PROPOSAL PENELITIAN
RENDI HERIANSYAH
NIM. 20101035303279
MUARA BULIAN
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul
“Pengaruh Pelanggan, Kepercayaan Dan Reputasi Bisnis Minumbe
Terhadap Loyalitas Pelanggan Minumbe Cabang Muara Bulian ”.
Pada kesempatan yang baik ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, pengarahan,
nasehat,dorongan,saran, dan pemikiran dalam penyelesaian proposal penelitian
ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyusun
proposal penelitian ini.
RENDI HERIANSYAH
NIM.20101035303279
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
2.1 Manajemen...............................................................................11
3
3.5 metode analisis.........................................................................44
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................52
KUESIONER................................................................................................54
4
BAB I
PENDAHULUAN
MINUMBE merupakan bisnis personal yang berdiri dari tahun 2019 yang
bergerak di bidang minuman dengan bahan dasar bubuk rasa. Saat ini MINUMBE
sudah membuka cabang di Tembesi dan bahkan saat ini sudah ada yang di Kota
Jambi. MINUMBE ini juga bisa franchaise oleh pengusaha-pengusaha yang ingin
punya bisnis sampingan. Pada dasarnya tujuan dari bisnis ini adalah menciptakan
para pelanggan yang merasa puas. Setiap bisnis atau pelaku usaha yang tidak
mencermati akan keinginan dan kepuasan pelanggannya akan kalah dalam
persaingan bisnis yang ada. (Tjiptono : 2004) Semakin ketatnya persaingan bisnis
yang ada, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan sejenis, membuat
perusahaan semakin dituntut agar bergerak lebih cepat dalam hal menarik
konsumen. Sehingga perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran perlu
mencermati perilaku konsumen dalam faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelinya dalam usaha – usaha pemasaran sebuah produk yang
dilakukan. Salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan
mengetahui apa kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efesien
dibandingkan para pesaing (Kotler : 1996).
5
pula oleh banyaknya sumber daya yang ada membuat produsen MINUMBE ini
semakin berkembang dan dikenal. Hal ini berakibat tidak menutup kemungkinan
dalam industri minuman ini terjadi persaingan bisnis yang sangat ketat bagi para
pemasar maupun para produsen produk tersebut. Pemasaran MINUMBE
dilakukan melalui berbagai sosial media . Pelanggan yang datang ke outlet
MINUMBE sebagian besar adalah mereka para pecinta minuman yang terdiri dari
kalangan pelajar, mahasiswa, anak – anak, karyawan, masyarakat sekitar, dan
orang yang melewati gerai hanya sekedar memenuhi keinginannya dan
menghilangkan rasa dahaga. MINUMBE juga menyediakan berbagai ragam menu
rasa. Antara lain thai tea, lemom tea, borwn sugar, bubble gume, vanilla, oreo,
taro, cokelat, cappucino, tiramissu. Mocca, red velfett, green tea. Kombinasi
kualitas produk, dari suatu produk yang ditawarkan sehingga dapat memuaskan
strategi pemasaran yang bersinergi menciptakan kepuasan pelanggan untuk
memiliki keputusan pembelian agar melakukan pembelian secara terus menerus.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan terhadap beberapa hal yang
mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen dalam membeli minuman
MINUMBE adalah pengaruh pelanggan, kepercayaan, dan loyalitas dari bisnis
MINUMBE.
6
4. Bagaimana pengaruh kepuasan, kepercayaan dan loyalitas pelanggan terhadap
reputasi bisnis MINUMBE cabang muara bulian
7
Menurut Greenberg (2010:8), pelanggan atau customer adalah individu
atau kelompok yang terbiasa membeli sebuah produk atau jasa berdasarkan
keputusan mereka atas pertimbangan manfaat maupun harga yang kemudian
melakukan hubungan dengan perusahaan melalui telepon, surat, dan fasilitas
lainnya untuk mendapatkan suatu penawaran baru dari perusahaan.
MINUMBE harus menarik para konsumen untuk menikmati produk
ataupun mempertahankan para pelanggan yang telah ada agar pelanggan nya
tidak berpaling ataupun pindah ketempat pesaing serupa yang memiliki usaha
sejenis, jika kualitas produk sudah sangat baik maka sangat mudah untuk
mempertahankan pelanggan.
Menurut Mowen dan Minor dalam Donni Juni (2017,p.116)
Kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan
semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut dan
manfaatnya. Menurut Rousseau et al dalam Donni Juni (2017,p.116)
Kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk
menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari
orang lain.
Untuk suatu usaha beberapa hal yang bisa MINUMBE lakukan untuk
meyakinkan pelanggan seperti memberikan packaging yang bagus serta
memberikan kepercayaan kepada konsumen dan memberikan pelayanan
maksimal dengan menyediakan berbagai varian rasa . Tentu pelanggan akan
senang jika mendapatkan kepercayaan.
Loyalitas menurut Griffin (2002:4), (Dalam Hurriyati, 2010, hal. 128)
menyatakan bahwa “loyality is defined as non random purchase expressed
over time by some decision making unit”. Berdasarkan definisi tersebut
terlihat bahwa loyalitas lebih ditunjukan kepada suatu perilaku, yang
ditunjukan dengan pembelian rutin, didasarkan pada unit pengambilan
keputusan.
