PERTEMUAN 10

APA YANG MENENTUKAN

PENDAPATAN NASIONAL

MK. Ekonomi Umum

Departemen Ilmu Ekonomi
2019
 Pokok Bahasan

o Faktor yang menentukan Pengeluaran Agregat (AE) yang

diinginkan adalah konsumsi, investasi, dan pengeluaran
pemerintah dan ekspor neto.

o Penentuan pendapatan nasional dalam jangka pendek

tergantung pada perilaku komponen AE: konsumsi,
investasi, belanja pemerintah, dan ekspor neto.

• Keseimbangan pendapatan nasional.

 Pengeluaran agregat

• Pengeluaran Agregat (AE-Aggregate Expenditure):

• Penjumlahan dari pengeluaran konsumsi RT, Investasi,
pemerintah dan net ekspor
• AE=C+I+G+(X-M)
• Pengeluaran agregat mengacu pada pengeluaran
agregat yang diinginkan
• Pengeluaran agregat yang diinginkan bisa sama atau
tidak sama dengan pengeluaran agregat aktual
 Pengeluaran Agregat (AE)
• Pengeluaran Agregat:
menggambarkan hubungan antara pendapatan
nasional riil dg jumlah agregat riil yang ingin
dibelanjakan pada pembelian output dalam
negeri.

• Rumus Umum:
AE = C + I + G + ( X – M)
 Fungsi Konsumsi dan Tabungan

• Fungsi konsumsi:
• Fungsi yang menggambarkan hubungan antara pengeluaran
konsumsi dengan semua factor yang menentukan besarnya
konsumsi
• Faktor utama yang menentukan besar kecilnya pengeluaran RT
adalah besarnya disposable income (Yd) dimana,
C = C0 + bYd
C0 = Konsumsi autonomous (konsumsi minimum)
b = Marginal Propensity to Consume (MPC)
Yd = Disposible Income
• MPC menunjukkan kemiringannya fungsi konsumsi yang besarnya
antara 0 dan 1
• Disposible Income (Yd) selain digunakan untuk konsumsi,
sebagian akan ditabung oleh rumah tangga, sehingga:
Yd = C + S
• Fungsi tabungan (S):
• Yd = C + S,
Jika diketahui C = C0 + bYd, maka :
• Yd = C0 + bYd + S
Yd - b Yd = C0 + S
(1-b) Yd = C0 + S
• Sehingga fungsi tabungan:
S = - C0 + (1-b) Yd
• (1-b) atau (1-MPC) adalah kemiringan fungsi tabungan dan
dikenal dengan marginal propensity to save (MPS).
Average dan Marginal Propensities to
Consume

• Average Propensity to Consume (APC)

• Total pengeluaran konsumsi dibagi dengan
disposable income
• APC = C / Yd
• Marginal propensity to consume (MPC)
• Mengukur berapa besarnya perubahan
konsumsi jika pendapatan nasional berubah
sebesar satu satuan moneter
• MPC= ∆C / ∆Yd
• Average Propensity to Save (APS)
• Total tabungan dibagi dengan disposable income
• APS = S / Yd
• Marginal Propensity to Save (MPS)
• Mengukur berapa besarnya perubahan tabungan jika
pendapatan nasional berubah sebesar satu satuan
moneter
• MPS = ∆ S / ∆ Yd.
• Hubungan MPS dan MPC
MPS + MPC = 1
APC + APS = 1
• Perhitungan APC, MPC , APS dan MPS dapat dilihat pada
Tabel 1
Tabel 1: Contoh Perhitungan APC, MPC, APS, dan MPS
Yd C APC ∆Yd ∆C MPC S APS ∆S MPS
0 100 0 -100
100 180 1.8 100 80 0.8 -80 -0.80 20 0.2
400 420 1.05 300 240 0.8 -20 -0.05 60 0.2
500 500 1 100 80 0.8 0 0.00 20 0.2
1000 900 0.9 500 400 0.8 100 0.10 100 0.2
2000 1700 0.85 1000 800 0.8 300 0.15 200 0.2
3000 2500 0.83 1000 800 0.8 500 0.17 200 0.2
4000 3300 0.83 1000 800 0.8 700 0.18 200 0.2
Fungsi konsumsi: C = 100 + 0.8Yd
Fungsi tabungan: S= -100 +0.2Yd
Fungsi Konsumsi dan Tabungan

