Anda di halaman 1dari 16

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN EMPAT

SEKTOR

Pada bab VI yang lalu, kita sudah membahas perekonomian tiga sektor, perekonomian
tiga sektor adalah perekonomian yang menganalisis tentang interaksi konsumen (masyarakat),
perodusen (perusahaan), lembaga keuangan (bank) dan pemerintah. Perekonomian tiga sektor
dapat dikatakan sebagai perekonomian tertutup. Perbedaan yang mendasar antara perekonomian
tiga sektor dan empat sektor terletak pada kebijakan perdagangan luar negeri, artinya pada
perekonomian empat sektor membahas tentang interakasi antara konsumen (masyarakat),
perodusen (perusahaan), lembaga keuangan (bank), lembaga pemerintah dan perdagangan luar
negeri yaitu impor dan ekspor. Gambar dibawah ini adalah ilustrasi interaksi perekonomian
empat sektor yaitu antara elemen konsumen (masyarakat), perodusen (perusahaan), lembaga
keuangan (bank), lembaga pemerintah dan perdagangan luar negeri yaitu impor dan ekspor
dalam bentuk diagram cicular flow.

arus uang

C
faktor – faktor produksi

KONSUMEN PRODUSEN

konsumsi barang dan jasa


C

arus uang

S I
BANK

T G
PEMERINTAH

M X
LUAR NEGERI

Y = C + S + TX + M Y=C+I+G+X
(gross national income) (gross national product)
GNI GNP
Pada gambar cicular flow diatas menjelaskan bahwa, pendapatan nasional (Y) mempunyai
ketergantungan dari beberapa elemen yang mempengaruhinya yaitu konsumsi (C), tabungan (S)
dan Investasi (I), pemerintah memperoleh pendapatan dari masyarakat berupa pajak pemerintah
(Tx) dan membelanjakan dalam bentuk pengeluaran pemerintah (G), elemen terakhir adalah
impor (M) dan exspor (X). keterkaitan elemen – elemen dapat didefenisikan sebagai berikut :

1. Konsumsi (Consumsion) dengan simbol (C), yaitu pengeluaran yang dilakukan


konsumen untuk membeli barang dan jasa
2. Tabungan (Saving) dengan simbol (S), yaitu bagian dari pendapatan yang ditunda
pengeluarannya atau dapat juga dikatan sebagai konsumsi masa akan datang.
3. Investasi (Investment) dengan simbol (I), yaitu sebagai pengeluaran masyarakat untuk
pembelian barang – barang modal.
4. Pajak Pemerintah (Tax) dengan simbol (Tx) yaitu penerimaan pemerintah berupa pajak
yang diperoleh dari masyarakat
5. Pengeluaran Pemerintah (Government exspenditure) dengan simbol (G) yaitu suatu
pengeluaran pemerintah dalam bentuk belanja – belanja pemerintah kepada perusahaan.
6. Impor dengan simbol (M) yaitu barang dan jasa yang diproduksi diluar negeri dijual
didalam negeri.
7. Exspor dengan simbol (X) yaitu barang dan jasa yang diproduksi didalam negeri yang
dijual secara luas diluar negeri.
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA
Untuk menerangkan mengenai keseimbangan pendapatan nasonal dalam perekonomian terbuka,
analisis dalam bab ini akan menunjukkannya denga membandingkan keseimbangan dalam
perekonomian tiga sektor dan perekonomian empat sektor. Akan ditunjukkan bagaimana
keseimbangan perekonomian tiga sektor akan mengalami perubahan apabila pemgeluaran
agregat meliputi pula ekspor dan impor. Untuk lebih memahami analisis yang digunakan dalam
bab ini dilakukan secara grafik dan dua pendekatan akan digunakan yaitu pengeluaran agregat -
agregat demand (Y= AD) dan pendektan suntikan bocoran.

Keseimbangan pendapatan nasional perekonomian empat sektor akan dicapai apabila, yaitu : (1)
pada keadaan dimana agregat demand (AD) sama besarnya dengan agregat supply (AS) (2)
suntikan sama dengan bocoran. Uraian berikut menjelaskan bagaimana keadaan tersebut tercapai
dalam perekonomian empat sektor atau perekonomian terbuka.