Menurut Hermawan (2003:126), (Dalam Hurriyati, 2010, hal. 126)
loyalitas adalah manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk
memiliki, men‐support, mendapatkan rasa aman dan membangun keterikatan
serta menciptakan emotional attachmen. Sedangkan loyalitas dalam the oxford
8
English dictionary adalah: “a strong feeling of support and allegiance; aperson
showing firm and costant support”.
Semakin banyaknya persaingan usaha minuman di muara bulian yang
menuntut perusahaan MINUMBE untuk dapat mengoptimalkan pelayanan
terbaiknya dan memberikan kepuasan kepada pelanggannya kepercayaan dan
loyalitas pelanggan merupakan kunci utama kesuksesan sebuah usaha
perusahaan MINUMBE.
Aktivitas strategi pemasaran memegang peranan penting
keberlangsungan hidup suatu perusahahan penggunaan konsep pemasaran
yang baik dapat menyebabkan berhasilnya bisnis yang dilakukan perusahaan.
Yaitu hasil produksi yang dapat diterima dengan baik oleh konsumen
sehingga hasil bisnis MINUMBE dapat meningkat dalam penelitian ini
kerangka pemikiran yang digunakan peneliti mengacu pada permasalahan
yang diteliti agar tidak menyimpang dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai
adapun yang ingin di kemukakan penulis.
Pada penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
pelanggan, kepercayaan, dan reputasi yang berpengaruh terhadap loyalitas
pelanggan MINUMBE cabang muara bulian seperti tergambar dalam gambar
berikut ini.
9
1.6 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan selanjutnya hipotesis akan diuji oleh peneliti menggunakan
kuantitatif hipotesis ditolak apabila faktanya menyangkal dan diterima apabila
faktanya membenarkan disini kesimpulan sementaranya adalah:
a. Ho1 : Bahwa kepuasan pelanggan tidak mempunyai pengaruh
signifikan
terhadap reputasi bisnis.
Ha1 : Kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
Reputasi bisnis.
b. Ho2 : Bahwa kepercayaan pelanggan tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap reputasi bisnis.
Ha2 : kepercayaan pelanggan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
reputasi bisnis
pelanggan.
c. Ho3 : Bahwa loyalitas pelanggan tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap reputasi bisnis
Ha3 : loyalitas pelanggan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
reputasi bisnis.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur,
mengurus atau mengelola dari arti tersebut secara substantif makna
manajemen mengandung unsur-unsur kegiatan yang bersifat pengelolaan
dengan demikian muncul pertanyaan apa yang di kelola, bagaimana
mengelolanya, untuk apa di kelola, dan siapa pengelola nya.
Melayu S.P. Hasibuan menjelaskan bahwa manajemen dalam bahasa
inggris artinya to manage yaitu mengatur oleh karena itu menurutnya
pertanyaan yang muncul adalah apa yang diatur, mengapa harus diatur, siapa
yang mengatur, bagaimana mengaturnya. Dan dimana harus di atur
pertanyaan-pertanyaan tersebut menjelaskan objek pengelolaan manajemen.
Menurut G.R Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu
proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian
penggerakan, dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai tujuan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Dari pengertian manajemen diatas secara esensial mengandung
persamaan mendasar yaitu bahwa dalam manajemen terdapat aktivitas yang
saling berhubungan baik dari sisi fungsionalitasnya maupun dari tujuan yang
di targetkan sebelumnya oleh karena itu manajemen berkaitan dengan proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian.
Yang didalamnya terdapat upaya amggota organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan mengerahkan sumber yang dimiliki
11
manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia secara efektif dengan didukung oleh sumber-sumber
lainnyadalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.
Dalam pengertian ini terdapat dua system yang harus selalu ada dalam
manajemen yaitu system organisasi dan system adaminstrasi, system
organisasi adalah integritas berbagai komponen yang saling mempengaruhi
dan berperan menurut tugas dan fungsi masing-masing sekaligus terkait
dengan komponen-komponen administrative.
Adapun system administrasi berperan mencatat dan merekam semua
proses manajerial secara bertahap, periodik, dan akuntable seluruh aktivitas
manusia dalam suatu system organisasi dikendalikan oleh prinsip-prinsip yang
berlaku dalam manajemen, objek utama manajemen adalah organisasi dan
organisasi yang paling utama harus diatur adalah manusia.
2.1.1 Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
untuk berkembang daan mendapatkan laba arti pemasaransering dikacaukan
dengan pengertian-pengertian :
a. Penjualan
b. Perdangan
c. Distribusi
Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan satu bagian dari kegiatan
pemasaran secara keseluruhan proses pemasaran itu dimulai jauh sejak
sebelum barang-barang diproduksi dan tidak berakhir dengan penjualan
kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat juga memberikan kepuasan
kepada konsumen.
Jika menginginkan usahanya berjalan terus atau konsumen mempunyai
pandangan yang baik terhadap perusahaan sehingga sejak orang mengenal
kegiatan pemasaran telah banyak definisi-definisi pemasaran yang
dikemukakan definisi-definisi tersebut mula-mula menitikberatkan pada
barang.
