Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sita Amirul Khotimah

Nim : 044060654

1. Perhatikan data jual beli saham di beberapa Bank berikut!

Perusahaan
Kegiatan Jumlah
BCA (D) BRI (E) BNI (F)
Jual 30 50 40 120
Beli 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200

a. Berapa probabilitas kejadian jual saham BCA?


b. Berapa probabilitas kejadian beli saham BNI?
c. Berapa probabilitas kejadian jual saham BRI?

Jawaban:
a. Probabilitas kejadian jual saham BCA adalah jumlah kejadian jual saham BCA dibagi
dengan total jumlah kegiatan jual beli saham. Dalam kasus ini, probabilitas kejadian jual
saham BCA adalah 30/200 = 0.15 atau 15%.
b. Probabilitas kejadian beli saham BNI adalah jumlah kejadian beli saham BNI dibagi
dengan total jumlah kegiatan jual beli saham. Dalam kasus ini, probabilitas kejadian beli
saham BNI adalah 10/200 = 0.05 atau 5%.
c. Probabilitas kejadian jual saham BRI adalah jumlah kejadian jual saham BRI dibagi
dengan total jumlah kegiatan jual beli saham. Dalam kasus ini, probabilitas kejadian jual
saham BRI adalah 50/200 = 0.25 atau 25%.

2. Dari soal nomor 2:


a. Setelah mempelajari tentang permutasi, selesaikanlah soal berikut! Apabila ada 20
perusahaan yang memberikan dividen tahun 2022 dan disusun berdasarkan kinerja
perusahaan dimana tiap kelompok terdiri dari 5 perusahaan. Ada berapa cara susunan
perusahaan tersebut?
b. Setelah mempelajari tentang kombinasi, selesaikanlah soal berikut! Ada 5 bank yang
mengajukan kredit portofolio ke Bank Indonesia. Sementara itu Bank Indonesia hanya
akan memilih 2 bank saja. Ada berapa kombinasi bank yang dapat dipilih oleh BI?

Jawaban:

a. Jika ada 20 perusahaan yang memberikan dividen tahun 2022 dan disusun berdasarkan
kinerja perusahaan dimana tiap kelompok terdiri dari 5 perusahaan, maka jumlah cara
susunan perusahaan tersebut adalah hasil dari permutasi 20 objek yang diambil 5 pada
satu waktu. Rumus permutasi adalah nPr = n! / (n-r)!. Dalam kasus ini, n = 20 dan r = 5,
sehingga 20P5 = 20! / (20-5)! = 20! / 15! = (20 * 19 * 18 * 17 * 16) = 1.860.480.

Jadi, ada 1.860.480 cara susunan perusahaan tersebut.


b. Jika ada 5 bank yang mengajukan kredit portofolio ke Bank Indonesia dan Bank
Indonesia hanya akan memilih 2 bank saja, maka jumlah kombinasi bank yang dapat
dipilih oleh BI adalah hasil dari kombinasi 5 objek yang diambil 2 pada satu waktu.
Rumus kombinasi adalah nCr = n! / (r!(n-r)!). Dalam kasus ini, n = 5 dan r = 2, sehingga
5C2 = 5! / (2!(5-2)!) = 5! / (2!3!) = (5 * 4) / (2 * 1) = 10.

Jadi, ada 10 kombinasi bank yang dapat dipilih oleh BI.

3. Sebanyak 20 perusahaan termasuk dalam harga saham pilihan bulan Agustus 2022. Harga
saham ke 20 perusahaan berkisar antara Rp 160-870 per lembarnya. Berapa probabilitas
harga saham antara 490 sampai 600 per lembar. Apabila diketahui X=490 sebagai nilai rata-
rata hitung dan standar deviasinya 144,7.

Jawaban:
Untuk menemukan probabilitas harga saham antara 490 sampai 600 per lembar, kita perlu
menemukan nilai z untuk masing-masing batas tersebut. Nilai z adalah jumlah standar
deviasi yang memisahkan suatu nilai dari nilai rata-rata. Rumus untuk menghitung nilai z
adalah z = (x - μ) / σ, di mana x adalah nilai yang ingin kita cari nilai z-nya, μ adalah nilai rata-
rata, dan σ adalah standar deviasi.

