FUNGSI LINIER
Fungsi linier merupakan fungsi yang terdiri dari satu variabel bebas dan satu
variable terikat kedua variabel tersebut mempunyai derajad satu, sehingga garis
dari fungsi linier selalu membentuk garis lurus pada koordinat cartesius.
Contoh :
Gambarkan garis yang melalui titik (1, 5) dan (4,3)
Jawab:
Pertama : tentukan letak (posisi) titik (1,5)
Kedua : tentukan letak (posisi) titik (4,3)
Ketiga : hubungkan kedua titik tersebut
y
8
Series 1
7
f(x)=-0.66666667*x+5.6666667; R²=1
5 (1,5)
3 (4,3)
1
x
-2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8
-1
Dari grafik di atas dapat diartikan bahwa saat x mempunyai nilai 1, maka y akan
bernilai 5 dan saat x bernilai 4 maka y mernilai 3. x dapat didefinisikan sebagai
simbol dari jumlah (Quantity) suatu barang, dan y sebagai harga (Price)
terhadap barang yang dimaksud maka grafik fungsi atas barang tersebut dapat
disajikan.
1
GRAFIK PERMINTAAN
Pada barang normal, jumlah permintaan atas barang, akan dipengaruhi oleh harga
barang, dalam hukum permintaan, dinyatakan bahwa jika harga barang meningkat
maka permintaan atas barang tersebut akan mengalami penurunan
Contoh:
jika suatu barang dijual dengan harga Rp. 100,- maka permintaan sebanyak 20 unit,
dan jika harga naik menjadi Rp 500,- maka permintaan akan menurun menjadi 10
unit. Gambarkan grafik dari kasus ini.
P
700
600
500 (10,500)
400
300
200
100 (20,100)
Q
10 20 30
dari ilustrasi grafik di atas, dapat dilihat bahwa saat harga Rp. 100,- maka
permintaan sebanyak 20 unit dan saat harga naik menjadi Rp 500,- maka
permintaan turun menjadi10 unit.
Grafik permintaan akan selalu memiliki slope yang negatif (akan dibahas pada bab
berikutnya)
GRAFIK PENAWARAN
Contoh
jika harga suatu barang Rp. 100,- maka jumlah yang ditawarkan sebanyak 10 unit,
dan jika harga naik menjadi Rp 500,- maka penawaran akan meningkat menjadi 20
unit. Gambarkan grafik dari kasus ini.
2
(0,100)
P
90 (5,90)
80
70
60
50
40
30
20
10
Q
-5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
perhatikan bentuk grafik dari fungsi penawaran tersebut, akan berbeda dengan
bentuk grafik dari fungsi permintaan. Saat harga mengalami peningkatan, maka
barang yang ditawarkan akan semakin banyak.
1.2. MENGGAMBAR GARIS DARI SUATU FUNGSI
Jika sebelumnya kita telah membahas garis melalui dua titik, maka garis juga dapat
digambarkan melalui suatu fungsi. Satu garis lurus yang melalui titik-titik dalam
koordinat dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi linier.
Contoh:
Gambarkan garis yang memiliki fungsi Y = 2X – 2
Penyelesaian:
1. Masukkan satu titik pada nilai x kemudian tentukan titik temu pada
sumbu y
2. Ulangi langkah 1 namun dengan titik x yang lain (pemilihan titik x boleh
sembarang namun usahakan gunakan angka yang mudah dalam
perhitungan)
Jika x bernilai 0 maka y= 2X – 2
= 2(0) – 2
= -2, maka diperolah titik (0,-2)
Jika x bernilai 1 maka y = 2X – 2
= 2(1) – 2
= 0, maka diperoleh titik (1,0)
Artinya pada fungsi Y = 2X – 2
Garis linier ini akan melalui titik (0,-2) dan (1,0), yang digambarkan sebagai
berikut:
3
Series 1
4
y f(x)=2*x-2; R²=1
1
x
(1,0)
-6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2 (0,-2)
-3
-4
-5
SOAL TERJAWAB:
1. Gambarkan garis yang melalui titik-titik (2, 6) dan (5, 1). Dari grafik yang di
buat tentukan apakah grafik penawaran atau permintaan
Penyelesaian:
Pertama : tentukan letak (posisi) titik (2, 6)
Kedua : tentukan letak (posisi) titik (5, 1)
Ketiga : hubungkan kedua titik tersebut
y
8
6 (2,6)
5 Series 1
f(x)=-1.6666667*x+9.3333333; R²=1
4
1 (5,1)
x
-2 -1 1 2 3 4 5 6
2. Gambarkan garis yang melalui titik-titik (5,-2) dan (4,-1). Tentukan apakah
grafik tersebut merupakan grafik penawaran atau permintaan
Penyelesaian:
Pertama : tentukan letak (posisi) titik (5, -2)
Kedua : tentukan letak (posisi) titik (4, -1)
Ketiga : hubungkan kedua titik tersebut
4
Series 1
f(x)=-1*x+3; R²=1
y
4
1
x
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
-1 (4,-1)
-2 (5,-2)
-3
-4
3. Gambarkan garis yang melalui titik-titik (-2, 1) dan (4,5). Dari grafik yang di
buat tentukan apakah grafik penawaran atau permintaan
Penyelesaian:
Pertama : tentukan letak (posisi) titik (-2, 1)
Kedua : tentukan letak (posisi) titik (4, 5)
Ketiga : hubungkan kedua titik tersebut
Q
9
8
7
6
5 (4,5)
4
3
2
(-2,1) 1
P
-3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-1
-2
-3
Dapat dengan mudah kita tentukan bahwa grafik tersebut merupakan grafik
penawaran
5
= - (1) + 5
= 4, maka diperoleh titik (1,4)
Artinya pada fungsi Y = - X + 5.
Garis linier ini akan melalui titik (0, 5) dan (1, 4), Sehingga diperoleh gambar:
y Series 1
f(x)=-1*x+5; R²=1
5 (0,5)
4 (1,4)
x
-1 1 2 3 4 5
-1
Melalui bentuk garis pada grafik, maka dapat ditentukan juga bahwa grafik
tersebut adalah grafik permintaan
5. Gambarkan grafik dari fungsi linier Q = P – 2
Penyelesaian.
Masukkan satu titik pada nilai P kemudian tentukan titik temu pada sumbu
Q
Ulangi langkah 1 namun dengan titik P yang lain
Jika P bernilai 0 maka Q = P - 2
= (0) - 2
= -2, maka diperoleh titik (-2,0)
Jika P bernilai 1 maka Q = P - 2
= (1) - 2
= -1, maka diperoleh titik (-1, 1)
Artinya pada fungsi Q = P – 2
Garis linier ini akan melalui titik (-2, 0) dan (-1, 1) (gunakan selalu P sebagai
pengganti sumbu Y dan Q sebagai pengganti sumbu X)
P
9
8
7
6
5
4
3
2
(-1,1) 1
Q
(-2,0)
-3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-1
-2
-3
Melalui bentuk garis pada grafik, maka dapat ditentukan juga bahwa grafik
tersebut adalah grafik penawaran
6
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Gambarkan grafik melaui titik berikut dan tentukan apakah grafik tersebut
merupakan fungsi permintaan atau penawaran:
a. (3, 0) dan (3, 4)
b. (-2,0) dan (-1, 2)
c. (5,-2) dan (4,-1)
d. (1, 0) dan (1, 2)
e. (2,-4) dan (5,-1)
f. (3,-2) dan (1, 4)
1 1
g. ( , 1) dan (-2, - )
2 2
1 1 1
h. (2, - ) dan ( , 1 )
3 2 2
2. Gambarlah grafik fungsi linier berikut ini :
a. f(x) = x + 2
b. f(x) = 3 – x
c. f(x) = 2x + 5
d. f(x) = 7 – 2x
e. f(x) = 3x – 5
1
f. f(x) = - x+4
2
1 1
g. f(x) = x-
3 4
3. Gambarkan grafik dari fungsi berikut dan tentukan apakah grafik tersebut
merupakan fungsi permintaan atau penawaran:
a. Y = 2X + 3
b. Y = - X + 2
c. Y + 2X + 5 = 0
d. Pd = 100 - 2 Qd
e. Ps = Qs – 20
1
f. P = Q+2
4
1 1
g. Q = - P -
3 2
h. Q – 3P = 6
i. 3Q + P – 5 = 0
1
j. P+Q=3
2
1 1 1
k. P- Q=
3 2 2
7
1.3. MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS MELALUI DUA TITIK
Untuk menentukan persamaan suatu garis, maka kita memiliki minimal dua titik
yang dilalui oleh garis tersebut, kita dapat dengan mudah menentukan
persamaan/fungsi garis yang melalui dua titik
Contoh.
Tentukan persamaan/fungsi dari garis yang melalui titik (-2,-1) dan (0,3)
Jawab.
Suatu fungsi yang melalui dua titik (x 1,y1) dan (x2,y2) maka persamaannya dapat
dicari dengan
( y y1 ) ( x x1 )
..........................................(1.1)
( y 2 y1 ) ( x 2 x1 )
Dari soal tentukan
X1 = -2, X2 = 0, Y1 = -1, dan Y2 = 3 sehingga jika di masukan ke persamaan (1.1)
akan diperoleh:
( y y1 ) ( x x1 )
( y 2 y1 ) ( x 2 x1 )
( y ( 1)) ( x ( 2))
(3 ( 1)) (0 ( 2))
( y 1) ( x 2)
(3 1) (0 2)
( y 1) ( x 2)
4 2
2( y 1) 4( x 2)
( y 1) 2( x 2)
y 1 2x 4
y 2x 3
Jadi persamaan garis yang melalui titik (-2,-1) dan (0,3) adalah y = 2x +3
( y –y1 ) = m ( x – x1 )
Dimana m adalah gradien garis.
y
m
x
Contoh
Tentukan persamaan garis yang melalui titik (-2,-1) dan (0,3)
8
Penyelesaian :
Langkah pertama yang dilakukan yaitu mencari besarnya gradien(m) yaitu
y
m (slope)
x
Dimana :
∆y merupakan selisih (y2-y1) dan
∆ x adalah (x2-x1).
Sehingga didapat nilai m (gradien) yaitu
(3 ( 1))
m
(0 ( 2))
m2
masukkan nilai m ke persamaan
( y y1 ) m( x x1 ) ( y y1 ) m( x x1 )
( y ( 1)) 2( x ( 2)) ( y (3)) 2( x 0)
y 1 2x 4
atau y 3 2x
y 2x 3 y 2x 3
Fungsi diatas disebut fungsi eksplisit dapat juga dinyatakan dalam bentuk fungsi
implisit yaitu
y – 2x -3 = 0 atau 2x – y + 3 = 0
SOAL TERJAWAB :
Q
10
8 Series 1
f(x)=-1*x+10; R²=1
7
1
P
-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penyelesaian:
Untuk menentukan persamaan garis dari grafik di atas, maka kita ambil dua titik
yang dilalui oleh garis tersebut, tidak ada aturan dalam menentukan kedua titik
tersebut, kita bebas memilih titik mana yang kita suka dan kita anggap mudah
dalam perhitungan nanti. Pada kasus soal diatas, kita ambil titik (9, 1) dan (2, 8)
9
X1 = 9, X2 = 2, Y1 = 1, dan Y2 = 8 sehingga jika di masukan ke persamaan 1.1 akan
diperoleh:
( y y1 ) ( x x1 )
( y 2 y1 ) ( x 2 x1 )
( y (1)) ( x (9))
(8 (1)) ( 2 (9))
( y 1) ( x 9)
7 7
7( y 1) 7( x 9)
( 7 y 7) (7 x 9)
7 y 7x 9 7
7 y 7 x 16
7 x 16
y
7
y x 10
2. Pada saat harga produk Rp. 200 hanya mampu menjual sebanyak 60, dan pada
saat harga produk Rp. 800 mampu menjual lebih banyak menjadi 180. Dari
kasus tersebut bagaimana bentuk fungsi dan apakah fungsi tersebut merupakan
fungsi permintaan atau penawaran ?
Penyelesaian:
Dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
( P 200) (Q 60)
(800 200) (180 60)
( P 200) (Q 60)
600 120
120( P 200) 600(Q 60)
( P 200) (5Q 300)
P 5Q 300 200
P 5Q 100
Q 0,2 P 20
10
Jadi persamaan garis adalah P = 5Q – 100 atau Q = 0,2P + 20, ini merupakan
fungsi penawaran karena memiliki slope yang positif (+). (slope dapat dilihat dari
gradien suatu fungsi dalam kasus ini slope nya adalah 5).
SOAL LATIHAN:
1. Tentukan gradien dari fungsi berikut:
a. Y = 2X + 3
b. Y = - X + 2
c. Y + 3X = 0
d. 2Y = Y +3X – 4
e. Y + 2X + 5 = 0
f. Pd = 100 - 2 Qd
g. Ps = Qs – 20
h. 2P + 4Q = 1
i. Q – 3P = 6
j. 3Q + P – 5 = 0
1
k. Y = - X+4
2
1 1
l. X = Y-
3 4
1
m. P+Q=3
2
1 1 1
n. P- Q=
3 2 2
11
d. (0,-1) dan (0, 5)
e. (1, 0) dan (1, 2)
1 1
f. ( , 1) dan (-2, - )
2 2
1 1 1
g. (2, - ) dan ( , 1 )
3 2 2
a. Berhimpit
Dua buah garis dikatakan saling berhimpit jika kedua garis tersebut melalui titik
yang sama , atau fungsi garis yang satu merupakan kelipatan dari fungsi garis
yang lain.
Contoh:
12
Series 1
Series 2
f(x)=3*x+1; R
f(x)=3*x+1; R
y
4
1
x
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
b. Sejajar
dua buah garis dikatakan sejajar jika antar kedua garis tersebut tidak saling
berpotongan satu sama lain. Pada garis sejajar, kedua garis tersebut akan
memiliki nilai gradien (m) yang sama.
Contoh:
Selidiki apakah garis yang melalui titik (0,-2) dan (1,0) akan sejajar dengan garis
yang melaui titik (0,2) dan (1,4).
Penyelesaian:
Gradien garis yang melalui titk (-2,-1) dan (0,3) adalah
( y2 y1 )
m
( x2 x1 )
(3 1)
m
(0 2)
m2
Gradien garis yang melalui titik (0,2) dan (1,4) adalah`
( y 2 y1 )
m
( x 2 x1 )
( 4 2)
m
(1 0)
m2
Dapat disimpulkan bahwa kedua garis tersebut adalah sejajar Demikian
halnya jika kedua garis tersebut digambarkan dalam bentuk grafik, maka
akan memperoleh gambar yang merupakan garis sejajar seperti berikut.
13
y
9
8
Series 1
7
Series 2
6
f(x)=2*x-2; R²=1
5
4 (1,4) f(x)=2*x+2; R²=1
3
(0,2)
2
1 x
(1,0)
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
(0,-2)
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
c. Tegak lurus
Dua buah garis dikatakan saling tegak lurus apabila sudut perpotongan antar
garis membentuk sudut siku (900). Jika kedua garis saling tegak lurus maka
gradien kedua garis yang akan memenuhi:
1
m1 atau m1 xm2 1
m2
Contoh:
sehingga didapat
14
1
m1
m2
1
m1
2
3
3
m1
2
SOAL-SOAL TERJAWAB :
1. Titik (4 , k) dan (-2 , 2) terletak pada garis lurus yang sejajar dengan garis 2x+3y =
6.