12
Kemudian pada lembaga-lembaga yang diperlukan untuk melaksanakan
proses penjualan dan kemudian pada fungsi-fungsi yang dijalankan untuk
memungkinkan dilakukannya transaksi-transaksi pemasaran definisi yang
paling luas yang dapat menerangkan secara jelas arti pentingnya pemasaran
dikemukan oleh ahli sebagai berikut.
Menurut William j. santon pemasaran adalah suatu system keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa
yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial.
Menurut Philip kotler pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Menurut Philip kotler dan amstrong pemasaran adalah sebagai suatu
proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Dari definisi diatas dapatlah diterangkan bahwa arti pemasaran adalah
jauh lebih luas dari pada arti penjualan pemasaran mencakup usaha
perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang
perlu dipuaskan menentukan harga produk yang sesuai menentukan cara-cara
promosi dan penyaluran penjualan produk tersebut.
Jadi kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling
berhubungan sebagai suatu system kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi
didalam suatu lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai
konsekkuensi sosial dari perusahaan, tetapi juga dibatasi oleh sumber-sumber
dari perusahaan itu sendiri dan peraturan-peraturan yang ada.
Bagi pemasaran perubahan lingkungan dapat merupakan tantangan-
tantangan baru yang memerlukan tanggapan dan cara penyelesaian yang baru
pula atau sebaliknya dapat berupa suatu peluang atau kesempatan
mengembangkan usahanya kegiatan pemasaran ini haruslah dikoordinasikan
dan dikelola dengan baik.
13
2.1.2 Manajemen Pemasaran
Menurut Philip kotler manajemen pemasaran adalah penganalisaan,
perencanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Menurut kottler dan amstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Titik berat diletakkan pada penawaran perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga mengadakan
komunikasi dan distribusi yang efektif untuk memberi tahu mendorong serta
melayani pasar.
Jadi manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen
yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan kegiatan ini bertujuan
menimbulkan pertukaran yang diinginkan baik yang menyangkut barang dan
jasa.
Ataupun benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis,
sosial, dan kebudayaan proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual,
maupun pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak penentuan produk,
harga, promosi, dan tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif.
Disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen dan sebaliknya sikap
dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai
dengan produk- produk perusahaan tugas manajer perusahaan adalah memilih
dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu pencapaian
tujuan peusahaan.
Pemasaran Produk adalah seluruh proses yang dimulai dari analisis pasar,
mengantarkan produk ke pelanggan dan menerima umpan balik. Prosesnya
bertujuan untuk mengetahui pasar yang tepat bagi produk dan penempatannya
14
sedemikian rupa sehingga mendapat respon pelanggan yang baik. Ini
mencakup promosi dan penjualan produk ke khalayak sasarannya, yaitu calon
pembeli dan pelanggan tetap.
15
2.1.4 Karakteristik produk
Produk ialah segala sesuatu (meliputi obyek fisik, jasa, tempat,
organisasi, gagasan, ataupun pribadi) yang dapat atau mampu ditawarkan
produsen untuk diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikosumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginannya. Dalam tinjuan yang lebih
mendalam, faktor-faktor penentu kepuasan konsumen terhadap produk yang
diproduksi tidak hanya meliputi atribut fisik saja, tetapi juga mencangkup
sifat-sifat non fisik seperti kepuasan, kepercayaan, dan loyalitas pelanggan.
Semua unsur tersebut dipandang sebagai alat pemuas kebutuhan manusia atau
pembelinya.
Produk yang diperjual belikan oleh bisnis MINUMBE adalah
minuman dengan berbagai rasa. Produk ini merupakan bukan kebutuhan
pokok, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik bisnis untuk
menentukan kelangsungan usahanya ditengah banyak nya pesaing dengan
produk yang sama.
Tingginya persaingan sangat menuntut pemilik bisnis MINUMBE
untuk menentukan kelangsungan hidup usahanya. Meningkatkan kualitas
produk serta pelayanan diharapkan mampu mempertahankan konsumen dan
tidak merugi. Produk juga memiliki konsep, yang mana produk yang
ditawarkan harus memiliki mutu, performansi dan ciri – ciri yang baik.
Karakteristik adalah sebagai gambaran langsung dari suatu produk
seperti kinerja, keandalan, mudah dalam penggunaan, estetika dan
sebagainya . Karakteristik adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi
keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of consumer ). Ada
delapan dimensi karakteristik produk yaitu:
a. Kinerja (performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti
(core product) yang dibeli.
b. Fitur atau ciri-ciri tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau
pelengkap.
c. Reliabilitas (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal dipakai.
16
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to spesification), yaitu sejauh
mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
e. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut
dapat terus digunakan.
f. Serviceability, meliputi penanganan keluhan secara memuaskan. Layanan
yang diberikan tidak hanya sebatas sebelum penjualan, tetapi juga selama
proses penjualan dan purnajual.
g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap pancaindra, misalnya: bentuk
fisik, model, desain yang artistik, dan sebagainya.
h. Kualitas yang di persepsikan (percieved quality), yaitu citra dan reputasi
produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2017:244) produk didefinisikan sebagai
apa pun yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang mungkin memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekadar benda berwujud, seperti
mobil, pakaian, atau ponsel. Didefinisikan secara luas, produk juga termasuk
layanan, acara, orang, tempat, organisasi, dan ide atau campuran dari ini.
