Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STATISTIK SOSIAL

“ DISTRIBUSI TEORITIS ”

DISUSUN OLEH :
Alza Triatma 2230307001
Helmi Efita 2230307005
Muhammad Junaldi 2230307010
Refa Yulia 2230307014
Retno Elia Wagiyanti 2230307016

DOSEN PENGAMPU:
BASMAN ABDULLAH, S.Pd.I.,M.Pd

PROGRAM STUDI PEMIKIRAN POLITIK ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan serta
kesempatan sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tanpa
pertolongan-Nya tentulah pemakalah tidak dapat menyelesaikan makalah ini.
Selawat serta salam juga pemakalah ucapkan kepada baginda Rasulullah
SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan ke zaman berilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat sekarang ini.
Terima kasih pemakalah ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-
teman yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami
memohon ide atau gagasan yang sifatnya membangun dari pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya pemakalah ucapkan terima kasih.

Batusangkar, November 2023

Penulis
PEMBAHASAN

A. Pengertian Variabel Random


Variabel random (peubah acak) adalah variabel yang memberi
nilai numerik yang dihubungkan dengan hasil yang random dari
eksperimen/percobaan, dimana satu (dan hanya satu) nilai numerik di
pasangkan untuk tiap titik sampel. (Gunawan Santosa, 2004: 37)
Variabel random atau variabel acak adalah variabel yang nilai-
nilainya ditentukan oleh kesempatan atau variabel yang dapat bernilai
numerik yang didefinisikan dalam suatu ruang sampel. Misalnya,
pelemparan sebuah dadu sebanyak 6 kali maka munculnya angka 1
sebnyak 0, 1, 2, 3, 4, 5, atau 6 kali merupakan suatu kesempatan.
Variabel random ada dua , yaitu variabel random diskrit dan
variabel random kontinu. (Hasan, 2003: 42)

B. Variabel Randon Diskrit dan Variabel Random Kontinu


1. Variabel Random Diskrit
Variabel random diskrit adalah variabel random yang tidak
mengambil seluruh nilai yang ada dalam sebuah interval atau
variabel yang hanya memiliki nilai tertentu. Nilainya merupakan
bilangan bulat dan asli, tidak berbentuk pecahan. Variabel random
diskrit jika digambarkan pada sebuah garis interval, akan berupa
sederetan titik-titik yang terpisah.

Contoh:
1) Banyaknya bermunculan sisi muka atau amgka dalam
pelemparan sebuah koin (uang logam).
2) Jumlah anak dalam sebuah keluarga.
Jika nilai yang mungkin dari variabel random X, yaitu
himpunan hasil pemetaan adalah R x, berhingga atau tak berhingga,
tetapi terbilang (himpunan terbilang adalah himpunan yang semua
anggotanya dapat disebut satu per satu) maka X disebut suatu
variabel random diskrit. Dengan demikian, X dapat menagambil
nilai dari:
x 1, x 2, x 3, ..., x n atau
x 1, x 2, x 3, ..., x n, x n+1 , ... dengan x ∈ R

Contoh Soal:
Dua buah kotak masing-masing berisi 4 bola yang bertuliskan
angka 1, 2, 3, 4. Dari kotak I dan II masing-masing diambil sebuah
bola secara random. Tentukan nilai dari variabel random yang
menyatakan jumlah kedua angka pada bola yang terambil!

Penyelesaian:
Dari pengambilan bola pada kotak I dan II, diperoleh titik sampel
sebanyak 16. Jika Y menyatakan jumlah kedua angka pada bola
yang terambil maka:
Y (1, 1) = 2
Y (1, 2) = 3
Y (1, 3) = 4
Dan seterusnya
Sehingga, daerah hasil dari variabel random Y adalah
R y = {2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}

2. Variabel Random Kontinu


Variabel random kontinu adalah variabel random yang
mengambil seluruh nilai yang ada dalam sebuah interval atau
variabel yang dapat memiliki nilai-nilai pada suatu interval
tertentu. Nilainya dapat merupakan bilangan bulat maupun
pecahan. Variabel random kontinu jika digambarkan pada sebuah
garis interval, akan berupa sederetan titik yang bersambung
membentuk suatu garis lurus sebagai berikut.

Nilai variabel random kontinu dapat terjadi di mana pun interval


itu.
Contoh:
1) Usia penduduk suatu daerah
2) Panjang beberapa helai kain
Jika nilai yang mungkin dari variabel random X (hasil dari
X) merupakan semua nilai dalam suatu interval atau banyaknya
hasil pemetaan tak terbilang, maka X disebut variabel random
kontinu. Misal, daerah hasil dari variabel random kontinu X adalah
Rx = {X : 0 ≤ x≤ 1, x bilangan real }
Rx = {Y : - ~ < y < ~, y bilangan real}

