Disusun Oleh:
MANAJEMEN C 2019
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami ucapkan kepada Tuhan yang maha esa yang
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga,
maupun pikiran kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Manajemen Risiko Agribisnis” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, Kenulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, Kenulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Hendra Saputra atas bimbingan, dan arahan yang telah di
berikan kepada penulis.
Kami sangat berharap Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Manajemen Resiko dalam Agribisnis.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan Makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Semoga Makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda semua demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
Contoh Kasus...............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................10
3.2. Saran...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dibuat makalah ini adalah untuk mempelajari secara mendasar mengenai Manajemen
agribisnis menjelaskan “Manajemen Resiko Agribisnis” yang meliputi Pengertian manajemen
resiko, Risiko dalam agribisnis, Komponen pokok risiko usaha, Cara mengelola risiko dalam
agribisnis, Tahap-tahap manajemen resiko, dan Bagaimana mengidentifikasi resiko.
1.4 Manfaat
Untuk memberikan informasi dan masukan mengenai manajemen sumber daya manusia
agribisnis yaitu materi “Manajemen Resiko Agribisnis”
BAB II
PEMBAHASAN
a). Risiko Spekulatif Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang
dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Resiko spekulatif
kadangkadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis (business risk). Seseorang yang
menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan
pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang
dihadapi seperti adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang
dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian. Jenis
risiko spekulatif adalah risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan, agar
terjadinya ketidakpastian memberikan peluang keuntungan kepadanya. Umumnya tidak bisa
diasuransikan.
b). Risiko Murni Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat
merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu
contohnya adalah kebakaran, apabila perusahaan mengalami kebakaran, maka perusahaan
tersebut akan mengalami kerugian. Kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran.
Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan,
kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Salah satu cara
menghindari risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat
diminimalkan. Itu sebabnya risiko murni dapat dikenal dengan istilah risiko yang dapat
diansuransikan (insurable risk).
a). Risiko yang dapat dialihkan Risiko yang dapat dialihkan yaitu risiko yang dapat
dipertanggungkan sebagai obyek yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan
membayar sejumlah premi. Dengan demikian kerugian tersebut menjadi tanggungan (beban)
perusahaan asuransi.
b). Risiko yang tidak dapat dialihkan, Risiko yang tidak dapat dialihkan yaitu semua risiko
yang termasuk dalam risiko spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan pada perusahaan
asuransi.
a). Risiko Internal Risiko Internal yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Misalnya risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi, risiko
kecelakaan kerja, risiko mismanagement, dan sebagainya.
b). Risiko Eksternal Risiko Eksternal yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau
lingkungan luar perusahaan. Misalnya risiko pencurian, penipuan, fluktuasi harga, perubahan
politik, dan sebagainya.
2.3 Komponen Pokok Risiko Usaha
A. Lingkungan Internal
B. Penentuan Sasaran
Agar bisa sampai pada tujuan perusahaan, pertama-tama Anda harus tentukan terlebih dahulu
sasarannya. Tentukan apa yang menjadi tujuan perusahaan sehingga risiko yang mungkin
terjadi lebih mudah diidentifikasi dan dikelola. Oleh karena itu, segala kegiatan yang
dilakukan oleh manajemen akan mengarahkan dan menunjang perusahaan untuk sampai pada
tujuan yang telah ditentukan.
C. Identifikasi Peristiwa
D. Penilaian Risiko
E. Tanggapan Risiko
Proses ini adalah pembuatan kebijakan untuk memastikan bahwa tanggapan yang telah
ditentukan dilaksanakan dengan baik.
H. Pemantauan
Pada komponen ini, manajemen melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa setiap
komponen berjalan dengan baik.
Ada empat langkah dasar yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM untuk membuat
pengelolaan risiko
1. Identifikasi risiko
Agar bisa menyusun manajemen risiko, pelaku perlu mempertimbangkan terlebih
dahulu risiko apa saja yang dapat timbul pada kegiatan usaha, yakni risiko internal
sepertu kelancaran arus kas, kelancaran pasokan bahan baku, dil, serta risiko bencana
alam, perubahan peraturan, perubahan peraturan, perubahan, dsb.
2. Penilaian tiap risiko
Setelah semua risiko dapat diidentifikasi dan didaftar, pelaku usaha yang memberikan
penilaian apapun dampak yang besar dari risiko tersebut pada kelangsungan usaha.
Misalnya kelancaran arus kas memiliki nilai risiko risiko, sedangkan pasokan bahan
baku memiliki nilai risiko sedang.
Selain itu, lakukan juga pada terhadap kemampyan perusahaan dalam menghadapi
risiko-risiko tersebut. Jangan lupa, beri perhatian lebih terhadap risiko kritikal, yakni
risiko yang jika terjadi akanberdampak paling signifikan bahkan bisa melumpuhkan
usaha.
