C = C(Y − T)
Persamaan ini menyatakan bahwa konsumsi bergantung pada pendapatan yang dapat dibuang
(Y - T), yaitu pendapatan total Y dikurangi pajak T. Untuk menyederhanakan, untuk saat ini
kita menganggap investasi yang direncanakan sebagai tetap secara eksogen:
I = Í .
kami berasumsi bahwa kebijakan fiskal tingkat pembelian dan pajak pemerintah tetap:
G = Ǵ .
T = T́
Menggabungkan lima persamaan ini, kami memperoleh :
PE = C(Y − T́ ) + Í + Ǵ .
Persamaan ini menunjukkan bahwa pengeluaran yang direncanakan merupakan fungsi
dari pendapatan Y, tingkat investasi yang direncanakan I dan variabel kebijakan fiskal Ǵ dan
T́ . Gambar 11-2 menggambarkan pengeluaran yang direncanakan sebagai fungsi dari tingkat
pendapatan.
Garis 45 derajat pada Gambar 11-3 memplot titik-titik di mana kondisi ini berlaku.
Dengan penambahan fungsi pengeluaran yang direncanakan, diagram ini menjadi persilangan
Keynesian.
Misalnya, perekonomian menemukan dirinya dengan PDB pada tingkat yang lebih
besar dari tingkat ekuilibrium, seperti tingkat Y1 pada Gambar 11-4. Dalam hal ini,
pengeluaran yang direncanakan PE1 lebih kecil dari produksi Y1, sehingga perusahaan
menjual lebih sedikit daripada yang mereka produksi.
seperti pada Gambar 11-5. Keseimbangan perekonomian bergerak dari titik A ke titik
B. Grafik ini menunjukkan bahwa peningkatan belanja pemerintah mengarah pada
peningkatan pendapatan yang lebih besar.