DARI PENDAPATAN DIDAPATKAN MPC DAN MPS, DEMIKIAN JUGA DIDAPAT APC DAN APS
C C
MPC APC
Y Y
Dari tabungan didapat
S S
MPS APS
Y Y
Atau MPS = 1 - MPC
Keterangan:
C0 = besarnya pengeluaran konsumsi apabila pendapatan tidak ada atau konsumsi outonom
dalam keadaan ini perekonomian dalam keadaan keseimbangan apabila pendapatan nasional sama
dengan pengeluaran (E). dari fungsi konsumsi diatas dilihat dari pengeluaran hanya ada pengeluaran
konsumsi saja maka pendapatan nasional keseimbangannya atau dalam keadaan break even (break
even poin) adalah
Y=C
Contohnya.
Diketahui data suatu perekonomian menunjukkan pada tingkat nasional 100, maka peneluaran
konsumsi rumah tangga sebesar 90. Sedangkan bila tingkat pendapatan nasional sebesar 140, maka
pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 120.
Pertanyaan
Jawaban
100 90 10
140 120 20
90 = C0 + 75
C0 = 90 – 75
C0 = 15
C = 15 + 0,75
BEP
15
S= -15 + 0,25Y
0 15 … 60 Y
-15
Tabungan : == Y = C + S ==== S = Y – C == karena C = C0 + bY, maka == S = Y – (C0 + bY)
== S = Y – C0 – bY == S = - C0 + (1 – b)Y
Dari soal diatas, maka fungsi adalah = S = -15 + (1 – 0,75)Y == S = -15 + 0,25Y
Karena ada tabungan dan tabungan ini di taruh/disimpan di lembaga keuangan maka terjadilah
investasi yang dilaksanakan oleh pihak swasta
Investasi disimbulkan I
S=I
Jadi dalam perekonomian dua sector dimana keseimbangan aka terjadi S = I == kebocoran berupa
S atau tabungan dan harus di injeksi dengan Investasi ataui I.
Untuk selanjutnya Investasi diasumsikan adalah konstan atau merupakan variable exogen
(ditentukan diluar model) I = I0
Cara I melalui;
Cara II melalui;
gambarnya sbb:
C, S, I
C= 35 + 0,75Y atau C + I
Yeq
35 C= 15 + 0,75 Y
S = -15 + 0,25Y
20 BEP
15
0 60 140 Y
-15
Angka multiflier adalah suatu angka yang menunjukkan rasio antara perubahan pendapatan
nasional dengan perubahan salah satu variable pengeluaran otonom dari salah satu sector ekonomi,
dalam penentuan anggka pengganda ini harus dimulai dengan pendapatan nasional keseimbangan.
Y – bY = C0 + I0
Y ( 1 – b ) = C0 + I0 ====>jadi
C0 + I0 1
Karena ada perubahan dalam investasi otonom maka akan terjadi perubahan dalam tingkat
pendapatan keseimbangan
ΔI 1 1
1–b 1 - b 1-b
Gap adalah kesenjangan antara kapasitas produksi dengan keseimbangan pendapatan nasional
Bila pendapatan / permintaan (prod) nasional Yeq lebih besar dari sisi penawaran Yfe harga barang
akan cendrung naik== akan terjadi inflasionari gap, dan sebaliknya terjadi deplasionari gap, gap ini
dtentukan sebesar,
Contoh diatas ditambah lagi, dengan kapasitas produksi dengan menghasilkan output Yfe sebesar
140. Berapa
Jawab
Telah diketahui keseimbangan pendapatan nasional (C + I) sebesar 160, dan Yfe (pendapatan nasional
equilibrium) sebesar 140, jadi Y eq = 160 > Y= = 140 = kesenjangan inflasi (inflasionary gap)
Besarnya kesenjangan,
= 140 – 160
= -20
KE = 1/ (1 – b) = 1/(1 – 0,75) = 4
Gap = 1/KE . ΔY= ¼ . -20 = -5======> jadi besarnya gap tersebut sebesar -5
Soal
Jika rencana tabungan adalah S = - 40 + 20y, DAN BESARNYA RENCANA Investasi sebesar 60, dan jika
produksi dalam keadaan full employement sebesar 400
Pertanyaan,
C = C0 + bYd
Keterngan
C0 = besarnya konsumsi otonom
b = MPC
Yd = pendapatan nasional siap pakai (disposable income), yaitu pendapatan
setelah dikurangi pajak dan ditambah dengan transfer payment. Atau
Yd = Y – Tx + tr
Pajak yang ditarik oleh pemerintah ada 2 yaitu pajat tetap (lump-sum tax,
dan pajak proporsional yaitu pajak yang dipungut besar kecilnya tergantung
pada besar kecilnya pendapatan nasional
1. Pajak lump-sum ===>Tx = Tx0
2. Pajak proporsional ==> Tx = tY
Dalam perekonomian tiga sector, pengeluaran terdiri dari C rumah tangga, pengeluaran dari perusahaan
berupa I, dan G yaitu pengeluaran dari rumah tangga pemerintah, sehingga seluruh pengeluaran dalam
perekonomian tida sektror adalah;
E = C + I + G.