Dalam kasus ini, μ = 490 dan σ = 144,7. Jika kita ingin menemukan probabilitas harga saham
antara 490 sampai 600 per lembar, kita perlu menemukan nilai z untuk masing-masing batas
tersebut.

Untuk batas bawah 490, z = (490 - 490) / 144,7 = 0.

Untuk batas atas 600, z = (600 - 490) / 144,7 ≈ 0.76.

Probabilitas harga saham antara 490 sampai 600 per lembar adalah probabilitas bahwa nilai
z berada di antara 0 dan 0.76. Menggunakan tabel distribusi normal standar, kita dapat
menemukan bahwa probabilitas ini adalah sekitar 0.2734.

Jadi, probabilitas harga saham antara 490 sampai 600 per lembar adalah sekitar 0.2734 atau
sekitar 27.34%.

4. Dari soal nomor 4:


a. Rata-rata waktu tempuh Jakarta Bandung jika menggunakan kereta api adalah 120 menit
dengan simpangan baku 16 menit. Jika pemerintah mengklaim kereta api cepat dapat
meringkas waktu tempuh menjadi 36 menit. Uji tempuh dilakukan pada kereta cepat
yang dinaiki 64 penumpang. Apakah penerapan kereta api cepat dapat menyingkat
waktu tempuh? Gunakan α=0,05 untuk memecahkan kasus ini.
b. Tentukan nilai t tabel dari n dan α berikut;
n = 11 dan α = 0,01 untuk uji sisi kiri
n = 25 dan α = 0,1 untuk uji sisi kanan
n = 15 dan α = 0,05 untuk uji dua sisi

Jawaban:
a. Untuk menentukan apakah penerapan kereta api cepat dapat menyingkat waktu
tempuh, kita dapat melakukan uji hipotesis satu sampel untuk rata-rata populasi.
Hipotesis nol (H0) adalah bahwa rata-rata waktu tempuh menggunakan kereta api cepat
sama dengan 120 menit. Hipotesis alternatif (Ha) adalah bahwa rata-rata waktu tempuh
menggunakan kereta api cepat kurang dari 120 menit.
Karena kita tidak mengetahui standar deviasi populasi, kita dapat menggunakan uji t.
Statistik uji t dihitung dengan rumus t = (x̄ - μ) / (s / √n), di mana x̄ adalah rata-rata
sampel, μ adalah rata-rata populasi yang diklaim oleh hipotesis nol, s adalah standar
deviasi sampel, dan n adalah ukuran sampel.

Dalam kasus ini, x̄ = 36, μ = 120, s = 16, dan n = 64. Maka, t = (36 - 120) / (16 / √64) = -42.

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 0.05. Karena ini adalah uji satu sisi kiri,
kita perlu menemukan nilai kritis t yang membatasi daerah penolakan untuk hipotesis
nol. Nilai kritis ini dapat ditemukan dari tabel distribusi t dengan derajat kebebasan df =
n - 1 = 63 dan tingkat signifikansi α = 0.05. Nilai kritis ini adalah sekitar -1.67.

Karena nilai t yang dihitung lebih kecil dari nilai kritis (-42 < -1.67), kita dapat menolak
hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa ada bukti yang cukup untuk mendukung klaim
bahwa penerapan kereta api cepat dapat menyingkat waktu tempuh.

b. Nilai t tabel dapat ditemukan dari tabel distribusi t dengan derajat kebebasan df = n - 1
dan tingkat signifikansi α yang sesuai.
- Untuk n = 11 dan α = 0,01 untuk uji sisi kiri, df = 11 - 1 = 10 dan nilai t tabel adalah
sekitar -2.764.
- Untuk n = 25 dan α = 0,1 untuk uji sisi kanan, df = 25 - 1 = 24 dan nilai t tabel adalah
sekitar 1.711.
- Untuk n = 15 dan α = 0,05 untuk uji dua sisi, df = 15 - 1 = 14 dan nilai t tabel adalah
sekitar ±2.145.
Jadi, nilai t tabel untuk ketiga kasus tersebut berturut-turut adalah -2.764, 1.711, dan
±2.145.

Sumber: ESPA4123 Modul 7-9

Anda mungkin juga menyukai