C C=Yd

C S
Yd

S
100
Yd
450
500 Yd

-100
 Ciri penting dari fungsi konsumsi

1. Terdapat tingkat impas (break even level) dari

pendapatan.
Yd = C, sehingga APC = 1
2. Dibawah tingkat impas.
C > Yd, APC > 1, dissaving
3. Di atas tingkat impas
C < Yd, APC < 1, Saving
4. 0<MPC<1 pada setiap tingkat pendapatan
 Konsumsi Sebagai Fungsi dari Pendapatan
Nasional
• Konsumsi sebagai fungsi dari pendapatan nasional
(Y) dapat dinyatakan melalui 2 cara :
1. Hubungan umum antara Yd dengan Y dapat didekati
dengan anggapan bahwa proporsi Yd terhadap Y
adalah tetap atau Yd = tY, Yd fungsi dari pajak dan t
adalah proporsi Y yang menjadi Yd.
C = C0 + bYd , karena Yd = tY, maka
C = C0 + b tY
2. Jika Yd = Y + Tr – Tx, maka;
C = C0 + b(Y + Tr – Tx) atau
C = C0 + bY + bTr – bTx
• AE = C + I + G + (X – M)
karena C = C0 + bYd, maka;
• AE = C0 + bYd + I + G + (X – M)
AE = C0 + I + G + (X–M) + bYd,
jika diasumsikan Yd = Y, maka;
• AE = C0 + I + G + (X – M) + bY
Jika; C0 + I + G + (X – M) = AE0, maka persamaan AE
dapat ditulis sbb:
AE = AE0 + bY
dimana b = Marginal Propensity to Spend (MPSpend), dan
MPSpend = ∆AE/∆ Y
 Fungsi Pengeluaran Agregat (AE)
yang Diinginkan
• Sisa dari bagian yang dibelanjakan atau bagian
yang tidak dibelanjakan, biasanya disebut dengan
“marginal propensity not to spend” (marginal
propensity to withdraw), dan diukur dengan :

 1 – ( AE /  Y) atau
 1-MPSpend
Menentukan Keseimbangan Pendapatan
Nasional

• Keseimbangan pendapatan nasional tercapai

pada saat : AE = Y
• Jika AE > Y : Perusahaan akan mengeluarkan
cadangannya, sehingga inventory turun,
selanjutnya perusahaan akan meningkatkan
produksi, sehingga Y naik.
• Jika AE < Y : Sebagian produk yg dihasilkan
perusahaan tidak terjual, sehingga inventory
naik, selanjutnya perusahaan akan menurunkan
produksi, sehingga Y turun.
 Keseimbangan Pendapatan Nasional
(Milyar Rupiah)
Y C=100 I G (X– M) AE=C+I+G
+0.6Y =240-0.1Y +(X–M)
100 160 250 410 230 1050
400 340 250 410 200 1200
500 400 250 410 190 1250
1000 700 250 410 140 1500
2000 1300 250 410 40 2000
3000 1900 250 410 60 2500
4000 2500 250 410 160 3000
5000 3100 250 410 260 3500
 Keseimbangan Pendapatan Nasional

AE AE=Y
Perlu dicatat bahwa
AE
keseimbangan
pendapatan
tidak sama artinya
AE Y=AE dengan pendapatan full
employment

450 Yriil
Ye
• Secara grafis, keseimbangan pendapatan nasional terjadi pada saat
perpotongan antara kurva AE dengan garis 450, yaitu, di mana total
pengeluaran yang diinginkan sama dengan total output.
 Hubungan Antara Kurva Permintaan Agregat
dan Pengeluaran Agregat

• Kurva AD–AS dan AE menentukan keseimbangan

pendapatan nasional riil (Y).
• Kurva AD–AS menunjukan hubungan antara pendapatan
nasional riil (Y) dengan tingkat harga, sedangkan kurva
AE menunjukan hubungan antara pendapatan nasional
riil (Y) dengan pengeluaran yang diinginkan.
• Selama kedua diagram mempunyai pendapatan nasional
riil (Y) pada garis horizontal, maka salah satu diagram
dapat diletakkan di atas diagram lain.
Hubungan AD, AS, AE

AE Y=AE
AE

AEe

450

P Ye AS Yriil

P0
AD
Yriil
Ye
TERIMA KASIH