Tentukan nilai k !
Penyelesaian:
Karena terdapat dua buah garis, maka tentukan nilai gradien kedua garis
tersebut.
Cari Gradien dari garis 2x + 3y = 6
2x + 3y = 6
3y = 6 – 2x
2 2 2
y=2- x gradiennya adalah - =====> m1 = -
3 3 3
Tentukan gradien garis yang melalui titik (4 , k) dan (-2 , 2)
y2 y1
m2 =
x2 x1
2k
=
24
2k
=
6
15
Karena kedua garis tersebut sejajar maka m1 samadengan m2 maka
m1 = m 2
2 2k
- =
3 6
6 – 3k = 12
-3k = 12 - 6
k =-2
y – y1 = m (x – x1)
1
y–1=- (x – 2)
2
1
=- x+2
2
1
y=- x +3
2
3. Tentukan persamaan garis yang tegak lurus garis 3x+2y-5= 0 dan memotong
sumbu Y dititik (0,3) !
Jawab :
Tentukan gradien garis 3x+2y-5= 0
3x + 2y – 5 = 0
2y = -3x + 5
3 5 3
Y = x === m1 = -
2 2 2
1
Syarat tegak lurus m1 = -
m2
2
Maka gradien garis yang melalui titik (0,3) adalah m2 = , Sehingga
3
persamaan garis yang melalui titk (0 , 3) adalah
Y – y1 = m (x – x1)
2
y – 3= (x – 0)
3
16
2
y = x + 3 atau 2x - 3y + 3 = 0
3
SOAL LATIHAN :
1. Tentukan persamaan garis yang melalui titik potong garis 3x+2y = 7 dan 5x-y
= 3 serta tegak lurus garis x+3y-6 = 0
2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,-3) dan sejajar garis 4x + 5y +
6=0
3. tentukan a supaya garis 2x + 3y = 6 saling tegak lurus dengan garis (1 + a)x –
6y = 7
4. Tentukan persamaan garis yang melalui titik A(5,3) dan sejajar garis 2x + 3y
-12 = 0
5. Tentukan persamaan garis yang melalui titik B(4,2) dan tegak lurus garis 4x +
3y - 8 = 0
6. Diketahui titik A(-3,5) dan B(6,2) dan C adalah titik tengah AB. Tentukan
persamaan garis yang tegak lurus AB dan melalui C.
7. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik potong garis 4x + 3y - 13 =
0 dan x + y - 4 = 0 serta tegak lurus pada garis yang membentuk sudut 45 0
terhadap sumbu x positif.
8. Diketahui garis l dengan persamaan (x - 2y) + a(x + y) = 0 sejajar dengan garis
g dengan persamaan (5y - x) + 3a(x + y) = 2a. Tentukan nilai a.
9. Tentukan nilai k yang membuat garis kx – 3y = 10 tegak lurus garis y = 3x - 3.
10. garis ax – y = 3 dan x + 3y = b berpotongan di titik (3, 1). Tentukan nilai a dan
b
11. Diketahui garis h sejajar dengan garis 3x - 5y - 15 = 0 dan melalui titik A(3,4) .
Tentukan persamaan garis h.
12. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,3) dan tegak lurus garis yang
melalui titik (-2,2) dan (4,-3).
13. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3,-2) dan sejajar dengan garis
yang melalui titik (-1,5) dan (4,2).
14. Diketahui garis l tegak lurus pada garis 4x - 3y - 12 = 0 . Jika garis l memotong
sumbu x di titik (2,0), tentukan persamaan garis l
15. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik A dengan gradien m
berikut ini
a. A(2,1) dengan gradien m = 2
b. A(-3,4) dengan gradien m= 3
c. A(1,-3) dengan gradien m =
d. A(3,2) dengan gradien m = – 4
e. A(4,-3) dengan gradien m =
16. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui dua titik berikut ini :
a. A(2,3) dan B (4,5)
b. A(-2,5) dan B(1,3)
c. A(1,-3) dan B(-5,4)
d. A(0,2) dan B(-6,-1)
e. A(-3,-1) dan B(-5,-4)
17. Tentukan titik potong dua buah garis lurus berikut ini :
17
a. 2x + y = 7 dengan x -2y = -4
b. x + 2y = 0 dengan 2x – y = -5
c. 3x + 2y = 13 dengan x – 3y = 9
d. 4x – 3y = -1 dengan 3x + 5y = -8
e. -2x + y = -1 dengan 5x – y = -5
18. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik A dan tegak lurus
terhadap garis 2x – 4y = 3.
a. A(1,2)
b. A(-2,3)
c. A(2,-3)
d. A(-3,-4)
e. A()
19. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik A dan sejajar terhadap
garis 2x – y = 3.
a. A(2,1)
b. A(3,-2)
c. A(-1,0)
d. A(-6,-5)
e. A()
18
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium)
apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang
yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik ditunjukan oleh kesamaan:
Qd = Qs atau Pd = Ps
Dengan kata lain keseimbangan pasar terjadi pada titik perpotongan kurva
permintaan dengan kurva penawaran.
Contoh:
Andai dimiliki grafik fungsi permintaan dan fungsi penawaran sebagai berikut:
Fungsi permintaan
P
700
600
500 (10,500)
400
300
200
100 (20,100)
Q
10 20 30
Fungsi penawaran
P
700
600
500 (20,500)
400
300
200
100 (10,100)
Q
10 20 30
Jika kedua fungsi tersebut digambar dalam satu kurva, maka akan didapat gambar
sebagai berikut:
Kurva penawaran
P
700
600 Titik
keseimbangan
500 (10,500) (20,500) pasar(equilibirium
)
400
300 (15,300)
Kurva permintaan
200
(Qd)
100 (10,100) (20,100)
Q
-5 5 10 15 20 25 30 35
19
Titik pertemuan antara fungsi permintaan dan fungsi penawaran adalah titik
keseimbangan pasar (equalibirium). Dimana jumlah permintaan akan satu barang
akan sama dengan jumlah persediaan akan barang tersebut, sehingga barang yang
dijual akan habis laku terjual dan pembelipun semuanya terpenuhi untuk
memperoleh barang yang diminta. Dalam kasus ini titik equilibiriumnya adalah pada
saat harga Rp 300 dan jumlah barang 15 unit.
Contoh:
1. Diketahui fungsi permintaan Pd = 100 - 2 Qd dan fungsi
penawarannnya Qs = 80 + Ps tentukan besarnya keseimbangan serta gambarkan
kurvanya
Penyelessaian:
Keseimbangan pasar terjadi pada saat
Qd = Qs atau Pd = Ps
Dari soal diketahui bahwa:
Pd = 100 - 2 Qd
Qs = 80 + Ps (ubah terlebih dahulu fungsi supply menjadi Ps = Qs – 80)
Sehingga:
Pd = Ps
100 - 2 Qd = Qs – 20 (dimana Qs dan Qd adalah sama)
-2 Q – Q = - 20 - 100
3Q = 120
Q = 40
Masukan nilai Q = 40 ke dalam fungsi permintaan atau penawaran (pilih salah
satu saja karena hasilnya akan sama)
Pd = 100 - 2 Qd
= 100 – 2 ( 40)
= 20
Jadi titik keseimbangan terjadi saat harga Rp 20 dan jumlah barang 40
Kurvanya
Untuk kurva permintaan dapat dilukiskan sebagai berikut:
Diketahui fungsi permintaan Pd = 100 - 2 Qd
Jika Q = 0 maka P = 100 titik yang dilalui adalah (0, 100)
Jika Q = 5 maka P = 90 titik yang dilalui adalah (5, 90)
20
(0,100)
P
90 (5,90)
80
70
60
50
40
30
20
10
Q
-5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
21
P Series 1
90
f(x)=1*x-20; R²=1
80 Series 2
70 f(x)=-2*x+100; R²=1
Titik keseimbangan
Series 3
60 pasar(equilibirium)
Series 4
50
Series 5
40
30
20 (40,20)
10
Q
-5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
-10
-20
-30
22
Ps1 = 2 Qs1 = 2
Ps2 = 5 Qs2 = 11
( y y1 ) ( x x1 )
( y 2 y1 ) ( x 2 x1 )
( P P1 ) (Q Q1 )
( P2 P1 ) (Q2 Q1 )
( P 2) (Q 2)
(5 2) (8 2)
( P 2) (Q 2)
3 6
2( P 2) (Q 2)
( 2 P 4) (Q 2)
2P Q 2
1
P Q2
2
1
Jadi fungsi penawaran adalah Ps = Q 2
2
Keseimbangan pasar terjadi saat Ps = Pd sehingga:
Ps = pd
1
Q 2 Q 11
2
Q 4 2Q 22
3Q 18
Qe 6
23
sebanyak 100 unit pada saat harga $20,-. Sedangkan penawarannya
sebanyak 120 unit pada saat harga 40$ dan 60 unit pada saat harga 10$
4. Permintaan suatu barang oleh konsumen pada harga 50 jumlah barang yang
diminta 80 dan pada harga 140 jumlah yang diminta 15, sedangkan
penawaran produsen pada harga 60 jumlah barang yang ditawarkan 25 dan
pada harga 150 jumlah yang ditawarkan 110. Tentukan : harga dan kuantitas
barang pada saat keseimbangan pasar.
5. Fungsi permintaan akan sebuah arloji ditunjukkan oleh perilaku sebagai
berikut. Bila dijual dengan harga $5, maka terjual sebanyak 2 unit,
sedangkan bila harganya $2 terjual 8 unit. Di pihak lain produsen hanya
mau menjual 3 unit pada tingkat harga $2, dan menjual 12 unit jika
harganya $5. Tentukan:
a. Fungsi permintaan arloji !
b. Fungsi penawaran arloji !
c. Keseimbangan pasar !
d. Gambar pada diagram Cartesius !
BAB II
PERSAMAAN KUADRAT
(KURVA PARABOLA)
2.1. SISTEM PERSAMAAN KUADRAT
Secara umum, persamaan kuadrat dituliskan
ax2 + bx + c = 0
dalam bentuk fungsi fungsi kuadrat dituliskan
f(x) = ax2 + bx + c.
Sifat matematis dari persamaan kuadrat yang menentukan bentuk kurva
parabolanya adalah koefisien a dan diskriminan D = b2 – 4ac.
Jika a > 0, maka kurva parabola terbuka ke atas,
jika a < 0, maka kurva parabolanya terbuka ke bawah.
karena a > 0 memiliki kurva yang terbuka keatas maka titik baliknya akan
aberada di bawah sehingga titik balik (titik puncak) tersebut merupakan titik
24
ekstrim minimum sementara jika a < 0 kurva akan terbuka ke bawah sehingga
titik balik (titik puncak) merupakan titik ekstrim maksimum.
Jika D > 0, maka kurva parabola memotong sumbu-x di dua titik, jika D = 0,
maka kurva parabola akan memotong sumbu-x di satu titik, dan jika D < 0,
maka kurva parabola tidak memotong sumbu-x.
Berikut ilustrasi kurva yang dijelaskan diatas:
0 x 0 x 0 x
0 x 0 x 0 x
a<0 a<0 a<0
D>0 D=0 D<0
Kurva parabola adalah kurva untuk fungsi kuadrat, sedangkan fungsi kuadrat
adalah salah satu fungsi nonlinear, dimana variabel bebas (x) berpangkat dua.
Untuk menggambarkan kurva parabola suatu fungsi kuadrat dapat dilakukan
dengan cara :
1. Tracing process curve, yaitu dengan menentukan bebrapa nilai x, yang
kemudian disubstitusikan ke dalam fungsinya sehingga diperoleh nilai y. Cara
ini kurang efisien, karena diperlukan beberapa pasangan x dan y yang cukup
banyak dan terkadang mengalami kesulitan dalam menentukan titik balik atau
titik ekstrim nya. Misalkan untuk menggambarkan kurva parabola dari fungsi
kuadrat: y = x2 – 6x + 8 digunakan pasangan x dan y sebagai berikut:
x –2 –1 0 1 2.5 2 3 4 5
y 24 15 8 3 – 0.25 0 1 16 6
25
y f(x)=x^2-4x+3
11 Series 1
10
7
Titik potong 6
sumbu y
5
3 (0,3)
1
x
(1,0) (3,0)
-2 -1 1 2 3 4 5 6 7
-1 (2,-1)
-2
Titik balik
(titik ekstrim)
2. Cara yang lain yang lebih mudah dalam menggambarkan kurva parabola adalah
dengan menggunakan sifat-sifat matematis dari fungsi kuadrat. Gambar di atas
dapat dibuat hanya dengan mentukan tiga titik yaitu
1. titik pada titik potong sumbu y
2. titik pada titik potong sumbu x
3. titik balik (titik ekstrim)
pada fungsi kuadrat f(x) = x2 + 4x +3 dengan muda dapat ditentukan tiga titik
tersebut:
1) Tentukan tipot kurva dengan sb-y dengan memisalkan x = 0
Jika x = 0 maka : f(x) = 3, artinya titik potong kurva pada sb y adalah (0, 3)
2) Tentukan tipot kurva dengan sb-x dengan memisalkan y = 0, sehingga ax 2 +
bx + c = 0 akan memiliki tiga kemungkinan solusi, yaitu:
Bila diskriminan D = b2 – 4 ac > 0, maka akan terdapat dua tipot kurva
dengan sb-x yang diperoleh dengan rumus berikut:
Bila D = 0, maka akan ada satu tipot kurva dengan sb-x, yaitu:
Bila D < 0, maka tidak akan ada tipot kurva dengan sb-x
Dari persamaan kuadrat f(x) = x 2 - 4x + 3 nilai diskriminan D = b 2 – 4ac
(dimana a = 1, b = -4, c = 3), artinya D > 0
Sehingga terdapat 2 titik potong pada sumbu x
f(x) = x2 - 4x + 3
x2 - 4x +3 = 0 (karena y = 0, dimana f(x) = y)
(x – 3)(x – 1) = 0
26
X – 3 = 0 dan x – 1 = 0
X = 3 dan x = 1
Titik potong kurva pada sumbu x ada dua yaitu (3 , 0) dan (1, 0) cara
menentukan nilai x tersebut dapat juga dilakukan dengan menggunakan
rumus ABC yaitu:
-(-4) , -(4)
2. 1 4. 1
(2 , -1)
Hubungkan titik titik yang diperoleh akan menghasilkan kurva parabola yang
diinginkan.
Contoh:
Diketahui fungsi kuadrat y = – x 2 + 2x – 1, gambarkan kurva fungsi kuadrat
tersebut dengan menggunakan sifat-sifat matematis.
