Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGENDALIAN RESIKO DAN ANALISIS RESIKO

MANAJEMEN RESIKO

DOSEN PENGAMPUH (RATUMAS HARTHA DELIMA,S.Pd.MM)

NAMA KELOMPOK : RAMA DONI

RIDHO AGRIANSYAH

KELAS : 5/B1 MAMANAJEMEN

UNIVERSITAS GRAHA KARYA MUARA BULIAN


TAHUN AKADEMIK
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang senantiasa
dilimpahkan kepada kita semua. Penulis merasa bahagia dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjalan lancar.
Makalah ini berjudul”PENGENDALIAN RESIKO DAN ANALISIS RESIKO” , adapun
tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah agama.
Akhir kata “Tiada Gading Tak Retak” tiada manusia yang tidak lepas dari kesalahan.
Penulis menyadari adanya kekurangan-kekurangan dalam menyusun, maka dari itu penulis
mengharap kritik dan saran yang membangun dan bilamana terdapat kesalahan dan kekurangan
penulisan mohon maaf. Semoga saja makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.

Muara Bulian,20 oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2


DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .....................................................................................................................4
A. Latar Belakang ................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................4
C. Tujuan .............................................................................................................................4
BAB II .......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................5
A. Pengendalian Resiko .......................................................................................................5
B. Analisis Resiko ...............................................................................................................7
BAB III ....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A. Kesimpulan dan saran ...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Risiko secara umum didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu peristiwa baik yang
diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan dan dapat menimbulkan dampak bagi
pencapaian tujuan. Dalam melakukan suatu aktivitas usaha, akan selalu dihadapi oleh suatu
tantangan risiko, karena apa yang akan terjadi di masa akan datang tidak dapat diketahui secara
pasti. Besarnya tingkat kerugian karena risiko yang dihadapi sangat bervariasi bergantung
penyebab dan efek pengaruhnya. Jika saja suatu risiko sudah dapat diketahui secara pasti
bentuk dan besarannya maka tentu saja ini dapat diperlakukan seperti biaya karena risiko
merupakan suatu ketidakpastian maka akan menjadi suatu masalah penting bagi semua pihak.
Namun suatu usaha untuk mengurangi atau memperkecil risiko tetap dapat dilakukan dengan
melakukan suatu pengendalian risiko terhadap ketidakpastian seperti kecelakaan kerja,
bencana alam, perampokan, pencurian dan kebangkrutan.
B .RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Pengendalian resiko ?
2. Apa itu Analisi resiko?

C.TUJUAN
1. Mengetahui pengendalian resiko
2. Mengetahui analisi resiko

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGENDALIAN RISIKO


Pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang merupakan pengukuran dan koreksi
semua kegiatan di dalam rangka memastikan bahwa tujuan dan rencana perusahaan dapat
terlaksana dengan baik.[1] Sedangkan resiko dapat diartikan sebagai kans kerugian,
kemungkinan kerugian, atau ketidakpastian
Pengendalian risiko merupakan suatu proses yang dilakukan manajer setelah
mengidentifikasi, pengukuran dan koreksi atas semua kegiatan yang bepotensi menghasilkan
risiko/kerugian dalam rangka memastikan bahwa tujuan-tujuan dan rencana-rencana
organisasi/perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Dengan kata lain, pengendalian risiko
adalah suatu tindakan atau usaha untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian.

