NASIONAL
• Terdapat empat kelompok utama pembuat keputusan yaitu rumahtangga
domestik, perusahaan, pemerintah dan luarnegeri.
• AE = C + I + G + (X – M)
C = pengeluaran konsumsi sektor rumahtangga
I = pengeluaran investasi sektor perusahaan
G = pengeluaran belanja sektor pemerintah
(X-M) = pengeluaran neto sektor luar negeri
Orang kaya menabung lebih banyak dari pada orang miskin bukan
saja lebih besar dalam jumlahnya tetapi juga proporsinya.
Fungsi Tabungan S = - a + (1 – b) Y
dimana:
S = jumlah tabungan
a = konsumsi pada saat pendapatan = 0
(1 – b) = hasrat menabung marjinal (marginal propensity to save = MPS).
Y = pendapatan disposabel.
Tabel 7.1. Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan Rumah Tangga*.
dan Tabungan
Hasrat konsumsi rata-rata
(average propensity to consume = APC)
Yaitu perbandingan besarnya konsumsi pada tiap tingkat
pendapatan. APC = C / Y
dan Tabungan
Hasrat Konsumsi Marjinal
(marginal propensity to consume = MPC)
yaitu besarnya tambahan konsumsi dari setiap tambahan
pendapatan disposabel.
MPC = ∆ C / ∆ Y
Y
Y
Y=C Y=C
(a) (b)
Kenaikan pendapatan diikuti oleh Kenaikan pendapatan diikuti oleh
turunnya APC sedangkan MPC tetap. turunnya APC dan MPC.
Ilustrasi 7.3. Bentuk fungsi konsumsi berdasarkan hubungan
antara pendapatan, MPC dan APC
Y
Y=C
• MPC + MPS = 1
(c)
Kenaikan pendapatan diikuti oleh
APC dan MPC yang tetap.
C = 100 + 0,5 Y
C = Y Y = 100+ 0,5Y
0,5Y = 100 y = 200
Y=C
C,S
C = 100+0,5Y
S = -100 + 0,5Y
100
0 200 Y
-100
Investasi dan Keseimbangan
Pendapatan
Investasi adalah penambahan atas barang-barang modal yang dilakukan
sektor perusahaan
Id
Io
Y Y
Ilustrasi 7.4. (a) Ilustrasi 7.4. (b)
Investasi dorongan (dipengaruhi oleh Investasi otonom( tidak dipengaruhi
pendapatan nasional oleh pendapatan nasional
Besarnya konsumsi dan tabungan sangat
tergantung pada besarnya pendapatan disposabel,
Bunga (i)
i2 B
i1
I2 I1 I
Ilustrasi 7.5.
Pengaruh Ramalan Ekonomi di Masa
Mendatang terhadap Investasi
i • Apabila ramalan ekonomi di
masa mendatang baik
I I’ maka investasi akan
meningkat pada berbagai
tingkat bunga sehingga
i0 A A’
kurva investasi akan
bergeser ke kanan
i1 B B’
I0 I1 I0’ I 1’ I
Ilustrasi 7.6.
■ Pengaruh Kemajuan Teknologi terhadap Investasi
Perbaikan teknologi kegiatan menjadi lebih efisien. Pada
setiap tingkat bunga akan ada pertambahan investasi
sehingga kurva investasi akan bergeser ke kanan (Ilustrasi
7.6)
Ia IB
Ilustrasi 7.7.
Pengeluaran Agregat
•
Y
Multiplier (Perlipatan)
ΔS
ΔI ΔY ΔC
1/(1-0,60) x
Jumlah 1/(1-0,60) x 100 1/(1-0,60) x 0,4(100)
0,60(100)
Bila efek multiplier telah terhenti maka berarti pendapatan nasional berada
pada keseimbangan yang baru. Dengan demikian konsumsi dan tabungan pun
ada pada keseimbangan yang baru pula.
Untuk konsumsi: C1 = Co + Δ C
Δ C = MPC x Δ Y maka C1 = Co + MPC x Δ Y
Untuk tabungan: S1 = S o + Δ S
Δ S = MPS x Δ Y maka S1 = So + MPS x Δ Y
I, S Keseimbangan awal = Y0
(saat S = I)
Karena ada tambahan
Investasi sebesar ΔI maka
kurva I bergeser I I
S
E1 Keseimbangan pendapatan
I1, S1 I1 nasional bergeser dari Y0
E0 ΔI Y1 ; ada kenaikan Y
I0, S0 sebesar ΔY dimana
ΔY > ΔI
0 Y0 Y1 Y
Hal ini disebabkan ada
proses perlipatan
(multiplier) akibat
Ilustrasi 7.8. perubahan investasi (ΔI)
Prtoses Perlipatan karena Perubahan Jumlah
Tabungan (Paradoks Kehematan)
I, S • Keseimbangan awal =Y0
(saat I = S0)
• Karena ada tambahan
tabungan sebesar ΔS maka
S1 kurva S0 S1
• Akibatnya keseimbangan
bergeser Y0 Y1, dimana Y1
ΔS S0 < Y0
I0,S0 E0 I • Akibat kenaikan tabungan
I1, S1 E1 sebesar ΔS mengakibatkan
Y turun sebesar ΔY dimana
ΔY > ΔS, hal ini disebabkan
0 Y1 Y0 Y adanya proses multiplier
0 YE YFN Y 0 Y FN YE Y