Anda di halaman 1dari 25

MATEMATIKA EKONOMI

Fungsi Linear dan Penerapannya Dalam Ekonomi Makro


Jakarta, 11 Desember 2023

DOSEN
Sandra Kaunang, S.Pi., M.Si
PENERAPAN FUNGSI LINEAR
DALAM EKONOMI MAKRO :
1. Fungsi Pendapatan (Fungsi Konsumsi,
Fungsi Tabungan dan Angka – Pengganda)
2. Pendapatan Disposabel
3. Pendapatan Nasional
FUNGSI PENDAPATAN
● Fungsi Pendapatan Nasional (Y) yaitu pendapatan masyarakat suatu
negara secara keseluruhan atau yang dihasilkan suatu Negara dalam jangka
waktu tertentu.
● Fungsi Pendapatan Nasional dirumuskan sebagai penjumlahan dari fungsi
konsumsi (C= Consumption) dan Fungsi Tabungan (S= Saving)
● Fungsi Pendapatan Nasional adalah Konsumsi + Tabungan Atau Y = C + S
● Fungsi Konsumsi dan fungsi tabungan berbanding lurus dengan pendapatan
nasional, artinya bila fungsi pendapatan semakin besar maka konsumsi dan
tabungan juga semakin besar dan sebaliknya.
FUNGSI KONSUMSI
 Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara
konsumsi dan pendapatan nasional
 Dalam Persamaan Matematika dituliskan :
C = Co +cY
Dimana :
C = Konsumsi
Co = Autonomous Consumption (Konsumsi otonom), yaitu konsumsi yang besar kecilnya tidak
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, sehingga mempunyai kecenderungan besarnya tetap.
c = Koefisien pendapatan Nasional (Marginal Prospensity to comsume / MPC.
MPC = dC/dY yaitu besarnya tambahan konsumsi proporsional dimana besar kecilnya dipengaruhi
tingkat pendapatan nasional. Artinya bila pendapatan nasional semakin besar, maka semakin
besar pula konsumsinya dan sebaliknya.
Y = Pendapatan (Yield)
FUNGSI TABUNGAN
 Fungsi Fungsi tabungan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan
antara tabungan dan pendapatan nasional.
 Dalam Persamaan Matematika dituliskan :
S = So + sY
Dimana :
S = Tabungan
Co = Autonomous to Saving (tabungan otonom), yaitu besar tingkat tabungan yang tidak dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan nasional.
s = MPS ( Marginal Propensity to Saving). MPS = dS/dY yaitu besarnya tambahan tabungan nasional sebagai
akibat bertambahnya pendapatan nasional. MPS sering disebut tabungan proporsional.
Y = Pendapatan (Yield)
FUNGSI PENDAPATAN
 Persamaan Matematika dari Fungsi Pendapatan adalah sebagai berikut:
Y = C + S
Dimana :
Y = Pendapatan
Co = Autonomous to Saving (tabungan otonom), yaitu besar tingkat tabungan yang tidak dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan nasional.
s = MPS ( Marginal Propensity to Saving). MPS = dS/dY yaitu besarnya tambahan tabungan nasional sebagai
akibat bertambahnya pendapatan nasional. MPS sering disebut tabungan proporsional.
Y = Pendapatan (Yield)
FUNGSI PENDAPATAN
 Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan
antara konsumsi dan pendapatan nasional

 Formula C = Co + cY
FUNGSI PENDAPATAN
 Dimana :
• Co = Autonomous Consumption (Konsumsi otonom), yaitu konsumsi yang
besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, sehingga
mempunyai kecenderungan besarnya tetap.
• c = Koefisien pendapatan nasional (Marginal Propensity to Consume = MPC)
• MPC = dC/dY yaitu : besarnya tambahan konsumsi proporsional dimana
besar kecilnya dipengaruhi tingkat pendapatan nasional. Artinya bila
pendapatan nasional semakin besar, maka semakin besar pula
konsumsinya dan sebaliknya.
FUNGSI PENDAPATAN
 Dimana :
• ‫٭‬ So = Autonomous to Saving (tabungan otonom), yaitu
besar tingkat tabungan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan nasional
•‫٭‬ s = MPS (Marginal Propensity to Saving)
• * MPS= dS/dY yaitu besarnya tambahan tabungan nasional sebagai
akibat bertambahnya pendapatan nasional. MPS sering disebut
sebagai tabungan proporsional.
FUNGSI PENDAPATAN
Y = C + S
• Y = Co + cY + S
• S = Y – Co - cY
• S = -Co + Y – cY
• S = -Co +(1-c) Y
 So + sY = S = - Co + (1-c) Y
Karena So = - Co, maka
• s = 1 – c  c + s = 1, jadi
• MPS = 1 – MPC  MPC + MPS = 1
FUNGSI PENDAPATAN Y=C+S
C = Co + cY

