Anda di halaman 1dari 4

Perusahaan

Kegiatan Jumlah
BCA (D) BRI (E) BNI (F)
Jual (A) 30 50 40 120
Beli (B) 40 30 10 80
Jumlah 70 80 50 200 (S)

- Diketahui : Data jual beli saham di beberapa Bank


- Ditanya : Probablitas kejadian jual beli saham di bank BCA, BNI, BRI?
- Jawab :

Untuk menentukan probablitas, gunakan persamaan :

P (A)(B) = n (A)(B) / n (S)

a. Probabilitas kejadian jual saham BCA :


P (AD) = AD / S
=30 / 200
= 0,15
= 15 %
b. Probabilitas kejadian beli saham BNI :
P (BF) = BF / S
= 10 / 200
= 0,05
=5%
c. Probabilitas kejadian jual saham BRI :
P (AE) = AE / S
= 50 / 200
=0,25
= 25 %

2. a. Permutasi dirumuskan sebagai berikut:

nPr = n! / (n – r )!

Dimana :

P = jumlah permutasi atau cara objek susun

n = jumlah total objek yang disusun

r = jumlah objek yang digunakan pada saat bersamaan, jumlah r dapat sama dengan n atau lebih dari

! = tanda dari factorial

Penyelesaian :

P 20! / (20-5) = 20 x 19 x 18 x 17 x 16 x 15! / 15


20 5 =

= 27.907.200 / 15

= 1.860.480

b. Kombinasi dirumuskan :

n r C = n! / r! (n – r)!

Penyelesaian :
C = 5! / 2! (5 – 2)!
5 2

= 5! / 2! x 3!

= 5 x 4 x 3! / 2 x 1 x 3!

=5x2

= 10

3. Untuk menghitung probabilitas harga saham antara 490 sampai 600 per lembar, kita dapat
menggunakan distribusi normal.

Diketahui nilai rata-rata hitung (X) adalah 490 dan standar deviasi (σ) adalah 144,7.

Kita dapat menghitung z-score untuk harga saham 490 dan 600 sebagai berikut

z1 = (490 - X) / σ = (490 - 490) / 144,7 = 0

z2 = (600 - X) / σ = (600 - 490) / 144,7 = 0,76

Kita dapat menggunakan tabel distribusi normal untuk mencari probabilitas antara z1 dan z2.
Probabilitas ini dapat dihitung sebagai berikut:

P(z1 < Z < z2) = P(0 < Z < 0,76)

Dari tabel distribusi normal standar, diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,2808.

Oleh karena itu, probabilitas harga saham antara 490 sampai 600 per lembar adalah sekitar 28,08%.

4. a. Untuk memecahkan kasus ini, kita dapat menggunakan uji hipotesis satu sampel dengan
menggunakan nilai simpangan baku sampel dan klaim yang diberikan oleh pemerintah. Berikut adalah
langkah-langkah untuk memecahkan kasus ini:

Langkah 1: Menyusun hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1):

- H0 (Hipotesis Nol): Penerapan kereta api cepat tidak dapat menyingkat waktu tempuh.

- H1 (Hipotesis Alternatif): Penerapan kereta api cepat dapat menyingkat waktu tempuh.

Langkah 2: Menentukan tingkat signifikansi (α):

Dalam kasus ini, tingkat signifikansi α yang diberikan adalah 0,05. Ini berarti kita akan menggunakan
tingkat kepercayaan 95%.

Langkah 3: Menentukan uji statistik yang tepat:

Karena kita memiliki data sampel dan ingin menguji apakah rata-rata waktu tempuh yang diklaim oleh
pemerintah (36 menit) berbeda secara signifikan dari rata-rata waktu tempuh sebelumnya (120 menit),
kita dapat menggunakan uji t dengan satu sampel.

Langkah 4: Menghitung statistik uji dan p-value:

Dalam uji t dengan satu sampel, kita perlu menghitung nilai t-statistik berdasarkan data sampel, serta
menghitung p-value yang sesuai.
Diketahui:

- Waktu tempuh rata-rata sebelumnya (μ): 120 menit

- Waktu tempuh klaim pemerintah (μ0): 36 menit

- Simpangan baku (σ): 16 menit

- Jumlah penumpang (n): 64

Dalam kasus ini, kita menggunakan rumus t-statistik sebagai berikut:

t = (x̄ - μ0) / (σ / √n)

= (120 - 36) / (16 / √64)

= 84 / (16 / 8)

= 84 / 2

= 42

Selanjutnya, kita perlu mencari p-value yang sesuai dengan nilai t yang dihitung. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengacu pada tabel distribusi t atau menggunakan perangkat lunak statistik.

Langkah 5: Pengambilan keputusan:

Setelah mendapatkan nilai p-value, kita dapat membandingkannya dengan tingkat signifikansi α yang
telah ditentukan (0,05). Jika p-value lebih kecil dari α, maka kita akan menolak hipotesis nol (H0) dan
menerima hipotesis alternatif (H1).

Dalam kasus ini, jika p-value < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan kereta api cepat dapat
menyingkat waktu tempuh.

Harap dicatat bahwa perhitungan p-value dilakukan menggunakan tabel distribusi t atau perangkat
lunak statistik yang tepat.

b. Penjelasan dan Langkah-langkah

Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa untuk menentukan nilai t tabel, kita perlu mengacu pada
tabel t-Student. Sayangnya, tabel tersebut tidak dilampirkan. Penjelasan berikut hanya akan
menunjukkan proses perhitungan masing-masing nilai t yang disebutkan di soal. Langkahnya sebagai
berikut:

n = 11 dan α = 0,01 untuk uji sisi kiri:

 Derajat kebebasan (df) = 11 - 1 = 10

 Pada tabel t, carilah nilai kritis pada df = 10 dan α = 0,01 untuk uji sisi kiri. Nilai yang ditemukan
akan memberikan batas kritis untuk menguji hipotesis sisi kiri pada tingkat signifikansi α = 0,01.

n = 25 dan α = 0,1 untuk uji sisi kanan:

 Derajat kebebasan (df) = 25 - 1 = 24

 Dalam tabel t, cari;ah nilai kritis pada df = 24 dan α = 0,1 guna uji sisi kanan. Nilai yang
ditemukan akan memberikan batas kritis untuk menguji hipotesis sisi kanan pada tingkat
signifikansi α = 0,1.

n = 15 dan α = 0,05 untuk uji dua sisi:

 Derajat kebebasan (df) = 15 - 1 = 14


 Dalam tabel t, carilah nilai kritis pada df = 14 dan α/2 = 0,05/2 = 0,025 untuk uji dua sisi. Nilai
yang ditemukan akan memberikan batas kritis positif dan negatif untuk menguji hipotesis dua
sisi pada tingkat signifikansi α = 0,05.

Anda mungkin juga menyukai