Menurut Fandy Tjiptono (2015:231) produk adalah sebagai
pemahaman subyektif produsen atas ’sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai
usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta
daya beli pasar.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, diketahui bahwa produk
adalah seperangkat atribut yang didalamnya termasuk segala identitas produk
yang dapat di tawarkan kepada pasar untuk diperhatikan dan kemudian
dimiliki, digunakan atau dikonsumsi guna memuaskan keinginan dan
kebutuhan konsumen. Produk menjadi salah satu komponen utama atau yang
paling dibutuhkan dalam sebuah transaksi dipasar.
17
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa
manfaat, diantaranya hubungan antara bisnis dengan pelanggan menjadi
harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang produk
MINUMBE dan terciptanya kepuasan pelanggan, dan membentuk suatu
relkomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bisnis MINUMBE
(Tjiptono, 1997). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cerri
Shpetim (2012) kepuasan pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap
loyalitas pelanggan. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Mohammad Muzahid Akbar dan Noorjanah Parvez (2009) menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
pelanggan. Dalam penelitian ini kepuasan pelanggan memiliki peran yang
penting dalam memediasi kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan. Oleh
karena itu, manajer harus berfokus pada kepuasan pelanggan.
Menurut Molden Elrado, dkk (2014) menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman kepuasan yang dirasakan
pelanggan saat melakukan pembelian akan membuat pelanggan kembali
membeli di perusahaan tersebut dilain waktu dan dapat menjadi pelanggan
yang loyal.
18
Dalam konteks UMKM, bila kepuasan pelanggan semakin tinggi,
maka hal itu akan dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian pada badan usaha
tersebut (Hellier dkk., 2003; Mittal, & Kamakura, 2001). Begitupun
sebaliknya, ketika dalam satu perusahaan tidak terjadi kepuasan pelanggan
maka pelanggan tersebut akan pindah pada produk dan jasa lain. Di sisi lain,
ketidakpuasan pelanggan dapat dikatakan sebagai respon pelanggan terhadap
ketidak sesuaian antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk (Mittal,
& Kamakura, 2001).
19
merupakan representasi dari persepsi pelanggan atas kesatuan unsur-unsur
sebuah brand yang dapat dilihat dari tiga dimensi berbeda yaitu story,
sensescape, dan servicescape (Mandagi dkk., 2021).
Syarat produk disukai pelanggan adalah memiliki kualitas bagus serta bebas
dari kerusakan. Oleh karena itu, MINUMBE perlu memastikan semua produk
memiliki kualitas prima sebelum dijual ke pelanggan.
3. Customer-centric
20
dibawah pasar untuk menarik minat pelanggan. Harga produk MINUMBE
relatif murah dari harga Rp.5000 sampai Rp.12.000.
Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi bisnis, begitu juga saat
berinteraksi dengan pelanggan. Tanpa adanya komunikasi yang baik dan
efektif bisa terjadi miskomunikasi yang membuat pelanggan kecewa. Artinya
bisnis MINUMBE perlu menyediakan media yang mudah untuk bisnis dan
pelanggan berinteraksi.
Interaksi pelanggan dan bisnis tidak berhenti saja begitu produk sampai
ditangan pelanggan. MINUMBE perlu menjalin dan menjaga hubungan baik
dengan pelanggan.
Berikut ini adalah beberapa jenis survei yang bisa Anda gunakan untuk
mengukur customer satisfaction:
1: Tidak puas
2: Kurang puas
3: Netral
21
4: Cukup puas
5: Sangat puas
NPS dimanfaatkan oleh bisnis untuk mengetahui berapa banyak pelanggan yang
menawarkan atau merekomendasikan produk Anda ke orang lain. Survey yang
digunakan biasanya berupa pertanyaan dengan jawaban kemungkinan. Misalnya
seberapa besar kemungkinan Anda untuk merekomendasikan produk kami ke
keluarga. Pilihan jawabannya berupa angka 0-10.
Keterangan:
CES adalah metode survei dengan cara meminta setiap pelanggan untuk
memberikan nilai atas pengalamannya saat menggunakan produk Anda.
Nilai yang diberikan bisa berupa skala angka mulai dari 1-5.
22
menggambarkan pelanggan Anda kesulitan dalam menggunakan produk atau
layanan Anda.
23
Kepercayaan menurut Balester et al., (2000) seperti dikutip Ferrinadewi
(2005:1) merupakan variabel kunci dalam mengembangkan keinginan
konsumen akan produk yang tahan lama (durable) untuk mempertahankan
hubungan jangka panjang, dalam hal ini hubungan konsumen dengan merek
dari suatu perusahaan tertentu. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
kepercayaan dari konsumen pada produk perusahaan. Berdasarkan pendapat
tersebut konsumen perlu mengalami sendiri dalam proses pertukaran
sehingga dapat terbentuk rasa percaya terhadap merek dalam benak
konsumen yang didefinisikan sebagi keterlibatan. Melalui keterlibatan
konsumen ini akan tercipta pengalaman yang menjadi awal terbentuknya
kepercayaan.
