Anda di halaman 1dari 10

Distribusi Peluang Binomial

1) Variabel Acak
Variabel acak adalah fungsi yang memetakan setiap anggota ruang sampel (titik
sampel) pada suatu bilangan real. Secara matematis, dapat dinotasikan sebagai berikut

X:S→R

Keterangan : X = variabel acak


S = ruang sampel
R = himpunan bilangan real

Variabel acak dilambangkan dengan menggunakan huruf kapital, sedangkan untuk


menyatakan salah satu nilainya digunakan huruf kecilnya. Sebagai contoh, X adalah variabel
acak, sedangkan x adalah salah satu nilai variabel acak X.
Variabel acak biasanya menghubungkan nilai-nilai numerik dengan setiap
kemungkinan hasil percobaan. Variabel acak dapat bersifat diskrit (hasil perhitungan) dan
bersifat kontinu (hasil pengukuran) .

Contoh Soal
1) Seorang petugas penitipan tas mengembalikan tas secara acak kepada pemiliknya. Ayu,
Bianca, dan Celine berturut-turut menerima sebuah tas.
a. Tuliskan semua titik sampel dari kemungkinan urutan pengembalian tas
b. Tentukan nilai y bagi variabel acak Y yang melambangkan banyaknya pasangan tas
dan pemiliknya yang tepat
Pembahasan :
Misalkan: tas Ayu = A
tas Bianca = B
tas Celine = C
a. Semua titik sampel dari kemungkinan urutan pengembalian tas adalah sebagai berikut
S = {ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA}
b. Diketahui:
Y = banyaknya pasangan tas dan pemiliknya yang tepat
y = salah satu nilai Y
Urutan pengembalian tas adalah Ayu, Bianca, dan Celine. Pasangan tas dan pemiliknya
yang tepat akan diperoleh jika tas diberikan sesuai dengan urutan pengembaliannya, yaitu
ABC. Ini berarti, A di urutan ke-1, B di urutan ke-2, dan C di urutan ke-3.
Dengan demikian, diperoleh:
Ruang Sampel Y Alasan
ABC 3 Ketiga tas pemiliknya tepat
ACB 1 Hanya tas ke-1 yang pemiliknya tepat
BAC 1 Hanya tas ke-3 yang pemiliknya tepat
BCA 0 Tidak ada yang tepat
CAB 0 Tidak ada yang tepat
CBA 1 Hanya tas ke-2 yang pemiliknya tepat

2) Seorang ibu yang melahirkan. Kita tahu hanya ada dua kemungkinan jenis kelamin dari
peristiwa ini yakni Laki-Laki (L) atau Perempuan (P). Jika peluangnya masing-masing
untuk melahirkan L dan P adalah ½ , maka kita dapat menyusun ruang sampel dari
peristiwa ini sebagai berikut :
Pembahasan :
S = {L, P}
Untuk dua orang anak : S = {LL, LP, PL, PP}
Untuk tiga orang anak : S = {LLL, LLP, LPL,PLL, LPP, PLP, PPL, PPP}
Untuk empat orang anak, bisa dibuat tabel sebagai berikut :

TABEL 1

Jumlah L Susunan Titik Sampel Peluang L


0 PPPP 1 1/16 = 0,0625
1 LPPP, PLPP, PPLP, PPPL 4 4/16 = 0,25
2 LLPP,LPLP,LPPL, PLLP, PLPL, PPLL 6 6/16 = 0,375
3 LLLP, LLPL, LPLL, PLLL 4 4/16 = 0,25
4 LLLL 1 1/16 = 0,0625
Jumlah 16 1,00
Jika tabel di atas disusun kembali dalam notasi variabel acak, maka akan diperoleh
tabel yang memperlihatkan distribusi peluang variabel X seperti berikut :
X P(X)
0 0,0625
1 0,25
2 0,375
3 0,25
4 0,0625
1,000

Sebuah distribusi peluang dikatakan sudah terbentuk, jika semua peluang dari setiap
variabel acak berjumlah satu. Dari tabel di atas, maka notasi baru untuk penulisan peluang
dapat dituliskan menjadi P(X=0) = 0,0625 ; P(X=1) = 0,25 dan seterusnya.

2) Distirbusi Peluang Variabel Acak Diskrit


Diskrit adalah sejumlah elemen berhingga yang berbeda atau elemen-elemen yang
tidak bersambungan. Jadi, Distribusi Peluang Diskrit adalah sebuah tabel atau rumus yang
memuat semua kemungkinan nilai suatu variabel acak diskrit beserta peluangnya. Variabel
acak diskrit jika digambarkan pada sebuah garis interval, akan berupa sederetan titik-titik
yang terpisah.

