Anda di halaman 1dari 10

Nama : Alfian Syarif Hidayatullah

kelas : XII MIA 3

Materi Distribusi Binomial


Apa itu distribusi Binomial ?

Suatu percobaan sering terdiri atas beberapa usaha, tiap usaha dengan dua kemungkinan hasil
yang dapat diberi nama sukses atau gagal. Distribusi Bernoulli bersumber dari percobaan
Bernoulli, contohnya adalah pelemparan satu buah mata uang logam, dimana terdapat 2
kemungkinan hasil yang bisa diperoleh dari satu kali pelemparan, yaitu Angka dan Gambar. 

Distribusi bernoulli adalah kasus khusus dari Distribusi Binomial. Proses Bernoulli harus
memenuhi syarat diantaranya adalah : percobaan terdiri atas n usaha yang berulang, tiap usaha
memberi hasil yang dapat dikelompokkan menjadi sukses atau gagal, peluang sukses dinyatakan
dengan p tidak berubah dari usaha yang satu ke yang berikutnya dan tiap usaha bebas dengan
usaha lainnya. Pada distribusi binomial terdapat n kali percobaan sedangkan pada distribusi
bernoulli hanya 1 kali percobaan. 

Dengan demikian, setiap distribusi binomial adalah distribusi dari penjumlahan n percobaan
bernoulli masing-masing dengan p yang sama. Variabel random X yang mengikuti distribusi
binomial dinotasikan dengan  X∼B(n,p), maka notasi pada distribusi bernoulli adalah X∼B
(1,p)  atau hanya ditulis  X∼B(p) saja.          

Ciri-ciri Distribusi Binomial

Distribusi binomial memiliki beberapa ciri khusus, yaitu:

 Percobaan dilakukan berulang sebanyak n kali.


 Peluang berhasil dinyatakan sebagai p, sedangkan peluang gagal sebagai q, dimana p =
1-q.
 Jika n tetap serta p kecil atau <0,5, maka distribusinya miring ke kanan.
 Jika p tepat 0,5 distribusi simetris.
 Jika p>0,5 distribusi miring ke kiri.
 Apabila p bernilai tetap, sedangkan n makin besar maka distribusinya mendekati
distribusi simetris.
 Keluaran eksperimen hanya memiliki 2 (dua) kategori, contoh: berhasil & gagal, ya &
tidak.

Setiap percobaan memiliki sifat independen (bebas) satu dengan lainnya

Perhitungan distribusi binomial pada umumnya dilakukan pada percobaan dengan kemungkinan
sukses mulai dari nol mutlak (semua gagal) hingga sukses total (semua sukses).
Dimana jumlah kesuksesan maksimal pada distribusi normal akan bernilai sama dengan
besaran n (jumlah eksperimen). Pada soal distribusi binomial normal, besarnya rata-rata (mean)
serta varians juga dapat dicari dengan mudah.

Jenis Distribusi Binomial Khusus


Karena dalam beberapa kasus distribusi binomial memiliki faktor penentu yang berbeda dari
kondisi normal, maka muncul beberapa jenis distribusi binomial khusus. Jenis distribusi
binomial khusus diantaranya adalah:

1. Distribusi Binomial Negatif

distribusi binomial merupakanpercobaan yang terdiri atas ulangan-ulangan dengan pemulihan


yang mempunyai dua kemungkinan. Sekarang, kita akan mencoba suatu percobaan yang mirip
dengan binomial, tetapi dengan pengulangan yang terus-menerus sampai terjadi
sejumlah keberhasilan tertentu. Jadi, alih-alih menentukan probabilitas sebanyak x
keberhasilan dalam n ulangan yang ditetapkan sebelumnya. Distribusi probabilitas
semacam ini dikenal sebagai distribusi binomial negatif yang dinotasikan dengan
b*(x : n : p).

Bila x menyatakan banyaknya ulangan yang menghasilkan x keberhasilan,


probabilitas terjadinya keberhasilan pada ulangan bebas ke n didahului oleh n -1
keberhasilan dan n – x kegagalan, distribusi peubah acak x merupakan banyaknya
ulangan sampai terjadinya x keberhasilan. Akan tetapi, karena masing-masing
ulangan bebas satu sama lain, mereka perlu dikalikan dengan semua probabilitas p
dan kegagalan dengan q = 1 – p. Dengan demikian, probabilitas urutannya berakhir
pada keberhasilan, yaitu px qn-x. Sekarang tinggal menghitung banyaknya kombinasi
yang mempunyai keberhasilan x dan kegagalan (n – x). Bilangan ini tidak lain adalah
suatu kombinasi (n – 1, x – 1).

Selanjutnya banyak titik kombinasi ini dikalikan dengan px.qn–x untuk


mendapatkan rumus umum distribusi binomial negatif. Dengan kata lain, jika suatu
percobaan binomial negatif mempunyai probabilitas keberhasilan p dan probabilitas
kegagalan q, distribusi probabilitas peubah acak x adalah banyaknya ulangan
sampai terjadinya x keberhasilan sehingga secara matematis distribusi binomial
negatif

Meskipun bernama negatif, bukan berarti hasil perhitungan distribusi binomial ini bernilai
minus. Distribusi binomial negatif bukan mencari besarnya kesuksesan sebuah percobaan,
melainkan mencari peluang kondisi awal terpenuhi untuk hasil kesuksesan tertentu.

