Anda di halaman 1dari 21

BAB III.

PENENTUAN TINGKAT PENDAPATAN NASIONAL


PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA

Perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang tidak mengenal


hubungan ekonomi dengan negara lain dan tidak mengenal adanya transaksi
ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah. Dalam perekonomian tertutup
sederhana pengeluaran masyarakat seluruhnya terdiri dari pengeluaran untuk
konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk investasi .

Pendapatan nasional dalam perekonomian tertutup sederhana terdiri pengeluaran


untuk konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk investasi yang dinyatakan
dalam persamaan sebagai berikut :

Y = C + I

  Dimana : Y adalah besarnya pendapatan nasional perth

C adalah besarnya konsumsi rumah tangga pertahun


I adalah besarnya investasi pertahun

FUNGSI KONSUMSI

Fungsi konsumsi adalah hubungan antara besarnya konsumsi dengan besarnya


pendapatan nasional yang artinya bahwa besarnya konsumsi tergantung pada
besarnya pendapatan nasional. Bentuk fungsi konsumsi adalah sebagai berikut :

  C = a + cY

Dimana :

a adalah besarnya konsumsi pada pendapatan nasional nol

c adalah angka perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi dengan


besarnya perubahan pendapatan nasional atau marginal propensity to consume
(MPC) dimana c = MPC = D C / D Y

Angka MPC umumnya kurang dari 1 dan bertanda positif yang berarti
bertambahnya pendapatan akan mengakibatkan bertambahnya konsumsi.

Y adalah pendapatan nasional

Apabila diketahui besarnya konsumsi pada dua tingkat pendapatan nasional


yang berbeda dan apabila fungsi konsumsi mempunyai bentuk garis lurus
maka persamaan fungsi konsumsi pada dua pendapatan nasional tersebut adalah :

C = (APCn - MPC) Yn + MPC. Y

Dimana :

APCn adalah perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu


tingkat pendapatan nasional dengan besarnya
tingkat pendapatan nasional itu sendiri.

Persamaan matematisnya adalah :

APCn = Cn / Yn
Contoh menemukan fungsi konsumsi
Diketahui :

(a) Pada tingkat pendapatan nasional per tahunnya sebesar Rp. 100 milyar,
besarnya konsumsi sebesar Rp. 95 milyar per tahun

b) Pada tingkat pendapatan nasional sebesar Rp. 120 milyar per tahun, besarnya
konsumsi per tahunnya Rp. 110 milyar

Ditanyakan :

  (a) Carilah fungsi konsumsinya

(b) Pada tingkat pendapatan nasional berapa break-even point terjadi

(a) APC100 = C100 / Y100 = 95 / 100 = 0,95


APC120 = C120 / Y120 = 110 / 120 = 0,92

Besarnya MPC :
MPC = DC / DY =( C120 – C100 ) : ( Y120 – Y100)
= ( 110 – 95 ) : ( 120 – 100 )
= 15/20 = 0,75
  C = ( APCn - MPC ) . Yn + MPC . Y
C = ( 0,95 - 0,75 ) . 100 + 0,75 . Y
C = 0,20 x 100 + 0,75 . Y
C = 20 + 0,75 Y
 (b) Tingkat pendapatan break even point yaitu tingkat pendapatan dimana
besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran untuk
konsumsi

Jadi Y = C Dimana Y - C = 0
Y - ( 20 + 0,75 Y ) = 0
Y - 0,75 Y - 20 = 0
0,25 Y = 20
maka Y = 80
Kesimpulan :
  Persamaan fungsi konsumsi dalam waktu satu tahun adalah :
C = 0,75 Y + 20 milyar rupiah
  Jawab :
(a) APC100 = C100 / Y100 = 95 / 100 = 0,95
APC120 = C120 / Y120 = 110 / 120 = 0,92
 
Besarnya MPC :

MPC = DC / DY = ( C120 – C100 ) : ( Y120 – Y100)


= ( 110 – 95 ) : ( 120 – 100 )
= 15/20 = 0,75
  C = ( APCn - MPC ) . Yn + MPC . Y
C = ( 0,95 - 0,75 ) . 100 + 0,75 . Y
C = 0,20 x 100 + 0,75 . Y
C = 20 + 0,75 Y
 
(b) Tingkat pendapatan break even point yaitu tingkat pendapatan dimana
besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran untuk konsumsi

