Anda di halaman 1dari 7

Nama: Khaerul Umam

Nim: B1D022018

Kls: 2A1

Parametrik

1.Seorang calon Kepala Desa dalam pemilihan mem- perkirakan kemenangannya adalah 90%,
apabila ia mengundang 12 orang secara random untuk jamuan makan. Berapakah Probabilitanya
bahwa diantaranya ada 6 orang yang akan memilihnya.

Untuk menyelesaikan masalah ini, kita dapat menggunakan distribusi binomial.

Dalam hal ini, probabilitas keberhasilan (yaitu memilih calon Kepala Desa) adalah 0,9, dan
probabilitas kegagalan (yaitu tidak memilih calon Kepala Desa) adalah 0,1. Jumlah percobaan adalah
12 orang.

Untuk menentukan probabilitas bahwa di antara 12 orang yang diundang, 6 orang akan memilih
calon Kepala Desa, kita dapat menggunakan rumus distribusi binomial:

P(X = k) = (n choose k) * p^k * (1-p)^(n-k)

di mana X adalah variabel acak yang menyatakan jumlah keberhasilan (yaitu jumlah orang yang
memilih calon Kepala Desa), k adalah jumlah keberhasilan yang diinginkan (yaitu 6), n adalah jumlah
percobaan (yaitu 12), p adalah probabilitas keberhasilan (yaitu 0,9), dan (n choose k) adalah
kombinasi n dan k.

Dalam hal ini, kita memiliki:

P(X = 6) = (12 choose 6) * 0,9^6 * 0,1^6

= 924 * 0,531441 * 0,000001

= 0,00049698176

Jadi, probabilitas bahwa di antara 12 orang yang diundang, 6 orang akan memilih calon Kepala Desa
adalah sekitar 0,0005 atau sekitar 0,05%. Probabilitas ini sangat kecil, jadi calon Kepala Desa
mungkin perlu melakukan lebih banyak upaya untuk meningkatkan dukungan dari pemilih.

2. Seorang pejabat di suatu Kantor Pemerintah meng- anggap bahwa yang akan memilih bukan
Golkar ada 40%. Berapa Probabilitanya bahwa seorang sekretarisnya tidak memilih Golkar ? dimana
ia mem- punyai 4 sekretaris.

Jika probabilitas bahwa seseorang tidak memilih Golkar adalah 40%, maka probabilitas bahwa
seseorang memilih Golkar adalah 60%.

Untuk menentukan probabilitas bahwa seorang sekretaris tidak memilih Golkar, kita dapat
menggunakan distribusi binomial dengan jumlah percobaan n = 1 (yaitu setiap sekretaris hanya
memiliki satu kesempatan untuk memilih) dan probabilitas keberhasilan p = 0,4 (yaitu probabilitas
bahwa seorang sekretaris tidak memilih Golkar).
Dalam hal ini, kita ingin mengetahui probabilitas bahwa keempat sekretaris tidak memilih Golkar.
Karena setiap sekretaris memiliki satu kesempatan untuk memilih, maka keempat sekretaris dapat
dianggap sebagai empat percobaan independen.

Probabilitas bahwa seorang sekretaris tidak memilih Golkar adalah:

P(X = 0) = (1 choose 0) * 0,4^0 * 0,6^1

= 0,6

Probabilitas bahwa keempat sekretaris tidak memilih Golkar adalah:

P(X = 0) * P(X = 0) * P(X = 0) * P(X = 0)

= 0,6^4

= 0,1296

Jadi, probabilitas bahwa keempat sekretaris tidak memilih Golkar adalah sekitar 0,1296 atau sekitar
13%.

3. Seorang camat di suatu Daerah menganggap bahwa para Kepala Desanya yang beragama Islam
yang sudah mau beribadah ada 80%. Apabila secara random dalam rapat ternyata yang datang
hanya 5 orang, Berapa Probabilitanya bahwa diantara 5 Kepala Desa tersebut ada 1 yang telah mau
beribadah ?

Kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan Distribusi Binomial, dengan parameter
sebagai berikut:

- n = 5 (jumlah percobaan)

- p = 0,8 (probabilitas keberhasilan dalam satu percobaan)

Kita ingin mencari probabilitas bahwa di antara 5 kepala desa yang hadir, ada satu yang telah mau
beribadah. Dengan demikian, kita ingin mencari P(X = 1), di mana X adalah variabel acak yang
menyatakan jumlah kepala desa yang telah mau beribadah dalam 5 percobaan.

Rumus probabilitas Distribusi Binomial adalah:

P(X = k) = (n choose k) * p^k * (1-p)^(n-k)

Di sini, (n choose k) adalah kombinasi n dan k, yang dapat dihitung dengan rumus:

(n choose k) = n! / (k! * (n-k)!)