Penyelesaian:
1) Titik potong kurva terhadap sb-y,
dimana x = 0 maka nilai y = – 1,
sehingga titik potongnya (0, -1)
2) Titik potong kurva terhadap sumbux,
dimana y = 0 maka – x2 + 2x – 1 = 0
karena nilai D = b2 – 4ac ; D = 4 – 4(– 1)(– 1) = 0, maka hanya ada satu titik
potong yang melalui sumbu x yaitu
b
x1 = x 2 = ( )
2a
2
=
2.( 1)
=1 (1 , 0)
3) Titik ekstrimnya merupakan titik ekstrim maksimum → (1,0)
b
4) Sumbu simetrisnya adalah x = =2
2a
27
y f(x)=-x^2+2x-1
4
Series 1
3
2
1
x
-3 -2 -1 1 2 3 4 5 6
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
13 y
12
f(x)=x^2-5x+6
11 Series 1
10
1
x
-2 -1 1 2 3 4 5 6 7
-1
28
Atau fungsi permintaan di atas dinyatakan dengan:
P = Q2 – 5Q + 6 untuk 0 ≤ Q ≤ 2 dan 0 ≤ P ≤ 6
Contoh 2:
Diketahui fungsi permintaan suatu barang y = – x 2 – 2x + 8, dimana y adalah harga
(P) dan x adalah kuantitas (Q). Gambarkan kurvanya.
Penyelesaian:
Karena a < 0, maka kurva parabola terbuka ke bawah → Titik ekstrim maksimum
Gambar kurvanya: f(x)=-x^2-2x+8
10
y
1
x
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
29
Tentukan titik potong terhadap sb-y:
Dimana x = 0 sehingga y = 5 → titik potongnya (0, 5)
Tentukan titik potong terhadap sumbu x:
Dimana y = 0 sehingga x2 + 6x + 5 = 0
Karena nilai diskriminan D = 36 – 4(1)(5) = 16, D > 0, maka ada dua tipot dengan
sumbu x, yaitu:
x2 + 6x + 5 = 0
(x + 1)(x + 5) = 0
x1 = -1 dan x2 = -5
jadi titik potong teradap sumbu x adalah (-3,0) dan (-5,0)
Karena a > 0, maka kurva parabola terbuka ke atas → Titik ekstrim minimum
Gambar kurvanya:
f(x )=x^2+6x+
Series 1
10 y
1
x
-6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3
-1
-2
-3
-4
Contoh :
Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran sejenis barang adalah:
D: Pd = Q2 – 6Q + 8
S : Ps = Q2 + 2Q
30
Q2 – 6Q + 8 = Q2 + 2Q
8Q = 8
Q =1
Substitusi nilai Q = 1 ini kedalam salah satu fungsi permintaan atau fungsi
penawaran, andai disubstitusi ke fungsi permintaan maka diperoleh:
P = (1)2 + 2(1)
= 3. Jadi keseimbangan pasar tercapai pada E(1, 3).
P f(x)=x^2 - 6x + 8
9 P s = Q 2 + 2Q f(x)=x^2 +2x
8 Series 1
Series 2
7
Series 3
6
5 Pd = Q2 - 6Q + 8
4
Titik Equalibrium
3 (1, 3)
2
1
Q
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-1
-2
-3
PR:
Tentukan keseimbangan pasarnya dan gambarkan kurvanya, jika diketahui fungsi
permintaan dan penawarannya adalah:
1. D: 2Q + P – 10 = 0 dan S: P2 – 8Q – 4 = 0
2. D: Q2 + 5Q – P + 1 = 0 dan S: 2Q2 + P – 9 = 0
3. D: P2 + P + Q – 20 = 0 dan S: 2P2 – Q – 3P – 4 = 0
KURVA TRANSFORMASI PRODUK (PRODUCT TRANSFORMATION CURVE)
Kurva transformasi produk menunjukkan bagaimana suatu perusahaan
berdasarkan proses produksinya menetapkan kombinasi jumlah setiap jenis
barang yang dihasilkannya, sesuai dengan sumber daya (kapital, tenaga kerja,
bahan baku, energi, manajemen, teknologi, dan sebagainya) yang dimilikinya.
Jika suatu perusahaan memproduksi dua jenis barang, misalnya x dan y, dengan
menggunakan bahan baku dan tenaga kerja tertentu, maka hubungan kuantitas
atau kombinasi kuantitas kedua jenis barang tersebut akan membentuk kurva
transformasi produk atau disebut juga sebagai kurva kemungkinan produksi
(production possibility curve).
Hubungan x dan y atau kombinasi x dan y yang diproduksi digambarkan sebagai
curve cembung (concave curve), yaitu curve yang terbuka ke bawah mengarah ke
titik origin (titik 0).
y
31
0 x
Berdasarkan kurva tersebut tampak bahwa jika jumlah produksi x ditambah,
maka jumlah produksi y akan berkurang, demikian sebaliknya.
Contoh soal:
Suatu perusahaan melamine memproduksi dua jenis barang yaitu piring (P) dan
gelas (G), jika diketahui kurva transformasi produk untuk perusahaan tersebut: P 2
+ 3P + 5G = 130. Tentukanlah:
32
Jadi jumlah maksimum piring yang diproduksi bila G = 18 adalah 5 unit
26
(5,18)
(7,12)
10 Piring
APLIKASI FUNGSI KUADRAT
33
BAB III
PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI
PADA KESEIMBANGAN PASAR
Contoh:
Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh Pd = -Q + 20 dan fungsi
penawaran Qs = P - 2. Terhadap produk ini pemerintah mengenakan pajak sebesar
$20,- per unit.
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena
pajak ?
b. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh konsumen ?
c. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh produsen ?
d. Berapa besar penerimaan pajak total oleh pemerintah ?
Penyelesaian
Keseimbangan pasar sebelum kena pajak:
34
keseimbangan sebelum pajak terjadi saat
Ps Pd sehingga
Q 2 Q 20
2Q 18
Q9
Q 9 P Q2
P 92
P 11
Jadi nilai Q dan P pada saat keseimbangan pasar sebelum kena pajak yaitu Qe = 9
dan Pe = $11
Keseimbangan pasar setelah pajak:
Fungsi penawaran setelah pajak akan mengalami penambahan sebesar pajak yang
diberlakukan. Karena fungsi penawaran masih dalam bentuk fungsi Q maka harus
diubah terlebih dahulu kedalam fungsi P baru di tambah dengan pajak.
Qs = P – 2 Ps = Q + 2
Fungsi penawaran setelah pajak menjadi :
Ps = Q + 2 + 12
keseimbangan pasar setelah pajak:
keseimbangan terjadi saat
Ps Pd sehingga
Q 14 Q 20
2Q 6
Q3
Q 3 P Q 14
P 3 14
P 17
35
P
20 Series 1
f(x)=1*x+2; R²=1
18
(3,17) Series 2
16 f(x)=-1*x+20; R²=1
14 Series 3
f(x)=1*x+14; R²=1
12
(9,11) Series 4
10 keseimbangan Series 5
8 pasar Series 6
keseimbangan 6
sebelum pajak Series 7
Series 8
pasar 4 Series 9
setelah pajak
2
Q
-2 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
-2
Contoh:
Jika pada soal sebelumnya Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh Pd =
-Q + 20 dan fungsi penawaran Qs = P - 2. Terhadap produk ini pemerintah
memberikan subsidi sebesar $10,- per unit. Tentukan keseimbangan setelah adanya
subsidi:
Penyelesaian:
Fungsi penawaran setelah subsidi akan mengalami pengurangan sebesar subsidi
yang diberlakukan. Karena fungsi penawaran masih dalam bentuk fungsi Q maka
harus diubah terlebih dahulu kedalam fungsi P baru dikurangi dengan subsidi.
Qs = P – 2 Ps = Q + 2
Fungsi penawaran setelah subsidi menjadi :
Ps = Q + 2 -10
keseimbangan pasar setelah subsidi:
36
keseimbangan terjadi saat
Ps Pd sehingga
Q 8 Q 20
2Q 28
Q 14
Q 14 P Q 8
P 14 8
P6
keseimbangan
P pasar
20 setelah subsidi Series 1
keseimbangan
f(x)=1*x+2; R²=1
18 pasar
Series 2
(3,17)
16 sebelum subsidi
f(x)=-1*x+20; R²=1
14 Series 3
f(x)=1*x+14; R²=1
12
(9,11) Series 4
10 Series 5
Series 6
8
Series 7
6 Series 8
4 Series 9
2
Q
-2 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
-2
SOAL-SOAL TERJAWAB
1. Diketahui fungsi permintaan terhadap satu barang adalah P = 9 – (2/3)Q dan
fungsi penawaran P = 3/2 + 1/3 Q. setiap unit barang yang terjual
dikenakan pajak sebasar 15%. Tentukan :
a. Titik keseimbangan sebelum dan setelah dikenakan pajak
b. total pajak yang dikenakan
c. besarnya pajak yang ditanggung oleh konsumen dan oleh produsen
peny:
a. * keseimbangan sebelum pajak terjadi saat permintaan = penawaran
37
Ps Pd
3 1 2
Q 9 Q
2 3 3
2 1 3
Q 9
3 3 2
15
Q
2
3 1
Ps Pd Q
2 3
3 1 15
2 3 2
3 15
2 6
18 30
12
4
15
titik keseimbangan sebelum pajak adalah ,4
2
* titik keseimbangan setelah dikenakan pajak adalah:
Karena atas barang dikenakan pajak, harga yang ditawarkan (fungsi
penawaran) akan naik sebesar pajak yaitu 15% sehingga fungsi
penawarannya menjadi:
Ps = 3/2 + 1/3 Q + (15% x P)
= 3/2 + 1/3 Q + (15/100 x (3/2 + 1/3 Q))
= (3/2 + 1/3 Q) (0,15 + 1)
= (3/2 + 1/3 Q) 1,15
= 1,725 + 0,3833 Q
Fungsi permintaan tetap tidak mengalami perubahan sehingga:
Ps Pd
2
1,725 0,3833Q 9 Q
3
2
0,3833 Q 9 1,725
3
1,05Q 7,275
Q 6,93
3 1
Ps Pd Q
2 3
2
9 6,93
3
9 4,62
4,38
titik keseimbang an setelah pajak adalah 6,93 , 4,38
b. Total pajak yang diperoleh adalah banyaknya unit barang setelah pajak
dikalikan dengan besarnya pajak per unit sehingga:
Total = 15 % x 4,38
= 1,0395 x 4,38
38
= 0,657
Peny:
39
1. Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak.
2. Besarnya pajak per unit dan total pajak yang ditanggung masing-masing oleh
konsumen maupun produsen.
3. Gambarkan kurvanya.
Jawab:
1. Keseimbangan pasar sebelum pajak
2Q + P – 10 = 0
P2 – 8Q – 4 = 0 →
→ →
→ P = 4.93
Jadi keseimbangan sebelum pajak tercapai pada P = 4.93 dan Q = 2.54 atau
titik keseimbangan pasar sebelum pajak adalah: E(2.54;4.93).
Keseimbangan sesudah pajak
Adanya pajak akan mengubah fungsi penawaran menjadi:
P2 – 8Q – 4 = 0 → →
→
Fungsi permintaan 2Q + P – 10 = 0 → P = – 2Q + 10
Keseimbangan pasar sesudah pajak diperoleh dengan mensubstitusi
persamaan P = – 2Q + 10 ke dalam persamaan
sehingga diperoleh:
→ 4Q2 – 40Q + 100 – 11.52Q – 5.76 = 0
4Q2 – 51.52Q + 94.24 = 0 → Q2 – 12.88Q + 23.56 = 0
→
Kemudian substitusikan Q = 10.6724461 ke persamaan P = – 2Q + 10
P = – 2(10.6724461) + 10 → P = – 11.3448922
Karena P bernilai negatif, maka Q = 10.6724461 tidak diambil, selanjutnya
dihitung
→ Q = 2.207553899
Kemudian substitusikan Q = 2.207553899 ke persamaan P = – 2Q + 10
P = – 2(2.207553899) + 10 → P = 5.584892202
40
Jadi keseimbangan pasar sesudah pajak tercapai pada saat P = 5.58 dan Q =
2.21 atau titik keseimbangan pasar sesudah pajak E’(2.21;5.58)
2. Lihat gambar kurvanya, Q = 2.207553899 substitusikan ke dalam persamaan
fungsi penawaran P2 – 8Q – 4 = 0, sehingga diperoleh:
P2 – 8(2.207553899) – 4 = 0 → ≈ P = 4.65
5.58 E’(2.21;5.58)
P2 – 8Q – 4 = 0
4.93 E(2.54;4.93)
2
Q
- 0.5 2.21 2.54 5
-2
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Permintaan barang Y pada suatu pasar sebanyak 170 unit pada saat harga
sebesar
Rp.10,- dan sebanyak 120 unit pada saat harga Rp. 20,-. Sedangkan
penawarannya sebanyak 100 unit pada saat harga Rp 40,- dan 40 unit pada
41
saat
harga Rp 20,-
Tentukan :
a. Fungsi permintaan !
b. Fungsi penawaran !
c. Keseimbangan harga dan kuantitas untuk pasar barang Y !
d. Jika thd barang tersebut pemerintah mengenakan pajak sebesar Rp 10
per unit, tentukan keseimbangan pasar yang baru !
2. Fungsi permintaan dan penawaran akan suatu jenis barang ditunjukkan oleh
persamaan: Qd=1500-10P dan Qs=20P-1200. Setiap barang yang terjual
dikenakan
pajak sebesar Rp 15,00 per unit.
Tentukan :
a. Harga dan jumlah keseimbangan sebelum pajak !
b. Harga dan jumlah keseimbangan setelah pajak !
c. Gambarkan kedua keseimbangan tersebut dalam satu sumbu silang !
d. Beban pajak yang ditanggung produsen !
e. Penerimaan pemerintah dari pajak atas penjualan barang tersebut !
3. Permintaan suatu barang oleh konsumen pada harga 50 jumlah barang yang
diminta 90 dan pada harga 150 jumlah yang diminta 10, sedangkan
penawaran
produsen pada harga 50 jumlah barang yang ditawarkan 25 dan pada harga
150
jumlah yang ditawarkan 125. Tentukan :
o. Persamaan fungsi permintaan !
p. Persamaan fungsi penawaran !
q. keseimbangan pasar yang tercipta !
4. Fungsi permintaan dan penawaran akan suatu jenis barang ditunjukkan oleh
persamaan: Qd=1500-10P dan Qs=20P-1200. Setiap barang yang terjual
dikenakan
pajak sebesar Rp 15,00 per unit.
Tentukan :
a. Harga dan jumlah keseimbangan sebelum pajak !
b. Harga dan jumlah keseimbangan setelah pajak !
c. Gambarkan kedua keseimbangan tersebut dalam satu sumbu silang !
d. Beban pajak yang ditanggung produsen !
e. Penerimaan pemerintah dari pajak atas penjualan barang tersebut !
5. Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran sejenis barang adalah:
D: 2Q2 + P – 9 = 0
S: Q2 + 5Q – P + 1 = 0
Jika pemerintah membebankan pajak proporsional t = 20%, maka tentukan:
1. Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak.
2. Besarnya pajak per unit dan total pajak yang ditanggung masing-masing oleh
konsumen maupun produsen.
3. Gambarkan kurvanya.
42
Jawab:
1. Keseimbangan sebelum pajak.
2Q2 + P – 9 = 0
2. Besarnya pajak per unit
3. Gambar kurvanya
BAB IV
SISTEM PERSAMAAN LINIER
43
3. Matrik
Pada bab ini akan dibahas metode penyelesaian sistem persamaan linier dengan
metode substitusi dan eliminasi, sedangkan metode matrik akan dibahas pada bab
khusus.
4.1. METODE SUBSTITUSI
Metode substitusi adalah satu metode yang mensubstitusi (mengganti) nilai
pada suatu variabel sehingga diperoleh hasil (nilai) pada pariabel yang lain.