Jadi Y = C Dimana Y - C = 0
Y - ( 20 + 0,75 Y ) = 0
Y - 0,75 Y - 20 = 0
0,25 Y = 20
maka Y = 80
Kesimpulan :
  Persamaan fungsi konsumsi dalam waktu satu tahun adalah :
C = 0,75 Y + 20 milyar rupiah
  Tingkat pendapatan break even : 80 milyar rupiah per tahun

FUNGSI SAVING

Saving atau tabungan dapat didefinisikan sebagai bagian dari pendapatan


nasional per tahun yang tidak digunakan untuk konsumsi. Dengan persamaan
matematisnya :

  S = Y - C
  Dimana : S adalah saving

Y adalah pendapatan nasional

C adalah konsumsi

  Apabila persamaan diatas dihubungkan dengan fungsi k onsumsi, maka


akan dapat diperoleh fungsi saving sebagai berikut :

  S = Y - C dan C = a + cY

maka S = Y - ( a + cY )

S = Y - a cY

S = (1 - c) y - a

MPS atau marginal propensity to save adalah perbandingan antara bertambahnya


saving dengan bertambahnya pendapatan nasional yang mengakibatkan
bertambahnya saving itu sendiri.

  MPS = DS / DY

APS atau Average propensity to save adalah perbandingan antara Besarnya


saving pada suatu tingkat pendapatan nasional dengan besarnya pendapatan
nasional itu sendiri.

  APSn = Sn / Yn

Contoh menemukan fungsi saving

Diketahui :

  Fungsi konsumsi suatu masyarakat mempunyai persamaan sebagai berikut :

C = 20 + 0,75 Y

Ditanyakan : Hitunglah fungsi saving dari masyarakat tersebut

  Jawab : S = (1 - c) y - a

S = ( 1 - 0,75 ) Y - 20
S = 0,25 Y - 20

  Hubungan antara MPC dengan MPS adalah sebagai berikut :

MPC + MPS = 1

MPC = 1 - MPS dan MPS = 1 - MPC

Hubungan antara APC dengan APS adalah sebagai berikut :

APCn + APSn = 1

APCn = 1 - APSn dan APSn = 1 - APCn

FUNGSI INVESTASI

Dalam teori pendapatan nasional variabel investasi diasumsikan sebagai


variabel yang bersifat eksogen yaitu variabel yang nilainya tidak dipengaruhi
oleh varibel lain selain variabel investasi itu sendiri.

Sedangkan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan diasumsikan variabel yang


bersifat endogen yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel
konsumsi dan tabungan yaitu pendapatan

  Fungsi investasi : I = I0

  Angka Pengganda Perekonomian Tertutup Sederhana (Dua Sektor)

  Angka pengganda (Multiplier) merupakan rasio yang menunjukkan


perubahan pendapatan nasional sebagai akibat dari salah satu atau seluruh variabel
yang mempengaruhi pendapatan nasional.

Dari angka pengganda dapat dihitung berapa perubahan pendapatan


nasional sebagai akibat berubahnya konsumsi dan investasi.

Angka pengganda pengeluaran konsumsi adalah :

kC0 = 1
  ( 1 - c )

  Angka pengganda pengeluaran investasi adalah :

kI = 1

( 1 - c )

  Besarnya perubahan pendapatan nasional ( DY ) sebagai akibat dari


perubahan pengeluaran konsumsi adalah :

D Y = kC0 x D C0

Besarnya perubahan pendapatan nasional ( DY ) sebagai akibat dari


perubahan pengeluaran investasi adalah :

  D Y = kI x DI

KESENJANGAN (GAP) DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP


SEDERHANA Kesenjangan (Gap) dapat dilihat dari permintaan dan penawaran
yang ada.

Permintaan dapat dilihat dari besarnya pengeluaran masyarakat yang ada dalam
perekonomian ( Yeq ).

Penawaran dapat dilihat dari kemampuan perekonomian dalam berproduksi


dengan menggunakan kapasitas yang maksimal ( Yfe ) .

