Anda di halaman 1dari 1

bangunan pintar

identitas mahasiswa : alfa nanda ramadhan / 125060502111003 / kelas a

APLIKASI SMART FACADE


GEDUNG NUSANTARA II PARIPURNA

CENSORIC SKIN SHADING


elemen kecerdasan lanjut

elemen kecerdasan dasar


pengaturan vertical garden menjadi salah satu elemen kecerdasan dasar terhadap
pergerakan dan radiasi matahari. orientasi vertical garden yang menghadap arah
barat dapat menjadi suatu elemen penghemat energi di dalam ruang guna.

vertical garden design


berorientasi ke sisi barat
bangunan

Penggunaan sistem kecerdasan lanjutan digunakan pada secondary skin


facade bangunan dengan sistem sensor terhadap waktu.

penggunaan materil panel PV pada


bangunan gedung Nusantara II paripurna
bertujuan untuk memberikan daya untuk
sensor secondary skin, karena untuk
menggerakkan sensor membutuhkan
daya energi listrik. langkah ini bertujuan
untuk menjadikan bangunan yang berkonsep eco green building.

elemen kecerdasan lanjut dan penerapan sennsor secondary skin terhadap waktu
laminated wood (25 x 500 mm)
vertical garden

Secondary skin yang berfungsi sebagai


aspek ornamental yang mendukung estetika bangunan nusantara II paripurna, juga
berfungsi sebgai media peneduh dan atau pereduksi radiasi matahari dari sisi barat
bangunan karena pada sisi barat merupakan
lahan kosong.

secondary skin
laminated wood

vertical garden

Isometri detail menunjukkan


permainan pola tonjolan dari fasad.
dan akan membentuk sebuah cerlang
bayang di dalam ruang.

90

pola secondary skin menekuk dan membentuk


sudut 90 derajat ketika matahari mulai terbit
(jam 07.00 s/d 11.00)

120

pola secondary skin menekuk dan membentuk


sudut 120 derajat ketika matahari berada pada
titik terik maksimal yang dipancarkan (jam 07.00
s/d 11.00)

160

Visualisasi secondary skin yang mendominasi selubung bangunan dengan


pola yang berubah sesuai sensor yang
berubah sesuai waktu dapat menimbulkan cerlang bayang dalam ruang yang
bervariatif. dari hal tersebut, secara tidak
langsung aspek kenyamanan visual para
pengguna dapat dicapai dengan adanya
pergerakan pola yang dinamis.

sistem kerja tuas sensorik dibagi menjadi beberapa


cabang (Parallel) untuk antisipasi akan adanya perbedaan intensitas cahaya yang masuk pada bangunan,
tuas
sehingga permainan pergerakan pola secondary skin
menjadi lebih luas dan bervariasi, karena setiap secon
dary skin memiliki posisi yang berbeda beda.

tuas

pola secondary skin menekuk dan membentuk


sudut 120 derajat ketika matahari senja (jam 18.00
s/d 11.00). hal ini sejajar dengan jam kerja kantor
yang berakhir di senja.

pola yang terbentuk pada massing


bangunan, membentuk pola yang
selalu berubah (dinamis).

TAMPAK UTARA

TAMPAK SELATAN
SKALA 1 : 200

SKALA 1 : 200

0m

2,5m

5m

7,5m

10m

0m

2,5m

5m

7,5m

10m

Anda mungkin juga menyukai