(1) Pendekatan Pengeluaran Agregat – Aggregat Demand (AD)


Pada perekonomian terbuka telah mununjukkan bahwa Pengeluaran Agregat (AD) meliputi
lima elemen yaitu konsumsi (C), investasi (I), pengeluaran pemerintah(G), ekspor (X) dan
impor (M), Pendekatan Pengeluaran Agregat – Aggregat Demand (AD), dengan formulasi,
yaitu :

AD = C+I +G+X-M

(2) Pendekatan suntikan sama dengan bocoran, dengan formulasi, yaitu :


Dalam pendekatan suntikan – bocoran, keseimbangan pendapatan nasional dalam
perekonomian terbuka di capai dalam keadaan berikut ini :

GNI GNP
Y = C + S + TX + M Y=C+I+G+X

S + Tx + M = I + G + X
Dimana :

X : Ekspor barang dan jasa keluar negeri


M : Impor barang dan jasa dari luar negeri

Perbedaan antara pendapatan nasional pada perekonomian tertutup dan pendapatan nasional pada
perekonomian terbuka adalah ditambahnya (X – M), yang dikenal dengan neraca perdagangan.
Perlu ditekankan di sini bahwa M harus dikurangkan karena di dalam unsur pengeluaran lain (C,I
dan G) termasuk pengeluaran untuk barang – barang impor, dan sesuai dengan pengertian kita
mengenai permintaan agrerat diatas, harus dlkeluarkan dari pendapatan nasional.
Dalam teroi makro yang sederhana, X sering dianggap sebagai Sesuatu yang ditentukan diluar
negeri, yang tidak dipengaruhi oleh apa yang terjadi didalam negeri (X dianggap dengan variabel
eksogen) sedangkan M sering dianggap dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional (Y)
semakin tinggi Y semakin besar pengeluaran warga negara tersebut untuk barang – barang
impor.

Maka formulasi dari fungsi impor yaitu :

M =mY

Dimana :

M : Tingkat impor barang dan jasa dari luar negeri


m : Marginal propensity to import
Y : Pendapatan nasional

MULTIPLIER IMPOR

Mengapa multiplier untuk perekonomian terbuka (empat sektor) lebih kecil dari pada multiplier
untuk perekonomian tertutup (tiga sektor) ? apabila kita menjawab, pastilah tidak sulit kalau kita
masih mengigat proses multiplier tersebut (pada bab V). perubahan salah satu unsur permintaan
agregat misalanya I sebesar ΔI akan mengalami proses berantai yang berkelanjutan karena ΔI
tersebut diterima oleh golongan masyarakat lain sebagai pendapatan dan selanjutnya akan
dibelanjakan dipasar barang dan selanjutnya. Akhirnya melalui proses berantai pendapatan –
pendapatan ini ΔI mempunyai akibat mengubah ΔY sebagai akibat dari kelipatan dari ΔI. Proses
berantai tersebut dihubungkan dengan kenyataan bahwa kenaikan pendapatan akan diikuti oleh
kenaikan pengeluaran konsumsi, yaitu dengan kenyataan adanya marginal propensity to consume
(MPS=b), maka proses meltipliernya sebagai berikut :

ΔY =ΔI =[ 1+ ( b ) + ( b )2 + ( b )3 +. .. .. .. ( b )n ]
Maka multiplier yang secara aljabar bisa dibuktikan sebagai berikut :

1
ΔY =ΔI =
1-b

Dalam perekenomian terbuka, pengeluaran konsumsi terpecah menjadi dua, yaitu pengeluaran
konsumsi untuk barang – barang buatan dalam negeri (ekspor)dan pengelauaran konsumsi untuk
barang – barang buatan luar negeri (impor). Jelas disini bahwa sebahagian dari kenaikan
pengeluaran konsumsi “bocor” keluar negeri. Dan seperti disebut diatas dari segi konsep
permintaan agregat, yang penting adalah kenaikan pengelauran konsumsi untuk barang – barang
buatan dalam negeri . oleh sebab itu, angka yang penting angka yang penting dalm proses
multiplier bukanlah propensity to consume secara total (C), tetapi propensity to consume bagi
barang – barang buatan dalam negeri atau kecenderungan pengeluaran konsumsi yang
dibelanjakan dipasar dalam negeri. Sehingga (C – M), maka proses meltipliernya sebagai
berikut.
Proses Multiplier Impor, sebagai berikut :

