Abstrak: DIALux adalah program desain pencahayaan gratis yang berkembang cepat
dan didukung oleh lebih dari 135 perusahaan lampu. Kemampuan program tersebut
dalam mensimulasikan pencahayaan alami dan buatan terus diperbarui. DIALux
menawarkan kombinasi yang seimbang antara analisis teknis dan hasil grafis yang
membuatnya sesuai digunakan dalam pendidikan arsitektur. Survei penggunaan DIALux
sebagai sarana belajar-mengajar dilakukan di kelas Tata Cahaya, Universitas Atma
Jaya Yogyakarta. Walaupun para mahasiswa memberi tanggapan baik pada kinerja
DIALux, ternyata program gratis tersebut tidak secara otomatis membantu mereka
mengintepretasi hasil simulasi dengan mudah. Pengetahuan dasar tentang cahaya dan
pencahayaan arsitektural harus tetap diberikan kepada para mahasiswa untuk
menghindarkan mereka dari kesalahan penyimpulan. Secara keseluruhan, DIALux
merupakan alat yang menjanjikan bagi proses belajar-mengajar pencahayaan
arsitektural.
Kata kunci: DIALux, proses belajar-mengajar tata cahaya, simulasi tata cahaya
Simulasi digital tata cahaya, baik alami arsitek karena cahaya memegang peranan
maupun buatan, diperlukan untuk penting, baik dari segi keamanan, kesehatan,
memperkirakan kualitas tata cahaya sebelum kenyamanan, maupun estetika visual
diterapkan pada keadaan nyata. Simulasi bangunan. Pendidikan arsitektur perlu
digital tata cahaya membantu penata cahaya memberikan pengetahuan, kemampuan, dan
(ligthing designers) untuk memperoleh hasil keterampilan merancang tata cahaya yang
maksimal dari ide mereka sebelum cukup kepada peserta didik. Karakter
diterapkan pada keadaan nyata (dibangun). pendidikan arsitektur yang ada di dua bidang
Perubahan pada tahap desain lebih mudah yaitu keteknikan dan kesenian menyebabkan
dilakukan daripada jika desain sudah pengajaran tata cahaya tidak hanya cukup
diterapkan dalam kondisi nyata. Selain itu, memberikan pengetahuan keteknikan
simulasi digital relatif lebih murah, mudah, (terukur), tetapi juga estetika.
dan cepat dibandingkan dengan eksperimen
menggunakan model fisik. Sejalan dengan masalah-masalah
perubahan iklim serta kelangkaan sumber
Penataan cahaya arsitektural, meliputi energi tak-terbarukan, maka penataan cahaya
alami dan buatan, termasuk dalam arsitektural pun dituntut untuk semakin
kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh ramah lingkungan dan hemat energi. Itu
142
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2011
143
Satwiko, P., Pemakaian Perangkat Lunak “DIALux” sebagai Alat Bantu Proses Belajar Tata Cahaya
dengan fungsi yang mereka pilih. Jadi, menekankan pada kedalaman pengetahuan
mereka harus mengawali dengan memahami melalui penelitian.
fungsi ruang, karakter aktivitas, ide estetis
atau filosofis yang akan diterapkan, menggali Sesuai dengan silabusnya, mata kuliah
ide-ide pencahayaan, dan mengenali Tata Cahaya disiapkan untuk membekali para
konsekuensi teknis dari pilihan aplikasi. mahasiswa arsitektur UAJY dengan
Proses eksplorasi pencahayaan menggunakan kemampuan merancang pencahayaan
program DIALux 4.92. arsitektural secara lengkap. Pada silabus
(2004) tertulis bahwa tujuan mata kuliah ini
Obyek pengamatan sebanyak 34 adalah memberi kemampuan mahasiswa
mahasiswa. Mata kuliah Tata Cahaya adalah menata pencahayaan alami dan buatan bagi
mata kuliah wajib dan tidak memakai ruang dalam dan luar, untuk kebutuhan
prasyarat. Konsekuensi dari sistem kredit fungsional dan estetis, secara konseptual,
semester, komposisi angkatan mahasiswa analitis, teknis, dan detail. Pada akhir mata
dibiarkan beragam. Dengan kata lain, lama kuliah, para mahasiswa harus mampu: (1)
keterpaparan mahasiswa terhadap menjelaskan sifat-sifat cahaya dan
penggunaan komputer dalam arsitektur, baik hubungannya dengan arsitektur, (2) mampu
grafis maupun simulasi, dapat berbeda-beda. membuat konsep dan desain tata cahaya, (3)
menggunakan perangkat lunak untuk menata
Jenis perangkat keras (komputer) yang cahaya, dan (4) memiliki pengalaman menata
dipakai dibiarkan bebas. Ini untuk cahaya alami dan buatan arsitektural secara
membiarkan proses belajar terjadi alami total berdasarkan pertimbangan fungsi,
sesuai kemampuan masing-masing estetis, dan teknis. Dengan demikian, mata
mahasiswa dalam menyediakan komputer. kuliah Tata Cahaya tidak hanya memberikan
Kampus menyediakan 16 komputer desktop pengetahuan fisika teknik cahaya saja, atau
untuk para mahasiswa yang tidak memiliki konsep estetis pencahayaan arsitektural saja,
laptop. Dengan demkian, variasi spesifikasi tetapi keduanya. Secara ringkas, mata kuliah
komputer dibiarkan beragam. Tata Cahaya mengajarkan pada mahasiswa
tentang bagaimana memakai cahaya untuk
MATA KULIAH TATA CAHAYA mengekspresikan rancangan tertentu secara
terukur.