Contoh soal:
Pada label kawat baja, tertulis diameter 2± 0,0005 mm.
Tentukan nilai dari variabel random yang menunjukkan diameter
kawat tersebut!
Penyelesaian:
Type equation here .Diameter kawat baja tidak boleh kurang dari 2
– 0,0005mm = 1,9995 mm dan tidak boleh lebih dari 2 + 0,0005
mm = 2,0005 mm, sehingga daerah hasil dari variabel random X
adalah R x = ( X: 1,9995 ≤ x ≤ 2,0005, x bilangan real)
C. Pengertian Teori Teoritis
Distribusi teoritis atau distribusi probabilitas teoritis adalah
suatu daftar yang disusun berdasarkan probabilitas dari peristiwa-
peristiwa bersangkutan. Frekuensi dari distribusi itu diperoleh melalui
perhitungan-perhitungan karena itu distribusi teoritis dapat pula
diartikan sebagai dstribusi yang frekuensinya diperoleh secara
matematis (perhitungan). (Hasan, 2002: 44)

Contoh soal:

Sebuah mata uang logam dengan permukaan I = A dan


permukaan II = B dilemparkan keatas sebanyak 3 kali. Buat distribusi
teoritisnya dan gambarkan grafiknya!

Penyelesaian:

Dari pelemparan tersebut akan diperoleh ruang sampel dengan anggota


sebanyak

8 (n = 8), yaitu:

S = {AAA, AAB, ABA, BAA, ABB, BBA, BAB, BBB}

Jika X merupakan jumlah munculnya permukaan I (A) maka:

1. Untuk AAA, didapat X = 3


2. Untuk BBB, didapat X = 2
3. Untuk ABA, didapat X = 2
4. Untuk BAA, didapat X = 2
5. Untuk ABB, didapat X = 1
6. Untuk BBA, didapat X = 1
7. Untuk BAB, didapat X = 1
8. Untuk BBB, didapat X = 0

Dengan demikuan X = (0, 1, 2, 3), dimana n(s) = 8: n(0) = 1, n(1) = 3,


n(2) = 3, n(3) = 1
Untuk X = 0

n(0) 1
Maka P(X)= = = 0, 125
n (s ) 8

Untuk X = 1

n(0) 3
Maka P(X) = = = 0, 375
n (s ) 8

Untuk X = 2

n(0) 3
Maka P(X) = = = 0, 375
n (s ) 8

Untuk X = 3

n(0) 1
Maka P(X) = = = 0,125
n (s ) 8

Maka distribusi teoritisnya adalah seperti table berikut:

HADIL PELEMPARAN SEBUAH MATA UANG

LOGAN SEBANYAK 3 KALI

X P(X)
0 0,125
1 0,375
2 0,375
3 0,125
Jumlah 1,000

Grafik batangnya adalah:

P(X)
X
0 1 2 3

D. Distribusi Teoritis Diskrit


Distribusi teoritis diskrit adalah suatu daftar atau distribusi dari
semua nilai variabel random diskrit dengan probabilitas terjadinya
masing-masing nilai tersebut
Distribusi yang tergolong ke dalam distribusi teoritis diskrit antara
lain:
1. Distribusi bimodal
2. Distribusi hipergeometrik
3. Distribusi poisson
Misalkan X adalah variabel random diskrit dari ruang sampel
S. Suatu fungsi f dikatakan merupakan funsi probabilitas atau
distribusi dari variabel random diskrit (distribusi teoritis diskrit)jika
memenuhi syarat:
1. f(x) ≥ 0, x ∈ R
2. f(x) = 1
3. P(X = x ) = f(x) (Hasan, 2002: 47)
Contoh soal:
1. Didalam sebuah kotak terdapat 4 bola biru 2 bola kuning. Secara
acak diambil 3 bola. Tentukan distribusi probabilitas X, jika X
menyatakan banyaknya bola kuning yang terambil!
Penyelesaian:
Jika titik sampel adalah
6 6! 6! 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 120
c3 = = = = = 20
3! ( 6−3 ) ! 3! .3 ! 1 x 2 x 3 .1 x 2 x 3 6

Banyak cara mendapatkan bola kuning adalah c 2x


4
Banyak cara mendapatkan bola biru adalah c 3− x
Distribusi probalitasnya dinyatakan dengan:
2 4
C x C 3−x
P(X = x ) = f(x) = 6
C3
x=<3
x = 0, 1, 2
Untuk X = 0
2 4
C0 C3 −0
P(X = 0 ) = 6
C3

2 2! 2! 1x 2 4 4! 4!
C0 = = =
0 ! ( 2−0 ) ! 0 ! .2 ! 1 x 2 = 1, C3 =
3! ( 4−3 ) ! = 3! .1 !
1x 2x 3x 4
= =4
1 x 2 x 3 .1

6 6! 6! 1x 2x 3x 4 x5 x6
C3 = =
3! ( 6−3 ) ! 3! .3 ! = 1 x 2 x 3 .1 x 2 x 3 = 20
1. 4−0 4
= = = 0,2
20 20
Untuk X = 1
2 4
C1 C3−1
P(X = 1 ) = 6
C3

2 2! 2! 1x 2 2
C1 = =
1! ( 2−1 ) ! 1! . 1 !
= 1 .1
= 1=2

2. 4−1 6
= 20
= = 20
= 0.3

Untuk X = 2
2 4
C2 C3−2
P(X = 2 ) = 6
C3

2 2! 2! 1x 2 2
C2 =
2! ( 2−2 ) ! 2! . 0 ! 1 x 2 = 2 = 1
= =

1. 4−2 2
= = = 0,1
20 20
Distribusi probabilitasnya adalah
X 0 1 2
P(X) 0,2 0,3 0,1

