Anda di halaman 1dari 169

1 . Suatu atom X mempunyai konfigurasi elektron1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 .

Senyawa dan yang dapat


dibentuk oleh atom ini adalah ........
A . HX 2 D . X 2 (PO 4 ) 3
B . XCl 2 E . X 2 SO 4
C . CaX
Kunci : B
Penyelesaian :
Atom X termasuk golongan II A (alkali tanah)
Senyawanya dengan :

Ca tidak dapat membentuk senyawa


2 . Di antara unsur-unsur 3 P, 12 Q, 19 R, 33 S dan 53 T, yang terletak dalam golongan yang sama
pada sistem periodik adalah ........
A . P dan Q D . S dan T
B . Q dan S E . R dan T
C . P dan R
Kunci : B
Penyelesaian :
3 P 1s² 2s² (Golongan I A)
6
12 Q 1s² 2s² 2p 3s² (Golongan II A)
6
19 R 1s² 2s² 2p 3s² 3p 6 4s 1 (Golongan I A)
6
32 S 1s² 2s² 2p 3s² 3p 6 4s² 3d 10 4p² (Golongan V A)
6
33 T 1s² 2s² 2p 3s² 3p 6 4s² 3d 10 4p 6 5s² 4d 10 sp 5 (Golongan VII A)

3 . Jika dalam volume 5 liter terdapat 4,0 mol asam yodida, 0,5 mol yod dan 0,5 mol hidrogen
dalam kesetimbangan pada suhu tertentu, maka tetapan kesetimbangan untuk reaksi
pembentukan asam yodida dari yod dan hidrogen adalah ........
A . 46 D . 60
B . 50 E . 64
C . 54
Kunci : E
Penyelesaian :

4 . Dari beberapa macam peristiwa transmutasi berikut ini, yang menghasilkan inti helium
adalah ........

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991 1


A. D.
B. E.
C.
Kunci : D
Penyelesaian :
Jika pada transmutasi dihasilkan inti helium maka bilangan massa berkurang 4 dan No.
atom berkurang 2 (unsurnya berbeda).

5 . Untuk memperoleh konsentrasi Cl = 0,10 M, maka 250 mL, larutan CaCl 2 = 0,15 M
harus diencerkan sampai .......
A . 500 mL D . 1250 mL
B . 750 mL E . 1500 mL
C . 1000 mL
Kunci : B
Penyelesaian :

6 . Pada reaksi, 2CO + 2NO 2CO 2 + N 2 bilangan oksidasi N berubah dari .......
A . +2 ke 0 D . +3 ke +2
B . +2 ke +1 E . +4 ke +1
C . +3 ke +l
Kunci : A
Penyelesaian :
NO bilangan oksidasi O = -2 ; N = +2
N2 bilangan oksidasi unsur (baik berupa molekul) adalah = 0

7 . Jika kelarutan CaF 2 dalam air sama dengan s mol/L, maka nilai Ksp bagi garam ini ialah
.......
D . 2 S³
A. S³
E . 4 S³
B. S³
C . S³
Kunci : E
Penyelesaian :
CaF 2 Ca 2+ + 2F
S S 2S
Ksp = [Ca 2+ ] [F - ] 2
= (S) (S)²
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991 2
= 4 S³
8 . Larutan jenuh X(OH) 2 mempunyai pH = 9. Hasil kali larutan (Kp) dari X(OH) 2 adalah
........
A . 10 -10 D . 5 x 10 -16
-11 -18
B . 5 x 10 E . 10
-11
C . 10
Kunci : D
Penyelesaian :
PH = 9 POH = 14 - 9 = 5
OH - = 10 -5
X(OH) 2 X +2 + 2OH
-4 -1
5 x 10 . 10
Ksp = [X 2+ ] [OH - ]²
= (5 x 10 -4 ) (10 -5 )² = 5 x 10 -16
9 . Bilangan oksidasi Cl dalam senyawa KClO 2 adalah .......
A . +7 D . +1
B . -1 E . +5
C . +3
Kunci : C
Penyelesaian :
Bilangan oksidasi k = +1
O = -2
Cl = ?
k + Cl + 2O = 0 (nol)
+1 + Cl + 2(-2) = 0
Cl = 4 - 1 = +3
10 . Pada pembakaran 12 gram suatu persenyawaan karbon dihasilkan 22 gr gas CO 2 (A, C =
12, O = 16). Unsur karbon senyawa tersebut adalah .......
A . 23% D . 55%
B . 27% E . 77%
C . 50%
Kunci : C
Penyelesaian :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991 3


11 . Jika 100 cm 3 suatu oksida nitrogen terurai dan menghasilkan 100 cm 3 nitrogen (II) oksida
dan 50 cm 3 oksigen (semua volume gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama) maka
oksida nitrogen tersebut adalah ......
A . NO D . N 2O 4
B . NO 2 E . NO 2 O 5
C . N 2O 5
Kunci : B
Penyelesaian :
Misalkan oksida nitrogen tersebut = NxOy
pada gas-gas, perbandingan volume = perbandingan mol = koefisien reaksi
Volume NxOy : NO : O 2 jumlah atom O 2y = 2 + 2
100 : 100 : 50 y=2
2 : 2 : 1 NxOy NO 2
Jumlah atom N 2x = 2
x=1
12 . Al 2 (SO 4 ) 3 digunakan pada penjernihan air PAM
SEBAB
Muatan kation dari Al 2 (SO 4 ) 3 yang tinggi dapat membentuk koloid Al(OH) 3 yang mudah
larut dalam air.
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Pada penjernihan air PAM, di samping menagunakan tawas sering pula digunakan
Al(SO 4 ) 3 . Tingginya muatan kation dari Al 2 (SO 4 ) 2 dapat membentuk koloid Al(OH) 3
yang mana akan mengadsorpsi, menggumpalkan dan mengendapkan kotoran dalam air,
sehingga air menjadi jernih (Al(OH) 3 ) tak larutsrukar larut dalam air.
Pernyataan betul, alasan salah.
13 . Oksida isobutanol akan menghasilkan butanon.
SEBAB
Isobutanol tennasuk alkohol sekunder.
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Pernyataan salah, alasan salah.
Isobutanol termasuk alkohol primer yang jika dioksidasi akan
menghasilkan isobutanal (Al dehid)

14 . Dalam pengolahan air urstuk konsumsi ditambahkan tawas. Tujuan penambahan tawas
adalah untuk :
1 . membunuh semua kuman yang berbahaya
2 . menghilangkan bahan-bahan yang menyebabkan pencemaran air

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991 4


3 . menghilangkan bau yang tak sedap
4 . menjernihkan air
Jawaban : A B C D E
Kunci : D
Penyelesaian :
Sama halnya dengan Al 2 (SO 4 ) 3 tawas juga akan menyebabkan kotoran menggumpal dan
mengendap sehingga air menjadi jernih.
15 . Di antara senyawaan berikut, yang tergolong senyawaan aromatis adalah ......
1 . toluena 3 . anilina
2 . naftalena 4 . sikloheksadiena
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :

Dari struktur tersebut sikloheksadiena bukan senyawa aromatis.

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991 5


1 . Volume larutan H 2 SO 4 0,1 M yang diperlukan untuk mereaksikan 2,7 gram, logam Al (Ar
= 27) adalah .......
A. 1L D . 4,5 L
B . 1,5 L E. 5L
C. 3L
Kunci : B
Penyelesaian :

2 . Jika pada STP volume dari 4,25 gram gas sebesar 2,8 liter, maka massa molekul relatif
gas tersebut adalah .......
A . 26 D . 32
B . 28 E . 34
C . 30
Kunci : E
Penyelesaian :

3 . pH asam formiat 0,1 M (Kc = 10 -7 ) adalah .......


A. 2 D. 6
B. 3 E. 8
C. 4
Kunci : C
Penyelesaian :

4 . Pada reaksi redoks,


MnO 2 + 2H 2 SO 4 + 2NaI MnSO 4 + Na 2 SO 4 + 2H 2 O + I 2
yang berperan sebagai oksidator adalah ....
A . NaI D. I-
B . H 2 SO 4 E . MnO 2
4+
C . Mn
Kunci : E

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1993 1


Penyelesaian :
MnO 2 + 2H 2 SO 4 + 2NaI MnSO 4 + Na 2 SO 4 + 2H 2 O + I 2
MnO 2 MnO 4 (mempunyai penurunan bilangan oksidasi (oksidator)
(+4) (+2)
5 . Proses yang dapat mengakibatkan kenaikan nomor atom dengan satu satuan adalah ........
A . emisi proton D . emisi sinar alfa
B . emisi sinar beta E . penangkapan elektron K
C . emisi sinar gamma
Kunci : B
Penyelesaian :
Emisi sinar beta, mengakibatkan kenaikan nomor atom dengan satu satuan.

6 . Di antara oksida berikut ini, yang dalam air dapat membirukan kertas lakmus adalah ........
A . CO 2 D . CaO
B . SO 3 E . P 2O 5
C . NO 2
Kunci : D
Penyelesaian :
Oksida yang dapat membirukan kertas lakmus adalah oksida basa, oksida basa ini bila
dicampur dengan air akan menghasilkan larutan yang bersifat basa.
Contoh :
CaO + H 2 O Ca(OH) 2

7 . Elektron dengan bilangan kuantum yang tidak diijinkan adalah .....

A. n=31=0m=0s=-

B. n=31=1m=1s=+

C . n = 3 l = 2 m = -1 s = -

D. n=31=1m=2s=-

E. n=31=2m=2s=+
Kunci : D
Penyelesaian :

8 . Untuk reaksi NH 3 + H 2 O NH 4 + + OH - menurut teori Bronsted-Lowry .......


A . NH 3 bersifat asam D . H 2 O bersifat basa
B . NH 4 + bersifat basa E . H 2 O bersifat netral
C . H 2 O bersifat asam
Kunci : C
Penyelesaian :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1993 2


Reaksi :

Menurut Bronsted-Lowry :
Asam : donor proton (pemberi H + )
Basa : akseptor proton (penerima H + )
Jadi untuk reaksi di atas, H 2 O bersifat asam

9 . Jika tetapan kesetimbangan, Kc, bagi reaksi A + B C dan bagi reaksi 2A + D C


berturut-turut ialah 4 dan 8, maka tetapan kesetimbangan, Kc bagi reaksi C + D 2B
adalah ........
D . 12
A.
E . 24
B. 2
C. 8
Kunci : A
Penyelesaian :

10 . Senyawa :

A . sikloheksana D . 2-metilpentana
B . n-heksana E . metilsiklopentana
C . 3-etilbutana
Kunci : E
Penyelesaian :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1993 3


11 . Kesadahan air terjadi karena di dalam air terdapat .......
A . kalium klorida D . natrium klorida
B . kalsium klorida E . amonium klorida
C . kalium karbonat
Kunci : B
Penyelesaian :
Kesadahan air terjadi karena di dalam air garam kalsium (Ca 2+ ) atau garam magnesium
(Mg 2+ )
12 . Pada elektrolisis leburan NaCl diperoleh logam Na seberat 11,5 gram. Massa atom relatif
Na = 23 ; Cl = 35,5 Pernyataan berikut yang betul adalah ......
1 . Na mengendap pada elektrode negatif
2 . tidak terbentuk gas H 2
3 . pada anoda terbentuk gas Cl 2
4 . volume gas Cl 2 yang terbentuk 5,6 L (STP)
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Pada Katode (-) : Na + + e Na
Pada anode (+) : 2Cl - Cl 2 + 2e

Karena mol elektron = mol Na, maka volume gas Cl 2 yang terbentuk adalah :
Cl 2 = x 0,5 mol = 0,25 mol
= 0,25 x 22,4 liter
= 5,6 liter
13 . Dari ion-ion berikut yang dapat membentuk ion kompleks dengan NH 3 adalah .......
1 . Cu 2+ 3 . Ni 2+
2 . Zn 2+ 4 . Al 3+
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
Ion-ion logam transisi (golongan B) yang dapat membentuk ion kompleks dengan NH 3
adalah :
(1) Cu +
(2) Zn 2+ dan
(3) Ni 2+
14 . Senyawa yang merupakan alkena adalah .......

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1993 4


1 . C 6 H 14 3 . C 4 H 10
2 . C 3H 6 4 . C 5 H 10
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Rumus alkena : CnH2n
• Jadi jawaban yang benar : C 3 H 6 dan C 5 H 10

15 . Di antara senyawa-senyawa berikut, yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah .......
1 . HF 3 . H 2O
2 . NH 3 4 . HCl
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
Ikatan hidrogen dapat terbentuk antara :
- F dengan H
- N dengan H
- O dengan H

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1993 5


1 . Jika gas belerang dioksida dialirkan ke dalam larutan hidrogen sulfida, maka zat terakhir ini
akan teroksidasi menjadi ........
A. S D . H 2S 2O
B . H 2 SO 3 E . H 2S 2O 7
C . H 2 SO 4
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi yang terjadi adalah :
2H 2 S(aq) + SO 2 (g) 3S(s) + 2H 2 O(g)
Jadi belerang mengalami autoredoks, yaitu sekaligus mengalami oksidasi dan reduksi. SO 2
direduksi menjadi S, H 2 S dioksidasi juga menjadi S.

2 . Unsur logam yang mempunyai bilangan oksidasi +5 terdapat pada ion .......
A. D.
B. E.
C.
Kunci : E
Penyelesaian :

3 . Berapakah konsentrasi hidrogen fluorida dalam larutan HF 0,01 M yang terdisosiasi


sebanyak 20 % ........
A . 0,002 M D . 0,012 M
B . 0,008 M E . 0,200 M
C . 0,010 M
Kunci : B
Penyelesaian :

4 . Untuk pembakaran sempurna 5 mol gas propana (C 3 H 8 ), maka banyaknya mol gas
oksigen yang diperlukan adalah .......
A. 1 D . 15
B. 3 E . 25
C. 5
Kunci : E
Penyelesaian :
Reaksi pembakaran sempurna gas propana :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994 1


C 3 H 8 + 5O 2 3CO 2 + 4H 2 O
O 2 yang diperlukan untuk 5 mol C 3 H 8 = 5 . 5 mol = 25 mol

5 . Gula pasir akan berubah menjadi arang jika ditetesi asam sulfat pekat. Dalam reaksi ini
gula mengalami .......
A . oksidasi D . reduksi
B . dehidrogenasi E . dehidrasi
C . hidrolisis
Kunci : E
Penyelesaian :
Jika gula pasir, juga karbohidrat lain, ditambah H 2 SO 4 pekat terjadi reaksi :
Cn(H 2 O)m nC + mH 2 O H = -A kkal
Untuk C 11 H 22 O 11 , gula pasir
C 11 H 22 O 11 11C + 11H 2 O
Reaksi ini merupakan reaksi bersifat eksoterm dan termasuk dehidrasi (pembebasan air).
6 . Jika diketahui :
MO 2 + CO MO + CO 2 , H = -20 kJ
M 3 O 4 + CO 3MO + CO 2 , H = +6 kJ
3M 2 O 3 + CO 2M 3 O 4 + CO 2 , H = -12 kJ
maka nilai H dalam kJ, bagi reaksi :
2MO 2 + CO M 2 O 3 + CO 2 adalah ........
A . -40 D . -18
B . -28 E . +18
C . -26
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi-reaksi dapat disusun sebagai berikut :

7 . Larutan dengan pH = 12 dibuat dengan melarutkan larutan X gram NaOH (Mr = 40)
dalam air sampai 500 mL Besarnya X adalah ........
A . 4,0 D . 0,4
B . 2,0 E . 0,2
C . 1,0
Kunci : E
Penyelesaian :
Diketahui : pH larutan = 12
POH = 14 - 12 = 2 ..... [OH - ] = 10 -2 M

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994 2


8 . Jika suatu reaksi kimia mencapai kesetimbangan maka komposisi campuran reaksinya
tidak akan dapat berubah selama suhu tidak berubah.

SEBAB
Tetapan kesetimbangan reaksi kimia hanya bergantung pada suhu.
Jawaban : A B C D E
Kunci : D
Penyelesaian :
Pernyataan : Salah
Komposisi zat dalam keseimbangan dapat berubah walaupun suhu tetap. Hal ini sesuai
dengan azas Le Chatelier
Alasan : Benar
Harga K hanya dipengaruhi suhu (T). H akan naik jika T naik untuk reaksi endoterm, dan
sebaliknya. K akan turun jika T naik untuk reaksi eksoterm dan sebaliknya.
9 . Penggunaan batu bara secara besar-besaran sebagai sumber energi dapat menimbulkan
efek rumah kaca.
SEBAB
Batubara, sebagai bahan bakar fosil mengandung senyawa belerang.
Jawaban : A B C D E
Kunci : B
Penyelesaian :
Pernyataan : benar
Pembakaran bahan bakar batu bara akan menghasilkan CO 2 . Gas CO 2 menimbulkan
efek rumah kaca (green house effect) yang ditandai dengan suhu bumi yang kian meningkat.
Alasan : benar
Bahan bakar fosil mengandung S (belerang). Polutan yang akan ditimbulkan adalah SO 2
sebagai oksida asam yang bersifat korosif
10 . Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 3 4s 2 :
1 . terletak pada periode 4 3 . bilangan oksidasi tertingginya +5
2 . termasuk unsur transisi 4 . nomor atomnya 23
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Diketahui : X = [Ar] 3d 3 4s 2 .
(1) terletak pada periode 4/V B
(2) X termasuk unsur blok d (transisi) karena orbital 3 belum penuh
3 2
(3) bilangan oksidasi tertinggi : +5 sebab elektron 3d 4s dapat lepas
(4) nomor atom X = 23 karena 18Ar
11 . Bila unsur X mempunyai konfigurasi elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 , maka pernyataan
yang benar mengenai X adalah :
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994 3
1 . X terdapat pada golongan alkali tanah
2 . X dapat membentuk senyawa XCl 2
3 . X dapat membentuk ion X 2+
4 . oksidanya mempunyai rumus XO
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Diketahui : X = 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2
(1) Elektron valensi X = 4s2, letaknya perioda 4/IIA Jadi termasuk unsur alkali tanah
2+
(2) Ionnya berbentuk X , dengan Cl 2 akan terjadi senyawa
ionik X + Cl 2 XCl 2
2 2+
(3) Jika elektron 4s lepas terbentuk X
(4) Jika X direaksikan dengan O 2 terbentuk XO
X 2+ + O 2 XO

12 . Di antara logam-logam berikut yang dapat bereaksi dengan air adalah :


1. K 3 . Na
2 . Ca 4 . Ba
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Logam-logam golongan I A dan IIA dapat bereaksi dengan air. Reaksi umumnya :
2L + 2H 2 O 2 LOH + H 2 (g) H = -K kkal
M + 2H 2 O M (OH) 2 + H 2 (g) H = -b kkal
Reaksi air dengan logam IA lebih cepat dan lebih eksoterm dari pada dengan logam IIA,
larutan bersifat basa
13 . Yang dapat digolongkan sebagai alkohol tersier adalah senyawa :
1 . CH 2 OH - CHOH - CH 2 OH
2 . CH 3 - CH 2 - CH 2 OH
3 . C 6 H 3 (OH) 3
4 . (CH 3 ) 3 C - OH
Jawaban : A B C D E
Kunci : D
Penyelesaian :
Contoh alkohol tersier : t = butanol
Strukturnya :

14 . Pemancaran sinar beta terjadi pada reaksi inti :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994 4


1. 3.
2. 4.
Jawaban : A B C D E
Kunci : D
Penyelesaian :

15 . Dari reaksi, N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g), diketahui Kp pada 600° C dan pada 1000° C
berturut-turut ialah 1,8 x 10 4 dan 2,8 x 10 4 dapat dikatakan bahwa :
1 . tekanan parsial NO 2 akan meningkat jika suhu dinaikkan
2 . AH > 0
3 . peningkatan ,tekanan total campuran gas dalam kesetimbangan akan menurunkan
kadar NO 2
4 . Kp = Kc
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
4
Diketahui : N 2 O 4 (s) 2NO2 (g), Kp pada 600° C = 1,8 x 10
Kp pada 1000°C = 2,8 x 10 4
(1) Jika suhu naik Kp naik, kesetimbangan bergeser ke kanan maka P NO 2 naik.
(2) Karena Kp naik jika, sistem dipanaskan, maka reaksi pembentukan NO 2 bersifat
endoterm.

(3) Menurut Le Chatelier, Jika sistem dikompresi kesetimbangan bergeser ke arah gas
yang jumlah molnya kecil. Jadi jumlah N 2 O 4 naik, NO 2 berkurang.
(4) Kp = Kc (RT) n n=2-1=1
Jadi Kp = Kc (RT)

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994 5


1 . Garam dengan kelarutan paling besar adalah ........
A . AgCl, Ksp = 10 -10 D . Ag 2 S, Ksp = 1,6 x 10 -49
B . AgI, Ksp = 10 -16 E . Ag 2 CrO 4 , Ksp = 3,2 x 10
-11
-12
C . Ag 2 CrO 4 , Ksp = 3,2 x 10
Kunci : E
Penyelesaian :

Jadi garam dengan larutan terbesar adalah 1,4 x 10 -4


2 . CO(g) + H 2 O(g) CO 2 (g) + H 2 (g)
Bila 1 mol CO dan 1 mol H 2 O direaksikan sampai terjadi keseimbangan, dan pada saat
tersebut masih tersisa 0,2 mol CO, maka harga tetapan keseimbangan K, adalah .....
A. 4 D . 20
B. 9 E . 25
C . 16
Kunci : C
Penyelesaian :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995 1


3 . Senyawa yang merupakan amina tersier adalah ........
A . C 2 H 5 NHCH 3 D . C 3 H 7 NH 2
B . (CH 3 ) 2 NCH 3 E . (CH 3 ) 2 NH
C . C 6 H 5 NH 2
Kunci : B
Penyelesaian :
Amina tersier adalah : senyawa amoniak (NH 3 ) yang ketiga gugus H-nya diganti dengan
gugus lain, misalnya H diganti dengan CH 3 , maka :

Jadi senyawa yang merupakan amina tersier adalah (CH 3 ) 2 NCH 3

4 . Bila pada pembakaran 1 mol hidrokarbon dengan O 2 murni dihasilkan CO 2 dan H 2 O


dalam jumlah mol yang sama, maka hidrokarbon tersebut adalah ........
A . metana D . etuna
B . etana E . benzena
C . etena
Kunci : C
Penyelesaian :
(a)CxHy + (b)O 2 (c)CO 2 + (d)H 2 O
Karena (Cx - Hy) = 1 mol, maka a = 1, dan jika c = d = 2, maka :
C 2 H 4 + 3O 2 2CO 2 + 2H 2 O .......... (seimbang)

Jadi hidrokarbon tersebut adalah etena

5 . Banyaknya Fe - yang dapat dioksidasi oleh 1 mol menghasilkan Fe 3+ dan Cr 3+


adalah ........
A . 1 mol D . 4 mol
B . 2 mol E . 6 mol
C . 3 mol
Kunci : E
Penyelesaian :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995 2


6 . Campuran manakah di bawah ini, jika bereaksi, menghasilkan ester ........
A . propanol dengan natrium
B . gliserol trioleat dengan natrium hidroksida
C . asam oleat dengan natrium hidroksida
D . propanol dengan fosfor trioksida
E . etanol dengan asam asetat
Kunci : A
Penyelesaian :
(A) Propanol dengan natrium
C - C - C - OH + Na C - C - C - ONa + OH
(B) gliserol trioleat dengan natrium hidroksida

C) Asam oleat dengan natrium hidroksida


Asam oleat + NaOH R - C = C - C = O - ONa + H 2 O
D) propanol dengan fosfor trioksida
C - C - OH + P 2 O 3 C - C = C + P 2O 3. H 2O
E). etanol dengan asam asetat
C - C - OH + CH 3 - COOH C - O - O - C = O + H 2 O
Jadi yang menghasilkan ester adalah etanol dengan asam asetat
7 . Unsur X dengan konfigurasi elektron :
1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 dapat bereaksi dengan unsur Y, yang terletak di golongan oksigen,
membentuk senyawa ........
A . XY D . X 3Y
B . X 2Y E . XY 2
C . X 2Y 3
Kunci : A
Penyelesaian :
2 2 6 2
X = 1s 2s 2p 3s (2, 8, 2). Untuk mencapai keseimbangan perlu melepaskan 2 elektron
valensinya. Sehingga konfigurasi elektronnya sesuai dengan konfigurasi e - gas mulai yaitu
Ne (1,8). Akibatnya cenderung bermuatan (+2) X +2 . Y terletak di antara golongan
oksigen berarti muatannya sama dengan muatan oksigen yaitu (-2) Y -2
+2 -2
Jadi X + Y XY
8 . Unsur yang dapat menunjukkan bilangan oksidasi paling positif dalam senyawanya adalah
.......