Kelas mata kuliah Tata Cahaya pada
Program Studi Strata 1 Arsitektur Atma Jaya Pemanfaatan teknologi digital dalam
Yogyakarta (Prodi Arsitektur – UAJY) proses belajar dan mengajar mata kuliah Tata
merupakan pengembangan dari mata kuliah Cahaya di Prodi Arsitektur UAJY sudah
Fisika Bangunan. Mata kuliah Fisika menjadi keharusan dan dilakukan dengan
Bangunan pada awalnya diberikan dalam dua hati-hati. Prinsip kehati-hatian tersebut
semester (Fisika Bangunan 1 dan 2) masing- dilakukan agar para mahasiswa ketika
masing berbobot 2 sks (satuan kredit memakai teknologi digital (perangkat lunak
semester). Sesuai komitmen pendidikan tata cahaya) dapat membayangkan logika
arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta kalkulasi perangkat lunak tersebut. Ini akan
untuk memberikan keterampilan teknis yang menghindarkan para mahasiswa dari
lebih baik, maka mata kuliah Fisika ketergantungan mutlak pada perangkat lunak
Bangunan diurai menjadi tiga mata kuliah dan kehilangan kekritisan ketika
yaitu Tata Bunyi, Tata Udara, dan Tata menganalisis hasil simulasi. Untuk itu, mata
Cahaya yang masing-masing berbobot 3 sks. kuliah tata cahaya disampaikan dengan
Dalam satu semester reguler, kuliah ini metode ceramah, diskusi, latihan, dan
dilaksanakan paralel empat kelas dengan merancang pencahayaan untuk kasus tertentu
masing-masing kelas berisi sekitar 40 baik secara manual maupun dengan bantuan
peserta. Mata kuliah ini dilanjutkan pada program komputer. Tersurat dalam silabus
tingkat Strata 2 dengan mata kuliah bahwa para mahasiswa harus menguasai
Perancangan Pencahayaan Arsitektural perhitungan manual sebelum memakai
Lanjut (Advanced Architectural Lighting perangkat lunak. Perhitungan manual
Design) yang berbobot 3 sks, yang lebih diajarkan untuk pencahayaan alami
144
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2011
(pembayangan / shading, daylight factor) dan lain, isu penyederhanaan model banyak
untuk pencahayaan buatan (metode titik/point menjadi topik penelitian. Ini disebabkan oleh
to point method, metode lumen / zonal cavity penyederhanaan yang benar akan sangat
method). mempengaruhi akurasi hasil kalkulasi
(Bickford 2008: 54; Ochoa 2010: 2; Acosta
PEMAKAI UMUM DIALUX 2011: 1012).
Sejarah DIALux dimulai tahun 1989 Pada awalnya DIALux tidak dirancang
ketika DIAL (Deutsches Institut für untuk mensimulasikan cahaya alami. Namun,
angewandte Lichttechnik) GmbH didirikan di dalam perkembangannya, kemampuan
Jerman. Tahun 1994 DIALux dibuat melalui simulasi cahaya alami ditambahkan. Walau
konsorsium industri yang berhubungan masih cukup sederhana dan belum memberi
dengan lampu guna menjawab kebutuhan tata keleluasaan untuk mensimulasikan cahaya
cahaya yang terus berkembang. Pada alami yang terpantul-pantul, penambahan
awalnya 12 perusahaan lampu dari berbagai fasilitas ini amat membantu dalam optimasi
negara bergabung. Perusahaan tersebut antara cahaya alami dan buatan. Pada
menyediakan bagi para pengguna DIALux akhirnya, ketika perencana tata cahaya harus
katalog elektronik produk mereka (berupa mempertimbangkan pemanfaatan cahaya
plugin). Tahun 2001, DIALux 2.0 alami secara optimal sebelum beralih ke
diperkenalkan sebagai program generasi baru cahaya buatan (yang memerlukan energi
dan menjadi basis bagi pengembangan listrik), maka kemampuan DIALux untuk
program ini pada tahun-tahun berikutnya. mensimulasi keduanya secara simultan
Tahun 2008 merupakan penerapan konsep menjadi amat realistis. DIALux diteliti agar
building systems designers pada DIALux dapat dipakai untuk pencahayaan alami
yang merupakan simbiosis antara Arsitektur secara lebih baik dengan kombinasi
dan teknologi bangunan modern. Tahun pencahayan buatan, terutama pada tahap awal
2010, DIALux 4.8 dirilis dan dipakai oleh desain. (Herr 2011: 3). DIALux bahkan
setidaknya 400.000 pemakai di 180 negara. dilibatkan dalam studi pengaruh dynamic
Jumlah perusahaan yang bergabung pada lighting pada para pekerja. (deKort 2011: 7).
DIALux mencapai 135 perusahaan. Tahun Cahaya alami mempunyai karakter sebagai
tersebut DIALux membukukan laba € dynamic lighting. Selain itu, DIALux juga
4.500.000 dengan karyawan sebanyak 60 dapat digunakan untuk mensimulasikan
orang. Area layanan DIAL meliputi pencahayaan bangunan pusaka. Pada
pengembangan perangkat lunak (DIALux, bangunan tipe itu antisipasi kerusakan akibat
katalog elektronik, sistem pengelolaan data pencahayaan alami diperlukan (Molini 2011:
produk, LUMsearch), seminar, layanan 330).
pengetesan (lampu, luminer) dan
perencanaan/peran-cangan cahaya. Tahun Selain dirancang untuk keperluan
2012, DIALux 4.10.01 dirilis. perencanaan dan perancangan cahaya pada
proyek umum dan edukasi, DIALux juga
DIALux terus dikembangkan agar diteliti dan dikembangkan untuk
dapat lebih mudah berkomunikasi dengan pencahayaan pada game. (Ferschin 2010: 5).
program gambar lain. Ini akan memberi Dalam dunia game, real-time lighting amat
keuntungan bagi para mahasiswa (atau diperlukan, walau sebenarnya pencahayaan
pemakai umum DIALux) yang menguasai presisi (dalam artian teknis) tidak terlalu
program gambar seperti AutoCAD dan dibutuhkan. Namun, kemampuan real-time
Sketchup agar menjadi lebih mudah dalam lighting pada walkthrough akan memper-
membuat model untuk DIALux. Hal ini mudah perancang tata cahaya dalam
sesuai dengan perkembangan program- mempresentasikan rancangannya kepada
program Building Information Modelling klien.
(BIM) untuk analisis energi bangunan dan
kenyamanan. (Osello 2011:2210). DIALux Selain untuk simulasi tata cahaya
banyak diperbandingkan dengan perangkat ruang dalam, DIALux juga dapat dipakai
lunak lain. Sebagaimana program simulasi untuk simulasi tata cahaya ruang luar, bahkan
145
Satwiko, P., Pemakaian Perangkat Lunak “DIALux” sebagai Alat Bantu Proses Belajar Tata Cahaya
dengan teknologi lampu baru seperti LED kelas Tata Cahaya sejak dua semester
(Light Emiting Diode). Kemampuan DIALux sebelumnya. Hasil tugas pada kelas tersebut
untuk simulasi tata cahaya ruang luar masih dipamerkan di selasar utama yang pasti
harus disempurnakan karena ada parameter dilalui para mahasiswa karena merupakan
yang berbeda (Ylinen 2011: 9-24), termasuk jalur sirkulasi utama. Namun, walau baru
kemampuan DIALux yang dikembangkan mengenal, ternyata 62,7% mahasiswa
adalah untuk mendeteksi efisiensi mengatakan hanya memerlukan waktu 1 – 2
pencahayaan luar (Oliveira 2011: 883). minggu untuk memahami DIALux,
Selain itu, DIALux juga dapat untuk simulasi sedangkan 27,59% dan 6,90% mahasiswa
refleksi jalan agar diketahui untuk memerlukan waktu, berturut-turut, 3 – 4
mengetahui luminan yang lebih merata dan minggu dan 1 bulan. Sebanyak 3,45% merasa
energi pencahayaan yang lebih hemat tidak benar-benar memahami hingga
(Ylinen 2011: 606). Karena memiliki semester berakhir.
kemampuan rendering yang baik, DIALux
juga dapat dimanfaatkan untuk studi Dari pendampingan, ditemui bahwa
pencahayan urban space (Reichrath 2011: lingkungan memberi dukungan positif pada
136). kecepatan mahasiswa memahami DIALux.