2. Sebuah kotak berisi 8 telur, terdapat diantaranya 4 telur busuk.


Yunus telah membeli 3telur secara acak. Jika X menyatakan banyak
telur busuk yang dibeli yunus, tulislah tabel probabilitas untuk X.
Penyelesaian:
N=8
Busuk = 4
Tidak busuk 8-4 = 4
Busuk = x
Tidak busuk = 3 – x
8 8! 8! 1x 2x 3x 4 x5 x6 x 7 x8 x
n(s) = C 3 = 3! ( 8−3 ) ! = 3! .5 ! = 1 x 2 x 3 .1 x 2 x 3 x 4 x 5 = 56

4 4
C0 C 3 1. 4 4
P (X = 0) = 8 = =
C 3
56 56
4 4
C1 C 2 4 . 6 24
P (X - 1) = = =
56 56 56
4 4
C2 C 1 4 . 6 24
P (X - 2) = = =
56 56 56
4 4
C3 C 0 4 . 1 4
P (X - 3) = = =
56 56 56

X 0 1 2 3 Jumlah
P(X) 4 24 24 4 56
=1
56 56 56 56 56

E. Distribusi Teoretis Kontinu


Distribusi teoretis kontinu adalah suatu daftar atau distribusi
dari semua nilai variabel random kontinu dengan probabilitas
terjadinya masing-masing nilai tersebut. Minsalkan x adalah variabel
random kontinu dari ruang sampel s. suatu fungsi f dikatakan
merupakan fungsi probalitas atau distribusi probabilitas variabel
random kontinu x, jika memenuhi syarat:
a) f(x) ≥ 0, x€ Rx

b) ∫ f ( x ) dx =1

c) p(a < X < b) =∫ f ( x ) dx


a

Distribusi yang tergolong distribusi teoretis kontinu, antara lain:

1) distribusi normal
2) distribusi x 2
3) distribusi F,
4) ditribusi t.

distribusi probabilitas dari variabel random kontinu disebut


juga densitas atau fungsi (fungsi kepadatan) dari variabel random
tersebut.

Contoh soal:

Suatu variabel random kontinu X yang memiliki nilai antara


X=1 dan X=3 memiliki fungsi densitas yang dinyatakan oleh
2 ( 1+ x )
f(x) =
21
tentukan nilai p ( X< 2)!
Penyelesaian :
P(X < 2) = p(1 < X < 2)
2
2(1+ x )
=∫ dx
1 21
[ ] [ ] [ ]
2 2 2 2
x 1+1 x2 x2
= ∫ 1+ X= −x = −x = +x
1
1+1 1 2 1 2 1

[ ]
2
1 x2
= +x
21 2 1

[ ] [ ]
2 2
= 1 22 12
+2 - +1
21 2 1 2 1

[ ] [ ]
2 2
1 4 1
=
+2 - +1
21 2 1 2 1

= ( )( )
1 4 2 1 1
+ - +
21 2 2 2 2

21 ( 2 2 )
1 6 2
= −

1 4
= .
21 2
4
= = 0,095
42
PENUTUP

A. Kesimpulan
Variabel random (peubah acak) adalah variabel yang
memberi nilai numerik yang dihubungkan dengan hasil yang
random dari eksperimen/percobaan, dimana satu (dan hanya satu)
nilai numerik di pasangkan untuk tiap titik sampel. Variabel
random atau variabel acak adalah variabel yang nilai-nilainya
ditentukan oleh kesempatan atau variabel yang dapat bernilai
numerik yang didefinisikan dalam suatu ruang sampel.
Variabel random diskrit adalah variabel random yang tidak
mengambil seluruh nilai yang ada dalam sebuah interval atau
variabel yang hanya memiliki nilai tertentu. Variabel random
kontinu adalah variabel random yang mengambil seluruh nilai yang
ada dalam sebuah interval atau variabel yang dapat memiliki nilai-
nilai pada suatu interval tertentu.
Distribusi teoritis atau distribusi probabilitas teoritis adalah
suatu daftar yang disusun berdasarkan probabilitas dari peristiwa-
peristiwa bersangkutan. Distribusi teoritis diskrit adalah suatu
daftar atau distribusi dari semua nilai variabel random diskrit
dengan probabilitas terjadinya masing-masing nilai tersebut.
Distribusi teoretis kontinu adalah suatu daftar atau distribusi dari
semua nilai variabel random kontinu dengan probabilitas
terjadinya masing-masing nilai tersebut.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan makalah yang telah di buat
pemakalah, makalah ini sangat minim pembahasannya, hanya
sekedar konsep-konsep dasar saja, untuk lebih mendalami materi
ini carilah referensi yang lebih banyak

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Materi Statistik 1. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasan, Iqbal. (2003). Pokok-Pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Pt Bumi Aksara

Santosa, gunawan. (2004). Statistik. Yogyakarta: Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai