Anda di halaman 1dari 20

APLIKASI FUNGSI LINEAR

(3)
Asri Nur Wahyuni, SE, MM
Fungsi Permintaan & Fungsi Penawaran

Keseimbangan Pasar 1 Macam Produk

Keseimbangan Pasar 2 Macam Produk

Aplikasi Fungsi Linear


Dalam Ekonomi (1)

Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar

Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar

Fungsi Biaya & Fungsi Penerimaan

Analisa Pulang Pokok


Fungsi Konsumsi, Fungsi Tabungan
& Angka Pengganda

Pendapatan Disposabel

Fungsi Investasi

Aplikasi Fungsi Linear


Fungsi Ekspor & Fungsi Impor
Dalam Ekonomi (2)

Pendapatan Nasional

Fungsi Anggaran

Fungsi Pajak

Analisa IS – LM
FUNGSI KONSUMSI
 Hub antara konsumsi dan pendapatan nasional
 Dikenalkan oleh  J.M. Keynes
 Sifat khusus fungsi konsumsi :
1. Terdapat sejumlah konsumsi mutlak (absolut) tertentu untuk
mempertahankan hidup walaupun tidak memiliki
pendapatan uang
2. Konsumsi berhubungan dgn pendapatan yg dibelanjakan
(disposable income)  C = F(Yd)
3. Jika pendapatan yg siap dibelanjakan meningkat maka
konsumsi juga meningkat (Yd ↑  C↑) walaupun dlm jumlah
sedikit
4. Proporsi kenaikan pendapatan yg siap dibelanjakan untuk
konsumsi  konstan. (dikenal dgn kecenderungan
konsumsi marginal / marginal propensity to consume / MPC)
C = f(Y) = Co + cY C = a + b.Y
c = MPC = ΔC
ΔY
Dimana :
C = Konsumsi
Co = Konsumsi Otonom (outonmous consume)
= titik potong kurva konsumsi pada sumbu vertikal
c / MPC
Marginal Prospensity to Consume
besarnya tambahan konsumsi akibat adanya tambahan
pendapatan nasional
slope kurva konsumsi
Y = pendapatan nasional
ΔC = tambahan konsumsi
ΔY = tambahan pendapatan nasional
FUNGSI TABUNGAN
 Hub antara tabungan dan pendapatan nasional
S = g(Y) = So + s.Y  s = MPS = ΔS
ΔY
Dimana :
S = Tabungan
So = Tabungan Otonom (outonmous saving)
= titik potong kurva tabungan pada sumbu vertikal S
s / MPS
 Marginal Prospensity Saving
 besarnya tambahan tabungan akibat adanya tambahan pendapatan
nasional
 slope kurva tabungan
Y = pendapatan nasional
ΔS = tambahan tabungan
ΔY = tambahan pendapatan nasional
CONTOH (1)

Konsumsi masyarakat D1 : C = 30 + 0,8 Y


D2 : a. S = .. ?
suatu negara ditunjukkan b. C = ... ? (bila S = 20)
oleh persamaan C = 30 + D3 :
0,8 Y. Bagaimanakah a. Y = C + S
bentuk fungsi S =Y–C = Y – (30 + 0,8 Y)
= Y – 30 – 0,8 Y
tabungannya ? = 0,2 Y – 30
Berapakah besarnya b. S = 0,2 Y – 30
konsumsi jika besarya 20 = 0,2 Y – 30
20 + 30 = 0,2 Y
tabungan adalah 20 ? Y = 250

C = 30 + 0,8 Y
= 30 + 0,8 (250)
= 230
MPC & MPS

c = MPC = ΔC s = MPS = ΔS
ΔY ΔY
MPC + MPS = 1
MPC = 1 – MPS
MPS = 1 – MPC
PENDAPATAN DISPOSABEL
(disposable income)
 Pendapatan nasional yg secara riil dapat dibelanjakan oleh
masyarakat, tidak termasuk didalamnya pendapatan
pemerintah seperti pajak, cukai, dsb
 Pajak (tax / T) :
 variabel yg memperkecil pendapatan disposabel
 Pembayaran Alihan (transfer payment / R) :
 variabel yg memperbesar pendapatan disposabel
 Pembayaran2 khusus dari pemerintah untuk masy yg
sifatnya merupakan pembayaran ekstra
 Co/ :
Tunjangan pensiun, tunjangan hari raya gaji bulan
ke – 13,dll
(lanjutan . . . )

