Anda di halaman 1dari 12

DISTRIBUSI BINOMIAL

MAKALAH

Disusun Oleh

Andi Kaharuddin, S.Pd., M.Pd

NIDN. 07029202

TAHUN AJARAN 2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat taufik dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul Distribusi Binomial
dalam rangka memenuhi tugas dari dosen.

Kami berharap Makalah ini dapat berguna dan bisa menamba wawasan
serta pengetahuan pembaca mengenai Distribusi Binomial.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca. Demikian, penulis mengucapkan
banyak terimakasih, Wabillahitaufikwalhidayah, Wassalamu Alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, Juli 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
A. Pengertian Distribusi Binomial .................................................................... 2
B. Distribusi Binomial Negatif ......................................................................... 3
C. Ciri-ciri Distribusi Binomial ........................................................................ 4
D. Percobaan binomial ...................................................................................... 5
E. Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk distribusi binomial ............. 6
f. Distribusi binomial kumulatif ...................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8
2.1 kesimpulan..................................................................................................... 8
2.2 saran............................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi binomial adalah


distribusi probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak
(berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan memiliki
probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli.
Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi bernoulli. Distribusi
binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.

Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah


keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi n. Apabila sampel
tidak saling bebas (yakni pengambilan sampel tanpa pengembalian), distribusi
yang dihasilkan adalah distribusi hipergeometrik, bukan binomial.semakin
besar n daripada n, distribusi binomial merupakan pendekatan yang baik dan
banyak digunakan.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa itu distribusi binomial
 Apa itu distribusi binomial negative
 Bagaimana ciri-ciri dari distribusi binomial
 Jelaskan bagaimana percobaan distribusi binomial
 Bagaimana Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk distribusi
binomial
 Apa itu Distribusi binomial kumulatif
1.3 Tujuan

 Untuk mengetahui apa itu distribusi binomial


 Untuk mengetahui apa itu distribusi binomial negative
 Untuk mengetahui cirri-ciri dari distribusi binomial
 Untuk mengetahui penjelasan distribusi binomial
 Untuk menghitung rata-rata,varians,dan simpangan baku untuk distribusi
binomial
 Untuk mengeteahui apa itu distribusi binomial kumulatif

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Distribusi Binomial

Distribusi Binomial ditemukan oleh seorang ahli matematika


berkebangsaan Swiss bernama Jacob Bernauli. Oleh karena itu distribusi
binomial ini dikenal juga sebagai distribusi bernauli. Distribusi binomial
berasal dari percobaan binomial yaitu suatu proses Bernoulli yang diulang
sebanyak n kali dan saling bebas. Suatu distribusi Bernoulli dibentuk oleh
suatu percobaan Bernoulli (Bernoulli trial). Sebuah percobaan Bernoulli
harus memenuhi syarat: Keluaran (outcome) yang mungkin hanya salah satu
dari “sukses” atau “gagal”, Jika probabilitas sukses p, maka probabilitas
gagal q = 1 – p.

Distribusi binomial adalah distribusi probabilitas diskrit jumlah


keberhasilan dalam n percobaan ya/tidak (berhasil/gagal) yang saling bebas,
dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen
berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika n = 1, distribusi
binomial adalah distribusi bernoulli. Distribusi binomial merupakan dasar
dari uji binomial dalam uji signifikansi statistik.

Distribusi Binomial digunakan untuk data diskrit (bukan data


kontinu) yang dihasilkan dari eksperimen Bernouli, mengacu kepada
matematikawan JacobBernouli. Peristiwa pelemparan mata uang (koin) yang
dilakukan beberapa kali adalah contoh dari proses bernouli, dan hasil
(outcomes) dari tiap-tiap pengocokan dapat dinyatakan sebagai distribusi
probabilitas binomial. Kejadian sukses atau gagal calon pegawai dalam
psikotest merupakan contoh lain dari proses Bernouli. Sebaliknya distribusi
frekuensi hidupnya lampu neon di pabrik anda harus diukur dengan skala
kontinu dan bukan dianggap sebagai distribusi binomial.

