Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fatia Vera Putri Jihan

NIM : 041706065

Tugas 1 – Riset Operasi.

1. Sebutkan dan jelaskan hubungan antara peristiwa satu dengan peristiwa yang lain dalam
probabilitas! Berikan contohnya!

Jawab :

Hubungan antara peristiwa satu dan yang lain dapat bersifat:


a. Hubungan Mutually Exclusive
Hubungan ini terjadi apabila suatu peristiwa yang mengakibatkan peristiwa lain tidak
akan terjadi.
Misalnya :
Dalam sebuah pertandingan sepak bola antara tim Indonesia dengan Malaysia. Jika
tim Indonesia menang, maka tidak mungkin tim Malaysia juga menang, begitu pula
sebaliknya. Jika tim Malaysia menang, maka tim Indonesia tidak menang.

Hubungan ini ditunjukkan dengan rumus :


Probabilitas peristiwa A & B terjadi bersama-sama :
P (A dan B) = 0
Probabilitas terdapat salah satu dar peristiwa A atau B yang terjadi:
P (A atau B) = PA + PB

b. Hubungan Independen
Kalau peristiwa A terjadi, peristiwa B boleh terjadi dan boleh juga tidak terjadi.
Kalau peristiwa B terjadi, peristiwa A boleh terjadi dan boleh juga tidak terjadi. Itu
berarti tidak mengikat dan boleh terjadi dengan bebas.
Misalnya :
Seorang investor BEJ melakukan dua transaksi. Berapakah probabilitas bahwa kedua
transaksi tersebut adalah transaksi jual saham?
Penyelesaiannya sebagai berikut :

Peristiwa Transaksi 1 Transaksi 2


1 Jual Jual
2 Jual Beli
3 Beli Jual
4 Beli Beli
Ada 4 kemungkinan hasil, serta peristiwa keduanya adalah jual ada 1, Maka
probabilitasnya adalah ¼, yang diperoleh dari ½ x ½ = ¼

Hubungan probabilitas ini ditunjukkan


dalam rumus :

P ( A dan B ) = P ( A ) x P ( B )
c. Hubungan Conditional
Dalam hubungan conditional atau bersyarat, terjadinya suatu peristiwa didahului oleh
peristiwa prasyarat.
Misalnya : Peristiwa B hanya bias terjadi jika terjadi peristiwa A, maka terlebih
dahulu harus kita bedakan 2 macam probabilitas:
PA = probabilitas terjadinya peristiwa A, atau peristiwa yang pertama
P(B/A) = probabilitas terjadinya peristiwa B setelah peristiwa A terjadi

Rumus untuk mencari prob. B


PB = PA x P(B/A)

Contoh : penelitian terhadap 100 tamatan SLTP tentang jenis kelamin dan hasil ujian
dalam pelajaran biologi yang mereka peroleh adalah sbb:

Nilai biologi (A)


A1 (< 6) A2 (≥ 6) Jumlah
Jeis kelamin (B)

B1 (pria) 25 45 70

B2 (wanita) 20 10 30

Jumlah 45 55 100

Disini kita mempunyai 2 sifat klasifikasi ,yakni jenis keamin (B) dan Nilai (A). dari
data tersebut maka:
P (B1) = P (B1A1) + P (B1A2) = 25/100 + 45/100 = 70/100
P (B2) = P (B2A1) + P (B2A2) = 20/100 + 10/100 = 30/100
Demikian pula
P (A1) = P (A1B1) + P (A1B2) = 25/100 + 20/100 = 45/100
P (A2) = P (A2B1) + P (A2B2) = 45/100 + 10/100 = 55/100

Probabilitas dinamakan marginal probability.


Jadi, berapakah probabilitasnya bahwa tamatan yang mendapatkan nilai kurang dari
6 adalah anak perempuan? . ini adalah sama dengan probabilitas bersyarat dari B2
(anak wanita) kalau telah diketahui nilainya kurang dari 6 (A1)

P (B2/A1) = P (A1B2) / P (A1) = 20/100 : 45/100 = 20/45

Jadi, P(A1B1) = P (A1) . P (B2/A1) = 45/100 x 20/45 = 20/100


2. Sebut dan jelaskan apa yang dimaksud dengan Distribusi Binomial, dan berikan
contohnya!

Jawab :

Distribusi Binomial adalah distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan


dalam n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil
percobaan memiliki probabilitas p.
Biasanya Distribusi Binomial digunakan apabila :
a) Percobaan dilakukan sebanyak n kali.
b) Setiap kali percobaan mempunyai dua kemungkinan hasil.
c) Kemungkinan hasil dari masing-masing percobaan sama.
d) Hasil yang diperoleh pada percobaan pertama tidak akan mempengaruhi hasil yang
diperoleh pada percobaan-percobaan yang lain (saling independen).