Sebanyak 34,48% mahasiswa belajar DIALux
Saat ini, perancangan tata cahaya dari teman; 17,24% memakai insting;
banyak dipengaruhi pertimbangan 10,34% dari manual; dan 6,90% dari dosen
penghematan energi listrik. DIALux sudah dan asisten. Mahasiswa yang lain
dipakai untuk mempelajari penghematan mengkombinasikan belajar dari teman-
energi yang dibutuhkan dengan cara insting (13,79%), teman-dosen-asisten
mengoptimumkan sistem pencahayaan (10,34%), dan teman-baca manual (6,90%).
(Badida 2011: 100). DIALux bahkan sudah Di kelas terlihat diskusi antar mahasiswa
dipakai dalam studi dampak bentuk berjalan dengan baik dan saling mengisi. Hal
bangunan pada pencahayaan, yang tentu positif dari kegiatan ini antara lain
akhirnya akan berpengaruh pada konsumsi mahasiswa dapat saling berbagi pengetahuan
energi (Catalina 2011: 3; Moreira 2011: 5). dan pengalaman dalam menjalankan DIALux,
DIALux juga dapat dipakai untuk retrofiting termasuk ketika menghadapi masalah-
dari lampu lama ke teknologi baru LED. masalah dengan perangkat kerasnya. Bekerja
(Faranda 2011: 203). sama juga memudahkan mahasiswa
menemukan tolok ukur atau pembanding.
Kemampuan rendering DIALux Sebagai contoh, mahasiswa yang
didukung oleh program POV ray, sehingga menampilkan hasil simulasi menarik dan
dapat menghasilkan gambar kualitas foto menonjol akan mendorong mahasiswa lain
(photo realistic image). Kemampuan mengusahakan hasil yang sama atau lebih
rendering yang dipadukan dengan baik.
kemudahan pembuatan model akan
menjadikan DIALux lebih luwes dan luas Manual berbahasa Inggris diduga
penggunaannya. Salah satu contoh adalah menjadi kendala bagi mahasiswa untuk
pemakaian praktis seperti studi untuk memahaminya, walaupun manual dari
identitas perusahaan. Kerja ini memerlukan pembuat DIALux disajikan sederhana,
kemampuan rendering yang bagus (Schielke ringkas, sistematis dan dilengkapi banyak
2011: 288). gambar bantuan. Ketidaktelatenan membaca
manual mendorong mahasiswa langsung
PEMAKAIAN DIALUX DI KELAS TATA memakai DIALux dengan mengandalkan
CAHAYA insting. Ini seperti yang biasa dilakukan
ketika bermain game atau memakai program
Hasil survei menunjukkan bahwa para lain (seperti memakai cara sink or swim.)
mahasiswa (100%) belum mengenal DIALux Dampak perilaku ini terlihat pada
sebelum mengikuti mata kuliah Tata Cahaya. kekurangtahuan mahasiswa pada detail
Hal ini cukup menarik karena sebenarnya pemakaian DIALux.
DIALux sudah dikenalkan dan dipakai pada
146
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2011
Gambar 1. Pemakaian DIALux untuk penelitian Pascasarjana mengenai optimasi intensitas gabungan
cahaya alami dan buatan pada ruang perpustakaan
Sumber: Riandito 2011
147
Satwiko, P., Pemakaian Perangkat Lunak “DIALux” sebagai Alat Bantu Proses Belajar Tata Cahaya
148
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2011
149
Satwiko, P., Pemakaian Perangkat Lunak “DIALux” sebagai Alat Bantu Proses Belajar Tata Cahaya
Gambar 5. Ruang keluarga karya Frans Wisnu Prabowo. Walau belum secanggih
program grafis lain seperti 3DMax, kemampuan DIALux untuk menghadirkan obyek
lengkung sudah ada.
Sumber: Prabowo 2011
150
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2011
Gambar 8. Contoh data teknis yang diberikan oleh DIALux pada desain café Gerry. Data ini
secara otomatis ditampilkan pada laporan simulasi yang dibuat secara otomatis juga oleh DIALux.
Sumber: Hutama 2011
151
Satwiko, P., Pemakaian Perangkat Lunak “DIALux” sebagai Alat Bantu Proses Belajar Tata Cahaya
Gambar 10. Data teknis rinci pada laporan desain café Fanny yang otomatis dibuat oleh
DIALux sangat memudahkan untuk mereview detail dan menyiapkan laporan.
Sumber: Elizabeth 2011
152
Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2011
153
Satwiko, P., Pemakaian Perangkat Lunak “DIALux” sebagai Alat Bantu Proses Belajar Tata Cahaya
154