PERIODE 89
DISUSUN OLEH :
BAGAS ADY PANGESTU – 41218120029
DOSEN PEMBIMBING:
WIBISONO BAGUS NIMPUNO, ST., M.Sc.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di sisi lain masyarakat Kota Batu sangat menyukai olahraga sepakbola, hal
ini dapat terlihat dengan banyaknya terdapat klub sepakbola, dalam mewadahi
kegemaran dan antusias masyarakat perlu di kembalikan fungsi Stadion Brantas
yang berstandar Internasional agar klub-klub sepak bola yang ada di Kota Batu
bisa tampil di kasta tertinggi sepakbola di Indonesia yaitu Liga 1 Indonesia yang
mengharuskan semua tim yang tampil di Liga 1 harus memiliki satdion yang
sesuai standar BLI yang mengacu pada standar yang dikeluarkan oleh AFC dan
FIFA
Stadion Brantas merupakan salah satu stadion di Malang, saat ini Stadion
Brantas digunakan sebagai tempat relokasi pasar dan sudah kurang layak,
dengan meredesain Stadion Brantas sesuai standar FIFA maka stadion ini
berpeluang untuk menjadi salah satu venue dalam ajang Internasional tersebut,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Batu.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari perancangan stadion adalah sebagai berikut:
BAB ini merupakan bab pendahuluan berisikan uraian dari latar belakang
masalah, pernyataan masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup, sistematika
penulisan, kerangka berfikir.
Bab ini merupakan bab tinjauan umum yang menjelaskan tentang kerangka
tinjuan umum, pemajaman terhadap Kerangka Acuan Kerja, Tinjauan Teoritis
Proyek, Tinjaun Teoritis Tema, Studi Preseden, dan Batasan dan Anggapan.
Bab ini merupakan bab data dan analisa yang berisi tentang data tapak, analisa
nonfisik, analisa fisik, zoning akhir.
BAB IV KONSEP
Bab ini menjelaskan tentang Konsep berupa konsep dasar, konsep gubahan
massa, konsep perancangan bangunan, konsep tapak dan lingkungan, dan
konsep lainnya yang dianggap penting.
DAFTAR PUSTAKA
1.6 Kerangka Berfikir
Latar Belakang
Stadion Brantas merupakan salah satu stadion di Malang, saat
ini Stadion Brantas digunakan sebagai tempat relokasi pasar dan
sudah kurang layak, dengan meredesain Stadion Brantas sesuai
standar FIFA.
Stadion ini berpeluang untuk menjadi salah satu venue dalam
ajang Internasional tersebut, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Batu.
Tinjauan Terhadap
Proyek
Merencanakan dan
merancang stadion
Tinjauan Umum
berstandar FIFA
Menghasilkan prinsip
perancangan arsitektur
metafora Tinjauan Terhadap
Proyek
Tinjauan Umum
Konsep
Perancangan
Kawasan Stadion Brantas dan Gelanggang Olahraga Gajah Mada Kota Batu
merupakan satu kesatuan kawasan yang tidak dapat dipisahkan yang menurut fungsi
dan manfaatnya adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang
olahraga yang mengarah dan membentuk manusia menjadi sehat baik jasmani
maupun rohani. Selain untuk kesehatan jasmani, Kawasan olahraga tersebut juga
diharapkan dapat menjadi sarana rekreasi. Karena selain disediakan sarana olahraga
yang menunjang prestasi, juga disediakan sarana olah raga yang lebih bersifat
rekreasi, misalnya skateboard dan free style bike.
a. Kondisi Stadion
Pada stadion lnternasional kondisi stadion harus diperhatikan dan
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan FIFA dari standar
kenyamanan dan keamanan bagi penonton, team, dan official dalam
pertandingan internasional.
b. Sirkulasi
c. Fasilitas Stadion
a. Air
Penggunaan air yanh digunakan untuk keperluan irigasi harus dikelola
secara lebih bertanggung jawab. Green Goal menyarankan penyimpanan
air hujan untuk mendukung sirkuasi air. Penghematan air lebih lanjut
dapat dilakukan dengan pemadangan teknologi hemat air pada peraltan
sanitasi.
b. Limbah
Pengolahan untuk menghilangkan limbah memerlukan biaya yanh cukup
besar dalam manajemen stadion untuk membatasi jumlah limbah yang
dihasilkan. Green Goal mengusulkan daur ulang dengan mengumpulkan
dan memisahkan serta menggunakan kembali limbah dari kemasan air
minum serta kemasan makanan yang dapat di daur ulang.
c. Energi
Kegiatan hemat energi harus mulai dilakukan dalam proses desain dan
juga konstruksi stadion, adapun penghemaran energi dapat dilakukan
dengan anatara lain penggunaan sumber energi photovoltaic, isolasi dan
perlindungan kaca di bagian luar Gedung untuk mengurangi penggunaan
AC, dan penggunaan sistem control bangunan yang dikontrol secara
terpusat untuk mengelola energi dengan lebih baik.
d. Transportasi
Faktor penting dalam manajemen acara adalah transportasi. Green Goal
mendorong untuk menghindari transportasi yang tidak perlu serta
menyarankan untuk penggunaan sistem transportasi umum seperti bus
dan juga kereta api.
2. Daerah Bantu
4. Elemen Penunjang
a) Gawang
b) Flag Corner
Sedangkan ukuran tiang yang digunakan untuk flag
corner harus memiliki tinggi minimal 1,5 m dengan diameter
tiang 0,12 m.
c) Benches
d) Papan Iklan
5. Tribun Penonton
a. Kapasitas Bangku Penonton
Personel keamanan
Gambar 2. 10 Parit
Sumber : FIFA Football Stadium Technical Reccomendations and Requirements
Pagar Transparant
c. Kenyamanan Penonton
Identitas Kursi
ldentitas kursi harus terpampang jelas, sehingga
ketika penonton tiba di stadion mereka mudah menemukan
bangku mereka. setiap nomor pada kursi harus mudah
diidentifikasi dengan penomoran yang jelas, tidak buram,
tidak terlalu kecil, dan penonton tidak harus membungkuk
untuk melihat nomor bangku mereka.
Fasilitas Sanitasi
Fasilitas toilet harus memadai bagi semua gender dan
juga kaum disabilitas. Setiap toilet harus memiliki air bersih
dan persediaan handuk atau pengering tangan yang
melimpah. Toilet juga harus terjaga kebersihan dan
kehigienisannya selama perandingan berlangsung. Jumlah
minimum yang disarankan untuk wastafel dan WC masing-
masing adalah 7 dan 20 unit untuk setiap 1000 wanita dan 15
WC atau urinoir (kira- kira 1 /3 WC dan 2/3 urinoir) dan 5
wastafel untuk setiap 1000 pria. Rasio jumlah tersebut harus
ditingkatkan pada area VIP dan VVIP. Fasilitas toilet pribadi
yang terdiri dari 1 WC dan wastafel harus dipertimbangkan
di semua fasilitas dengan rasio 1 per 5000 penonton untuk
digunakan oleh orang-orang dengan kebutuhan yang lebih
besar seperti anak-anak dan juga kaum dasabilitas.
Fasilitas Penjualan
Boot atau retail penjualan harus menarik dan juga
mudah dijangkau, makanan dan minuman yang dijual harus
terjaga kebersihan dan juga kehigienisanya. Retail penjualan
harus tersebar secara merata pada semua sektor di stadion,
sehingga mudah terjangkau oleh semua penonton di sektor
manapun mereka berada. Pada area stadion minimal harus
memiliki lima titik penjualan permanen per 1000 penonton,
dengan ukuran minimal sekitar 1m-5m untuk tempat
penjualan. Retail tambahan yang dibuat secara semi
permanent perlu dipertimbangkan untuk menangani penonton
pada evebt besar, papan menu harus terlihat dari kejauhan
agar penonton bisa memutuskan terlebih dahulu sebelum
pergi ke retail penjualan.