 Apabila permintaan lebih besar dari penawaran maka akan terjadi kenaikan harga
atau inflasi sehingga perekonomian terjadi kesenjangan inflasi / Inflationarygap

Apabila penawaran lebih besar dari permintaan maka akan terjadi penurunan
harga atau deflasi sehingga perekonomian terjadi kesenjangan deflasi /
Deflationary gap

Besarnya kesenjangan dalam perekonomian tertutup sederhana dapat dihitung


sebagai berikut :

Gap = MPS x D Y
Dimana D Y adalah selisih antara Y fe dan Y eq

Diketahui data = Fungsi konsumsi : C = 120 + 0,75 Y


Fungsi investasi : I = 40

  Ditanyakan =

a)  Pendapatan nasional keseimbangan

b) Konsumsi dan tabungan keseimbangan

c) Pendapatan break event

d) Angka pengganda untuk pengeluaran investasi

e) Apabila investasi menjadi 50. Berapa pendapatan nasional yang baru

f) Apabila Yfe sebesar 680, perekonomian mengalami kesenjangan inflasi atau


deflasi

Berapa investasi yang dibutuhkan untuk menutupi kesenjangan tersebut

  Jawab :

a). Pendapatan nasional keseimbangan :

  Y = C + I

Y = 120 + 0,75 Y + 40

Y = 160 + 0,75 Y

Y - 0,75 Y = 160

0,25 Y = 160

Ye = 160 : 0,25 = 640

  Besarnya pendapatan nasional keseimbangan adalah 640 dimana


Investasi ( I ) = Tabungan ( S )

b). Konsumsi dan tabungan keseimbangan :


Konsumsi keseimbangan :

  Ce = a + c Ye

Ce = 120 + 0,75 Ye

Ce = 120 + 0,75 ( 640 )

Ce = 120 + 480 = 600

Tabungan keseimbangan :

Se = ( 1 - c ) y - a atau Se = - a + ( 1 - c ) y

Se = - 120 + 0,25 Y

Se = - 120 + 0,25 ( 640 )

Se = - 120 + 160 = 40

Besarnya konsumsi keseimbangan adalah 600 dan tabungan


keseimbangan adalah 40

c). Pendapatan break event

Pendapatan dalam kondisi break event atau impas yaitu :

Y = C

Y = 120 + 0,75 Y

Y - 0,75 Y = 120

0,25 Y = 120

Y = 120 : 0,25 = 480

  Besarnya pendapatan impas adalah 480

d). Angka pengganda untuk pengeluaran investasi :


1 1
kI = =
( 1 - c ) ( 1 - 0,75 )
  1
k I = = 4
0,25
  Besarnya angka pengganda untuk pengeluaran investasi adalah 4

  e). Besarnya pendapatan nasional yang baru apabila investasi menjadi 50 :

  Perubahan pendapatan nasional adalah :

I awal = 40 dan I baru = 50 sehingga D I = 10

D Y = kI x D I maka D Y = 4 x 10 = 40

  Besarnya perubahan pendapatn nasional adalah 40

Pendapatan nasional yang baru adalah :

Y’ = Y + D Y = 640 + 40 = 680

Besarnya pendapatan nasional yang baru adalah 680

f). Apabila Y fe sebesar 680 apakah mengalami kesenjangan inflasi atau


deflasi

Apabila Y eq = 640 dan Y fe = 680 maka Y eq < Y fe

Sehingga perekonomian mengalami kesenjangan deflasi (Deflationary


Gap )

g). Menentukan investasi untuk menutupi kesenjangan adalah :

D Y = Y fe - Y eq = 680 - 640 = 40

Jika angka pengganda untuk investasi adalah 4 maka :

 
D Y = kI x D I jadi D I D Y

  kI

D I = 40 = 10

  4

Investasi baru = Investasi lama + D I

Investasi baru = 40 + 10 = 50

Besarnya investasi baru untuk menutupi kesenjangan adalah 50


 

PEREKONOMIAN TERTUTUP TIGA SEKTOR

Perekonomian tiga sektor dikatakan tertutup karena tertutup dari perdagangan


internasional sehingga tidak ada kegiatan ekspor dan impor. Dalam perekonomian
tiga sektor dimasukkan unsur pemerintah, karena pemerintah harus melaksanakan
kegiatan- kegiatan dan memerlukan pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan
tersebut.

  Sektor pemerintah masuk kedalam perekonomian karena :

  a). Dua sektor yang pertama tidak mampu memenuhi kebutuhan


masyarakat

b). Adanya eksternalitas

  Sumber pembiayaan bagi pemerintah berasal dari pajak yaitu iuran yang
dapat dipaksakan oleh pemerintah kepada wajib pajak dengan balas jasa yang tidak
dapat ditunjuk secara langsung.

a). Pajak Tetap (Lump-sum tax)

adalah pajak yang besarnya tidak tergantung pada besarnya pendapatan.