Pada sisi pendapatan, pendapatannya dikeluarkan untuk C konsumsi, untuk membayar pajak Tx, dan
sisanya untuk S tabungan. Pemerintah juga memberikan subsidi atau tunjangan lainnya atau Tr (transfer
payment) pendapatan masyrakat akan bertambah. Dari sisi pendapatan maka;
Y = C + S + Tx ,
Dengan demikian perekonomian keseimbangan bila penawaran agregat = permintaan agregat, yaitu
Sector
Soal aplikasi.
Suatu perekonomian suatu Negara memiliki MPC sebesar o,75, konsumsi minimum sebesar 100.
Dikethui pula investasinya sebesar 70 dengan pengeluaran pemerintah sebesar 50, sedangkan
pemerintah memungut pajak sebesar 60. Disamping itu pemerintah memeberikan pembayaran transfer
payment sebesar 10.
Pertanyaan.
Jawaban
Y = 100 + 0,75Yd + 70 + 50
= 220 + 0,75Yd =======> Yd = Y – Tx + Tr ====>Tx = 60, Tr = 10
= Y – 60 + 10
= Y – 50
Y = 220 + 0,75 (Y – 50) ===selesaikan.
Y = 220 + 0,75Y – 37,5
Y – 0,75Y = 220 – 37,5
0,25Y = 182,5
Y = 182,5/0,25
Yeq = 730, jadi keseimbangan pendapatan nasional Negara tersebut sebesar 730
= 730 – 50
= 680
70 + 60 = 70 + (50 +10)
130 = 130
d. Gambarnya sbb.;
C, I, G, S
C+I+G
Yeq
220
130 I+G
0 730 Y
-100
Dimulai dari perekonomian dalam keadaan keseimbangan dimana pendapatan (Y) sama dengan
pengeluaran (E). ===> dengan Y = E =>dimana E = C+ I + G, atau Y = C + I + G,
I = I0
G = G0
Tx = T0
Tr = Tr0
Yd = Y – Tx0 +Tr0
Y – bY = C0 – bTx0 + bTr0 + I0 + G0
C0 – bTx0 + bTr0 + I0 + G0
Dari keadaan keseimbangan tersebut maka besarnya multiplier (angka pengganda) masing-masing
seperti berikut:
1. mult kon KC0 = ΔY/ΔC0 = 1/(1-b) ==besarnya perubahan pend nas == ΔY=KC0.ΔC0
akibat dari ΔC0, ΔTX0, ΔTR0, ΔI0
dan G0.
2. Mult pajak KTX = ΔY/ΔTX = -b/(1-b) ======,,===== ΔY= KTX.ΔTx0
3. Mult transfp KTR = ΔY/ΔTR0 = b/(1-b) ======,,===== ΔY = KTR .ΔTr0
4. mult investasi KI0 = ΔY/ΔI0 = 1/(1-b) ===== ,, ===== ΔY = KI.ΔI0
5. mult pengl pem KG0 = ΔY/ΔG0 = 1/(1-b) ======,, ===== ΔY = KG.ΔG0
6. mult angg belanja KB = ΔY/ΔB0 = 1 ======’’ ===== ΔY = KB (ΔG0 = ΔTX)
jika pajak yang dikenakan pajak proporsional, pajak ini pemungutannya tergantung pada besar
kecilnya pendapatan nasional. Pajak ini bersifat built in flexible yang merupakann penstabil yang
bekerja secara otomatis.
Bentuk umum dari pajak proporsional ditulis dengan;
Tx = To + tY
Cara perhitungannya pada pendapatan nasional, dimulai dengan pendapatan nasional dalam
keseimbangan, ysitu Y = E, dengan demikian
C = C0 + bYd
I = I0
G = G0
Tx = T0 + tY
Tr = Tr0
Yd = Y – Tx +Tr0
Jadi Yd = Y –To –tY +Tr0
C0 – bT0 + bTr0 + I0 + G0
Y = ------------------------------- atau
1 – b + bT
1
Y = -------------. C0 – bT0 + bTr0 + I0 + G0
1 – b + bT
Y = pendapatan nasional.