Contoh:
Tentukan nilai x dan y yang memenuhi persamaan
3x y 3 0
x 2y 2 0
Peny:
Mencari nilai x dan y artinya mencari titik potong persamaan (1) dan
persamaan (2). Pertanyaan di atas akan sama jika ditanyakan tentukan titik
potong dari kedua persamaan diatas.
Dengan metode substitusi maka kita harus membentuk salah satu dari
kedua persamaan tersebut menjadi fungsi eksplisit ( boleh x = ...... atau y
= ......) andai persamaan yang kita ubah adalah persamaan (2)
maka:
x 2 y 2 0 ( pindahkan (2 y 2) kesebelah kanan
x 2 y 2
Substitusikan (gantikan) nilai x tersebut ke pers (1) sehingga
3x y 3 0
3(2 y 2) y 3 0
6y 6 y 3 0
5y 3 0
5 y 3
3
y
5
Dari nilai y yang diperoleh ini, kemudian disubstitusikan ke persamaan (pilih
salah satu/ bebas). Andai kita ambil persamaan 2 maka:
x 2y 2 0
3
x 2( ) 2 0
5
6
x 20
5
4
x 0
5
4
x
5
4 3
Jadi titik potong kedua garis adalah ( , )
5 5
4.2. METODE ELIMINASI
Metode eliminasi adalah satu metode yang mengeliminier salah satu
variabel yang ada boleh variabel x ataupun variabel y.
Contoh
Tentukan titik potong garis 2x + y +1 = 0 dan garis 2y + 3x + 4 = 0
Peny:
44
Untuk mempermudah pengerjaan dengan eliminasi maka susun terlebih
dahulu bentuk persamaan menjadi:
2x + y + 1 =0 2x + y = -1 x 3 6x + 3y = -3
2y + 3x +4 = 0 3x + 2y = -4 x 2 6x + 4y = -8
y =-5
Substitusikan nilai y ke salah satu persamaan yang ada (bebas memilih
persamaan)
Andai diambil persamaan pertama maka:
2x + y + 1 = 0
2x +(-5) + 1 = 0
2x – 4 = 0
2x = 4
x=2
jadi titik potong kedua garis tersebut adalah (2,-5).
SOAL-SOAL TERJAWAB
45
K = 150.000
Maka harga sebuah koper dan 2 tas adalah:
K + 2 T = 150.000 + (2 x 60.000)
= Rp. 270.000,-
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Jika suatu sistem persamaan linear:
ax + by = 6
2ax +3by = 2
mempunyai penyelesaian x = 2 dan y =- 1, maka tentukan nilai a dan b
2. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan y = x2 + 2x + 1 dan y =
6x – 2 adalah:
3. Dari sistem persamaan linear berikut
2x + y – 3x = -11
x + 2y + z = 4
3x – 3y + 2z = 25
Tentukan nilai x, y, dan z:
4. Tujuh tahun lalu umur ayah sama dengan 6 kali umur Budi. Empat tahun
yang akan datang 2 kali umur ayah sama dengan 5 kali umur Budi ditambah 9
tahun. Tentukan Umur ayah sekarang
5. Lia membeli 2 buah kue A dan 3 buah kue B dengan harga Rp.1400. Pada tempat
yang sama Mety membeli 3 buah kue A san 4 kue B dengan harga Rp.1950. Jika
Nova membeli 1 buah kue A dan 1 kue B kemudaian ia membayar dengan
selembar uang Rp.1000, Berapakah uang yang dikembalikan.
46
Qdx = Jumlah yang diminta dari produk X
Qdy = Jumlah yang diminta dari produk Y
Qsx = Jumlah yang ditawarkan dari produk X
Qsy = Jumlah yang ditawarkan dari produk Y
Px = Harga produk X
Py = Harga produk Y
a0, b0, m0, dan n0 adalah konstanta.
Syarat keseimbangan pasar dicapai jika:
Penyelesaian:
Syarat keseimbangan pasar:
Qsx Qdx
1 2 Px Py 2 3Px Py
2 Px 3Px Py Py 2 1
5 Px 2 Py 3.......... .....(1)
Qsy Qdy
2 Px 3Py 3 Px Py
Px Px 3Py Py 3 2
2 Px 4 Py 5.......... .....( 2)
lakukan e lim inasi atau substitusi terhadap pers (1) dan pers (2)
andai kita lakukan e lim inasi
maka :
5 Px 2 Py 3.......... .....(1) X 2 10 Px 4 Py 6
2 Px 4 Py 5.......... .....( 2) X 5 10 Px 20 Py 25
24 Py 19
Py 19
24
47
substitusi ke pers (1) atau pers ( 2)
2 Px 4 Py 5.......... .....( 2)
2 Px 4(19 )5
24
2 Px 5 19
6
Px 11
12
setelah nilai Px dan Py didapat , substitusi terhadap persamaaan awal maka
akan didapat nilai Qd dan Qs
Qd 2 3Px Py
2 3(11 ) (19 )
12 24
Qs 3 Px Py
3 (11 ) (19 )
12 24
SOAL LATIHAN
1. Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar dari dua macam barang, bila
diketahui fungsi permintaan dan penawarannya sebagai berikut:
Qdx = 5-2Px+Py d a n Qdy = 6+Px-Py
Qsx = -5+4Px-Py d an Qsy = -4-Px+3Py
BAB V
FUNGSI BIAYA, FUNGSI PENDAPATAN
DAN ANALISIS IMPAS (BEP)
48
C (biaya Produksi)
Series 1
9
3
fixed cost
2
1
Q
-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-1
C (Biaya Produksi)
9
Series 2
8
7 Variabel cost
6
5
4
3
2
1
Q
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-1
-2
-3
-4
49
C (Biaya Produksi) Total Cost (TC)
9
Series 2
8
Series 1
Variabel Cost (VC)
7 Series 3
6
5
4
3
fixe d cost (FC)
2
1
Q
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-1
-2
-3
-4
Contoh :
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp 20.000 sedangkan
biaya variabelnya ditunjukkan oleh persamaan VC = 100 Q. Tunjukkan persamaan
dan kurva biaya totalnya ! Berapa biaya total yang dikeluarkan jika perusahaan
tersebut memproduksi 500 unit barang ?
Jawab :
FC = 20.000
VC = 100 Q
TC = FC + VC
= 20.000 + 100 Q
Jika Q = 500 maka
TC = 20.000 + 100(500)
= 70.000
50
P (harga)
9
total revenue Series 3
8 TR = P x Q
7
1
Q
-1 1 2 3 4 5
-1
semakin banyak barang yang terjual maka total revenue akan semakin tinggi,
Contoh:
Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp 200,00 per unit.
Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan ini. Berapa besar
penerimaannya bila terjual barang sebanyak 350 unit ?
Jawab:
R=QxP
= Q x 200 = 200Q
Bila Q = 350 → R = 200 (350) = 70.000
51
perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita rugi atau laba rugi
sama dengan nol. Untuk menentukan titik impas dapat dilakukan dengan
menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan grafik dan matematis. Pendekatan
grafik diperoleh dengan mencari titik potong antara grafik penerimaan total (TR)
dengan grafik biaya total (TC) sebagai berikut:
P (harga)
TR TC
10
laba
9
Series 3
8 Series 1
7 Series 2
y=2x AND y=3+x; 0<x<3 A
PBEP6
Break Event Point f(x)=2x
5 (BEP) Shading 1
Shading 2
4
Rugi f(x)=3+x
3 FC Series 4
2 Series 5
1
Q
-2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-1 QBEP
Contoh Soal:
Andaikan biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukan oleh persamaan C =
20.000 + 100 Q dan penerimaan totalnya R = 200 Q. Pada tingkat produksi berapa
unit perusahaan mengalami pulang pokok ? apa yang terjadi jika perusahaan
memproduksi 150 unit ?
Jawab:
Diketahu:
C = 20.000 + 100Q
R = 200Q
Syarat Pulang Pokok
R = C
300Q = 20.000 + 100Q
200Q = 20.000
Q = 100
Jadi pada tingkat produksi 100 unit dicapai keadaan pulang pokok
Jika Q = 150, maka
π=R–C
= 300Q – ( 20.000 + 100Q)
= 200 Q – 20.000
= 200(150) – 20.000
= 10.000
( Perusahaan mengalami keuntungan sebesar Rp. 10.000,- )
5.4. PENDEKATAN MATEMATIS
52
Perhitungan analisa impas (Break Even) didasarkan oleh persamaan
matematis sebagai berikut:
Pendapatan = Total Biaya
TR = TC
TR = FC + TVC
P X Q = FC + (VC X Q)
Keterangan:
TR = Total Revenue (Pendapatan Total)
TC = Total Cost (Biaya Total)
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC = Variable Cost (Biaya Variabel) per unit
Q = Quantity (jumlah produk penjualan)
P = Price (Harga jual barang) per unit
Contoh:
1. Suatu perusahaan yang menghasilkan suatu barang mempunyai persamaan
TC = 20000 + 100 Q dan TR = 200Q
Pada tingkat produksi bearapa unit perusahaan ini berada pada titik impas
Penyelesaian:
Titik impas terjadi pada saat TC = TR sehingga
20000 + 100 Q = 200 Q
100 Q = 20000
Q = 200
Jadi titik impas terjadi pada tingkat produksi sebesar 200 unit.
2. Suatu perusahaan dapat menjual produknya harga Rp. 110/unit. Total cost
terdiri dari biaya operasional Rp. 75.000 dan biaya produksi sebesar
Rp.60/unit.tentukan:
a. Berapa unit barang yang harus dijual supaya perusahaan pulang pokok
b. Apakah perusahaan akan mendapat untung jika menjual sebanyak 100
unit
c. Berapa unit barang yang harus dijual untuk mendapatkan keuntungan
sebesar Rp. 12500
Peny:
R(Q) = 110 Q dan C(Q) = 75000 + 60 Q
a. Break even terjadi saat R(Q) = C(Q) sehingga
110 Q = 75000 + 60 Q
50 Q = 75000
Q = 1500
Untuk mencapai titik impas, maka perusahaan harus menjual produknya
sebanyak 150 unit.
b. Jika perusahaan menjual sebanyak 100 unit, maka uang yang kan
diperoleh sebanyak
R(Q) = 110 (Q)
= 110 ( 100)
= 11000
53
C(Q) = 75000 + 60(Q)
= 75000 + 6000
= 81000
Artinya perusahaan mengalami kerugian sebesar:
R(Q) – C(Q) = 11000 – 81000
= 70000
c. agar mendapat keuntungan sebesar Rp. 12.500 maka unit barang yang
harus di jual adalah:
R(Q) – C(Q) = 12.500
110 Q – 75000 – 60 Q = 12500
50 Q = 87500
Q = 1750 unit barang
SOAL SOAL TERJAWAB
1. sebuah perusahaan mempunyai biaya 3200 + 3,25x –
2
0,0003x dengan jumlah persatuan x = 1000. tentukan biaya rata-rata dan
biaya marjinal ?
Penyelasaian
biaya rata-rata = C(x)/x
= 3200+3,25x-0,0003x2 / X
= 3200+3,25 (1000)-0,0003(1000) 2 / 1000
= 6150 / 1000 = 6,15
Maka biaya rata-rata persatuan yaitu 6,15 x 1000 = Rp.6150
biaya marjinal = dc/dx
= 3,25-0,0006x
= 3,25-0.0006 (1000)
= 2,65
maka biaya marjinalnya, 2,65 x 1000 = Rp.2650 Pada x=1000
Dari hasil di atas, dapat dikatakan bahwa dibutuhkan Rp.6150 untuk
memproduksi 1000 barang pertama dan membutuhkan Rp. 2,65 untuk
membuat 1 barang setelah barang yang ke 1000, hanya dibutuhkan Rp. 2650
untuk membuat 1000 barang yang sama.
2. Sebuah pabrik Sandal dengan Merk " Idaman" mempunyai biaya tetap (FC) =
1.000.000; biaya untuk membuat sebuah sandal Rp 500; apabila sandal tersebut
dijual dengan harga Rp 1.000, maka:
Ditanya:
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit
Jawab:
a. FC = Rp 1.000.000
AVC= Rp 500.
Fungsi biaya variabel VC = 500 Q ..........................................................................
(1)
Fungsi biaya total TC = FC + VC -----> C = 1.000.000 + 500 Q ..........................(2)
Fungsi penerimaan total TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q ..........................................(3)
54
b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q
1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
500 Q = 1.000.000
Q = 2.000 unit
Pabrik roti akan mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
Pada biaya total C = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
C = 2.000.000
Bila hanya memproduksi 1.500 unit maka akan mengalami kerugian sebesar :
Rugi = TR - TC
= 1.000 (1.500) - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
= 1.500.000 - 1.750.000
= 250.000
SOAL LATIHAN
2. Seorang produsen menjual produknya seharga Rp
5.000,00 per satuan. Biaya Tetap per bulan Rp 3.000.000,00 dan biaya variabel
sebesar 40% dari harga jual. Tentukan :
a. Titik impas baik dalam unit maupun dalam rupiah.
b. Gambarkan diagram impasnya.
c. Jika terjual 1.500 satuan, maka hitunglah labanya.
d. Jika produsen tersebut menginginkan laba sebesar Rp 3.000.000,00
tentukan berapa banyak produknya harus terjual.
e. Jika harga dinaikan menjadi Rp 7.500,00 tentukan titik yang baru
(biaya variabel tidak ikut naik).
3. Amir merencanakan mendirikan tempat penitipan sepeda
motor di dekat terminal. Harga sewa tanah dan bangunan per bulan sebesar Rp
400.000,00. Tanah dan bangunan itu diperkirakan dapat menampung sepeda
motor sebanyak 200 unit Untuk menjaga sepeda motor, Amir mempekerjakan 4
orang karyawan secara bergantian yang digaji sebesar Rp 200.000,00 sebulan.
Selain gaji tetap karyawan-karyawan tersebut memperoleh insentif yang
55
besarnya Rp 100,- per orang untuk setiap sepeda motor yang masuk ke tempat
penitipan tersebut. Tarif yang dikenakan kepada setiap pelanggan sebesar Rp
1.000,00 per hari. Tentukan :
a. Besarnya Biaya Tetap (FC), Biaya Variable / unit (VC/unit),
persamaan Biaya Totalnya (TC) per bulan dan persamaan Penerimaan
Totalnya (TR) !
b. Titik Impas penitipan sepeda motor tersebut, baik dalam rupiah maupun
dalam unit !.
c. Berapa laba yang diterima Amir jika sepeda motor yang masuk penitipan
sebanyak 4.500 unit dalam satu bulan !
Soal-soal terjawab :
Latihan:
56
Soal –soal :
BAB VI
MATRIKS
Definisi:
Sususan bilangan yang diatur pada baris dan kolom yang letaknya diapit oleh dua
buah kurung.
Jenis-jenis matriks :
Matriks dapat dibedakan menurut jenisnya, antara lain:
1. Matriks Nol
Suatu matriks dikatakan sebagai matriks nol, jika semua elemennya sama
dengan nol. Misalnya,
0 0 0
0 0
0 , 0 0 0
0
0
0 0
2. Matriks Baris
Suatu matriks dikatakan sebagai matriks baris, jika matriks tersebut hanya
terdiri atas satu baris,
Contoh:
1 7 , 5 3 2 6
3. Matriks kolom
Suatu matriks dikatakan sebagai matriks kolom, jika matriks tersebut hanya
terdiri dari satu kolom. Misalnya,
3
2
5 , 5
7
4. Matriks persegi dan matriks kuadrat
Suatu matriks dikatakan sebagai matriks persegi atau matriks kuadrat, jika
jumlah baris pada matriks tersebut sama dengan jumlah kolomnya.
