Probabilitas
Sinambung
Istiono, SE., MBA.
Pendahuluan
• Distribusi probabilitas sinambung biasanya
merupakan hasil dari pengukuran sesuatu, misalnya
pengukuran jarak dari Surabaya ke Jakarta, berat
setiap kemasan biskit yang diproduksi oleh sebuah
perusahaan, dan jumlah pendapatan keluarga per
bulan.
• Ada dua kelompok dari distribusi probabilitas
sinambung, yaitu distribusi probabilitas seragam
dan distribusi probabilitas normal. Kedua distribusi
ini menjelaskan probabilitas bahwa sebuah variabel
acak sinambung memiliki probabilitas nilai yang tak
terhingga yang terletak dalam satu kisaran tertentu.
Distribusi Seragam
Distribusi seragam adalah suatu distribusi
probabilitas untuk variabel acak sinambung yang
mempunyai bentuk segi empat dengan nilai
minimal dan maksimal. Distribusi probabilitas ini
merupakan distribusi yang paling sederhana
untuk variabel sinambung. Contoh distribusi
seragam adalah waktu terbang dari Surabaya ke
Denpasar dengan menggunakan maskapai
penerbangan komersial berkisar dari 30 menit
sampai 50 menit.
Gambar 4.1 Distribusi Seragam Sinambung
• Rerata distribusi seragam dihitung dengan rumus:
𝑎+𝑏
𝜇=
2
𝑏−𝑎 2
𝜎=
12
1
Luas kurva = (tinggi)(alas) = 𝑏 − 𝑎 = 1,00
𝑏−𝑎
Contoh 4.1
Bus-bus kota melewati semua jalan utama Kota Permai setiap 25
menit sekali untuk mengangkut para penumpang. Bus-bus itu
beroperasi mulai pukul 5 pagi hingga pukul 10 malam. Para
penumpang tiba di tempat pemberhentian pada waktu yang acak.
a. Berapakah waktu yang diperlukan oleh seorang penumpang
untuk menunggu bus?
b. Gambarkan distribusi seragam waktu menunggu oleh
penumpang.
c. Hitunglah luas kurva waktu tunggu penumpang.
d. Berapakah rerata distribusi waktu tunggu penumpang?
e. Berapakah standar deviasi waktu tunggu penumpang?
f. Berapakah probabilitas seorang penumpang akan menunggu
bus lebih dari 20 menit?
g. Berapakah probabilitas seorang penumpang akan menunggu
bus antara 5 dan 20 menit?
Jawab
a. Waktu yang diperlukan oleh seorang penumpang
untuk menunggu bus terdistribusi secara seragam
dari 0 hingga 25 menit.
25 − 0 2
𝜎= = 7,22
12
f. Jika ingin diketahui probabilitas seorang penumpang
akan menunggu bus lebih dari 20 menit, berarti ia
akan menunggu bus antara 20 hingga 25 menit. Hal ini
menunjukkan bahwa luas dalam distribusi adalah
untuk interval 20 hingga 25. Sehingga, nilai
probabilitasnya dapat dihitung sebagai berikut:
1
𝑃 20 < waktu tunggu < 25 = (tinggi)(alas)= 5 = 0,20
25 − 0
0,06
Luas = 0,20
0,04
Probabilitas
0 = 12,5 20 25
Waktu menunggu (menit)
g. Probabilitas seorang penumpang akan menunggu
bus antara 5 dan 20 menit adalah:
1
𝑃 5 < waktu tunggu < 20 = (tinggi)(alas)= 15 = 0,60
25 − 0
0,06
Luas = 0,60
0,04
Probabilitas
0 5 = 12,5 20 25
Waktu menunggu (menit)
Distribusi Normal
Distribusi normal adalah suatu distribusi probabilitas untuk
variabel acak sinambung. Distribusi normal mempunyai
rumus: 2
1 𝑥−𝜇
−
𝑃 𝑥 = 𝑒 2𝜎 2
𝜎 2𝜋
Jawab:
a. Nilai Z untuk upah harian pekerja Rp150, adalah:
𝑅𝑝150 − 𝑅𝑝150
𝑍= = 0,00
𝑅𝑝20
dan mempunyai luas kurva normal 0,0000.
b. Nilai Z untuk upah harian pekerja Rp160, adalah:
𝑅𝑝160 − 𝑅𝑝150
𝑍= = 0,50
𝑅𝑝20
Rerata = 𝜇 = 𝑛𝑝 = 90 0,60 = 54
Varian = 𝜎 2 = 𝑛𝑝𝑞 = 90 0,60 1 − 0,60 = 21,6
Standar deviasi = 𝜎 = 𝑛𝑝𝑞 = 90(0,6)(1 − 0,60) = 4,6
b. Probabilitas 60 atau lebih dari pelanggan baru akan
kembali membeli makanan:
Nilai Z adalah:
𝑋 − 𝜇 59,5 − 54
𝑍= = = 1,18
𝜎 4,65
Luas kurva adalah 0,3810. Lihat Lampiran 1 pada baris 1,1 dan
kolom 0,08.
Probabilitas 60 atau lebih dari pelanggan baru akan kembali
adalah:
𝑃 𝑋 ≥ 60 = 0,5 − 0,3810 = 0,1190 = 11,90%
c. Probabilitas lebih dari 65 pelanggan baru akan kembali
membeli makanan:
Nilai Z adalah:
𝑋 − 𝜇 65,5 − 54
𝑍= = = 2,47
𝜎 4,65
Luas kurva adalah 0,4932. Lihat Lampiran 1 pada baris 2,4 dan
kolom 0,07.
Probabilitas lebih dari 65 pelanggan baru akan kembali
adalah:
Luas kurva adalah 0,4918. Lihat Lampiran 1 pada baris 2,9 dan
kolom 0,00.
Probabilitas 40 atau kurang dari pelanggan akan kembali
adalah:
Luas kurva adalah 0,4793. Lihat Lampiran 1 pada baris 2,0 dan
kolom 0,04.
Probabilitas kurang dari 45 pelanggan baru akan kembali
adalah: