan Pameran, dengan keterangan
sebagaimana pada Formulir terlampir.
2. Demikian disampaikan atas perhatian Bapak untuk hal ini diucapkan
terima kasih.

Hormat kami,

Tembusan Kepada Yth. : Nama jelas dan cap perusahaan


1. Direktur Bina Hubungan Lembaga Wisata
2. Kepala Kantor W ilayah....... Departemen
PARPOSTEL Propinsi ......................
3. A r s i p .

M6
LAMPIRAN
KEPUTUSANDIREKTURJENDERALPARIWISATA
Nomor : Kep. 103/K/II/92
Tanggal : 20 Februari 1992

F O R M U L IR
PERMOHONAN IZIN USAHA JASA KONVENSI, PERJALANAN
INSENTIF DANPAMERAN

I. PEMOHON
1. Nama lengkap pemohon
(Peminpin Perusahaan)
2. Nomor KTP. Pemohon
( Lampirkan foto copy KTP.)
3. Riwayat hidup ( Lampirkan riwayat hidup yang ditulis
sendiri)
4. Pas photo (Lampirkan pas photo pimpinan perusa­
haan dan ukuran 4 x 6 cm, sebanyak
4 lembar dan lekatkan 1 lembar pada
formulir in i).

II. PERUSAHAAN
1. Nama lengkap perusahaan :

2. Alamat perusahaan
3. Didirikan dengan
Akte Notaris :
3.1. Nama Notaris
3.2. Nomor dan tanggal ........................... ta n g g a l.......................
Akte ( Lampirkan foto copy akte notaris)
3.3. Pengesahan Akte | | Sudah ( lampirkan )
| | Belum.
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (Lampirkan foto copy NPWP)
5. Rekomondasi dari Kepala Kanwil...................... Departemen
Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi.
Propinsi ..................................................
Nomor ..................tanggal....................
(Lampirkan asli surat rekomendasi).

Ml
6. Bagan Organisasi : (Lampirkan Bagan O rganisasi)
7. Kantor
7.1. Lokasi Kantor : | | H otel/Perusahaan A kom odasi

| | Pusat Pertokoan/Perbelanjaan

| | Pusat Perkantoran..........................
| | Pelabuhan Udara/Laut ..............
| | Kawasan Pem ukim an................
| | Lainnya (sebutkan)
| | Menyewa (Lam pirkan salinan
bukti pemilik perjanjian sewa.
7.2. Luas Kantor
7.3. Izin Tempat Usaha / Lokasi
dari PEMDA : Nomor .....
T anggal.....
(lampirkan).

III. KARYAWAN

JUMLAH ( ORANG ) BERDASARKAN KOMPOSISI ~


KELAMIN TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN

Pria : Umum : ............ .....................


Wanita :

Jumlah : Teknis : ............ .....................

( Lampirkan riwayat hidup dari masing-masing karyawan ).


IV. FASILITAS PERUSAHAAN
1. Alat Komunikasi
a. Telepon : Nomor
b. Telex : Nomor
c. Facsimile : Nomor
d. PO Box : Nomor
2. Komputer = CZI buah
] Tidak ada.

V. LAIN- LAIN

Jika ada referensi lain harap lampirkan.


Data / keterangan yang tercantum dalam formulir permohonan
ini dibuat dengan sebenarnya.

19

Pemohon
Pas photo pemohon
Ukuran 4 x 6 Cm
Warna hitam putih
Nama lengkap dan tanda tangan
Serta cap /stempel perusahaan

Anda mungkin juga menyukai