Anda di halaman 1dari 10

TEORI PROBABILITAS (PELUANG)

1. DEFINISI

A. PENDEKATAN KLASIK Probabilitas/peluang merupakan banyaknya kemungkinan-kemungkinan pada suatu kejadian berdasarkan frekuensinya. Jika ada a kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian A dan ada b kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian A, serta masing-masing kejadian mempunyai kesempatan yang sama dan saling asing, maka probabilitas/peluang bahwa akan terjadi a adalah: P (A) = a/a+b ; dan peluang bahwa akan terjadi b adalah: P (A) = b/a+b Contoh: Pelamar pekerjaan terdiri dari 10 orang pria (A) dan 15 orang wanita (B). Jika yang diterima hanya 1, berapa peluang bahwa ia merupakan wanita? Jawab: P (A) = 15/10+15 = 3/5

B. PENDEKATAN SUBYEKTIF Nilai probabilitas/peluang adalah tepat/cocok apabila hanya ada satu kemungkinan kejadian terjadi dalam suatu kejadian ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan yang bersifat individual (misalnya berdasarkan pengalaman).

C. PENDEKATAN FREKUENSI RELATIF Nilai probabilitas/peluang ditentukan atas dasar proporsi dari kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu observasi/percobaan (pengumpulan data). Jika pada data sebanyak N terdapat a kejadian yang bersifat A, maka probabilitas/peluang akan terjadi A untuk N data adalah: P (A) = a/N Contoh: Dari hasil penelitian diketahui bahwa 5 orang karyawan akan terserang flu pada musim dingin. Apabila lokakarya diadakan di Puncak, berapa probabilitas terjadi 1 orang sakit flu dari 400 orang karyawan yang ikut serta? Jawab: P (A) = 5/400 = P (A) = 1/8 Probabilitas disajikan dengan symbol P, sehingga P(A) menyatakan probabilitas bahwa kejadian A akan terjadi dalam observasi atau percobaan tunggal, dengan 0 P(A) 1. Dalam suatu observasi/percobaan kemungkinan kejadian ada 2, yaitu terjadi (P(A)) atau tidak terjadi (P(A)), maka jumlah probabilitas totalnya adalah P(A) + P(A) = 1

2. OPERASI HIMPUNAN PELUANG A. Irisan (), jika satu atau beberapa peluang pada himpunan A terjadi secara bersama-sama dengan himpunan B. B. Gabungan (), jika semua peluang pada himpunan A dan semua peluang pada himpunan B terjadi bersama-sama. C. Komplemen (X) suatu kejadian A relative terhadap S adalah semua himpunan S bukan anggota A.

3. JENIS KEJADIAN A. Berdasarkan peluang terjadinya. a. Kejadian Saling Meniadakan (Mutually Exclusive), yaitu kejadian yang tidak dapat terjadi secara bersama-sama dengan kejadian lainnya. Contoh: Hasil Ujian: Lulus vs Tidak lulus Keadaan : Dingin vs Panas Cuaca : Hujan vs Tidak Hujan

b. Kejadian Tidak Saling Meniadakan (Non-Mutually Exclusive), yaitu kejadian yang dapat terjadi secara bersama-sama dengan kejadian lainnya. Contoh: Keadaan vs Cuaca : Dingin vs Tidak hujan Dingin vs Hujan Panas vsTidak hujan Panas vs Hujan

B. Berdasarkan pengaruh/hubungannya a. Kejadian Independen, yaitu apabila terjadi atau tidaknya suatu kejadian tidak berpengaruh pada probabilitas/peluang kejadian yang lain. b. Kejadian Dependen, yaitu apabila terjadi atau tidaknya suatu kejadian berpengaruh pada probabilitas/peluang kejadian yang lain.