Tahap ΔY1 = 20 Triliun


1 ΔI =

ΔC1= ΔY1 x MPC ΔS1= ΔY1 x MPS


ΔC1= 20 x 0.75 ΔS1= 20 x 0.25
ΔC1= 15 ΔS1= 5

Tahap
ΔY2 = 15
2

ΔC2= ΔY2 x MPC ΔS2= ΔY2 x MPS


ΔC2= 15 x 0.75 ΔS2= 15 x 0.25
ΔC2= 11.25 ΔS2= 3.75

Tahap
ΔY3 = 11.25
3

ΔC3= ΔY3 x MPC ΔS3= ΔY3 x MPS


ΔC3= 11.25 x 0.75 ΔS3= 11.25 x 0.25
ΔC3= 8.4375 ΔS3= 2.8125

Tahap
ΔY4 = 8.4375
4

ΔS4= ΔY4 x MPS


ΔC4= ΔY4 x MPC
ΔS4= 8.4375 x 0.25
ΔC4= 8.4375 x 0.75
ΔS4= 2.1094
ΔC4= 6.3281

Tahap
5 ΔY5 = 6.3281

ΔC5= ΔY5 x MPC ΔS5= ΔY5 x MPS


ΔC5= 6.3281 x 0.75 ΔS5= 6.3281 x 0.25
ΔC5= 4.7461 ΔS5= 1.5820

dst dst
ΔY =ΔI =[ 1+ ( b-m ) + ( b-m )2 + ( b-m )3 + .. .. . .. ( b-m )n ]

Maka multiplier impor yang secara aljabar bisa dibuktikan sebagai berikut :

1
ΔY =ΔI =
1-b+ m

“Kebocoran” pengeluaran (atau leakages) keluarnegari itulah yang menyebabkan mengapa efek
multlplier dalam perekonomian terbuka lebih kecil dari pada dalam perekonomian tertutup.

Secara grafik, perekonomian terbuka mempunyai “slope” fungsi permintaan agregat yang lebih
landai, sehingga kenaikan sebesar ΔI mengakibatkan ΔD dan ΔY yang lebih kecil. Untuk lebih
mengetahui perbedaan antara prekonomian terbuka dan tertutup lihat pada gambar kurva berikut
ini :
a. Perekonomian Terbuka b. Perekonomian Tertutup

ADPerubahan I sebesar jumlah yang sama (ΔI)


AD mengakibatkan ΔAD 2> ΔAD1
Scala line (450) Scala line (450)

PENDAPATAN NASIONAL EMPAT SEKTOR (TERBUKA)


Slope
b
Slope ΔD
ΔD ΔI b-m
Pada perekonomian terbuka untuk menghitung pendapatan nasional,
ΔI berbeda dengan menghitung
pendapatan nasional pada perekonomian tertutup, perbedaannya terletak pada penambahan
variabel impor (M) dan ekspor (X), berikut persamaan yang menjelaskan perhitungan pada
perekonomian terbuka :

Y =C+ I +G+( X-M )


Y =a+ bY+I +G+ X-mY Y Y
Y-bY+mY=a+ I +G+X ΔY1 ΔY2
(1-b+m)Y =a+ I+ G+ X
a+ I +G+ X
Y EQ =
1-b+m

Contoh Soal :
Dalam suatu perekonomian terbuka ciri fungsi konsumsi rumah tangga, pajak pemerintah,
pengeluaran pemerinah, investasi swasta, ekspor dan impor adalah seperti dibawah ini :

a. Fungsi konsumsi C= 500+0.8Yd


b. Pajak adalah 25 persen dari pendapatan nasional (T=0.25Y)
c. Investasi swasta bernilai I=500, sedangkan pengeluaran pemerintah bernilai G=100
d. Ekspor negara bernilai X=800 dan impor 10 persen dari pendapatan nasional
Pertanyaan

a. Tentukan fungsi konsumsi setelah pajak


b. Tentukan pendapatan nasional perekonomian terbuka
Penyelesaian

a. Fungsi konsumsi setelah pajak, adalah :

C=500+0 . 8Yd
C=500+0 . 8(Y-T )
C=500+0 . 8(Y-0 . 25Y)
C=500+0 . 8Y-0. 2Y
C=500+0 . 6Y

b. Pendapatan nasional perekonomian terbuka, adalah :