Kepercayaan konsumen pada suatu produk dapat diciptakan dengan
memberikan jaminan keamanan pada produk, demikian juga dengan manfaat
(khasiat) dari produk yang bersangkutan (misalnya obat: perusahaan produsen
memberikan jaminan bagi konsumen bahwa ia akan sembuh dengan
mengkonsumsi obat dari perusahaan). Kepercayaan konsumen dapat pula
diciptakan dengan kejujuran produsen dalam menyampaikan komposisi atau
bahan-bahan yang digunakan pada suatu produk tertentu, demikian juga
dengan penyampaian efek samping atas penggunaan produk yang
bersangkutan.
Pengembangan produk yang dilakukan secara terus menerus merupakan
suatu bentuk kepedulian (perhatian) pihak perusahaan untuk menciptakan
suatu produk yang aman dan bermanfaat bagi konsumen. Costabile (1998)
seperti dikutip Ferrinadewi (2005:4) mendefinisikan kepercayaan konsumen
sebagai “persepsi akan keterhandalan dari sudut pandang konsumen yang
didasarkan pada pengalaman atau lebih pada urut-urutan transaksi atau
interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan
kepuasan”. Moorman et al., (1993) seperti dikutip Ishak dan Luthfi (2011:59)
mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan untuk bergantung kepada
pihak lain yang telah dipercaya. Berdasarkan dua definisi kepercayaan
tersebut dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merupakan kesediaan
24
konsumen untuk menggantungkan diri pada suatu produk atau jasa dari suatu
perusahaan tertentu yang diyakininya dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Mempertimbangkan hal di atas, kepercayaan merek memiliki peranan
yang penting bagi produk. Apabila efek dari kepercayaan merek tidak
dikendalikan dapat mengakibatkan pertimbangan akan tingkat kepuasan
pelanggan yang berlebihan dalam mengembangkan komitmen konsumen
terhadap produk. Apabila efek dari kepercayaan merek ini tidak dikendalikan
dapat mengakibatkan pertimbangan akan tingkat kepuasan pelanggan yang
berlebihan dalam mengembangkan komitmen konsumen terhadap produk.
25
fondasi bisnis. Suatu transaksi bisnis antara dua pihak atau lebih akan terjadi
apabila masing-masing saling mempercayai. Kepercayaan ini tidak begitu saja
dapat diakui oleh pihak lain, melainkan harus dibangun mulai dari awal
berjalannya bisnis dan dapat dibuktikan.
a. Trusting belief
Trusting belief adalah sejauh mana seseorang percaya dan merasa yakin
terhadap orang lain dalam suatu situasi. Terdapat tiga elemen yang
membangun trusting belief yaitu:
b. Trusting Intention
Trusting Intention adalah suatu hal yang disengaja dimana seseorang siap
bergantung pada orang lain dalam suatu situasi. Ada dua elemen yang
membangun Trusting intention yaitu:
Pengetahuan tentang sebuah objek memiliki sebuah atribut khusus yang disebut
kepercayaan atribut objek. Kepercayaan atribut-objek menghubungkan sebuah
atribut dengan objek, seperti seseorang, barang atau jasa. Melalui kepercayaan
26
atribut objek, konsumen menyatakan apa yang diketahui tentang sesuatu dalam
hal variasi atributnya.
a. Brand Reliability
b. Brand Intention
27
2. Kejujuran. Bagaimana perusahaan/pemasar menawarkan produk barang
atau jasa yang sesuai dengan informasi yang diberikan
perusahaan/pemasar kepada konsumennya.
3. Kepedulian. Perusahaan/pemasar yang selalu melayani dengan baik
konsumennya, selalu menerima keluhan-keluhan yang dikeluhkan
konsumennya serta selalu menjadikan konsumen sebagai prioritas.
4. Kredibilitas. Kualitas atau kekuatan yang ada pada perusahaan/pemasar
untuk meningkatkan kepercayaan konsumennya.
Menurut Priansa (2017), terdapat beberapa hal yang perlu dibangun sebagai
dasar atau strategi untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, antara lain
yaitu sebagai berikut:
28
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen
terhadap suatu produk, jasa maupun perusahaan, yaitu:
29
switching behavior”. Dari definisi diatas telihat bahwa loyalitas adalah
komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali
atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten
dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha‐ usaha
pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.
Loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan
pembelian secara berulang‐ulang dan utuk membangun kesetiaan pelanggan
terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilakan oleh badan usaha tersebut
membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang
berulang‐ulang tersebut (Olson, 1993:108), (Dalam Sukmawati, 2011, hal.
25).
30
1. Keseluruhan kepuasan pelanggan, rendah atau ketidak teraturan dari
tingkat kepuasan membatalkan pelanggan bagi perusahaan untuk
mendapatkan loyalitas pelanggan.
2. Komitmen pelanggan untuk menciptakan pembelian berulang di dalam
sebuah hubungan dengan perusahaan.
31
dihadapi oleh pelanggan. Dengan perhatian itu, pelanggan akan menjadi puas
terhadap perusahaan dan melakukan transaksi ulang dengan perusahaan, dan
pada akhirnya mereka akan menjadi pelanggan perusahaan yang loyal.