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995 3


A . oksigen D . karbon
B . belerang E . klor
C . nitrogen
Kunci : E
Penyelesaian :
Bilangan oksida paling positif dalam HClO 4 adalah Cl.
O => - 2, -1
S => -2,+4, +6
N => +1 , +2 , +3, +4, +5
Cl => - 1, +1 +3, +5, +7
C => +2, +4
Jadi unsur yang menunjukkan bilangan oksidasi paling positif dalam senyawanya adalah
klor.
9 . Secara teoritis banyaknya cuplikan dengan kadar belerang 80 %, yang dapat menghasilkan
8 g SO 3 , adalah ...... (O = 16, S = 32)
A. 3g D. 6g
B. 4g E. 8g
C. 5g
Kunci : B
Penyelesaian :
2S + 3O 2 2SO 3
8 gram
Jadi banyaknya cuplikan adalah 4 gram
10 . Asam konjugasi dari adalah ......
A. D.
B . H 3O + E . P 2O 5
C . H 3 PO 4
Kunci : D
Penyelesaian :

11 . Gas karbon monoksida dapat mengakibatkan keracunan.


SEBAB
Ikatan antara CO-Hb lebih kuat daripada ikatan O 2 -Hb.
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
Gas kan monoksida (CO) di dalam pernafasan manusia akan mengikat O 2 menjadi CO 2 ,
sehingga orang tersebut mengalami kekurangan oksigen (timbul keracunan).
Reaksinya sebagai berikut : CO + 2O 2 CO 2
Ikatan CO-Hb lebih kuat karena O pada CO lebih reaktif dibanding O pada O 2 .
Sehingga tarik-menarik antara CO dengan Hb akan lebih kuat.
Jadi pernyataan betul, alasan betul dan ada hubungannya.

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995 4


12 . Pada reaksi antara dengan neutron akan dihasilkan dan partikel beta.
SEBAB
Partikel beta merupakan elektron.
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :

Jadi pernyataan betul, alasan dan ada hubungannya.


13 . Atom klor memiliki isotop stabil 35 Cl dan 37 Cl, dalam perbandingan 3 : 1. Berdasarkan
data ini pernyataan yang benar adalah .......
1 . A, klor adalah 35,5
2 . prosentase 37 Cl adalah 25 %
3 . dalam 1000 molekul Cl 2 alamiah terdapat 1500 butir atom 35 Cl.
4 . senyawa Cl dengan Ca memiliki rumus CaCl 2
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :

14 . Garam yang mengalami hidrolisis bila dilarutkan dalam air adalah ......
1 . Amonium klorida 3 . Amonium karbonat
2 . Natrium asetat 4 . Kalium sulfida
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :

Keterangan :
1. = terhidrolisis sebagian
2. = terhidrolisis sempurna
Jadi semua pernyataan betul.
15 . Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 10 4s 2

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995 5


1 . terletak pada periode 4
2 . nomor atomnya 30
3 . mempunyai bilangan oksidasi tertinggi +2
4 . termasuk unsur alkali tanah
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
x = [Ar] 3d 10 4s 2
= 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10
1. Terletak pada periode 4
2. Nomor atomnya = 30
3. Bilangan oksidasi tertinggi + 2
4. Tidak termasuk unsur alkali tanah
Jadi pernyataan (1), (2), dan (3) betul

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1995 6


1 . Pada reaksi transmutasi
A . proton D . positron
B . netron E . sinar y
C . elektron
Kunci : B
Penyelesaian :
Reaksi transmutasi ialah perubahan inti atom suatu unsur menjadi inti atom unsur lain.

Jumlah massa atom dan jumlah nomor atom ruas kiri harus sama dengan ruas kanan. Di
ruas kiri massa atom jumlahnya 27 + 4 = 31 maka di ruas kanan massa atom x = 1, di
ruas kiri nomor atom jumlahnya = 13 + 2 = 15, maka nomor atom x = 0, jadi x adalah
netron bisa ditulis .

2 . Jika konsentrasi Ca 2+ dalam larutan jenuh CaF 2 = 2 x 10-4 mol/L, maka hasil kali
kelarutan CaF 2 adalah ......
A . 8 x 10 -8 D . 2 x 10 -12
B . 3,2 x 10 -11 E . 4 x 10 -12
-11
C . 1,6 x 10
Kunci : B
Penyelesaian :
CaF 2 Ca 2+ + 2F -
Diketahui konsentrasi Ca 2+ = 2 . 10 -4 mol/L, maka :
konsentrasi F - = 2 x (2 . 10 -4 ) = 4 . 10 -4 , jadi :
Ksp CaF 2 = [Ca 2+ ] [F - ] 2
= (2 x 10 -4 ) (4 x 10 -4 )²
= (2 x 10 -4 ) (16 x 10 -8 )
= 32 x 10 -12
= 3,2 x 10 -11
3 . Pada pelarutan NH 3 terjadi kesetimbangan sebagai berikut :

Yang merupakan pasangan asam-basa konyugasi adalah ....


A . NH 3 dan H 2 O D.
B . NH 4 dan OH - E . H 2 O dan OH
-

C . NH 3 dan OH -
Kunci : E
Penyelesaian :

pasangan asam - basa konjugasi :

yang bersifat asam : dapat memberikan ion H + , yaitu :


yang bersifat basa : dapat menerima ion H + , yaitu :

4 . Nama kimia untuk senyawa :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997 1


A . 1, 1-dietetil-3-butanon D . isopropil metil keton
B . 2-metil-4-pentanon E . 4-metil-2-pentanon
C . 4, 4-dietetil-2-butanon
Kunci : E
Penyelesaian :

Rantai terpanjang ada 5, di no 2 gugus fungsi keton, no 4 ada


cabang metil maka nama yang sesuai adalah : 4-metil-2-pentanon
5 . Hasil reaksi antara larutan asani propanot dengan etanol adalah .......
A . CH 3 COOCH 3 D . C 2 H 5 COOC 3 H 7
B . C 2 H 5 COOC 2 H 5 E . C 3 H 7 COOCH 3
C . C 3 H 7 COOC 2 H 5
Kunci : B
Penyelesaian :
Hasil reaksi antara asam propionat dengan etanol adalah suatu ester

6 . Waktu paruh 210 Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula disimpan beratnya 40 gram, maka
setelah disimpan selama 15 hari beratnya berkurang sebanyak ........
A . 5 gram D . 30 gram
B . 15 gram E . 35 gram
C . 20 gram
Kunci : A
Penyelesaian :
Diketahui : waktu paruh (t ) = 5 hari
jumlah mula-mula = 40 gram
waktu peluruhan = 15 hari
Ditanya : berat berkurangnya sebanyak ?

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997 2


7 . Berapa Faraday yang diperlukan untuk mereduksi 60 gram ion kalsium menjadi logam
kalsium (Ar Ca = 40) ?
A . 1,0 D . 3,0
B . 1,5 E . 4,0
C . 2,0
Kunci : D
Penyelesaian :

8 . Masing-masing unsur A, B, C, D, dan E di bawah ini mempunyai konfigurasi elektron


sebagai berikut :
A. 1s² 2s² 2p 6 3s²
B. 1s² 2s² 2p 6 3s 1
C. 1s² 2s² 2p 6 3s² 3p²
D. 1s² 2s² 2p 6 3s² 3p 6 3d 10 4s²
6 6 10 6
E. 1s² 2s² 2p 3s² 3p 3d 4s²4s² 4p 5s²
Pasangan yang merupakan unsur-unsur dari satu golongan yang sama adalah ........
A . A dan E D . A dan C
B . A dan B E . D dan E
C . A dan D
Kunci : A
Penyelesaian :
Pasangan unsur yang merupakan satu golongan adalah yang mempunyai elektron valensi
yang lama

9 . Reaksi yang terjadi antara KClO 3 dan HCl adalah :


KClO 3 + 6HCl KCl + 3H 2 O + 3Cl 2
Jika diketahui Ar = 39 ; Cl = 35; O = 16; H = 1; untuk memperoleh 142 gram Cl 2
diperlukan KClO 3 sebanyak ......
A . 122,5 gram D . 40 8 gram
B . 81,7 gram E . 24,5 gram
C . 61,3 gram
Kunci : B
Penyelesaian :
KClO 3 + 6HCl KCl + 3H 2 O + 3Cl 2

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997 3


Diketahui : gram Cl 2 = 142
Ditanya : gram KClO 3 ?
Jawab : gram KClO 3 = KClO 3 x Mr KClO 3

10 . Pada suhu dan tekanan yang sama, massa 2 liter gas x = massa 1 liter gas SO 2 (M, =
64), Mr gas x adalah .......
A . 80 D . 32
B . 64 E . 16
C . 34
Kunci : E
Penyelesaian :
Pada P dan T yang sama
2 liter gas x = massa 1 liter gas SO 2 (Mr = 64)
Mr gas x = ?

11 . Tetapan kesetimbangan untuk reaksi :


PCl 2 PCl 3 (g) + Cl 2 (g) pada suhu 760 K adalah 0,05. Jika konsentrasi awal PCl 5
0,1 mol L -1 , maka pada keadaan setimbang PCl 5 yang terurai adalah .....
A . 12,5 % D . 33,3 %
B . 20,0 % E . 50,0 %
C . 25,0 %
Kunci : E
Penyelesaian :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997 4


12 . Dalam ruangan 1 L terdapat kesetimbangan antara gas N 2 , H 2 dan NH 3 dengan
persamaan reaksi 2NH 3 (g) N 2 (g) + 3H 2 (g). Pada kesetimbangan tersebut terdapat
0,01 mol N 2 , 0,01 mol H 2 dan 0,05 mo1 NH 3 . Harga konstanta kesetimbangan reaksi
adalah ......
A . 2 x 10 -8 D . 4 x 10 -6
-5 -10
B . 5 x 10 E . 2 x 10
C . 5 x 10 -10
Kunci : D
Penyelesaian :

13 . Cl 2 dapat bereaksi dengan Br - membentuk Br 2 dan Cl - .


SEBAB
Cl dan Br adalah unsur segolongan dtilam sistem periodik.
Jawaban : A B C D E
Kunci : B
Penyelesaian :
-
Cl 2 dapat bereaksi dengan Br membentuk Br 2 dan Cl pernyataan benar karena unsur Cl
mempunyai nomor atom yang lebih kecil dibandingkan Br sehingga sifat oksidatornya Cl
lebih kuat atau dilihat harga E°, E° Cl 2 > E° Br maka oksidator Cl 2 lebih kuat berarti Br
dapat dioksidasi oleh Cl 2 . Cl dan Br adalah unsur datam satu golongan., alasan benar
tetapi keduanya tidak mempunyai hubungan sebab akibat.
14 . Unsur dengan konfigurasi elektron1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 2p 6 : adalah unsur yang .......

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997 5


1 . termasuk golongan gas mulia
2 . energi ionisasinya tinggi
3 . sukar bereaksi
4 . berada dalam bentuk atomnya
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 2p 6 mempunyai 8 elektron valensi di orbital s.p berarti termasuk golongan
VIII A yaitu golongan gas mulia yang mempunyai sifat energi ionisasinya tinggi
dibandingkan golongan lainnya, sukar bereaksi dengan unsur lain karena mempunyai 8
elektron terluarnya dan datam keadaan bebas selalu datam keadaan atomnya karena
berupa gas yang monoatomik.

15 .

Pernyatan yang benar adalah ....


1 . Reaksinya disebut reaksi esterifikasi
2 . Nama ester yang dihasilkan adalah etil asetat
3 . Ester yang dihasilkan adalah isomer dari asam butanoat
4 . Bila 30 gram asam tersebut di atas direaksikan dengan etanol berlebih, maka berat
ester yang dihasilkan adalah 44 g. A, C = 12, O= 16, H = 1
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :

Reaksi asam asetat dengan etanol merupakan reaksi esterifikasi. Menghasilkan etil etanoat
atau etil asetat, merupakan isomer dari asam butanoat karena mempunyai rumus molekul
yang sama dan rumus gugus fungsi yang berbeda.

maka gram etil asetat = mol etil asetat x M,


= 0,5 mol x 88 = 44 gr.

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997 6


1 . Di antara gas berikut yang mempunyai jumlah atom paling banyak pada keadaan STP
adalah ........
A . 2,8 liter CH 4 D . 5,6 liter SO 2
B . 2,8 liter C 2 H 4 E . 5,6 liter C 2 H 2
C . 5,6 liter CO 2
Kunci : E
Penyelesaian :

2 . Logam manakah yang tidak diperoleh dengan proses elektrolisis ?


A . natrium D . merkuri
B . alumunium E . kalsium
C . magnesium
Kunci : D
Penyelesaian :
- Natrium diperoleh dengan proses elektrolisis
- Alumunium diperoleh dengan proses elektrolisis
- Magnesium diperoleh dengan proses elektrolisis
- Kalsium diperoleh dengan proses elektrolisis
- Merkuri diperoleh dengan proses Merkurioksida
3 . Sebanyak 92 gram senyawa karbon dibakar sempurna menghasilkan 132 gram karbon
dioksida (Mr = 44) dan 72 gram air (Mr = 18). Rumus empirik senyawa karbon tersebut
adalah ......
A . C 2H 2O 2 D . C 5 H 12 O
B . C 3H 8O 3 E . C 6 H 14
C . C 4 H 10 O 2
Kunci : B
Penyelesaian :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1998 1


sehingga rumus empirik senyawa, menjadi C 3 H 8 O 3

4 . Pada suhu tertentu 0,350 gr BaF 2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk 1 L
larutan jenuh. Hasil kali kelarutan BaF 2 pada suhu itu adalah .......
A . 1,7 x 10 -2 D . 3,2 x 10 -9
-6 -9
B . 3,2 x 10 E . 4,0 x 10
C . 3,2 x 10 -8
Kunci : C
Penyelesaian :

5 . mpat unsur A, B, C, dan D masing-masing mempunyai nomor atom 6, 8, 17, dan 19.
Pasangan unsur-unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah .......
A . A dan D D . B dan C
B . A dan B E . B dan D
C . C dan D
Kunci : C
Penyelesaian :
A menangkap 4 elektron C mertangkap 1 elektron
B menangkap 2 elektron D menangkap 1 elektron
Ikatan yang paling bersifat ion terbentuk yang mengandung 1 elektron yaitu C dan D
6 . Massa jenis suatu larulan CH 3 COOH 5,2 M adalah 1,04 g/mL. Jika Mr = CH 3 COOH =
60, konsentrasi larutan ini dinyatakan dalam % berat asam asetat adalah ......
A . 18 % D . 36 %
B . 24 % E . 40 %
C . 30 %
Kunci : C
Penyelesaian :
Diketahui . M = 5,2
Bj = 1,04 g/ml
Mr = 60

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1998 2


7 . Pada elektrolisis leburan Al 2 O 3 (Ar O = 16, Al = 27), diperoleh 0,225 gram Al. Jumlah
muatan listrik yang diperlukan adalah ...... (1 F = 96500 C/mol)
A . 221,9 coulomb D . 2412,5 coulomb
B . 804,0 coulomb E . 8685,0 coulomb
C . 1025 9 coulomb
Kunci : D
Penyelesaian :

8 . Suatu reaksi mempunyai ungkapan laju reaksi v = k [P]² [Q]. Bila konsentrasi
masing-masing pereaksi diperbesar 3 kali, kecepatan reaksinya diperbesar .....
A . 3 kali D . 18 kali
B . 6 kali E . 27 kali
C . 9 kali
Kunci : E
Penyelesaian :
V = k[P]² [Q] 1 diperbesar 3 x
V = [3]² [3]
V=9.3
V = 27

9 . Pada reaksi inti , X adalah .....

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1998 3


A. D.
B. E.
C.
Kunci : D
Penyelesaian :

10 . Di daerah industri gas-gas yang dapat menyebabkan korosi adalah .....


A . O 2, N 2 D . CO, H 2 O
B . CO, N 2 E . SO 2 , NO 2
C . CO 2 , CO
Kunci : E
Penyelesaian :
Di daerah-daerah industri atau di daerah-daerah lain akan terjadi korosi yang disebabkan
oleh udara yang banyak mengandung oksida-oksida asam, yaitu : SO 2 , dan NO 2

11 . Ketiga reaksi berikut :

Berturut-turut merupakan reaksi ......


A . adisi - substitusi - eliminasi
B . adisi - eliminasi - substitusi
C . substitusi - adisi - eliminasi
D . substitusi - elinunasi - adisi
E . eliminasi - adisi - substitusi
Kunci : D
Penyelesaian :
1) Reaksi tilok mehbatkan ikatan rangkap (substitusi)
2) Reaksi ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap (eliminasi)
3) Reaksi ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal (adisi)
12 . Jika tetapan kesetimbangan untuk reaksi 2X + 2Y 4Z adalah 0,04 tetapan
kesetimbangan untuk reaksi 2Z X + Y adalah
A . 0,2 D. 5
B . 0,5 E . 25
C. 4
Kunci : D
Penyelesaian :
Reaksi : 2X + 2Y 4Z 0,04
X + Y 2Z
Reaksi dibalik dan dibagi dua, sehingga :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1998 4


13 . Belerang dapat diperoleh dari gas alam dengan mengoksidasi gas H 2 S sesuai dengan
reaksi berikut yang belum setara : H 2 S + O 2 S + H 2 O. Banyaknya belerang yang
dapat diperoleh dengan mengoksidasi 224 L H 2 S pada STP adalah ....... (Ar S = 32)
A . 10 gram D . 224 gram
B . 32 gram E . 320 gram
C . 160 gram
Kunci : E
Penyelesaian :

14 . Brom (Br 2 ) dapat dibuat dengan mengalirkan gas klor (Cl 2 ) ke dalam larutan garam
bromida
SEBAB
Sifat oksidåtor brom lebih kuat daripada klor.
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Cl 2 + 2 Br - 2Cl - + Br 2
Karena sifat oksidator klor lebih kuat dari brom, sehingga gas klor depal mengoksidasi ion
bromida.
15 . Senyawa alkohol berikut ini yang bersifat optik-aktif adalah .......
1 . 2 - propanol 3 . 3 - pentanol
2 . 2 - metil - 2 - butanol 4 . 2 - butanol
Jawaban : A B C D E
Kunci : D
Penyelesaian :
Karena yang mengandung atom C asimetrik hanya 2-butanol

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1998 5


1 . Pada peluruhan menjadi kemudian meluruh menjadi , partikel-partikel
yang dipancarkan berturut-turut adalah ........
A . foton dan beta D . beta dan alfa
B . foton dan alfa E . alfa dan beta
C . beta dan foton
Kunci : D
Penyelesaian :
Reaksi peluruhan :

2 . Perhatikan reaksi :
C(s) + O 2 (g) CO 2 (g), H = -394 kJ/mol
2CO(g) + O 2 (g) 2CO 2 (g), H = -569 kJ/mol.
Reaksi pembentukan 140 gram karbon monoksida (Mr = 28) disertai dengan H sebesar
........
A . - 547,5 kJ D . + 175 kJ
B . - 219 kJ E . + 219 kJ
C . -175 kJ
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi Pembentukan CO :

3 . Asam sulfat ditambahkan pada 500 ml larutan BaCl 4 0,2M sampai terjadi endapan BaSO 4
dengan sempurna. Mr BaSO 4 = 233. Endapan BaSO 4 yang terjadi adalah ........
A . 68,0 gram D . 23,3 gram
B . 46,6 gram E . 11,7 gram
C . 34,0 gram
Kunci : D
Penyelesaian :
Reaksi pengendapan :
BaCl 2 + H 2 SO 4 BaSO 4 + 2 HCl
Mol BaCl 2 = 0,2 mol/L x 500 mL
= 100 mmol = 0,1 mol
Berdasarkan persamaan reaksi :
Mol BaCl 2 = Mol BaSO 4 = 0,1 mol
Jadi BaSO 4 = 0,1 mol x 233 g/mol = 23,3 g

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000 1


4 . Nomor atom Q = 20 dan nomor atom S = 8. Jika Q dan S membentuk senyawa QS,
maka senyawa ini memiliki ikatan ......
A . kovalen polar D . ion
B . kovalen non polar E . hidrogen
C . kovalen koordinasi
Kunci : D
Penyelesaian :
Konfigurasi elektron :
6 6
20 Q = 1s² 2s² 2p 3s² 3p 4s² (golongan IIA)
1
8 S = 1s² 2s² 2p (golongan VI A)

Ikatan yang mungkin terjadi antara Q (logam alkali tanah dan S (non logam) adalah ikatan
ion (serah terima elektron).
5 . Ion Co 2+ mempunyai konfigurasi elektron [Ar] 3d 1 . Jumlah elektron yang tidak
berpasangan dalam Co 2+ ........
A. 1 D. 5
B. 2 E. 7
C. 3
Kunci : C
Penyelesaian :
Konfigurasi elektron:

Jumlah elektron tidak berpasangan = 3


6 . Jika dipanaskan pada suhu tertentu, 50% 2 O 4 mengalami disossiasi sesuai dengan reaksi :
N 2 O(g) 2NO 2 (g).
Dalam kesetimbangan perbandingan mol N 2 O 4 terhadap NO 2 adalah ........
A. 3:2 D. 4:1
B. 1:2 E. 2:1
C. 1:1
Kunci : B
Penyelesaian :
Misal N 2 O 4 mula-mula = 1 mol.
50 % N 2 O 4 berdisossiasi artinya % mol telah terurai dari mol mula-mula.
Maka :
N 2O 4 2 NO 2
Mula-mula : 1 mol -
Terurai : mol 1 mol

Setimbang : mol 1 mol


Jadi Perbandingan mol N 2 O 4 : NO 2 = 1 : 2

7 . Asam lemah HA 0,1M mengurai dalam air sebanyak 2%. Tetapan ionisasi asam lemah
tersebut adalah .......

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000 2


A . 2 x 10 -3 D . 4 x 10 -4
B . 4 x 10 -3 E . 4 x 10 -5
-4
C . 2 x 10
Kunci : E
Penyelesaian :
[HA] = 0,1 M = 1.10 -1
-2
HA terurai 2%, berarti = 2.10
Ka = [HA] = ²
= (1.10 -1 ) . (2.10 -2 )
= 4 x 10 -5
8 . Konsentrasi larutan HCl yang diperoleh dengan mencampurkan 150 mL HCl 0,2 M dan
100 mL HCl 0,3 M, adalah .......
A . 0,20 M D . 0,60 M
B . 0,50 M E . 0,30 M
C . 0,24 M
Kunci : B
Penyelesaian :
I. HCl = 150 mL x 0,2 mol/L = 30 mmol
II. HCl = 100 mL x 0,3 mol/L = 30 mmol
Maka :
HCL total = 30 mmol + 30 mmol = 60 mmol
Volume total 150 ml + 100 mL = 250 mL

Jadi :

9 . Reaksi berikut dapat berlangsung kecuali reaksi antara .......


A . larutan Kl dengan gas Br 2
B . larutan Kl dengan gas Cl 2
C . larutan KCl dengan gas Br 2
D . larutan KBr dengan gas Cl 2
E . larutan KCl dengan gas F 2
Kunci : C
Penyelesaian :
Dalam sistem periodik unsur halogen dari atas ke bawah (F 2 - Cl 2 - Br 2 - I 2 ) daya
oksidatornya makin kecil, artinya suatu halogen dapat mengoksidasi halogen di bawahnya,
tetapi tidak mampu mengoksidasi halogen di atasnya.
Jadi reaksi yang tidak dapat berlangsung adalah :
KBr + Cl 2 KCl + Br 2
Seharusnya reaksinya :
KBr + Cl 2 KCl + Br 2

10 . Reaksi 2-propanol dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana merupakan


reaksi .......
A . adisi D . redoks
B . substitusi E . polimerisasi
C . eliminasi
Kunci : B
Penyelesaian :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000 3


Reaksi antara :

Reaksi di atas merupakan reaksi substitusi.


11 . Deterjen kurang efektif digunakan untuk mencuci di daerah pegunungan.

SEBAB
Deterjen sangat dipengaruhi oleh kesadahan air.
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Pernyataan salah, karena di daerah pegunungan umumnya tingkat kesadahan airnya cukup
tinggi, sehingga deterjen cukup efektif digunakan, sebab deterjen tidak dipengaruhi oleh
tingkat kesadahan air. Jadi alasan juga salah.
12 . Pernyataan yang benar untuk reaksi :
(CH 3 ) 2 NH(aq) + H 2 S(aq) (CH 3 ) 2 NH 2 + (aq) + HS - (aq) adalah ........
1 . (CH 3 ) 2 NH 2 merupakan basa konjugasi dari H 2 S
2 . (CH 3 ) 2 NH 2 + bersifat asam
3 . H 2 S merupakan asam konjugasi dari (CH 3 ) 2 NH 2 +
4 . HS - bersifat basa
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Pasangan asam basa konjugasi dari reaksi berikut adalah :

13 . Yang merupakan reaksi redoks adalah ........


