PENGANTAR
• Apabila pada suatu ketika besarnya investasi tidak sama dengan besarnya saving,
maka akan terjadilah ketidakseimbangan dalam perekonomian pendapatan nasional,
pengeluaran konsumsi dan besarnya saving berada dalam keadaan disekuilibrium.
• Pendapatan nasional besarnya akan terus berubah, sehingga tingkat pendapatan
nasional ekuilibrium yang baru akan tercapai, yaitu pendapatan nasional di mana
besarnya sama dengan besarnya investasi.
• Demikian juga halnya dengan pengeluaran konsumsi dan saving. Hubungan antara
perubahan investasi dan perubahan pendapatan nasional ekuilibrium yang
diakibatkan oleh perubahan investasi tersebut, diterangkan dalam konsep multiplier.
KONSEP MULTIPLIER (ANGKA PENGGANDA)
dY = k x dI = 4 x 25.000 = 100.000
MULTIPLIER GOVERNMENT EXPENDITURE
(PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR) SYARAT = C=I=G
Kesimpulan:
Berdasarkan pendapat J.M.
Keynes, terjadinya inflasi
apabila I > S, sebab uang yang
diinvestasikan (beredar) lebih
besar daripada yang disimpan
(Saving = Tabungan) di bank.
TUGAS 1
Apabila ada fungsi konsumsi C = 100 + 0,8Yd dan
investasi bersifat otonomous I = 150 dan pengeluaran
pemerintah, G = 250, dan pajak sebesar T = 0. Tentukan
kondisi keseimbangan ekonomi berdasarkan data
tersebut.
TUGAS 2
Diketahui besarnya Marginal Propensity to Save (MPS) adalah 0,20.
Jika pemerintah menambah pengeluaran dalam APBN sebesar
Rp100 miliar. Pendapatan masyarakat bertambah menjadi…