Misalnya,
3 7 5
2 3
4 , 6 3 1
1
1 8 2
Pada suatu matriks persegi ada yang dinamakan sebagai diagonal
utama dan diagonal sekunder. Perhatikan matriks berikut.
57
a11 a12 a13
a
21 a 22 a 23
a31 a32 a33
Komponen-komponen yang terletak pada diagonal utama pada matriks
tersebut adalah a11, a22 dan a33 (sesuai dengan arsiran yang berasal dari kiri
atas ke kanan bawah). Sebaliknya, komponen-komponen yang terletak
pada diagonal sekunder sesuai dengan arsiran yang berasal dari kiri bawah
ke kanan atas, dalam hal ini a31, a22, a13.
5. Matriks segitiga
Suatu matriks persegi dikatakan sebagai matriks segitiga jika elemen-
elemen yang ada di bawah atau di atas diagonal utamanya (salah satu,
tidak kedua-duanya) bernilai nol. Jika elemen-elemen yang ada di bawah
diagonal utama bernilai nol maka disebut sebagai matriks segitiga atas.
Sebaliknya, jika elemen-elemen yang ada di atas diagonal utamanya
bernilai nol maka disebut sebagai matriks segitiga bawah.
Misalnya,
5 1 2 7 0 0
0 4 3 5 1 0
0 0 4
4 2 3
Matriks segitiga bawah Matriks segitiga atas
6. Matriks Diagonal
Suatu matriks persegi dikatakan sebagai matriks diagonal jika
elemenelemen
yang ada di bawah dan di atas diagonal utamanya bernilai nol, atau dengan
kata lain elemen-elemen selain diagonal utamanya bernilai nol.
Misalnya,
4 0 0
1 0 0
0 2 0
4
0 0 1
7. Matriks Skalar
Suatu matriks diagonal dikatakan sebagai matriks skalar jika semua
elemen-elemen yang terletak pada diagonal utamanya memiliki nilai yang
sama, misalnya,
5 0 0
9 0 0
0 5 0
9
0 0 5
58
Operasi pada Matriks
a b e f
jika terdapat dua matrik A dan B yang bernilai A c d dan B g h maka
dapat dilakukan oresasi aljabar yaitu:
1. operasi Penjumlahan
a b e f
A B
c d g h
a e b f
c g d h
2. Operasi Pengurangan
a b e f
A B
c d g h
a e b f
c g d h
3. Operasi Perkalian
Pada operasi perkalian matrik, bias terjadi perkalian scalar maupun perkalian
antar matriks
a. perkaian skalar
a b
k. A k
c d
ka kb
kc kd
b. perkalian antar matriks
a b e f
A* B
c d g h
ae bg af bh
ce dg cf dh
Determinan Matriks
1. Determinan matrik berordo 2 x 2 (ordo 2 x 2 artinya pada matriks tersebut
terdapat dua buah baris dan dua buah kolom)
contoh:
Tentukan determinan dari matriks A
peny:
a b
A Det A = A = ad – bc
c d
2 3
Soal: tentukan determinan dari A 1
2
Peny:
2 3
A maka Det A = 2(-2) – (-3)1
1 2
= -4+3
= -1
59
2. Determinan matrik berordo 3 x 3 (ordo 3 x 3 artinya pada matriks tersebut
terdapat tiga buah baris dan tiga buah kolom)
contoh:
a b c
Tentukan determinan dari matriks A d e f
g h i
peny:
Agar mudah dalam menentukan determinan matriks A, tambahkan kolom 1
dan kolom 2 setelah matriks sehingga
a b c a b ca b
A d e f menjadi
d
e f d e
g h i g h i g h
Untuk menentukan Det A = A , lakukan perkalian silang
a b c a b
d e f d e
Det A = (a.e.i + b.f.g + c.d.h) – (c.e.g + a.f.h + b.d.i)
g h i g h
2 0 3
Soal: tentukan determinan dari A 1 1 2
0 2 1
Peny:
2 0 3 2 0 3 2 0
A 1 1 2 A 1 1 2 1 1
0 2 1 0 2 1 0 2
Matriks transpose adalah suatu matriks yang mengubah baris pada matriks menjadi
kolom
Contoh
a b a c
A maka matriks transpose dari A adalah A b d
t
c d
Matrik Adjoint
Matriks adjoint adalah matrik yang merupakan transpose dari matriks kofaktor dari
suatu matriks. Dalam mencari matriks adjoin, maka kita harus melakukan ekspansi
baris dan kolom untuk semua elemen. Tidak seperti dalam mencari determinan
dimana hanya satu baris atau kolom saja yang diekspansi. Misal ada matriks
bujursangkar berorde 2, maka akan ada 4 elemen yang harus dicari kofaktornya.
Contoh :
60
a b
A Akan dicari matriks adjoin dari A
c d
C11 C21
Maka kofaktor dari A adalah C A
C12 C22
C11= (-1)1+1 d = d
C12= (-1)1+2 c =-c
C21= (-1)2+1 b =-b
C22= (-1)2+2 a = a
d c
Diperoleh nilai CA = b a
kofaktor dari CA adalah matriks Adjoin A =
d b
c a
Untuk matrik yang berordo 3 x 3 hal yang sama juga dapat dilakukan, artinya ada 9
elemen yang harus dicari nilai cofaktornya
Misal
a b c
A d e f
g h i
C11= (-1)1+1 (e.i - h.f) C23= (-1)2+3 (a.h - b.g)
C12= (-1)1+2 (d.i - f.g) C31= (-1)3+1 (b.f - e.c)
C13= (-1)1+3 (d.h - e.g) C32= (-1)3+2 (a.f - c.d)
C21= (-1)2+1 (b.i - c.h) C33= (-1)3+3 (a.e - d.b)
C22= (-1)2+2 (a.i - c.g)
Soal:
1 1 2
Tentukan matriks adjoin dari B 2 2 0
0 1 1
Peny:
1. tentukan elemen-elemen matrik kofaktor
2 0 1 2
C11 2 C21 3
1 1 1 1
1 2
C31 4
2 0
2 0 1 2
C12 2 C22 1
0 1 0 1
1 2
C32 4
2 0
2 2 1 1
C13 2 C23 1
0 1 0 1
1 1
C33 4
2 2
61
Matriks Invers
Matriks A dikatakan saling invers dengan matriks B apabila matriks A dikalikan
matriks B akan menghasilkan Matriks Identitas.
Cara mencari Invers dari satu matriks.
a b
Andai A c d tentukan invers matriks A (invers matriks A ditulis A1 )
Invers matriks A
1
A1 adj A
det A
Contoh
1 1 2
Tentukan invers matrik B 2 2 0
0 1 1
Det B = -8
1
B 1 adj B
det B
2 3 4
1
B 2 1 4
1
8
2 1 4
1 3 1
4 8 2
1 1 1
4 8 2
1 1 1
4 8 2
Pada invers matriks berlaku B x B-1 = I
62
1 1
Det A1 = ( 2( 1) ( 4)1) 2
4 2
A1
x
A
2
1
2
Untuk mencari nilai y maka nilai pada kolom kedua digantikan dengan nilai hasil
2 1
A2 = 3 4
2 1
Det A2 = ( 2( 4) ( 1)3) 3
3 4
A2
y
A
3
1
3
Soal-soal:
1. tentukan hasil operasi matriks berikut:
2
2 1 3 2 1 2
3 2
a. 0
1 2 2
d. 1 2
2
1 3
5
1 1
2 1
1 2 1 2 2
b. 0 1 2 2
e. 2
0 1 3 2
0 2 1 2 1 2
c. 2 3 2 1 f. 3 2 2
2. Tentukan hasil perkalian matriks berikut
2 0
a. 1 2 2 1
0 2 2
b. 1
1 1
0 2 1 0 1
c. 1 1 0 2 1
0 1
1 3 1
1
1
d. 2 2 0 1 2
1 2
0 1 0 3
3 3
2
3. tentukan invers dari matriks
1 2
a. 0 1
63
1 3 1
b. 2 2 0
1
0 1
3
0 1 1
1
c. 1 2
2
0 3 3
2
4. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan berikut dengan menggunakan
matriks
a. 2x + y - 3 = 0
X +y+4=0
b. 2y + 3x -15 = 3
2x + y - 8 = 1
c. 2x + 3y – z = 2
x + 2y + z = 6
3x – y + 2z = 10
5. Harga pembelian dua buah tas dan tiga buah pensil adalah Rp. 75.000,-
harga 10 pensil dan 1 tas adalah Rp 40.000,- tentukan harga satu buah tas
dan satu buah pensil. ( gunakan matriks dalam menyelesaikannya)
Output
Permintaan Output
Pertanian Industri Jasa
Akhir Total
Input
Pertanian 20 35 5 40 100
Industri 15 80 60 135 290
Jasa 10 50 55 120 235
64
(c) Hitung pula nilai tambah yang baru bagi masing – masing sektor.
Untuk data serupa dengan soal no. 1, hitunglah output total per sektor bila
permintaan akhirnya berubah menjadi 30 untuk sektor pertanian, 150 ( industri )
dan 125 ( jasa ).
BAB VII
LIMIT DAN KEKONTINUAN
Limit merupakan nilai pendekatan atas satu bilangan dalam satu fungsi
x2 4
f(x) =
x2
65
untuk x = 2 maka f(x) akan bernilai tidak terdifinisi, namun bagaimana jika nilai x
mendekati 2 misal 1,9999 atau 2,0001.
Dapat diartikan bahwa untuk nilai x mendekati 2 maka fungsi (x) akan mendekati
nilai 4. Secara matematis ditulis
f(x)=(x*x - 4)/(x - 2)
x 2 Series
4 1
lim f ( x)
x 2Series 2
x2
y
7
4 O
1
x
-3 -2 -1 1 2 3 4 5 6
-1
Definisi Intuitif
Misalkan y=f(x) suatu fungsi, a dan L bilangan riil sedemikian hingga:
• Bila x mendekati a tetapi x¹a, maka f(x) mendekati L
• Misalkan f(x) dapat kita buat sedekat mungkin ke L dg membuat x cukup
dekat a tetapi tdk sama dg a
• Maka dapat dikatakan bhw limit f(x) bila x mendekati a adalah L,
lim f ( x ) L
xa
Contoh :
Tentukan nilai dari:
x2 1
lim
x 1 x 1
Peny:
Jika nilai 1 langsung dimasukan ke dalam persamaan, maka akan menghasilkan nilai
0
yang hasilnya tidak diketahui, maka cara ini tidak dapat dilakukan. Persamaan
0
tersebut harus disederhanakan terlebih dahulu sehingga diperoleh:
66
x2 1 ( x 1)( x 1)
lim lim
x 1 x 1 x 1 ( x 1)
lim( x 1)
x 1
(1 1)
2
Limit Kiri dan Limit Kanan
Limit kiri adalah suatu pendekatan dari arah sebelah kiri atau dari bawah nilai yang
didekati. Begitu juga sebaliknya dengan limit kanan.
X 1 1,5 1,75 1,9 1,9999 2 2,0001 2,1 2,25 2,5 3
F(x) 3 3,5 3,75 3,9 3,9999 4 4,0001 4,1 4,25 4,5 5
Limit kiri limit kanan
Suatu fungsi dikatakan mempunyai limit jika nilai limit kiri sama dengan nilai limit
kanan.
Contoh:
Tentukan apakah fungsi berikut mempunyai limit. lim 3x 5
2
x 2
Peny:
1. tentukan nilai limit kiri dari fungsi:
lim 3 x 2 5 3(2) 2 5
x 2
7
2. tentukan nilai limit kanan
1. lim C C 2 (Hk. Konstanta) .
x a lim 3 x 5 3( 2) 5
2
x2
Jika limit berikut ada lim f ( x ) L dan lim g ( x) M maka :
7 x a xa
2. 3. lim
karena g (limit
[ f ( x )nilai x)] kiri
[lim x)] kanan
danf (limit ( x)] sama
[lim gadalah L Mmaka
(Hk. Penjumlaha
fungsi tersebutn)
xa xa xa
memiliki
contoh : limit
tentukan nilai lim (3 x 2 4 x)
Hukum-hukum limit: x 1
peny :
lim (3 x 2 4 x ) lim 3 x 2 lim 4 x
x 1 x 1 x 1
Hukum-hukum pada limit
3(1) 4(1) 2
7
3. lim[ f ( x) g ( x)] [lim f ( x)][lim g ( x )] LM (Hk. Perkalian)
x a xa x a
contoh
lim (3 x 2 .4 x) [lim 3 x 2 ][lim 4 x]
x 1 x 1 x 1
3(1) .4(1) 2
12
f ( x) lim f ( x) L
4. lim xa asalkan jika M 0. (Hk. Pecahan)
x a g ( x) lim g ( x) M
xa
contoh
3 x 2 [lim 3x2 ]
lim x 1
x 1 4 x [lim 4 x ]
x 1
3(1) 2
4(1)
3 67
4
5. Jika n suatu bilangan bulat positif dan jika a 0 untuk nilai n genap,
maka
lim n x n a . (Hk.Akar)
x a
contoh
lim 3 3 x 2 3 3(3) 2
x 3
3
6. Misalkan lim g ( x ) L dan lim f ( x ) f ( L) maka
xa xL
Soal-soal terjawab
3x 2 8
lim
x 0 x2
peny :
nilai 0 langsung dapat dim asukkan sehingga
3 x 2 8 3(0) 2 8
lim
x 0 x2 02
8
2
4
x2 1
2. lim
x 1 x 2 3x 2
Peny:
Pada limit ini kita tidak bias memasukan nilai 1 kedalam persamaan
mengingat jika kita masukan 1 maka hasilnya tidak diketahui atau tidak terdifinisi,
maka persamaan tersebut harus disederhanakan terlebih dahulu:
x2 1 ( x 1)( x 1)
lim lim
x 1 x 3x 2
2 x 1 ( x 1)( x 2)
x 1
lim
x 1 x 2
lim x 1
x 1
lim x 2
x 1
11
1 2
2
Soal-soal latihan
68
x2 1
1. lim
x 1 x 3
x 2 2 x 15
lim
2. x 3 2
x ( x 3)
x 3
3. lim
x 3 x9
x2 1
4. lim
x 1 x 1
9 x2
5. lim
x 3
4 x2 7
BAB VIII
TURUNAN (DIFFERENSIAL)
dy
Jika y = f(x), maka turunan pertamanya dinotasikan dengan y’ = = f’(x) dengan
dx
dy f ( x h) f ( x )
= Lim
dx h0 h
Contoh
Tentukan turunan dari f(x) = 2x2
peny:
f(x)= 2x2
dy f ( x h) f ( x )
= Lim
dx h0 h
2( x h ) 2 2 x 2
Lim
= h 0 h
69
2 x 2 4 xh h 2 2 x 2
= Lim
h0 h
= Lim 4x h
h 0
= 4x
70
jika kita menggunakan cara ”turunan perkalian” maka :
u = x2 u’ = 2x
v = 1+ x v’ = 1
sehingga
dy
y’ = = 2x(1+ x) + 1.x2
dx
= 2x + 2x2+ x2
= 3x2 + 2x
5. turunan pembagian
u u '.v v '.u
jika y = , maka y’ =
v v2
contoh
tentukan turunan dari:
6
y=
2x 1
peny
dari soal diketahui bahwa:
u=6 u’ = 0
v = 2x – 1 v’ = 2
maka turunannya adalah
dy 0.( 2 x 1) 2.6
y’ = =
dx (2 x 1) 2
12
=
2x 4x 1
2
= 2u . (-9x2)
= 2(-3x3+ 1)(-9x2)
= 54x5 – 18x2
7. turunan fungsi log
dy 1
jika y = alog x, maka y’ = =
dx x ln a
dy 1
jika y = ln x , maka y’ = =
dx x
71
dy f ' ( x)
jika y = ln f(x) → y’ = =
dx f ( x)
contoh:
r. tentukan turunan dari y = 2log 3
s. tentukan turunan dari y = ln 2
peny:
dy 1
1. y’ = =
dx 3 ln 2
dy 1
2. y’ = =
dx 5
soal- soal terjawab
Tentukan turunan dari:
1. y = 4x3 +2x5
Peny:
Penyelesaian persamaan ni dapat menggunakan rumus fungsi majemuk no 4
y = u ± v → y’ = u’ ± v’
dy
y = 4x3 +2x5 turunannya adalah y’= =3.4 x3-1 + 2.5 x5-1
dx
= 12 X2 +10 X4
2. Y = X3(2X2 +3)
Peny:
Penyelesaian persamaan ni dapat menggunakan rumus fungsi majemuk no 5
y = u. v → y’ = u’ v + v’ u
dy
y = x3 (2x2 +3) turunannya adalah y’= =3.x3-1 (2x2+3)+ x-3(2.2x2-1)
dx
= 6 X4 +9 x2 +4 X4
= 10X4 +9X2
Persamaan ini juga dapat diseselaikan dengan cara mengoperasionalkan
persamaan terlebih dahulu sehingga menjadi
Y = x3 (2x2 +3)
dy
= 2x5 +3x3 sehingga turunannya adalah y’= =10X4 +9X2
dx
x2
3. y
x2 1
Peny:
