DOSEN
Sandra Kaunang, S.Pi., M.Si
PENERAPAN FUNGSI LINEAR
DALAM EKONOMI MAKRO :
1. Fungsi Pendapatan (Fungsi Konsumsi,
Fungsi Tabungan dan Angka – Pengganda)
2. Pendapatan Disposabel
3. Pendapatan Nasional
FUNGSI PENDAPATAN
● Fungsi Pendapatan Nasional (Y) yaitu pendapatan masyarakat suatu
negara secara keseluruhan atau yang dihasilkan suatu Negara dalam jangka
waktu tertentu.
● Fungsi Pendapatan Nasional dirumuskan sebagai penjumlahan dari fungsi
konsumsi (C= Consumption) dan Fungsi Tabungan (S= Saving)
● Fungsi Pendapatan Nasional adalah Konsumsi + Tabungan Atau Y = C + S
● Fungsi Konsumsi dan fungsi tabungan berbanding lurus dengan pendapatan
nasional, artinya bila fungsi pendapatan semakin besar maka konsumsi dan
tabungan juga semakin besar dan sebaliknya.
FUNGSI KONSUMSI
Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara
konsumsi dan pendapatan nasional
Dalam Persamaan Matematika dituliskan :
C = Co +cY
Dimana :
C = Konsumsi
Co = Autonomous Consumption (Konsumsi otonom), yaitu konsumsi yang besar kecilnya tidak
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, sehingga mempunyai kecenderungan besarnya tetap.
c = Koefisien pendapatan Nasional (Marginal Prospensity to comsume / MPC.
MPC = dC/dY yaitu besarnya tambahan konsumsi proporsional dimana besar kecilnya dipengaruhi
tingkat pendapatan nasional. Artinya bila pendapatan nasional semakin besar, maka semakin
besar pula konsumsinya dan sebaliknya.
Y = Pendapatan (Yield)
FUNGSI TABUNGAN
Fungsi Fungsi tabungan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan
antara tabungan dan pendapatan nasional.
Dalam Persamaan Matematika dituliskan :
S = So + sY
Dimana :
S = Tabungan
Co = Autonomous to Saving (tabungan otonom), yaitu besar tingkat tabungan yang tidak dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan nasional.
s = MPS ( Marginal Propensity to Saving). MPS = dS/dY yaitu besarnya tambahan tabungan nasional sebagai
akibat bertambahnya pendapatan nasional. MPS sering disebut tabungan proporsional.
Y = Pendapatan (Yield)
FUNGSI PENDAPATAN
Persamaan Matematika dari Fungsi Pendapatan adalah sebagai berikut:
Y = C + S
Dimana :
Y = Pendapatan
Co = Autonomous to Saving (tabungan otonom), yaitu besar tingkat tabungan yang tidak dipengaruhi oleh
tingkat pendapatan nasional.
s = MPS ( Marginal Propensity to Saving). MPS = dS/dY yaitu besarnya tambahan tabungan nasional sebagai
akibat bertambahnya pendapatan nasional. MPS sering disebut tabungan proporsional.
Y = Pendapatan (Yield)
FUNGSI PENDAPATAN
Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan
antara konsumsi dan pendapatan nasional
Formula C = Co + cY
FUNGSI PENDAPATAN
Dimana :
• Co = Autonomous Consumption (Konsumsi otonom), yaitu konsumsi yang
besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, sehingga
mempunyai kecenderungan besarnya tetap.
• c = Koefisien pendapatan nasional (Marginal Propensity to Consume = MPC)
• MPC = dC/dY yaitu : besarnya tambahan konsumsi proporsional dimana
besar kecilnya dipengaruhi tingkat pendapatan nasional. Artinya bila
pendapatan nasional semakin besar, maka semakin besar pula
konsumsinya dan sebaliknya.
FUNGSI PENDAPATAN
Dimana :
• ٭ So = Autonomous to Saving (tabungan otonom), yaitu
besar tingkat tabungan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan nasional
•٭ s = MPS (Marginal Propensity to Saving)
• * MPS= dS/dY yaitu besarnya tambahan tabungan nasional sebagai
akibat bertambahnya pendapatan nasional. MPS sering disebut
sebagai tabungan proporsional.
FUNGSI PENDAPATAN
Y = C + S
• Y = Co + cY + S
• S = Y – Co - cY
• S = -Co + Y – cY
• S = -Co +(1-c) Y
So + sY = S = - Co + (1-c) Y
Karena So = - Co, maka
• s = 1 – c c + s = 1, jadi
• MPS = 1 – MPC MPC + MPS = 1
FUNGSI PENDAPATAN Y=C+S
C = Co + cY
Co
S = So + sY
45 o
So
FUNGSI PENDAPATAN
• Keterangan gambar fungsi pendapatan :
Garis Y = C + S merupakan garis bantu yang merupakan penjumlahan dari grafik C dan
grafik S yang membentuk sudut 45o
Pada titik M terlihat bahwa S=0, berarti seluruh pendapatan digunakan untuk konsumsi
Sebelah kanan/diatas titik M terlihat bahwa pendapatan (Y) lebih besar dari pada
Konsumsi sehingga kelebihan pendapatan ini selain digunakan untuk konsumsi juga
digunakan untuk ditabung, hal ini terlihat dari positifnya kurva S.