Berapapun besarnya pendapatan besarnya pajak adalah sama dengan persamaan
Tx = T0

  b). Pajak proporsional


Adalah pajak yang besarnya proporsional tertentu dengan tingkat pendapatan.
Semakin besar pendapatan maka semakin besar proporsi pendapatan yang kena
pajak dengan persamaan Tx = T0 + t Y

Pengeluaran pemerintah dapat dibedakan sebagai berikut :

  a). Pengeluaran yang sifatnya pembelian barang dan jasa

b). Pengeluaran pemerintah yang sifatnya transfer atau subsidi

 Pengeluaran pemerintah sifatnya eksogen yaitu fungsi pengeluaran pemerintah


tidak dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel pemerintah itu sendiri dengan
persamaan G = G0 .

Aliran melingkar kegiatan perekonomian tertutup tiga sektor adalah sebagi


berikut :

Pendapatan Disposibel (Y - Tx )

Pajak

PEMERINTAH

Pengeluaran Pemerintah

KONSUMEN PRODUSEN

Pengeluaran Konsumsi

Pengeluaran Investasi

Pendapatan disposibel adalah besarnya pendapatan setelah dikurangi pajak ( Tx )


dan ditambah dengan transfer ( Tr ) dengan persamaan sebagai berikut :
 

Untuk pajak Tetap : Yd = Y - Tx + Tr

Untuk pajak proporsional : Yd = Y - ( T0 + t Tx ) + Tr

PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN TIGA SEKTOR

Pendapatan nasional keseimbangan ditentukan oleh permintaan agregat dan


penawaran agregat dengan persamaan sebagai berikut :

  Y = C + I + G

Contoh Soal :

 Diketahui data :

Fungsi konsumsi : C = 150 + 0,60 Y

Fungsi Investasi : I = 30

Fungsi Pengeluaran pemerintah : G = 25

Ditanyakan : Hitunglah pendapatan nasional Keseimbangan

Jawab : Pendapatan nasional keseimbangan :

Y = C + I + G

Y = 150 + 0,60 Y + 30 + 25

Y = 205 + 0,60 Y

Y - 0,60 Y = 205

0,40 Y = 205

Ye = 205 : 0,40 = 512,5

Diketahui data :
Konsumsi : C = 150 + 0,60 Y

Investasi : I = 30

Pengeluaran pemerintah : G = 25

Pajak : Tx = 12

Transfer : Tr = 8

  Ditanyakan :

Hitunglah pendapatan nasional keseimbangan

  Jawab : Pendapatan nasional keseimbangan :

Y = C + I + G

Y = 150 + 0,60 Yd + 30 + 25

Y = 205 + 0,60 Yd

  Untuk Yd = Y - Tx + Tr

Yd = Y - 12 + 8

Yd = Y - 4

  Maka Y = 205 + 0,60 Yd

Y = 205 + 0,60 ( Y - 4 )

Y = 205 + 0,60 Y - 4

Y = 201 + 0,60 Y

Y - 0,60 Y = 201

0,40 Y = 201 maka Ye = 502,5

Diketahui data :

Konsumsi : C = 225 + 0,35 Yd


Investasi : I = 120
Pengeluaran pemerintah : G = 95

Pajak : Tx = 12 + 0,2 Y

Transfer : Tr = 15

  Ditanyakan : a). Hitunglah pendapatan nasional keseimbangan

b). Tentukan fungsi konsumsi dan tabungan keseimbangan

Jawab : a). Pendapatan nasional keseimbangan :

  Y = C + I + G

Y = 225 + 0,35 Yd + 120 + 95

Y = 225 + 0,60 Yd

Untuk Yd = Y - ( T0 + t Y ) + Tr

Yd = Y - ( 12 + 0,2 Y ) + 15

Yd = Y - 12 - 0,20 Y + 15

Yd = 0,8 Y + 3

  Maka Y = 440 + 0,35 Yd

Y = 440 + 0,35 ( 0,8 Y + 3 )

Y = 440 + 0,28 Y + 1,05

Y = 441,05 + 0,28 Y

Y - 0,28 Y = 441,05

0,72 Y = 441,05 maka Ye = 612,57

b). Konsumsi dan tabungan keseimbangan :

Konsumsi keseimbangan ( Ce ) :

  C = 225 + 0,35 Yd
C = 225 + 0,35 ( 0,8 Y + 3 )

C = 225 + 0,28 Y + 1,05

C = 226,01 + 0,28 Y

C = 226,01 + 0,28 ( 612,57 )

C = 226,01 + 171,52 maka C e = 95,49

Tabungan keseimbangan ( Se ) :

S = - 225 + 0,65 Yd

S = - 225 + 0,65 ( 0,8 Y + 3 )

