Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PENAPATAN NASIONAL

1. PEREKONOMIAN SEDERHANA (PEREOKONOMIAN DUA SEKTOR)

PENDAPATAN, KONSUMSI DAN TABUNGAN.

DARI PENDAPATAN DIDAPATKAN MPC DAN MPS, DEMIKIAN JUGA DIDAPAT APC DAN APS

Dari konsumsi didapat

C C
MPC  APC 
Y Y
Dari tabungan didapat

S S
MPS  APS 
Y Y
Atau MPS = 1 - MPC

Menurut Keynes pengeluaran konsumsi rumah tanggadangat dipengaruhi oleh besarnya


pendapatan, sehingga bisa ditulis sebagai fungsi konsumsi seperti,

C= ƒ(Y) ====> 0 < ΔC/ΔY < 1

Berdasarkan hal ini maka liku konsumsi menurutnta adalah

C = C0 + bY, dengan demikian fungsi tabunganna adalah S =

Keterangan:

C = besarnya pengeluaran konsumsi

C0 = besarnya pengeluaran konsumsi apabila pendapatan tidak ada atau konsumsi outonom

b = MPC = hasrat marginal dari masyarakat untuk berkonsumsi

dalam keadaan ini perekonomian dalam keadaan keseimbangan apabila pendapatan nasional sama
dengan pengeluaran (E). dari fungsi konsumsi diatas dilihat dari pengeluaran hanya ada pengeluaran
konsumsi saja maka pendapatan nasional keseimbangannya atau dalam keadaan break even (break
even poin) adalah

Y=C
Contohnya.

Diketahui data suatu perekonomian menunjukkan pada tingkat nasional 100, maka peneluaran
konsumsi rumah tangga sebesar 90. Sedangkan bila tingkat pendapatan nasional sebesar 140, maka
pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 120.

Pertanyaan

a. Tentukan fungsi konsumsinya (liku konsumsinya)


b. Tentukan besarnya C0
c. Gambarkan garis konsumsinya
d. Liku savingnya

Jawaban

Y (pendapatan) C (konsumsi) S (Tabungan)

100 90 10

140 120 20

MPC = ΔC/ ΔY = 30/40 = 0,75, ======= JADI C= C0 + 0,75Y

Besarnya C0 ===> 90 = C0 + 0,75.100

90 = C0 + 75

C0 = 90 – 75

C0 = 15

Jadi fungsi konsumsinya C = 15 + 0,75Y

Pendapayan keseimbangnanya (BEP) sebesar Y = C ====> Y - C = 0 ====> Y –(15 + 0.75Y) ===>

Y – 0,75Y = 15 == 0,25Y = 15 jadi = YBEP = 15/0,25 = 60

Dari keadaan ini buat gambar konsumsi dan tabungan sbb


C, S

C = 15 + 0,75

BEP

15

S= -15 + 0,25Y

0 15 … 60 Y

-15

Tabungan : == Y = C + S ==== S = Y – C == karena C = C0 + bY, maka == S = Y – (C0 + bY)
== S = Y – C0 – bY == S = - C0 + (1 – b)Y

Jadi fungsi S = - C0 + (1 – b)Y

Dari soal diatas, maka fungsi adalah = S = -15 + (1 – 0,75)Y == S = -15 + 0,25Y

Karena ada tabungan dan tabungan ini di taruh/disimpan di lembaga keuangan maka terjadilah
investasi yang dilaksanakan oleh pihak swasta

Investasi disimbulkan I

Dengan demikian pengeluarannya (E) menjadi E = C + I, kesamaan pendapatannya menjadi Y = C + I

Keseimbangan terjadi bila Y = E, yaitu Y = C + S dan E = C + I, maka

C + S = C + I , bila diselesaika maka

S=I

Jadi dalam perekonomian dua sector dimana keseimbangan aka terjadi S = I == kebocoran berupa
S atau tabungan dan harus di injeksi dengan Investasi ataui I.