Y =C+ I +G+( X-M )
Y =500+0 . 6Y+ 500+ 1. 000+(800-0 .1Y )
Y-0 .6Y+ 0. 1Y=500+500+1 . 000+800
(1-0 .6 +0 .1 )Y =2. 800
2. 800
Y= =5 .600
0 .5
PENDAPATAN NASIONAL EMPAT SEKTOR
PADA PAJAK LUMP SUM

Pajak lum sump dapat dikatakan sebagai pajak tetap, tarif pajak akan bernilai konstan dan tidak
dipengaruhi oleh tinggi dan rendahnya suatu pendapatan masyarakat. Akan tetapi nilai pajak
lump sum akan mengurangi tingkat konsumsi suatu masyarakat. Hubungan pendapatan nasional
pada perekonomian terbuka terhadap pajak lump sum dapat dilihat pada persamaan berikut ini :

Y = C + I + G +( X-M)
Y =a+ bYd+ I +G+X-mY
Y =a+b (Y-T )+I+ G+ X-mY
Y =a+ bY-bT+ I +G+X-mY
Y-bY+mY=a-bT + I+ G+ X
(1-b+m)Y =a-bT+ I +G+ X
a-bT+I +G+ X
Y EQ =
1-b+m
Contoh Soal :

Diketahui data – data ekonomi pada suatu negara X, fungsi konsumsi C = 25 + 0.8Yd, investasi
(I) sebesar 60 Trilyun, pengeluaran pemerintah (G) sama dengan pajak pemerintah (T) berupa
pajak lump sum sebesar 75 Trilyun, Ekspor (X) sebesar 50 Trilyun, dan Impor (M) sebesar 10%
dari pendapatan nasional.
Pertanyaan
1. Tentukan neraca pembayaran surplus atau defisit ketika pendapatan nasional 3 (tiga) dan 4
(empat) sektor sebesar 250 Trilyun
2. Tentukan neraca pembayaran surplus atau defisit ketika pendapatan nasional 3 (tiga) dan 4
(empat) sektor sebesar 500 Trilyun
3. Tentukan neraca pembayaran surplus atau defisit ketika pendapatan nasional 3 (tiga) dan 4
(empat) sektor sebesar 750 Trilyun
Jawaban :
1. Pendapatan nasional sebesar 250 Trilyun, maka :
Aggregat Demand pada perekonomian 3 (tiga) sektor adalah :

AD=C+I +G
AD=25+0 . 8Yd+60+75
AD=25+0 . 8( Y-T)+60+75
AD=25+0 . 8Y-0 . 8T+60+75
AD=25+0 . 8(250 )-0 .8 (75 )+60+75
AD=25+200-60 +60+75
AD=300

Aggregat Demand pada perekonomian 4 (empat) sektor adalah :

AD'=C+ I +G+( X-M )


AD'=25+0 . 8Yd+60+75+(50−0 . 1Y)
AD'=25+0 . 8( Y-T)+60+75+ 50-0 .1Y
AD'=25+0 . 8Y-0 .8T+ 60+75+50-0 . 1Y
AD'=25+0 . 8(250 )-0. 8(75 )+60+75+50-0 . 1(250)
AD'=25+200-60+ 60+75+ 50-25
AD'=325
2. Pendapatan nasional sebesar 500 Trilyun, maka :
Aggregat Demand pada perekonomian 3 (tiga) sektor adalah :

AD=C+I +G
AD=25+0 . 8Yd+60+75
AD=25+0 . 8( Y-T)+60+75
AD=25+0 . 8Y-0 . 8T+60+75
AD=25+0 . 8(500 )-0. 8(75 )+60+75
AD=25+400-60+60+75
AD=500

Aggregat Demand pada perekonomian 4 (empat) sektor adalah :

AD'=C+I +G+( X-M )


AD'=25+0 . 8Yd+60+75+(50−0 . 1Y)
AD'=25+0 . 8( Y-T)+60+75+50-0 .1Y
AD'=25+0 . 8Y-0 .8T+ 60+75+50-0 . 1Y
AD'=25+0 . 8(500 )-0. 8(75 )+ 60+75+50-0 . 1(500)
AD'=25+ 400-60+ 60+75+50-50
AD'=500