S = - 225 + 0,52 Y + 1,95

S = - 223,05 + 0,52 Y

S = - 223,05 + 0,52 ( 612,57 )

S = - 223,05 + 3188,54 maka Se = 95,49

ANGKA PENGGANDA PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA


(TIGA SEKTOR)

Pendapatan nasional keseimbangan pada perekonomian tiga sektor adalah :

Y = C + I + G

  Fungsi Konsumsi C = C0 + c Yd dan Yd = Y - Tx + Tr

Angka pengganda untuk pajak yang bersifat tetap adalah :

Angka pengganda pengeluaran konsumsi adalah :

  kC0 = 1

  ( 1 - c )
  Angka pengganda pengeluaran investasi adalah :

  kI = 1

  ( 1 - c )

  Angka pengganda pengeluaran pemerintah adalah :

Kg = 1

( 1 - c )

 PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR

Perekonnomian empat sektor disebut perekonomian yang terbuka (open Economy)


karena telah terbuka terhadap perdagangan dengan negara lain, dalam bentuk
ekspor dan impor barang dan jasa, serta ada peranan pemerintah. Dengan adanya
perdagangan internasional, maka akan memunculkan dua variabel baru dalam
perhitungan pendapatan nasional, yaitu : Ekspor dan Impor

Rumah
  tangga

Pertusahaa
n

PNB
Pengeluar ( Nilai Barang & Jasa )
an Agregat Barang Yang
Diproduksi
Pemerintah

Internasional
1. Fungsi Ekspor

 Seperti halnya variabel investasi variabel ekspor bersifat eksogen. Sebenarnya


ekspor dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat pendapatan nasional,
cadangan devisa, kapasitas perekonomian dan lain-lain.Dalam perhitungan
pendapatan nasional variabel ekspor diasumsikan tidak dipengaruhi oleh faktor-
faktor tersebut. Dalam bentuk persamaan,fungsi ekspor dapat dituliskan sebagai
berikut :

  X = X0

 2. Fungsi Impor

Fungsi impor dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :

  a. Impor otonom atau impor yang nilainya tidak dipengaruhi oleh variabel lain.

M = M0

  b. Impor yang nilainya dipengaruhi oleh tingkat pendapatan

M = M0 + m Y

Dimana :

M = Besarnya Impor

M0 = Impor otonom( Besarnya Impor Pada saat Pendapatan = 0 )

m = Marginal Propensity To Import ( MPM )

  Impor otonom dapat terjadi karena tidak semua negara mampu


menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh Negara tersebut sehingga
harus mengimpor dari Negara lain.

  Selain itu impor dipangaruhi oleh tingkat pendapatan artinya apabila


terjadi kenaikan pendapatan, maka impor akan meningkat karena semakin
bervariasinya kebutuhan akan barang dan jasa.
Besarnya kenaikan impor ( ∆ Y ) dapat dihitung dengan rumus :

  ∆M

  MPM = ------------------

∆Y

  Menurut pendekatan pengeluaran , pendapatan nasional keseimbangan hitung


dengan cara menjumlahkan pengeluaran seluruh pelaku ekonomi yaitu penheluaran
konsumsi, pengeluaran produsen dan pengeluaran pemerintah serta ekspor bersih
dengan persamaan sebagai berikut :

  Y = C + I + G + ( X - M )

  Dimana :

  C = Konsumsi

I = Investasi

G = Pengeluaran Pemerintah

X = Ekspor

M = Impor

  Diketahui :

Fungsi Konsumsi : C = 30 + 0,7 Y

Ivestasi : I = 10

Pengeluaran Pemerintah : G = 15

Ekspor : X = 25

Impor : M = 20

Ditanya :

Hitunglah pendapatan nasional keseimbangan untuk perekonomian empat


sektor
Jawab :

Pendapatan Nasional keseimbangan :

  Y = C + I + G + ( X - M )

Y = 30 + 0,7 Y + 10 + 15 + ( 25 - 20 )

Y = 60 + 0,7 Y

Y - 0,7 = 60

0,3 Y = 60

Y = 60 / 0,3

Ye = 200

 Konsumsi Keseimbangan :

  C = 30 + 0,7 Y

C = 30 + 0,7 ( 200 )

C = 30 + 140

C = 170

  Tabungan Keseimbangan :

  S = -30 + 0,3 Y

S = -30 + 0,3 ( 200 )

S = -30 + 60

S = 30

Anda mungkin juga menyukai