Dengan menggunakan nilai n, k, dan p yang telah diberikan, kita dapat menghitung probabilitasnya:

P(X = 1) = (5 choose 1) * 0,8^1 * 0,2^4

= 5 * 0,8 * 0,0016

= 0,0064

Jadi, probabilitas bahwa di antara 5 kepala desa yang hadir, ada satu yang telah mau beribadah
adalah sekitar 0,64%.
4. Diperkirakan bahwa 25% remaja Indonesia sudah tidak perawan lagi. Apabila dalam suatu
acara datang 8 orang remaja putri Berapakah Probabilitanya bahwa diantaranya ada 5
remaja yang sudah tidak perawan lagi.
Kita dapat menggunakan distribusi binomial untuk menyelesaikan masalah ini.
Dalam hal ini, kita ingin mencari probabilitas dari 5 remaja putri yang sudah tidak perawan
dari total 8 remaja putri yang hadir.
Kita dapat menggunakan rumus probabilitas binomial sebagai berikut:
P(X = k) = (n choose k) * p^k * (1-p)^(n-k)
dimana:
- P(X = k) adalah probabilitas dari k kejadian sukses (dalam hal ini, 5 remaja putri yang sudah
tidak perawan) dari n percobaan (dalam hal ini, 8 remaja putri yang hadir)
- (n choose k) adalah kombinasi n dan k, yaitu jumlah cara untuk memilih k item dari n item
- p adalah probabilitas kejadian sukses (dalam hal ini, 25% atau 0,25)
- (1-p) adalah probabilitas kejadian gagal (dalam hal ini, 75% atau 0,75)
- k adalah jumlah kejadian sukses yang ingin dicari (dalam hal ini, 5)
Maka, kita dapat menghitung probabilitasnya sebagai berikut:
P(X = 5) = (8 choose 5) * 0,25^5 * 0,75^(8-5)
= 0,218
Jadi, probabilitasnya adalah sekitar 0,218 atau sekitar 21,8%.
5. Di DKI Jakarta diperkirakan bahwa ada 2% dari rekanan pemerintah sebenarnya berstatus
ekonomi kuat. Apabila dalam undangan pelelangan hadir 200 rekanan, Berapakah
probabilitanya bahwa ada di- antaranya 5 orang yang berstatus ekonomi kuat ?
Probabilitas bahwa 5 dari 200 rekanan yang hadir berstatus ekonomi kuat dapat dihitung
dengan menggunakan distribusi binomial, dengan parameter n = 200 dan p = 0,02. Sehingga,
probabilitasnya adalah:
P(X = 5) = (200 C 5) * 0,02^5 * (1 - 0,02)^195
= 0,0299 atau sekitar 2,99%
Jadi, probabilitas bahwa ada 5 orang dari 200 rekanan yang hadir berstatus ekonomi kuat
adalah sekitar 2,99%.
6. Seorang petani yang mempunyai perkebunan jeruk memperkirakan bahwa ada pohon-
pohon yang tidak produktif sekitar 1,5%, apabila ia mengecek sebanyak80 pohon secara
random. Berapakah probabilitanya bahwa diantaranya ada 3 pohon yang kurang produktif?
Probabilitas bahwa dari 80 pohon yang diperiksa, 3 diantaranya tidak produktif dapat
dihitung dengan menggunakan distribusi binomial, dengan parameter n = 80 dan p = 0,015.
Sehingga, probabilitasnya adalah:
P(X = 3) = (80 C 3) * 0,015^3 * (1 - 0,015)^77
= 0,2142 atau sekitar 21,42%
Jadi, probabilitas bahwa dari 80 pohon yang diperiksa, ada 3 pohon yang tidak produktif
sekitar 21,42%.