Co
S = So + sY
45 o

So
FUNGSI PENDAPATAN
• Keterangan gambar fungsi pendapatan :
 Garis Y = C + S merupakan garis bantu yang merupakan penjumlahan dari grafik C dan
grafik S yang membentuk sudut 45o
 Pada titik M terlihat bahwa S=0, berarti seluruh pendapatan digunakan untuk konsumsi
 Sebelah kanan/diatas titik M terlihat bahwa pendapatan (Y) lebih besar dari pada
Konsumsi sehingga kelebihan pendapatan ini selain digunakan untuk konsumsi juga
digunakan untuk ditabung, hal ini terlihat dari positifnya kurva S.
 Sebelah kiri titik M terlihat bahwa pendapatan lebih kecil/rendah dari konsumsi,
• sehingga sebagian konsumsi dibiayai bukan dari pendapatan melainkan dari sumber lain
seperti hutang. Pada saat ini besarnya tabungan adalah negative (dissaving)
 Pada titik O (0,0) besarnya konsumsi bahkan bukan dibiayai dari pendapatan, dan
besarnya konsumsi sama dengan tabungan negative.
FUNGSI PENDAPATAN
• Angka pengganda ialah suatu bilangan yang menjelaskan tambahan
pendapatan nasional sebagai akibat adanya perubahan-perubahan pada variabel-
variabel tertentu dalam perekonomian
 Secara umum, dalam model perekonomian angka pengganda (multiplier)
diformulakan sebagai berikut :

Dimana : c = MPC
s = MPS
FUNGSI PENDAPATAN
• Contoh Soal :
• Konsumsi masyarakat suatu Negara ditunjukkan dengan persamaan C=40+0,75Y.
Tentukan :
a. Berapa fungsi tabungannya?
b. Berapa besarnya konsumsi, jika besarnya tabungan 30.
c. Berapa multipliernya?
Jawab :
a. C=40+0,75Y dimana Y=C+S atau S=Y-C
maka :
S= Y-(40+0,75Y)= -40+0,25Y
FUNGSI PENDAPATAN
b. Jika S=30, berapa C?
• S= -40+0,25Y  Y=4S+160 = (4.30)+160=280
• Y= C+S  C= Y-S = 280-30 = 250
• Jadi besarnya konsumsi (C) adalah 250.
c. Multiplier (k) : C=40+0,75Y
• MPS=1-MPC = 1-0,75 = 0,25

• Artinya, apabila variabel ekonomi tertentu seperti investasi atau pengeluaran
pemerintah ditambah sejumlah tertentu maka pendapatan nasional akan
bertambah sebesar 4 kali tambahan variable tadi (Investasi atau pengeluaran
pemerintah
PENDAPATAN DISPOSIBLE
 Pendapatan Disposible (Yd) adalah pendapatan nasional yang secara
nyata dapat dibelanjakan oleh masyarakat.

 Pendapatan disposible ini merupakan penjumlahan total dari


pendapatan semua sektor dalam suatu Negara yang meliputi sektor
perorangan (rumah tangga), sektor badan usaha dan sektor pemerintah

 Pendapatan disposible ini tidak termasuk pendapatan dari pajak, bea


cukai dan lain- lain. Artinya dengan adanya pajak, maka pendapatan
yang secara nyata dapat dibelanjakan oleh masyarakat berkurang
sebesar pajak tersebut
PENDAPATAN DISPOSIBLE
 Andaikan pendapatan nasional sebesar Y yang didalamnya termasuk
pendapatan pemerintah yang berasal dari pajak (T), maka pendapatan
yang dapat dibelanjakan (dikonsumsi dan ditabung) oleh masyarakat
sebesar Yd = Y –T. Oleh karena itu pajak disebut juga variabel yang
memperkecil pendapatan disposable.