4. Tentukan Turunan pertama dari f(x) = (x2 - 4)(x4 +3) adalah f’(x)=….
jawab:
Menggunakan rumus : . y = u. v → y’ = u’ v + v’ u
u = (x2 - 4) ; v =(x4 +3)
u’ = 2x ; v’ = 4x3
y’ = u’ v + v’ u = 2x. (x4 +3) + 4 x3 . (x2 - 4)
= 2 x5 + 6x + 4 x5 - 16 x3
= 6 x5 - 16 x3 + 6x
= 2x (3 x4 - 8 x2 +3)
Soal-soal latihan
dy
A. Tentukan dari
dx
72
1. y = -5x3
3
2. y = 1
x 3
3. y = x (x2 +1)
1
4. y =
2x 3
3
2x 2
5. y =
x2
5x 2 2 x 6
6. y =
3x 1
B. tentukan turunan dari
1. y = 3x8
2. y = 3 x
1
3. y = 3x3 + x
2
4. y = x2 (2x3 + 3)
x 2 2x 1
5. y =
2x
6. y = log 2x
7. y = log 2x3
8. y = 2 ln x
9. y = 2 ln x2
10. y = ln (2x – 3)
11. f(x) = (x + 1)(2x – 3)
12. f(x) = 10(3x + 1)(1 – 3x)
1
13. f(x) =
2 x2
2 x2
14. f(x) =
2
Aplikasi Hitung Diferensial di Bidang Ekonomi
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan pada barang tertentu merupakan perbandingan/rasio antara
perubahan relatif dari harga. Jika harga suatu barang turun sebesar x % dan
mengakibatkan jumlah barang bersangkutan yang diminta naik sebesar y% dapat
dikatakan elastisitas permintaan berang tersebut adalah
x%
y%
Jika fungsi permintaan dinyatakan dengan Qd = f(P), maka elastisitas permintaannya
adalah
% Q d
d
%P
dQd P
.
dP Qd
Contoh:
73
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukan oleh persamaan Q d = -2P2 + 3. Tentukan
elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 3
Peny:
dQd
Qd = -2P2 + 3 Q' d 4 P
dP
% Q d
d
% P
dQd P
.
dP Qd
Sehingga elastisitas permintaan adalah:
% Qd
d
% P
dQd P
.
dP Qd
P
4 P.
2P 2 3
4P 2
2P 2 3
Untuk P = 3 maka
4(3) 2
d
2(3) 2 3
12
5
Ini berarti bahwa apabila pada harga p = 3, jika harga naik (turun) sebesar 1 persen
maka jumlah barang yang diminta akan berkurang (bertambah) sebesar 12/5
persen.
Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan
jumlah barang yang ditawarkan karena adanya perubahan harga terhadap barang
tersebut. Elastisitas penawaran dapat dinyyatakan sebagai berikut:
% Q s
d
%P
dQs P
.
dP Qs
Contoh
Fungsi penawaran suatu barang dicerminkan oleh Qs = 3P2 -100. berapa elastisitas
penawarnya pada tingkat harga P = 10 dan P = 20.
Peny:
dQs
Qs = 3P2 - 100 Q' s 6 P
dP
% Q s
s
% P
dQs P
.
dP Qs
Sehingga elastisitas permintaan adalah:
74
% Qs
s
%P
dQs P
.
dP Qs
P
6 P.
3P 100
2
6P 2
3P 2 100
Untuk P = 10 maka
6(10) 2
s
3(10) 2 100
3
Untuk P = 20 maka
6(20) 2
s
3( 20) 2 100
Elastisitas Produksi
Elastisitas produksi adalah koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah
output yang dihasilkan akibat adanya perubahan jumlah input yang digunakan.
Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan
P = f(x) ; dimana P = jumlah output yang dihasilkan
X = jumlah input yang digunakan
Dengan demikian maka elastisitas produksi adalah
% P
p
% x
dP X
.
dx P
Contoh
Fungsi penawaran suatu barang dicerminkan oleh P = 3x 2 -100x. berapa elastisitas
produksi pada tingkat penggunaan faktor produksi sebanyak 10 unit dan 15 unit.
Peny:
P = 3X2 - 100X P ' 6 X 100
% P
p
% x
dP X
.
dx P
Sehingga elastisitas produksinya adalah:
%P
p
%x
dP X
.
dx P
X
6 X 100
3 X 100 X
2
1
6 X 100
3 X 100
75
Untuk x = 10 maka
500
p
200
5
2
Untuk x = 20 maka
1100
p
500
11
5
diketahui fungsi permintaan suatu barang P = 40 – 3Q pada tingkat harga P = 25
terjadi kenaikan harga sebesar 10 %. Tentukan elastisitas permintaanya
peny:
1. tentukan dahulu jumlah barang yang diminta pada saat P = 25
p = 25 maka Q = 5
2. tentukan kenaikan harga dalam hal ini 10% sehingga
P = 25 x 10%
= 2,5
3. tentukan harga setelah naik 10%
P setelah kenaikan = 25 + 2,5
= 27,5
4. tentukan jumlah barang yang diminta setelah harga naik yaitu:
P = 40 – 3Q
27,5 = 40 –3Q
Q = 4,167
5. tentukan perubahan jumlah barang yang diminta
4,167 – 5 = - 0,833
6. tentukan persentase penurunan jumlah barang
0,833
x100% 16,67%
5
7. kesimpulan: elastisitas permintaan pada saat P = 25 adalah
16,67%
10%
1,67
penyelesaian soal ini dapat dilakukan dengan metode turunan yaitu:
P = 40 – 3Q Pada saat P = 25 maka Q = 5
dP dQ 1
3 dengan demikian maka
dQ dP 3
dari rumusan turunan untuk elastisitas permintaan diketahui bahwa
P dQ
.
Q dP
25 1
.
5 3
1,67
contoh:
1. jika diketahui fungsi penawaran suatu barang adalah P = 12 + 5 Q. tentukan
elastisitas penawaran pada saat haraga P = 22
76
Peny:
P = 12 + 5Q
Pada saat P = 22 maka Q = 2
dP dQ 1
5 dengan demikian maka
dQ dP 5
dari rumusan turunan untuk elastisitas penawaran diketahui bahwa
P dQ
.
Q dP
22 1
.
2 5
2,2
2. jika diketahui fungsi permintaan dan penawaran suatu barang adalah P = 9 –
Q2 da P = 6 + 2Q . Tentukan elastisitas permintaan dan penawaran pada saat
keseimbangan pasar
peny:
keseimbangan pasar terjadi pada saat fungsi permintaan sama dengan
fungsi penawaran sehingga
9 – Q2 = 6 + 2Q
Q2 + 2Q – 3 = 0
(Q + 3)(Q – 1) = 0
Q1 = -3 dan Q2 = 1 ( diambil yang bertanta positif)
Jadi titik keseimbangan pasarnya adalah Qe = 1 dan Pe = 8
Untuk mencari elastisitas permintaan maka digunakan fungsi permintaan
yaitu
P = 9 – Q2
dP dQ 1
2Q dengan demikian maka
dQ dP 2Q
dari rumusan turunan untuk elastisitas permintaan diketahui bahwa
Pe dQ
d .
Qe dP
8 1
.( )
1 2Q
8 1
.( )
1 2 .1
4
77
Pe dQ
s .
Qe dP
8 1
.( )
1 2
8 1
.( )
1 2
4
1. diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah Q = 65 –4P 2, hitung
elastisitas pada saat harga adalah 4
Marginal Cost (MC) atau biaya marginal adalah tambahan biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk penambahan unit yang diproduksi. Jika Q kontinu maka
Marginal Cost (MC) dihitung sebagai turunan dari fungsi TC ke Q atau:
dTC
MC = dQ
Pada umumnya fungsi biaya total yang non linier berbentuk fungsi kubik, sehingga
fungsi biaya marginalnya berbentuk kuadrat. Kurva biaya marginal (MC) selalu
mencapai minimumnya tepat pada saat kurva biaya total (TC) berada pada posisi
titik beloknya.
Contoh:
Andai fungsi total cost adalah
TC = Q3 - 6Q2 + 20Q + 8
Maka fungsi marginal cost adalah
dTC
MC = dQ =3Q2 – 12Q + 20
Kurva Marginal Cost mencapai minimum pada saat kurva biaya total berada pada
titik belok.
Marginal cost minimum terjadi pada saat
(MC)’ = 0, sehingga
dMC
(MC)’ = dQ = 6Q -12 = 0
78
6Q= 12
Q=2
MC minimum adalah f(x)=x*X*X-6X*X+20X
f(x)=3x*X-12X+20
MC = 3Q2 – 12Q + 20
Series 1
= 3(2)2 – 12(2) + 20 Series 2
= 12 – 24 + 20 Series 3
= 8 (nilai MC minimum) Series 4
Jd Marginal cost minimum sebesar 8 terjadi pada tingkat output tambahan Q = 2
Titik belok fungsi Total cost terjadi pada titik Q = 2 dengan nilai TC adalah
TC = Q3 - 6Q2 + 20Q + 8
= (2)3 – 6(2)2 + 20(2) + 8
= 8 – 24 +40 + 8
= 32
Titik belok fungsi Total cost (2,32)
Grafiknya adalah sebagai berikut:
P
44
42 TC
40
38
36
34
32 titik belok TC
30
28
26 MC
24
22
20
18
16
14
12
10
8
6 MC minimum
4
2 Q
-2 2 4 6 8
-4
79
4. gambarkan kurvanya
peny:
a. Fungsi Total Revenue
TR = P . Q
= (8 – 2Q) . Q
= 8Q – 2Q2
b. fungsi marginal revenue
MR = (TR)’ = 8 – 4Q
c. jumlah output yang dihasilkan atau dijual agar penerimaan total maxsimum
adalah
ini terjadi saat MR = 0
sehingga
MR = 8 – 4Q = 0
4Q = 8
Q=2
Jadi output yang dihasilkan atau dijual sebanyak 2
f(x)=8x-2x*x
TR maksimum adalah:
f(x)=8-4x
TR = 8Q – 2Q2
2 Series 1
= 8(2) – 2 (2) Series 2
= 8 Jadi penerimaan total maksimum adalah 8
d. gambar kurva
12 TR
10
TR maximum saat MR = 0
8
2
Q
-8 -6 -4 -2 2 4 6 8 10 12 14 16 18
-2 TR
-4
-6
-8 MR
-10
Keuntungan Maximum
Keuntungan adalah selisih antara penerimaan total dengan biaya total yang
dikeluarkan. Dengan penerimaan total lebih besar dari biaya total. Secara
matematis dapat dituliskan
= TR – TC
Untuk mencari keuntungan maksimum, dapat digunakan pendekatan turunan yaitu:
’ = TR’ – TC’
= MR – MC
optimum jika ’ = 0 maka keuntungan optimum terjadi saat
MR – MC = 0
80
Atau
MR = MC
Untuk mengetahui apakah ’=0 merupakan keuntungan atau kerugian maksimum,
maka perlu diuji dengan mencari turunan kedua dari ( ’’). Jika
’’ > 0 , maka diperoleh minimum atau kerugian maksimum
’’ < 0 , maka diperoleh maksimum atau keuntungan maksimum.
Dengan demikian syarat untuk keuntungan maksimum adalah
1. ’ = 0 atau MR = MC
2. ’’ < 0 atau MR’ < MC’
Contoh
Diketahui fungsi penerimaan total
TR = - 2Q2 + 400Q
Dan fungsi biaya total
TC = Q3 – 54,5Q2 + 850Q + 100
Tentukan keuntungan maksimum
Peny:
TR = - 2Q2 + 400Q
TC = Q3 – 54,5Q2 + 850Q + 100
= TR – TC
= - 2Q2 + 400Q - (Q3 – 54,5Q2 + 850Q + 100)
= - Q3 + 52,5 Q2 - 450Q - 100
’ = -3Q2 + 105 Q – 450
Keuntungan optimum terjadi saat ’ = 0 sehingga
-3Q2 + 105 Q – 450 = 0
Q2 - 35 Q + 150 = 0
(Q - 5 )(Q - 30 ) = 0
Q1 = 5
Q2 = 30
Nilai Q1 dan Q2 ini dimasukan kedalam turunan kedua dari . Jika nilai yang
didapat menghasilkan angka < 0 maka itulah titik maksimum ( Q maksimum)
’’ = -6Q + 105
Untuk Q1 = 5 maka ’’ = -6(5) + 105 = 75 > 0 (titik minimum)
Untuk Q2 = 30 maka ’’ = -6(30) + 105 = -75 < 0 ( titik maksimum)
Untuk mencari keuntungan maksimum maka digunakan Q2 =30 sehingga:
Masukan nilai Q2 kedalam persamaan yaitu
= - Q3 + 52,5 Q2 - 450Q + 100
= - (30)3 + 52,5(30)2 -450(30) +100
= -27000 + 47250 -13500 + 100
= 6850
Jadi keuntungan maksimum adalah 6850
FUNGSI PRODUKSI
fungsi produksi adalah fungsi yang menentukan output dari perusahaan untuk
semua kombinasi masukan.