2. Distribusi Binomial Kumulatif

Distribusi binomial kumulatif dikatakan berbeda dari kondisi normal karena akan menghitung
besarnya peluang beberapa kondisi sukses sekaligus.
3. Distribusi Binomial Poisson

Kita dapat menghitung distribusi probabilitas binomial untuk percobaan dengan


probabilitas sukses atau berhasil kurang dari 0.05. Namun, perhitungan tersebut
akan sangat tidak efektif dan akurat (khususnya untuk n yang sangat besar,
misalnya 100 atau lebih). Semakin kecil probabilitas sukses, distribusi
probabilitasnya akan semakin melenceng. Oleh karena itu, dikembangkan satu
bentuk distribusi binomial yang mampu mengkalkulasikan distribusi probabilitas
dengan kemungkinan sukses atau berhasil sangat kecil dan jumlah eksperimen (n)
sangat besar yang disebut distribusi Poisson (Haryono, 2009).

Oleh karena itu, penggunaan distribusi poisson sangat membantu untuk


menghitung probabilitas pada percobaan dengan n relatif besar. Distribusi poisson
merupakan distribusi peubah acak dimana hasil percobaan terjadi selama waktu
tertentu atau di suatu daerah tertentu. Distribusi ini secara luas sering dipakai
terutama dalam proses simulasi, misalnya banyaknya dering telpon dalam satu jam
di suatu kantor, banyaknya kesalahan ketik dalam satu halaman laporan, dan
sebagainya.

Distriubsi binomial poisson merupakan jenis paling special. Karena akan digunakan hanya jika
besar peluang suksesnya kecil (p<0,05) sedangkan jumlah percobaannya besar (n>20).

Rumus Distribusi Binomial


Berikut adalah persamaan/rumus seluruh jenis distribusi binomial, serta rumus mean dan rumus
varian nya.
Dimana khusus untuk rumus distribusi binomial poisson harus mencari besarnya  lambda (λ),
yaitu λ = n × p.

Contoh Soal Distribusi Binomial dan Jawabannya


Contoh Soal 1

Soal:

Sebuah survei kebersihan gigi memperlihatkan bahwa 2 dari 5 orang sudah pergi ke dokter gigi
dalam beberapa bulan terakhir. Apabila ada 12 orang terpilih secara acak, hitunglah probabilitas
4 diantaranya pergi ke dokter dua bulan lalu?

Jawabannya : 0,213
Penyelesaiannya

Contoh Soal 2

Soal:

Berdasarkan contoh soal 1 di atas, tentukanlah besar Mean dan Variannya!

Jawabannya : 4,8 dan 2,88

Penyelesaiannya

Contoh Soal 3

Soal:
Di sebuah madrasah, ada 5 guru berpartisipasi dalam tes UKG, dimana
tingkat kelulusannya sebesar 0,6. Hitunglah probabilitas saat kondisi
paling banyak 2 guru lulus! (contoh soal distribusi binomial kumulatif)
Jawabannya : 0,091307

Penyelesaiannya

Contoh Soal 4

Soal:

Berdasarkan contoh soal 3 di atas, hitung probabilitas saat kondisinya paling tidak 4 guru lulus!

Jawabannya : 0,33696

Penyelesaiannya

Contoh Soal 5
Soal:

Bertrand Zobrist melakukan eksperimen penelitian Osteoarthritis (OA) terhadap tikus, hingga
mendapatkan hasil 4 ekor terserang penyakit OA. Apabila kemungkinan terserang OA adalah
sebesar 40%, berapakah peluang Bertrand Zobrist membutuhkan 10 ekor tikus?

Jawabannya : 0,10033

Penyelesaiannya

Contoh Soal 6

Soal:

Berdasar contoh soal 5 terkait distribusi binomial negatif, berapa peluang Bertrand Zobrist
memerlukan hanya 6 ekor tikus?

Jawabannya : 0,9216

Penyelesaiannya

Contoh Soal 7

Soal:
Sebuah perusahaan chipset motherboard mampu menghasilkan 1000 unit setiap harinya. Jika
data perusahaan menunjukkan 0,5% dari keseluruhan chipset mengalami kerusakan, berapa besar
probabilitas 5 chipset rusak dalam satu hari? (Gunakan pendekatan distribusi binomial normal)

Jawabannya : 0,1759

Penyelesaiannya

Contoh Soal 8

Soal:

Dari data contoh soal 7 di atas, tentukan besar kemungkinannya melalui rumus distribusi
binomial poisson.

Jawabannya : 0,1755

Penyelesaiannya
Contoh Soal 9

Soal:

Di sebuah sekolah, ada 5 siswa berpartisipasi dalam uji coba tes AKM, dimana tingkat
kelulusannya sebesar 0,8. Hitunglah probabilitas saat kondisi paling sedikit 3 siswa lolos tes!

Jawabannya : 0,94208

Penyelesaiannya

Contoh Soal 10

Soal:

Berdasarkan contoh soal 9, hitunglah probabilitas saat hasilnya paling sedikit 2 siswa lolos tes
AKM!

Jawabannya : 0,99328

Penyelesaiannya

Anda mungkin juga menyukai