Anda di halaman 1dari 7

Nama: Hasna’ Muallifatunnafiah

Kelas: XII MIPA 1

Distribusi Binomial
Sering dalam berbagai macam permasalahan peluang hanya memiliki dua kemungkinan hasil atau dapat
disederhanakan menjadi dua kemungkinan. Sebagai contoh, ketika suatu koin dilempar, maka kita akan
mendapat angka atau gambar. Ketika seorang bayi lahir, maka seorang bayi tersebut merupakan bayi laki-
laki atau perempuan. Dalam permainan bola basket, tim yang bermain bisa menang atau kalah. Keadaan
benar/salah tersebut dapat dijawab dengan dua cara, yaitu benar atau salah. Kondisi-kondisi lainnya dapat
disederhanakan untuk menghasilkan dua kemungkinan. Sebagai contoh, suatu pengobatan medis dapat
diklasifikasikan sebagai efektif atau tidak efektif, tergantung hasilnya. Seseorang dapat dikategorikan
memiliki tekanan darah normal atau tidak normal, tergantung dari pengukuran tekanan darahnya.
Pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda, walaupun memiliki empat atau lima pilihan jawaban, dapat
diklasifikasikan menjadi benar atau salah. Kondisi-kondisi yang telah dicontohkan tersebut dinamakan
percobaan binomial.

Pada pembahasan ini kita akan membahas beberapa hal mengenai distribusi binomial, yaitu:

Percobaan binomial merupakan suatu percobaan yang memenuhi empat syarat berikut:

Terdapat n kali percobaan.

Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua kemungkinan, atau hasil yang diperoleh dapat
disederhanakan menjadi dua kemungkinan. Hasil yang diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai hasil
yang sukses atau gagal.

Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.

Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.

Suatu percobaan binomial dan hasilnya memberikan distribusi peluang khusus yang disebut
sebagai distribusi binomial.

Hasil-hasil percobaan binomial dan peluang yang bersesuaian dari hasil tersebut dinamakan distribusi
binomial.

Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan sebagai hasil yang sukses atau gagal.
Sebagai contoh, jawaban benar suatu pertanyaan pilihan ganda dapat diklasifikasikan sebagai hasil yang
sukses, sehingga pilihan jawaban lainnya merupakan jawaban yang salah dan diklasifikasikan sebagai hasil
yang gagal. Notasi-notasi yang umumnya digunakan dalam percobaan binomial dan distribusi binomial
adalah sebagai berikut.
Notasi Keterangan

P(S) Simbol untuk peluang sukses.

P(F) Simbol untuk peluang gagal.

P Peluang sukes.

Q Peluang gagal.

  P(S) = p dan P(F) = 1 – p = q

N Banyaknya percobaan

X Banyaknya sukses dalam n kali percobaan

Perhatikan bahwa 0 ≤ X ≤ n dan X = 0, 1, 2, 3, …, n.

Peluang sukses dalam percobaan binomial dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

Rumus Peluang Binomial

Dalam suatu percobaan binomial, peluang untuk mendapatkan tepat X sukses dalam npercobaan adalah

Untuk mengetahui bagaimana ilustrasi dari rumus peluang binomial tersebut bermula, perhatikan Contoh 1
berikut. Secara formal, suatu eksperimen dapat dikatakan eksperimen binomial jika memenuhi empat
persyaratan:

1.      Banyaknya eksperimen merupakan bilangan tetap (fixed number of trial)

2.      Setiap ekperimen selalu mempunyai dua hasil ”Sukses” dan ”Gagal”. Tidak ada ‟daerah abu-abu‟.
Dalam praktiknya, sukses dan gagal harus didefinisikan sesuai keperluan, Misal:

 Ø  Lulus (sukses), tidak lulus (gagal)

 Ø  Setuju (sukses), tidak setuju (gagal)

 Ø  Barang bagus (sukses), barang sortiran (gagal)

 Ø  Puas (sukses), tidak puas (gagal)


3.      Probabilitas sukses harus sama pada setiap eksperimen.

4.      Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lain, artinya satu eksperimen

   tidak boleh berpengaruh pada hasil eksperimen lainnya.