 Berbeda dengan pajak, maka ada variabel lain yang memperbesar


pendapatan disposable seperti : tunjangan pensiun, tunjangan hari raya.
Tunjangan ini merupakan tunjangan ekstra yang dalam ekonomi makro
disebut pembayaran alihan (transfer payment). Karena tunjangan ini
hanya merupakan pengalihan uang dari pemerintah ke masyarakat. Bila
pendapatan nasional = Y, maka pembayaran alihan = R, maka
pendapatan Disposibel (Yd = Y + R)
PENDAPATAN DISPOSIBLE
 Jadi pendapatan disposibel bila ada pajak dan pengalihan
uang atau pembayaran alihan adalah :
Yd = Y – T + R
Yd = Pendapatan disposable, Y= Pendapatan, T= Tax (Pajak), R=
Pembayaran alihan
 Bila tidak ada pajak dan tidak ada pengalihan uang, maka Yd
=Y
PENDAPATAN DISPOSIBLE
•Contoh soal :

•Diketahui : C = 40 + 0,75 Y
• Pajak yang diterima pemerintah 20, pengalihan uang
ke masyarakat 10

•Ditanya : a. Berapa Konsumsi nasional jika Pendapatan


nasional tahun itu 250?
• b. Berapa pula tabungannya?
PENDAPATAN DISPOSIBLE
•Penyelesaian :
a. Besarnya konsumsi?

• Yd = Y – T + R
• Yd = 250 – 20 + 10
• Yd = 240

• C = 40 + 0,75 Y
• C = 40 + 0,75 Yd
• C = 40 + 0,75 (240)
• C = 40 + 180
• C = 220

b. Besarnya tabungan S = Yd – C
• S = 240 – 220; S = 20
PENDAPATAN NASIONAL
 Pendapatan nasional adalah Jumlah seluruh keluaran barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu Negara dalam jangka waktu tertentu
 Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga macam
pengeluaran yaitu : Pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan
pendekatan pengeluaran
 Dari sudut pandang pendekatan pengeluaran, maka berarti pendapatan nasional
dihitung berdasarkan semua sektor yang ada dalam masyarakat seperti :
• Sektor rumah tangga (Konsumsi = C)
• Sektor badan usaha (Investasi = I)
• Sektor pemerintah (Pemerintah = G)
• Sektor perdagangan dengan luar negeri (Ekspor dan Impor = X-M)
PENDAPATAN NASIONAL
 Persamaan fungsi pendapatan nasional berdasarkan sektor perekonomian yang
dilakukan oleh pemerintah ada tiga macam yaitu:
1.Perekonomian dua sektor (Perekonomian sederhana) Yang terdiri atas
konsumsi dan Investasi
Y=C+I
2.Perekonomian tiga sektor (Perekonomian tertutup)
Yang terdiri atas Konsumsi, Investasi dan pengeluaran Pemerintah
Y = C + I +G
3.Perekonomian empat sektor (Perekonomian terbuka)
Yang terdiri atas Konsumsi, Investasi, Pengeluaran Pemerintah serta Impor dan
Ekspor
Y = C + I + G + (X – M)
Dimana Y=pendapatan, C=konsumsi, I=investasi, G=pengeluaran pemerintah, X=ekspor,
M=impor
PENDAPATAN NASIONAL
•Contoh soal :

1.Diketahui:
 fungsi Konsumsi C = 100 + 0,4 Y
 Investasi badan Usaha (I= 70)
 Pengeluaran Pemerintah (G = 50)
 Ekspor (X = 150)
 Impor (M = 60)
 Tax 15%

• Tentukan :Tingkat pendapatan Nasional ?


PENDAPATAN NASIONAL

•Fungsi konsumsi C=100+0,4Y dengan pajak 15% maka


•C=100+0,4(Y-0,15Y) =100+0,34Y
•Tingkat pendapatan nasional
•Y=C+I+G+(X-M) Y-0,34Y=100+70+50+150-60
•0,66Y=210Y=210/0,66=318
•Jadi tingkat pendapatan nasional adalah sebesar 318.
TERIMA KASIH
Presentation Subtitle

Lecture :
Dr. Bestie Sukaesie, SE, MM
Dosen Manajemen

Anda mungkin juga menyukai