MANAJEMEN RESIKO
RIDHO AGRIANSYAH
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang senantiasa
dilimpahkan kepada kita semua. Penulis merasa bahagia dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjalan lancar.
Makalah ini berjudul”PENGENDALIAN RESIKO DAN ANALISIS RESIKO” , adapun
tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah agama.
Akhir kata “Tiada Gading Tak Retak” tiada manusia yang tidak lepas dari kesalahan.
Penulis menyadari adanya kekurangan-kekurangan dalam menyusun, maka dari itu penulis
mengharap kritik dan saran yang membangun dan bilamana terdapat kesalahan dan kekurangan
penulisan mohon maaf. Semoga saja makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Risiko secara umum didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu peristiwa baik yang
diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan dan dapat menimbulkan dampak bagi
pencapaian tujuan. Dalam melakukan suatu aktivitas usaha, akan selalu dihadapi oleh suatu
tantangan risiko, karena apa yang akan terjadi di masa akan datang tidak dapat diketahui secara
pasti. Besarnya tingkat kerugian karena risiko yang dihadapi sangat bervariasi bergantung
penyebab dan efek pengaruhnya. Jika saja suatu risiko sudah dapat diketahui secara pasti
bentuk dan besarannya maka tentu saja ini dapat diperlakukan seperti biaya karena risiko
merupakan suatu ketidakpastian maka akan menjadi suatu masalah penting bagi semua pihak.
Namun suatu usaha untuk mengurangi atau memperkecil risiko tetap dapat dilakukan dengan
melakukan suatu pengendalian risiko terhadap ketidakpastian seperti kecelakaan kerja,
bencana alam, perampokan, pencurian dan kebangkrutan.
B .RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Pengendalian resiko ?
2. Apa itu Analisi resiko?
C.TUJUAN
1. Mengetahui pengendalian resiko
2. Mengetahui analisi resiko
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
1) Penanganan Risiko
Dalam penanganan risiko, ada beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya:
a. Menghindari Risiko (Risk avoidance)
Menghindari suatu risiko murni adalah menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari
exposure.
Beberapa karaktersitik penghindaran risiko seharusnya diperhatikan:
• Boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari risiko. Misalkan Jika ingin menghindari
semua risiko tanggung jawab maka semua kegiatan perlu dihentikan
• Manfaat atau laba potensial yang akan diterima sebab kepemilikan suatu harta,
mempekerjakan pegawai tertentu, atau bertanggung jawab atas suau kegiatan, akan hilang jika
melaksanakan penghindaran risiko
• Makin sempit risiko yang dihadapi, maka akan semakin besar kemungkinan akan tercipta
risiko yang baru. Misalnya menghindari risiko pengangkutan dengan kapal laut dan
menggantinya dengan angkutan darat, akan memunculkan risiko baru yakni risiko
pengangkutan darat.
f. Risk deferral
Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek
hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.[3]
6
B. ANALISI RESIKO
Analisis risiko adalah metode untuk mengukur dan mengidentifikasi variabel yang bisa
mengancam atau mencederai sebuah kesuksesan sebuah acara, proyek, rencana, program
maupun bisnis dalam meraih tujuan. Selain itu analisis risiko juga merupakan cara analisis yang
terdiri dari aspek pengukuran, klasifikasi, komunikasi, kebijakan dan manajemen yang
berhubungan dengan risiko yang sedang dihadapi.
Metode analisis resiko bisa digunakan untuk mencegah segala alasan, faktor dan variabel yang
bisa menghalangi sebuah aksi dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh individu, organisasi
maupun kelompok.
Analisis risiko adalah elemen dari manajemen risiko yang didalamnya memiliki tahapan,
berikut diantaranya:
• Pertama adalah mengenali dan memikirkan segala probabilitas dari sebuah kejadian,
peristiwa dan kondisi dari yang paling buruk mulai dari sisi internal dan eksternal.
• Pastikan keterkaitan antara sebab akibat dengan skala, peluang kejadian dan
probabilitas efeknya.
• Evaluasi segala efek yang ada di bawah anggapan dan kemungkinan yang berbeda.
• Implementasikan metode kuantitatif dan kualitatif untuk meminimalkan kemungkinan
bahaya lain dari biaya yang membengkak, kerugian, kecelakaan dsb.
Tahapan analisis risiko yang bisa menjadi bahan referensi selanjutnya adalah dari menteri
keuangan Sri Mulyani yang sesuai dengan KMK No. 845/KMK.01/2016:
• Pertama adalah mendata sistem kontrol internal yang telah dilakukan dari segala risiko
yang ada. Contohnya adalah peraturan, SOP dsb.
• Mengukur tingkat probabilitas adanya risiko berdasarkan parameter yang ada, di mana
tingkatan tersebut ada 5 yakni, Hampir Pasti Terjadi, Sering Terjadi, Kadang terjadi,
Jarang Terjadi dan Hampir Tidak Terjadi.
• Mengukur tingkat akibat yang ada jika risiko terjadi. Ada 5 tingkatan parameter akibat
yang ada, diantaranya adalah: Sangat Penting, Penting, Moderat, Minor, dan Tidak
Penting.
• Memastikan tingkat risiko. Berlandaskan pengukuran tingkat probabilitas dan akibat,
kita dapat memastikan tingkat risiko dengan cara melihat Matriks Analisis Risiko.
• Membuat peta/denah risiko. Merupakan cara untuk meletakan risiko pada setiap tempat
yang relevan dengan matrik analisis risiko. Ini digunakan agar posisi setiap risiko bisa
diketahui, apakah risiko dibawah standar garis selera risiko atau berada di luar
penerimaan risiko. Berdasarkan matrik yang ada maka risiko akan bisa diketahui dan
bisa ditangani lebih dini.
