Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt Tuhan semesta alam karna berkat izin dan kehendak-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini pada tepat waktu.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Manajemen
Pembelajaran dan Pendidikan“ . Adapun masalah yang di bahas dalam makalah ini yaitu “ Evaluasi
Proses dan Hasil Belajar“ .

Dalam penulisan makalah ini penulis menemui berbagai hambatan dikarenakan kurangnya
ilmu pengetahuan penulisan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan makalah ini. Oleh karena
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyelesaian
makalah sederhana ini.

Penulis sadar akan kemampuan menulis yang masih sederhana. Tapi dalam makalah ini
penulis telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi penulis yakin bahwa penulisan makalah ini masih
banyak memimiliki kekurangan, Oleh karena itu penulis mengucapkan mohon maaf.

Akhir kata, harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Meskipun makalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan, namun penulis mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca. Terima kasih

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................

Daftar Isi...............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................

B. Rumusan Masalah..............................................................................

C. Tujuan Penulisan................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi..............................................................................

B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi..................................................................

C. Ragam Evaluasi....................................................................................

D. Syarat dan Ragam Evaluasi..................................................................

E. Indikator Prestasi Belajar......................................................................

F. Batas Minimal Prestasi Belajar..............................................................

G. Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, Dan Psikomotor..........................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................

B. Saran....................................................................................................

Daftar Pustaka.....................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Evaluasi dapat digambarkan sebagai pembuatan penetapan tentang nilai , untuk tujuan tertentu,
baik berupa gagasan, pekerjaan, solusi, metode, material dan lain–lain, yang melibatkan penggunaan
ukuran seperti halnya untuk menilai tingkat suatu tertentu itu akurat, efektif, hemat, atau
memuaskan, ketentuan itu baik yang kwantitatif atau kwalitatif. Dengan demikian maka evaluasi
merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pengajaran. Dan kegiatan ini merupakan salah satu
dari empat tugas pokok seorang guru.

Dalam praktek pengajaran keempat kegiatan pokok ini merupakan sebuah kesatuan yang padu dan
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dalam melaksanakan tugas mengajarnya seorang
guru berusaha untuk menciptakan situasi belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar,
memotivasi, mengajukan bahan ajar, serta menggunbakan metode dan media yang telah disiapkan.
Selain itu guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal , guru memberikan bimbingan kepada
siswa dengan berupaya untuk memahami kesulitan belajar yang dialami siswa. Dari berbagai
persoalan yang di hadapi dalam proses belajar mengajar evaluasi memberikan sumbangan yang
cukup berarti. fungsi evaluasi digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan proses
pembelajaran serta sebagai alat untuk menyeleksi dan sebagai alat untuk memberikan motivasi
belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Evaluasi ?

2. Apa tujuan dan fungsi evaluasi ?

3. Apa saja ragam evaluasi ?

4. Apa syarat dan ragam alat evaluasi ?

5. Bagaimana indikator prestasi belajar ?

6. Bagaimana batas minimal prestasi belajar ?

7. Apa itu evaluasi prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor ?

C. Tujuan Penulisan

1. Agar mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, ragam, syarat dan ragam alat evaluasi.

2. Agar mengetahui indikator, batas minimal dalam prestasi belajar.

3. Agar mengetahui tentang evaluasi prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi

Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi adalah assessnment yang menurut Tardif
(1989) berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan assessnment ada pula kata lain yang
searti dan relatif lebih masyhur dalam dunia pendidikan kita yakni tes, ujian, dan ulangan.

Evaluasi memiliki arti lebih luas daripada penilaian. Dengan kata lain di dalam evaluasi tercakup di
dalamnya penilaian. Siapapun yang melakukan tugas mengajar, perlu mengetahui akibat dari
pekerjaan-nya. Pendidik harus mengetahui sejauhmana peserta didik telah menyerap dan
menguasai materi yang telah diajarkan. Sebaliknya, peserta didik juga membutuhkan informasi
tentang hasil pekerjaannya. Hal ini hanya dapat diketahui jika seorang pendidik (guru) melakukan
evaluasi. Sebelum melakukan evaluasi, maka guru harus melakukan penilaian yang didahului dengan
pengukuran. Pengukuran hasil belajar adalah cara pengumpulan informasi yang hasilnya dapat
dinyatakan dalam bentuk angka yang disebut skor. Penilaian hasil belajar adalah cara
menginterpretasikan skor yang diperoleh dari pengukuran dengan mengubahnya menjadi nilai
dengan prosedur tertentu dan menggunakannya untuk mengambil keputusan. Evaluasi hasil belajar
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

B. Tujuan Dan Fungsi Evaluasi

1. Tujuan Evaluasi

a) Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu
proses belajar tertentu. Hal ini berarti dengan evaluasi guru dapat mengetahui kemajuan perubahan
tingkah laku siswa sebagai hasil proses belajar dan mengajar yang melibatkan dirinya selaku
pembimbing dan pembantu kegiatan belajar siswanya itu.

b) Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. Dengan
demikian, hasil evaluasi itu dapat dijadikan guru sebagai penetap apakah siswa tersebut termasuk
kategori cepat, sedang, atau lambat dalam arti mutu kemampuan belajarnya.

c) Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Hal ini berart dengan
evaluasi, guru akan dapat mengetahui gambaran tingkat usaha siswa. Hasil yang baik pada umumnya
menunjukan tingkat usaha yang efisien, sedangkan hasil yang buruk adalah cermin usaha yang tidak
efisien.

d) Untuk mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan kapasitas kognitifnya


(kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar. Jadi, hasil evaluasi itu dapat
dijadikan guru sebagai gambaran realisasi pemanfaatan kecerdasan siswa.

e) Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan
guru dalam proses mengajar-belajar. Dengan demikian, apabila sebuah metode yang digunakan guru
tidak mendorong munculnya prestasi belajar siswa yang memuaskan, guru sangat dianjurkan
mengganti metode tersebut atau mengkombinasikannya dengan metode lain yang serasi.

Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.

2. Fungsi Evaluasi

a) Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisisan buku rapor.

b) Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.

c) Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program
remedial teaching (pengajaran perbaikan).
d) Sumber data BK untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan konseling
(BK).

e) Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang meliputi
pengembangan kurikulum, metode, dan alat-alat proses mengajar-belajar.

C. Ragam Evaluasi

1. Pre-test dan Post-test

Kegiatan pretest dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru.
Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan
disajikan. Post test adalah kebalikan dari pretest, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada
setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas
materi yang telah diajarkan.

2. Evaluasi Prasyarat

Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pretest. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pengusaan
siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan.

3. Evaluasi Diagnostik

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan
mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.

4. Evaluasi Formatif

Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan pada setiap akhir penyajian
satuan pelajaran atau modul. Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan
evaluasi diagnistik, yakni untuk mengetahui kesulitan belajar siswa.

5. Evaluasi Sumatif

Ragam penilaian sumatif kurang lebih sama dengan ulangan umum yang dilakukan untuk mengukur
kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.

6. UAN/UN

Ujian Akhir Nasional atau Ujian Nasional pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti
sebagai alat penentu kelulusan seseorang.

D. Syarat Dan Ragam Alat Evaluasi

1. Syarat Alat Evaluasi

Langkah pertama yang perlu ditempuh guru dalam menilai prestasi belajar siswa adalah menyusun
alat evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan, dalam arti tidak menyimpang dari indikator dan jenis
prestasi yang diharapkan. Prasyarat pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam presfektif
psikologi belajar meliputi dua macam, yakni : reliabilitas dan validitas.
Secara sederhana, reliabilitas berarti hal tahan uji atau dapat dipercaya. Sebuah alat evaluasi
dipandang reliabel atau tahan uji, apabila memiliki konsistensi hasil. Validitas berarti keabsahan atau
kebenaran. Sebuah alat evaluasi dipandang valid apabila dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur.

2. Ragam Alat Evaluasi

a) Bentuk Objektif

Bentuk objektif atau tes objektif, yakni tes yang jawabannya dapat diberi skor nilai secara lugas
(seadanya) menurut pedoman yang ditentukan sebelumnya. Ada 5 macam tes yang termasuk dalam
evaluasi ragam objektif ini.

1) Tes Benar – Salah

Soal-soal dalam tes ini berbentuk pernyataan yang pilihan jawabannya hanya dua macam, yaitu ‘B’
jika benar, dan ‘S’ jika salah. Dalam dunia pendidikan modern, tes semacam itu sudah lama
ditinggalkan karena dua alasan :

· Tes ‘B-S’ tidak menghargai kreatifitas akal siswa karena mereka hanya didorong untuk memilih
salah satu dari dua alternatif jawaban.

· Tes ‘B-S’ dalam beberapa segi tertentu dianggap sangat rendah tingkat reliabilitasnya.

2) Tes Pilihan Berganda

Item-item dalam tes pilihan berganda biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang dapat
dijawab dengan memilih salah satu dari empat atau lima alternatif jawaban yang mengiringi setiap
soal. Pada zaman modern sekarang ini, dunia pendidikan khususnya di Barat sudah mulai
meninggalkan tes pilihan berganda kecuali untuk keperluan-keperluan di luar pengukuran prestasi
belajar. Alasan-alasan ditinggalnya jenis tes ini ialah :

· Kurang mendorong kreatifitas ranah cipta dan karsa siswa, karena ia hanya merasa disuruh
berspekulasi, yakni menebak dan menyilang secara untung-untungan.

· Sering terdapat dua jawaban (di antara empat atau lima alternatif) yang identik atau sangat
mirip, sehingga terkesan kurang diskriminatif.

· Sering terdapat satu jawaban yang sangat mencolok kebenarannya, sehingga jawaban-
jawaban lainnya terlalu gampang untuk ditinggalkan.

3) Tes Pencocokan (Menjodohkan)

Tes pencocokan disusun dalam dua daftar yang masing-masing memuat kata, istilah, atau kalimat
yang diletakkan bersebelahan.

4) Tes Isian

Alat tes isian biasanya berbentuk cerita atau karangan pendek, yang pada bagian-bagian yang
memuat istilah atau nama tertentu dikosongkan.
5) Tes Perlengkapan

Cara menyelesaikan tes melengkapi pada dasarnya sama dengan cara menyelesaikan tes isian.
Perbedaannya terletak pada kalimat-kalimat yang digunakan sebagai instrumen. Dalam tes
melengkapi kalimat-kalimat yang tersusun dalam bentuk karangan atau cerita pendek, tetapi dalam
bentuk kalimat-kalimat yang berdiri sendiri.

b) Bentuk Subjektif

Alat evaluasi yang berbentuk tes subjektif adalah alat pengukur prestasi belajar yang jawabannya
tidak ternilai dengan skor atau angka pasti, seperti yang digunakan untuk evaluasi objektif. Hal ini
disebabkan banyaknya ragam gaya jawaban yang diberikan oleh para siswa. Instrumen evaluasi
mengambil bentuk essay examination, yakni soal ujian mengharuskan siswa menjawab setiap
pertanyaan dengan cara menguraikan atau dalam bentuk karangan bebas.

E. Indikator Prestasi Belajar

Adapun indikator prestasi belajar menurut Abin Syamsudin Makmur (2000: 26), dengan mengutip
pendapat Benjamin Bloom, indikator prestasi belajar mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif seperti pengamatan, indikatornya adalah
menunjukan, membandingkan, dan menghubungkan. Ranah afektif seperti penerimaan,
indikatornya adalah menunjukan sikap menerima dan menunjukan sikap menolak. Ranah
psikomotor seperti keterampilan bergerak dan bertindak indikatornya adalah mengkoordinasikan
gerak mata, tangan, kaki, dan anggota badan lainnya.

F. Batas Minimal Prestasi Belajar

Setelah mengetahui indikator prestasi belajar di atas, guru perlu pula mengetahui bagaimana kiat
menetapkan batas minimal keberhasilan belajar para siswanya. Keberhasilan tidak hanya terikat oleh
kiat penilaian yang bersifat kognitif, tetapi juga memperhatikan kiat penilaian afektif dan psikomotor
siswa.

Menetapkan batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan upaya
pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa
setelah mengikuti proses mengajar-belajar. Di antara norma-norma pengukuran tersebut ialah :

1. Norma skala angka dari 0 sampai 10.

2. Norma skala angka dari 0 samapai 100.

G. Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, Dan Psikomotor

1. Evaluasi Prestasi Kognitif

Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan
berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan.

2. Evaluasi Prestasi Afektif


Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi siswa yang berdimensi afektif (ranah rasa)
jenis-jenis prestasi internalisasi dan karakterisasi setidaknya mendapat perhatian khusus. Alasannya,
karena kedua jenis prestasi ranah rasa itulah yang lebih banyak mengendalikan sikap dan perbuatan
siswa.

3. Evaluasi Belajar Psikomotor

Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah
psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. Observasi, dalam hal ini, dapat diartikan sebagai sejenis
tes mengenai peristiwa, tingkah laku, atau fenomena lain dengan pengamatan langsung.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam sebuah program.Tujuan Evaluasi ialah : Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang
telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu, untuk mengetahui posisi
atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya, untuk mengetahui tingkat usaha yang
dilakukan siswa dalam belajar, untuk mengetahui segala upaya siswa dalam mendayagunakan
kapasitas kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar, untuk
mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam
proses mengajar-belajar. Fungsi Evaluasi : Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan
pengisisan buku rapor. Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan. Fungsi
diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial
teaching (pengajaran perbaikan). Sumber data BK untuk memasok data siswa tertentu yang
memerlukan bimbingan dan konseling (BK). Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang
akan datang yang meliputi pengembangan kurikulum, metode, dan alat-alat proses mengajar-
belajar. Ragam Evaluasi : Pre-test dan Post-test, Evaluasi Prasyarat, Evaluasi Diagnostik, Evaluasi
Formatif, Evaluasi Sumatif, UAN/UN.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini pembaca, khusunya pendidik, atau calon pendidik dapat
memberikan perhatian lebih dalam hal yang berkaitan dengan evaluasi sehingga seorang pendidik
akan mempunyai dasar yang kuat dalam melakukan penilaian terhadap siswanya. utamanya bagi
pendidik ataupun calon pendidik untuk lebih memperdalam pengetahuannya dalam hal evaluasi
pembelajaran dan menerapkan proses evaluasi tersebut secara benar dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA

· Dr. Suke Silverius. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.

· Dr. Muhibbin Syah, M.Ed. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

· Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Malang: Maliki Press.

Anda mungkin juga menyukai