Telepon Umum
Meskipun popularitas ponsel meningkat dan
pengguna telepon umum berkurang, namun sejumlah
telepon umum harus disediakan pada area stadion.
d. Penonton Disabilitas
1) Ruang Pemain
Ruang pemain berada pada ruangan utama yang memiliki
akses langsung ke lapangan bermain dan terlindungi serta
tidak dapat diaskes oleh public dan media. Ruang pemain
minimum berukuran 150 m2 . Memiliki ventilasi udara
baik dari udara alami secara langsung maupun dengan
udara dari AC, lantai anti selip, dan juga penerangan yang
optimal. Pada ruang ganti juga harus terdapat bangku
untuk setidaknya 25 orang, loker untuk 25 orang, kulkas,
papan demonstrasi taktis, telepon, 1 meja, 5 kursi, dan 3
meja pijat. Ruang pijat atau perawatan harus terpisah dan
berbatasan langsung dengan ruang ganti. Fasilitas toilet
dan sanitasi harus berbatasan langsung dengan ruang
ganti. Setiap ruang pemain harus memiliki minimal 10
shower, 5 washtafel dengan cermin, 1 foot basin, 1
washtafel untuk membersihkan sepatu, 3 urinal, 3 WC, 2
pengering rambut.
Gambar 2. 14 Ruang Ganti Pemain
Sumber : FIFA Football Stadium Technical Reccomendations and Requirements
2) Ruang Pelatih
3) Ruang Wasit
g. Area Pemanasan
1) Outdoor
2) Indoor
1) Area VVIP
Posisi area VVIP berada di sebelah area VIP dengan
akses masuk yang memiliki keamanan tinggi sehingga
terlindungi dari area publik. Tempat duduk tamu VVIP
harus diberi nomor khusus dan dipisahkan dari kursi VIP.
Area ini juga harus terus menerus mendapatkan
keamanan secara ekstra. pada stadion juga harus terdapat
fasilitas resepsionis, area lounge, dan ruang makan
berkapasitas 25 orang yang disediakan khusus untuk
tamu VVIP. Pada stadion internasinal juga harus
disediakan ruang pribadi dengan ukuran sekitar 20 m2
untuk digunakan oleh presiden FIFA mengadakan
petemuan pribadi pada pertandingan internasional besar
dan piala dunia FIFA. Toilet untuk area VVIP juga harus
terpisah dengan tiolet untuk area VIP.
2) Area VIP
Area VIP berada di tribun utama dengan posisi
lebih tinggi dari lapangan permainan serta harus dipartisi
dari tribun umum, akses menuju area VIP harus terpisah
dari akses umum dan terdapat resepsionis pada area pintu
masuk, selain itu skses menuju area VIP harus disediakan
eskalator untuk menunjang akses menuju area VIP yang
berada di atas. Kursi untuk area VIP harus bernomer
individual dan berkualitas baik, tebuat dari lapiasan
berbahan kain, dengan sandaran tangan, dan tertutup oleh
atap. pandangan penonton VIP tidak boleh terhalang
sehingga memberikan tampilan yang sempurna untuk
melihat pertandingan. Harus disediakan ruang kaki yang
cukup lebar sehingga memungkinkan penonton untuk
masuk atau pergi tanpa menggangu penonton lain yang
duduk. Stadion internasional setidaknya harus
menyediakan minimal 300 kursi untuk area VIP. Selain
itu pada area VIP harus tersedia area refresing yang
terletak tepat dibelakang area VIP, yang meliputi:
1) Press box
Posisi press box harus berada di tengah tribun utama
tempat ruang ganti pemain dan fasilitas media berada, press
box harus benar-benar terletak pada posisi garis tengah berada,
dan dalam posisi yang tidak terdapat penghalang apapun, dan
juga gangguan dari penonton. ldealnya, press box tidak boleh
melampaui 16m ke arah tujuan
Akses media disedikan terpisah dari akses umum dan
akses untuk media harus mudah menjangkau area media lain
seperti media center, mixed zone, dan ruang konfrensi pers.