B. METODE PENGENDALIAN RISIKO


Setelah manajer risiko melakukan identifikasi dan mengukur risiko, maka tahap selanjutnya
adalah memilih cara pengendalian risiko. Upaya-upaya untuk menanggulangi risiko harus
selalu dilakukan, sehingga kerugian dapat dihindari atau diminimumkan. Sesuaikan dengan
sifat objek yang terkena risiko, ada beberapa cara yang dapat dilakukan (perusahaan) untuk
meminimumkan risiko kerugian , antara lain[2]:
1. Melakukan pencegahan dan penggurangan terhadap kemungkinan terjadinya peristiwa
yang menimbulkan kerugian, misalnya membangun gedung dengan bahan-bahan yang anti
terbakar untuk mencegah bayaya kebakaran, memagari mesin-mesin untuk menghindari
kecelakaan kerja,melakukan pemeliharaan dan penyimpanan yang baik terhadap bahan dan
hasil produksi untuk menghindari risiko pencurian dan kerusakan, mengadakan pendekatan
kemanusiaan untuk mencegah terjadinya pemogokan, sabotase dan pengacuan.
2. Melakukan retensi, mentolerir membiarkan terjadinya kerugian, dan untuk mencegah
tergantungnya operasi perusahaan akibat kerugian tersebut disediakan sejumlah dana untuk
menanggulanginya (contoh: pos biaya lain-lain atau tak terduga dalam anggaran perusahaan).
3. Melakukan pengendalian terhadap risiko, contohnya melakukan hedging(perdagangan
berjangka) untuk menanggulangi risiko kelangkaan dan fluktuasi harga dan bahan
baku/pembantu yang diperlukan.
4. Mengalihkan/memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu dengan cara mengadakan
kontrak pertanggungan (asuransi) dengan perusahaan asuransi terhadap risiko tertentu, dengan
membayar sejumlah premi asuransi yang telah ditetapkan, sehingga perusahaan asuransi akan
mengganti kerugian bila betul-betul terjadi kerugian yang sesuai perjanjian.
Tugas dari seorang manajer risiko adalah berkaitan erat dengan upaya memilih dan
menentukan cara-cara/metode yang paling efisien dalam pengendalian risiko yang dihadapi
perusahaan. Seorang manajer risiko pada prinsipnya dapat menggunakan dua pendekatan/cara
menanggulangi risiko:
1. Penanganan Risiko (Risk Control)
2. Pembiayaan Risiko (Risk Financing)

5
1) Penanganan Risiko
Dalam penanganan risiko, ada beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya:
a. Menghindari Risiko (Risk avoidance)
Menghindari suatu risiko murni adalah menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari
exposure.
Beberapa karaktersitik penghindaran risiko seharusnya diperhatikan:
• Boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari risiko. Misalkan Jika ingin menghindari
semua risiko tanggung jawab maka semua kegiatan perlu dihentikan
• Manfaat atau laba potensial yang akan diterima sebab kepemilikan suatu harta,
mempekerjakan pegawai tertentu, atau bertanggung jawab atas suau kegiatan, akan hilang jika
melaksanakan penghindaran risiko
• Makin sempit risiko yang dihadapi, maka akan semakin besar kemungkinan akan tercipta
risiko yang baru. Misalnya menghindari risiko pengangkutan dengan kapal laut dan
menggantinya dengan angkutan darat, akan memunculkan risiko baru yakni risiko
pengangkutan darat.

b. Mengendalikan Kerugian (Loss Controlling)


Tujuan Mengendalikan Kerugian adalah untuk Memperkecil kemungkinan/peluang terjadinya
kerugian dan Mengurangi keparahan bila suatu risiko kerugian memang terjadi.
Pengendalian kerugian dibagi menjadi empat, yaitu :
• Melakukan tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian.
• Program pengendalian kerugian berdasar sebab-sebab terjadinya
• Pengendalian kerugian menurut lokasi
• Pengendalian menurut timing

c. Pemisahan (Risk Reduction)


Pemisahan artinya memisahkan penempatan dari harta yang menghadapi risiko yang sama. Jadi
dengan cara menambah banyaknya”independent exposure unit” sehingga probabilitas kerugian
dapat diperkecil. Maksud pemisahan adalah untuk mengurangi jumlah kerugian akibat
terjadinya peril.

d. Kombinasi atau Pooling


Kombinasi atau poling adalah menambah banyaknya exposure unit dalam batas kendali
perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan agar kerugian yang akan dialami lebih dapat
diramalkan, sehingga risikonya lebih kecil.
Misalkan: Perusahaan tranportasi memperbanyak armadanya agar peluang terjadinya
kecelakaan diperkecil

e. Pemindahan Risiko (Risk transfer)


Dapat dilakukan dengan cara:
• Harta milik atau kegiatan yang menghadapi risiko dipindahkan kepada pihak lain.
• Risikonya sendiri yang dipindahkan

f. Risk deferral
Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek
hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.[3]

6
B. ANALISI RESIKO

Analisis risiko adalah metode untuk mengukur dan mengidentifikasi variabel yang bisa
mengancam atau mencederai sebuah kesuksesan sebuah acara, proyek, rencana, program
maupun bisnis dalam meraih tujuan. Selain itu analisis risiko juga merupakan cara analisis yang
terdiri dari aspek pengukuran, klasifikasi, komunikasi, kebijakan dan manajemen yang
berhubungan dengan risiko yang sedang dihadapi.

Metode analisis resiko bisa digunakan untuk mencegah segala alasan, faktor dan variabel yang
bisa menghalangi sebuah aksi dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh individu, organisasi
maupun kelompok.

Tahapan Analisis Risiko

Analisis risiko adalah elemen dari manajemen risiko yang didalamnya memiliki tahapan,
berikut diantaranya:

• Pertama adalah mengenali dan memikirkan segala probabilitas dari sebuah kejadian,
peristiwa dan kondisi dari yang paling buruk mulai dari sisi internal dan eksternal.
• Pastikan keterkaitan antara sebab akibat dengan skala, peluang kejadian dan
probabilitas efeknya.
• Evaluasi segala efek yang ada di bawah anggapan dan kemungkinan yang berbeda.
• Implementasikan metode kuantitatif dan kualitatif untuk meminimalkan kemungkinan
bahaya lain dari biaya yang membengkak, kerugian, kecelakaan dsb.

Tahapan analisis risiko yang bisa menjadi bahan referensi selanjutnya adalah dari menteri
keuangan Sri Mulyani yang sesuai dengan KMK No. 845/KMK.01/2016:

• Pertama adalah mendata sistem kontrol internal yang telah dilakukan dari segala risiko
yang ada. Contohnya adalah peraturan, SOP dsb.
• Mengukur tingkat probabilitas adanya risiko berdasarkan parameter yang ada, di mana
tingkatan tersebut ada 5 yakni, Hampir Pasti Terjadi, Sering Terjadi, Kadang terjadi,
Jarang Terjadi dan Hampir Tidak Terjadi.
• Mengukur tingkat akibat yang ada jika risiko terjadi. Ada 5 tingkatan parameter akibat
yang ada, diantaranya adalah: Sangat Penting, Penting, Moderat, Minor, dan Tidak
Penting.
• Memastikan tingkat risiko. Berlandaskan pengukuran tingkat probabilitas dan akibat,
kita dapat memastikan tingkat risiko dengan cara melihat Matriks Analisis Risiko.
• Membuat peta/denah risiko. Merupakan cara untuk meletakan risiko pada setiap tempat
yang relevan dengan matrik analisis risiko. Ini digunakan agar posisi setiap risiko bisa
diketahui, apakah risiko dibawah standar garis selera risiko atau berada di luar
penerimaan risiko. Berdasarkan matrik yang ada maka risiko akan bisa diketahui dan
bisa ditangani lebih dini.

7
Tipe Analisis Resiko

Saat pelaksanaanya analisis resiko sangat bergantung dengan data atau informasi yang ada.
Sedangkan metode analisisnya bisa berupa kuantitatif, semi kuantitatif dan kualitatif, selain itu
perpaduan dari ketiga metode tersebut juga bisa dimungkinkan.

Sementara itu level kerumitan dari segi biaya analisisnya dari besar ke kecil adalah kuantitatif,
semi kuantitatif dan kualitatif. Untuk mengetahui gambaran umum mengenai tingkat risiko
yang ada maka analisis kualitatif bisa dipakai. Selanjutnya untuk perincian mengenai tingkat
risiko bisa memakai analisis kuantitatif atau analisis kuantitatif.

Analisis Kualitatif

Analisis ini bisa memakai kata kata dalam menjabarkan resiko yang ada atau bisa juga disebut
skala deskriptif. Bentuk dari penjabaran skala deskriptif adalah seperti risiko tinggi, risiko
rendah dan risiko sedang. Seringkali analisis kualitatif dipakai pada aktivitas skrining awal
ketika risiko yang ada harus diperdalam dan diperdetail.

Analisis Semi-Kuantitatif

Analisis ini dalam penjabarannya akan menggunakan angka dengan memberi sebuah nilai.
Nilai yang dimaksud harus bisa menggambarkan tingkatan kemungkinan dari risiko yang akan
ditimbulkan.

Dalam praktiknya analisis semi-kuantitatif harus dilaksanakan dengan cermat dan hati-hati, ini
disebabkan nilai yang akan diciptakan belum tentu merefleksikan situasi objektif dari risiko.

Keakuratan pengukuran akan bergantung pada keahlian orang yang melakukannya. Maka dari
itu ketika melakukan analisis semi-kuantitatif diperlukan orang atau tim yang memiliki
pengetahuan yang mumpuni dari segi pengetahuan maupun pengalaman.

Analisis Kuantitatif

Analisis ini dalam penguraiannya akan memakai nilai numerik. Hasil yang akan diraih nantinya
sangat bergantung dengan ketepatan dan keseluruhan data yang diperoleh. Akibat atau efek
yang bisa diukur dengan cara memperkirakan segala probabilitas kejadian dari segala
eksperimen yang ada, mulai dari data penelitian terdahulu maupun data sekunder lainnya.

