Disusun Oleh:
Veronica Putri
(14211002)
(14211003)
Fahmi Aminullah
(14211031)
(14211045)
(14211053)
(14211060)
Ariyanto
(14211062)
Fakultas D3 Ekonomi
Tahun Ajaran 2014/2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. atas rahmat dan
karunia-Nya tugas ini dapat diselesaikan dengan waktu yang telah
ditentukan.
Kerjasama Tim (kelompok) dalam penyelesaian tugas ini tentunya juga
sangat berperan penting. Mulai dari pencarian bahan sampai dengan
penyusunan tugas ini pun diselesaikan dengan kerjasama Tim.
Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat bagi semua pihak
terutama bagi kami sebagai penyusun, juga bagi pembaca. Semoga ada
manfaat dan pelajaran yang bias diambil dari isi tugas ini.
Kami sebagai Tim penyusun tugas ini tentunya masih banyak
kesalahan dalam penyusunan tugas ini dan perlu belajar lagi untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Untuk itu, kritik dan saran dari Dosen
maupun pembaca lainnya tentu sangat kami harapkan.
Tim Penyusun
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PAJAK DAN SUBSIDI .......................................................... 2
A.1. Konsep Pajak ............................................................................... 2
A.2. Konsep Subsidi ............................................................................ 3
B. KONSEP PAJAK DAN SUBSIDI SECARA MATEMATIS
3
B.1. Konsep Pajak Secara Matematis ................................................. 3
B.2. Konsep Subsidi Secara Matematis .............................................. 8
C. Aplikasi Pajak dan Subsidi ................................................................. 11
C.1 Aplikasi pajak .............................................................................. 11
C.2 Aplikasi Subsidi ........................................................................... 15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN .................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ceteris paribus (faktor-faktor yang dianggap tetap) dalam fungsi
penawaran adalah teknologi, pajak dan subsidi. Apa yang terjadi kalau
pemerintah mengenakan pajak atau subsidi? Pajak (Tx) dan subsidi (S) yang
dikenakan pada suatu barang akan dapat mempengaruhi keseimbangan
pasar barang tersebut. Pajak dan subsidi dikenakan oleh pemerintah. Bila
faktor-faktor yang dianggap tetap itu berubah, maka fungsi penawaran akan
berpindah tempat atau bergeser. Dengan adanya pajak maka posisi
keseimbangan menjadi berubah karena produsen menawarkan harga jual
yang lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta menjadi lebih
tinggi dari harga keseimbangan sebelum ada pajak dan jumlah
keseimbangannya pun menjadi lebih sedikit.
Untuk dapat membantu menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi
tersebut diperlukan matematika ekonomi sebagai alat untuk membantu
pembahasan atau penyelesaian masalah ekonomi tersebut. Utamanya dalam
pembahasan nanti akan digunakan aplikasi fungsi linear.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep pajak dan subsidi ?
2. Bagaimana konsep pajak dan subsidi secara matematis?
3. Bagaimana aplikasi pajak dan subsidi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PAJAK DAN SUBSIDI
A.1 Kosep Pajak
Pajak merupakan iuran wajib yang harus dibayar oleh wajib pajak
(baik orang atau badan hukum) kepada pemerintah tanpa adanya balas
jasa (kontraprestasi) secara langsung. Pajak yang dipungut (ditarik) oleh
pemerintah tersebut dapat bersifat pajak langsung dan tidak langsung.
Pajak langsung artinya bahwa pajak tersebut ditarik secara langsung dari
wajib pajak yaitu antara lain adalah pajak, penghasilan, pajak perseroan,
dan pajak kekayaan. Sedangkan pajak tidak langsung merupakan pajak
yang ditarik dari wajib pajak secara tidak langsung seperti pajak
penjualan, pajak tontonan,pajak penambahan nilai dan sebagainya.
System perpajakan yang dikenakan pemerintah terhadap suatu barang
dibedakan menjadi dua macam, yaitu pajak tetap (lump-sum tax) dan
pajak proporsional (proportional tax).