Menentukan fungsi produksi
Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam bentuk:
Q = f (X 1, X 2, X 3 ,…, X n)
81
di mana:
Q = jumlah output
X 1, X 2, X 3 ,…, X n = jumlah input faktor (seperti modal, tenaga kerja, tanah atau
bahan baku).
Jika Q bukan matriks (yaitu skalar, vektor, atau bahkan matriks diagonal), maka
bentuk ini tidak mencakup produksi bersama, yang merupakan proses produksi
yang memiliki beberapa co-produk. Di sisi lain, jika f peta dari R n ke R k maka fungsi
produksi bersama mengekspresikan penentuan jenis k output yang berbeda
berdasarkan pada penggunaan bersama dari jumlah tertentu dari input n.
Salah satu formulasi, tidak mungkin relevan dalam praktek, adalah sebagai fungsi
linear:
Q=a+bX1+X2+cdX3+…
di mana a, b, c, dan d adalah parameter yang ditentukan secara empiris.
Lain adalah sebagai Cobb-Douglas fungsi produksi:
Para fungsi produksi Leontief berlaku untuk situasi di mana input harus digunakan
dalam proporsi yang tetap, mulai dari yang proporsi, jika penggunaan satu input
meningkat tanpa orang lain meningkat, output tidak akan berubah. Ini fungsi
produksi diberikan oleh Bentuk-bentuk lain termasuk elastisitas substitusi yang
konstan fungsi produksi (CES), yang merupakan bentuk umum dari fungsi Cobb-
Douglas, dan fungsi produksi kuadrat. Bentuk terbaik dari persamaan untuk
menggunakan dan nilai-nilai parameter (a, b, c, …) bervariasi dari perusahaan ke
perusahaan dan industri untuk industri. Dalam fungsi produksi jangka pendek
setidaknya satu dari X ‘s (input) adalah tetap. Dalam jangka panjang semua faktor
input adalah variabel pada kebijaksanaan manajemen.
Soal :
Tentukan Q maksimum
Cara Substitusi
Q = 10 K 0,5 L 0,5
MPL = 5 L -0,5 K 0,5 =5.K0,5 /L0,5
MPK = 5 K -0,5 L 0,5 =5.L0,5 /K0,5
K/L = 1/3
3K = L
82
100=30K
K = 3,33 dibulatkan 3,0
L = 9,99 dibulatkan 10.
Q = 10 L0,5 K0,5
Q = 10 (10)0,5 (3,3)0,5
= 57,45
B = 15(3,3) + 5(10)
= 99,50 (B mendekati 100 karena ada oembulatan )
K = 3, L = 9
B = PK.K + PL,L
B = 3,50, L = 10
83
Dengan menyamakan masing – masing persamaan menjadi nol dan
menyelesaikannya dalam sistem persamaan maka diperoleh kesetaraan L dalam K
dan :
L = 3 K = 10
K = 10/3 = 3,33
FUNGSI PRODUKSI
SOAL TERJAWAB
84
Bagaimanakah Fungsi marginal pendapatanya (Marginal Revenue) dan berapakah
nilai marginal pendapatanya jika perusahaan memproduksi baru 1 penjualan ,serta
terangkan artinya.
Jawab:
Karena fungsi permintaanya Q = 6 - 5P, dimana harus diubah dahulu menjadi
P = 6/5 –1/5Q
Barulah mencari fungsi total pendapatan (Total Revenue):
R = P.Q
R = (6/5 – 1/5Q) Q R = 6/5Q-1/5Q2
85
Dengan mengambil U = 30 Q. Sehingga U’=30
Dan V = e Q/2 Sehingga V’=1/2.e Q/2
Maka MR= dR/dQ = U’ V+U V’
= 30.e Q/2+30 Q.1/2.e Q/2
= 30.e Q/2+15 Q. e Q/2
= e Q/2(30+15 Q)
Jika perusahaan berproduksi pada tingkat output Q = 2
Maka MR = dR/dQ = e Q/2 ( 30+15 Q) = e 2/2 ( 30+15.2) = 60 e
Artinya : untuk setiap peningkatan penjualan Q yang di jual 1 unit akan
menyebabkan adanya tambahan pendapatan sebesar 60 e, sebaliknya untuk setiap
penurunan penjualan Q yang di jual sebanyak 1 unit akan menyebabkan adanya
pengurangan pendapatan sebesar 60 e.
86
Ternyata R” = - 4 < 0 sehingga diperoleh nilai maksimum
Jadi output yang harus diproduksi dan dijual agar diperoleh total pendapatan
maksimum yaitu sebanyak 4.
Total pendapatan maksimumnya:
R = - 2Q2 + 16Q
R = - 2(4)2 + 16(4)
R = 32
Jadi ketika menjual produk sebanyak 4, maka akan diperoleh total pendapatan
maksimum sebesar 32.
87
4. Biaya total dinyatakan dengan C (Cost) = Q3 -90Q2 + 2800Q + 56500
Pada tingkat produksi berapakah akan menyebabkan marginal biaya minimum?
Berapakah marginal biaya minimum tersebut?
Jawab:
Fungsi total biaya: C = Q3 - 90Q2 + 2800Q + 56500
Fungsi marginal biaya: MC = 3Q2 - 180Q + 2800
Turunan pertama: MC’= 6Q – 180 = 0
6Q = 180
Q = 30
Turunan kedua: MR” = 6 > 0
Jadi output yang harus diproduksi agar diperoleh marginal biaya minimum sebanyak
30.
Marginal biaya minimum: MC = 3Q2 - 180Q + 2800
= 3(30)2 - 180(30) + 2800
= 100
Jadi marginal biaya minimum akan tercapai jika berproduksi sebanyak 30 unit:100
88
Jadi dengan memproduksi dan menjual output sebanyak 35 akan di peroleh laba
maksimum sebanyak : 13925
89
Karena Q* = 3 ¼ t = 3 – 6/4 (6) = 3 – 1,5 = 1,5
Maka total pajak maksimum: T = t . Q* = 1,5 = 9
Jadi total pajak yang yang di terima pemerintah sebesar: 9
Contoh soal:
7. Fungsi penerimaan dan fungsi biaya suatu produk di nyatakan sebagai
berikut:
R = 360 Q – 10,5 Q2 Dan C = 100 Q – 4 Q2
Berapakah produk harus di buat dan di jual perusahaan agar di peroleh laba
maksimum?
Berapakah laba maksimum tersebut?
Jika pemerintah ingin memperoleh pajak penjualan yang maksimum, berapakah
tarif pajak yang harus di kenakan pemerintah kepada perusahaan tersebut?
Berapakah total pajak maksimum yang di dapat pemerintah?
Berapakah laba maksimum yang di terima perusahaan setelah di kenakan pajak ?
Jawab:
Dari sudut pandang pengusaha:
Laba = R – C – t Q
= 360 Q – 10,5 Q2 – (100 Q – 4 Q2) – t Q
= 360 Q – 10,5 Q2 – 100 Q + 4 Q2 – t Q
= 260 Q – 6,5 Q2 – t Q
Turunan pertama: Laba’ = 260 – 13 Q – t = 0
260 – t = 13 Q
Q = 260 – t
13
Q*= 20 – 1 t
13
Turunan ke dua : Laba’’ = - 13 < 0
Jadi dengan memproduksi sebanyak Q* = 20 – 1/ 13 t, pengusaha akan memperoleh
laba maksimum.
Dari sudut pandang pemerintah:
Pajak: T = t Q*
= t (20 – 1/13 t)
= 20 t – 1/3 t 2
Turunan pertama : T’ = 20 – 2/13 t = 0
20 = 2/13 t
t = 130
Turunan ke dua : T’’ = - 2/13
Jadi taruf pajak yang memberikan total pajak maksimum sebesar : 130
Karena Q2 = 20 – 1 t
13
= 20 – 1 (130)
13
= 20 – 10
= 10
Maka
Total pajak maksimum:
T = t . Q*
90
= 130 . 10
= 1300
Jadi total pajak yang di terima pemerintah sebesar 1300.
Laba maksimum yang di terima oleh pemerintah besarnya:
Laba = 260 Q – 6,5Q2 – t Q
= 260 (10) – 6,5(10)2 – (130)(10)
= 2600 – 65 – 1300
= 1235
Jadi pemerintah menerima laba maksimum sebesar 1235
SOAL LATIHAN
APLIKASI DIFERENSIAL DALAM EKONOMI
1. Jika fungsi biava total adalah TC = 4 + 2Q + Q2,
(a) carilah biaya rata-rata minimum, dan
(b) gambarkanlah kurva biava total dan rata-rata dalam satu diagram.
2.Jika fungsi biaya total adalah TC = Q2 + Q + 8,
(a) carilah biaya rata-rata minimum, dan
(b) gambarkanlah kurva biaya total dan rata-rata dalam satu diagram.
3. Untuk masing-masing fungsi biaya total berikut ini, tentukanlah fungsi biaya
variabei (TVC) dan biaya tetap (TFC), kemudian carilah biaya variabei rata-rata (AVC)
minimum.
a. TC = 0,6Q-24Q + 410Q +150 0
b. TC = 2Q -30Q + 200Q + 100
c. TC -0,3Q -12Q + 182Q + 700
d. TC = 0,004Q -Q + 80Q + 1600
4.Untuk masing - masing fungsi biaya rata-rata berikut ini, carilah biaya rata-rata
minimum dan tunjukkanlah bahwa pada biaya rata-rata minimum ini, biaya
marginalnya sama dengan biaya rata-rata.
a. A C =25-8 Q + Q2
b. A C =3 Q + 5 + 6Q-1
c.AC = 2Q + 5 + 18Q-1
d. AC =6 Q + 7 + 36Q-1
5.Jika diketahui fungsi penerimaan total berikut ini, carilah penerimaan total (TR)
maksimum.
a. T R = -0,0016Q2 + 0,04Q
b. T R = -0,03Q2+ 81Q
c. TR =-0,02Q3+ 24Q
d. T R = 57Q -0,2Q2
e. T R = 12Q -0,04Q2
f. T R = 450Q -3Q2
g. T R = 54Q-0,1Q2
h. T R = 80Q-Q2
i. TR=50Q-1/4Q2
j. T R = 320Q –0,1Q2
6.Jika diketahui fungsi permintaan 3P = 105 -Q,
91
Tentukan Penerimaan Maksimum.
Gambarkanlah kurv
a permintaan,Penerimaan,Marginal dan Penerimaan Total dalam satu
diagram!
DIFERENSIAL BERANTAI
= .
= -8Q + 560
92
Jadi Marginal Revenue Product of Labour (MRPL) = - 8Q + 560
=- 8 (4L) + 560
= - 32 L + 560
Untuk tenaga kerja sebanyak 10 orang, maka MRPL = -32(10) + 560
= -320 + 560
= 240
Artinya: Pada tingkat tenaga kerja berjumlah 10 orang,
# untuk setiap penambahan tenaga kerja sebanyak 1 orang akan
menyebabkan penambahan pendapatan sebanyak 240; sebaliknya
# untuk setiap pengurangan tenaga kerja sebanyak 1 orang akan
menyebabkan pengurangan pendapatan sebanyak 240
= .
= -18000Q + 1230000000
Jadi marginal revenue product of capital (MRPL)
= -18000Q+1230000000
= -18000(3C)+1230000000
= -54000C+1230000000
93
= -54000(1000)+1230000000
= -54000000+1230000000
= 1176000000
Artinya: Pada tingkat kapital sebanyak 1000, maka
# untuk setiap penambahan kapital sebanyak 1 akan menyebabkan
penambahan pendapatan sebanyak 1176000000 sebaliknya
# untuk setiap pengurangan kapital sebanyak 1 akan menyebabkan
pengurangan pendapatan sebanyak 1176000000
Maksimasi pendapatan
Minimasi biaya
Maksimasi laba/keuntungan
III. Mencari marginal rate technical substitution(MRTS)
INTEGRAL
Permasalahan kita adalah mencari fungsi F yang turunannya adalah suatu fungsi f
yang diketahui. Jika fungsi F yang demikian ada, maka fungsi tersebut disebut anti
turunan dari fungsi f
Definisi : Fungsi F disebut antiturunan ( integral tak tertentu) dari f pada suatu
interval I
d
jika F ( x) F ' ( x) f ( x) untuk semua x di dalam I , yang dinotasikan dengan
dx
f ( x )dx F ( x )
Contoh
1 3
F(x) = x adalah antiturunan dari f (x) = x2 , karena F’(x) = x2 = f (x).
3
94
1 3
Tetapi perhatikan bahwa fungsi g(x) = x + 20 juga memenuhi g’(x) = x2.
3
1 3
Ternyata, sebarang fungsi berbentuk g(x) = x + C , dengan C konstanta
3
1
merupakan antiturunan dari f . Dengan demikian diperoleh ∫ x2 dx = x 3 + C
3
Teorema : Jika F antiturunan ( integral tak tertentu) dari f pada interval I , maka
antiturunan yang paling umum adalah F(x) + C , dengan C konstanta sebarang, dan
dinotasikan dengan f (x) dx = F(x) +C.
Teknik pengintegralan
kdx kx c ; k adalah konstanta
1
kx dx k x n 1 c
n
n 1
(u v)dx udx vdx ; u dan v adalah fungsi dari x
1
x dx ln x c
edx kx c
Dalam menyelesaikan soal integral, diusahakan mengubah setiap bentuk persoalan
kedalam bentuk rumus dasar.
Contoh:
Tentukan integral dari:
dx
1. 3
x
2. (2 x 3 x 6)dx
2
3. (1 x) x dx
3x 3 x 2
4. dx
x2
Peny:
dx 1
1. 3 = 3 dx
x x
=
3
x dx
1
= x 31 C
1 (3)
1
= x 2 C
2
1
= C
2x 2
(2 x 3 x 6) dx = 2 x dx 3 xdx 6 dx
2 2
2.