Sebelah kiri titik M terlihat bahwa pendapatan lebih kecil/rendah dari konsumsi,
• sehingga sebagian konsumsi dibiayai bukan dari pendapatan melainkan dari sumber lain
seperti hutang. Pada saat ini besarnya tabungan adalah negative (dissaving)
Pada titik O (0,0) besarnya konsumsi bahkan bukan dibiayai dari pendapatan, dan
besarnya konsumsi sama dengan tabungan negative.
FUNGSI PENDAPATAN
• Angka pengganda ialah suatu bilangan yang menjelaskan tambahan
pendapatan nasional sebagai akibat adanya perubahan-perubahan pada variabel-
variabel tertentu dalam perekonomian
Secara umum, dalam model perekonomian angka pengganda (multiplier)
diformulakan sebagai berikut :
Dimana : c = MPC
s = MPS
FUNGSI PENDAPATAN
• Contoh Soal :
• Konsumsi masyarakat suatu Negara ditunjukkan dengan persamaan C=40+0,75Y.
Tentukan :
a. Berapa fungsi tabungannya?
b. Berapa besarnya konsumsi, jika besarnya tabungan 30.
c. Berapa multipliernya?
Jawab :
a. C=40+0,75Y dimana Y=C+S atau S=Y-C
maka :
S= Y-(40+0,75Y)= -40+0,25Y
FUNGSI PENDAPATAN
b. Jika S=30, berapa C?
• S= -40+0,25Y Y=4S+160 = (4.30)+160=280
• Y= C+S C= Y-S = 280-30 = 250
• Jadi besarnya konsumsi (C) adalah 250.
c. Multiplier (k) : C=40+0,75Y
• MPS=1-MPC = 1-0,75 = 0,25
•
• Artinya, apabila variabel ekonomi tertentu seperti investasi atau pengeluaran
pemerintah ditambah sejumlah tertentu maka pendapatan nasional akan
bertambah sebesar 4 kali tambahan variable tadi (Investasi atau pengeluaran
pemerintah
PENDAPATAN DISPOSIBLE
Pendapatan Disposible (Yd) adalah pendapatan nasional yang secara
nyata dapat dibelanjakan oleh masyarakat.
•Diketahui : C = 40 + 0,75 Y
• Pajak yang diterima pemerintah 20, pengalihan uang
ke masyarakat 10
• Yd = Y – T + R
• Yd = 250 – 20 + 10
• Yd = 240
• C = 40 + 0,75 Y
• C = 40 + 0,75 Yd
• C = 40 + 0,75 (240)
• C = 40 + 180
• C = 220
b. Besarnya tabungan S = Yd – C
• S = 240 – 220; S = 20
PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional adalah Jumlah seluruh keluaran barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu Negara dalam jangka waktu tertentu
Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga macam
pengeluaran yaitu : Pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan
pendekatan pengeluaran
Dari sudut pandang pendekatan pengeluaran, maka berarti pendapatan nasional
dihitung berdasarkan semua sektor yang ada dalam masyarakat seperti :
• Sektor rumah tangga (Konsumsi = C)
• Sektor badan usaha (Investasi = I)
• Sektor pemerintah (Pemerintah = G)
• Sektor perdagangan dengan luar negeri (Ekspor dan Impor = X-M)
PENDAPATAN NASIONAL
Persamaan fungsi pendapatan nasional berdasarkan sektor perekonomian yang
dilakukan oleh pemerintah ada tiga macam yaitu:
1.Perekonomian dua sektor (Perekonomian sederhana) Yang terdiri atas
konsumsi dan Investasi
Y=C+I
2.Perekonomian tiga sektor (Perekonomian tertutup)
Yang terdiri atas Konsumsi, Investasi dan pengeluaran Pemerintah
Y = C + I +G
3.Perekonomian empat sektor (Perekonomian terbuka)
Yang terdiri atas Konsumsi, Investasi, Pengeluaran Pemerintah serta Impor dan
Ekspor
Y = C + I + G + (X – M)
Dimana Y=pendapatan, C=konsumsi, I=investasi, G=pengeluaran pemerintah, X=ekspor,
M=impor
PENDAPATAN NASIONAL
•Contoh soal :
1.Diketahui:
fungsi Konsumsi C = 100 + 0,4 Y
Investasi badan Usaha (I= 70)
Pengeluaran Pemerintah (G = 50)
Ekspor (X = 150)
Impor (M = 60)
Tax 15%
Lecture :
Dr. Bestie Sukaesie, SE, MM
Dosen Manajemen