Anda di halaman 1dari 9

PAJAK DAN SUBSIDI

(Matematika Bisnis F)

Nama Anggota Kelompok:


I Kadek Dipa Samara Kharisma (119112704)
Cokorda Gede Agung Yudhi Prawira (119112710)
Ayu Suryati Ariyani (119112720)
Putu Agung Mita Octaricia (119112737)
I Putu Bayu Krisna Dana (119112753)
PAJAK DAN SUBSIDI
pajak langsung merupakan pajak yang dipungut secara langsung dari wajib pajak seperti
pajak kekayaan, pajak pendapatan dan pajak perseorangan. Sedangkan pajak tidak langsung
merupakan pajak yang dipungut pemerintah secara tidak langsung dari wajib pajak tetapi melalui
wajib pungut yang kemudian menyetorkan kepada pemerintah, seperti pajak penjualan dan pajak
tontonan.
Dengan pengenaan pajak di atas penjualan sesuatu barang menyebabkan harga jual barang
tersebut menjadi lebih mahal. Sebab setelah di kenanakan pajak, produsen akan berusaha
mengalihkan beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan jalan menawarkan harga jual
yang lebih tinggi . akibatnya harga keseimbangan yang tercipta menjadi lebih mahal daripada
harga keseimbangan sebelum pajak dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih sedikit. Pajak
yang di kenakan atas sesuatu penjualan barang dapat berupa pajak per-unit (t) dan bisa juga
dalam bentuk persen (r)
 Pajak per-unit (t)
Jika S : p = f(q) adalah fungsi penawaran mula mula. Maka S1 : p1 = f(q) + t, adalah
fungsi penawaran setelah pajak per unit (t).
Jika S : q = f(p) adalah fungsi penawaran mula mula , maka S1 : p1 = f(p1-t) adalah fungsi
penawaran sesudah pajak per unit (t).
Jadi syarat keseimbangan yang baru adalah permintaan sama dengan penawaran yang
baru atau D1 = S1 (dalam hal ini fungsi permintaan tidak berubah D = D1)
Contoh penjelasannya dalam bentuk gambar :

 Keterangan :
S = Supply
sebelum
pajak
S1 =
Supply
setelah
pajak
D=
Demand
E0 = Ekuilibrium sebelum pajak
E1 = Ekuilibrium setelah pajak
Dengan bantuan gambar diatas ini dapat dihitung sebagai berikut ;

P1 – P0 = Pajak per unit tanggungan konsumen (td)


P0 – P2 = Pajak per unit tanggungan produsen (ts)

P1 – P2 = t

Jadi total yang ditanggung konsumen (Td) adalah:

Td = (p1- p0) . q1

Total pajak yang di tanggung produsen (Ts) adalah:

Ts = (p0 – p2) . q1

Total pajak yang diterima pemerintah (T) adalah:

T = t.q1 atau T=Td + Ts

Untuk :

p0 = Harga keseimbangan sebelum pajak

p1 = Harga keseimbangan setelah pajak

p2 = didapat dengan mensubsitusi q1 ke S (supply)

qo = Kuantitas keseimbangan sebelum pajak

q1 = kuantitas keseimbangan setelah pajak

Contoh Soal :

1. Fungsi permintaan barang ditunjukkan oleh persamaan Q = -P + 25 dan penawarannya Q = P – 1.


Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar t = 1 per unit. Ditanyakan :

a. Berapakah harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak ?!

b. Berapakah harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan setelah pajak ?!

Jawab :

a. Harga Keseimbangan sebelum Pajak

Qd = Qs Q = -P + 25

-P + 25 = P – 1 Q = -13 + 25

-2P = -26 Q0 = 12

P0 = 13 E0 ( 12 , 13 )


b. Harga Keeimbangan setelah Pajak

E1 → Qd = Qs + t Q1 = -P + 25

-P + 25 = P – 1 + 1 Q1 = -12,5 + 25

-2P = -25 Q1 = 12,5

P1 = 12,5 E1 ( 12,5 , 12,5 )

 Pajak Presentase (r)

Akibat kenaikan pajak presentase, maka harga jual yang baru (p1) akan naik sebesar
r.p.

