(Matematika Bisnis F)
Keterangan :
S = Supply
sebelum
pajak
S1 =
Supply
setelah
pajak
D=
Demand
E0 = Ekuilibrium sebelum pajak
E1 = Ekuilibrium setelah pajak
Dengan bantuan gambar diatas ini dapat dihitung sebagai berikut ;
P1 – P2 = t
Td = (p1- p0) . q1
Ts = (p0 – p2) . q1
Untuk :
Contoh Soal :
Jawab :
Qd = Qs Q = -P + 25
-2P = -26 Q0 = 12
E1 → Qd = Qs + t Q1 = -P + 25
Akibat kenaikan pajak presentase, maka harga jual yang baru (p1) akan naik sebesar
r.p.
Hal ini akan menggeser ke atas fungsi penawaran sebesar r untuk setiap kuantitas
barang yang ditawarkannya.
Maka, S1 : p1 = p + rp = p (1+r)
Jika S : p = f(p) fungsi penawaran mula mula, maka penawaran setelah pajak (S1)
p1
dapat dicari sebagai berikut, dari p1 = p (1+ r) p= kemudian bentuk ini
1+ r
disubstitusikan ke q = f(q) maka didapat :
p1
Q1 = f( 1+r ) S1 setelah pajak, keseimbangan pasar yang baru terjadi bila D1 = S1
Sedangkan hubungan antara pajak per unit (t) dan pajak persentase (r) adalah,
r p1
t = rp =
1+ r
S1 : q1 = 10 ( 5 6p 1 )+ 5 ( 5 6p 1 )
50 p 1 5(25 p 1)
= +
6 36
50 125 2
Q1 = + p1
6 p 1 36
Subsidi
Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen (Supplier)
terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkan, sehingga harga yang berlaku dipasar lebih
rendah, dengan jumlah yang dapat dibeli masyarakat lebih banyak. Besarnya subsidi yang
diberikan biasanya tetap untuk setiap unit barang yang dihasilkan atau dipasarkan dan biasanya
disimbulkan dengan s. jadi subsidi dapat dikatakan negtif atau lawan dari pajak perunit atau s =
-t.
Jika S : p = f(q) penawaran mula mula
Maka S1 : p1 = f(q) – s penawaran setelah subsidi
Dan jika,
S : q = f(q) penawaran mula mula
Maka S1 : q1 = f(p1 + s) penawaran setelah subsidi
Bentuk ini sama seperti mencari fungsi penawaran setelah pajak perunit, hanya saja dengan
mengganti t dengan mengganti –s konsep pengaruh subsidi dengan keseimbangan pasar dapat
diperjelas dalam gambar berikut ini :
Karena T – S 0 yaitu = 2,2 maka pemerintah menerima penghasilan dari pajak sebesar 2,2
satuan uang.