7. Jika rata-rata kecelakaan sebulan di Jago Rawi Jakarta- Bogor adalah 5 kali. Berapakah
Probabilitanya dalam bulan tertentu apabila Saudara melintas Jago Rawi akan mendapat
kecelakaan ?
Probabilitas bahwa dalam bulan tertentu, apabila melintas di Jago Rawi, akan mendapat
kecelakaan dapat dihitung menggunakan distribusi Poisson dengan parameter λ = 5.
Sehingga, probabilitasnya adalah:
P(X = 1) = e^-5 * 5^1 / 1!
= 0,0337 atau sekitar 3,37%
Jadi, probabilitas bahwa dalam bulan tertentu akan terjadi satu kecelakaan di Jago Rawi
sekitar 3,37%.
8. Jika diketahui rata-rata kekayaan setiap pegawai negeri di DKI adalah Rp. 4,- juta dan
Standard deviasi- nya adalah Rp. 2, juta. Tentukan Probabilitanya untuk pegawai negeri di
DKI yang kekayaannya antara Rp. 3,- juta s/d Rp. 7,5 juta.
Kekayaan pegawai negeri di DKI memiliki distribusi normal dengan rata-rata μ = Rp. 4 juta
dan standard deviasi σ = Rp. 2 juta. Untuk menghitung probabilitas kekayaan pegawai negeri
yang berada di antara Rp. 3 juta hingga Rp. 7,5 juta, kita perlu menormalisasi distribusi
menggunakan z-score dan mencari probabilitas pada interval z-score tersebut.
z-score untuk kekayaan Rp. 3 juta adalah:
z1 = (3 - 4) / 2 = -0,5
z-score untuk kekayaan Rp. 7,5 juta adalah:
z2 = (7,5 - 4) / 2 = 1,75
Kita dapat menggunakan tabel distribusi normal untuk mencari probabilitas antara z-score -
0,5 dan 1,75. Probabilitas ini dapat ditemukan dengan mengurangi probabilitas pada z-score
1,75 dengan probabilitas pada z-score -0,5, yaitu:
P(-0,5 < Z < 1,75) = P(Z < 1,75) - P(Z < -0,5)
= 0,9599 - 0,3085
= 0,6514 atau sekitar 65,14%
Jadi, probabilitas bahwa kekayaan pegawai negeri di DKI berada di antara Rp. 3 juta hingga
Rp. 7,5 juta sekitar 65,14%.
9. Jika rata-rata banyaknya mahasiswa Universitas Negeri dan swasta di Indonesia adalah
8000 mahasiswa dengan standard deviasi 2000 mahasiswa. Tentukan probabilitanya dari
seluruh universitas di Indonesia yang mempunyai jumlah mahasiswa antara 7000 s/d 12500
mahasiswa.
Untuk menyelesaikan masalah ini, kita perlu menggunakan distribusi normal standar. Kita
dapat mengubah rentang nilai yang diberikan menjadi skor z menggunakan rumus:
z = (x - μ) / σ
di mana:
x = nilai yang ingin kita cari probabilitasnya
μ = rata-rata populasi = 8000
σ = standar deviasi populasi = 2000
Untuk mencari probabilitas dari seluruh universitas di Indonesia yang mempunyai jumlah
mahasiswa antara 7000 s/d 12500 mahasiswa, kita harus menghitung probabilitas dari z-
score antara z1 dan z2:
z1 = (7000 - 8000) / 2000 = -0.5
z2 = (12500 - 8000) / 2000 = 2.25
Kita perlu mencari area di bawah kurva distribusi normal standar antara z1 dan z2. Untuk
menghitungnya, kita dapat menggunakan tabel distribusi normal standar atau kalkulator.
Jika kita menggunakan tabel distribusi normal standar, kita akan menemukan bahwa area
yang dicari adalah sekitar 0.7814.
Jadi, probabilitas dari seluruh universitas di Indonesia yang mempunyai jumlah mahasiswa
antara 7000 s/d 12500 mahasiswa sekitar 0.7814 atau sekitar 78.14%.
10. Jika rata-rata penghasilan buruh suatu pabrik setiap bulan adalah Rp. 21.000,- Tentukan
interval untuk 90% dari buruh-buruh tersebut dengan informasi bahwa dari hasil wawancara
secara random sebanyak 10 karyawan ternyata simpangan bakunya S = Rp. 3.500,-
Untuk menentukan interval kepercayaan 90% dari rata-rata penghasilan buruh di pabrik
tersebut, kita dapat menggunakan rumus interval kepercayaan untuk mean dengan deviasi
standar populasi yang tidak diketahui (t-distribution):
interval kepercayaan = x̄ ± t_(α/2,n-1) * (s/√n)
di mana:
x̄ = rata-rata sampel = Rp. 21.000,-
t_(α/2,n-1) = nilai t-score untuk level of significance (α) dan derajat kebebasan (n-1) = nilai t-
score untuk level of significance 0.10 (karena kita ingin interval kepercayaan 90%) dan
derajat kebebasan 9 (karena kita memiliki 10 sampel)
s = simpangan baku sampel = Rp. 3.500,-
n = jumlah sampel = 10
Dari tabel distribusi t, untuk level of significance 0.10 dan derajat kebebasan 9, kita dapat