Secara umum, jumlah peluang untuk semua nilai x adalah P (X = x) = 1

Contoh Soal
1) Tentukan distribusi peluang untuk jumlah dua mata dadu yang muncul jika dua buah
dadu dilemparkan secara bersamaan!
Pembahasan :
Ruang sampel untuk pelemparan dua buah dadu adalah sebagai berikut
Dadu 1
Dadu 2 1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)
Ini berarti, n(S) = 36
Misalkan:
X = jumlah dua mata dadu
x = nilai dari X
Nilai terkecil dari setiap mata dadu adalah 1 dan yang terbesar adalah 6. Dengan demikian,
jumlah terkecil dari dua mata dadu adalah 2 dan yang terbesar adalah 12.
Ini berarti, x = 2, 3, 4, 5, ..., 12.
Oleh karena n(S) = 36, maka setiap titik sampel (pasangan mata dadu) memiliki peluang yang
1
sama, yaitu 36

Dengan demikian, peluang dari setiap nilai x adalah sebagai berikut.


1
Untuk x = 2, P(X = 2) = , yaitu berasal dari (1, 1)
36
2
Untuk x = 3, P(X = 3) = , yaitu berasal dari (1, 2) dan (2, 1)
36
1
Untuk x = 12, P(X = 12) = , yaitu berasal dari (6, 6)
36

Dengan demikian, distribusi peluangnya adalah sebagai berikut


x 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 5 4 3 2 1
P(X=x)
36 36 36 36 36 36 36 36 36 36 36

2) Tentukan rumus distribusi peluang untuk banyaknya sisi gambar yang muncul jika
sekeping uang logam dilemparkan 5 kali!
Pembahasan:
Oleh karena sekeping uang logam memiliki 2 sisi yaitu angka (A) dan gambar (G), dan
pelemparan dilakukan 5 kali, maka n(S) dapat ditentukan dengan permutasi berulang.
Diketahui:
banyak perulangan (percobaan) = banyak pelemparan = 5
banyak unsur yang berulang = banyak sisi uang logam = 2
Dengan demikian, diperoleh:
n(S) = 25 =32
Misalkan:
X = banyaknya sisi gambar yang muncul
x = nilai dari X
Setiap titik sampel memiliki peluang yang dapat dituliskan dalam bentuk pecahan. Oleh
karena n(S) = 32, maka penyebut untuk peluangnya adalah 32. Untuk pembilangnya, dapat
ditentukan berdasarkan banyaknya kemungkinan sisi gambar yang muncul.

Misalkan kita akan menentukan banyak cara munculnya 4 gambar dari 5 kali percobaan.
Banyak cara munculnya 4 gambar dari 5 kali percobaan dapat ditentukan dengan rumus
kombinasi berikut 𝑛
𝐶𝑟𝑛 = 𝑟

Dengan n adalah banyak percobaan, yaitu 5 dan r adalah banyak sisi gambar yang
diharapkan, yaitu 4.
5
Ini berarti, 4 gambar dapat muncul dalam 𝐶45 = = 5 cara
4

5
Secara umum, x sisi gambar dapat muncul dalam cara dengan x dapat bernilai 0, 1, 2, 3, 4,
𝑥
atau 5

Jadi, rumus distribusi peluangnya adalah sebagai berikut


5
𝑥
f(x) = P (X = x) = , untuk x = 0, 1, 2, 3, 4, 5
32

Selain dengan tabel dan rumus, distribusi peluang diskrit juga dapat disajikan dalam bentuk
histogram peluang. Histogram ini memiliki persegi panjang dengan lebar yang sama,
berpusat pada setiap nilai x, dan tinggi berupa nilai peluang yang diberikan oleh f(x). Luas
setiap persegi panjang menunjukkan peluang variabel acak X berdasarkan nilai x.

Histogram Soal No.2


3) Distribusi Peluang Kumulatif Variabel Acak Diskrit
Fungsi probabilitas kumulatif digunakan untuk menyatakan jumlah dari seluruh nilai
fungsi probabilitas yang lebih kecil atau sama dengan suatu nilai yang ditetapkan.
Secara matematis, fungsi probabilitas kumulatif dinyatakan sebagai berikut.

F(x) = P(X  x) = X  p(x)

Dimana
F(x) = P(X  x) menyatakan fungsi probabilitas kumulatif pada titik X = x yang merupakan
jumlah dari seluruh nilai fungsi probabilitas untuk nilai X sama atau kurang dari x.

Contoh Soal
1) Seorang penjaga penyimpanan barang mengembalikan tiga helm yang diberi nama pemilik
pada tiga karyawan secara acak. Jika Smith(S), Jones(J), dan Brown(B), menerima satu
dari tiga topi, daftarlah ruang sampel untuk berbagai kemungkinan urutan helm yang
dikembalikan
a) Carilah ruang sampel dan nilai m untuk variable acak M yang menyatakan kesesuaian
dengan pemiliknya
b) Buatlah tabel distribusi peluangnya
c) Carilah distribusi Peluang Kumulatifnya
Pembahasan :
a. Ruang sampel untuk semua pengaturan yang mungkin dan banyaknya kesesuaian
helm dengan pemiliknya adalah sebagai berikut
Ruang Sampel m
SBB 3
SBJ 1
JSB 1
JBS 0
BSJ 0
BJS 1

b. Tabel distribusi peluangnya adalah sebagai berikut


m 0 1 3
1 1 1
P (M = m)
3 2 6
c. Untuk mencari distribusi peluang kumulatifnya
1 1 5
F(2) = P(M ≤ 2) = f(0) + f(t) = + =
3 2 6