Yd = Y – T Yd = Y + R

Yd = Y
Yd = Y – T + R

Dimana :
Yd = pendapatan disposabel
Y = pendapatan nasional
T = pendapatan pajak
R = pembayaran alihan / transfer payment
CONTOH (2)
Fungsi konsumsi masyarakat suatu negara ditunjukkan
oleh C = 30 + 0,8 Yd. Bila pemerintah menerima
pembayaran dari masyarakat berupa pembayaran
pajak sebesar 16 M dan pada tahun yg sama
pemerintah memberikan kepada masyarakatnya
pembayaran alihan sebesar 6 M.
a. Berapakah konsumsi nasional seandainya
pendapatan nasional pada tahun tersebut
sebesar 200 M?
b. Berapa pula besarnya tabungan nasionalnya?
JAWABAN CONTOH (2)
D1: C = 30 + 0,8 Yd T = 16 M R=6M
Y = 200 M
D2: a. C = ... ?
b. S = ... ?
D3 :
a. Yd =Y–T+R = 200 – 16 + 6 = 190
C = 30 + 0,8 Yd = 30 + 0,8 (190) = 182
b. Yd =C+S
190 = 182 – S
S = 190 – 182
=8
FUNGSI INVESTASI
 Permintaan akan investasi
merupakan fungsi dari tingkat I = f(i)
bunga
 Permintaan akan investasi I = I o – pi
berbanding terbalik dengan
tingkat bunga :
 i ↑ I ↓ Dimana :
Masy lebih memilih menyimpan
uangnya di bank daripada
I = Investasi
digunakan untuk investasi Io = Investasi Otonom
 i↓I↑
i = tingkat bunga
Masy lebih memilih menggunakan
uangnya untuk investasi pi = proporsi I terhadap i
daripada menyimpannya di
bank
CONTOH (3)

Jika permintaan investasi D1 : I = 250 – 500i


ditunjukkan oleh I = 250 – D2 : a. I = .. ? (bila i = 0,12)
500i b. I = .. ? (bila i = 0,30)
Berapakah besarnya D3 :
investasi pada saat a. I = 250 – 500i
tingkat bunga bank yg = 250 – 500 (0,12)
berlaku setinggi 12 % ? = 250 – 60
= 190
Berapa pula besarnya
b. I = 250 – 500i
investasi bila tingkat
= 250 – 500 (0,30)
bunga tsb 30 % ?
= 250 – 150
= 100
FUNGSI IMPOR (M)

 Impor suatu negara merupakan fungsi dari pendapatan


nasionalnya
 Impor berkorelasi positif dgn pendapatan nasional
 Semakin besar pendapatan nasional (Y ↑)  semakin besar
kebutuhan impornya ( M ↑)
M = Mo + m.Y  m = ΔM
ΔY
Dimana :
M = Impor
Mo = Impor Otonom
m = marginal prospensity to import
Y = pendapatan nasional
CONTOH (4)

Bentuklah persamaan D1 : Mo = 25
impor suatu negara bila m = 0,05
diketahui impor D2 : a. M = ... ?
otonomnya sebesar 25 & b. Y = 600 M = ... ?
marginal prospensity to D3 :
import – nya sebesar a. M = Mo + m.Y
0,05. Berapakah nilai M = 25 + 0,05 Y
impornya bila pendapatan b. M = 25 + 0,05 Y
nasional sebesar 600 ? = 25 + 0,05 (600)
= 25 + 30
= 55
PENDAPATAN NASIONAL

Y=C+I+G+(X–M)  C = a + b.Y
Y = pendapatan nasional
Variabel Endogen
C = konsumsi
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
Variabel Eksogen
X = ekspor
M = impor
CONTOH (5)
Diketahui model pendapatan nasional sebagai berikut :
C = 25 + 0,75 Y
I = Io = 50
G = Go = 25

a. Tentukanlah tingkat keseimbangan pendapatan


nasional 2 sektor !
b. Tentukanlah tingkat keseimbangan pendapatan
nasional 3 sektor !
JAWABAN CONTOH (5)
D 1: Y = C + I + G C = 25 + 0,75 Y
I = Io = 50 G = Go = 25
D2: a. Y (2 sektor) = ... ?
b. Y (3 sektor) = ... ?
D3 :
a. Y (2 sektor) =C+I = 25 + 0,75 Y + 50
Y = 75 + 0,75 Y
Y – 0,75 Y = 75
0,25 Y = 75
Y = 300
b. Y (3 sektor) = C + I + G = 25 + 0,75 Y + 50 + 25
Y = 100 + 0,75 Y
Y – 0,75 Y = 100
0,25 Y = 100
Y = 400

Anda mungkin juga menyukai