Untuk selanjutnya Investasi diasumsikan adalah konstan atau merupakan variable exogen
(ditentukan diluar model) I = I0

Dari contoh diatas, bila diketahui besarnya investasi sebesar 20,


Besarnya pendapatan nasional keseimbangan adalah,

Cara I melalui;

1. Y = C + I =====C = 15 +0,75Y dan I = 20


= 15 + 0,75 Y + 20
Y – 0,75Y = 15 +20
0,25Y = 35
Yeq = 140

Cara II melalui;

2. S + I ==== C = 15 + 0,75Y == S = -15 + 0,25 Y


-15 + 0,25Y = 20
0,25Y = 20 +15
Y = 35/0,25
Yeq = 140

C0 = 15 + I (20) = 30 === Y = 35 + 0,75Y

gambarnya sbb:

C, S, I

C= 35 + 0,75Y atau C + I

Yeq

35 C= 15 + 0,75 Y

S = -15 + 0,25Y

20 BEP

15

0 60 140 Y

-15

Dalam keseimbangan tersebut besarnya konsumsi adalah

C = 15 + 0,75 Y Yeq = 140,

Maka = 15 + 0,75.140 = 15 + 105 = 120 ===>konsumsi dalam keseimbagan


Dalam keseimbangan tersebut besarnya tabunga adalah

S = -15 + 0,25Y ====>Yeq = 140, maka

= -15 + 0,25. 140 = -15 + 35 = 20 ====>tabungan dalam keseimbangan

ANGKA PENGGANDA (MULTIFLIER) PENGELUARAN DAN ANALISIS PENGELUARAN

Angka multiflier adalah suatu angka yang menunjukkan rasio antara perubahan pendapatan
nasional dengan perubahan salah satu variable pengeluaran otonom dari salah satu sector ekonomi,
dalam penentuan anggka pengganda ini harus dimulai dengan pendapatan nasional keseimbangan.

Perekonomian dalam keadaan keseimbangan adalah

Y = C + I === C = C0 + bY dan I = I0, maka dimasukkan ke Y = C + I maka

Y = C0 + bY + I0 ===y dikumpulkan menjadi

Y – bY = C0 + I0

Y ( 1 – b ) = C0 + I0 ====>jadi

C0 + I0 1

Y = ---------------- atau Y = ---------- (C0 +I0) ====>disebut angka pengganda

1 - b 1–b pendapatan nasional eq

Dengan demikian angka pengganda pengeluaran sebesar: ===> K = multiplier, E = pengeluaran

Karena ada perubahan dalam investasi otonom maka akan terjadi perubahan dalam tingkat
pendapatan keseimbangan

ΔI 1 1

ΔY = ------ = ΔY/ΔI = ---- jadi KE= --------

1–b 1 - b 1-b

Inflasionari gap dan deflasionari gap

Gap adalah kesenjangan antara kapasitas produksi dengan keseimbangan pendapatan nasional
Bila pendapatan / permintaan (prod) nasional Yeq lebih besar dari sisi penawaran Yfe harga barang
akan cendrung naik== akan terjadi inflasionari gap, dan sebaliknya terjadi deplasionari gap, gap ini
dtentukan sebesar,

Gap = 1/KE.ΔY karena KE = 1/1 – b, maka gap = (1 – b) ΔY

Contoh diatas ditambah lagi, dengan kapasitas produksi dengan menghasilkan output Yfe sebesar
140. Berapa

a. Tentukan kesenjangan (gap) apa yang terjadi dalam perekonomian tersebut


b. Tentukan besarnya kesenjangan tersebut

Jawab

Telah diketahui keseimbangan pendapatan nasional (C + I) sebesar 160, dan Yfe (pendapatan nasional
equilibrium) sebesar 140, jadi Y eq = 160 > Y= = 140 = kesenjangan inflasi (inflasionary gap)