3. Pendapatan nasional sebesar 750 Trilyun, maka :


Aggregat Demand pada perekonomian 3 (tiga) sektor adalah

AD=C+I +G
AD=25+0 . 8Yd+60+75
AD=25+0 . 8( Y-T)+60+75
AD=25+0 . 8Y-0 . 8T+60+75
AD=25+0 . 8(750 )-0. 8(75 )+60+75
AD=25+600-60 +60+75
AD=700
Aggregat Demand pada perekonomian 4 (empat) sektor adalah :

AD'=C+I +G+( X-M )


AD'=25+0 . 8Yd+60+75+(50−0 . 1Y)
AD'=25+0 . 8( Y-T)+60+75+50-0 .1Y
AD'=25+0 . 8Y-0 .8T+ 60+75+50-0 . 1Y
AD'=25+0 . 8(750 )-0. 8(75 )+ 60+75+50-0 . 1(750)
AD'=25+600-60+ 60+75+ 50-75
AD'=675
AD
Scala line (450)

AD

AD’
750

700
675

ΔY = Defisit - 25 T
500

325
ΔY = Surplus 25 T
300

250

210 – 0.1 Y

160

Y
250 500 750
Keterangan Gambar :

1. Pada saat pendapatan nasional sebesar 250 triliun. Maka jumlah AD pada perekonomian
tiga sektor sebesar 300 triliun dan jumlah AD’ pada perekonnomian empat sektor sebesar
325 triliun sehingga terjadi pendapatan nasional surplus sebesar 25 triliun
2. titik keseimbangan terjadi pada saat pendapatan nasional sebesar 500 triliun. Maka jumlah
AD pada perekonomian tiga sektor sebesar 500 triliun dan jumlah AD’ pada
perekonnomian empat sektor sebesar 500 triliun sehingga tidak terjadi surplus dan defisit
pada pendapatan nasional
3. Pada saat pendapatan nasional sebesar 750 triliun. Maka jumlah AD pada perekonomian
tiga sektor sebesar 700 triliun dan jumlah AD’ pada perekonnomian empat sektor sebesar
675 triliun sehingga terjadi pendapatan nasional defisit sebesar 25 triliun
4.
PENDAPATAN NASIONAL EMPAT SEKTOR
SETELAH PAJAK PROGESIF

Y =C+ I +G+( X-M )


Y =a+ bYd+ I +G+X-mY
Y =a+b (Y-T )+ I + G+ X-mY
Y =a+b (Y-tY )+ I +G+ X-mY
Y =a+ bY-btY+ I +G+X-mY
Y-bY+ btY+mY=a+I +G+ X
(1-b+bt+m)Y =a+I +G+ X-M
a+ I +G+ X-M
Y EQ =
1-b+ bt +m

Contoh Soal

Bila diketahui data – data ekonomi pada suatu negara X, fungsi konsumsi C = 25 + 0.8Yd,
investasi (I) sebesar 60 Trilyun, pengeluaran pemerintah (G) sebesar 75 Trilyun, pajak
pemerintah (T) berupa progresif sebesar 25% dari pendapatan nasional, Ekspor (X) sebesar 50
Trilyun, dan Impor (M) sebesar 10% dari pendapatan nasional.

Pertanyaan

1. Tentukan fungsi konsumsi, fungsi tabungan dan Pendapatan nasional 2 (dua) sektor ?
2. Tentukan Pendapatan nasional 3 (sektor) sebelum pajak progresif ?
3. Tentukan Pendapatan nasional 4 (empat) sektor setelah pajak progresif ?
4. Gambarkan Kurvanya ?
5.
Penyelesaian :
1. Fungsi konsumsi, fungsi tabungan dan Pendapatan nasional 2 (dua) sektor adalah :

Y =C +S ⇒ S=Y-C
S=Y-(25+O . 8Y)
S=0 . 2Y-25

Y =C dimana S=0 C=25+0 . 8Y


Y =25+0. 8Y C=25+0 . 8(125)
0 .2Y=25 C=25+100
25 C BEP=125
Y BEP = =125
0.2

Y =C +I C EQ =25+0 . 8Y
Y =25+0. 8Yd+60 C EQ =25+0 . 8(425 )
Y =25+0. 8( Y-T )+60 C EQ =25+340
Y =25+0. 8Y-0 . 8T+60
C EQ =365
Y =25+0. 8Y-0 . 8(0 )+60
Y =25+0. 8Y-0+60
0 .2Y=85
85
Y EQ = =425
0.2