mencari nilai t-score sebesar 1.833.
Maka, interval kepercayaan 90% untuk rata-rata penghasilan buruh di pabrik tersebut
adalah:
interval kepercayaan = Rp. 21.000 ± 1.833 * (Rp. 3.500 / √10)
= Rp. 21.000 ± Rp. 3.386
= (Rp. 17.614, Rp. 24.386)
Jadi, dengan level of significance 0.10 dan informasi bahwa simpangan baku sampel adalah
Rp. 3.500,-, interval kepercayaan 90% untuk rata-rata penghasilan buruh di pabrik tersebut
adalah antara Rp. 17.614,- dan Rp. 24.386,-.
11. Jika rata-rata pembayaran SPP dari mahasiswa F. F. Ilmu Politik Unas adalah Rp.
150.000,- setiap tahun. Tentukan interval untuk 95% dari mahsiswa dimana dari hasil
penyelidikan secara random terhadap 15 mahasiswa ternyata simpangan bakunya adalah
Rp. 40.000,-
Untuk menentukan interval kepercayaan 95% dari rata-rata pembayaran SPP mahasiswa F.
F. Ilmu Politik UNAS, kita dapat menggunakan rumus interval kepercayaan untuk mean
dengan deviasi standar populasi yang tidak diketahui (t-distribution):
interval kepercayaan = x̄ ± t_(α/2,n-1) * (s/√n)
di mana:
x̄ = rata-rata sampel = Rp. 150.000,-
t_(α/2,n-1) = nilai t-score untuk level of significance (α) dan derajat kebebasan (n-1) = nilai t-
score untuk level of significance 0.05 (karena kita ingin interval kepercayaan 95%) dan
derajat kebebasan 14 (karena kita memiliki 15 sampel)
s = simpangan baku sampel = Rp. 40.000,-
n = jumlah sampel = 15
Dari tabel distribusi t, untuk level of significance 0.05 dan derajat kebebasan 14, kita dapat
mencari nilai t-score sebesar 2.145.
Maka, interval kepercayaan 95% untuk rata-rata pembayaran SPP mahasiswa F. F. Ilmu
Politik UNAS adalah:
interval kepercayaan = Rp. 150.000 ± 2.145 * (Rp. 40.000 / √15)
= Rp. 150.000 ± Rp. 23.517
= (Rp. 126.483, Rp. 173.517)
Jadi, dengan level of significance 0.05 dan informasi bahwa simpangan baku sampel adalah
Rp. 40.000,-, interval kepercayaan 95% untuk rata-rata pembayaran SPP mahasiswa F. F.
Ilmu Politik UNAS adalah antara Rp. 126.483,- dan Rp. 173.517,-.
12. Dari informasi soal 10 Tentukan interval simpangan bakunya secara keseluruhan
(populasi) dengan interval keyakinan 90%. Dari informasi soal 11 Tentukan interval
Simpangan baku secara keseluruhan (populasi) dengan interval keyakinan 95%.
Untuk menentukan interval simpangan baku secara keseluruhan (populasi) dengan interval
keyakinan 95%, kita dapat menggunakan rumus interval kepercayaan untuk simpangan
baku:
interval kepercayaan = [s * √(n) / √(χ^2_(α/2,n-1)), s * √(n) / √(χ^2_(1-α/2,n-1))]
di mana:
n = jumlah sampel = 15 (sesuai informasi pada soal)
s = simpangan baku sampel = Rp. 40.000,-
χ^2_(α/2,n-1) = nilai chi-square untuk level of significance (α/2) dan derajat kebebasan (n-1)
= nilai chi-square untuk level of significance 0.025 (karena kita ingin interval kepercayaan
95% dan menggunakan distribusi chi-square dengan derajat kebebasan n-1) dan derajat
kebebasan 14 (karena n-1 = 15-1 = 14)
χ^2_(1-α/2,n-1) = nilai chi-square untuk level of significance (1-α/2) dan derajat kebebasan
(n-1) = nilai chi-square untuk level of significance 0.975 dan derajat kebebasan 14
Dari tabel distribusi chi-square, untuk level of significance 0.025 dan derajat kebebasan 14,
kita dapat mencari nilai chi-square sebesar 27.488. Sedangkan untuk level of significance
0.975 dan derajat kebebasan 14, nilai chi-square adalah 4.144.

Maka, interval simpangan bakunya secara keseluruhan (populasi) dengan interval keyakinan
95% untuk pembayaran SPP mahasiswa F. F. Ilmu Politik UNAS adalah:
interval kepercayaan = [s * √(n) / √(χ^2_(α/2,n-1)), s * √(n) / √(χ^2_(1-α/2,n-1))]
= [40000 * √(15) / √(27.488), 40000 * √(15) / √(4.144)]
= (24306.99, 55693.01)
Jadi, dengan level of significance 0.025 dan informasi bahwa rata-rata pembayaran SPP
mahasiswa F. F. Ilmu Politik UNAS adalah Rp. 150.000,- dengan simpangan baku sampel Rp.
40.000,- dari 15 mahasiswa, interval simpangan bakunya secara keseluruhan (populasi)
dengan interval keyakinan 95% adalah antara Rp. 24.307,- dan Rp. 55.693,-.

Anda mungkin juga menyukai