Besarnya kesenjangan,

Gap = 1/KE.ΔY ===> ΔY = YFe - YEq

= 140 – 160

= -20

KE = 1/ (1 – b) = 1/(1 – 0,75) = 4

Gap = 1/KE . ΔY= ¼ . -20 = -5======> jadi besarnya gap tersebut sebesar -5

Soal

Jika rencana tabungan adalah S = - 40 + 20y, DAN BESARNYA RENCANA Investasi sebesar 60, dan jika
produksi dalam keadaan full employement sebesar 400

Pertanyaan,

a. Berapa besarnya tingkat keseimbangan pendapatan nasionalnya


b. Apakah terjadi inflasionari gap atau deplasionari gap dan berapa besarnya, jelaskan
2. PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (kebijakan pemerintah)
Dalam perekonomian tiga sector berarti ada campur tangan pemerintah, pelaksana
perekonomian nya ada rumah tangga konsumen, rumah tangga perusahaan dan rumah tangga
pemerintah. Pemerintah dalam perannya disamping memungut pajak juga memberikan subsidi
kepada raknya yang disebut dengan transfer payment.

Fungsi konsumsi perekonomian 3 sektor adalah

C = C0 + bYd
Keterngan
 C0 = besarnya konsumsi otonom
 b = MPC
 Yd = pendapatan nasional siap pakai (disposable income), yaitu pendapatan
setelah dikurangi pajak dan ditambah dengan transfer payment. Atau
Yd = Y – Tx + tr
Pajak yang ditarik oleh pemerintah ada 2 yaitu pajat tetap (lump-sum tax,
dan pajak proporsional yaitu pajak yang dipungut besar kecilnya tergantung
pada besar kecilnya pendapatan nasional
1. Pajak lump-sum ===>Tx = Tx0
2. Pajak proporsional ==> Tx = tY

Dalam perekonomian tiga sector, pengeluaran terdiri dari C rumah tangga, pengeluaran dari perusahaan
berupa I, dan G yaitu pengeluaran dari rumah tangga pemerintah, sehingga seluruh pengeluaran dalam
perekonomian tida sektror adalah;

E = C + I + G.

Pada sisi pendapatan, pendapatannya dikeluarkan untuk C konsumsi, untuk membayar pajak Tx, dan
sisanya untuk S tabungan. Pemerintah juga memberikan subsidi atau tunjangan lainnya atau Tr (transfer
payment) pendapatan masyrakat akan bertambah. Dari sisi pendapatan maka;

Y = C + S + Tx ,

Dengan demikian perekonomian keseimbangan bila penawaran agregat = permintaan agregat, yaitu

Y = E ===>diselesaikan dengan memasukkan unsure Y dan E; maka

C + S + Tx = C + I + G ======>ruas kanan dan kiri dibagi C, maka menjadi


S + Tx = I + G ======>syarat pendapatan nasional dalam keadaan equilibrium perekonomian 3

Sector

Soal aplikasi.

Suatu perekonomian suatu Negara memiliki MPC sebesar o,75, konsumsi minimum sebesar 100.

Dikethui pula investasinya sebesar 70 dengan pengeluaran pemerintah sebesar 50, sedangkan
pemerintah memungut pajak sebesar 60. Disamping itu pemerintah memeberikan pembayaran transfer
payment sebesar 10.

Pertanyaan.

a. Tentukan besarnya pendapatan nasional keseimbangannya


b. Tentukan besarnya konsumsi dalam keseimbangan
c. Tentukan besarnya tabungan dalam keseimbangan
d. Buat gambarnya dalam 1 grafik

Jawaban

Dari soal tersebut fungsi konsunya C = 100 + 0,75Yd

a. menentukan besarnya pendapatan nasional keseimbangannya, dimana Y = E

dengan demikian Y = C + I + G, =====> I = 70, G = 50, Tx = 60, Tr = 10

Y = 100 + 0,75Yd + 70 + 50
= 220 + 0,75Yd =======> Yd = Y – Tx + Tr ====>Tx = 60, Tr = 10
= Y – 60 + 10
= Y – 50
Y = 220 + 0,75 (Y – 50) ===selesaikan.
Y = 220 + 0,75Y – 37,5
Y – 0,75Y = 220 – 37,5
0,25Y = 182,5
Y = 182,5/0,25
Yeq = 730, jadi keseimbangan pendapatan nasional Negara tersebut sebesar 730