S EQ =-25 +0 .2Y
S EQ =-25 +0 .2( 425)
S EQ =-25 +85
S EQ =60
2. Pendapatan nasional 3 (sektor) sebelum pajak progresif adalah :

C EQ =25+0 . 8Y
Y =C + I+G C EQ =25+0 . 8(800)
Y =25+ 0. 8Yd+60 +75 C EQ =25+640
Y =25+ 0. 8( Y-T )+ 60+75
C EQ =665
Y =25+ 0. 8Y-0 . 8T+60+75
Y =25+ 0. 8Y-0 . 8(0 )+ 60+75 S EQ =-25+0 .2Y
Y =25+ 0. 8Y-0+ 60+75 S EQ =-25+0 .2(800 )
0 .2Y=160
160 S EQ =-25+160
Y EQ = =800 S EQ =135
0.2
3. Pendapatan nasional 4 (empat) sektor setelah pajak progresif adalah :

Y =C + I +G+(X-M )
Y =25+ 0. 8Yd+60 +75+(50-0 .1Y )
Y =25+ 0. 8( Y-T )+ 60+75+50-0 . 1Y
Y =25+ 0. 8( Y-tY )+60+75+50-0 . 1Y
Y =25+ 0. 8Y-0 . 8(0 . 25Y)+60+75+50-0 . 1Y
Y =25+ 0. 8Y-0 . 2Y+ 60+75+50-0 . 1Y
Y =25+ 0. 5Y+60+75+50
0 .5Y=210
210
Y EQ = =420
0.5
4. Gambar kurva adalah :

C,S,I,G,T
Scala line (450)

C+I+G
Y=C+I+G
800
C+I

C=25+0.8Y

Y=C+I
425

420

160

S=-25+0.2Y
135 I+G
125 S+T= I+G
BEP
85 Y=C
60 I
S=I
25

Y
125 420 425 800
-25
Keterangan Gambar :

1. Pada perekonomian dua sektor fungsi konsumsi masyarakat C=25+0.8Y dan fungsi
tabungan S=-25+0.2Y, dengan YBEP yaitu Y=C dimana S=0 maka YBEP = 125 triliun
berarti, pendapatan masyarakat sebesar 125 triliun, dan pada saat bersamaan konsumsi
masyarakat sebesar 125 triliun, pada saat ini masyarakat titik pulang modal, pendapatan
seluruhnya habis dipakai untuk mengkonsumsi, dan pada saat bersamaan, masyarakat
tidak dapat menabung. Dan masuknya investasi sebesar 60 triliun akan mempengaruhi
pendapatan nasional sebesar 425 triliun.
2. Perekonomian tiga sektor akan melibatkan investasi (I), pajak pemerintah (Tx) dan
pengeluaran pemerintah (G), pada saat C=25+0.8Y dan fungsi tabungan S=-25+0.2Y,
masuknya investasi (I) sebesar 60 triliun pajak pemerintah berupa pajak progresif (Tx)
sebesar 0 dan pengeluaran pemerintah (G) sebesar 75 triliun akan mempengaruhi
pendapatan nasional, pendapatan nasional akan meningkat sebesar 800 triliun dan
pertambahan pendapatan nasional menjadi ΔY = 375 triliun,
3. Pada perekonomian empat sektor akan melibatkan investasi (I), pajak pemerintah (Tx),
pengeluaran pemerintah (G), Impor (M) dan ekspor (X). pada saat C=25+0.8Y dan fungsi
tabungan S=-25+0.2Y, masuknya investasi (I) sebesar 60 triliun pajak pemerintah berupa
pajak progresif (Tx) sebesar 25% dari pendapatan nasional, pengeluaran pemerintah (G)
sebesar 75 triliun, ekspor (X) sebesar 50 triliun dan impor (M) sebesar 20% dari
pendapatan nasional, maka akan mempengaruhi pendapatan nasional, pendapatan
nasional akan menurun sebesar 420 triliun dan penurunan pendapatan nasional menjadi
ΔY = -380 triliun,

Anda mungkin juga menyukai