1 . NaOH + H 2 SO 4 NaHSO 4 + H 2 O
2 . H 2 + Cl 2 2HCl
3 . reaksi alkohol diubah menjadi alkena
4 . reaksi glukosa dengan larutan Fehling
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Reaksi redoks terjadi jika ada unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
Jadi yang merupakan reaksi redoks adalah :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000 4


Reaksi glukosa dengan larutan fehling, yaitu gugus aldehid pada glukosa diubah menjadi
gugus karboksilat.
14 . Senyawa manakah di bawah ini yang mempunyai nama 3,3-dimetilpentana ........

1.

2.

3.

4.

Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
Rumus 3,3-dimetil pentana dapat ditulis sebagaimana pada pilihan (1), (2), dan (3)
15 . Perhatikan dua reaksi berikut :
Al(OH) 3 (s) + OH,(aq) Al(OH) - (aq)
Al(OH) 3 (s) + 3H 3 O + (aq) Al 3+ (aq) + 6H 2 O(l)
Pernyataan yang benar adalah ........
1 . Al(OH) 3 melarut dalam asam
2 . Al(OH) 3 melarut dalam basa
3 . Al(OH) 3 bersifat amfoter
4 . bilangan oksidasi Al dalam Al(OH) 4 - adalah +3
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Al(OH) 3 dapat larut dalam asam maupun basa, sehingga Al(OH) 3 bersifat amfoter.
Biloks Al(OH) 4 - = Biloks Al + biloks OH -
-1 = Biloks Al + + 4(-1)
Jadi biloks Al = +3

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000 5


1 . Dari beberapa unsur berikut yang mengandung :
1. 20 elektron dan 20 netron
2. 10 elektron dan 12 netron
3. 15 proton dan 16 netron
4. 20 netron dan 19 proton
5. 12 proton dan 12 netron
Yang memiliki sifat mirip dalam sistem periodik adalah ........
A . 1 dan 2 D . 3 dan 4
B . 2 dan 3 E . 1 dan 5
C . 2 dan 4
Jawaban : E
Penyelesaian :
1. 20 elektron dan 20 neutron
20 X 4 2 8 8 2 : Golongan IIA, Periode 4
2. 10 elektron dan 12 neutron
10 X 2 8 : Golongan VIII A, Periode 2
3. 15 proton dan 16 neutron
15 X 2 8 5 : Golongan VA, Periode 3
4. 20 neutron dan 19 proton
19 X 4 2 8 8 1 : Golongan IA, Periode 4
5. 12 proton dan 12 neutron
12 X 2 8 2 : Golongan IIA, Periode 3
Unsur yang terletak di dalam satu satu golongan akan memiliki sisfat yang mirip jadi pilihan
yang tepat adalah 1 dan 5.
2 . Berdasarkan tabel berikut :

Molekul PH 3 memiliki titik didih terendah. Penyebabnya adalah ........


A. Mr terkecil
B. Molekulnya kecil
C. Terdapatnya ikatan hidrogen
D. Terdapatnya ikatan gaya London
E. Terdapatnya ikatan gaya van der walls
Jawaban : E
Penyelesaian :
Pada molekul PH 3 , terdapat ikatan gaya Van der Waals. Ikatan Van der Waals jauh lebih
rendah daripada ikatan hidrogen. Energi untuk memutuskan ikatan hidrogen sekitar 15 s/d
40 kJ/mol, sedangkan untuk gaya Van der Waals sekitar 2 s/d 20 kJ/mol. Itulah sebabnya
ikatan Van der Waals mempunyai titik cair dan titik didih lebih rendah.
3 . Berdasarkan gambar di bawah :

Created by InVirCom, http://www.invir.com 1


Jika skala menunjukkan x lt, berarti gas yang dihasilkan x lt adalah ........ (Ar Mg =24)
A . 3,361t D . 7,20 It
B . 3,601t E . 14,41t
C . 22,41t
Jawaban : B
Penyelesaian :
mol Mg = = 0,25 mol
mol HCl = 300 x 1 = 300 mmol = 0,3 mol

Mg (s) + 2 HCl (aq) MgCl 2 (aq) + H 2 (g)


m: 0,25 0,3
b : 0,15 0,3
s : 0,1 0
HCl habis bereaksi.
mol H 2 = mol HCl = x 0,3 = 0,1 mol
T = 27°C = 300 K
PV = n R T
V= = 3,60 liter

4 . Tabung gas LPG mengandung gas propana (C 3 H 8 ) dan gas butana (C 4 H 10 ) di mana
sangat dipergunakan dalam kehidupan rumah tangga selain minyak tanah.

Jika campuran gas yang terdapat pada tabung pada gambar di atas volumenya 20 1iter
dibakar dengan udara yang mengandung 20% gas oksigen, maka udara yang diperlukan
sebanyak ........
A . 500 liter D . 1150 liter
B . 650 liter E . 1300 liter
C . 1000 liter
Created by InVirCom, http://www.invir.com 2
Jawaban : D
Penyelesaian :
(C 3 H 8 + C 4 H 10 ) + O2 7 CO 2 + 9 H 2 O
20 liter

Udara mengandung 20% gas oksigen, maka :


Volume udara yang diperlukan = x 230 = 1150 liter.

5 . Berdasarkan tabel berikut :

Urutan unsur-unsur tersebut dalam suatu perioda dari kiri ke kanan adalah ........
A . T, Q, R, S dan P D . T, S, Q, R dan P
B . T, R, Q, P dan S E . T, Q, S, R dan P
C . T, P, Q, R dan S
Jawaban : B
Penyelesaian :
Dalam satu periode, dari ke kanan, energi ionisasi cenderung Semakin besar.
T(738) < R(786) < Q(1012) < P(1251) < S(1521)
6 . Berdasarkan gambar berikut :

Ikatan kovalen koordinasi terletak pada nomor ........


A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
Jawaban : B
Penyelesaian :
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan elekron yang dipakai
bersama hanya berasal dari salah satu atom. Ikatan antara N dan O, pasangan elektron
yang dipakai bersama hanya berasal dari atom N.
7 . Berdasarkan tabel berikut :

Created by InVirCom, http://www.invir.com 3


Senyawa yang paling polar di bawah ini adalah ........
A . CO 2 D . HCl
B . ClO E . PH 3
C . CH 4
Jawaban : D
Penyelesaian :
Berdasarkan tabel, selisih keelektronegatifan :
- CO 2 = 3,5 - 2,5 = 1
- ClO = 3,5 - 3,0 = 0,5
- CH 4 = 2,5 - 2,1 = 0,4
- HCl = 3,0 - 2,1 = 0,9
- PH3 = 2,1 - 2,1 = 0
Walaupun selisih keelektronegatifan pada CO 2 tertinggi, tetapi CO 2 termasuk non-polar
sebab distribusi elektronnya merata/simetris sehingga saling meniadakan. Senyawa yang
paling polar adalah senyawa yang memiliki selisih keelektronegatifan besar, tetapi distribusi
elektronnya tidak simetris/merata (tertarik pada salah satu kutub).

CO 2

HCl

Jadi senyawa yang paling polar adalah HCl.


8 . Diketahui kurva reaksi sebagai berikut :

Berdasarkan kurva tersebut, harga H 2 adalah ........


A. H1 - H2 - H3 D. H1 - H3 + H4
B. H1 + H2 - H4 E. H1 + H3 + H4
C. H1 - H3 - H4
Jawaban : C
Penyelesaian :

Created by InVirCom, http://www.invir.com 4


Berdasarkan kurva di atas diperoleh :
H1 = H2 + H3 + H4
H2 = H1 - H3 - H4

9 . Di antara data kondisi reaksi berikut :

Manakah laju reaksinya paling rendah ........


A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
Jawaban : C
Penyelesaian :
Laju reaksi dipengaruhi oleh faktor :
- Luas permukaan zat : berupa serbuk laju reaksi semakin besar.
- Konsentrasi : konsentrsi semakin tinggi laju reaksi semakin besar
- Suhu : suhu semakin tinggi laju reaksi semakin besar
Jadi, laju reaksi paling rendah adalah zat yang berupa lempeng dengan suhu yang paling
rendah.
10 . Hasil uji daya hantar listrik terhadap larutan A dan B diperoleh hasil sebagai berikut. Pada
larutan A, lampu menyala dan terbentuk gelembung-gelembung gas, pada larutan B lampu
tidak menyala dan terbentuk gelembung-gelembung gas. Kesimpulan yang dapat Anda
tarik dari data tersebut adalah ........
A. larutan A adalah elektrolit karena mudah larut dalam air
B. larutan A adalah non-elektrolit karena hanya menghasilkan gelembung-gelembung
C. larutan B adalah elektrolit karena tidak menghasilkan gelembung-gelembung
D. larutan A adalah non-elektrolit karena terurai menjadi ion-ion yang menyalakan
lampu
E . larutan B adalah elektrolit karena terurai menjadi ion-ion menghasilkan
gelembung-gelembung
Jawaban : E
Penyelesaian :
- Larutan elektrolit: dapat terionisasi
- Non-elektrolit: tidak dapat terionisasi
Lihat gambar di bawah ini :

Created by InVirCom, http://www.invir.com 5


11 . Perhatikan tabel Ka dan beberapa asam berikut:

Di antara asam di atas yang paling lemah adalah ........


A . HL D . HC
B . HD E . HE
C . HB
Jawaban : B
Penyelesaian :
Semakin besar harga Ka, maka sifat asamnya akan semakin kuat. Urutan sifat keasaman
berdasarkan tabel harga Ka :
HD < HA < HB < HE < HK < HG < HC < HL
(HD : asam paling lemah, karena harga Ka-nya paling kecil yaitu 1,8 . 10 -12 )
12 .

Berdasarkan hasil titrasi yang alatnya dan gambarnya seperti di atas diperoleh data sebagai
berikut :

Created by InVirCom, http://www.invir.com 6


Maka konsentrasi HC1 adalah ........
A . 0,05 M D. 1M
B . 0,08 M E . 0,04 M
C . 0,1 M
Jawaban : E
Penyelesaian :
Volume HCl (V 1 ) = 25 ml
Konsentrasi HCl (M 1 ) = X M
Volume NaOH (V 2 ) = Volume rata-rata

= = 10,2 ml

Konsentrasi NaOH (M 2 ) = 0,1 M


Molaritas HCl dan NaOH = Normalitasnya (karena asam bervalensi satu dan basa
bervalensi satu).
M=N
V1 . N1 = V2 . N2
25 . X = 10,2 . 0,1
X= = 0,04 M

13 . Berdasarkan pasangan larutan berikut ini :


1. 50 mL CH 3 COOH 0,2 M dan 50 mL NaOH 0,1 M
2. 50 mL CH 3 COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH 0,1 M
3. 50 mL H 2 CO 3 0,2 M dan 100 mL NH 3 (aq) 0,1 M
4. 50 mL HCl 0,1 M dan 50 mL NH 3(aq) 0,2 M
5. 50 mL HCl 0,1 M dan 50 mL NaOH 0,2 M
Pasangan-pasangan yang pH-nya tidak akan berubah apabila ditambah sedikit larutan basa
kuat atau asam kuat adalah ........
A . 1 dan 2 D . 2 dan 3
B . 1 dan 3 E . 1 dan 5
C . 1 dan 4
Jawaban : C
Penyelesaian :
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH. Larutan
penyangga terdiri dari campuran :
- Asam lemah dengan garamnya
Contohnya CH 3 COONa, CH 3 COOK dsb
- Basa lemah dengan garamnya
Contohnya NH 4 Cl, (NH 4 ) 2 SO 4 dsb.

1. CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O


m : 10 mmol 5 mmol
b: 5 5

Created by InVirCom, http://www.invir.com 7


s: 5 mmol - 5 mmol
(asam lemah dengan garamnya)

2. CH 3 COOH + NaOH CH 3 COONa + H 2 O


m : 10 mmol 10 mmol
b : 10 10
s: - - 10 mmol
(habis bereaksi, tinggal garamnya)

3. H 2 CO 3 + 2 NH 3 (NH 4 ) 2 CO 3
m : 10 mmol 10 mmol
b: 5 10
s: 5 mmol - 5 mmol
(bukan penyangga, karena asam dan basanya dua-duanya lemah)

4. HCl + NH 3 NH 4 Cl
m : 5 mmol 10 mmol
b: 5 5
s: - 5 mmol 5 mmol
(basa lemah dengan garamnya)

5. HCl + NaOH NaCl + H 2 O


m : 5 mmol 10 mmol
b: 5 5
s: - 5 mmol 5 mmol
(asam kuat dan basa kuat yang tersisa basa kuat, pH basa kuat)
14 . Berdasarkan gambar berikut :

Jika garam-X terdiri dari asam lemah dan basa kuat, maka Mr garam-X adalah ........
-4 -14
(Ka = 2 .10 ; Kw =10 )
A . 13,6 D . 3,4
B . 10,2 E . 1,7
C . 6,8
Jawaban : C

Created by InVirCom, http://www.invir.com 8


Penyelesaian :
pH = 9
pOH = 14 - 9 = 5, maka [OH - ] = 10 -5

-12
15 . Diketahui : Ksp Ag 2 CO3 = 8 x 10
-10
Ksp AgCl = 2 x 10
-16
Ksp Ag 3 PO 4 = 1 x 10
Ksp AgI = 8,5 x 10 -17
-16
Ksp AgCN =1,2 x 10
Berdasarkan data tersebut, garam yang paling besar kelarutannya dalam air adalah ........
A . AgCl D . Ag 2 CO 3
B . A 3 PO 4 E . AgCN
C . AgI
Jawaban : D
Penyelesaian :
Ksp = (n - 1) n-1 s n
2-
a. Ag 2 CO 3 2 Ag + CO 3
+ 2 2-
Ksp Ag 2 CO 3 = [Ag ] . [CO 3 ]
-12 2
8 . 10 = (2s) (s)
-12 3
8 . 10 = 4 s

+ -
b. AgCl Ag + Cl
Ksp AgCl = [Ag + ] = [Ag + ] [Cl - ]
-10
2 . 10 = s . s
2 . 10 -10 = s²

Created by InVirCom, http://www.invir.com 9


c. Ag 3 PO 4 3 Ag + + PO 4 3-
Ksp Ag 3 PO 4 = [Ag + ] 3 [PO 4 3- ]
1 . 10 -16 = (3s) 3 . s
-16 4
1 . 10 = 27 s

+ -
d. AgI Ag + I
Ksp AgI = [Ag ] [I - ]
+

-17
8,5 . 10 = s . s
8,5 . 10 -17 = s²

e. AgCN Ag + + CN -
+ -
Ksp AgCN = [Ag ] [CN ]
1,2 . 10 -16 = s . s
-16
1,2 . 10 = s²

Jadi garam yang memiliki kelarutan paling besar adalah Ag 2 CO 3

16 . Berikut adalah data titik beku (T f ) berbagai larutan elektrolit dan non-elektrolit.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ........


A . larutan elektrolit yang berkonsentrasi sama memiliki titik beku yang sama
B . titik beku larutan dipengaruhi oleh jenis zat terlarut dan jenis pelarut
C . titik beku larutan elektrolit lebih tinggi daripada larutan non-elektrolit
D . semakin besar konsentrasi zat, semakin tinggi titik beku larutan
E . pada konsentrasi sama, titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan
non-elektrolit
Jawaban : E
Penyelesaian :
Berdasarkan data titik beku larutan elektrolit dan non-elektrolit :
Pada konsentrasi yang sama, titik beku larutan elektrolit lebih rendah
daripada larutan non-elektrolit (bandingkan antara NaCl, K 2 SO 4
dengan gula, antara MgSO 4 dengan Urea).

Created by InVirCom, http://www.invir.com 10


17 .

Dari diagram PT H 2 O berikut yang merupakan daerah perubahan titik beku adalah ........
A . A dan H D . I dan J
B . B dan C E . D dan E
C . G dan H
Jawaban : C
Penyelesaian :
Titik H adalah titik beku pelarut (H 2 O), yaitu 0°C
Titik G adalah titik beku larutan, yaitu < 0°C (negatif)
Jadi, daerah perubahan titik beku adalah G dan H.
18 . Diketahui data potensial elektroda standar :
Ag + (aq) + e - Ag (s) E° = +0,80 volt
2+
Zn (aq) + 2e Zn (s) E° = -0,76 volt
3+ -
In (aq) + 3e In (s) E° = -0,34 volt
2+ -
Mn (aq) + 2e Mn (s) E° = -1,20 volt
Reaksi redoks yang tidak berlangsung spontan adalah ........
A . Zn 2+ (aq) + Mn (s) Mn 2+ (aq) + Zn (s)
B . 3 Ag + (aq) + In (s) In 3+ (aq) + 3 Ag (s)
C . 3 Mn (s) + 2 In 3+ (aq) 2 In (s) + 3 Mn 2+ (aq)
D . 2 I 3+ (aq) + 3 Zn (s) 2 In (s) + 3 Zn 2+ (aq)
E . Mn 2+ (aq) + 2 Ag (s) Mn (s) + 2 Ag + (aq)
Jawaban : E
Penyelesaian :
Agar reaksi dapat berlangsung spontan maka E° sel harus positif
- E° sel = E° red - E° oks
= E° Zn - E° Mn
= -0,76 - (-1,20)
= +0,44 V (spontan)

- E° sel = E° red - E° oks


= E° Ag - E° In
= 0,80 - (-0,34)

Created by InVirCom, http://www.invir.com 11


= + 1,14 V (spontan)

- E° sel = E° red - E° oks


= E° In - E° Mn
= -0,34 - (-1,20)
= +0,86 V (spontan)

- E° sel = E° red - E° oks


= E° In - E° Zn
= -0,34 - (-0,76)
= +0,42 V (spontan)

- E° sel = E° red - E° oks


= E° Mn - E° Ag
= -120 - 0,80
= -2 volt (tidak spontan)
19 .

Peristiwa elektrolisis dari keempat gambar di atas yang menghasilkan gas oksigen
adalah........
A . 1 dan 2 D . 2 dan 3
B . 1 dan 3 E . 2 dan 4
C . 3 dan 4
Jawaban : B
Penyelesaian :
1. Elektrolisis larutan Na 2 SO 4 dengan elektroda C
Na 2 SO 4(aq) 2 Na + (aq) + SO 4 2- (aq)
K (R) : 2 H 2 O (e) + 2e 2 OH - + H 2(g)
A (O) : 2 H 2 O (l) 4 H + + O 2(g) + 4e

2. Elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda Pt dan C


NaCl (aq) Na + (aq) + Cl - (aq)
K (R) : 2 H 2 O (1) + 2e 2 OH - + H 2(g)
A (O) : 2 Cl - Cl 2(g) + 2e

3. Elektrolisis larutan AgNO 3 dengan elektroda Ag dan Pt


+ -
AgNO 3(aq) Ag (aq) + NO 3 (aq)

Created by InVirCom, http://www.invir.com 12


K (R) : Ag + + e Ag (s)
A (O) : 2 H 2 O (l) 4 H + + O2 (g) + 4e

4. Elektrolisis larutan MgCl 2 dengan elektroda C


2+ -
MgCl 2(aq) Mg (aq) + 2 Cl (aq)
-
K (R) : 2 H 2 O (l) + 2e 2 OH + H 2(g)
-
A (O) : Cl Cl 2(g) + 2e

20 .

Dalam proses elektrolisis pada gambar di atas, arus listrik sebesar 1.930 coulomb
dilewatkan dalam leburan suatu zat elektrolit dan mengendapkan 1,5 gram X 2+ pada
katode. Jika diketahui tetapan Faraday adalah 96.500 coulomb, maka massa atom relatif
X adalah ........
A . 450 D . 75
B . 300 E . 37,5
C . 150
Jawaban : C
Penyelesaian :
1930 Coulomb = = 0,02 F

21 . Sel elektrokimia :

Created by InVirCom, http://www.invir.com 13


Penulisan lambang sel yang tepat dari gambar sel tersebut adalah ........
A . Cu (a) | Cu 2+ || Zn (s) | Zn 2+ (aq)
B . Zn (s) | Zn 2+ (aq) || Cu 2+ (aq) | Cu (s)
C . Cu 2+ (s) | Cu (s) || Zn 2+ (aq) | Zn (s)
D . Zn 2+ (aq) | Zn (s) || Cu (s) | Cu 2+ (aq)
E . Zn (s) | Zn 2+ (aq) || Cu (s) | Cu 2+ (aq)
Jawaban : B
Penyelesaian :
Pada sel volta berlaku : KPAN (Katoda Positif, Anoda Negatif)
Zn sebagai anoda dan Cu sebagai katode
Penulisan diagram sel/lambang sel:
anode | larutan || larutan | katode
Zn (s) | Zn 2+ (aq) || Cu 2+ (aq) | Cu (s)

22 .

Besi paling cepat terkorosi pada percobaan nomor ........


A . (1) D . (4)
B . (2) E . (5)
C . (3)
Jawaban : D
Penyelesaian :
Salah satu faktor yang dapat memperlambat korosi adalah dengan menempatkan logam
lain di sekitar besi yang harga E°-nya lebih kecil. (Misalnya: Zn, Al, Mg)
Pada wadah 1, 3 dan 5 logam Zn, Al dan Mg akan lebih dulu teroksidasi daripada besi.
Pada wadah 2 dan 4 , wadah 4 akan lebih cepat terkorosi dibandingkan dengan
wadah. 2, karena wadah 4 besi tidak terhalang oleh apapun, sehingga mudah terkorosi.

Created by InVirCom, http://www.invir.com 14


23 .

Nama senyawa dari struktur di atas adalah ........


A . tribromo fenol D . 2, 3, 5-tribromo hidrokso benzene
B . 2, 3, 5-tribromo fenol E . 2, 4, 6-tribromo hidrokso benzene
C . 2, 4, 6-tribromo fenol
Jawaban : C
Penyelesaian :

2, 4, 6-tribromo fenol.

24 . Suatu senyawa karbon yang mengandung inti benzena mempunyai sifat sebagai berikut :
- berupa kristal dan larutan dalam air
- bersifat asam lemah dan bereaksi dengan NaOH
- bersifat pemusnah hama
Maka senyawa itu adalah ........
A . nitrobenzena D . toluene
B . benzil alkohol E . fenol
C . anilina
Jawaban : E
Penyelesaian :
Sifat-sifat fenol :
- berupa kristal dan larut dalam air
- bersifat asam lemah dan bereaksi dengan NaOH
- bersifat pemusnah hama
25 . Perhatikan rumus bangun senyawa berikut :
(1) CH 3 - CH 2 - CH - CH 3
|
CH - CH 2 - CH 3
|
CH 3
CH 3 CH 3

Created by InVirCom, http://www.invir.com 15


| |
(2) CH - C - CH 2 - CH 3
| |
CH 2 CH 2
|
CH 3
(3) CH 2 - CH - CH - CH 2
| | | |
CH 3 CH 3 CH 3 CH 3
(4) CH 3 - CH - CH - CH 2 - CH 3
| |
CH 2 CH 2
| |
CH 3 CH 3
Pasangan senyawa yang merupakan isomer adalah ........
A . (2) dan (4) D . (1), (2), dan (3)
B . (1) dan (2) E . (1), (2), (3), dan (4)
C . (3) dan (4)
Jawaban : A
Penyelesaian :
Isomer adalah rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda.
Dari rumus bangun tersebut, yang merupakan pasangan isomer adalah :
- (1) dan (3) yaitu C 8 H 18
- (2) dan (4) yaitu C 9 H 20

26 .

Polimer akrilik digunakan sebagai bahan dasar cat, sebagai monomer penyusunnya
adalah........
A. D.
E.

B.

C.

Jawaban : A
Penyelesaian :

Created by InVirCom, http://www.invir.com 16


CH 3 CH 3 CH 3
| | |
( - CH 2 - C - CH 2 - C - CH 2 - C - )
| | |
COOCH 3 COOCH 3 COOCH 3
Monomer dari rangkaian di atas adalah : CH 2 = C - CH 3
|
COOCH 3

27 .

Aspirin dikenal juga dengan nama asetosal (asam asetil salisilat), memiliki khasiat sebagai
penghilang rasa sakit dan penurun panas, namun dalam penggunaan waktu lama
menimbulkan maag. Manakah rumus struktur aspirin tersebut dari struktur di bawah ini:

A. D.

B. E.

C.

Jawaban : E
Penyelesaian :

O-Asetil Benzoat / Asam Asetil Salisilat atau biasa disebut Aspirin.


28 . Manakah satu di antara grafik berikut yang benar untuk menggambarkan energi ionisasi
tingkat pertama terhadap nomor atom dari unsur transisi periode keempat ........

Created by InVirCom, http://www.invir.com 17


A. D.

B. E.

C.

Jawaban : D
Penyelesaian :
Dalam satu periode, energi ionisasi semakin ke kanan cenderung semakin besar.
29 .

Gambar di atas merupakan proses untuk mendapatkan asam sulfat dengan proses kontak.
Pada urutan ke berapa SO 3 dan H 2 SO 3 diperoleh ........
A . 1 dan 2 D . 2 dan 4
B . 1 dan 3 E . 3 dan 4
C . 2 dan 3
Jawaban : C
Penyelesaian :

1. S (s) + O 2(g) SO 2(g)


2. 2 SO 2(g) + O 2(g) 2 SO 3(g)
3. SO 3(g) + H 2 SO 4(l) H 2 S 2 O 7(l)
4. H 2 S 2 O 7(l) + H 2 O (l) 2 H 2 SO 4(l)
Maka asam sulfat terjadi pada reaksi 2 dan 3.

Created by InVirCom, http://www.invir.com 18


30 . Senyawa magnesium selain dipergunakan untuk penetralan asam lambung juga untuk batu
bata tahan api. Senyawa magnesium yang dipergunakan untuk batu bata tahan api
adalah........
A . MgSO 4 D . MgO
B . Mg(OH) 2 E . MS
C . MgCl 2
Jawaban : D
Penyelesaian :
MgSO 4 digunakan sebagai obat urus-urus (MgSO 4 7 H 2 O)
Mg(NH) 2 digunakan sebagai obat maag (lambung)
MgO digunakan untuk membuat untuk batu bata tahan api

Created by InVirCom, http://www.invir.com 19


1 . Campuran larutan berikut ini yang membentuk larutan penyangga adalah .....
A . 50 ml, CH 3 COOH 0,2 M dan 50 ml, NaOH 0,1 M
3
B . 50 mL CH COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH 0;1 M
C . 50 ml, HCl 0,2 M dan 100 mL NH 3 (aq) 0,1 M
D . 50 mL HCl 0,2 M dan 50 mL NH 3 (aq) 0,1 M
E . 50 mL HCl 0,2 M dan 50 mL NaOH(aq) 0,1 M
Kunci : A
Penyelesaian :
Larutan penyangga dapat berupa campuran asam lemah dengan basa konjugasinya atau
campuran bass lemah dengan asam konjugasinya.
Persamaan reaksi yang terjadi :

Sisa 5 mmol CH 3 COOH (asam lemah) dengan 5 mmol CH 3 COONa (basa konjugasi)
adalah larutan penyangga.
2 . Sebanyak x gram FeS (Mr = 88) direaksikan dengan asam klorida menurut reaksi :
FeS + 2HCl FeCl 2 + H 2 S.
Pada akhir reaksi diperoleh 8 liter gas H 2 S. Jika pada keadaan tersebut satu mol gas H 2 S
bervolume 20 liter maka nilai x adalah ......
A . 8,8 D . 35,2
B . 17,6 E . 44,0
C . 26,4
Kunci : D
Penyelesaian :
1 mol gas H 2 S = 20 liter maka 8 liter H 2 S, mol yang terjadi =

mol FeS ~ mol H 2 S


mol FeS yang terjadi = 0,4
gram FeS = mol x Mr
= 0,4 x 88
= 35,2
3 . Menurut teori Bronsted - Lowry pada reaksi manakah H 2 O bertindak sebagai basa ......

A.
B.
C.

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999 1


D.
E.
Kunci : A
Penyelesaian :
Basa menurut teori Bronsted Lowry adalah spesi yang menerima proton pads suatu reaksi
pemindahan proton
H 2 O + H + (dari H 2 SO 4 ) H 3O +
H 2 O disini menerima proton jadi bersifat basa.

4 . Nomor atom unsur X sama dengan 26. Konfigurasi elektron ion X 3+ adalah ........
A . ls 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 6 4s 2
B . 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 4 4s 2
C . ls 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 3 4s 2
2 2 6 2 6 5 1
D . ls 2s 2p 3s 3p 3d 4s
2 2 6 2 6 5
E . ls 2s 2p 3s 3p 3d
Kunci : E
Penyelesaian :

Jadi konfigurasinya dari yang jumlah elektronnya = 23


ls 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 5
5 . Data percobaan suatu reaksi 2A + B 2 2AB adalah sebagai berikut :

A. 0 D. 3
B. 1 E. 4
C. 2
Kunci : B
Penyelesaian :
Catatan: untuk kode soa123, soal no. 45 ini tidak ada pertanyaannya. Jadi penulis
berusaha menjawab dengan perkiraan pertanyaan.
Orde reaksi adalah Orde reaksi terhadap A, misal x, bandingkan percobaan 2 dam 3

Orde reaksi terhadap B, misal y, bandingkan percobaan 1 dan 2

Orde reaksi = x + y

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999 2


=0+1
=1
6 . Air susu merupakan sistem dispersi ....
A . zat padat dalam medium pendispersi cair
B . zat cair dalam medium pendispersi cair
C . zat cair dalam medium pendispersi gas
D . zat padat dalam medium pendispersi padat
E . gas dalam medium pendispersi cair
Kunci : B
Penyelesaian :
Air susu termasuk koloid jenis emulsi dimana fase terdis persinya cair dan medium
pendisfersinya juga cair.
7 . Untuk reaksi H 2 (g) + I 2 (g) 2 HI (g) diketahui konsentrasi awal H2 = 0,20 mol/L
dan I 2 = 0,15 mol/L. Jika pada saat kesetimbangan masih tersisa I 2 = 0,05 mol/L, maka
harga tetapan kesetimbangan ......
A. 2 D . 16
B. 4 E . 32
C. 8
Kunci : C
Penyelesaian :

8 . Diketahui :
Ni 2+ + 2e - Ni E° = - 0,25 V
Pb 2+ + 2e Pb E° = - 0,13 V
Potensial standar sel Volta yang terdiri dari elektroda Ni dan Pb adalah .....
A . - 0,38 V D . + 0,25 V
B . - 0,12 V E . + 0,38 V
C . + 0,12 V
Kunci : B
Penyelesaian :
E 0 sel = E 0 reduksi - E 0 oksidasi
= E 0 terbesar - E 0 terkecil
= -0,13 - (-0,25) = 0,12 V
9 . Reaksi berikut yang merupakan reaksi oksidasi reduksi adalah .......
A . Al 3+ + 3OH - Al(OH) 3 D . H 2 + Cl 2 2HCl
+ 2- -
B . H + SO 4 HSO 4 E . HF + NH 3 NH 4 F
2+ -
C . Pb + 2 Br PbBr 2
Kunci : D
Penyelesaian :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999 3


Resksi oksdasi reduksi terjadi ada peristiwa penambahan dan penurunan bilangan oksidasi
(biloks).

10 . Diketahui persamaan tetmokimia berikut :


2 NO(g) + O 2 (g) N 2 O 4 (g) H = a kJ
NO (g) + O 2 (g) NO 2 (g) H = b kJ
Besarnya H untuk reaksi 2 NO 2 (g) N 2 O 4 (g) adalah ........
A . (a + b) kJ D . (a - 2b) kJ
B . (a + 2b) kJ E . (2a + b) kJ
C . (-a + 2b) kJ
Kunci : D
Penyelesaian :

11 . Nama senyawa dengan rumus di bawah ini menurut IUPAC ......

A . 3 - menit - 4 - isopropilbutana D . 2,4 - dimetil heksana


B . 4 - etil - 2 - metil pentana E . 3,5 - dimetilheksana
C . 2 - metil - 4 etilpentana
Kunci : D
Penyelesaian :

Rantai terpanjang 6 tidak ada rangkap di nomor 2 den 4 gugus metil.


12 . Senyawa dengan rumus molekul C 5 H 12 O termasuk kelompok senyawa ......
A . aldehida D . alkanon
B . ester E . asam karboksilat
C . eter
Kunci : C
Penyelesaian :
C 5 H 12 O mempunyai rumus umum CnH2n + 2 O, merupakan gugus alkohol den eter.

13 . Dalam ketel uap terjadi kerak yang berasal dari kesadahan sementara. Reaksi yang terjadi
pada dinding ketel adalah .......

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999 4


A . Ca 2+ + CO 3 2- CaCO 3
B . Ca(HCO 3 ) 2 CaCO 3 + H 2 O + CO 2
2+ 2-
C . Ca + SO 4 CaSO 4
2+ 2-
D . Ca + SiO 3 CaSiO 3
E . Ca + 2H 2 O Ca(OH) 2 + 2H +
2+

Kunci : B
Penyelesaian :
Kesadahan sementara diakibatkan adanya senyawa Ca(HCO 3 ) 2 yang jika dipanaskan
akan bereaksi menjadi :

14 . Di antara logam-logam berikut yang dapat bereaksi dengan air adalah ........
1. K 3 . Na
2 . Ca 4 . Ba
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Logam-logam yang berasal dari golongan IA den IIA merupakan logam-logam yang sangat
reaktif, mudah mengalami oksidasi jadi sangat mudah bereaksi dengan air.
15 . Suatu cuplikan CaCl 2 (Mr = 111) sebanyak 5,55 g dilarutkan dalam air sehingga
diperoleh 500 mL larutan. Pernyataan yang benar untuk larutan CaCl 2 adalah ......
1. Konsentrasilarutan adalah 0,1 M
2. Bila ke dalamnya ditambahkan larutan Na 2 CO 3 akan terjadi endapan putih CaCO 3
3. Bila ke dalamnya ditambahkan larutan AgNO 3 akan terjadi endapan putih AgCl
4. Larutan garam CaCl 2 merupakan elektrolit kuat.
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1999 5


1 . Manakah dari spesi berikut dapat bertindak sebagai asam dan basa menurut teori
Brorsted-Lowry :

A . hanya a dan b D . a, b, c
B . hanya c dan d E . hanya a dan b
C . a, b, c dan d
Kunci : D
Penyelesaian :
Spesi yang dapat bertindak sebagai asam dan basa menurut teori Bronsted-Lowry adalah
spesi yang memiliki asam dan basa konyugasi.

2 . pH dari larutan asam etanoat 0,2 M (Ka = 2 x 10 -5 ) adalah .......


A . 3 - log 2 D . 2 - log 2
B . 1- log 2 E . 5 - log 2
C . 4 - log 4
Kunci : A
Penyelesaian :

3 . Tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan 2A(g) + B(g) C(g) + D(g) pada
suhu tertentu adalah 4. Bila pada suhu tetap volume dirubah menjadi setengah kali volume
asal maka tetapan kesetimbangan adalah .......
D. 8
A.
E . 16
B. 2
C. 4
Kunci : C
Penyelesaian :
Reaksi : 2A(g) + B(g) C(g) + D(g)
Tetapan kesetimbangan pada suhu tertentu = 4
Tetapan kesetimbangan : K = f (T) karena T tetap, maka nilai K tetap.
4 . Pada reaksi belum setara :
H 2 SO 4 + HI H 2 S + I 2 + H 2 O
Satu mol asam sulfat dapat mengoksidasi hidrogen yodida sebanyak ......
A . 1 mol D . 6 mol
B . 2 mol E . 8 mol
C . 4 mol
Kunci : E

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992 1


Penyelesaian :
Dengan menyetarakan reaksi didapat persamaan :
H 2 SO 4 + HI H 2S + I 2+ H 2O
Jadi hidrogen yodida yang dapat dioksidasi = 8
5 . Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan cara .........
A . elektrolisis D . dekantasi
B . elektroforesis E . presipitasi
C . dialisis
Kunci : C
Penyelesaian :
Dialisis adalah proses pemurnian koloid dari kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi
koloid, sehingga kelebihan elektrolit tidak mengganggu koloid yang dihasilkan
6 . Sebanyak x molekul asam amino glisina (H 2 N - CH 2 COOH) berpolimerisasi kondensasi
membentuk senyawa polipeptida. Mr (glisina) = 75 dan Mr polipeptida) itu = 930.Maka
besarnya x adalah ......
A . 10 D . 16
B . 12 E . 18
C . 14
Kunci : D
Penyelesaian :
Reaksi : x Glisin Polipeptida + (x - 1) air. penggabungan monomer akan disertai
pelepasan H 2 O sebanyak (x - 1) molekul
Persamaan : x. Mr Glisin = Mr polipeptida + (x - 1)Mr H 2 O
x. (75) = 930 + (x - 1) . 18
75x = 930 .+ 18x - 18
57x = 912
x = 16
7 . 10 cm 3 suatu hidrokarbon tepat bereaksi dengan 40 cm 3 oksigen menghasilkan 30 cm 3
karbondioksida. Jika volume semua gas diukur pada suhu dan tekanan sama, maka rumus
hidrokarbon tersebut adalah .......
A . CHF D . C 3H 6
B . C 2H 6 E . C 3H 8
C . C 3H 4
Kunci : C
Penyelesaian :
Cx Hy + O 2 3CO 2 + H 2 O
Perbandingan koefisien sesuai dengan perbandingan volume.
Jadi : 10 cm 3 : 40 cm 3 : 30 cm 3 = 1 : 4 : 3
Jadi reaksi yang didapat :
Cx Hy + 4O 2 3 CO 2 + 2H 2 O
Dengan menyetarakan persamaan reaksi tersebut didapat :
Oksigen : 8 = 6 + z z = 2
Karbon : x = 3
Hidrogen : y = 2z = 2 (2) = 4
Jadi rumus hidrokarbon tersebut C 3 H 4

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992 2


8 . Jika nuklida berturut-turut memancarkan enam partikel beta dan 7 partikel alfa, maka
akan menghasilkan ......
A. D.
B. E.
C.
Kunci : E
Penyelesaian :

9 . Di antara unsur-unsur golongan alkali tanah yang sifatnya mirip dengan alumunium adalah
......
A . Mg D . Ca
B . Be E . Sr
C . Ra
Kunci : B
Penyelesaian :
Be (amfoter) memiliki sifat yang mirip dengan alumunium
10 . Senyawa organik dengan rumus molekul C 5 H 12 O yang merupakan alkohol tersier adalah
........
A . 3-pentanol D . 3-metil-2-butanol
B . 2-metil-2-butanol E . trimetil karbinol
C . 2-metil-3-butanol
Kunci : B
Penyelesaian :

11 . Pada pemanasan HgO akan terurai menurut reaksi :


2HgO(s) 2 Hg(l) + O 2 (g)
Pada pemanasan 108 gram HgO akan terbentuk 4,8 gram O 2 ; maka HgO Yang terurai
sebanyak ....... (Hg = 200, O = 16)
A . 40 % D . 75 %
B . 50 % E . 80 %
C . 60 %
Kunci : C
Penyelesaian :
Reaksi :
2HgO(s) 2 Hg(l) + O 2 (g)

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992 3


12 . Pupuk urea CO(NH 2 ) 2 mengandung nitrogen 42 %. Jika Mr urea = 60 dan A, N = 14,
maka kemurnian pupuk urea adalah ......
A . 45 % D . 75 %
B . 60 % E . 98 %
C . 75 %
Kunci : D
Penyelesaian :
Pupuk urea : CO(NH 2 ) 2 mengandung nitrogen 42 %

13 . Unsur X mempunyai susunan elektron.


1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2
Unsur Y mempunyai susunan elektron : 1s 2 2s 2 2p 5 Bila unsur X dan Y membentuk
senyawa maka rumus molekul yang mungkin adalah ......
D. X Y
A . X 2Y 3 2

E. XY
B . XY 2
C . X 2Y 3
Kunci : B

Penyelesaian :
2 2 6 2 6 2

- Susunan elektron unsur X = 1s 2s 2p 3s 3p 4s


2 2 6

- Susunan elektron Y = 1s 2s 2p

- Elektron valensi unsur X =2, unsur X akan melepaskan 2e, sehingga bilangan oksidasi

unsur X adalah +2

- Elektron valensi unsur Y = 7, unsur Y hanya akan menerima elektron

sehingga bilangan oksidasi unsur Y adalah -l

- Rumus molekul senyawa yang terbentuk : XY 2

14 . Dalam atom Fe (nomor atom = 26) banyaknya elektron yang tidak berpasangan ialah 4
SEBAB
Dalam atom Fe (nomor atom = 26) terdapat 4 buah elektron pada orbital 3d.
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Susunan elektron
Dari susunan elektron di atas terlihat dalam orbital 3d terdapat 6 buah elektron dan 4 buah
elektronnya tidak berpasangan.
15 . Br 2 dapat dibuat dengan cara mereaksikan Cl 2 dengan NaBr yang terdapat dalam air laut
SEBAB
Cl 2 merupakan oksidator yang lebih kuat daripada Br 2 .
Jawaban : A B C D E
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992 4
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi : Cl 2 + 2NaBr 2 NaCl + Br 2
Cl 2 merupakan oksidator yang lebih kuat daripada Br 2 karena dapat mengoksidasi Br
menjadi Br 2 .

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992 5


1 . Pada suhu dan tekanan sama, 40 mL P 2 tepat habis bereaksi dengan 100 mL, Q 2
menghasilkan 40 mL gas PxOy. Harga x dan y adalah .....
A . 1 dan 2 D . 2 dan 3
B . 1 dan 3 E . 2 dan 5
C . 1 dan 5
Kunci : E
Penyelesaian :
Persamaan reaksi yang terjadi :
xP 2 + yO 2 2PxOy
volum 40 mL 100 mL 40 mL
karena perbandingan volume = perbandingan koefisien

2 . Data percobaan untuk reaksi A + B AB adalah sebagai berikut :

Orde reaksi terhadap A dan B berturut-turut adalah .......


A . 2 dan 4 D . 1 dan 2
B . 2 dan 2 E . 1 dan 1
C . 2 dan 1
Kunci : B
Penyelesaian :
Rumus kecepatan reaksi V = k[A] x [B] y dimana x = orde reaksi A, y = orde reaksi B
Untuk mencari x lihat data 1 dan 2 dimana [B] tetap sedangkan [A] tiga kali lipatnya
dengan laju (kecepatan) reaksi sembilan kali lipatnya ditulis 3 x = 9 maka x = 2
Untuk mencari y lihat data 1 dan 3 dimana [A] tetap sedangkan [B] empat kali lipatnya laju
reaksi enambelas kali lipatnya ditulis 4 y = 16, maka y = 2
-7
3 . Tetapan disosiasi suatu asam berbasa satu adalah 10 . Jika suatu larutan asam ini
mempunyai pH = 4 maka konsentrasinya adalah .......
A . 10 -1 M D . 10 -5 M
B . 10 -3 M E . 10 -7 M
C . 10 -4 M
Kunci : A
Penyelesaian :
Untuk asam berbasa satu HA [H + ] + [A]
pH = - log [H + ]

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996 1


4 = - log [H + ]
[H + ] = 10 -4 mol/lt

4 . Senyawa berikut yang mengandung jumlah molekul paling banyak adalah ......
A . 10,0 gr C 2 H 6 (Mr = 30)
B . 11,0 gr CO 2 (Mr = 44)
C . 12,0 gr NO 2 (Mr = 46)
D . 17,0 gr Cl 2 (Mr = 71)
E . 20,0 gr C 6 H 6 (Mr = 78)
Kunci : A
Penyelesaian :
Mencari jumlah molekul terbanyak berarti mencari mol terbesar :

5 . Dalam suatu proses elektrolisis larutan asam sulfat encer terjadi 2,24 dm 3 gas hidrogen
(pada STP). Jika muatan listrik yang sama dialirkan dalam larutan perak nitrat (Ag = 108),
maka banyaknya perak yang mengendap pada katoda ialah .......
A . 2,7 g D . 21,6 g
B . 5,4 g E . 43,2 g
C . 10,8 g
Kunci : D
Penyelesaian :
Elektrolisis larutan asam sulfat
Dalam larutan asam sulfat terdapat ion H SO 4 2- dan H 2 O
Reaksi yang terjadi di katoda adalah reaksi reduksi :

maka H + = 2 x 0,1 = 0,2 mol


Karena Ag + bukan logam aktif, jadi kation itu akan direduksi karena anoda dianggap inert

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996 2


dan anion dari sisa asam oksida maka air yang teroksidasi di anode

mol H + pada asam sulfat setara dengan mol H + pada larutan AgNO 3 , maka mol Ag yang
+
mengendap = mol H = 0,2
gr Ag = mol x Ar Ag
= 0,2 x 108 = 21,6 gram
6 . Senyawa HClO 4 dapat bersifat asam maupun basa. Reaksi yang menunjukkan bahwa
HClO 4 basa adalah ......
A.
B.
C.
D.

E.
Kunci : E
Penyelesaian :
Basa menurut teori Bronsted-Lowry adalah senyawa yang dapat menerima proton,
(akseptor) proton, jadi dengan kalimat lain basa adalah senyawa yang menerima ion H + .
Disini HClO 4 berubah menjadi H 2 ClO 4 - berarti HClO 4 menerima ion H + .

7 . Suatu radioisotop X meluruh sebanyak 87,5 % setelah disimpan selama 30 hari. Waktu
paruh radioisotop X adalah .......
A . 5 hari D . 12,5 hari
B . 7,5 hari E . 15 hari
C . 10 hari
Kunci : C
Penyelesaian :

8 . Asam propanoat dapat dibuat dengan cara mengoksidasikan ........


A . CH 3 COCH 3 D . CH 3 CH 2 CHO
B . CH 3 CH(OH)CH 3 E . CH 2 (OH)CH 2 CH 2 OH
C . CH 3 CH 2 OH
Kunci : D
Penyelesaian :
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996 3
Asam propanoat adalah senyawa asam karboksilat yang mempunyai jumlah atom C tiga.
Dapat dibuat dengan mengoksidasikan suatu aldehid atau alkohol primer. Jadi jawabnya
CH 3 CH 2 CHO karena mempunyai atom C = 3 termasuk aldehid reaksinya :

9 . Nama senyawa kimia di bawah ini adalah .......

A . 3-metil-3-heptanol D . 5-etil-5-heksanol
B . 3-metil-2-heptanol E . 2-etil-2-heptanol
C . 2-dietil-2-heksnol
Kunci : A
Penyelesaian :
Mempunyai gugus fungsi -OH berarti termasuk alkohol rantai terpanjangnya ada 7 atom C
di nomor atom C tiga ada cabang metil dan di nomor atom C tiga juga ada gugus - OH.
10 . Unsur X mempunyai nomor atom 20. Senyawa garamnya bila dipanaskan akan
menghasilkan gas yang mengeruhkan air barit. Rumus senyawa tersebut adalah ......
A . X 2 SO 4 D . XCO 3
B . XSO 4 E . XCl 2
C . X 2 CO 3
Kunci : D
Penyelesaian :
Gas yang dapat mengeruhkan air barit (air kapur) adalah gas CO 2 , sedangkan gas CO 2
dapat dihasilkan dari pemanasan garam-garam karbonat (CO 3 2- )
Unsur yang dapat bergabung dengan ion karbonat dalam soal adalah 20 X konfigurasi
elektronnya adalah :
1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2
berarti unsur X melepaskan 2 elektron ditulis X 2+ senyawa yang dihasilkan dari :
X 2+ + CO 3 2- XCO 3

11 . Pada proses pembuatan margarin, minyak dipadatkan menjadi lemak dengan cara .....
A . pemanasan D . oksidasi
B . pendinginan E . hidrogenasi
C . netralisasi
Kunci : E
Penyelesaian :
Proses memadatkan minyak menjadi lemak adalah dengan adisi hidrogen yaitu hidrogenasi.

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996 4


12 . Senyawa hidrogen klorida tidak menghantar arus listrik.
SEBAB
Hidrogen klorida mudah larut dalam air.
Jawaban : A B C D E
Kunci : B
Penyelesaian :
Senyawa hidrogen klorida (HCl) tidak dapat menghantarkan arus listrik pernyataan ini
benar karena HCl termasuk senyawa kovalen. HCl dapat menghantarkan arus listrik jika
dilarutkan dalam air karena HCl terionisasi menjadi H + dan Cl - . Jadi kedua pernyataan
tidak ada hubungan sebab akibat.
13 . Gas oksigen lebih reaktif dibandingkan gas nitrogen.
SEBAB
Unsur oksigen lebih elektropositif dari unsur nitrogen.
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Gas oksigen lebih reaktif dibandingkan gas nitrogen pernyataan ini benar karena gas O 2
mempunyai ikatan rangkap dua sedangkan N 2 mempunyai ikatan rangkap tiga sehingga
energi ikatan N 2 sangat tinggi (946 kj/mol) mengakibatkan molekul N 2 sangat stabil, sukar
bereaksi dengan unsur lain, sedangkan O 2 dengan ikatan rangkap dua mudah bereaksi
dengan unsur lain sehingga oksigen lebih elektronegatif (elektron valensinya = 2) dari pada
nitrogen (elektron valensinya = 3)
14 . Senyawa yang mempunyai bilangan oksidasi nitrogen = + 3 adalah ........
1 . amonium klorida 3 . kalium nitrat
2 . nitrogen trioksida 4 . asam nitrit
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Amonium klorida (NH 4 Cl) biloks N = -3
Nitrogen trioksida (N 2 O 3 ) biloks N = +3
Kalium nitrat (KNO 3 ) biloks N = +5
Asam nitrit (HNO 2 ) biloks N = +3

15 . Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 10 s 1


1 . Bilangan oksidasi tertinggi +2
2 . Nomor atomnya 30
3 . Oksidanya mempunyai rumus XO
4 . Termasuk unsur alkali tanah
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 10 4s 2
- mempunyai biloks tertinggi +2 karena elektron pada sub kulit d terisi penuh dan pada sub
kulit s elektron terluarnya 2 jadi cenderung melepaskan dua elektron.
- Mempunyai nomor atom = 30 Nomor atom Ar = 18 + elektron pada 3d = 10 + elektron
pada 4s = 2).

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996 5


- Oksidanya mempunyai rumus XO karena X biloksnya = 2 dan oksigen biloksnya = 2
Jadi X 2+ + O 2- XO
- Termasuk unsur transisi karena elektronnya mengisi orbital d

SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996 6


KIMIA SMA
BAB 1
MATERI
MENENTUKAN KADAR ZAT DALAM CAMPURAN

1. PROSENTASE MASSA
massa komponen
% massa = x 100 %
massa campuran

2. PROSENTASE VOLUME
volume komponen
% volume = x 100 %
volume campuran

3. BAGIAN PER SEJUTA / bpj ( Part Per Million / ppm ) MASSA

massa komponen
bpj massa = x 106
massa campuran

4. BAGIAN PER SEJUTA / bpj ( Part Per Million / ppm ) VOLUME

volume komponen
bpj volume = x 106
volume campuran

PERUBAHAN MATERI

1. PERUBAHAN FISIKA
► Tidak terjadi perubahan permanen pada susunan zat dan jenis zat, yang berubah hanya
sifat fisiknya saja.

2. PERUBAHAN KIMIA
► Terjadi perubahan sifat : ada endapan, suhu berubah, ada gelembung gas, warna
berubah.
► Terjadi perubahan susunan zat.
► Terbentuk zat baru dengan sifat yang sama sekali berbeda dengan sifat zat asalnya
(perubahan sifat permanen).

Halaman 1
2
BAB 2
ATOM dan STRUKTUR ATOM
JENIS ATOM
► Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik

proton = nomor atom


elektron = nomor atom
netron = massa atom – nomor atom

► Kation = Atom bermuatan positif

proton = nomor atom


elektron = nomor atom – muatan
netron = massa atom – nomor atom

► Anion = Atom bermuatan negatif


proton = nomor atom
elektron = nomor atom + muatan
netron = massa atom – nomor atom

BILANGAN KUANTUM

Bilangan yang menentukan letak keberadaan elektron suatu atom.


a. Bilangan kuantum utama ( n )
menyatakan nomor kulit tempat terdapatnya elektron, jenisnya :
K ( n = 1 ), L ( n = 2 ), M ( n = 3 ), N ( n = 4 ), dst.
b. Bilangan kuantum azimuth ( ℓ )
menyatakan sub kulit tempat terdapatnya elektron, jenisnya :
s = sharp nilai ℓ = 0 d = diffuse nilai ℓ = 2
p = principal nilai ℓ = 1 f = fundamental nilai ℓ = 3

Untuk n = 1 Î ℓ = 0 ( sharp )
Untuk n = 2 Î ℓ = 0 ( sharp )
ℓ = 1 ( principal )
Untuk n = 3 Î ℓ = 0 ( sharp )
ℓ = 1 ( principal )
ℓ = 2 ( diffuse )
Untuk n = 4 Î ℓ = 0 ( sharp )
ℓ = 1 ( principal )
ℓ = 2 ( diffuse )
ℓ = 3 ( fundamental )
c. Bilangan kuantum magnetik ( m )
menyatakan orbital tempat terdapatnya elektron, jenisnya :
Untuk ℓ = 0 Î m=0
Untuk ℓ = 1 Î m = –1
m=0
m = +1
Untuk ℓ = 2 Î m = –2
m = –1
m=0
m = +1
m = +2
Halaman 2
3
Untuk ℓ = 3 Î
m = –3
m = –2
m = –1
m=0
m = +1
m = +2
m = +3
Suatu orbital dapat digambarkan sebagai berikut :
s p d f

0 –1 0 +1 –2 –1 0 +1 +2 –3 –2 –1 0 +1 +2 +3

nilai m
d. Bilangan kuantum spin ( s )
menyatakan arah elektron dalam orbital.
Jenisnya : + ½ dan – ½ untuk setiap orbital ( setiap harga m )
qr q = +½
r = –½
MENENTUKAN LETAK ELEKTRON
Untuk menentukan letak elektron maka perlu mengikuti aturan-aturan tertentu yang sudah
ditetapkan.
Aturan Aufbau : Elektron-elektron mengisi orbital dari tingkat energi terendah baru tingkat
energi yang lebih tinggi

Aturan Hund : Elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-


masing orbital terisi sebuah elektron

Larangan Pauli : Tidak diperbolehkan di dalam atom terdapat elektron yang mempunyai
keempat bilangan kuantum yang sama

Diagram di bawah ini adalah cara untuk mempermudah menentukan tingkat energi orbital dari
yang terendah ke yang lebih tinggi yaitu :

1s

2s 2p

3s 3p 3d

4s 4p 4d 4f

5s 5p 5d 5f

6s 6p 6d 6f

7s 7p 7d 7f

Urutannya adalah: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d

5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p

Halaman 3
4
BAB 3
SISTEM PERIODIK UNSUR
Golongan Utama (Golongan A)
Golongan Utama Elektron Valensi Nama Golongan
IA ns1 Alkali
IIA ns2 Alkali Tanah
IIIA ns2 np1 Boron
IVA ns2 np2 Karbon
VA ns2 np3 Nitrogen
VIA ns2 np4 Oksigen / Kalkogen
VIIA ns2 np5 Halogen
VIIIA ns2 np6 Gas Mulia

Golongan Transisi (Golongan B)

Golongan Transisi Elektron Valensi


IB (n-1)d10 ns1
IIB (n-1)d10 ns2
IIIB (n-1)d1 ns2
IVB (n-1)d2 ns2
VB (n-1)d3 ns2
VIB (n-1)d5 ns1
VIIB (n-1)d5 ns2
VIIIB (n-1)d6 ns2
VIIIB (n-1)d7 ns2
VIIIB (n-1)d8 ns2

SIFAT PERIODIK UNSUR


Sifat unsur yang meliputi :
► Jari-jari atom
► Jari-jari kation
► Kebasaan
► Kelogaman
► Keelektropositifan
► Kereaktifan positif
Mempunyai kecenderungan seperti yang digambarkan di bawah ini :

Semakin ke bawah cenderung semakin besar.


Semakin ke kanan cenderung semakin kecil.

Sedangkan sifat unsur yang meliputi :


► Potensial ionisasi ( energi ionisasi )
► Afinitas elektron
► Keasaman
► Kenon-logaman
► Keelektronegatifan ( maksimal di golongan VIIA )
► Kereaktifan negatif
► Keasaman oksi
Halaman 4
5
Mempunyai kecenderungan seperti yang digambarkan di bawah ini :

Semakin ke bawah cenderung semakin kecil.


Semakin ke kanan cenderung semakin besar.

Halaman 5
6
BAB 4
IKATAN dan SENYAWA KIMIA
1. IKATAN ION ( IKATAN ELEKTROVALEN / HETEROPOLAR )
► Ikatan atom unsur logam (atom elektropositif) dengan atom unsur non logam (atom
elektronegatif).
► Unsur logam melepas elektron dan memberikan elektronnya pada unsur non logam.

2. IKATAN KOVALEN ( HOMOPOLAR )


► Ikatan atom unsur non logam dengan atom unsur non logam.
► Pemakaian bersama elektron dari kedua unsur tersebut.

3. IKATAN KOVALEN KOORDINATIF(DATIV)


► Ikatan atom unsur non logam dengan atom unsur non logam.
► Pemakaian bersama elektron dari salah satu unsur.

4. IKATAN VAN DER WAALS

a. Gaya dispersi (gaya London)


► Terjadi gaya tarik menarik antara molekul-molekul non polar yg terkena aliran elektron
(dipol sesaat) dengan molekul non polar disebelahnya yang terpengaruh (dipol
terimbas) yang berdekatan.
► Gaya tarik antar molekulnya relatif lemah.

b. Gaya Tarik dipol


► Gaya tarik antara molekul-molekul kutub positif dengan kutub negatif.
► Gaya tarik antar molekulnya lebih kuat dari gaya tarik antara molekul dipol sesaat - dipol
terimbas.

5. IKATAN HIDROGEN
► Terjadi antara atom H dari suatu molekul dengan atom F atau atom O atau atom N pada
molekul lain.
► Ada perbedaan suhu tinggi dan sangat polar di antara molekul-molekulnya.

6. IKATAN LOGAM
► Ikatan ion logam dengan ion logam dengan bantuan kumpulan elektron sebagai pengikat
atom-atom positif logam.
► Ikatannya membentuk kristal logam.

BENTUK GEOMETRI MOLEKUL


Berbagai kemungkinan bentuk molekul :
Jumlah Pasangan Pasangan
pasangan elektron elektron
Bentuk molekul Contoh
elektron atom terikat bebas
pusat
4 4 0 Tetrahedron CH4
4 3 1 Segitiga piramid NH3
4 2 2 Planar V H2O
5 5 0 Segitiga bipiramid PCl5
5 4 1 Bidang empat SF4
5 3 2 Planar T IF3
5 2 3 Linear XeF2
6 6 0 Oktahedron SF6
6 5 1 Segiempat piramid IF5
6 4 2 Segiempat planar XeF4
Halaman 6
7
HIBRIDISASI
Proses pembentukan orbital karena adanya gabungan (peleburan) dua atau lebih orbital atom
dalam suatu satuan atom.

Berbagai kemungkinan hibridisasi dan bentuk geometri orbital hibridanya sebagai berikut :
Orbital
Jumlah ikatan Bentuk geometrik
hibrida
sp 2 Linear
sp2 3 Segitiga datar samasisi
sp3 4 Tetrahedron
sp2d 4 Persegi datar
sp3d 5 Segitiga Bipiramidal
sp3d2 6 Oktahedron

SIFAT SENYAWA ION dan SENYAWA KOVALEN


Sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen
Titik didih & titik leleh Relatif tinggi Relatif rendah
Volatilitas Tidak menguap Mudah menguap
Kelarutan dalam air Umumnya larut Tidak larut
Kelarutan dalam senyawa Tidak larut Larut
organik
Daya hantar listrik (padat) Tidak menghantar menghantar
Daya hantar listrik (lelehan) menghantar menghantar
Daya hantar listrik (larutan) menghantar sebagian menghantar

Halaman 7
8
BAB 5
STOIKIOMETRI
MASSA ATOM RELATIF
massa satu atom unsur A
Ar unsur A = 12
1
12
massa satu atom C

Menentukan massa atom relatif dari isotop-isotop di alam


Di alam suatu unsur bisa di dapatkan dalam 2 jenis atau bahkan lebih isotop, oleh karena itu
kita dapat menentukan massa atom relatifnya dengan rumus:
Untuk 2 jenis isotop :

% kelimpahan X1. Ar X1 + % kelimpahan X2 . Ar X2


Ar X =
100%

Untuk 3 jenis isotop :

% kelimpahan X1. Ar X1 + % kelimpahan X2 . Ar X2 + % kelimpahan X3 . Ar X3


Ar X =
100%

MASSA MOLEKUL RELATIF


massa satu molekul senyawa AB
Mr senyawa AB = 12
1
12
massa satu atom C

Menentukan mol sebagai perbandingan massa zat dengan Ar atau perbandingan massa zat
dengan Mr.

massa massa
Mol = atau Mol =
Ar Mr

1. Rumus Empiris
Adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan paling sederhana secara numerik
antara atom-atom penyusun molekul suatu zat.
mol A : mol B : mol C
2. Rumus Molekul
Adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah sesungguhnya atom-atom dalam suatu
susunan molekul.
(RE)x = Massa Molekul Relatif
x = faktor pengali Rumus Empiris

HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

1. Hukum Lavoisier ( Kekekalan Massa )


Menyatakan bahwa massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi.

2. Hukum Proust ( Ketetapan Perbandingan )


Menyatakan dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu
tetap.

3. Hukum Dalton ( Perbandingan Berganda )


Jika unsur A dan unsur B membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka untuk massa
unsur A yang tetap, massa unsur B dalam senyawanya berbanding sebagai bilangan bulat
sederhana.
Halaman 8
9
HUKUM-HUKUM KIMIA UNTUK GAS

1. Hukum Gay Lussac ( Perbandingan Volume )


Volume gas-gas yang bereaksi dengan volume gas-gas hasil reaksi akan berbanding
sebagai bilangan (koefisien) bulat sederhana jika diukur pada suhu dan tekanan yang
sama.

koefisien gasA volume gas A


=
koefisien gasB volume gasB

Hukum Gay Lussac tidak menggunakan konsep mol.

2. Hukum Avogadro
Dalam suatu reaksi kimia, gas-gas dalam volume sama akan mempunyai jumlah molekul
yang sama jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.

koefisien gas A n gas A volume gasA


= =
koefisien gasB n gasB volume gasB

RUMUS GAS DALAM BERBAGAI KEADAAN


► Dalam keadaan standar ( Standard Temperature and Pressure ) atau ( 0oC, 1atm ):
1 mol gas = 22,4 liter

► Dalam keadaan ruang ( 25oC, 1atm) berlaku :


1 mol gas = 24 liter
► Rumus Gas Ideal
Berlaku untuk gas dalam setiap keadaan :
PV=nRT

P = tekanan gas ( atm )


V = volume gas ( dm3 atau liter )
n = mol gas ( mol )
R = tetapan gas ( liter.atm/K.mol ) = 0,08205
T = suhu absolut ( Kelvin ) = oC + 273

Rumus ini biasanya digunakan untuk mencari volume atau tekanan gas pada suhu tertentu di
luar keadaan standard atau keadaan ruang.

Halaman
Halaman10
9
BAB 6
LAJU REAKSI
LAJU REAKSI
Jadi jika ada suatu persamaan aP + bQ Æ cPQ, maka;
Laju reaksi adalah :
−Δ[P]
► berkurangnya konsentrasi P tiap satuan waktu Î VP = atau,
Δt
−Δ[Q]
► berkurangnya konsentrasi Q tiap satuan waktu Î VQ = atau,
Δt
+Δ[PQ]
► bertambahnya konsentrasi PQ tiap satuan waktu Î VPQ =
Δt

PERSAMAAN LAJU REAKSI


Persamaan laju reaksi hanya dapat dijelaskan melalui percobaan, tidak bisa hanya dilihat dari
koefisien reaksinya.
Adapun persamaan laju reaksi untuk reaksi: aA + bn Æ cC + dD, adalah :
V = k [A]m[B]n
V = laju reaksi [B] = konsentrasi zat B
k = konstanta laju reaksi m = orde reaksi zat A
[A] = konsentrasi zat A n = orde reaksi zat B
Catatan;
Pada reaksi yang berlangsung cepat orde reaksi bukan koefisien masing-masing zat.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

1. Konsentrasi
Bila konsentrasi bertambah maka laju reaksi akan bertambah. Sehingga konsentrasi
berbanding lurus dengan laju reaksi.

2. Luas permukaan bidang sentuh


Semakin luas permukaan bidang sentuhnya maka laju reaksi juga semakin bertambah.
Luas permukaan bidang sentuh berbanding lurus dengan laju reaksi.

3. Suhu
Suhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi karena bila suhu reaksi dinaikkan maka laju
reaksi juga semakin besar.
Umumnya setiap kenaikan suhu sebesar 10oC akan memperbesar laju reaksi dua sampai
tiga kali, maka berlaku rumus : T2−T1

V2 = (2) 10
. V1
V1 = Laju mula-mula
V2 = Laju setelah kenaikan suhu
T1 = Suhu mula-mula
T2 = Suhu akhir
Catatan : Bila besar laju 3 kali semula maka (2) diganti (3) !
Bila laju diganti waktu maka (2) menjadi (½)

4. Katalisator
Adalah suatu zat yang akan memperlaju ( katalisator positif ) atau memperlambat
( katalisator negatif=inhibitor )reaksi tetapi zat ini tidak berubah secara tetap. Artinya bila
proses reaksi selesai zat ini akan kembali sesuai asalnya.

Halaman 10
11
BAB 7
TERMOKIMIA
Skema reaksi Endoterm: kalor

kalor SISTEM kalor

LINGKUNGAN
kalor

∆ H = H hasil – H pereaksi, dengan H hasil > H pereaksi

Cara penulisan Reaksi Endoterm :


► A + B + kalor Æ AB
► A + B Æ AB – kalor
► A + B Æ AB ∆ H = positif

Skema reaksi Eksoterm: kalor

kalor SISTEM kalor

LINGKUNGAN
kalor

∆ H = H hasil – H pereaksi, dengan H pereaksi > H hasil

Cara penulisan Reaksi Eksoterm:


► A + B – kalor Æ AB
► A + B Æ AB + kalor
► A + B Æ AB ∆ H = negatif

ENTALPI
Jumlah energi total yang dimiliki oleh suatu sistem, energi ini akan selalu tetap jika tidak ada
energi lain yang keluar masuk. Satuan entalpi adalah joule atau kalori Î (1 joule = 4,18 kalori).

JENIS-JENIS ENTALPI
1. Entalpi Pembentukan (Hf)
Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa pembentukan 1 mol senyawa
dari unsur-unsur pembentuknya.

2. Entalpi Penguraian (Hd)


Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa penguraian 1 mol senyawa
menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Halaman 11
12
3. Entalpi Pembakaran (Hc)
Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa pembakaran 1 mol senyawa
atau 1 mol unsur.

MENGHITUNG ENTALPI

1. Berdasarkan Data Entalpi pembentukan (Hf)


Dengan menggunakan rumus :
∆H = H hasil reaksi – H pereaksi

2. Berdasarkan Hukum HESS


Perubahan enthalpi yang terjadi pada suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan mula-
mula dan keadaaan akhir reaksi, jadi tidak tergantung pada proses reaksinya.
Perhatikan:
C(s) + ½ O2(g) Æ CO (g) ∆H = –A kJ/mol
C(s) + O2(g) Æ CO2(g) ∆H = –B kJ/mol
CO (g) + ½ O2(g) Æ CO2(g) ∆H = –C kJ/mol

reaksi di balik
menjadi:
C(s) + ½ O2(g) Æ CO (g) ∆H = –A kJ/mol
CO2(g) Æ C(s) + O2(g) ∆H = +B kJ/mol
CO (g) + ½ O2(g) Æ CO2(g) ∆H = –C kJ/mol

Menurut Hukum Hess, pada reaksi di atas : ∆ H reaksi = – A + B – C


3. Berdasarkan Energi Ikatan
Energi ikatan adalah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan antar atom tiap mol
suatu zat dalam keadaan gas.
Energi Ikatan Rata-rata
Energi rata-rata yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol senyawa gas menjadi atom-
atomnya. Misal molekul air mempunyai 2 ikatan O – H yang sama, untuk memutuskan
kedua ikatan ini diperlukan energi sebesar 924 kJ tiap mol, maka 1 ikatan O – H
mempunyai energi ikatan rata-rata 462 kJ.
Untuk menentukan besar entalpi jika diketahui energi ikatan rata-rata dapat digunakan
rumus:
∆H = Σ energi ikatan pemutusan – Σ energi ikatan pembentukan

Adapun data energi ikatan beberapa molekul biasanya disertakan dalam soal.

Energi Atomisasi
Energi yang dibutuhkan untuk memutus molekul kompleks dalam 1
mol senyawa menjadi atom-atom gasnya.
∆ H atomisasi = Σ energi ikatan

4. Berdasarkan Kalorimetri
Dengan menggunakan rumus
q = m. c. ∆T

q : kalor reaksi
m : massa zat pereaksi
c : kalor jenis air
∆T : suhu akhir – suhu mula-mula
Halaman 12
13
BAB 8
KESETIMBANGAN KIMIA
TETAPAN KESETIMBANGAN
Adalah perbandingan komposisi hasil reaksi dengan pereaksi pada keadaan setimbang dalam
suhu tertentu.
Tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dalam:
► Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)
► Tetapan Kesetimbangan Tekanan (Kp)
Misal dalam suatu reaksi kesetimbangan: pA + qB ⇔ rC + sD
Maka di dapatkan tetapan kesetimbangan sebagai berikut:

Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi:


[C]r [D]s
Kc =
[A]p [B]q

Tetapan Kesetimbangan Tekanan:


(PC )r (PD )s
Kp =
(PA )p (PB )q

HUBUNGAN Kc dan Kp
Kp = Kc ( RT )∆n
∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri

TETAPAN KESETIMBANGAN REAKSI YANG BERKAITAN


Misalkan suatu persamaan :
aA + bB ⇔ cAB Kc = K1

maka :
1
cAB ⇔ aA + bB Kc =
K1

½aA + ½bB ⇔ ½cAB Kc = K1½

2aA + 2bB ⇔ 2cAB Kc = K12

12
2cAB ⇔ 2aA + 2bB Kc =
K12

DERAJAT DISOSIASI
Derajat disosiasi adalah jumlah mol suatu zat yang mengurai di bagi jumlah mol zat sebelum
mengalami penguraian.

jumlah mol zat terurai


α=
jumlah mol zat semula

PERGESERAN KESETIMBANGAN
Suatu sistem walaupun telah setimbang sistem tersebut akan tetap mempertahankan
kesetimbangannya apabila ada faktor-faktor dari luar yang mempengaruhinya.

Halaman 13
14
Menurut Le Chatelier : Apabila dalam suatu sistem setimbang diberi suatu aksi dari luar maka
sistem tersebut akan berubah sedemikian rupa supaya aksi dari luar tersebut berpengaruh
sangat kecil terhadap sistem.

Hal-hal yang menyebabkan terjadinya pergeseran:

Perubahan sistem akibat aksi dari luar = Pergeseran Kesetimbangan

1. Perubahan konsentrasi
► Apabila salah satu konsentrasi zat diperbesar maka kesetimbangan mengalami
pergeseran yang berlawanan arah dengan zat tersebut.
► Apabila konsentrasi diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arahnya.

2. Perubahan tekanan
► Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan diperbesar maka kesetimbangan
bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.
► Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan tersebut diperkecil maka
kesetimbangan bergeser kearah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.

3. Perubahan volume
► Apabila volume dalam sistem kesetimbangan diperbesar maka kesetimbangan bergeser
ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.
► Apabila volume dalam sistem kesetimbangan tersebut diperkecil maka
kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.

Catatan : Untuk perubahan tekanan dan volume, jika koefisien zat-zat di kiri ( pereaksi ) dan
kanan ( hasil reaksi ) sama maka tidak terjadi pergeseran kesetimbangan

4. Perubahan suhu
► Apabila suhu reaksi dinaikkan atau diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke
zat-zat yang membutuhkan panas (ENDOTERM)
► Sebaliknya jika suhu reaksi diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang
melepaskan panas (EKSOTERM)

Halaman 14
15
BAB 9
TEORI ASAM-BASA dan KONSENTRASI LARUTAN
TEORI ASAM-BASA
1. Svante August Arrhenius
► Asam = senyawa yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidrogen (H+) atau
ion hidronium (H3O+)
► Basa = senyawa yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH–)

2. Johanes Bronsted dan Thomas Lowry ( Bronsted-Lowry )


► Asam = zat yang bertindak sebagai pendonor proton (memberikan proton) pada basa.
► Basa = zat yang bertindak sebagai akseptor proton (menerima proton) dari asam.

Asam Æ Basa Konjugasi + H+ Basa + H+ Æ Asam Konjugasi

3. Gilbert Newton Lewis


► Asam = suatu zat yang bertindak sebagai penerima (akseptor) pasangan elektron.
► Basa = suatu zat yang bertindak sebagai pemberi (donor) pasangan elektron.

KONSENTRASI LARUTAN
1. MOLALITAS
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.
massat 1000
m= x
Mrt massap (gram)

m = Molalitas
massat = massa zat terlarut
massap = massa pelarut
Mr = massa molekul relatif zat terlarut

2. MOLARITAS
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 mililiter) larutan.
massat 1000
M= x
Mrt volume (mililiter)

M = Molaritas
massat = massa zat terlarut
volume = volume larutan
Mr = massa molekul relatif zat terlarut

Pada campuran zat yang sejenis berlaku rumus:


Mc. Vc = M1.V1 + M2.V2 + … + Mn.Vn

Mc = molaritas campuran Vc = volume campuran


M1 = molaritas zat 1 V1 = volume zat 1
M2 = molaritas zat 2 V2 = volume zat 2
Mn = molaritas zat n Vn = volume zat n

Halaman 15
16
Pada pengenceran suatu zat berlaku rumus:
M1. V1 = M2.V2

M1 = molaritas zat mula-mula


M2 = molaritas zat setelah pengenceran
V1 = volume zat mula-mula
V2 = volume zat setelah pengenceran

3. FRAKSI MOL
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam jumlah mol total larutan atau menyatakan jumlah mol
pelarut dalam jumlah mol total larutan.

nt np
Xt = Xp =
nt + np nt + np

Xt + Xp = 1
Xt = fraksi mol zat terlarut
Xp = fraksi mol pelarut
nt = mol zat terlarut
np = mol pelarut

MENGHITUNG pH LARUTAN
Untuk menghitung pH larutan kita gunakan persamaan-persamaan dibawah ini :
pH = –log [H+] atau pH = 14 – pOH pOH = –log [OH–]

Untuk mencari [H+] dan [OH–] perhatikan uraian dibawah ini !

ASAM KUAT + BASA KUAT

1. Bila keduanya habis, gunakan rumus:


pH larutan = 7 ( netral )

2. Bila Asam Kuat bersisa, gunakan rumus:


[H+] = Konsentrasi Asam Kuat x Valensi Asam

3. Bila Basa Kuat bersisa, gunakan rumus:


[OH–] = Konsentrasi Basa Kuat x Valensi Basa

ASAM KUAT + BASA LEMAH

1. Bila keduanya habis gunakan rumus HIDROLISIS:

Kw
[H+] = x Konsentrasi KATION Garam
Kb

2. Bila Asam Kuat bersisa, gunakan rumus:


[H+] = Konsentrasi Asam Kuat x Valensi Asam

Halaman 16
17
3. Bila Basa Lemah bersisa, gunakan rumus BUFFER:

Konsentrasi sisa Basa Lemah


[OH–] = Kb x
Konsentrasi Garam

ASAM LEMAH + BASA KUAT

1. Bila keduanya habis gunakan rumus HIDROLISIS:

Kw
[OH–] = x Konsentrasi ANION Garam
Ka

2. Bila Basa Kuat bersisa, gunakan rumus:


[OH–] = Konsentrasi Basa Kuat x Valensi Basa

3. Bila Asam Lemah bersisa, gunakan rumus BUFFER:


Konsentrasi sisa Asam Lemah
[H+] = Ka x
Konsentrasi Garam

ASAM LEMAH + BASA LEMAH

1. Bila keduanya habis gunakan rumus HIDROLISIS:


Kw
[H+] = x Ka
Kb

2. Bila Asam Lemah bersisa, gunakan rumus:


[H+] = Ka x Konsentrasi Asam Lemah

3. Bila Basa Lemah bersisa, gunakan rumus:


[OH–] = Kb x Konsentrasi Basa Lemah

Halaman 17
18
BAB 10
KELARUTAN dan HASILKALI KELARUTAN
KELARUTAN
Kelarutan ( s ) adalah banyaknya jumlah mol maksimum zat yang dapat larut dalam suatu
larutan yang bervolume 1 liter.

HASILKALI KELARUTAN
Hasilkali kelarutan ( Ksp ) adalah hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalam suatu larutan
jenuh zat tersebut. Di mana konsentrasi tersebut dipangkatkan dengan masing-masing
koefisiennya.
HCl Æ H+ + Cl– Ksp HCl = s2 Î s = Ksp
s s s

Ksp
H2SO4 Æ 2 H+ + SO42– Ksp = [2s]2 s = 4 s3 Î s = 3
4
s 2s s

Ksp
H3PO4 Æ 3 H+ + PO43– Ksp = [3s]3 s = 27 s4 Î s = 4
27
s 3s s

MEMPERKIRAKAN PENGENDAPAN LARUTAN


Apabila kita membandingkan Hasilkali konsentrasi ion (Q) dengan Hasilkali kelarutan (Ksp)
maka kita dapat memperkirakan apakah suatu larutan elektrolit tersebut masih larut, pada
kondisi tepat jenuh, atau mengendap, perhatikan catatan berikut;

Jika Q < Ksp Î elektrolit belum mengendap / masih melarut


Jika Q = Ksp Î larutan akan tepat jenuh
Jika Q > Ksp Î elektrolit mengendap

Halaman 18
19
BAB 11
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT

Contoh larutan non elektrolit:


Glukosa (C6H12O6), Sukrosa (C12H22O11), Urea (CO(NH2)2), dll

1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)


∆P = Po – P

o
∆P = Xt . P

P = Xp . Po

∆P = Penurunan tekanan uap


Po = Tekanan Uap Jenuh pelarut murni
P = Tekanan Uap Jenuh larutan
Xt = Fraksi mol zat terlarut
Xp = Fraksi mol pelarut

2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)


∆Tb = Tblar – Tbpel

∆Tb = Kb . m

∆Tb = Kenaikan Titik Didih


Tblar = Titik Didih larutan
Tbpel = Titik Didih pelarut
Kb = tetapan Titik Didih Molal pelarut
m = Molalitas larutan

3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)


∆Tf = Tfpel – Tflar

∆Tf = Kf . m

∆Tf = Penurunan Titik Beku


Tfpel = Titik Beku pelarut
Tflar = Titik Beku larutan
Kb = tetapan Titik Beku Molal pelarut
m = Molalitas larutan

4. Tekanan Osmotik (π)


π=M.R.T
π = Tekanan Osmotik
M = Molaritas larutan
R = Tetapan gas = 0,08205
T = Suhu mutlak = ( oC + 273 ) K

Halaman 19
20
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT

Contoh Larutan elektrolit :


NaCl, H2SO4, CH3COOH, KOH, dll

Untuk larutan elektrolit maka rumus-rumus di atas akan dipengaruhi oleh :

i=1+(n–1)α
i = Faktor van Hoff
n = Jumlah koefisien hasil penguraian senyawa ion
α = Derajat ionisasi
α untuk asam kuat atau basa kuat = 1

Perhatikan:
Larutan NaCl diuraikan:
NaCl Æ Na+ + Cl– jumlah koefisien 2 maka: i = 1 + ( 2 – 1 ) 1 = 2

Larutan Ba(OH)2 diuraikan:


Ba(OH)2 Æ Ba2+ + 2 OH– jumlah koefisien 3 maka: i = 1 + ( 3 – 1 ) 1 = 3

Larutan MgSO4 diuraikan:


MgSO4 Æ Mg2+ + SO42– jumlah koefisien 2 maka: i = 1 + ( 2 – 1 ) 1 = 2

1. Penurunan Tekanan Uap (∆P)


∆P = Po – P

∆P = Xt . Po P = Xp . Po

nt x i np
Xt = Xp =
(nt x i) + np (nt x i) + np

∆P = Penurunan tekanan uap


Po = Tekanan Uap Jenuh pelarut murni
P = Tekanan Uap Jenuh larutan
Xt = Fraksi mol zat terlarut
Xp = Fraksi mol pelarut
nt = Mol zat terlarut
np = Mol pelarut
i = faktor van Hoff

2. Kenaikan Titik Didih (∆Tb)


∆Tb = Tblar – Tbpel

∆Tb = Kb . m . i

∆Tb = Kenaikan Titik Didih


Tblar = Titik Didih larutan
Tbpel = Titik Didih pelarut
Kb = tetapan Titik Didih Molal pelarut
m = Molalitas larutan
i = faktor van Hoff

Halaman 20
21
3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
∆Tf = Tfpel – Tflar

∆Tf = Kf . m . i

∆Tf = Penurunan Titik Beku


Tfpel = Titik Beku pelarut
Tflar = Titik Beku larutan
Kb = tetapan Titik Beku Molal pelarut
m = Molalitas larutan
i = faktor van Hoff

4. Tekanan Osmotik (π)


π=M.R.T.i

π = Tekanan Osmotik
M = Molaritas larutan
R = Tetapan gas = 0,08205
T = Suhu mutlak = ( oC + 273 ) K
i = faktor van Hoff

Halaman 21
22
BAB 12
SISTEM KOLOID
LARUTAN KOLOID SUSPENSI
homogen heterogen heterogen
tampak seperti homogen
dimensi: < 1 nm dimensi: 1 nm − 100nm dimensi: > 100 nm
tersebar merata cenderung mengendap membentuk endapan
jika didiamkan: jika didiamkan: jika didiamkan: memisah
tidak memisah tidak memisah
tidak dapat dilihat dengan dapat dilihat dengan dapat dilihatdengan
mikroskop ultra mikroskop ultra mikroskop biasa
jika disaring: tidak bisa jika disaring:bisa jika disaring:bisa
(saringan membran) (saringan biasa)

SIFAT-SIFAT KOLOID
Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah peristiwa menghamburnya cahaya, bila cahaya itu
dipancarkan melalui sistem koloid.
Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan dari partikel terdispersi dalam sistem koloid yang terjadi karena
adanya tumbukan antar partikel tersebut, gerakan ini sifatnya acak dan tidak berhenti. Gerakan
ini hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra.
Elektroforesis
Elektroforesis adalah suatu proses pengamatan imigrasi atau berpindahnya partikel-partikel
dalam sistem koloid karena pengaruh medan listrik. Sifat ini digunakan untuk menentukan jenis
muatan koloid.
Adsorbsi
Adsorbsi adalah proses penyerapan bagian permukaan benda atau ion yang dilakukan sistem
koloid sehingga sistem koloid ini mempunyai muatan listrik. Sifat adsorbsi koloid digunakan
dalam berbagai proses seperti penjernihan air dan pemutihan gula.
Koagulasi
Suatu keadaan di mana partikel-partikel koloid membentuk suatu gumpalan yang lebih besar.
Penggumpalan ini karena beberapa faktor antara lain karena penambahan zat kimia atau
enzim tertentu.

JENIS-JENIS KOLOID
No Terdispersi Pendispersi Nama Contoh
1 Cair Gas Aerosol Cair Kabut, awan
2 Padat Gas Aerosol Padat Asap, debu
3 Gas Cair Buih Busa sabun, krim kocok
4 Cair Cair Emulsi Susu, minyak ikan, santan
5 Padat Cair Sol Tinta, cat, sol emas
6 Gas Padat Buih Padat Karet busa, batu apung
7 Cair Padat Emulsi Padat Mutiara, opal
8 Padat Padat Sol Padat Gelas warna, intan

CARA MEMBUAT SISTEM KOLOID


Ada dua metode pembuatan sistem koloid :

Kondensasi Dispersi
Larutan Koloid Suspensi

Halaman 22
23
BAB 13
REDUKSI OKSIDASI dan ELEKTROKIMIA
KONSEP REDUKSI OKSIDASI

1. Berdasarkan pengikatan atau pelepasan Oksigen


Reaksi Oksidasi = peristiwa pengikatan oksigen oleh suatu unsur atau senyawa, atau bisa
dikatakan penambahan kadar oksigen.
Reaksi Reduksi = peristiwa pelepasan oksigen oleh suatu senyawa, atau bisa dikatakan
pengurangan kadar oksigen.
OKSIDASI = mengikat Oksigen
REDUKSI = melepas Oksigen

2. Berdasarkan pengikatan atau pelepasan Elektron


Reaksi Oksidasi = peristiwa pelepasan elektron oleh suatu unsur atau senyawa.
Reaksi Reduksi = peristiwa pengikatan elektron oleh suatu unsur atau senyawa.

OKSIDASI = melepas Elektron


REDUKSI = mengikat Elektron

3. Berdasarkan bilangan oksidasi


Reaksi Oksidasi adalah meningkatnya bilangan oksidasi
Reaksi Reduksi adalah menurunnya bilangan oksidasi
OKSIDASI = peningkatan Bilangan Oksidasi
REDUKSI = penurunan Bilangan Oksidasi

Ada beberapa aturan bilangan oksidasi untuk menyelesaikan persoalan reaksi reduksi
oksidasi berdasarkan bilangan oksidasi :

► Atom logam mempunyai Bilangan Oksidasi positif sesuai muatannya,


misalnya :
Ag+ = bilangan oksidasinya +1
Cu+ = bilangan oksidasinya +4
Cu2+ = bilangan oksidasinya +2
Na+ = bilangan oksidasinya +1
Fe2+ = bilangan oksidasinya +2
Fe3+ = bilangan oksidasinya +3
Pb2+ = bilangan oksidasinya +2
Pb4+ = bilangan oksidasinya +1

► Bilangan Oksidasi H dalam H2= 0, dalam senyawa lain mempunyai Bilangan Oksidasi = +1,
dalam senyawanya dengan logam (misal: NaH, KH, BaH) atom H mempunyai Bilangan
Oksidasi = –1.

► Atom O dalam O2 mempunyai Bilangan Oksidasi = 0, dalam senyawa F2O mempunyai


Bilangan Oksidasi = +2, dalam senyawa peroksida
(misal: Na2O2, H2O2) O mempunyai Bilangan Oksidasi = –1.

► Unsur bebas (misal :Na, O2, H2, Fe, Ca C dll) mempunyai Bilangan Oksidasi = 0

► F mempunyai Bilangan Oksidasi = –1

Halaman 23
24
► Ion yang terdiri dari satu atom mempunyai Bilangan Oksidasi sesuai dengan muatannya,
misalnya S2–,Bilangan Oksidasinya = –2.

► Jumlah Bilangan Oksidasi total dalam suatu senyawa netral = nol

► Jumlah Bilangan Oksidasi total dalam suatu ion = muatan ionnya

MENYETARAKAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI


1. METODE BILANGAN OKSIDASI (REAKSI ION)
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menentukan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
2. Menyetarakan unsur tersebut dengan koefisien yang sesuai
3. Menentukan peningkatan bilangan oksidasi dari reduktor dan penu-runan bilangan oksidasi
dari oksidator
jumlah perubahan bil-oks = jumlah atom x perubahannya
4. Menentukan koefisien yang sesuai untuk menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi
5. Menyetarakan muatan dengan menambahkan H+ ( suasana asam ) atau OH– ( suasana
basa )
6. Menyetarakan atom H dengan menambahkan H2O

Bila ada persamaan bukan dalam bentuk reaksi ion usahakan ubah ke dalam bentuk reaksi
ion.

2. METODE SETENGAH REAKSI (ION ELEKTRON)


Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Tuliskan masing-masing setengah reaksinya.
2. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
3. Setarakan oksigen dan kemudian hidrogen dengan ketentuan

Suasana ASAM / NETRAL


3 Tambahkan 1 molekul H2O untuk setiap kekurangan 1 atom
oksigen pada ruas yang kekurangan oksigen tersebut
3 Setarakan H dengan menambah ion H+ pada ruas yang lain

Suasana BASA
3 Tambahkan 1 molekul H2O untuk setiap kelebihan 1 atom
oksigen pada ruas yang kelebihan oksigen tersebut
3 Setarakan H dengan menambah ion OH– pada ruas yang lain

4. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron dengan jumlah yang sesuai, bila reaksi
oksidasi tambahkan elektron di ruas kanan, bila reaksi reduksi tambahkan elektron di ruas
kiri
5. Setarakan jumlah elektron kemudian selesaikan persamaan.

ELEKTROKIMIA
1. SEL GALVANI atau SEL VOLTA
► Sel yang digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
► Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks di mana katoda ( kutub positif ) dan tempat
terjadinya reduksi, sedangkan anoda ( kutub negatif ) dan tempat terjadinya oksidasi.

Notasi penulisan sel volta: M MA+ LB+ L

Anoda Katoda

Halaman 24
25
M : Logam yang mengalami oksidasi
MA+ : Logam hasil oksidasi dengan kenaikan bil-oks = A
L : Logam hasil reduksi
LB+ : Logam yang mengalami reduksi dengan penurunan bil-oks = B

Potensial Elektroda ( E )
Potensial listrik yang muncul dari suatu elektroda dan terjadi apabila elektroda ini dalam
keadaan setimbang dengan larutan ion-ionnya.
Atau menunjukkan beda potensial antara elektroda logam dengan elektroda hidrogen yang
mempunyai potensial elektroda = 0 volt.

Bila diukur pada 25oC, 1 atm:


Potensial elektroda = Potensial elektroda standar ( Eo )
Adapun urutan potensial elektroda standar reduksi beberapa logam ( kecil ke besar )
adalah :
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Ni-Co-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

deret Volta
Keterangan :
► Li sampai Pb mudah mengalami oksidasi, umumnya bersifat reduktor
► Cu sampai Au mudah mengalami reduksi, umumnya bersifat oksidator
► Logam yang berada di sebelah kiri logam lain, dalam reaksinya akan lebih mudah
mengalami oksidasi
Potensial Sel = Eosel dirumuskan sebagai :
Eosel = Eoreduksi – Eooksidasi

Reaksi dikatakan spontan bila nilai Eosel = POSITIF

SEL ELEKTROLISIS
► Sel yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
► Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks di mana katoda ( kutub negatif ) dan tempat
terjadinya reduksi, sedangkan anoda ( kutub positif ) dan tempat terjadinya oksidasi.

Elektrolisis Leburan ( Lelehan / Cairan )


Apabila suatu lelehan dialiri listrik maka di katoda terjadi reduksi kation dan di anoda terjadi
oksidasi anion.

Jika leburan CaCl2 dialiri listrik maka akan terion menjadi Ca2+ dan Cl– dengan reaksi sebagai
berikut : CaCl2 Æ Ca2+ + 2 Cl–

Kation akan tereduksi di Katoda, Anion akan teroksidasi di Anoda.


KATODA (Reduksi) : Ca2+ + 2e Æ Ca
ANODA (Oksidasi) : 2 Cl– Æ Cl2 + 2e

Hasil Akhir: Ca2+ + 2 Cl– Æ Ca + Cl2

Elektrolisis Larutan
Bila larutan dialiri arus listrik maka berlaku ketentuan sebagai berikut :

Reaksi di KATODA ( elektroda – )


► Bila Kation Logam-logam golongan I A, golongan II A, Al, dan Mn, maka yang tereduksi
adalah air ( H2O ):
2 H2O ( l ) + 2e Æ H2( g ) + 2 OH– ( aq )
Halaman 25
26
► Bila Kation H+ maka akan tereduksi:
2 H+ ( aq ) + 2e Æ H2( g )

► Bila Kation Logam lain selain tersebut di atas, maka logam tersebut akan tereduksi:
Lm+ ( aq ) + me Æ L( s )

Reaksi di ANODA ( elektroda + )


ANODA Inert ( tidak reaktif, seperti Pt, Au, C )
► Bila Anion sisa asam atau garam oksi seperti SO42–, NO3–, dll, maka yang teroksidasi
adalah air ( H2O ):
2 H2O ( l ) Æ O2( g ) + 4 H+ ( aq ) + 4e

► Bila anion OH– maka akan teroksidasi :


4 OH– ( aq ) Æ O2 ( g ) + 2 H2O ( l ) + 4e

► Bila Anion golongan VII A ( Halida )maka akan teroksidasi :

2 F– ( aq ) Æ F2 ( g ) + 2e 2 Br– ( aq ) Æ Br2 ( g ) + 2e

2 Cl– ( aq ) Æ Cl2 ( g ) + 2e 2 I– ( aq ) Æ I2 ( g ) + 2e

ANODA Tak Inert


► Anoda tersebut akan teroksidasi: L( s ) Æ Lm+ ( aq ) + me

Larutan MgSO4 dialiri listrik maka akan terion menjadi Mg2+ dan SO42– dengan reaksi sebagai
berikut: MgSO4 ÆMg2+ + SO42–

3 Yang tereduksi di Katoda adalah air karena potensial reduksinya lebih besar dari Mg2+ (ion
alkali tanah)
3 Yang teroksidasi di Anoda adalah air karena elektrodanya inert (C) dan potensial
oksidasinya lebih besar dari SO42– (sisa garam atau asam oksi)
KATODA (Reduksi) : 2 H2O + 2e Æ H2+ 2 OH–
ANODA (Oksidasi) : 2 H2O Æ O2+ 4 H+ + 4e

Menyamakan elektron:
KATODA (Reduksi) : 2 H2O + 2e Æ H2+ 2 OH– (x2)
ANODA (Oksidasi) : 2 H2O Æ O2 + 4 H+ + 4e

Hasil Akhir: 4 H2O + 2 H2O Æ H2 + 2 OH– + O2 + 4 H+


6 H2O Æ 2 H2 + O2 + 4 OH– + 4 H+

4 H2O

HUKUM FARADAY
Hukum Faraday 1 :
massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis sebanding dengan jumlah arus listrik
dikalikan dengan waktu elektrolisis
Hukum Faraday 2 :
massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis sebanding dengan massa ekivalen zat
tersebut:
Halaman 26
27
massa atom relatif
massa ekivalen = me =
perubahan bil-oks

Dari hukum Faraday 1 dan Faraday 2 didapatkan rumus:


i . t . me
massa =
96500

i = kuat arus
t = waktu
me = massa ekivalen zat

Dari hukum Faraday 2 diperoleh rumus:


m1 me1
=
m2 me2

m1 = Massa zat 1
m2 = Massa zat 2
me1 = Massa ekivalen zat 1
me2 = Massa ekivalen zat 2

Halaman 27
28
BAB 14
KIMIA ORGANIK
SENYAWA ORGANIK
Senyawa organik adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup, senyawa ini
berdasarkan strukturnya diklasifikasikan menjadi:

Senyawa Organik

Senyawa Alifatik Senyawa Siklik

Senyawa Jenuh Karbosiklik

Contoh:
Alisiklik
Alkana
Turunan Alkana
Alkanol/alkohol Contoh:
Sikloalkana

Senyawa Tidak Jenuh Aromatik

Contoh: Contoh:
Alkena Benzena
Turunan Alkena Naftalena
Alkuna Antrasena

Heterosiklik

Contoh:
Pirimidin
Purin

SENYAWA JENUH DAN SENYAWA TIDAK JENUH

1. Senyawa Jenuh
Adalah senyawa organik yang tidak mempunyai ikatan rangkap atau tidak dapat mengikat
atom H lagi.

ALKANA
Senyawa organik yang bersifat jenuh atau hanya mempunyai ikatan tunggal, dan mempunyai
rumus umum :
CnH2n + 2

n = jumlah atom karbon ( C )


2n + 2 = jumlah atom hidrogen ( H )

Halaman 28
29
Beberapa senyawa alkana
Atom C Rumus Molekul Nama
1 CH4 Metana
2 C2H6 Etana
3 C3H8 Propana
4 C4H10 Butana
5 C5H12 Pentana
6 C6H14 Heksana
7 C7H16 Heptana
8 C8H18 Oktana
9 C9H20 Nonana
10 C10H22 Dekana

Kedudukan atom karbon dalam senyawa karbon :


CH3
CH3 C CH2 CH2 CH CH3

CH3 CH3
C primer = atom C yang mengikat satu atom C lain Î ( CH3 )
C sekunder = atom C yang mengikat dua atom C lain Î ( CH2 )
C tersier = atom C yang mengikat tiga atom C lain Î ( CH )
C kuartener = atom C yang mengikat empat atom C lain Î ( C )

Gugus Alkil
Gugus yang terbentuk karena salah satu atom hidrogen dalam alkana digantikan oleh unsur
atau senyawa lain. Rumus umumnya :
CnH2n + 1

Beberapa senyawa alkil


Atom C Rumus Molekul Nama
1 CH3 - metil
2 C2H5 - etil
3 C3H7 - propil
4 C4H9 - butil
5 C5H11 - amil

PENAMAAN ALKANA MENURUT IUPAC


1. Untuk rantai C terpanjang dan tidak bercabang nama alkana sesuai jumlah C tersebut dan
diberi awalan n (normal).

2. Untuk rantai C terpanjang dan bercabang beri nama alkana sesuai jumlah C terpanjang
tersebut, atom C yang tidak terletak pada rantai terpanjang sebagai cabang (alkil).
► Beri nomor rantai terpanjang dan atom C yang mengikat alkil di nomor terkecil.
► Apabila dari kiri dan dari kanan atom C-nya mengikat alkil di nomor yang sama
utamakan atom C yang mengikat lebih dari satu alkil terlebih dahulu.
► Alkil tidak sejenis ditulis namanya sesuai urutan abjad, sedang yang sejenis
dikumpulkan dan beri awalan sesuai jumlah alkil tersebut; di- untuk 2, tri- untuk 3 dan
tetra- untuk 4.