System perpajakan yang tetap (lump-sum tax) adalah
pemerintahan mengenakan pajak sebesar tertentu atas satu unit barang
tanpa menghiraukan tingkat harga jual barang tersebut, sedangkan
system perpajakan yang proporsional adalah pemerintah mengenakan
pajak atas suatu barang dasar persentase tertentu terhadap harga jual
barang tersebut. Pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap suatu
barang akan mempengaruhi sisi penawaran dari barang tersebut dan
tidak mempengaruhi sisi permintaannya. Dengan demikian apabila suatu
barang terkena pajak, maka akan mengubah kesediaan produsen dalam
menawarkan barang. Perubahan kesedihan produsen dalam menawarkan
barangnya tercermin dari perubahan posisi kurva penawaran terhadap
barang tersebut, sedang posisi kurva permintaannya tetap. Akibat dari
perubahan posisi kurva penawaran, adalah terjadinya perubahan keadaan
keseimbangan pasar atas barang tersebut.
Suatu barang yang terkena pajak tetap (lum-sum tax) akan
mengakibatkan pergeseran ke kiri atas dari kurva penawaran dalam arah
2
T
T0
0
T0
T2
tY
tY
T1 = T 0
T = T0 + t Y
T 0 : pajak otonom (autonomous tax)
Y t : proporsi pajak terhadap pendapatan
P1
P3
P0
E1
Qs : P = f(Q) + t
Qs : P = f(Q)
P2
0
Q2
Q1
Q0
pajak dengan pajak r%. Sehingga jumlah pajak per unit (t)
adalah:
t = r. P = r. f(Q) = (r . P1)/(1 + r) dimana:
P = variable harga per unit
Q = variable kuantitas
r = pajak dalam persentase
Pengaruh pajak persentase terhadap keseimbangan
pasar secara grafis dapat dilihat pada grafik berikut:
P
Pr
P1
Qs: P = f(Q) (1 + r)
r%
Qs: P = f(Q)
P0
E
Qd: P = f(Q)
Q1
Q0
10
Q
7
S
A
Ss
B
Es
Ps
Q Qs
Sprod = {s (P Ps)Qs}
Subsidi produsen juga dapat dihitung dari selisih harga dari fungsi
penawaran pada jumlah keseimbangan barang sesudah subsidi
(Ps.Qs) dengan harga keseimbangan sebelum subsidi, dikalikan
dengan jumlah keseimbangan barang yang baru, sehingga
menjadi:
Sprod = Ps.Qs P)Qs
Disamping itu dapat pula dihitung dari selisih subsidi yang dibayar
pemerintah dengan yang telah dinikmati konsumen, yaitu:
Sprod = Spem - Skons
Adapun total jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah
adalah sebesar jumlah subsidi per unit dikalikan dengan jumlah
barang dalam keseimbangan baru, yaitu:
Spem = s.Qs
Atau,
Subsidi Proporsional
10
8
E (2,8)
Qs: P = 1/2Q + 4
E (4,6)
Qd: -Q + 10
-8
-14
10
8 1/2x = 2 + 2x
5/2x = 6
x = 2,4 maka P = 6,8
13
S
E
2
-1
16
Q
14
S
S1
50
25
200
250
300
-37,5
Gambar keseimbangan pasar sesudah subsidi Rp 37,50
15
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pajak merupakan iuran wajib yang harus dibayar oleh wajib pajak (baik
orang atau badan hukum) kepada pemerintah tanpa adanya balas jasa
(kontraprestasi) secara langsung. System perpajakan yang dikenakan
pemerintah terhadap suatu barang dibedakan menjadi dua macam,
yaitu pajak tetap (lump-sum tax) dan pajak proporsional (proportional
tax).
18
DAFTAR PUSTAKA
Albari. 2003. Matematika untuk Ekonomi & Bisnis. Yogyakarta: Ekonisia.
Algifari, dan Rudy Badrudin. 1992. Matematika Ekonomi. Yogyakarta: Bagian
Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Assauri, Sofjan. 1986. Matematika Ekonomi. Edisi 2. Jakarta: CV Rajawali.
Harjito, Agus. 2000. Matematika untuk Ekonomi & Bisnis. Yogyakarta:
Ekonisia.
Widayat, Wahyu. 1988. Matematika Ekonomi. Yogyakarta: PEMOZA & AA YKP.
https://setyonugroho09.wordpress.com/category/matematika-bisnis-materikuliah/ Tanggal 10 Oktober 2014, Pukul 12.41.
19