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

n! x n− x
P( X ,n ) = x ! ( n−x ) !
.P .Q

Contoh :
Misalkan kita mempunyai satu buah koin yang terdiri atas dua sisi, depan dan belakang.
Misalkan kita mengundi sebanyak 10 kali. Pada undian pertama, kemungkinan hasilnya
hanya sisi depan atau sisi belakang. Pada undian kedua, kemungkinan hasilnya hanya sisi
depan atau sisi belakang. Demikian seterusnya. Setiap kali mengundi, kemungkinan
hasilnya sama, hanya dua yaitu sisi depan atau sisi belakang. Dari sepuluh kali
percobaan, berapa peluang sisi depan muncul sebanyak dua kali?
Diketahui:
Jumlah percobaan = n = 10.
Peluang sukses = peluang munculnya sisi depan dalam setiap percobaan = p = 0.5.
Peluang gagal = peluang tidak munculnya sisi depan dalam setiap percobaan = q = 1-p =
0.5.
Ditanyakan:
Dari sepuluh kali percobaan, berapa peluang sisi depan muncul sebanyak dua kali? Atau
P (X = 2) -> Yang ditanyakan adalah peluang munculnya sisi depan maka kejadian yang
dianggap sukses adalah jika sisi depan muncul ketika diundi.
Jawaban:

10 ! 2 10−2
P(X =2)= (0.5) (1−0.5) =0.0439
( 10−2 ) ! 2 !
3. Diketahui:
Sebuah kotak berisi 8 kelereng berwarna merah dan 8 kelereng berwarna putih. Ambilah
2 kelereng berturut-turut secara acak, buatlah tabel probabilitas pengambilan kelereng
tersebut, sampai kelereng dalam tersebut habis!

Jawab :

Jumlah kelereng tanpa Peluang


pengembalian
16 2/16
14 2/14
12 2/12
10 2/10
8 2/8
6 2/6
4 2/4
2 2/2

4. Sebut dan jelaskan apa yang dimaksud dengan Kurva Normal, dan berikan contohnya!

Jawab :

Kurva normal yaitu kurva yang belahan kirinya simetri dengan belahan bagian kanan.
Kadang-kadang dikatakan seperti bel yang ditelungkupkan. Kurva normal biasanya
digunakan untuk menggambar data yang bersifat continous atau sinambung, misalnya
berat beras dapat dihitung dalam pecahan kilogram. Akan tetapi, memang kadang-
kadang dapat digunakan pada discrete, tetapi perlu penyesuaian.
Kurva normal ini luasnya sebanyak 100% sehingga bagian kirinya = 50% dan bagian
kanannya = 50%. Di samping itu, dalam kurva normal terjadi ketentuan sebagai berikut :
- Banyaknya data yang besarnya antara µ - σ sampai dengan µ + σ = 68%
- Banyaknya data yang besarnya antara µ - 2σ sampai dengan µ + 2σ = 95%, dan;
- Banyaknya data yang besarnya antara µ - 3σ sampai dengan µ + 3σ = 99%.

Contoh :
Suatu perusahaan memiliki pelanggan yang jumlahnya sangat banyak. Omzet penjualan
kepada setiap pelanggan itu setiap beli rata-rata Rp 115.000.000 dengan devisi
standartnya Rp 15.000.000
Kita akan mencari berapa persenkah pelanggan yang dapat menghasilkan omzet antara
Rp 125.000.000 sampai dengan Rp 155.000.000?
Gunakan data dalam contoh untuk membuat persamaan garis Y dan mencari luas di
bawah lengkung dengan menggunakan integral terbatas antara Rp 125.000.000 sampai
dengan Rp 155.000.000 (untuk mempermudah, disingkat menjadi 125 sampai 155) dari
persamaan itu.
125 125

∫ Y = ∫ √2 π1 I 5 e−½[( X−115)/15] =0,2476


2

155 155

Presentase pelanggan yang omzetnya antara Rp 125.000.000 sampai dengan Rp


155.000.000 dicari dengan integral. Berarti pelanggan yang menghasilkan omzet
penjualan perusahaan antara Rp 125.000.000 sampai dengan Rp 155.000.000 sebanyak
0,2576 atau 24,76%.

5. Sebut dan jelaskan penggunaan Tabel Z untuk mencari Luas Kurva Normal!

Jawab :

Untuk menghitung dengan tabel kurva normal ini, sebelumnya nilai X harus diubah
menjadi Z. Pada kurva normal dengan skala ini, nilai µ dianggap = 0 dan nilai σ
dianggap = 1. Jadi, nilai Z dapat dicari dengan rumus :

X−μ
Z= σ

Apabila nilai X lebih besar dari rata-rata (µ), nilai Z positif. Kalau X lebih kecil dari µ, nilai Z akan
negatif.
Berdasarkan nilai Z, kita dapat menghitung luas kurva normal antara Z = 0 (pada mean atau
rata-rata, mula-mula = µ) sampai dengan nilai Z pada titik yang kita kehendaki.

Anda mungkin juga menyukai