Pengantar Ekonomi
Disusun Oleh :
Sifat atau ciri khas utama dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Konsumsi
Karakteristik kurva konsumsi :
Kurva tabungan :
Tabungan
Slope/lereng Kurva tabungan memiliki slope positif
besarnya Titik –a besarnya tabungan bernilai negative
∆S/∆Y
atau MPS karena tingkat konsumsi yang berlaku
S=f adalah konsumsi otonom
(Y) Pada titik M terlihat bahwa S = 0
Diketahui :
0 C = 100 + 0,75 Y
Y0 Y1 Pendapatan Maka S dapat dicari dengan
menggunakan formula
-a
Y=C+S
S=Y–C
S = Y – (100 – 0,75 Y)
Gambar 13.3.
Fungsi Tabungan S = -100 + (Y – 0.75 Y)
S = -100 + 0,25 Y
Y=C+S
Fungsi Tabungan
S=Y–C
S = Y – (a + bY)
S = -a + (1 – b)Y
Faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan, yaitu
tingkat pendapatan dan tingkat suku bunga.
Keinginan untuk menabung merupakan
kecenderungan marginal untuk menabung yang
menunjukkan besarnya tambahan pendapatan yang
akan ditabung.
Perhitungan pendapatan
keseimbangan 2 sektor terdiri dari
variabel konsumsi (C) dan investasi(I).
Y = C + I dimana (C = a + bY)
Y = (a + bY) + I
Y = a + bY + I
Y – bY = a + I
(1 – b)Y = a + I
Y=a+I
1–b
Perhitungan Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan Tiga Sektor
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan
jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerintah
(Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
Kebijakan Fiskal Ekspansioner : peningkatan belanja pemerintah dan/atau penurunan pajak yang dirancang untuk
meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian.
Kebijakan Fiskal Kontraksioner : pengurangan belanja pemerintah dan/atau peningkatan pajak yang dirancang
untuk menurunkan permintaan agregat dalam perekonomian.
Efek Pengganda : dalam ilmu ekonomi, peningkatan belanja oleh konsumen, perusahaan atau pemerintah akaan
menjadi pendapatan bagi pihak-pihak lain.
Kebijakan Fiskal Sisi-Penawaran : kebijakan fiskal dapat secara langsung mempengaruhi bukan saja permintaan
agregat, namun juga penawaran agregat.
Jenis-Jenis Pajak
Pajak
1. Pajak objektif : pajak yg dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib pajak Pajak
2. subjektif : pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib pajak.
3. pajak langsung : jenis pungutan pemerintah yang secara langsung di kumpulkan dari pihak yang wajib
membayar pajak.
4. pajak tak langsung : pajak yang bebannya dapat di pindahkan kepada pihak lain.
Kemerosotan pendapatan disposibel akan mengurangi konsumsi dan tabungan RT. Jumlah konsumsi dan
tabungan yang berkurang adalah sama dengan pengurangan pendapatan diposible.
Maka : ∆Yd = -T = ∆C + ∆S. Disamping tergantung pada perubahan pendapatan disposibel pengurangan
konsumsi ditentukan oleh MPC dan MPS. Perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan :
Setara dengan :
Konsumsi Tabungan
C0
Contoh :
Ct S0 C = 100 + 0,75 Y
x
St I = 50
x
Pemerintah mengenakan
pajak tetap sebesar 10,
sehingga kenaikan pajak
1 0 Pendapatan akan mempengaruhi
9
0 -1 konsumsi masyarakat.
-1 0
2.
0 00
5 2.
0 Pendapatan 5
Tujuan-tujuan
Proyeksi jumlah pajak Pertimbangan politik
ekonomi yang ingin
yang di terima dan keamanan
dicapai
Pengaruh Pajak Tetap (Tx0) terhadap Pendapatan Nasional
Contoh:
Perhitungan pendapatan keseimbangan 3
sektor terdiri dari variabel konsumsi (C) Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 100
investasi (I), pengeluaran pemerintah (G), + 0,75Y. Besarnya investasi (I) = 20, pengeluaran pemerintah
pajak (TX) dan pembayaran transfer (Tr). (G) =13 , pajak (TX) = 8 dan pembayaran transfer (Tr) = 4,
maka besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan 3
Y = C + I + G dimana (C = a + bYd) sektor adalah sebagai berikut.
Y = a + b (y – Tx +Tr) + I + G
Jawab:
Y = a + by – bTx + bTr + I + G
Y – by = a – bTx + bTr + I + G Y = a – bTx + bTr + I + G
1–b
(1 – b) Y = a – bTx + bTr + I + G
Y = a – bTx + bTr + I + G = 100 – 0,75(8) + 0,75(4) + 20+ 13
1–b 1 – 0,75
=520 milyar rupiah
Pengaruh Pajak Proporsional (tY)) terhadap Pendapatan Nasional
Contoh:
Perhitungan pendapatan keseimbangan 3 sektor
terdiri dari variabel konsumsi (C) investasi (I), Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) =
pengeluaran pemerintah (G), pajak (TX) dan 100 + 0,75Y. Besarnya investasi (I) = 20, pengeluaran
pemerintah (G) = 11,25, pajak (TX) = 0,2 Y dan
pembayaran transfer (Tr).
pembayaran transfer (Tr) = 5, maka besarnya
pendapatan nasional dengan pendekatan 3 sektor adalah
Y = C + I + G dimana (C = a + bYd) sebagai berikut.
Y = a + b (Y – tY +Tr) + I + G
Jawab:
Y = a + by – btY + bTr + I + G
Y – by + btY= a + bTr + I + G Y = a + bTr + I + G
(1 – b + ct) Y = a + bTr + I + G 1 – b + ct
Y = a + bTr + I + G
= 100 + 0,75(5) + 20+ 11,25
1 – b + ct 1 – 0,75 + 0,15
Jawab:
Y = a + b (Y – Tx + Tr) + I + G + (X – M)
Y = a + bY – bTx + bTr + I + G + (X– M) Y = a – bTx + bTr + I + G + (X – M)
Y – bY = a – bTx + bTr + I + G + (X– M) 1–b
(1 – b) Y = a – bTx + bTr + I + G + (X– M) = 20 – 0,75(6) + 0,75(5) + 10+ 8 + (4-3)
Y = a – bTx + bTr + I + G + (X – M) 1 – 0,75
1–b = 153 milyar rupiah
Perhitungan Angka Pengganda (k)
Empat jenis multiplier akan ditentukan besarnya, yaitu: multiplier investasi,
pengeluaran pemerintah, pajak dan anggaran belanja seimbang.
Penghitungan nilai multiplier yang akan diterangkan menggunakan pemisalan-
pemisalan di bawah ini:
Contoh:
Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi (I) = 10, maka pendapatan
keseimbangan sebesar 120. Apabila terdapat tambahan investasi sebesar 2, maka pendapatan sekarang adalah sebagai
berikut:
Jawab:
1 1 4
K
1 b 1 0 , 75
∆Y = K . ∆I
∆Y = 4 . 2 = 8