3. Rencana penanggulangan
Langkah selanjutnya adalah dengan membuat rencana penanggulangan untuk setiap
risiko, terutamauntuk risiko kritikal. Rencana tersebut termasuk hal apa saja yang
perlu dipersiapkan dan dilakukansupaya terhindar dari risiko, atau jika risiko terjadi.
Misalnya, dengan mengasuransikan aset perusahaan, mengasuransikan kesehatan
karyawan, menerapkan standar keamanan untuk mencegah kecelakaan kerja, dan
menghindari transaksi dengan pihak yang memiliki risiko gagal bayar.
4. Monitor dan evaluasi secara berkala
Jika semua rencana penanggulangan selesai, jangan lupa untuk selalu melakukan
pemantauan pada rencana-rencana yang telah disusun tersebut.
Oleh karena itu, keberhasilannya dalam mengidentifikasi resiko tergantung pada kerja sama
yang erat dengan bagian-bagian lain yang terkait dalam perusahaan
Contoh Kasus:
Krisan atau Chrysanthenum merupakan salah satu jenis tanaman hias yang telah lama dikenal dan
banyak disukai masyarakat serta mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Bunga krisan juga memiliki
kesegaran yang relatif lama dan mudah dirangkai. Krisan merupakan salah satu jenis bunga potong
penting. Pada perdagangan tanaman hias dunia, bunga krisan merupakan salah satu bunga yang
banyak diminati oleh beberapa negara Asia seperti Jepang, Singapore dan Hongkong, serta Eropa
seperti Jerman, Perancis dan Inggris.
PT Alam Indah Bunga Nusantara merupakan salah satu perusahaan agribisnis yang bergerak di
bidang tanaman hias yang terletak di Jawa Barat. Tanaman yang paling unggul dihasilkan perusahaan
adalah krisan. Perusahaan ini mampu meningkatkan produksinya untuk memenuhi kebutuhan bunga
potong (khususnya bunga krisan potong) dari dalam negeri maupun luar negeri. Sampai saat ini ada
lebih dari 33 varietasbunga krisan yang diproduksi oleh PT Alam Indah Bunga Nusantara.
Sumber-sumber risiko usahatani yang dihadapi PT Alam Indah Bunga Nusantara adalah perubahan
cuaca dan iklim yang tidak dapat diprediksi, fluktuasi permintaan pasar lokal, kerusakan greenhouse
karena faktor alam, sifat produkyang mudah rusak, tingkat kesuburan lahan, keterbatasan sumber
daya manusia. Pengelolaan risiko yang sudah dilakukan PT Alam Indah Bunga Nusantara adalah
dengan cara preventif, yaitu mengembangkan sumber daya manusia. Mengadakan peningkatan
pendidikan dari sekolah dasar menjadi setara dengan sekolah menengah pertama. Tindakan
tersebut dilakukan untuk memperkecil terjadinya ketidaktelitian dalam perhitungan bibit dan untuk
meningkatkan kreatifitas tenaga kerja tersebut. PT Alam Indah Bunga Nusantara membuat
perencanaan produksi agar penanaman jumlah varietas krisan dapat disesuaikan dengan bagian
produksi dan nursery. Penyemprotan pestisida dilakukan lebih awal dengan tujuan dapat menekan
dan meminimalisir pertumbuhan hama dan penyakit.
Strategi yang dapat dilakukan PT Alam Indah Bunga Nusantara dalam proses produksi adalah dengan
memperbaiki kondisi greenhouse sehingga penggunaannya dapat lebih optimal. Guna memperkecil
sumber risiko keuangan dapat dilakukan dengan cara penyitaan aset dan melakukan sistem
pembayaran di awal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Resiko adalah kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi. Sedangkan Manajemen Risiko yaitu upaya-upaya dalam bentuk
aturan maupun tindakan yang ditujukan untuk mengoptimalkan (meminimalisir) risiko atas
suatu portfolio sesuai dengan Kebijakan Investasi masing-masing dana kelolaan. Penerapan
sistem manajemen risiko mengacu pada peraturan serta ketentuan yang tertuang dalam
kebijakan perusahaan. Manajemen risiko dan pengendalian internal memiliki kesamaan
materi dan komponen, dan saling terkait satu dengan lainnya. Manajemen risiko yang ada
perlu dievaluasi keandalannya. Sementara itu, aktifitas pengendalian akan menjadi optimal
dengan menggunakan pendekatan risiko.
3.2 Saran
Demikian makalah makalah yang kami buat, kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam tulisan maupun dari referensi yang diperlukan, untuk itu kami harap kritik dan saran
yang bisa membangun demi kesempurnaan makalah ini.semoga makalah inidapat bermanfaat
bagi semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://sangid-com.blogspot.com/2013/12/makalah-manajemen-resiko.html