b. menentukan besarnya konsumsi dalam keseimbangan


C = 100 + 0,75Yd
Yd = Y – 50 ======> Yeq = 730, jadi 730 -50 = 680
C = 100 + 0,75 (680)
C = 100 + 510
Ceq = 610 =====>jadi konsumsi dalam keadaan ekuilibrium ebesar 610.
c. Menentukan besarnya tabungan dalam keseimbangan
Fungsi tabungan S = -C + (1 –b)Yd
S = - 100 + (1 – 0,75)Yd
= -100 + 0,25 Yd ======>Yd = Y – 50 = karena Yeq = 680, maka

= 730 – 50

= 680

S = -100 + 0,25 (680)

= -100 + 170 , = jadi besarnya saving ekuilibrium sebesar 70

Bukti =========> S + T = I + (G + Tr)

70 + 60 = 70 + (50 +10)

130 = 130

d. Gambarnya sbb.;

C, I, G, S

C+I+G

Yeq

220

130 I+G

450 S= -100 + 0,25Yd

0 730 Y

-100

Angka pengganda pada perekonomian 3 sektor

Dimulai dari perekonomian dalam keadaan keseimbangan dimana pendapatan (Y) sama dengan
pengeluaran (E). ===> dengan Y = E =>dimana E = C+ I + G, atau Y = C + I + G,

dari Y = C + I + G dimana besarnya


C= C0 + bYd

I = I0

G = G0

Tx = T0

Tr = Tr0

Yd = Y – Tx0 +Tr0

Maka Y = C0 + b(Y – Tx0 +Tr0) + I0 + G0

Y = C0 + bY – bTx0 + bTr0 + I0 + G0 ======>kumpul y dengan y

Y – bY = C0 – bTx0 + bTr0 + I0 + G0

Y(1 – b) = C0 – bTx0 + bTr0 + I0 + G0 == diselesaikan lagi menjadi

C0 – bTx0 + bTr0 + I0 + G0

Y = ------------------------------------ =====> keseimbangan pendapatan nasional dengan

1-b adanya pajak dan transferpayment

Dari keadaan keseimbangan tersebut maka besarnya multiplier (angka pengganda) masing-masing
seperti berikut:

1. mult kon KC0 = ΔY/ΔC0 = 1/(1-b) ==besarnya perubahan pend nas == ΔY=KC0.ΔC0
akibat dari ΔC0, ΔTX0, ΔTR0, ΔI0
dan G0.
2. Mult pajak KTX = ΔY/ΔTX = -b/(1-b) ======,,===== ΔY= KTX.ΔTx0
3. Mult transfp KTR = ΔY/ΔTR0 = b/(1-b) ======,,===== ΔY = KTR .ΔTr0
4. mult investasi KI0 = ΔY/ΔI0 = 1/(1-b) ===== ,, ===== ΔY = KI.ΔI0
5. mult pengl pem KG0 = ΔY/ΔG0 = 1/(1-b) ======,, ===== ΔY = KG.ΔG0
6. mult angg belanja KB = ΔY/ΔB0 = 1 ======’’ ===== ΔY = KB (ΔG0 = ΔTX)

jika pajak yang dikenakan pajak proporsional, pajak ini pemungutannya tergantung pada besar
kecilnya pendapatan nasional. Pajak ini bersifat built in flexible yang merupakann penstabil yang
bekerja secara otomatis.
Bentuk umum dari pajak proporsional ditulis dengan;

Tx = To + tY
Cara perhitungannya pada pendapatan nasional, dimulai dengan pendapatan nasional dalam
keseimbangan, ysitu Y = E, dengan demikian

Y = C + I + G == masukan komponen – komponenya, yaitu

C = C0 + bYd
I = I0
G = G0
Tx = T0 + tY
Tr = Tr0
Yd = Y – Tx +Tr0
Jadi Yd = Y –To –tY +Tr0