Selanjutnya; Histogram peluang kumulatif

2) Jika X menyatakan banyaknya mobil yang terjual setiap hari (dari pengamatan selama

100 hari ) disajikan dalam dibawah ini :

x 0 1 2 3 4
P(X = x) 0,28 0,3 0,25 0,14 0,30

Maka untuk setiap harinya, tentukan :


a. Peluang mobil yang terjual 1 buah
b. Peluang mobil yang terjual maksimal 2 buah

Pembahasan :
a. Peluang mobil yang terjual 1 buah
P (1) = 0,3
b. Peluang mobil yang terjual maksimal 2 buah
P(X ≤ 2) atau F(2)
P(X ≤ 2) = P(0) + P(1) + P(2)
= 0,28 + 0,3 + 0,25
= 0,83
4) Variabel Acak Binomial dan Distribusi Peluang Binomial
Distribusi Binomial atau distribusi Bernoulli (ditemukan oleh James Bernoulli) adalah
suatu distribusi teoritis yang menggunakan variabel random diskrit yang terdiri dari dua
kejadian yang berkomplemen, seperti sukses-gagal, ya-tidak, baik-cacat, kepalaekor dll.
Ciri-ciri percobaan binomial adalah sebagai berikut :
 Percobaan dilakukan sebanyak n kali
 Setiap percobaan memuat dua kemungkinan, yaitu sukses atau gagal
 Percobaan saling bebas dengan peluang sukses (p) dan peluang gagal (q) memiliki
nilai yang sama untuk setiap percobaan. Nilai q = 1 – p
 Peluang terjadinya x sukses dari n percobaan disebut dengan distribusi binomial
yang dapat dirumuskan sebagai berikut

𝑛 x n-x
b (x ; n, p) = ( ) p q untuk x = 0, 1, 2, 3, …, n, dengan :
𝑥
b (x ; n, p) = f(x) = P(X = x)

 Distribusi binomial termasuk jenis distribusi peluang diskrit

Contoh Soal
1) Sandy melemparkan 12 buah dadu homogen sekaligus. Tentukan peluang munculnya mata
dadu 4 sebanyak 8 buah!
Pembahasan :
Oleh karena fokus pengamatan adalah mata dadu 4, maka kejadian tersebut dapat
dikategorikan sebagai “sukses”
Diketahui:
banyak percobaan = n = 12
banyak kesuksesan yang diharapkan = x = 8
Oleh karena setiap dadu memiliki 6 buah mata dengan nilai 1 – 6, maka peluang munculnya
mata dadu 4 adalah sebagai berikut
1
p = P (mata dadu 4) = 6
1 5
Ini berarti: q = 1 − p =1 − =
6 6
Dengan demikian, peluang munculnya mata dadu 4 sebanyak 8 buah dapat ditentukan
dengan rumus berikut

f(x) = nCx px qn-x

1 5
f(x) = 12C8 ( 6 )8 ( 6 )12-8

1 5
f(x) = 495 ( 6 )8 ( 6 )4

f(x0 = 495 54
612

Jadi, peluang munculnya mata dadu 4 sebanyak 8 buah adalah 495

2) Dua puluh persen siswa kelas XI SMA Cemara memperoleh nilai A pada ujian semester
Matematika. Sebuah sampel berukuran 20 diambil secara acak. Tentukan peluang sampel
tersebut memuat paling sedikit 1 siswa yang memperoleh nilai A!
Pembahasan :
Oleh karena fokus pengamatan adalah siswa yang memperoleh nilai A, maka kejadian
tersebut dapat dikategorikan sebagai “sukses”
Diketahui:
banyak sampel = n = 20
peluang siswa memperoleh nilai A = p = 20% = 0,2
Ini berarti:
q = 1 – p = 1 – 20% = 80% = 0,8

Oleh karena akan ditentukan peluang paling sedikit 1 siswa yang memperoleh nilai A
terpilih jadi sampel, maka x = 1, 2, 3, 4, 5, ... , 20
Ini berarti :
P(X ≥ 𝟏) = P(X = 𝟏) + P(X = 𝟐) + P(X+𝟑) + … + P(X = 20)

Oleh karena jumlah peluang untuk semua nilai x adalah 1, maka:


P(X= 𝒙) = P(X = 𝟎) + P(X = 𝟏) + P(X+𝟐) + … + P(X = 20) = 1
Dengan demikian, diperoleh :
P(X ≥ 𝟏) = P(X = 𝒙) − P(X = 𝟎) … (𝒊)
Mula – mula tentukan nilai dari P(X = 0)
P(X = 0) = b(x; n, p)
= b (0; 20, 0,2)
20
=( ) (0,2)0 (0,8)20
0
= (1) (1) (0,0115)
= 0,0115

Selanjutnya, dengan mensubstitusikan P(X = 0) = 0,0115 ke persamaan (i) diperoleh


P(X ≥ 1) = 1 – 0,0115 = 0,9885
Jadi, peluang sampel tersebut memuat paling sedikit 1 siswa yang memperoleh nilai A
adalah 0,9885

Anda mungkin juga menyukai