4. PERHITUNGAN NILAI PELUANG A. HUKUM PENJUMLAHAN Digunakan apabila kita ingin menghitung probabilitas suatu kejadian tertentu atau yang lain (atau keduanya) yang terjadi dalam suatu percobaan/kejadian tunggal. Rumus Penjumlahan untuk kejadian-kejadian yang saling meniadakan: P(A atau B) = P (AB) = P(A) + P(B) Rumus Penjumlahan untuk kejadian-kejadian yang tidak saling meniadakan: 1. Dua Kejadian P(A atau B) = P(A) + P(B) P(A dan B) atau P(AB) = P(A) + P(B) P(AB).

2. Tiga Kejadian P(A atau B atau C) = P(A) + P(B) + P(C) P(A dan B) P(A dan C) P(Bdan C) + P(A dan B dan C) atau P(ABC) = P(A) + P(B) + P(C) P(AB) P(AC) P(BC) + P(ABC)

B. HUKUM PERKALIAN Hukum perkalian untuk kejadian Independen: P(A dan B) = P(AB) = P(A) x P(B) Hukum perkalian untuk kejadian dependen: P(A dan B) = P(A) x P(B) atau P(A dan B) = P(A x P(B|A) atau P(B dan A) = P(B) x P(A|B) Contoh: Berdasarkan pengalaman, sebuah produk susu kaleng yang lulus uji dalam hal berat bersih akan diberi nilai 0.95. Lembaga konsumen membuktikan pernyataan tersebut dengan cara mengukur 3 kaleng dengan sebuah alat ukur tertentu. Dengan asumsi bahwa jika kaleng 1 lulus uji, maka kaleng 2 dan 3 belum tentu lulus, maka tentukan: a. Berapa probabilitas bahwa ketiga kaleng tsb lulus uji? b. Berapa probabilitas bahwa hanya dua kaleng yang lulus uji? c. Berapa probabilitas bahwa tidak ada yang lulus uji? Jawab: a. P(3 lulus uji) = P(k1 dan k2 dan k3) = 0.95 x 0.95 x 0.95 = 0.86 b. P(2 lulus uji) = P(K1 dan K2 dan K3)+P(K1 dan K2 dan K3)+P(K1 dan K2 dan K3) = (0.95 x 0.95 x0.05) + (0.09 x 0.05 x 0.95 + (0.05 x 0.95 x 0.95) = 0.14 c. P(tidak ada yang lulus uji) = P(K1 dan K2 dan K3) = 0.05 x 0.05 x 0.05 = 0.000125

C. PERMUTASI DAN KOMBINASI


1. Permutasi Permutasi sejumlah obyek adalah penyusunan obyek tersebut dalam suatu urutan/posisi tertentu. Dalam permutasi urutan/posisi diperhatikan!!! Misal: Dari huruf A, B, C permutasi yang mungkin: ABC ACB BACBCACAB CBA. Permutasi = 6 = 3 2 1= 3! Dalil-1 Permutasi: Banyaknya Permutasi n benda yang berbeda adalah n!

Konsep Bilangan Faktorial n! = n (n-1) (n-2) .... 2 1 0! = 1 100! = 100 99! 100! = 100 99 98!, dst 1! = 1

Contoh 3: Berapa cara menyusun bola lampu merah, biru, kuning dan hijau ? Terdapat 4 objek berbeda : merah, kuning, biru dan hijau 4! = 4 3 2 1 = 24 Berapa peluang susunan lampu tersebut adalah Kuning-Biru-Hijau-Merah? P(KBHM) = 1

24

Dalil-2 Permutasi :

Banyaknya permutasi r benda dari n benda yang berbeda adalah :

Pr

n! (n r )!

Perhatikan dalam contoh ini urutan/posisi obyek sangat diperhatikan! Contoh 4: Dari 40 nomor rekening akan diundi untuk memenangkan 3 hadiah yang berbeda. Undian urutan pertama akan memperoleh rumah, undian urutan kedua memperoleh mobil dan undian urutan ketiga memperoleh paket wisata ke Eropa. Berapa banyaknya susunan pemenang yang mungkin terbentuk?

40

P3

40! 40! 40 39 38 37! = 59280 (40 3)! 37! 37!