Semua ini masukkan ke Y = C + I + G, maka,

Y = C0 + b(Y – To –tY + Tr0) + I0 + G0

Y = C0 + bY – bTo – btY +Tr0) + I0 + G0

Y – by + btY = C0 – bT0 + bTr0 + I0 + G0

Y(1 – b +bT) = C0 – bT0 + bTr0 + I0 + G0 jadi keseimbangan pendapatan nasional menjadi

C0 – bT0 + bTr0 + I0 + G0
Y = ------------------------------- atau
1 – b + bT

1
Y = -------------. C0 – bT0 + bTr0 + I0 + G0

1 – b + bT

Gap perek 3 sektor =  gap = (1 – b + bt)ΔY===ΔY = Yeq _ Yef

PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR

Hubungan dengan Negara lain, pelaku-pelaku ekonominya sama dengan perekonomian 3


sektor, hanya pengeluaran dalam ekonomi 4 sektor berupa ekspor (X) dan Import (M), selisih
antara ekspor dengan impor disebut ekspor netto.
Impor ada 2 yaitu
1. impor yang nilainya tidak tergantung dari variable lain, atau nilainya dianggap tetap.
Hal ini dinotasikan dengan = M = M ==(M eksogen)
2. Impor yang tergantung pada besar kecilnya pendapatan nasional ditulis dengan

M = M0 + mY == M0 = nilai impor apabila pendapatan sama dengan nol

m = marginal propensity to import (MPI)

Y = pendapatan nasional.

Pendapatan keseimbangan perekonomian 4 sektor menjadi

Y = E ====E = C + I + G + (X – M), atau

Y = C + I + G + (X – M)

Penyelesaiannya hampir sama dengan perekonomian 3 sektor.

Soal aplikasi,

Perekonomian suatu Negara mempunyai data sbb

Fungsi konsumsinya adalah : C = 10 + 0,8Yd

Investasi (asumsi I konstan) I = 20

Pengeluan pemerintah G = 10

Pajak (lump tax) Tx = 7 ===bila Tx = 0,1Y - 2

Pembayaran transperpaymen Tr = 2

Ekspor X=6

Impor M = 2 ====bila M = 2 + 0,05y

Semua angka dalam milliard.

Tentukan besarnya:

1. Pedapatan nasional ekulirbriumnya adalah

Sayarat keseimbangan === Y =Co + Io + G + (X - M)


Y = 10 + 0,8Yd + 20 +10 + (6 – 2)

Y = 44 + 0,8Yd === karena masih mengandung Yd maka harus diselesaikan

Yd = Y – Tx + Tr

= Y -7 + 2

=Y–5

Y = 44 + 0,8Yd

Y = 44 + 0.8(Y – 5)

Y = 44 + 0,8Y – 4

Y = 40 + 0,8Y

Y – 0,8Y = 40

Y (1 – 0,8) = 40

0,2Y = 40

Y = 40/0,2

= 200 == pendapatan nasional equilibrium sebar 200 miliar

2. Konsumsi keseimbangan sebesar

C= 10 + 0,8Yd ==== Yd = Yeq -tx + Tr = 200 – 7 + 2 = 195


= 10 + 0,8.195
= 10 + 156
= 166 ========= besarnya konsumsi ekuilibrium 166 miliar

3. Saving ekuilibrium
S = - C0 + (1 –b)Yd ====yd = 195
S = - 10 + ( 1 – 0,8)Yd
= -10 + 0,2Yd
= -10 + 0,2.195
= -10 + 39
= 29 ======== besarnya saving dalam ekulibrium sebesar 29 miliar.