Secara formal, suatu eksperimen dapat dikatakan eksperimen


binomial jika memenuhi empat persyaratan:

2
a. Banyaknya eksperimen merupakan bilangan tetap (fixed number of trial)
b. Setiap ekperimen selalu mempunyai dua hasil ”Sukses” dan ”Gagal”.
Tidak ada ‟daerah abu-abu‟. Dalam praktiknya, sukses dan gagal harus
didefinisikan sesuai keperluan, Misal:
1. Lulus (sukses), tidak lulus (gagal)
2. Setuju (sukses), tidak setuju (gagal)
3. Barang bagus (sukses), barang sortiran (gagal)
4. Puas (sukses), tidak puas (gagal)
c. Probabilitas sukses harus sama pada setiap eksperimen.
d. Eksperimen tersebut harus bebas satu sama lain, artinya satu eksperimen
tidak boleh berpengaruh pada hasil eksperimen lainnya.

Untuk membentuk suatu distribusi binomial diperlukan dua hal:

a. Banyaknya/jumlah percobaan/kegiatan;

b. Probabilitas suatu kejadian baik sukses maupun gagal.

Distribusi probabilitas binomial dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dalam sebuah percobaan Bernoulli, dimana p adalah probabilitas “sukses” dan q


= 1 – p adalah probabilitas gagal, dan jika X adalah variabel acak yang
menyatakan sukses

B. Distribusi Binomial Negatif

Suatu distribusi binomial negatif dibentuk oleh suatu eksperimen yang


memenuhi kondisi-kondisi berikut:

Eksperimen terdiri dari serangkaian percobaan yang saling bebas,


setiap percobaan (trial) hanya dapat menghasilkan satu dari dua keluaran yang
mungkin, sukses atau gagal.

Probabilitas sukses p, dan demikian pula probabilitas gagal q = 1 - p


selalu konstan dalam setiap percobaan (trial)

3
Eksperimen terus berlanjut (percobaan terus dilakukan) sampai sejumlah total k
sukses diperoleh, dimana k berupa bilangan bulat tertentu. Jadi pada suatu
eksperimen binomial negatif, jumlah suksesnya tertentu sedangkan jumlah
percobaannya yang acak.

Distribusi Binomial Negatif, bila percobaan bebas berulang dapat menghasilkan


sebuah sukses dengan probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q = 1 – p,
maka distribusi probabilitas dari variabel acak X.

C. Ciri-ciri Distribusi Binomial

1. Ciri pertama distribusi binomial adalah bila jumlah n tetap dan p kecil maka
distribusi yang dihasilkan akan miring ke kanan dan bila p makin besar maka
kemiringan akan berkurang dan bila p mencapai 0,5 maka distribusi akan menjadi
simetris. Bila p lebih besar dari 0,5, maka distribusi yang dihasilkan akan miring
ke kiri.

2. Ciri kedua nya adalah bila p tetap dengan jumlah n yang makin besar maka
akan dihasilkan distribusi yang mendekati distribusi simetris.

3. Percobaan diulang sebanyak n kali.

4. Hasil setiap ulangan dapat dikategorikan ke dalam 2 kelas, misal :

“BERHASIL” atau “GAGAL”;

“YA” atau “TIDAK”;

“SUCCESS” or “FAILED”.

5. Peluang berhasil / sukses dinyatakan dengan p dan dalam setiap ulangan


nilai p tetap. Peluang gagal dinyatakan dengan q, dimana q = 1-p.

6. Setiap ulangan bersifat bebas (independen) satu dengan lainnya.

4
D. Percobaan binomial

Secara langsung, percobaan binomial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


a. Percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sebanyak n kali
b. Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua kemungkinan,
atau hasil yang diperoleh dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan.
Hasil yang diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai hasil yang sukses atau
gagal.

c. Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.

d. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.


Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan
sebagai hasil yang sukses atau gagal. Sebagai contoh, jawaban benar suatu
pertanyaan pilihan ganda dapat diklasifikasikan sebagai hasil yang sukses,
sehingga pilihan jawaban lainnya merupakan jawaban yang salah dan
diklasifikasikan sebagai hasil yang gagal.
Besarnya nilai probabilitas setiap x peristiwa sukses dari n kali
eksperimen ditunjukkan oleh probabilitas sukses p dan probabilitas kegagalan
q[3].
Rumus distribusi peluang Binomial:

Keterangan : p = probabilitas sukses = 1 – q. Dimana


q = probabilitas gagal
n = jumlah total percobaan
x = jumlah sukses dari n kali percobaan. Dimana x = 1, 2, 3, ..., n
Contoh :
Suatu survei menemukan bahwa satu dari lima orang berkata bahwa dia
telah mengunjungi dokter dalam sembarang bulan yang ditanyakan. Jika 10 orang
dipilih secara acak, berapakah peluang tiga diantaranya sudah mengunjungi dokter
bulan lalu?
Pembahasan :

5
Pada kasus ini, n = 10, X = 3, p = 1/5, dan q = 4/5. Sehingga,
Jadi peluang tiga orang yang dipilih sudah mengunjungi dokter bulan lalu adalah
0,201.

E. Rata-rata, varians, dan simpangan baku untuk distribusi binomial

Rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel yang memiliki distribusi


binomial secara berturut-turut dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
berikut.
MEAN (RATA-RATA)
μ=n∙p
VARIANS
=n∙p∙q
SIMPANGAN BAKU (DEVIASI STANDAR)
=
Rumus-rumus tersebut secara aljabar ekuivalen dengan rumus-rumus untuk
rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel distribusi peluang, tetapi karena
variabel-variabel tersebut memiliki distribusi binomial, maka variabel-variabel
tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan aljabar.
Contoh 1 :
Suatu koin dilemparkan sebanyak 4 kali. Tentukan rata-rata, varians, dan
simpangan baku dari banyaknya angka yang muncul!
Penyelesaian 1 :
Dengan menggunakan rumus distibusi binomial
n=4
p=½
q = ½ maka
Rata-rata
μ=n∙p=4∙½=2
Varians
=n∙p∙q=4∙½∙½=1
Simpangan baku
= = = =1

6
Jadi, ketika empat koin dilemparkan beberapa kali, rata-rata banyaknya angka
yang muncul adalah 2, dan simpangan bakunya adalah 1.
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, permasalahan ini dapat diselesaikan
dengan menggunakan rumus untuk nilai yang diharapkan. Distribusinya
ditunjukkan oleh tabel berikut.
Banyak angka yang muncul X 0 1 2 3 4
Peluang P(X) 1/16 4/16 6/16 4/16 1/16
Rata-rata, varians, dan simpangan bakunya dapat ditentukan sebagai berikut.
Jadi, rumus binomial yang sudah disederhanakan memberika
n hasil yang sama.

F. Distribusi binomial kumulatif


Probabilitas binomial kumulatif adalah probabilitas dari peristiwa
binomial lebih dari satu sukses.
Rumusnya:
Contoh :
Sebanyak 5 mahasiswa akan mengikuti ujian sarjana dan diperkirakan
probabilitas kelulusannya adalah 0,7. Hitunglah probabilitasnya!
a. Paling banyak 2 orang lulus
b. Yang akan lulus antara 2 sampai 3 orang
c. Paling sedikit 4 diantaranya lulus
Penyelesaian :
a. n = 5 p = 0,7 q = 0,3
P(x 2) = P(x = 0) + P(x = 1) + P (x = 2) = 0,16
b. P(2 x 3) = P(x = 2) + P(x = 3) = 0,44
c. P(x 4) = P(x = 4) + P(x = 5) = 0,53

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Distribusi Binomial seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah


keberhasilan pada jumlah sampel n dari jumlah populasi N. Distribusi ini banyak
digunakan pada masalah yang mungkin bernilai benar atau salah, gagal atau
sukses, dan lain sebagainya.

B. Saran

Dalam suatu percobaan peluang, sebaliknya dilakukan bukanhanya sekali

supaya lebih mendapatkan hasil yang lebih tepat. Dalam melakukan percobaan

peluang juga hanya terpaku pada suatu distribusi untuk lebih baiknya

menggunakan banyak distribusi sebagai bahan pertimbangan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, Metode Statistik, Bandung : Tarsito, 2002

Anda mungkin juga menyukai