Hal ini akan menggeser ke atas fungsi penawaran sebesar r untuk setiap kuantitas
barang yang ditawarkannya.

Perubahan fungsi penawaran akibat pajak r, Jika S : p = f(q) fungsi penawaran.

Maka, S1 : p1 = p + rp = p (1+r)

P1 = f(q) (1+r) fungsi penawaran setelah pajak.

Jika S : p = f(p) fungsi penawaran mula mula, maka penawaran setelah pajak (S1)
p1
dapat dicari sebagai berikut, dari p1 = p (1+ r) p= kemudian bentuk ini
1+ r
disubstitusikan ke q = f(q) maka didapat :

p1
Q1 = f( 1+r ) S1 setelah pajak, keseimbangan pasar yang baru terjadi bila D1 = S1

Sedangkan hubungan antara pajak per unit (t) dan pajak persentase (r) adalah,

r p1
t = rp =
1+ r

Gambar dibawah akan menjelaskan pengaruh pajak presentase terhadap keseimbangan


pasar :

E0 = Equilibrium sebelum pajak

E1 = Equilibrium setelah pajak

Daerah P2FE1P1 = Total pajak yang diterima pemerintah


Contoh Soal :
1. Jika fungsi penawaran suatu barang adalah q = 10p+5p2 , tentukan bentuk fungsi penawaran
pajak jika,
a. dikenakan pajak per unit t = 2
b. dikenakan pajak presentase r = 20%
Penyelesaiaan :
S: q= 10p+ 5p2 Berbentuk
q = f (p) = 10p +5p2
a. Pajak per-unit t = 2
dari S : q = f(p) S1 : q1 = f(p1-t)
yaitu S1 : q1 = 10(p1-t) + 5 (p1-t)2
= 10p1 – 10t + 5(p12 – 2p1t + t2)
= 10p1 – 10t 5p12 – 10p1t + 5t2
= 5p12 + (1-10t) p1 – 10t + 5t2
Untuk t = 2 maka penawaran yang baru adalah
S1 : q1 = 5p12 – 10p1
1
b. Pajak prosentase r = 20% =
5

dari S : q = f(q) = 10p + 5p2 q1 = f ( 1+p1r )


yaitu :

S1 : q1 = 10 ( 5 6p 1 )+ 5 ( 5 6p 1 )
50 p 1 5(25 p 1)
= +
6 36
50 125 2
Q1 = + p1
6 p 1 36
 Subsidi
Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen (Supplier)
terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkan, sehingga harga yang berlaku dipasar lebih
rendah, dengan jumlah yang dapat dibeli masyarakat lebih banyak. Besarnya subsidi yang
diberikan biasanya tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan atau dipasarkan dan biasanya
disimbulkan dengan s. jadi subsidi dapat dikatakan negtif atau lawan dari pajak perunit atau s =
-t.
Jika S : p = f(q) penawaran mula mula
Maka S1 : p1 = f(q) – s penawaran setelah subsidi
Dan jika,
S : q = f(q) penawaran mula mula
Maka S1 : q1 = f(p1 + s) penawaran setelah subsidi
Bentuk ini sama seperti mencari fungsi penawaran setelah pajak perunit, hanya saja dengan
mengganti t dengan mengganti –s konsep pengaruh subsidi dengan keseimbangan pasar dapat
diperjelas dalam gambar berikut ini :

Daerah P1 E1 F P2 adalah total subsidi (S) yang diberikan pemerintah. Jadi,


S = q1 s atau S = q1 (P2 – P1)
P2 didapat dengan cara menstubtitusikan q1 ke fungsi S (fungsi penawaran mula mula).