Bila dalam soal tersebut ada fungsi pajak T = 0,1Y - 2, maka


1. Keseimbangan pendapatannya menjadi,

Y= C + I + G + ( X-M)

= 10 + 0,8Yd + 20 +10 + ( 6 - 2 + 0,05Y )

= 10 + 0,8Yd + 20 + 10 + 4 + 0,05Y

= 44 +0,8Yd + 0,05Y ==== Yd telah dihitung = Y – 5, jadi ekuilibrium pendapatan nasional

setelah adanya pungsi import menjadi;

= 44 + 0,8 ( Y – 5) + 0,05 Y

= 44 + 0,8Y – 4 + 0.05Y

Y = 40 + 0,75Y

Y – 0,75Y = 40

Y ( 1 – 0,75 ) = 40

Y ( 0,25) = 40

Y = 40/0,25

Yeq = 160 ==== jadi Yeq setelah adanya pungsi impor menjadi 160 miliar

2. Besarnya consumsi eq:

C = 10 + 0,8Yd ===== Yd = Y – Tx + Tr === dengan Yeq = 160

= 160 – (0,1Y – 2) + 2

= 160 – 0,1Y -2 +2,

0,1Y = 160

Y = 160/0,1

Y = 1,600 maka

C = 10 + 0,8.Y

= 10 + 0,8.1,600
Ceq = 11,28 === jadi besarnya konsumsi eq setelah adanya fungsi pajak sebesar 11,28 m

3. Besarnya saving eq:

S = -10 + 0,20Yd === dengan Yeq = 160, dan Y = 1,600, maka

S = -10 + 0,20.1,600

S = -10 + 0,32

Seq = -9,68 ====== saving eq setelah adanya pungsi pajak sebesar -9,68 miliar.
Bagaimana tindakan pemerintah bila seperti ini

Bila dalam soal tersebut ada fungsi import M = 2 + 0,05Y, maka

4. Keseimbangan pendapatannya menjadi,

Y= C + I + G + ( X-M)

= 10 + 0,8Yd + 20 +10 + ( 6 - 2 + 0,05Y )

= 10 + 0,8Yd + 20 + 10 + 4 + 0,05Y

= 44 +0,8Yd + 0,05Y ==== Yd telah dihitung = Y – 5, jadi ekuilibrium pendapatan nasional

setelah adanya pungsi import menjadi;

= 44 + 0,8 ( Y – 5) + 0,05 Y

= 44 + 0,8Y – 4 + 0.05Y

Y = 40 + 0,75Y

Y – 0,75Y = 40

Y ( 1 – 0,75 ) = 40

Y ( 0,25) = 40

Y = 40/0,25

Yeq = 160 ==== jadi Yeq setelah adanya pungsi impor menjadi 160 miliar
5. Besarnya consumsi eq:

C = 10 + 0,8Yd ===== Yd = Y – Tx + Tr === dengan Yeq = 160

= 160 – 7 + 2

= 155, maka

C = 10 + 0,8.155

= 10 + 134

Ceq = 144 === jadi besarnya konsumsi eq setelah adanya pungsi impor sebesar 144 m

6. Besarnya saving eq:

S = -10 + 0,20Yd === dengan Yeq = 160, dan Yd = 155, maka

S = -10 + 0,20.155

S = -10 + 31

Seq = 21 ====== saving eq setelah adanya pungsi impor sebesar 21 miliar.

KESIMPULANNYA,

1. Yeq sebelum adanya pungsi impor sebesar 200 M


2. Yeq sesudah adanya pungsi impor sebesar 160 M
3. Ceq sebelum adanya pungsi impor sebesar 166 M
4. Ceq sesudah adanya pungsi impor sebesar 160 M
5. Seq sebelum adanya pungsi impor sebesar 29 M
6. Seq sesudah adanya pungsi impor sebesar 21 M
7. Ceq sesudah adanya pungsi pajak sebesar 11,28 M
8. Seq sesudah adanya pungsi pajak sebesar -9,68 M

Angka pengganda perekonomian 4 sektor

1. Angka pengganda pengeluaran (KE) perekonomian terbuka dengan pajak tetap sebesar
KE = 1/(1 – b)
2. Angka pengganda pengeluaran (KE) perekonomian terbuka dengan pajak proporsional sebesar
KE = 1/(1 – b + bt)
3. Angka pengganda pengeluaran (KE) perekonomian terbuka dengan impor proporsional (dengan
fungsi impor) sebesar KE = 1/(1 – b + m)
Aplikasinya seperti contoh diatas;
1. Dengan adanya fungsi impor maka multiplier atau angka pengganda pengeluarannya
sebesar:
KE = 1/ (1 – b + m)
= 1/(1 – 0,8 + 0,05)
= 1/0,25
= 4 === jadi besarnya angka pengeluaran dengan adanya fungsi
Impor sebesar 4
2. Dengan adanya pajak proporsional dalam pereokonomian 4 sektor angka pengganda
pengeluarannya adalah;
KE = 1/(1 – b + bt + m) =bt dari fungsipajak b = 0,1

= 1/(1 -0,8 +( 0,8 . 0,1) + 0,05)

= 1/1 -0,8 + 0,8 + 0,05

= 1/ 0,33

= 3,03 === jadi besarnya angka pengganda pengeluaran bila terdapat


fungsi pajak menjadi 3,03

Tugas semester, disetor saat uas


Tugas pengantar ekonomi makro

DOSEN: I KETUT SUDIANA

PETUNJUK:

1. Jawaban dibuat sendiri dan ditulis tangan sendiri, dengan ketentuan menggunakan kertas double polio
bergaris
2. Tugas disetor pada saat ujian akhir berlangsung bersamaan dengan lembar jawaban soal ujian di kelas
dan diisi nomor absensi
3. Menyimpang dari ketentuan diatas dikenakan sangsinya seperti yang dijelaskan dikelas
4. untuk keseragaman Cover depan diketik komputer seperti contoh.

Contoh Coper depan (diketik komputer)


TUGAS STATISTIKA EKONOMI (EKU 202)

NAMA DOSEN: I KETUT SUDIANA

NAMA MAHAHASISWA :

NIM :

NO. ABSENSI :

KELAS :

SEMESTER :

PROGRAM :

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANa

Soal 1.

Apabila diketahui fungsi konsumsi C = 150 + 0,72 Yd, dan fungsi Tx = 150 + 0,1 Y, maka

a. carilah fungsi konsumsinya


b. carilah fungsi savingnya

soal 2.

Pada suatu perekonomian diketahui besarnya MPC = 0,75; konsumsi otonum Co = 100;
investasi perusahaan (I) = 70, pengeluaran pemerintah (G) = 60, pajak (Tx) = 50 dan
pembayaran transfer payment (Tr) = 10.

Dari data tersebut,

a. tentukan besarnya pendapatan nasional keseimbangan


b. tentukan besarnya konsumsi dan tabungan keseimbangan
c. tentukan besarnya angka pengganda pengeluaran pemerintah dan anka pengganda
pajak

soal 3.

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keseimbangan di pasar uang


b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan MEC, bagaimana dengan hubungannya dengan
tingkat suku bunga
c. Jelaskan yang dimaksud dengan kurva permintaan agregatif dan permintaan agregatif
d. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perangkap likuiditas (sertakan dengan gambar)

Soal 4

Diketahui data suatu perekonomian sebagai berikut:

Konsumsi rumah tagga 180

Pengeluaran konsumsi pemerintah 46

Pembentukan modal tetap perusahaan 25

Ekspor 26

Impor 16

Pendapatan netto terhadap luar negeri dari factor produksi 12

Pajak tidak langsung 14

Penyusutan 20

Berdasarkan data tersebut:

a. Tentukan besarnya GDP (gross domestic produk)


b. Tentukan besarnya GNP (gross nasional produk)
c. Tentukan besarnya NI (nasional income)

Soal 5.

a. Sebutkan dan jelaskan macam-macam inflasi


b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan devaluasi rupiah terhadap dollar
c. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pajak progresif dan berikan contoh
d. Jelaskan pada saat kapan terjadi kontaksi dan ekspansi ekonomi, serta berikan
kebijakan apa yang digunakan untuk mengatasi apabila perekonomian mengalami
kontraksi dan mengalami ekspansi?
Selamat uas semoga berhasil

==Anadisu==

Anda mungkin juga menyukai