Kegiatan Jumlah
BCA (D) BRI (E) BNI (F)
Jual (A) 30 50 40 120
Beli (B) 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200 (S)
nPr = n! / (n – r )!
Dimana :
r = jumlah objek yang digunakan pada saat bersamaan, jumlah r dapat sama dengan n atau lebih dari
Penyelesaian :
= 27.907.200 / 15
= 1.860.480
b. Kombinasi dirumuskan :
n r C = n! / r! (n – r)!
Penyelesaian :
C = 5! / 2! (5 – 2)!
5 2
= 5! / 2! x 3!
= 5 x 4 x 3! / 2 x 1 x 3!
=5x2
= 10
3. Untuk menghitung probabilitas harga saham antara 490 sampai 600 per lembar, kita dapat
menggunakan distribusi normal.
Diketahui nilai rata-rata hitung (X) adalah 490 dan standar deviasi (σ) adalah 144,7.
Kita dapat menghitung z-score untuk harga saham 490 dan 600 sebagai berikut
Kita dapat menggunakan tabel distribusi normal untuk mencari probabilitas antara z1 dan z2.
Probabilitas ini dapat dihitung sebagai berikut:
Dari tabel distribusi normal standar, diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,2808.
Oleh karena itu, probabilitas harga saham antara 490 sampai 600 per lembar adalah sekitar 28,08%.
4. a. Untuk memecahkan kasus ini, kita dapat menggunakan uji hipotesis satu sampel dengan
menggunakan nilai simpangan baku sampel dan klaim yang diberikan oleh pemerintah. Berikut adalah
langkah-langkah untuk memecahkan kasus ini:
- H0 (Hipotesis Nol): Penerapan kereta api cepat tidak dapat menyingkat waktu tempuh.
- H1 (Hipotesis Alternatif): Penerapan kereta api cepat dapat menyingkat waktu tempuh.
Dalam kasus ini, tingkat signifikansi α yang diberikan adalah 0,05. Ini berarti kita akan menggunakan
tingkat kepercayaan 95%.
Karena kita memiliki data sampel dan ingin menguji apakah rata-rata waktu tempuh yang diklaim oleh
pemerintah (36 menit) berbeda secara signifikan dari rata-rata waktu tempuh sebelumnya (120 menit),
kita dapat menggunakan uji t dengan satu sampel.
Dalam uji t dengan satu sampel, kita perlu menghitung nilai t-statistik berdasarkan data sampel, serta
menghitung p-value yang sesuai.
Diketahui:
= 84 / (16 / 8)
= 84 / 2
= 42
Selanjutnya, kita perlu mencari p-value yang sesuai dengan nilai t yang dihitung. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengacu pada tabel distribusi t atau menggunakan perangkat lunak statistik.
Setelah mendapatkan nilai p-value, kita dapat membandingkannya dengan tingkat signifikansi α yang
telah ditentukan (0,05). Jika p-value lebih kecil dari α, maka kita akan menolak hipotesis nol (H0) dan
menerima hipotesis alternatif (H1).
Dalam kasus ini, jika p-value < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan kereta api cepat dapat
menyingkat waktu tempuh.
Harap dicatat bahwa perhitungan p-value dilakukan menggunakan tabel distribusi t atau perangkat
lunak statistik yang tepat.
Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa untuk menentukan nilai t tabel, kita perlu mengacu pada
tabel t-Student. Sayangnya, tabel tersebut tidak dilampirkan. Penjelasan berikut hanya akan
menunjukkan proses perhitungan masing-masing nilai t yang disebutkan di soal. Langkahnya sebagai
berikut:
Derajat kebebasan (df) = 11 - 1 = 10
Pada tabel t, carilah nilai kritis pada df = 10 dan α = 0,01 untuk uji sisi kiri. Nilai yang ditemukan
akan memberikan batas kritis untuk menguji hipotesis sisi kiri pada tingkat signifikansi α = 0,01.
Dalam tabel t, cari;ah nilai kritis pada df = 24 dan α = 0,1 guna uji sisi kanan. Nilai yang
ditemukan akan memberikan batas kritis untuk menguji hipotesis sisi kanan pada tingkat
signifikansi α = 0,1.