2. Senyawa Tidak Jenuh


Adalah senyawa organik yang mempunyai ikatan rangkap sehingga pada reaksi adisi ikatan
itu dapat berubah menjadi ikatan tunggal dan mengikat atom H.

Halaman 29
30
ALKENA
Alkena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap dua, dan
mempunyai rumus umum:
CnH2n
n = jumlah atom karbon ( C )
2n = jumlah atom hidrogen ( H )

Beberapa senyawa alkena


Atom C Rumus Molekul Nama
1 - -
2 C2H4 Etena
3 C3H6 Propena
4 C4H8 Butena
5 C5H10 Pentena
6 C6H12 Heksena
7 C7H14 Heptena
8 C8H16 Oktena
9 C9H18 Nonena
10 C10H20 Dekena

PENAMAAN ALKENA MENURUT IUPAC


1. Rantai terpanjang mengandung ikatan rangkap dan ikatan rangkap di nomor terkecil dan
diberi nomor sesuai letak ikatan rangkapnya.

2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya seperti pada alkana.

ALKUNA
Alkuna adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga, dan
mempunyai rumus umum :
CnH2n – 2
n = jumlah atom karbon ( C )
2n – 2 = jumlah atom hidrogen ( H )

Beberapa senyawa alkuna


Atom C Rumus Molekul Nama
1
2 C2H2 Etuna
3 C3H4 Propuna
4 C4H6 Butuna
5 C5H8 Pentuna
6 C6H10 Heksuna
7 C7H12 Heptuna
8 C8H14 Oktuna
9 C9H16 Nonuna
10 C10H18 Dekuna

PENAMAAN ALKUNA MENURUT IUPAC


1. Rantai terpanjang mengandung ikatan rangkap dan ikatan rangkap di nomor terkecil dan
diberi nomor, sama seperti pada alkena.

2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya seperti pada alkana dan alkena, jelasnya
perhatikan contoh berikut:

ALKADIENA
Alkadiena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai 2 buah ikatan rangkap
dua.
Halaman 30
31
ISOMER
Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama tetapi rumus struktur atau
konfigurasinya.

1. Isomer Kerangka
Rumus molekul dan gugus fungsi sama , tetapi rantai induk berbeda
C

C C C C C dengan C C C C

2. Isomer Posisi
Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda

OH
C C C C OH dengan C C C C

3. Isomer Fungsional ( Isomer gugus fungsi )


Rumus molekul sama tetapi gugus fungsionalnya berbeda, senyawa-senyawa yang berisomer
fungsional:

3 Alkanol ( Alkohol ) dengan Alkoksi Alkana ( Eter )


3 Alkanal ( Aldehid ) dengan Alkanon ( Keton )
3 Asam Alkanoat ( Asam Karboksilat ) dengan Alkil Alkanoat ( Ester )
Contoh:

CH3 CH2 CH2 OH berisomer fungsi dengan CH3 O CH2 CH3

propanol metoksi etana

CH3 CH2 CHO berisomer fungsi dengan CH3 CO CH3


propanal propanon

CH3 CH2 COOH berisomer fungsi dengan CH3 COO CH3


asam propanoat metil etanoat

CH3 CH2 COOH juga berisomer fungsi dengan H COO C2H5


asam propanoat etil metanoat

Halaman 31
32
4. Isomer Geometris
Rumus molekul sama, rumus struktur sama, tetapi berbeda susunan ruang atomnya dalam
molekul yang dibentuknya
CH3 CH3 CH3 H
C C berisomer geometris dengan C C
H H H CH3
cis 2-butena trans 2-butena

5. Isomer Optis
Isomer yang terjadi terutama pada atom C asimetris ( atom C terikat pada 4 gugus berbeda )

H
CH3 C* CH2 CH2 CH3

OH
1- pentanol
C* = C asimetris mengikat CH3, H, OH, dan C3H7

GUGUS FUNGSIONAL
Gugus fungsi adalah gugus pengganti yang dapat menentukan sifat senyawa karbon.
Homolog Gugus
Rumus
IUPAC Trivial Fungsi
Alkanol Alkohol R — OH — OH
Alkil Alkanoat Eter R — OR’ —O—
Alkanal Aldehid R — CHO — CHO
Alkanon Keton R — COR’ — CO —
Asam Asam
R — COOH — COOH
Alkanoat Karboksilat
Alkil Alkanoat Ester R — COOR’ — COO —

1. ALKANOL
Nama Trivial ( umum ) : Alkohol
Rumus : R — OH
Gugus Fungsi : — OH

Penamaan Alkanol menurut IUPAC


1. Rantai utama adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus OH.
2. Gugus OH harus di nomor terkecil.

CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 1-pentanol

OH

CH3 CH2 CH2 CH CH3 2-pentanol

OH

CH3 CH CH2 CH CH3 4-metil-2-pentanol

CH3 OH OH di nomor 2, bukan 4, jadi bukan 4-pentanol


tetapi 2-pentanol
Halaman 32
33
2. ALKOKSI ALKANA
Nama Trivial ( umum ) : Eter
Rumus : R — OR’
Gugus Fungsi : — O —

Penamaan Alkoksi Alkana menurut IUPAC


1. Jika gugus alkil berbeda maka yang C-nya kecil sebagai alkoksi
2. Gugus alkoksi di nomor terkecil

CH3 O CH3 metoksi metana

CH3 O C2H5 metoksi etana

CH3 CH CH2 CH O CH3 5-metil-3-metoksi heksana

CH3 C2H5 gugus metoksi di nomor 3


bukan di nomor 4

3. ALKANAL
Nama Trivial ( umum ) : Aldehida
Rumus : R — COH
Gugus Fungsi : — COH

Penamaan Alkanal menurut IUPAC


Gugus CHO selalu dihitung sebagai nomor 1

CH3 CH2 CH2 C H butanal


O
CH3

CH3 CH CH2 C H 3-metilbutanal


O
CH3
CH3 C CH2 C H 3,3-dimetilpentanal
C2H5 O

4. ALKANON
Nama Trivial ( umum ) : Keton
Rumus : R — COR’
Gugus Fungsi : — CO —

Penamaan Alkanon menurut IUPAC


1. Rantai terpanjang dengan gugus karbonil CO adalah rantai utama
2. Gugus CO harus di nomor terkecil

Halaman 33
34
O
CH3 CH2 CH2 C CH3 2-pentanon

O
CH3 CH CH2 C CH3 4-metil-2-heksanon

C2H5
O

CH3 CH C CH2 CH3 4-metil-3-heksanon

C2H5

5. ASAM ALKANOAT
Nama Trivial ( umum ) : Asam Karboksilat
Rumus : R — COOH
Gugus Fungsi : — COOH

Penamaan Asam Alkanoat menurut IUPAC


Gugus COOH selalu sebagai nomor satu

CH3 CH2 CH2 C OH asam butanoat

O
C2H5 O

CH3 CH CH2 C OH asam 3-metilpentanoat

CH3
CH3 C CH2 C OH asam 3,3-dimetilheksanoat

C3H O

6. ALKIL ALKANOAT
Nama Trivial ( umum ) : Ester
Rumus : R — COOR’
Gugus Fungsi : — COO —

Penamaan Alkil Alkanoat menurut IUPAC

R C OR
alkanoat O alkil
Gugus alkilnya selalu berikatan dengan O

Halaman 34
35
CH3 CH2 CH2 C OC2H5 etil butanoat
O
C2H5 CH2 CH2 C OCH3 metil pentanoat

H C OCH3 O metil metanoat

GUGUS FUNGSI LAIN

AMINA
Nama Trivial ( umum ) : Amina
Rumus : R — NH2

Penamaan Amina menurut IUPAC dan Trivial


Amina Primer

CH3 CH2 CH2 CH2 NH2 1-amino-butana / butil amina

CH3 CH2 CH CH2 CH3 3-amino-pentana / sekunder amil amina

NH2
Amina Sekunder

CH3 CH2 NH CH2 CH3 dietil amina

Amina Tersier

CH3 CH2 N CH3 etil-dimetil-amina

CH3

SENYAWA SIKLIK

BENZENA
Benzena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 6 atom karbon dan 3
ikatan rangkap yang berselang-seling (berkonjugasi) dan siklik ( seperti lingkaran ).

Strukturnya :
H
C
HC CH
HC CH
C
H

Simbol :

Reaksi Benzena

1. Adisi
Ciri reaksi adisi adalah adanya perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
Adisi dilakukan oleh H2 atau Cl2 pada suhu dan tekanan tinggi.
Halaman 35
36
H H2
C C
HC CH H2C CH2
+ 3 H2 Æ Siklo heksana
HC CH H2C CH2
C C
H H2

2. Sustitusi
Ciri reaksi substitusi tidak ada perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal atau
sebaliknya. Sustitusi benzena di bedakan menjadi:

Monosubstitusi
Penggantian satu atom hidrogen pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain.
Rumus umum monosubstitusi : C6H5A
H
C A
HC C—A atau secara simbolik

HC CH A = pengganti atom hidrogen


C
H
Struktur Nama

1. CH3 Toluena

2. OH Fenol

3. CH Benzaldehida
O

4. CO Asam
O Benzoat

5. NH2 Anilin

CH
6. Stirena
CH2

Disubstitusi
Penggantian dua atom hidrogen pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain.
Ada tiga macam disubstitusi:
A A A
A
A
orto meta A
para
Halaman 36
37
NAFTALENA
Naftalena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 10 atom karbon dan 5
ikatan rangkap yang berselang-seling (berkonjugasi) dan double siklik ( seperti 2 lingkaran ).
H H
C C
HC C CH

HC C CH
C C
H H
ANTRASIN
Antrasin atau antrasena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 14 atom
karbon .
H H H
C C C
HC C C CH
HC C C CH
C C C
H H H

ASPEK BIOKIMIA
Biokimia adalah cabang ilmu kimia untuk mempelajari peristiwa kimia (reaksi kimia) yang
terjadi dalam tubuh makhluk (organisme) hidup.

Senyawa kimia yang termasuk biokimia adalah senyawa-senyawa yang mengandung atau
tersusun oleh unsur-unsur seperti : karbon ( C ), Hidrogen ( H ), Oksigen ( O ), Nitrogen ( N )
Belerang ( S ) Fosfor ( P ), dan beberapa unsur lain dalam jumlah yang kecil.

Nutrisi yang diperlukan dalam tubuh


Nutrisi Fungsi Sumber
1. Karbohidrat Sumber energi, Nasi, kentang, gandum, umbi-
umbian
2. Lemak Sumber energi Mentega, margarine, minyak
3. Protein Pertumbuhan dan perbaikan Daging, ikan, telur, kacang-
jaringan, pengontrol reaksi kimia kacangan, tahu, tempe, susu
dalam tubuh
4. Garam Beraneka peran khusus Daging, sayuran
mineral
5. Vitamin Pembentukan organ, Buah-buahan, sayuran
meningkatkan daya tahan tubuh,
memaksimalkan fungsi panca
indera
6. air Pelarut, penghantar, reaksi Air minum
hidrolisis

Halaman 37
38
Senyawa-senyawa biokimia meliputi:

1. KARBOHIDRAT
Rumus umum : Cn(H2O)m

Karbohidrat Komposisi Terdapat dalam


Monosakarida
Glukosa C6H12O6 Buah-buahan
Fruktosa C6H12O6 Buah-buahan, Madu
Galaktosa C6H12O6 Tidak ditemukan secara alami

Disakarida
Maltosa Glukosa + Glukosa Kecambah biji-bijian
Sukrosa Glukosa + Fruktosa Gula tebu, gula bit
Laktosa Glukosa + Galaktosa Susu

Polisakarida
Glikogen Polimer Glukosa Simpanan energi hewan
Pati Kanji Polimer Glukosa Simpanan energi tumbuhan
Selulosa Polimer Glukosa Serat tumbuhan

MONOSAKARIDA
Berdasarkan jumlah atom C dibagi menjadi:

Jumlah C Nama Rumus Contoh


2 Diosa C2(H2O)2 Monohidroksiasetaldehida
3 Triosa C3(H2O)3 Dihiroksiketon
Gliseraldehida
4 Tetrosa C4(H2O)4 Trihidroksibutanal
Trihidroksibutanon
5 Pentosa C5(H2O)5 Ribulosa
Deoksiribosa
Ribosa
Milosa
6 Heksosa C6(H2O)6 Glukosa
Manosa
Galaktosa
Fruktosa

Berdasarkan gugus fungsinya :


Aldosa: monosakarida yang mempunyai gugus fungsi aldehid ( alkanal )
Ketosa: monosakarida yang mempunyai gugus fungsi keton ( alkanon )

DISAKARIDA
Disakarida dibentuk oleh 2 mol monosakarida heksosa:

Contoh : Glukosa + Fruktosa Æ Sukrosa + air

Rumusnya : C6H12O6 + C6H12O6 Æ C12H22O11 + H2O

Disakarida yang terbentuk tergantung jenis heksosa yang direaksikan

Halaman 38
39
Reaksi pada Disakarida:
Reduksi : Fehling,
Disakarida dalam air Optik-aktif
Tollens, Benedict
Maltosa larut positif dekstro
Sukrosa larut negatif dekstro
Laktosa koloid positif dekstro

Maltosa
Hidrolisis 1 mol maltosa akan membentuk 2 mol glukosa.
C12H22O11 + H2O Æ C6H12O6 + C6H12O6
Maltosa Glukosa Glukosa

Maltosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi dengan reagen Fehling,
Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.

Sukrosa
Hidrolisis 1 mol sukrosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol fruktosa.
C12H22O11 + H2O Æ C6H12O6 + C6H12O6
Sukrosa Glukosa Fruktosa

Reaksi hidrolisis berlangsung dalam suasana asam dengan bantuan ini sering disebut sebagai
proses inversi dan hasilnya adalah gula invert

Laktosa
Hidrolisis 1 mol laktosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol galaktosa.
C12H22O11 + H2O Æ C6H12O6 + C6H12O6
Laktosa Glukosa Galaktosa

Seperti halnya maltosa, laktosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi
dengan reagen Fehling, Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.

POLISAKARIDA
Terbentuk dari polimerisasi senyawa-senyawa monosakarida, dengan rumus umum:
(C6H10O5)n

Reaksi pada Polisakarida:


Reduksi : Fehling,
Polisakarida dalam air Tes Iodium
Tollens, Benedict
Amilum koloid negatif biru
Glikogen koloid positif violet
Selulosa koloid negatif putih

Berdasarkan daya reduksi terhadap pereaksi Fehling, Tollens, atau Benedict


Gula terbuka : karbohidrat yang mereduksi reagen Fehling, Tollens, atau Benedict.
Gula tertutup : karbohidrat yang tidak mereduksi reagen Fehling, Tollens, atau Benedict.

2. ASAM AMINO
Asam amino adalah monomer dari protein, yaitu asam karboksilat yang mempunyai gugus
amina ( NH2 ) pada atom C ke-2, rumus umumnya:
R — CH — COOH

NH2

Halaman 39
40
Asam 2 amino asetat (glisin) H — CH — COOH

NH2

Asam 2 amino propionat (alanin) CH3 — CH — COOH

NH2

JENIS ASAM AMINO


Asam amino essensial (tidak dapat disintesis tubuh)
Contoh : isoleusin, fenilalanin, metionin, lisin, valin, treonin, triptofan, histidin
Asam amino non essensial (dapat disintesis tubuh)
Contoh : glisin, alanin, serin, sistein, ornitin, asam aspartat, tirosin, sistin, arginin, asam
glutamat, norleusin

3. PROTEIN
Senyawa organik yang terdiri dari unsur-unsur C, H, O, N, S, P dan mempunyai massa
molekul relatif besar ( makromolekul ).

PENGGOLONGAN PROTEIN
Berdasar Ikatan Peptida
1. Protein Dipeptida Î jumlah monomernya = 2 dan ikatan peptida = 1
2. Protein Tripeptida Î jumlah monomernya = 3 dan ikatan peptida = 2
3. Protein Polipeptida Î jumlah monomernya > 3 dan ikatan peptida >2

Berdasar hasil hidrolisis


1. Protein Sederhana
Î hasil hidrolisisnya hanya membentuk asam α amino
2. Protein Majemuk
Î hasil hidrolisisnya membentuk asam α amino dan senyawa lain selain asam α amino

Berdasar Fungsi
No Protein Fungsi Contoh
1 Struktur Proteksi, penyangga, Kulit, tulang, gigi, rambut,bulu, kuku, otot,
pergerakan kepompong, dll
2 Enzim Katalisator biologis Semua jenis enzim dalam tubuh
3 Hormon Pengaturan fungsi tubuh insulin
4 Transport Pergerakan senyawa antar dan hemoglobin
atau intra sel
5 Pertahanan Mempertahankan diri antibodi
6 Racun Penyerangan Bisa Ular dan bisa laba-laba
7 Kontraktil sistem kontraksi otot aktin, miosin

REAKSI IDENTIFIKASI PROTEIN


No Pereaksi Reaksi Warna
1 Biuret Protein + NaOH + CuSO4 Merah atau ungu
2 Xantoprotein Protein + HNO3 kuning
3 Millon Protein + Millon merah
Catatan Millon = larutan merkuro dalam asam nitrat

Halaman 40
41
4. LIPIDA
Senyawa organik yang berfungsi sebagai makanan tubuh.

TIGA GOLONGAN LIPIDA TERPENTING


1. LEMAK: dari asam lemak + gliserol
Lemak Jenuh ( padat )
3 Terbentuk dari asam lemak jenuh dan gliserol
3 Berbentuk padat pada suhu kamar
3 Banyak terdapat pada hewan
Lemak tak jenuh ( minyak )
3 Terbentuk dari asam lemak tak jenuh dan gliserol
3 Berbentuk cair pada suhu kamar
3 Banyak terdapat pada tumbuhan
2. FOSFOLIPID: dari asam lemak + asam fosfat + gliserol
3. STEROID: merupakan Siklo hidrokarbon

5. ASAM NUKLEAT
DNA = Deoxyribo Nucleic Acid ( Asam Deoksiribo Nukleat )
Basa yang terdapat dalam DNA : Adenin, Guanin, Sitosin, Thimin

RNA = Ribo Nucleic Acid ( Asam Ribo Nukleat )


Basa yang terdapat dalam RNA : Adenin, Guanin, Sitosin, Urasil

POLIMER
Polimer adalah suatu senyawa besar yang terbentuk dari kumpulan monomer-monomer, atau
unit-unit satuan yang lebih kecil.
Contoh: polisakarida (karbohidrat), protein, asam nukleat ( telah dibahas pada sub bab
sebelumnya), dan sebagai contoh lain adalah plastik, karet, fiber dan lain sebagainya.

REAKSI PEMBENTUKAN POLIMER


1. Kondensasi
Monomer-monomer berkaitan dengan melepas molekul air dan metanol yang merupakan
molekul-molekul kecil.
Polimerisasi kondensasi terjadi pada monomer yang mempunyai gugus fungsi pada ujung-
ujungnya.
Contoh: pembentukan nilon dan dakron

2. Adisi
Monomer-monomer yang berkaitan mempunyai ikatan rangkap. Terjadi berdasarkan reaksi
adisi yaitu pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Polimerisasi adisi umumnya
bergantung pada bantuan katalis.
Contoh: pembentukan polietilen dan poliisoprena

PENGGOLONGAN POLIMER
1. Berdasar jenis monomer
Homopolimer: terbentuk dari satu jenis monomer,
Contoh: polietilen ( etena = C2H4 ), PVC ( vinil klorida = C2H3Cl ),
Teflon ( tetrafluoretilen = C2F4), dll.
Kopolimer: terbentuk dari lebih satu jenis monomer,
Contoh: Nilon ( asam adipat dan heksametilendiamin )
Dakron ( etilen glikol dan asam tereftalat )
Kevlar / serat plastik tahan peluru ( fenilenandiamina dan asam tereftalat )

Halaman 41
42
2. Berdasar asalnnya
Polimer Alami: terdapat di alam
Contoh: proten, amilum, selulosa, karet, asam nukleat.
Polimer Sintetis: dibuat di pabrik
Contoh: PVC, teflon, polietilena

3. Berdasar ketahan terhadap panas


Termoset: jika dipanaskan akan mengeras, dan tidak dapat dibentuk ulang.
Contoh: bakelit
Termoplas: jika dipanaskan akan meliat (plastis) sehingga dapat dibentuk ulang.
Contoh: PVC, polipropilen, dll

Halaman 42
43
BAB 15
KIMIA UNSUR
1. Reaksi antar Halogen
Terjadi jika halogen yang bernomor atom lebih besar dalam larutan/berbentuk ion,
istilahnya “reaksi pendesakan antar halogen”.
F– Cl– Br– I–
F2 — 9 9 9
Cl2 — — 9 9
Br2 — — — 9
I2 — — — —
Keterangan : 9 terjadi reaksi, — tidak terjadi reaksi

2. Reaksi Gas Mulia


Walaupun sukar bereaksi namun beberapa pakar kimia dapat mereaksikan unsur gas mulia
di laboratorium:
Senyawa yang pertama dibuat XePtF6

Adapun senyawa lainnya:


Reaksi Senyawa Bil-Oks
Xe + F2 RnF4 +2
Rn + 2 F2 XeF4 +4
Xe + 3 F2 XeF6 +4
XeF6 + H2O XeOF4 + 2 HF +6
XeF6 + 2 H2O XeO2F2 + 4 HF +6
XeF6 + 3 H2O XeO3 + 6 HF +6
XeO3 + NaOH NaHXeO4 +8
4 NaHXeO4 + 8 NaOH Na4XeO6 + Xe + 6H2O +8
Kr + F2 KrF2 +2
Kr + 2 F2 KrF4 +4
Rn + F2 RnF2 +2
Xe + 2 F2 XeF2 +6

SENYAWA KOMPLEKS
Aturan penamaan senyawa kompleks menurut IUPAC :
1. Kation selalu disebutkan terlebih dahulu daripada anion.
2. Nama ligan disebutkan secara berurut sesuai abjad.