7
Tipe Analisis Resiko
Saat pelaksanaanya analisis resiko sangat bergantung dengan data atau informasi yang ada.
Sedangkan metode analisisnya bisa berupa kuantitatif, semi kuantitatif dan kualitatif, selain itu
perpaduan dari ketiga metode tersebut juga bisa dimungkinkan.
Sementara itu level kerumitan dari segi biaya analisisnya dari besar ke kecil adalah kuantitatif,
semi kuantitatif dan kualitatif. Untuk mengetahui gambaran umum mengenai tingkat risiko
yang ada maka analisis kualitatif bisa dipakai. Selanjutnya untuk perincian mengenai tingkat
risiko bisa memakai analisis kuantitatif atau analisis kuantitatif.
Analisis Kualitatif
Analisis ini bisa memakai kata kata dalam menjabarkan resiko yang ada atau bisa juga disebut
skala deskriptif. Bentuk dari penjabaran skala deskriptif adalah seperti risiko tinggi, risiko
rendah dan risiko sedang. Seringkali analisis kualitatif dipakai pada aktivitas skrining awal
ketika risiko yang ada harus diperdalam dan diperdetail.
Analisis Semi-Kuantitatif
Analisis ini dalam penjabarannya akan menggunakan angka dengan memberi sebuah nilai.
Nilai yang dimaksud harus bisa menggambarkan tingkatan kemungkinan dari risiko yang akan
ditimbulkan.
Dalam praktiknya analisis semi-kuantitatif harus dilaksanakan dengan cermat dan hati-hati, ini
disebabkan nilai yang akan diciptakan belum tentu merefleksikan situasi objektif dari risiko.
Keakuratan pengukuran akan bergantung pada keahlian orang yang melakukannya. Maka dari
itu ketika melakukan analisis semi-kuantitatif diperlukan orang atau tim yang memiliki
pengetahuan yang mumpuni dari segi pengetahuan maupun pengalaman.
Analisis Kuantitatif
Analisis ini dalam penguraiannya akan memakai nilai numerik. Hasil yang akan diraih nantinya
sangat bergantung dengan ketepatan dan keseluruhan data yang diperoleh. Akibat atau efek
yang bisa diukur dengan cara memperkirakan segala probabilitas kejadian dari segala
eksperimen yang ada, mulai dari data penelitian terdahulu maupun data sekunder lainnya.
Kemungkinan yang ada seringkali diukur sebagai salah satu atau dua (exposure & probability).
Dua variabel tersebut nantinya akan dipadukan untuk memastikan seberapa renda/tinggi level
risiko. Level risiko bisa beraneka ragam tergantung dengan tipe risiko yang ada.
Jenis Resiko :
Merupakan risiko yang terdiri dari dua probabilitas yakni untung atau rugi. Ini bisa ditemui
pada pembelian saham, pembelian valas dsb.
8
Risiko Murni (Pure Risk)
Merupakan risiko yang ada hanya satu probabilitas yakni kemungkinan rugi. Ini bisa ditemui
pada bencana alam dan resesi ekonomi.
Risiko Fundamental
Merupakan risiko yang asal muasalnya tidak dapat dilimpahkan kepada satu individu dan
mengalami kerugian yang sangat banyak.
Risiko Khusus
Merupakan risiko yang berasal dari kejadian yang dialami sendiri dan kerapkali mudah untuk
ditanggulangi dan diketahui akar masalahnya.
Risiko Dinamis
Merupakan risiko yang disebabkan karena ada kemajuan dan perkembangan pada kelompok
tertentu seperti kemajuan teknologi, ekonomi dan pengetahuan.
Adalah risiko yang berasal dari instansi dalam menanggulangi masalah jangka panjang,
misalnya pada gagalnya penyelesaian utang dan kemampuan untuk menuntaskan sebuah
proyek hingga selesa
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengendalian risiko merupakan suatu proses yang dilakukan manajer setelah
mengidentifikasi, pengukuran dan koreksi atas semua kegiatan yang bepotensi menghasilkan
risiko/kerugian dalam rangka memastikan bahwa tujuan-tujuan dan rencana-rencana
organisasi/perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Dengan kata lain, pengendalian risiko
adalah suatu tindakan atau usaha untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian.
2. cara menanggulangi risiko:
a. Penanganan Risiko (Risk Control)
• Menghindari Risiko (Risk avoidance)
• Mengendalikan Kerugian (Loss Controlling)
• Pemisahan (Risk Reduction)
• Kombinasi atau Pooling
• Pemindahan Risiko (Risk transfer)
• Risk deferral
Analisis risiko adalah elemen dari manajemen risiko yang didalamnya memiliki tahapan,
berikut diantaranya:
• Pertama adalah mengenali dan memikirkan segala probabilitas dari sebuah kejadian,
peristiwa dan kondisi dari yang paling buruk mulai dari sisi internal dan eksternal.
• Pastikan keterkaitan antara sebab akibat dengan skala, peluang kejadian dan
probabilitas efeknya.
• Evaluasi segala efek yang ada di bawah anggapan dan kemungkinan yang berbeda.
• Implementasikan metode kuantitatif dan kualitatif untuk meminimalkan kemungkinan
bahaya lain dari biaya yang membengkak, kerugian, kecelakaan dsb.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sabardi Agus, Manajemen Pengantar edisi revisi, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN,
Jakarta, 2001,
Djojosoedarso Soeisno; Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Salemba Empat,
Jakarta.2003,
https://www.jopglass.com/analisis-risiko/
11