Semakin perusahaan menunjukkan perhatiannya, maka akan semakin besar
loyalitas pelanggan itu muncul.
2. Faktor kedua, yaitu kepercayaan (trust), kepercayaan timbul dari suatu
proses yang lama sampai kedua belah pihak saling mempercayai. Apabila
kepercayaan sudah terjalin di antara pelanggan dan perusahaan, maka usaha
untuk membinanya akan lebih mudah, hubungan perusahaan dan pelanggan
tercermin dari tingkat kepercayaan (trust) para pelanggan. Apabila tingkat
kepercayaan pelanggan tinggi, maka hubungan perusahaan dengan
pelanggan akan menjadi kuat. Salah satu cara yang dapat dilakukan
perusahaan dalam membina hubungan dengan pelanggan, yaitu segala jenis
produk yang dihasilkan perusahaan harus memiliki kualitas atau
kesempurnaan seperti yang seharusnya atau sebagaimana dijanjikan,
sehingga pelanggan tidak merasa tertipu, yang mana hal ini dapat
mengakibatkan pelanggan berpindah ke produk pesaing.
3. Faktor ketiga, yaitu perlindungan (length of patronage), perusahaan harus
dapat memberikan perlindungan kepada pelanggannya, baik berupa kualitas
produk, pelayanan, komplain ataupun layanan purna jual. Dengan demikian,
pelanggan tidak khawatir perusahaan dalam melakukan transaksi dan
berhubungan dengan perusahaan, karena pelangga merasa perusahaan
memberikan perlindungan yang mereka butuhkan.
4. Dan faktor keempat, yaitu kepuasan akumulatif (overall satisfaction),
kepuasan akumulatif adalah keseluruhan penilaian berdasarkan total
pembelian dan konsumsi atas barang dan jasa pada suatu periode tertentu.
Kepuasan akumulatif ditentukan oleh berbagai komponen seperti kepuasan
terhadap sikap agen (service provider) dan kepuasan terhadap perusahaan itu
sendiri. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memberikan rasa puas
kepada pelanggan dalam melakukan segala transaksi dengan perusahaan,
sehingga dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan dan meningkatkan
32
fungsi dan kegunaan dari segala fasilitas dan sumber daya yang dimiliki agar
pelanggan dapat memanfaatkannya kapan saja dan dimana saja.
Sedangkan Yazid (2006, hal.3) mengatakan jika dilihat dari perilakunya,
motivasi pelanggan untuk loyal terhadap suatu merek dapat didasarkan pada
alasan:
1. Secara keperilakuan para pelanggan loyal karena mereka memiliki
dedikasi kepada merek tertentu (loyalitas atitudinal atau loyalitas aktif).
Struktur preferensi mereka memperlihatkan utilitas yang sangat tinggi
terhadap suatu merek tertentu dan sangat rendah terhadap merek yang lain,
atau
2. Karena merek tersebut memiliki atribut berupa value kinerja yang tidak
bisa disamai oleh merek lain (loyalitas kinerja), atau
3. Hanya karena kemudahan mendapatkan merek tersebut seperti yang
sudah‐sudah (loyalitas kenyamanan). Loyalitas ini hampir terjadi pada semua
kategori barang atau jasa. Para pelanggan tidak memerlukan waktu dan
tenaga untuk melakukan evaluasi kognitif untuk membandingkan alternatif‐
alternatif yang ada pada setiap kali kesempatan pembelian. Mereka
cenderung loyal kepada merek yang mereka pakai selama merek dari suatu
kategori tertentu tersebut mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka. Jenis
loyalitas ini paling rapuh, karena sekali mereka kecewa dengan merek yang
mereka pakai sudah cukup menjadi alasan bagi mereka untuk pindah ke
merek lain, atau
4. Bahkan karena pelanggan tidak memiliki pilihan (loyalitas karena tidak
ada pilihan lain). Seorang konsumen dapat menjadi pelanggan yang loyal
karena adanya beberapa faktor‐faktor yang menentukan loyalitas terhadap
suatu produk atau jasa. Menurut Fredericks dan Salter dalam Egan (2001),
ada lima faktor yang menentukan seorang konsumen loyal terhadap merek
yang mereka gunakan, yaitu:
1. Nilai merek (brand value),
2. Karakteristik individu yang dimiliki oleh pelanggan,
3. Hambatan berpindah (switching barrier),
4. Kepuasan konsumen,
33
5. Dan lingkungan pasar. Konsumen menilai suatu merek relatif terhadap
kompetitornya dalam 3 (tiga) hal, yaitu: Citra yang ditampilkan oleh merek,
kualitas dan harga. Faktor tersebut sangat penting karena akan menghitung
nilai ekonomi yang dikorbankan oleh konsumen dalam mengakuisisi merek
tertentu dibanding kualitas yang diterima, serta persepsi mereka terhadap
citra merek itu dibanding merek lain.
Zikmund (2003:72) dalam Vanessa Gaffar, aspek‐aspek yang
mempengaruhi loyalitas adalah:
1. Satisfaction (Kepuasan), merupakan perbandingan antara harapan sebelum
melakukan pembelian dengan kinerja yang disarankan.