 Keseimbangan Pasar Dua Komuditi


Jumlah yang diminta atau yang ditawarkan dari sejumlah barang yang mempunyai
hubungan substitusi atau yang mempunyai hubungan komplementer. Misalnya jumlah barang a
yang diminta mempunyai harga per unit x dan jumlah barang b yang diminta mempunyai harga
per unit y, maka fungsi permintaan masing masing barang dapat dinyatakan dengan bentuk
berikut ini :
A = f(x,y)
B = f(x,y)
Keseimbangan pasar yang tercipta adalah keseimbangan pasar untuk kedua macam
barang tersebut, karena permintaan akan masing masing barang merupakan fungsi dari harga dua
macam barang tersebut.
Contoh Soal :
1. permintaan akan barang a ditunjukan oleh persamaan
A = 5 – 2x + y sedangkan penawarannya adalah a = -5 + 4x – y. Sementara itu permintaan
akan barang b ditunjukan oleh persamaan b = 6 + x – y sedangkan penawaran b = -4 – x + 3y,
untuk x = harga per unit barang a dan y = harga per unit barang b. carilah harga dan kuantitas
keseimbangan dari maing masing barang tersebut.
Penyelesaian :
D : a = 5 – 2x + y b = 6 +x - y
S : a = -5 + 4x – y b = -4 – x + 3y
0 = 10 – 6x + 2y 0 = 10 + 2x – 4y
0 = 10 – 6x + 2y ×2 0 = 20 – 12x + 4y
0 = 10 + 2x – 4y ×1 0 = 10 + 2x – 4y
0 = 30 – 10x
x = 3, y = 4
Dari a = 5 – 2x + y
a = 5 -2 (3) + 4 = 3
b=6+x–y
=6+3–4=5
Jadi harga dan kuantitas keseimbangan dari masing masing barang adalah, a = 3, x = 3
B = 5, y = 4.
 Pajak Dan Subsidi Pada Dua Komoditi
Pada dua barang yang mempunyai hubungan substitusi atau komplementer dikenakan
pajak dan subsidi, maka hubungan dibawah ini bisa terjadi :
a) Kedua macam barang dikenakan pajak
b) Kedua macam barang diberi subsidi
c) Yang satunya dikenakan pajak dan yang lainnya dikenakan subsidi begitu juga
sebaliknya, pemberian subsidi atau pengenaan pajak akan berbengaruh terhadap
fungsi penawarannya disisi lain fungsi permintaannya tidak bisa berubah.
Contoh soal :
1) Diketahui fungsi permintaan dan penawaran dari dua macam barang yang mempunyai
hubungan substitusi adalah sebagai berikut ;
D:a=3–x+y, b=8–x–y
D : a = -3 + x + y, b = -4 – x + 2y
1
Pemerintah mengenakan pajak untuk barang yang pertama (barang a) sebesar per unit
2
1
dan untuk barang yang kedua (barang b) diberikan subsidi per unit. Apakah pemerintah
2
menerima penghasilan dari pajak atau mengeluarkan sejumlah dana untuk subsidi.
Penyelesaian ;
Fungsi penawaran yang baru (S1) :
1 1
A1 = -3 + ( x1 - ) + (y1 + ) = -3 + x1 + y1
2 2
1 1 1
B1 = -4 – (x1 - ) + 4 (y2 + ) = - – x1 + 4y1
2 2 2
Keseimbangan yang baru D1 = D2
a 1 = 3 – x1 + y 1 b1 = 8 – x1 – y1
1
a1 = -3 + x1 + y1 b1 = - – x1 + 2y1
2
1
0 = 6 – 2x 0 = 8 – 3y
2
5
x1 = 3 y1 =
2
5
dari a1 = -3 – x1 + y1 a1 =
2
1 1
b1 = - – x1 + 2y1 b1 =
2 3
Total pajak (T) – Total subsidi (S) :
T – S = ta1 – sb1
1 5 1 1
= () ()
-
2 2 2 3
= 2

Karena T – S  0 yaitu = 2,2 maka pemerintah menerima penghasilan dari pajak sebesar 2,2
satuan uang.

Anda mungkin juga menyukai