 Untuk membentuk suatu distribusi binomial diperlukan dua hal:

1.      Banyaknya/jumlah percobaan/kegiatan;

2.      Probabilitas suatu kejadian baik sukses maupun gagal.

 Distribusi probabilitas binomial dapat dinyatak sebagai berikut:

Dalam sebuah percobaan Bernoulli, dimana p adalah probabilitas “sukses” dan q = 1 – p adalah
probabilitas gagal, dan jika X adalah variabel acak  yang menyatakan sukses.

    Rumus :
Contoh:

1.      Dadu dilempar 3 kali, diharapkan keluar angka 3 sebanyak 2 kali.

      dapat ditulis -> b( 2 , 3 , 1/6 )

2.      Probabilitas seorang bayi tidak di imunisasi polio adalah 0,1 (p). Pada suatu hari di Puskesmas “X”
ada 4 orang bayi. Hitunglah peluang dari bayi tersebut 3 orang belum imunisasi polio. Jadi, di dalam
kejadian binomial ini dikatakan b (x=3, n=4, p=0,1) -> b (3, 4, 0,1) 

     Rumus untuk b (x,n,p) adalah:


     P (x)=       n!               P^x . (1-p)^(n-x)
                 x! (n-x)!
            =       4!                0,1^3 . (1 – 0,1)^(4 – 3)
                3! (4-3)!
            = 4.3.2.1            0,1^3 .  0,9^1
               3.2.1 (1)

            = 0,0036

3.      Pelemparan sekeping uang logam 3 kali.

Hitunglah probabilitas munculnya gammbar:

A)    2 kali?

B)    Sekurang-kurangnya 2 kali?

C)    Paling banyak 2 kali?


Jawab:

x  =  peristiwa sukses munculnya gambar

p  =  probabilitas munculnya gambar ½

A)     p (x = 2) = 3 C 2 .(1/2 )2 . ( 1/2 )3-2 

                =  3!         . ( 1/2)2 . (1/2)1


                   2.! (3-2)!        

                = 3.2.1   . (1/2) 2+1


                    2! 1    

                = 3 .(1/2)3

                = 3. 1/8

                = 3/8

B)    P (x > 2)  = p (x = 2) + p (x = 3)

p (x = 3)  = 3 C 3 .(1/2 )3 . ( 1/2 )3-3

    =  3!         . ( 1/2)3 . (1/2)0


        3.! (3-3)!       

                = 3!    . (1/2)3 .1
                   3!0!    

    = 1. 3/8 .   = 1/8

P (x > 2)  = 3/8 + 1/8 = 4/8 = 1/2

C)    P (x > 2)  = p (x = 0) + (x = 1) + p (x = 2)

   = 1/2 = 4/8

   = 1 - 4/8 = 4/8

   = 4/8 + 3/8

   = 7/8
 Rata-rata dan ragam distribusi binomial
Rata – rata μ = n . p
Ragam σ2 = n . p . q
n : ukuran populasi
p : peluang berhasil dalam setiap ulangan
q : peluang gagal, dimana q = 1-p dalam setiap ulangan

Contoh:

Rata – rata dan Ragam Distribusi Binomial :


Untuk b (5; 5, 20) dimana x = 5, n = 5 dan p = 0.20
q = 1-p ; q = 1-0.20 = sehingga q = 0.80
maka : m = 5 x 0.20 = 1
s2 = 5 x 0.20 x 0.8

    = 0.80
s   = Ö 0.80

    = 0.8944.

Contoh 1: Melempar Koin

Suatu koin dilempar sebanyak tiga kali. Tentukan peluang mendapatkan tepat dua angka.

Pembahasan Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melihat ruang sampelnya. Ruang sampel dari
pelemparan satu koin sebanyak tiga kali adalah

S = {AAA, AAG, AGA, GAA, GGA, GAG, AGG, GGG}

Dari ruang sampel, kita dapat melihat bahwa ada tiga cara untuk mendapatkan tepat dua angka, yaitu AAG,
AGA, dan GAA. Sehingga peluang kita mendapatkan tepat dua angka adalah 3/8 atau 0,375.

Dengan melihat kembali Contoh 1 dari sudut pandang percobaan binomial, maka contoh tersebut
memenuhi keempat kriteria percobaan binomial.