1 1 11
=2 x 2 1 3 x 6x c
2 1 11
2 3
= x3 x 2 6x c
3 2
95
3. (1 x) x dx = ( xx x ) dx
= x dx x x dx
1 3
= x 2 dx x 2 dx
1 3
1 1 1 1
x2 x2 C
= 1 3
1 1
2 2
3 5
1 2 1 2
x x C
= 3 5
2 2
3 5
2 2
= x2 x2 C
3 5
2 2
= x x x2 x C
3 5
3x 3 x 2 3x 3 x 2
4. x 2 dx =
x 2
dx 2 dx 2 dx
x x
1 2
= 3 xdx dx 2 dx
x x
= 2 x dx
1 2
3 x dx x dx
3 2 2
= x ln x c
2 x
Metode substitusi
u n 1
1. u du =
n
c, n 1 , dimana u adalah fungsi f(x)
n 1
1
2. du = ln u + c
u
au
3. a du =
u
c; a 0, a 1
ln a
4. e du = eu + c
u
Contoh:
Tentukan integral dari fungsi berikut
1. ( x 2) 3 x dx
3 2 2
6x 2
2. ( x 3 2) 3 dx
3. 3 x 1 2 x 2 du
Peny:
1. ( x 2) 3 x dx , bentuk ini diubah kedalam bentuk dasar substitusi
3 2 2
du du
Misal : x3 + 2 = u ; maka 3x 2 --- dx substitusikan ini pada soal
dx 3x 2
2 du
( x 2) 3x dx = u .3x 3x 2
3 2 2 2
= u du
2
1
= u 3 c ; karena u = x3 + 2 , maka
3
96
1 3
= ( x 2) 3 c
3
6x 2
2. ( x 3 2) 3 dx
du
Misal : u = x3 + 2; du = 3x2 dx----------------------- dx
3x 2
6x 2 6 x 2 du
( x 3 2) 3 dx = u 3 . 3x 2
2
= 3 du
u
= 2u du
3
1
= 2 c karena u = x3 +2, maka
u
1
= c
( x 2) 2
3
Integral Tertentu
Integral tertentu adalah integral dari suatu fungsi yang nilai-nilai variabel bebasnya
telah diketahui (ditentukan). Integral tertentu digunakan untuk menghitung luas
area yang terletak diantara y = f(x) dan sumbu horizontal x dalam suatu
rentang wilayah yang dibatasi oleh x = a dan x = b
Dalam integral tak tentu sebelumnya, f ( x)dx F ( x) c
Jika ingin mengetahui hasil integrasi tersebut untuk suatu rentangan wilayah
tertentu, antara x = a dan x = b, dimana a < b, maka x dapat disubstitusi dengan
nilai-nilai a dan b sehingga ruas kanan persamaan di atas menjadi:
{F(b) +c}- {F(a) + c} = F(b) – F(a)
F(b) – F(a) adalah hasil integral tertentu dari fungsi f(x) antara a dan b. secara
lengkap persamaan dapat ditulis menjadi
b
2. f ( x)dx 0
a
b a
3.
a
f ( x ) dx f ( x ) dx
b
b b
4. kf ( x ) dx k f ( x ) dx
a a
b b
5. { f ( x) g ( x)}dx g ( x )}dx
a a
97
c b b
6.
a
f ( x ) dx f ( x )dx
c
f ( x)dx
a
dengan a < c < b
Contoh
Hitung hasil dari
2
1. ( x 2)dx
0
3
1
2.
0 1 x
dx
3.
1
1 3 x dx
Peny:
2 2
1 2
1. ( x 2)dx
0
= 2
x 2x
0
1 1
= ( 2) 2 2( 2) ( 0) 2 2( 0)
2 2
=6
3
1
2.
0 1 x
dx gunakan metode substitusi; misal u = 1 + x, maka du = 1dx, sehingga
3 3
1 1
0 1 x
dx =
0 u
du
3 1
= u 2
du
0
3
= 2
0
u du
3
=2 1 x
0
=4
8
3.
1
1 3 x dx kerjakan untuk latihan
Soal-soal
Menghitung luas daerah
Integral tertentu dapat digunakan untuk menghitung luas daerah yang dibatasi oleh
suatu fungsi.
Contoh
Tentukan luas daerah antara x = 1 dan x = 3 yang dibatasi oleh garis y = x dan sumbu
x
Peny;
untuk lebih jelas gambaran daerah yang ditanyakan, maka gambar dulu bentuk
grafik nya:
98
f(x)=x
f(x)=0
Shading 1
y= x
3
x
1 2 3 4
2. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2+2x-3, garis x = 0, x =2 dan
sumbu x
Peny:
Gambar dari fungsi adalah:
y
4
1
x
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
f(x)=x*x+2x-3
Shading 1
1 2 x=2; y>0
Luas daerah = ( x 2 x 3)dx ( x 2 x 3)dx
2 2
f(x)=0
0 1
1 1 1 2
= ( x 3 x 2 3x) 0
( x 3 x 2 3x ) 1
3 3
1 3 1 1 1
= {( 1 12 3) ( 0 3 0 2 0)} {( 2 3 2 2 3.2) ( 13 12 3}
3 3 3 3
1 8 1
= {( 1 3) 0)} {( 4 6) ( 1 3}
3 3 3
5 2 5
= ( }
3 3 3
=4
99
f(x)=x*x-4
Shading 1
f(x)=3x
Series 1
Series 2
Peny:
Titik potong parabola f(x) = y = x2 – 4
Dan garis lurus g(x) = y = 3x
Adalah (4,12) dan (-1,-3)
15 y f(x) = 3x
f(x) = x2 - 4 14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1 x
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-2
-3
-4
-5
-6
-7
4
Luas daerah = g ( x)
1
f ( x ) ; g(x) – f(x) karena pada interval -1 sampai 4 posisi
(3x ( x 4))
2
Luas daerah =
1
3 1 4
= x 2 x 3 4 x 1
2 3
3 1 3 1
= 4 2 4 3 4.4 ( (1) 2 ( 1) 3 4.(1)
2 3 2 3
48 64 3 1
= 16 ( 4)
2 3 2 3
125
=
6
Aplikasi Integral
1. Fungsi Biaya
Fungsi biaya total (total cost) : TC = f(Q)
dTC
Biaya Marjinal (Marginal cost) : MC = TC’ = dQ =f”(Q)
Karena integral merupakan antiturunan, maka integral dari fungsi marginal cost
merupakan fungsi biaya total
TC = MCdQ f ' (Q ) dQ
contoh
Jika diketahui Marginal cost suatu perusahaan adalah MC = 2Q2 -8Q + 15
100
Tentukan fungsi biaya total dan biaya rata-rata
Peny:
Biaya total
TC = MCdQ
= (2Q 8Q 15)dQ
2
2 3
= Q 4Q 2 15Q C
3
Biaya rata-rata :
TC 2
AC = Q = Q 2 4Q 15 C Q
3
Dimana C merupakan Biaya tetap. Jika biaya tetap adalah 10 maka:
2 3
TC = = Q 4Q 2 15Q 10
3
TC 2 2
AC = Q = Q 4Q 15 10 Q
3
Fungsi Penerimaan
Total penerimaan : TR = f(Q)
dTR
Penerimaan Marginal : MR = TR’ = dQ = f(Q)
Penerimaan total merupakan integral dari Penerimaan Marginal. Sehingga dapat
dituliskan
TR = MRdQ f ' (Q) dQ
Contoh:
Tentukan fungsi total revenue dan penerimaan rata-rata dari suatu perusahaan jika
penerimaan marginalnya; MR = 18 - 4Q
Peny:
Penerimaan total (total Revenue) :
TR = MRdQ
= (18 4Q) dQ
= 18Q – 2Q2 + C
C pada penerimaan total selalu bernilai 0 karena penerimaan tidak ada jika barang
yang dihasilkan atau terjual pun tidak ada. Jadi Total Revenue adalah
TR = 18Q – 2Q2
Penerimaan rata-rata adalah:
TR
AR = Q = 18 – 2Q
Surplus Konsumen
Surplus konsumen (Consumers Surplus)(CS) merupakan suatu keuntungan lebih
yang dimiliki oleh konsumen sebagai akibat harga pasar lebih rendah dari harga
yang diinginkan konsumen. Andai harga suatu barang yang ada di pasar adalah Rp.
7500,-/unit, sedangkan konsumen mampu membeli barang tersebut dengan harga
diatasnya anggap Rp 10.000,-/unit. Selisih kemampuan dan keinginan tersebut
merupakan surplus konsumen dalam hal ini sebesar Rp. 2.500,-/ unit
Fungsi permintaan P = f(x) merupakan jumlah suatu barang yang akan dibeli oleh
konsumen pada tingkat harga tertentu. Jika harga pasar adalah Pe , dan konsumen
sanggup membayar diatas Pe , maka harga ini merupakan keuntungan baginya.
101
x = 4 - 0.1y*y
f(x)=4
Shading 1
f(x)=SQRT ((4-x)/0.1)
x=2.4; 0<y<4
Secara matematis besarnya surplus konsumen ditunjukan oleh luas area kurva
permintaan tetapi di atas tingkat harga pasar.
P
7
R (0 , P)
6
Pe 4 E(Q e , P e)
2
fungsi permintaan P=f(Q)
1
Q
-2 -1 1 2 Qe 3 4 5 6 7
Surplus konsumen adalah daerah yang diarsir yaitu segitiga PeRE dengan rentang
daerah yang dibatadi oleh Q = 0 sebagai batas bawah dan Q = Qe sebagai batas atas.
Luas daerah SC adalah luas trapesium 0QeER – luas persegi 0 Qe E Pe, sehingga
Qe
SC= f (Q)dQ Q .P
0
e e
Dalam hal fungsi permintaan yang berbentuk Q = f(P); p adalah nilai p untuk Q = 0;
maka Consumens surplusnya adalah
p
SC= f ( P)dP
pe
Contoh:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukan oleh Q =50 – 0,02P 2 hitung surplus
konsumen jika tingkat harga pasar adalah 40
Peny:
Q =50 – 0,02P2 ,Jika P = 0 maka Q = 50 dan Jika Q = 0 maka P = 50
Pada saat Pe = 40 maka Qe = 18. Maka grafiknya adalah sebagai berikut
102
f(x)=50-0.02x*x
Shading 1
X=40; 0<Y<18.2
f(x)=18.2
60
40
Surplus konsumen
20 E
Pe
Q
-15 -10 -5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Qe
-20
p
SC = f ( P)dP
pe
50
(50 0,02 P
2
SC = )dP
18
0,02 3 50
= (50P - p ) 18
3
2500 116,64
= 2500 - - (90 - )
3 3
= 2410-
Surplus Produsen
Surplus Produsen merupakan keuntungan lebih yang dinikmati produsen sebagai
akibat harga pasar lebih tinggi dari harga yang diinginkan. Misal harga yang
diinginkan adalah Rp. 7500,-/unit sedangkan harga pasar adalah Rp. 10.000,-/unit.
Selisih Rp. 2.500,-/unit merupakan keuntungan bagif(x)=0.022x*x
produsen +1x +yang
20 disebut surplus
Series 1
produsen. Series 2
Fungsi penawaran P = f(Q) menunjukan jumlah suatu barang yng dijual produsen
f(x)=39.63
Shading 1
pada tingkat harga tertentu. Secara geometri besarnya surplus produsen ditunjukan
oleh luas daerah diatas kurva penawaran tetapi dibawah tingkat harga pasar.
P
p = f(Q)
50
pe 40 E(Q e, P e)
surplus
produsen
30
20
D (0, P)
10
Q
-5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
103
Besarnya Surplus Produsen adalah luas persegi 0 Q e E Pe dikurangi luas travesium 0
Qe E D.
Dapat dinyatakan:
Qe
Ps = Qe .Pe f (Q)dQ
0
PS = f ( P)dP
p
contoh
sebuah perusahaan mempunyai fungsi penawaran terhadap barang yang
diproduksinya adalah:
P = 0,2 Q +10. Berapa Surplus produsen jika tingkat harga keseimbangan pasar
adalah 12
Peny:
P = 0,2 Q +10 dapat juga ditulis dalam bentuk Q yaitu
Q = 5P – 50
Untuk
P = 0 maka nilai Q = -50
Q = 0 maka nilai P = 10
Pada saat keseimbangan pasar Pe = 12 maka
Qe = 5P – 50
= 10
f(x)=0.2x+10
Gambar gurvanya adalah :
Series 2
y
18 f(x)=12
Shading 1
16
14
12
surplus
10 produsen
2
x
-5 5 10 15 20 25
-2
-4
Cara I
Pe
50
104
12
= 5 P 50dP
10
5 2 12
= P 50 P 10
2
5 5
= (12) 2 50(12) ( (10) 2 50(10))
2 2
= 360 – 600 – 250 + 500
= 10
Cara II
Qe
PS = Qe .Pe f (Q)dQ
0
10
1.fungsi biaya
Contoh kasus:
Biaya marjinal suatu perusahaan ditunjukkan oleh MC = 3Q2 - 6Q + 4. Carilah
persamaan biaya total dan biaya rata-ratanya.
Jwb:
C = ∫ MC dQ = ∫ f1 (Q) dQ
105
2.fungsi penerimaan
Contoh kasus:
Carilah persamaan penerimaan total dan penerimaan rata-rata dari suatu
perusahaan jika penerimaan marjinalnya MR = 16 – 4Q.
Jwb:
R = ∫ MR dQ = ∫ f1 (Q) Dq
3.fungsi utilitas
Contoh kasus:
Carilah persamaan utilitas total dari seorang konsumen jika utilitas marjinalnya MU
= 90 – 10Q
Jwb:
U = ∫ MU dQ = f1 (Q) dQ
4.fungsi produksi
106
Contoh kasus:
Produk marjinal sebuah perusahaan dicerminkan oleh MP = 18x – 3x2 . carilah
persamaa produk total dan produk rata-ratanya.
Jwb:
P = ∫ MPdX = ∫ f1 (x) dX
Contoh kasus:
carilah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan masyarakat sebuah negara jika
diketahui outonomous consumption-nya sebesar 30 milyar dan MPC = 0,8.
Jwb:
Dalam ekonomi makro, konsumsi (C) dan tabungan (S) dinyataka fungsional
terhadap pendapatan nasional (Y).
C = f(Y) = a + By
MPC = C 1 = dC/dY = f 1 (Y) = b
Karena Y = C + S, maka
S = g(y) = -a + (1 – b) Y
MPS = S1 = dS/dY = g 1 (Y) = (1 – b)
Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi da tabungan masing-masing adalah integral
dari marginal propensity to consume dan marginal propensity to save.
C = ∫ MPC dY = F(Y) + k k ≡ a
S = ∫ MPS dY = G(Y) + k k ≡ -a
107
Penyelesaian dari masalah yang tersebut diatas:
C = ∫ MPC dY = ∫ 0,8 Y + 30 milyar.
S = ∫ MPS dY = ∫ 0,2 Y – 30 milyar.
Atau S = Y – C = Y – (0,8 Y – 30 milyar) = 0,2Y – 30 milyar.
tentukan integral
1. x dx
7
5x
7
2. dx
2
3. x 3 dx
( x 4 x)dx
3
4.
5. (3 x 4 x )dx
3 2
6. x (2 x 3)dx
3
x2
7. x 2
4x
dx
Daftar Pustaka
Bumulo, Hussain. dan Mursinto, Djoko., 2006, Matematika untuk Ekonomi dan
Aplikasinya, Malang: Bayumedia.
Chiang, AC. and Wainwright, K., 2005, Dasar-dasar Matematika Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
108
Dumairy., 1996, Matematika Terapan untuk Bisnis dan ekonomi. BPFE, Yogyakarta
Desmizar,.2003, Matematika untuk Ekonomi dan Bisnis. Reneka Cipta. Jakarta
Mursita, Danang., 2007. Matematika Dasar untuk Perguruan Tinggi. Rekayasa Sains.
Bandung.
Moesono, D., 1989, Kalkulus 1, Surabaya: Unipress IKIP Surabaya
Nicholson, Walter., 2002, Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Jakarta:
Erlangga.
Purcell, EJ and Varberg, D., 1987, Kalkulus dan Geometri Analitis, Jakarta: Erlangga.
Putong, Iskandar., 2007, Economic Pengantar Micro dan Makro. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Samuelson, Paul A and Nordhaus, WD., 2003. Ilmu Mikro Ekonomi. Jakarta: Media
Global Edukasi.
Tim koordinasi, 2000, Ekonomi Mikro Pengantar. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara Bagian Penerbit.
Varberg, D. and Purcell, EJ., 2001, Kalkulus, Jakarta: Erlangga.
Yahya, Yusuf., D. Suryadi.,Agus. S., 2005. Matematika Dasar untuk Perguruan
Tinggi. Ghalia Indonesia. Bogor.
109