Statistika Ekonomi
Wulan Adesta
NIM : 045331874
Soal 1
Perhatikan data jual beli saham di beberapa Bank berikut!
Perusahaan
Kegiatan Jumlah
BCA (D) BRI (E) BNI (F)
Jual 30 50 40 120
Beli 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200
a. Berapa probabilitas kejadian jual saham BCA?
b. Berapa probabilitas kejadian beli saham BNI?
c. Berapa probabilitas kejadian jual saham BRI?
Jawab:
Diketahui:
BCA (D): Jual = 30
BRI (E): Jual = 50
BNI (F): Jual = 40
! ! ( . . . . ) . .
P20,5 = = = = = 15.504
( )! ! ( . . . . )
! ! . . . .
P5,2 = = = = = = 10
!( )! ! ( . )( . . ) ( )
Soal 3
Sebanyak 20 perusahaan termasuk dalam harga saham pilihan bulan Agustus 2022.
Harga saham ke 20 perusahaan berkisar antara Rp 160-870 per lembarnya. Berapa
probabilitas harga saham antara 490 sampai 600 per lembar. Apabila diketahui X=490
sebagai nilai rata-rata hitung dan standar deviasinya 144,7.
Jawab:
Untuk menghitung probabilitas harga saham antara 490 sampai 600 per lembar, kita dapat
menggunakan distribusi normal.
Diketahui nilai rata-rata hitung (X) adalah 490 dan standar deviasi (σ) adalah 144,7.
Kita dapat menghitung z-score untuk harga saham 490 dan 600 sebagai berikut
z1 = (490 - X) / σ = (490 - 490) / 144,7 = 0
z2 = (600 - X) / σ = (600 - 490) / 144,7 = 0,76
Kita dapat menggunakan tabel distribusi normal untuk mencari probabilitas antara z1 dan
z2. Probabilitas ini dapat dihitung sebagai berikut:
P(z1 < Z < z2) = P(0 < Z < 0,76)
Dari tabel distribusi normal standar, diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,2808.
Oleh karena itu, probabilitas harga saham antara 490 sampai 600 per lembar adalah sekitar
28,08%.
Soal 4
a. Rata-rata waktu tempuh Jakarta Bandung jika menggunakan kereta api adalah 120
menit dengan simpangan baku 16 menit. Jika pemerintah mengklaim kereta api cepat
dapat meringkas waktu tempuh menjadi 36 menit. Uji tempuh dilakukan pada kereta
cepat yang dinaiki 64 penumpang. Apakah penerapan kereta api cepat dapat
menyingkat waktu tempuh? Gunakan α=0,05 untuk memecahkan kasus ini.
Jawab:
Untuk memecahkan kasus ini, kita dapat menggunakan uji hipotesis satu sampel dengan
menggunakan data rata-rata dan simpangan baku yang diberikan.
Dalam kasus ini, kita menggunakan distribusi t-Student karena ukuran sampel yang kecil
(n = 64) dan simpangan baku populasi tidak diketahui.
Langkah 1:
Hipotesis H0: μ ≥ 120 (Rata-rata waktu tempuh kereta cepat sama dengan atau lebih lama
dari 120 menit) H1: μ < 120 (Rata-rata waktu tempuh kereta cepat kurang dari 120 menit)
Langkah 2:
Tingkat signifikansi α = 0,05
Langkah 3:
Menghitung statistik uji
Dalam kasus ini, kita akan menggunakan rumus uji t: t = (x̄ - μ) / (s / √n)
Di sini, x̄ = 36 (rata-rata waktu tempuh yang diakui oleh pemerintah) μ = 120 (rata-
rata waktu tempuh sebelumnya) s = 16 (simpangan baku) n = 64 (ukuran sampel)
t = (36 - 120) / (16 / √64) t = -84 / (16 / 8) t = -84 / 2 t = -42
Langkah 4:
Daerah kritis Karena hipotesis alternatif adalah μ < 120, kita mencari daerah kritis di ekor
kiri distribusi t-Student dengan derajat kebebasan (n - 1) = (64 - 1) = 63 pada tingkat
signifikansi α = 0,05.
Dengan menggunakan tabel distribusi t-Student, diperoleh nilai kritis sebesar -1,6706.
Langkah 5:
Membandingkan statistik uji dengan nilai kritis -42 < -1,6706
Langkah 6:
Kesimpulan Karena statistik uji (-42) berada di daerah kritis (lebih kecil dari nilai kritis -
1,6706), kita dapat menolak hipotesis nol (H0).
Dengan demikian, terdapat cukup bukti statistik bahwa penerapan kereta api cepat dapat
menyingkat waktu tempuh secara signifikan.
Sumber referensi:
Rini, Y. P. (2022). Statistika Ekonomi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.