Kursi untuk pers harus dilengkapi dengan meja yang cukup
besar untuk mengakomodasi laptop, dan notebook. Pada
setiap meja juga harus dilengkapi dengan koneksi telepon
dan juga internet. Fasilitas lain yang harus disediakan untuk
pers adalah monitor televisi, minimal terdapat 1 monitor
untuk 8 kursi pers, namun dasarankan 1 monitor untuk 4
kursi pers.
a. Studio Televisi
Pada stadion internasinal setidaknya harus memiliki 3
studio televisi, masing masing studio televisi minimum
berukuran 25 m2 dangan tinggi minimum 4 m. Letak studio ini
harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah dijangkau
oleh pemain dan pelatih dari ruang ganti di akhir pertandingan.
Pada pertandingan internasional, bahkan dibutuhkan lebih dari 4
studio.
b. Media Center
Kapsitas untuk media center harus didasarkan pada
kapasitas tribun media. Misalnya, pada pertandingan dengan 600
tempat pers, harus disediakan ruang media center dengan
kapasitas 200 orang, dengan perhitungan dari 600 orang pers,
sekitar 150 orang biasanya berada atau bekerja di tribun media,
sekitar 150 orang berada atau bekerja di mixed zone, dan sekitar
100 orang akan pergi ke kantor pengeditan mereka sendiri,
sehingga tersisa sekitar 200 orang untuk bekerja di media center.
Dengan pertimbangan yang sama maka jika kapasitas tribun
media 200 orang maka setidaknya media center harus memiliki
kapasitas untuk 80 orang.
1. Meja Sambutan
2. Meja Penilaian
3. Area Konferensi Pers
4. Layanan perbaikan kamera
5. Layanan fotokopi dan faks
6. Kafeteria
7. Pigeon Holes
8. Meja Informasi
9. Area kerja pers
10. Area kerja fotographer
11. Loker
12. Dua Meja Tiket (satu untuk fotographer, dan satu
untuk jurnalis cetak)
d. Mixed Zone
Mixed zone adalah ruang yang cukup besar dintara ruang
ganti pemain dan pintu keluar pemain menuju atau
meninggalkan st adion . tujuan disediakanya mixed zone adalah
untuk perwakilan media mewnwncarai para pemain setelah
selesai bertanding. Pada area mixed zone harus menampung
setidaknya sekitar 250 awak media. Area ini harus tidak bisa
diakses oleh publik, dan setidaknya setiap awak media mendapat
ruang sekitar 2,5 m2 pada area ini.
Gambar 2. 20 Area Media
Sumber : FIFA Football Stadium Technical Reccomendations and Requirements
1. Penjelesan Umum
Stadion ini mulai dibangun pada tanggal 8 Februari 1960 dan dibuka
pada tanggal 24 Agustus 1962 sebagai kelengkapan sarana dan prasarana
dalam rangka Asian Games 1962. Kapasitas awal stadion ini sekitar 120.000
orang, Kapasitas ini telah berkurang dua kali yaitu , pertama menjadi 88.083
pada tahun 2006 untuk Piala Asia AFC 2007 dan kedua pada saat renofasi
untuk persiapan ASIAN GAMES ke 18 menjadi 77.193, Dalam renovasi ini
semua bangku penonton diganti dengan kursi tunggal (singg/e seat). Dalam
acara ASIAN GAMES ke 18 stadion ini digunakan sebagai tempat upacara
pembukaan dan penutupan, Selain itu, juga digunakan sebagai tempat untuk
kompetisi olahraga atletik.
1) Tribun
Pada tribun Stadion Utama Gelora Bung Karno ini telah
mengaplikasikan single seat sesuai standar FIFA (Federation of
International Football) sehingga dapat menampung 77.193.Kualitas
kursi yang digunakan sangat baik dan mampu menahan beban hingga
250 kg. Setiap kursi juga diberikan nomor untuk mempermudah
penonton menyesuaikan kursi sesuai dengan tiket yang didapat.
2) Lapangan