2. Emotional Bonding (Ikatan Emosi), dimana konsumen dapat terpengaruh
oleh sebuah merek yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga konsumen
dapat diidentifikasikan dalam sebuah merek. Ikatan yang tercipta dari sebuah
merek ialah ketika konsumen mersakan ikatan yang kuat dengan konsumen
lain yang menggunakan produk atau jasa yang sama.
3. Trust (Kepercayaan), yaitug kemauan seseorang untuk mempercayakan
perusahaan atau sebuah merekuntuk melakukan atau menjalankan sebuah
fungsi.
4. Choice Reduction and Habit (Kemudahan), yaitu jika konsumen akan
merasa nyaman dengan sebuah merek ketika situasi mereka melakukan
transaksi memberikan kemudahan.
5. History With The Company, yaitu sebuah pengalaman seseorang pada
perusahaan dapat membentuk perilaku.
Vanessa Gaffar (2007:72), (Dalam sebuah penelitian pengaruh
costumer intimacy terhadap loyalitas pelanggan pada CV Rabbani Assysa.
hal. 40‐41) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan yang didasri perspektif
sikap dipengaruhi oleh tiga faktor pertama, sedangkan loyalitas yang didasri
perspektif perilaku dipengaruhi oleh kedua hal lain. Kedua perspektif ini
pada akhirnya dapat membentuk derajat loyalitas konsumen.
Dari penjelasan diatas dapat disimpiulkan bahwa faktor‐faktor yang
mempengaruhi terbentuknya loyalitas pelanggan adalah, adannya kepuasan
34
terhadap produk, terbentuknya ikatan emosi, kemudahan yang di rasakan,
dan tumbuhnya kepercayaan terhadap produk tersebut.
2. Pembelian ulang.
35
4. Komitmen. Komitmen adalah kemauan pelanggan untuk tetap
memanfaatkan pelayanan yang disediakan oleh operator dimasa datang dan
enggan untuk berhenti sebagai pelanggan tersebut.
36
2.5.1 Definisi Reputasi Bisnis
Menurut Dalton and Croft (2003), reputasi adalah total penilaian dari
atribut-atribut stakeholder pada perusahaan, berdasarkan pada persepsi-
persepsi mereka dan interpretasi-interpretasi pada image/citra perusahaan
yang dikomunikasikan secara terus menerus.
37
ini (intangible) dari berbagai sudut pandang. Sudut pandang yang diambil
dalam merumuskan adalah :
2. Atribut tempat kerja (workplace) seperti staf yang kompeten (skill full) dan
mendatangkan manfaat (good benefits).
38
3. Atribut finansial adalah catatan yang baik dalam hal profitabilitas.
6. Atribut tanggung jawab sosial seperti dukungan untuk menjadi lebih baik
(good causes)
2. Products and Services, inovasi, kualitas serta nilai produk dan jasa
39
5. Financial Performance, profitabilitas dan resiko investasi serta bagaimana
prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
40
3.2 Jenis dan sumber data
a. Data kualitatif adalah data yang bukan dalam bentuk angka atau tidak
dapat dihitung dalam bentuk bilangan rill dan diperoleh dari wawancara
pihak perusahaan, karyawan, dan konsumen serta sebagai informasi
yang diperoleh yang berkaitan dengan masalah yang tengah diteliti.
b. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka
yang dapat dihitung yang diperoleh dari questioner yang dibagikan dan
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
objek yang akan diteliti menurut sugiyono (2010) yang menyatakan bahwa
data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara
observasi dan wawancara dengan pemilik bisnis MINUMBE cabang muara
b. Data sekunder
Pengertian data sekunder menurut sugiyono (2010) adalah sumber
data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data
misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen data sekunder disajikan
dalam bentuk tebel, diagram, atau mengenai topic penelitian, data ini
41
merupakan data yang berhubungan secara langsung dengan pennelitian yang
dilaksanakan dan bersumber dari bisnis MINUMBE cabang muara bulian.
a. Wawancara
b. Pengamatan
42
c. Questioner
3.4.1 populasi
3.4.2 Sampel
43
ini digunakan taraf 10% dan dalam menentukan ukuran sampel dan populasi
(N) yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut :
N
2
1+ Ne
Keterangan :
N = Ukuran populasi
tolerir (e=0,1’2)
n = Ukuran sampel
1.100
n=
1+1.100 X 0,12
1.100
n=
11
n = 100
44
Metode deskriptif dipilih karena penelitian yang dilakukan adalah
berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung dan berkenaan
dengan kondisi masa sekarang, nazir (2011) menjelaskan metode deskriptif
adalah salah satu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
subjek suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun kelas peristiwa pada
masa sekarang, tujuan dari penelitian desjriptif ini adalah membuat deskripsi
gambaran atau lukisan secara sistematis serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.