Terdapat tiga kali percobaan.

Setiap percobaan hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu angka (A) atau gambar (G).

Hasil dari masing-masing percobaan saling bebas (hasil dari suatu pelemparan tidak mempengaruhi hasil
pelemparan lainnya).

Peluang percobaan sukses (angka) adalah ½ di setiap percobaannya.

Dalam kasus ini, n = 3, X = 2, p = ½, dan q = ½. Sehingga dengan mensubstitusi nilai-nilai tersebut ke
dalam rumus, kita mendapatkan
Jawaban tersebut sama dengan jawaban kita sebelumnya yang menggunakan ruang sampel.

Contoh 1 tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan rumus peluang binomial. Pertama, perhatikan
bahwa terdapat tiga cara untuk mendapatkan tepat dua angka dan satu gambar dari delapan kemungkinan.
Ketiga cara tersebut adalah AAG, AGA, dan GAA. Sehingga, dalam kasus ini banyaknya cara kita
mendapatkan dua angka dari pelemparan koin sebanyak tiga kali adalah 3C2, atau 3. Secara umum, banyak
cara untuk mendapatkan X sukses dari n percobaan tanpa memperhitungkan urutannya adalah

Ini merupakan bagian pertama rumus binomial. (Beberapa kalkulator dapat digunakan untuk menghitung
kombinasi tersebut).

Selanjutnya, masing-masing sukses memiliki peluang ½ dan muncul sebanyak dua kali. Demikian juga
masing-masing gagal memiliki peluang ½ dan muncul sekali. Sehingga akan memberikan,

pada rumus binomial. Sehingga apabila masing-masing percobaan sukses sukses memiliki peluang p dan
muncul X kali serta peluang gagalnya adalah q dan muncul n – X kali, maka dengan menuliskan peluang
percobaan sukses kita akan mendapatkan rumus binomial.

B.      Distribusi Binomial Negatif


Suatu distribusi binomial negatif dibentuk oleh suatu eksperimen yang memenuhi kondisi-kondisi berikut:

Eksperimen terdiri dari serangkaian percobaan yang saling bebas, setiap percobaan (trial) hanya dapat
menghasilkan satu dari dua keluaran yang mungkin, sukses atau gagal.

Probabilitas sukses p, dan demikian pula probabilitas gagal q = 1 - p selalu konstan dalam setiap percobaan
(trial)                                               

Eksperimen terus berlanjut (percobaan terus dilakukan) sampai sejumlah total k sukses diperoleh, dimana k
berupa bilangan bulat tertentu. Jadi pada suatu eksperimen binomial negatif, jumlah suksesnya tertentu
sedangkan jumlah percobaannya yang acak.

Distribusi Binomial Negatif, bila percobaan bebas berulang dapat menghasilkan sebuah sukses dengan
probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q = 1 – p, maka distribusi probabilitas dari variabel acak X.

C.      Ciri-ciri Distribusi Binomial

1.      Ciri pertama distribusi binomial adalah bila jumlah n tetap dan p kecil maka distribusi yang
dihasilkan akan miring ke kanan dan bila p makin besar maka kemiringan akan berkurang dan bila p
mencapai 0,5 maka distribusi akan menjadi simetris. Bila p lebih besar dari 0,5, maka distribusi yang
dihasilkan akan miring ke kiri.
2.      Ciri kedua nya adalah bila p tetap dengan jumlah n yang makin besar maka akan dihasilkan distribusi
yang mendekati distribusi simetris.

3.      Percobaan diulang sebanyak n kali.

4.      Hasil setiap ulangan dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas, misal :

“BERHASIL” atau “GAGAL”;

“YA” atau “TIDAK”;

“SUCCESS” or “FAILED”.

5.      Peluang berhasil / sukses dinyatakan dengan p dan dalam setiap ulangan nilai p tetap. Peluang gagal
dinyatakan dengan q, dimana q = 1-p.

6.      Setiap ulangan bersifat bebas (independen) satu dengan lainnya.

7.      Percobaannya terdiri atas n ulangan (Ronald.E Walpole)

8.      Nilai n < 20 dan p > 0.05

Anda mungkin juga menyukai