Y = C + I + G + (X – M)
Soal aplikasi,
Pengeluan pemerintah G = 10
Pembayaran transperpaymen Tr = 2
Ekspor X=6
Tentukan besarnya:
Yd = Y – Tx + Tr
= Y -7 + 2
=Y–5
Y = 44 + 0,8Yd
Y = 44 + 0.8(Y – 5)
Y = 44 + 0,8Y – 4
Y = 40 + 0,8Y
Y – 0,8Y = 40
Y (1 – 0,8) = 40
0,2Y = 40
Y = 40/0,2
3. Saving ekuilibrium
S = - C0 + (1 –b)Yd ====yd = 195
S = - 10 + ( 1 – 0,8)Yd
= -10 + 0,2Yd
= -10 + 0,2.195
= -10 + 39
= 29 ======== besarnya saving dalam ekulibrium sebesar 29 miliar.
Y= C + I + G + ( X-M)
= 10 + 0,8Yd + 20 + 10 + 4 + 0,05Y
= 44 + 0,8 ( Y – 5) + 0,05 Y
= 44 + 0,8Y – 4 + 0.05Y
Y = 40 + 0,75Y
Y – 0,75Y = 40
Y ( 1 – 0,75 ) = 40
Y ( 0,25) = 40
Y = 40/0,25
Yeq = 160 ==== jadi Yeq setelah adanya pungsi impor menjadi 160 miliar
= 160 – (0,1Y – 2) + 2
0,1Y = 160
Y = 160/0,1
Y = 1,600 maka
C = 10 + 0,8.Y
= 10 + 0,8.1,600
Ceq = 11,28 === jadi besarnya konsumsi eq setelah adanya fungsi pajak sebesar 11,28 m
S = -10 + 0,20.1,600
S = -10 + 0,32
Seq = -9,68 ====== saving eq setelah adanya pungsi pajak sebesar -9,68 miliar.
Bagaimana tindakan pemerintah bila seperti ini
Y= C + I + G + ( X-M)
= 10 + 0,8Yd + 20 + 10 + 4 + 0,05Y
= 44 + 0,8 ( Y – 5) + 0,05 Y
= 44 + 0,8Y – 4 + 0.05Y
Y = 40 + 0,75Y
Y – 0,75Y = 40
Y ( 1 – 0,75 ) = 40
Y ( 0,25) = 40
Y = 40/0,25
Yeq = 160 ==== jadi Yeq setelah adanya pungsi impor menjadi 160 miliar
5. Besarnya consumsi eq:
= 160 – 7 + 2
= 155, maka
C = 10 + 0,8.155
= 10 + 134
Ceq = 144 === jadi besarnya konsumsi eq setelah adanya pungsi impor sebesar 144 m
S = -10 + 0,20.155
S = -10 + 31
KESIMPULANNYA,
1. Angka pengganda pengeluaran (KE) perekonomian terbuka dengan pajak tetap sebesar
KE = 1/(1 – b)
2. Angka pengganda pengeluaran (KE) perekonomian terbuka dengan pajak proporsional sebesar
KE = 1/(1 – b + bt)
3. Angka pengganda pengeluaran (KE) perekonomian terbuka dengan impor proporsional (dengan
fungsi impor) sebesar KE = 1/(1 – b + m)
Aplikasinya seperti contoh diatas;
1. Dengan adanya fungsi impor maka multiplier atau angka pengganda pengeluarannya
sebesar:
KE = 1/ (1 – b + m)
= 1/(1 – 0,8 + 0,05)
= 1/0,25
= 4 === jadi besarnya angka pengeluaran dengan adanya fungsi
Impor sebesar 4
2. Dengan adanya pajak proporsional dalam pereokonomian 4 sektor angka pengganda
pengeluarannya adalah;
KE = 1/(1 – b + bt + m) =bt dari fungsipajak b = 0,1
= 1/ 0,33
PETUNJUK:
1. Jawaban dibuat sendiri dan ditulis tangan sendiri, dengan ketentuan menggunakan kertas double polio
bergaris
2. Tugas disetor pada saat ujian akhir berlangsung bersamaan dengan lembar jawaban soal ujian di kelas
dan diisi nomor absensi
3. Menyimpang dari ketentuan diatas dikenakan sangsinya seperti yang dijelaskan dikelas
4. untuk keseragaman Cover depan diketik komputer seperti contoh.
NAMA MAHAHASISWA :
NIM :
NO. ABSENSI :
KELAS :
SEMESTER :
PROGRAM :
Soal 1.
Apabila diketahui fungsi konsumsi C = 150 + 0,72 Yd, dan fungsi Tx = 150 + 0,1 Y, maka
soal 2.
Pada suatu perekonomian diketahui besarnya MPC = 0,75; konsumsi otonum Co = 100;
investasi perusahaan (I) = 70, pengeluaran pemerintah (G) = 60, pajak (Tx) = 50 dan
pembayaran transfer payment (Tr) = 10.
soal 3.
Soal 4
Ekspor 26
Impor 16
Penyusutan 20
Soal 5.
==Anadisu==