45
Cukup setuju 3
setuju 4
Sangat setuju 5
Rentang
panjang kelas interval
Banyak kelasinterval
Keterangan :
5−1
Jadi panjang kelas interval ¿ =0,8
5
Penilaian Bobot/nilai
Sangat tidak baik 1,00<X≤1,80
Tidak baik 1,81<X≤2,60
Cukup baik 2,61<X≤3,40
Baik 3,41<X≤4,20
Sangat baik 4,21<X≤5,00
46
Tabel 3.3 Indeks penilaian jawaban responden variabel Loyalitas
pelanggan
Penilaian Bobot/nilai
Sangat tidak baik 1,00<X≤1,80
Tidak baik 1,81<X≤2,60
Cukup baik 2,61<X≤3,40
Baik 3,41<X≤4,20
Sangat baik 4,21<X≤5,00
Penilaian Bobot/nilai
Sangat tidak baik 1,00<X≤1,80
Tidak baik 1,81<X≤2,60
Cukup baik 2,61<X≤3,40
Baik 3,41<X≤4,20
Sangat baik 4,21<X≤5,00
47
diperoleh dari hasil quesioner harus diubah menjadi data interval dengan
menggunakan methode of success interval.
Hal ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam analisis parametric
dimana data setidak-tidaknya berskala interval (Ridwan dan Akdon ,2010)
transformasi data ordinal menjadi data interval pada penelitian ini akan
menggunakan bantuan program MSI by Azuar adapun untuk perhitungan
secara manual langkah-langkahnya sebagai berikut (Riduan,2010)
Mengambil data ordinal dari hasil quesioner dan kemudian menentukan
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi
Tentukan proporsi kumulatif
Menentukan nilai densitas (Z) untukk setiap proporsi kumulatif dengan
menggunakan table distribusi normal
Menentukan nilai tertinggi densitas untuk setiap z yang diperoleh
Menghitung scale velue (SV) dengan rumus :
Keterangan :
SV = nilai interval
Y = SV + [+ SV min]
48
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
quesioner yang digunakan dalam pengumpulan data uji validitas ini dilakukan
dengan mengetahui apakah item pertanyaan dalam quesioner mampu
mengungkapkan dengan pasti apa yang diteliti (Arikunto, 2010) cara yang
digunakan dengan menganalisa item.
Dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan
dengan total nilai seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan
menggunakan rumus korelasi product moment syarat minimum untuk
dianggap valid adalah nilai rhitung > nilai rtabel uji validitas dilakukan dengan
membandingkan.
Nilai rhitung dengan rtabel dengan tingkat signifikasi 5% dan df = n-2 dalam
pengambilan keputusan untuk menguji validitas indikator adalah :
- Jika rhitung positif serta rhitung > rtabel maka butir atau variabel tersebut valid
- jika rhitung tidak positif serta rhitung<rtabel maka butir atau variabel tersebut tidak valid
(ghozali, 2011)
- Jika nilai cronbach’s alpha > tingkat signifikan, maka instrument dapat dikatakan
reliable.
- Jika nilai cronbach’s alpha < tingkat signifikan, maka instrument dapat dikatakan
tidak reliable.
49
3.6.5 Analisa regresi berganda
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan :
e = probability eror
50
pelanggan) dengan variabel dependen ( reputasi bisnis MINUMBE) kriteria
pengujian :
- Jika f hitung > table, maka berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-
sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terkait
- Jika f hitung < table, maka berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-
sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terkait
3.6.8 koefisien determinasi (R2)
D = r2 x 100%
Keterangan :
K D = Koefisien determinasi
51
kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah ;
jika KD mendekati nol (0) berarti pengaruh variabel independen (x) terhadap
dependen (y) lemah
jika KD mendekati satu (1) berarti pengaruh variabel independen (x) terhadap
dependen (y) kuat
DAFTAR PUSTAKA
52
Rahmawati. 2016. Manajemen pemasaran. Samarinda: Mulawarman university
press.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS
21 update PLS regresi. Semarang: Badan penerbit universitas diponegoro. Eta.
Husein, Umar. 2010. Riset pemasaran dan bisnis. Jakarta: Gramedia pustaka
utama.
https://qontak.com/blog/cara-meningkatkan-kepuasan-pelanggan/
https://www.kajianpustaka.com/2021/01/kepercayaan-konsumen-pengertian-
aspek.html
http://etheses.uin-malang.ac.id/1775/6/06410081_Bab_2.pdf
53
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas responden
a. Nama :
b. Usia :
c. Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan
d. Pendidikan terakhir : SD/SMP/SMA/DIII/S.1/S.2
e. Pekerjaan : Mahasiswa/PNS/TNI/Polisi/Wiraswasta
54
B. Perihal jawaban kuesioner
a. Kuesioner ini dibuat dalam rangka penelitian guna memperoleh data yang
akan dijadikan sebagai bahan proposal penelitian
b. Data ini akan dirahasiakan dan penggunaan nya hanya untuk kepentingan
ilmiah penelitian.
c. Beri jawaban atas pertanyaan sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan
cara memberitanda check list () pada kolom yang telah disediakan.
d. Ada beberapa poin nilai kuesioner pada kolom yang telah disediakan
yaitu:
- SS : Sangat setuju (nilainya 5)
- S : Setuju (nilainya 4)
- CS : Cukup setuju (nilainya 3)
- TS : Tidak setuju (nilainya 2)
- STS: Sangat tidak setuju (nilainya 1)
55
baku MINUMBE sangat baik
4. MINUMBE memberikan informasi
jujur terkait produknya
5. Merk MINUMBE bisa di percaya
3. Loyalitas Pelanggan (X3)
56