Kemungkinan yang ada seringkali diukur sebagai salah satu atau dua (exposure & probability).
Dua variabel tersebut nantinya akan dipadukan untuk memastikan seberapa renda/tinggi level
risiko. Level risiko bisa beraneka ragam tergantung dengan tipe risiko yang ada.

Jenis Resiko :

Risiko Spekulatif (Speculative Risk)

Merupakan risiko yang terdiri dari dua probabilitas yakni untung atau rugi. Ini bisa ditemui
pada pembelian saham, pembelian valas dsb.

8
Risiko Murni (Pure Risk)

Merupakan risiko yang ada hanya satu probabilitas yakni kemungkinan rugi. Ini bisa ditemui
pada bencana alam dan resesi ekonomi.

Risiko Fundamental

Merupakan risiko yang asal muasalnya tidak dapat dilimpahkan kepada satu individu dan
mengalami kerugian yang sangat banyak.

Risiko Khusus

Merupakan risiko yang berasal dari kejadian yang dialami sendiri dan kerapkali mudah untuk
ditanggulangi dan diketahui akar masalahnya.

Risiko Dinamis

Merupakan risiko yang disebabkan karena ada kemajuan dan perkembangan pada kelompok
tertentu seperti kemajuan teknologi, ekonomi dan pengetahuan.

Metode Menanggulangi Risiko

• Pertama adalah dengan melakukan penanggulangan dan meminimalisir sedini mungkin


mengenai indikasi adanya kerugian.
• Melangsungkan retensi yaitu dengan cara mentoleransi adanya kerugian dikemudian
hari.
• Melaksanakan kontrol langsung terhadap risiko yang dihadapi.
• Mengalihkan dan membebankan kepada pihak lain bisa kepada ahlinya atau kepada
asuransi kerugian.
• Risiko Internal, yakni risiko yang bersumber dari dalam sebuah instansi, misalnya
adalah kecelakaan kerja atau kesalahan manajer, karyawan dsb.
• Terdapat Risiko Eksternal, yakni risiko yang disebabkan oleh faktor luar instansi,
misalnya adalah persaingan, pencurian ataupun penurunan kenaikan harga.

Risiko Jangka Pendek

Merupakan risiko yang dikarenakan ketidakbecusan sebuah instansi dalam menanggulangi


masalah yang bersifat pendek seperti kewajiban likuiditas dan ketika adanya agenda mendadak.
Maka dari itu untuk menanggulangi risiko jangka pendek, instansi atau individu harus bersikap
fleksibel.

Risiko Jangka Panjang

Adalah risiko yang berasal dari instansi dalam menanggulangi masalah jangka panjang,
misalnya pada gagalnya penyelesaian utang dan kemampuan untuk menuntaskan sebuah
proyek hingga selesa

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengendalian risiko merupakan suatu proses yang dilakukan manajer setelah
mengidentifikasi, pengukuran dan koreksi atas semua kegiatan yang bepotensi menghasilkan
risiko/kerugian dalam rangka memastikan bahwa tujuan-tujuan dan rencana-rencana
organisasi/perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Dengan kata lain, pengendalian risiko
adalah suatu tindakan atau usaha untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian.
2. cara menanggulangi risiko:
a. Penanganan Risiko (Risk Control)
• Menghindari Risiko (Risk avoidance)
• Mengendalikan Kerugian (Loss Controlling)
• Pemisahan (Risk Reduction)
• Kombinasi atau Pooling
• Pemindahan Risiko (Risk transfer)
• Risk deferral

Analisis risiko adalah elemen dari manajemen risiko yang didalamnya memiliki tahapan,
berikut diantaranya:

• Pertama adalah mengenali dan memikirkan segala probabilitas dari sebuah kejadian,
peristiwa dan kondisi dari yang paling buruk mulai dari sisi internal dan eksternal.
• Pastikan keterkaitan antara sebab akibat dengan skala, peluang kejadian dan
probabilitas efeknya.
• Evaluasi segala efek yang ada di bawah anggapan dan kemungkinan yang berbeda.
• Implementasikan metode kuantitatif dan kualitatif untuk meminimalkan kemungkinan
bahaya lain dari biaya yang membengkak, kerugian, kecelakaan dsb.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sabardi Agus, Manajemen Pengantar edisi revisi, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN,
Jakarta, 2001,
Djojosoedarso Soeisno; Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Salemba Empat,
Jakarta.2003,
https://www.jopglass.com/analisis-risiko/

11

Anda mungkin juga menyukai