Jika anda hanya mempunyai 1 rekening, maka peluang anda menjadi salah satu pemenang adalah: P(Menang) =

1 59280

Dalil-3 Permutasi Melingkar: Banyaknya permutasi n benda yang disusun dalam suatu lingkaran adalah (n-1)!

Contoh 5: Enam orang bermain bridge dalam susunan melingkar. Berapa susunan yang mungkin dibentuk? n = 6 maka permutasi melingkar = (6-1)! = 5! = 5 4 3 2 1 = 120 Sampai Dalil ke-3, kita telah membahas permutasi untuk benda-benda yang berbeda. Perhatikan permutasi ABC, terdapat 3 objek yang jelas berbeda. Bagaimana jika kita harus berhadapan dengan A1A2B1B2C1C2 dan A1=A2=A dan B1=B2=B dan C1=C2= C?

Dalil-4 Permutasi Obyek yang Sama: Banyaknya permutasi untuk sejumlah n benda di mana jenis/kelompok pertama jenis/kelompok : : jenis/kelompok ke-k berjumlah nk kedua berjumlah n1 berjumlah n2 : :

adalah

n! n1 ! n2 ! n3 ! nk !

n = n1 + n2 + . . . + nk

Contoh 6: Berapa permutasi dari kata STATISTIKA? S = 2; T = 3; A = 2; I = 2; K = 1 Permutasi =

10! 75600 2!3!2!2!1!

Contoh 7: Dari 7 orang mahasiswa akan dilakukan pemisahan kelas. 3 orang masuk ke kelas pertama, 2 orang masuk ke kelas kedua dan 2 orang masuk ke kelas ketiga. Ada berapa cara pemisahan?

7! 210 3!2!2!

2.

Kombinasi

Kombinasi r obyek yang dipilih dari n obyek adalah susunan r obyek tanpa memperhatikan urutan/posisi Misalkan: Kombinasi 3 dari 3 obyek A, B dan C adalah: ABC = ACB = BAC = BCA = CAB = CBA ( Hanya terdapat 1 kombinasi) Dalil-1 Kombinasi : Kombinasi r dari n obyek adalah

Crn
Contoh 8:

n! r !(n r )!

Dari 40 nomor rekening akan diundi untuk memenangkan 3 hadiah yang sama. Berapa banyaknya susunan pemenang yang mungkin terbentuk?
40 C3

40! 40! 40 39 38 37! = 9880 3! (40 3)! 3! 37! 3! 37!

Jika anda hanya mempunyai 1 rekening, maka peluang anda menjadi salah satu pemenang adalah: P(Menang) =

1 9880

3.

Kaidah Perkalian & Kombinasi

Dalam banyak soal, kaidah penggandaan/perkalian dan kombinasi seringkali digunakan bersamasama. Contoh 9: Manajer SDM mengajukan 10 calon manajer yang berkualifikasi sama, 5 calon berasal dari Kantor Pusat, 3 calon dari Kantor cabang dan 2 dari Program Pelatihan manajer. (a) Berapa cara Manajer SDM dapat memilih 6 manajer baru dengan ketentuan 3 berasal dari Kantor Pusat. 2 dari Kantor Cabang dan 1 dari Program Pelatihan manajer? Pemilihan 3 dari 5 calon dari Kantor Pusat
5 = C3

5! 10 3!2!

Pemilihan 2 dari 3 calon dari Kantor Cabang

3 = C2

3! 3 2!1!
2! 2 1!1!

Pemilihan 1 dari 2 calon dari Program Pelatihan = C12 n = Pemilihan Manajer = 10 3 2 = 60 cara

(b)

Berapa cara memilih 6 dari 10 kandidat manajer? N = Pemilihan 6 dari 10 kandidat manajer =

10 6

10! 210 6!4!

(c)

Berapa peluang 6 manajer baru tersebut terdiri dari 3 dari Kantor Pusat, 2 dari Kantor Cabang dan 1 dari Program Pelatihan? P(manajer) =

n 60 N 210

Anda mungkin juga menyukai