Ligan adalah gugus molekul netral, ion atau atom yang terikat pada suatu atom logam
melalui ikatan koordinasi.
Daftar ligan sesuai abjad.
Amin = NH3 ( bermuatan 0 )
Akuo = H2O ( bermuatan 0 )
Bromo = Br– ( bermuatan –1 )
Hidrokso = OH– ( bermuatan –1 )
Iodo = I– ( bermuatan –1 )
Kloro = Cl– ( bermuatan –1 )
Nitrito = NO2– ( bermuatan –1 )
Oksalato = C2O42– ( bermuatan –2 )
Siano = CN– ( bermuatan –1 )
Tiosianato= SCN– ( bermuatan –1 )
Tiosulfato = S2O32– ( bermuatan –2 )

Halaman 43
44
3. Bila ligan lebih dari satu maka dinyatakan dengan awalan
di- untuk 2, tri- untuk 3, tetra- untuk 4, penta- untuk lima dan seterusnya.
4. Nama ion kompleks bermuatan positif nama unsur logamnya menggunakan bahasa
Indonesia dan diikuti bilangan oksidasi logam tersebut dengan angka romawi dalam tanda
kurung. Sedangkan untuk ion kompleks bermuatan negatif nama unsur logamnya dalam
bahasa Latin di akhiri –at dan diikuti bilangan oksidasi logam tersebut dengan angka
romawi dalam tanda kurung.
Unsur Nama Kation Anion
Al aluminium aluminium aluminat
Ag perak perak argentat
Cr krom krom kromat
Co kobal kobal kobaltat
Cu tembaga tembaga kuprat
Ni nikel nikel nikelat
Zn seng seng zinkat
Fe besi besi ferrat
Mn mangan mangan manganat
Pb timbal timbal plumbat
Au emas emas aurat
Sn timah timah stannat

Halaman 44
45
BAB 16
KIMIA LINGKUNGAN
Komposisi udara bersih secara alami:
Zat Rumus % bpj
Nitrogen N2 78 780000
Oksigen O2 21 210000
Argon Ar 0,93 9300
Karbondioksida CO2 0,0315 315
Karbonmonoksida CO 0,002 20
Neon Ne 0,0018 18
Helium He 0,0005 5
Kripton Kr 0,0001 1
Hidrogen H 0,00005 0,5
Belerangdioksida SO2 0,00001 0,1
Oksida Nitrogen NO , NO2 0,000005 0,05
Ozon O3 0,000001 0,01
 1bpj = 10–4 %
Apabila zat-zat di atas melebihi angka-angka tersebut berarti telah terjadi pencemaran udara

ZAT ADITIF MAKANAN


1. Penguat rasa atau penyedap rasa
Mononatrium glutamat ( Monosodium glutamate = MSG ) atau disebut vetsin.
O H
Na – O – C – CH2 – CH2 – C – COOH
NH2
2. Pewarna
Nama Warna Jenis Pewarna untuk
Klorofil Hijau alami selai, agar-agar
Karamel Coklat-Hitam alami produk kalengan
Anato Jingga alami minyak,keju
Beta-Karoten Kuning alami keju
eritrosin merah sintetis saus, produk kalengan

3. Pemanis
Nama Jenis Pemanis untuk
Sakarin sintetis Permen
Siklamat sintetis Minuman ringan
Sorbitol sintetis Selai, agar-agar
Xilitol sintetis Permen karet
Maltitol sintetis Permen karet

4. Pembuat rasa dan aroma


IUPAC trivial Aroma dan rasa
Etil etanoat Etil asetat apel
Etil butanoat Etil butirat nanas
Oktil etanoat Oktil asetat jeruk
Butil metanoat Butil format raspberri
Etil metanoat Etil format rum
Amil butanoat Amil butirat pisang
Halaman 45
46
5. Pengawet
Nama Pengawet untuk
Asam propanoat Roti, keju
Asam benzoat Saos, kecap minuman ringan ( botolan )
Natrium nitrat daging olahan, keju olahan
Natrium nitrit daging kalengan , ikan kalengan

6. Antioksidan
Membantu mencegah oksidasi pada makanan, contoh:
Nama Kegunaan
Asam askorbat Daging kalengan, Ikan kalengan, buah kalengan
BHA ( butilhidroksianol ) lemak dan minyak
BHT ( butilhidroktoluen ) margarin dan mentega

PUPUK
Unsur yang dibutuhkan oleh tanaman:
Unsur Senyawa/ion Kegunaan
1 karbon CO2 Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil
2 hidrogen H2O Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil
3 oksigen CO2 dan H2O Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil
4 nitrogen NO3– dan NH4+ Sintesis protein, merangsang pertumbuhan vegetatif
5 fosfor HPO42– dan Memacu pertumbuhan akar, memepercepat
H2PO4– pembentukan bunga dan mempercepat buah atu biji
matang
+
6 kalium K Memperlancar proses fotosintesis, membentuk
protein, pengerasan batang, meningkatkan daya
tahan tanaman dari hama
7 kalsium Ca2+ Mengeraskan batang dan membentuk biji
8 magnesium Mg2+ Membentuk klorofil
9 belerang SO42– Menyusun protein dan membantu membentuk
klorofil

1. Jenis-jenis pupuk organik :


Nama Asal
1 Kompos Sampah-sampah organik yang sudah mengalami
pembusukan dicampur beberapa unsur sesuai
keperluan.
2 Humus Dari dedaunan umumnya dari jenis leguminose atau
polong-polongan.
3 Kandang Dari kotoran hewan ternak seperti, ayam, kuda, sapi,
dan kambing

2. Jenis-jenis pupuk anorganik :


► Pupuk Kalium : ZK 90, ZK96, KCl
► Pupuk Nitrogen : ZA, Urea, Amonium nitrat
► Pupuk Fosfor : Superfosfat tunggal (ES), Superfosfat ganda
(DS), TSP
► Pupuk majemuk
Mengandung unsur hara utama N-P-K dengan komposisi tertentu, tergantung jenis
tanaman yang membutuhkan.

Halaman 46
47
PESTISIDA

1. Jenis-jenis pestisida:
digunakan untuk
nama contoh
memberantas
1. bakterisida bakteri atau virus tetramycin
2. fungisida jamur carbendazim
3. herbisida gulma
4. insektisida serangga basudin
5. nematisida cacing (nematoda)
6. rodentisida pengerat ( tikus ) warangan

2. Bahan Kimia dalam pestisida:


kelompok fungsi contoh
arsen pengendali jamur dan rayap pada kayu As2O5
antibeku pembeku darah hama tikus wartarin
karbamat umumnya untuk meracuni serangga karbaril
organoklor membasmi hama tanaman termasuk serangga DDT, aldrin, dieldrin
organofosfat membasmi serangga diaziton

Numpang: http://olimpiade.kasmui.com Halaman 47


48
RINGKASAN MATERI KIMIA SMA
Δ = = − = ℎ = Jari-jari: Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Konfigurasi elektron (prinsip Aufbau):
1 1 = . 0,529
= −2,18 10 − 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
Tetapan Rydberg: Muatan Formal: MF = EV -1/2EI –EN
1 1 1 7
1,10 x 10 m
-1 S . ±
= −1,10 10 − = ; =∑ − 1; = − (3 );
= − ; PEP = Pasangan Elektron Pusat; B = Bebas; I = Ikatan

Gaya VDW: Gaya London (dispersi), Konsep Mol:


o 23
STP (O C, 1 atm), 1 mol = 22,4 L = 6,022 x 10 partikel/mol
non-polar; CH4 < Gaya dipol-dipol,
Gas Ideal: pV = nRT -> pV = (m/Ar)RT -> p = MRT ->  = MRT
polar; aseton < Ikatan Hidrogen, H Gas VDW:
terikat pada F,O,N; H2O + ( − )= ; + ( − )=
Struktur Lewis H2SO4
Jari atom bertambah Jari atom berkurang Orbital hibrida Orientasi Contoh Sudut
Pot. Ionisasi berkurang Pot. Ionisasi bertambah sp Linear BeCl2 180
o

Elektronegativitas berkurang Elektronegativitas bertambah sp


2
Trigonal datar BF3 120
o

Afin. Elektron berkurang Afin. Elektron bertambah sp


3
Tetrahedral CH4 109,5
o
2 2- o
m. c. Dt dsp Segi 4 datar [Ni(CN)4] 90
C = c.Dt 3 o o
DH = − sp d Bipiramidal trigonal PCl5 120 ,90
q = m. c.Dt = C.Dt 3 2 o
o sp d Oktahedral SF6 90
C = Kapasitas kalor (J/ C) DG = DH − TDS 2 3 2+ o
o d sp Oktahedral [Co(NH3)6] 90
c = Kalor jenis (J/g C) DH = DT
Sel Volta/Galvani Sel Elektrolisis
DH = S Energi putus ikatan − S Energi bentuk ikatan Energi kimia  Energi listrik
DH = SD − SD KRAO KRAO
= ( ) ; ln = + KAPAN KNAP
ln = − ; ln = − Na Ba Zn Fe Sn Cu Ag Hg Pt Au
-2,71 -1,57 -0.76 -0,45 -0.137 0,341 0,799 0,851 1,18 1,498

Pergeseran kesetimbangan: = ; k = tetapan laju DIAGRAM PASUG-THV


1. Konsentrasi ditambah mengurangi konsentrasi Δ = −
2. Tekanan naik = volume turun = tambah konsentrasi  Δ = Δ + ln
mengurangi tekanan  geser ke koefisien kecil
3. Suhu naik  sistem menyerap kalor (endoterm), DH > 0 Δ = − ln ; =
4. Suhu turun  sistem menghasilkan kalor (eksoterm), DH < 0 = −
[ ]
5. Katalisator: mempercepat terjadinya kesetimbangan, tidak = − ln
mengubah letak kesetimbangan [ ]
, [ ] o
= − log [ ]
, (25 C)
D > 0: tidak spontan; D = 0: setimbang; D < 0: spontan . . .
< 0: tidak terjadi reaksi redoks; > 0: terjadi reaksi redoks = = = . ; =
96500 96500
2 2
Waktu paruh : Konsentrasi: R = 8,314 J/K.mol 1 Pa = 1 N/m = 1 kg/m.s
7
, = . R = 8,314 x 10 erg/K.mol 1 atm = 760 mmHg = 760 torr
= / = ; = . (1/2) /
R = 1,987 cal/K.mol = 101325 Pa = 1,01325 bar
Reaksi orde 1: = . 5
R = 0,082054 L.atm/K.mol 1 bar = 10 Pa
[ ] -23
KB = 1,38066 x 10 J/K
3
1 L = 1 dm = 1000 cm
3
= − = [ ] Koligatif: -34 3
∆ = . h = 6,62608 x 10 J.s 1 L = 1/1000 m
[ ] = [ ] -31
me = 9,10939 x 10 kg 1 eV = 1,602178 x 10 J
-19
= − ∆
Reaksi orde 2: mp = 1,67262171 x 10 kg
-27
1 cal = 4,418 J
[ ] ∆ = . -27
= − = [ ] ∆ = . mn = 1,67492728 x 10 kg 1 inch = 0,0254 m
-9 o -10
 = MRT e = 1,602177 x 10 C 1 A = 1 x 10 m
1 1
= − + F = 96485,3 C/mol = 96500 C/mol 1 m = 0,1 deci = 0,01 centi
[ ] [ ] Faktor van’t Hoff: c = 299.792.458 m/s
-3 -6
= 10 mili = 10 micro
= 1 + ( − 1) -9 -10 o
1 H = 27,2113845 eV = 10 nano = 10 A
∆ ∆ -27 -12 -15
= (2) ; = (1/2) ; = 1 a.m.u = 1,66053886 x 10 kg = 10 pico = 10 femto
2 -18
1 g = 9,80665 m/s = 10 atto
Pengenceran: =
[ ] = . = . Hidrolisis sebagian, pH > 7 = = ;  = derajat disosiasi
Pencampuran: = [ ] [ ]
[ ] = . = .
Arrhenius: [ ] = .[ ] = .[ ]
asam HA ⎯ H+ + A-; basa MOH ⎯ M+ + OH- [ . ℎ] Ksp:
[ ] = .
Bronsted-Lowry: [ . ] Hidrolisis sebagian, pH < 7 n = 2; =[ ][ ] =
asam donor H+; basa akseptor H+ [ . ℎ] n = 3; =[ ][2 ] = 4
Lewis: [ ] = . [ ] = .[ ]= .[ ]
[ . ] n = 4; =[ ][3 ] = 27
asam akseptor elektron; basa donor elektron
SISTEM PERIODIK UNSUR
IA IIA IIIB IVB VB VIB VIIB VIIIB VIIIB VIIIB IB IIB IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA
1H 2 He
3 Li 4 Be alkali Alkali tanah transisi metaloid non-logam 5B 6C 7N 8O 9F 10 Ne
11 Na 12 Mg 13 Al 14 Si 15 P 16 S 17 Cl 18 Ar
19 K 20 Ca 21 Sc 22 Ti 23 V 24 Cr 25 Mn 26 Fe 27 Co 28 Ni 29 Cu 30 Zn 31 Ga 32 Ge 33 As 34 Se 35 Br 36 Kr
37 Rb 38 Sr 39 Y 40 Zr 41 Nb 42 Mo 43 Tc 44 Ru 45 Rh 46 Pd 47 Ag 48 Cd 49 In 50 Sn 51 Sb 52 Te 53 I 54 Xe
55 Cs 56 Ba 72 Hf 73 Ta 74 W 75 Re 76 Os 77 Ir 78 Pt 79 Au 80 Hg 81 Tl 82 Pb 83 Bi 84 Po 85 At 86 Rn
87 Fr 88 Ra 104 Rf 105 Db 106 Sg 107 Bh 108 Hs 109 Mt 110 Ds 111 Rg 112 Cn 113 Uut 114 Fl 115 Uup 116 Lv 117 Uus 118 Uuo

Lantanida 57 La 58 Ce 59 Pr 60 Nd 61 Pm 62 Sm 63 Eu 64 Gd 65 Tb 66 Dy 67 Ho 68 Er 69 Tm 70 Yb 71 Lu
Aktinida 89 Ac 90 Th 91 Pa 92 U 93 Np 94 Pu 95 Am 96 Cm 97 Bk 98 Cf 99 Es 100 Fm 101 Md 102 No 103 Lr
Kasmui – http://kasmui.com
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

1
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

1000 Langkah Lebih Dekat


Menjadi Juara OSN Kimia
Bagian 1:
Kimia Anorganik – Fisik – Analitik

Bayu Ardiansah, S.Si.

Departemen Kimia
FMIPA Universitas Indonesia

2015

SCIENT-PUBS EDUCATION

Kwarakan, RT 73, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah


Kabupaten Kulon Progo, 55663, Yogyakarta

2
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

Kata Pengantar
Buku ini disusun untuk membantu siswa-siswi SMA/MA yang
dipersiapkan untuk mengikuti lomba ilmiah/eksakta bidang kimia
seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), baik di tingkat
Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional dan bahkan hingga level
Internasional (IChO). Selain itu, buku ini juga cocok dipelajari sebagai
persiapan menghadapi kompetisi kimia yang digelar beberapa
perguruan tinggi seperti OKINES – Olimpiade Kimia Unnes
(Universitas Negeri Semarang), Chemistry Fair (Universitas Indonesia),
Olimpiade Kimia Nasional (UGM), NCC – National Chemistry
Challenge (ITS Surabaya) dan OKTAN (Kimia ITB).

Buku ini berisi soal-soal latihan dan penyelesaiannya yang


disajikan secara terstruktur perkelompok topik. Tidak seperti buku
lainnya, di sini akan dibahas lebih detail dan mendalam mengenai
persoalan yang ada. Soal-soal yang disajikan diambil dari pengalaman
mengajar penulis sebagai asisten dosen di Departemen Kimia FMIPA
UI, hasil modifikasi soal OSN dan IChO serta soal-soal OSN dari
tahun-tahun sebelumnya. Buku ini juga dilengkapi dengan prediksi soal
OSN Kimia dari berbagai tingkatan, mulai dari Kabupaten/Kota hingga
tingkat Nasional.

Semoga buku ini bermanfaat dan berguna bagi siswa-siswi SMA/MA


serta guru pengajar olimpiade kimia. Kritik dan saran yang membangun
sangat penulis hargai.

Yogyakarta, Mei 2015

Penulis

3
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

DAFTAR ISI

TOPIK 1: Atom, Ion, Molekul dan Stoikiometri

TOPIK 2: Gas dan Energi Reaksi Kimia

TOPIK 3: Struktur Elektronik Atom, Ikatan Kimia dan Geometri


Molekul

TOPIK 4: Sifat Koligatif Larutan dan Kinetika Kimia

TOPIK 5: Kesetimbangan Kimia dan Asam Basa

TOPIK 6: Kesetimbangan Kelarutan, Termodinamika dan Redoks


Elektrokimia

TOPIK 7: Logam Transisi, Senyawa Koordinasi dan Kimia Radiasi

Prediksi Soal OSN Kimia Paket A

Prediksi Soal OSN Kimia Paket B

……………………………..Versi lengkap dari isi buku bisa didapat


setelah melakukan pemesanan………………………………………...

……………………………..Versi lengkap dari isi buku bisa didapat


setelah melakukan pemesanan………………………………………...

4
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

KELOMPOK TOPIK KE-2


(Gas dan Energi Reaksi Kimia/Termokimia)

Bagian I : Pilihan Ganda

1) Grafik di bawah ini merepresentasikan distribusi kecepatan tiga


macam gas (X, Y dan Z) pada temperatur 300 K. Apabila
diketahui ketiga macam gas tersebut adalah N2 (28,02 g/mol),
He (4,003 g/mol) dan Cl2 (70,90 g/mol), dan mengacu pada
postulat teori kinetik gas mengenai distribusi kecepatan gas,
maka gas X, Y dan Z tersebut masing-masing adalah :

A. X = N2; Y = He; Z = Cl2


B. X = N2; Y = Cl2; Z = He
C. X = He; Y = Cl2; Z = N2
D. X = Cl2; Y = N2; Z = He
E. X = Cl2; Y = He; Z = N2

Penyelesaian : D

5
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

Kecepatan distribusi suatu molekul gas dipengaruhi oleh massa


molekul gas tersebut. Semakin ringan suatu gas maka
kecepatannya akan semakin besar, begitu juga sebaliknya. Hal
ini ditunjukkan dengan rumus kecepatan rata-rata kuadrat

(vrms) yaitu vrms = . Dengan demikian, gas X, Y dan Z

secara berurutan adalah dari yang paling berat ke paling ringan,


yaitu Cl2, N2 dan He.

2) Maxwell-Boltzmann merumuskan sejumlah generalisasi


perilaku gas yang dikenal dengan teori kinetik molekul gas
(kinetic molecular theory of gases), yang mana gas dianggap
berperilaku “ideal”. Berikut ini yang tidak termasuk dalam
postulat teori kinetik gas yang diusulkan adalah :
A. Gas terdiri dari molekul-molekul yang satu dengan yang
lainnya dipisahkan oleh jarak yang besar. Molekul-molekul
dianggap merupakan “titik-titik” yang memiliki massa
namun memiliki volume yang dapat diabaikan.
B. Molekul gas senantiasa bergerak secara tetap dan arah yang
acak yang saling bertumbukan satu dengan lainnya.
C. Molekul gas dianggap tidak mengalami gaya tarik-menarik
maupun gaya tolak menolak antara satu dengan lainnya
D. Tumbukan antara molekul-molekul gas tidak bersifat elastis
sempurna
E. Energi kinetik rata-rata molekul sebanding dengan suhu gas
dalam Kelvin

6
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

Penyelesaian : D

Inti dari teori kinetik gas mencakup asumsi-asumsi pada opsi a,


b, c dan e. Namun yang perlu dipahami adalah tumbukan antar
molekul gas bersifat sempurna. Dengan kata lain, akibat
tumbukan itu, energi dapat dipindahkan dari satu molekul ke
molekul lainnya, dan energi total dari semua molekul dalam
system itu tetap sama. Sehingga opsi “d” bukan merupakan satu
dari postulat yang diusulkan.

3) Gambar di bawah ini merepresentasikan keadaan untuk


membuktikan salah satu hukum gas ideal, berdasarkan
penjabaran dari rumus utama PV = nRT.

Apabila variabel lain dijaga konstan, akan terjadi fenomena


seperti di atas. Fenomena tersebut menunjukkan eksistensi dari
hukum..
A. Hukum Boyle
B. Hukum Gay-Lussac
C. Hukum Charles
D. Hukum Avogadro
E. Tidak ada dari empat jawaban di atas yang benar

Penyelesaian : D

7
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

Dari gambar di atas, dengan jelas terlihat bahwa ketika molekul


gas dikurangi dari sistem, maka volume gas akan
berkurang/menyusut. Sebaliknya, apabila terjadi penambahan
jumlah mol gas maka volume akan bertambah. Hal ini
mencerminkan keterkaitan/hubungan antara n (jumlah mol) dan
V (volume) gas. Pada kondisi P dan T tetap, maka dirumuskan
sebagai n1/V1 = n2/V2 yang mana hubungan tersebut merupakan
implikasi dari hukum Avogadro mengenai gas ideal.

4) Reaksi fasa gas berlangsung dalam syringe pada T dan P


konstan. Bila volume awal adalah 40 cm3 dan volume akhir
adalah 60 cm3, reaksi manakah yang berlangsung?
A. A (g) + B (g)  AB (g)
B. 2 A (g) + B (g)  A2B (g)
C. 2 AB2 (g)  A2 (g) + 2 B2 (g)
D. 2 AB (g)  A2 (g) + B2 (g)
E. 2 A2 (g) + 4 B (g)  4 AB (g)

Penyelesaian : C

Pada kondisi P dan T konstan, maka sesuai rumus gas ideal PV


= nRT, volume gas akan sebanding dengan jumlah mol gas.
Peningkatan V akan menyebabkan peningkatan n, begitu pula
sebaliknya. Pada suatu kondisi reaksi volume naik dari 40 cm3
menjadi 60 cm3, maka secara logika terdapat penambahan
jumlah mol gas produk, relative terhadap reaktan (Δng > 0).

8
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

Dari kelima reaksi di atas yang memenuhi criteria tersebut


adalah opsi c, dengan nilai Δng = 1.

5) Sebanyak 200 mL sampel gas hidrokarbon mempunyai berat


jenis 2,53 g/L pada 550C dan 720 mmHg. Apa rumus senyawa
kimia gas tersebut ?
A. C2H6
B. C4H10
C. C5H12
D. C6H6
E. C2H4

Penyelesaian : C

Hubungan densitas/ berat jenis (d) dengan Mr zat, kita harus


menurunkan persamaan dari rumus gas ideal.

PV = nRT

PV = RT

P Mr = RT

P Mr = dRT

Mr = dRT/P

Dalam kasus di atas, Mr = (2,53 g/L x 0,082 L atm K-1 mol-1 x


328 K) / 0,947 atm = 71,86 g/mol.

9
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

Gas hidrokarbon opsi a-e yang memiliki Mr mendekati nilai


tersebut adalah C5H12.

6) Suatu sampel gas Z dari keadaan awal 200C dan 4 atm


dipanaskan menjadi 400C pada volume konstan. Manakah
pernyataan yang benar ?
I. Energi kinetik rata – rata molekul meningkat
II. Kecepatan molekul rata – rata tidak berubah
III. Tekanan gas meningkat menjadi 8 atm
IV. Jumlah tumbukan per satuan waktu antarmolekul
gas tidak berubah
Pernyataan benar ;
A. Hanya I
B. Hanya II dan III
C. Hanya I dan IV
D. Hanya II dan IV
E. Hanya I, II, dan III

Penyelesaian : A

Kenaikan temperatur menyebabkan meningkatnya energi


kinetik rata-rata molekul gas. Dengan meningkatnya nilai
tersebut, maka kecepatan rata-rata molekul juga akan semakin
besar karena kecepatan sebanding dengan akar besarnya energi
kinetik (EK = ½ mv2). Naikya nilai EK tersebut memberikan
makna bahwa molekul gas akan semakin sering bertumbukan
antara satu dengan yang lainnya. Pada kondisi volume tetap

10
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

dan tidak ada penambahan jumlah mol gas, maka P akan


sebanding dengan T, sehingga tekanan akhir gas semakin
besar, namun nilainya bukan dua kali lipatnya (8 atm) karena
kita harus mengkonversi terlebih dahulu satuan temperatur
Celsius menjadi Kelvin, selanjutnya dapat dilakukan
perhitungan melalui rumus P1/T1 = P2/T2, yang memberikan
hasil P2 (atau P akhir) sama dengan 4,27 atm. Maka jawaban
yang benar untuk soal di atas adalah I (opsi a).

……………………………..Versi lengkap dari isi buku bisa didapat


setelah melakukan pemesanan………………………………………...

Bagian II : Soal Essay

1. Gas karbon dioksida (CO2) dikenal sebagai gas rumah kaca


(GRK) dan bertanggungjawab terhadap terjadinya pemanasan
global. Di laut banyak tumbuh berbagai jenis terumbu karang,
yang sebagian besar strukturnya terdiri dari mineral CaCO3.
Eksistensi terumbu karang ini mengalami ancaman, yang salah
satunya disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas CO2 di
atmosfer karena makin intensifnya pembakaran bahan bakar
fosil (batubara, gas alam, minyak bumi) dan kebakaran hutan.
Seiring dengan meningkatnya konsentrasi CO2 di udara,
kandungan CO2 terlarut dalam air juga akan meningkat karena
gas CO2 di atmosfer dan CO2 di laut berada dalam
kesetimbangan. Diperkirakan bahwa 50% CO2 yang diemisikan

11
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

dari hasil aktivitas manusia larut dalam air laut/ lautan.


Dampaknya adalah penurunan pH air laut sehingga dapat
mengganggu kehidupan biota laut, termasuk terhambatnya
pertumbuhan terumbu karang. Meningkatnya CO2 terlarut
mengakibatkan laju pelarutan CaCO3 meningkat sehingga total
struktur terumbu karang akan rusak / hilang.
a. Tuliskan reaksi kesetimbangan larutnya gas CO2 dalam air.
b. Dalam air laut, mengapa semakin banyak CO2 terlarut
semakin banyak pula struktur terumbu karang (CaCO3) yang
rusak. Jelaskan dan tulis reaksinya.
Udara di atmosfer terdiri dari molekul-molekul N2 (78%), O2
(21%), dan gas lain dalam jumlah runutan termasuk CO2. Gas
CO2 lebih mudah larut dibandingkan dengan gas O2 maupun N2
yang kelarutannya pada 1 atm dan 250C adalah
- CO2 = 171 cm3/ 100 mL
- O2 = 4,90 cm3/ 100 mL
- N2 = 2,33 cm3/ 100 mL
Berdasarkan data tersebut maka :
c. Mengapa gas CO2 lebih mudah larut dibandingkan gas O2
dan N2 ?
d. Tentukan perbandingan mol kelarutan gas CO2, O2, dan N2
di dalam air.
Penyelesaian :

a) CO2 (g) + H2O (l)  H2CO3 (aq)

12
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

b) Ketika gas CO2 larut dalam air maka akan membentuk


reaksi kesetimbangan sebagaimana pada jawaban poin (a).
Semakin banyak CO2 terlarut maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah pembentukan asam karbonat, H2CO3, yang
mana merupakan asam lemah yang dapat menyumbangkan
ion H+. Ion H+ yang dihasilkan akan menguraikan kalsium
karbonat dari terumbu karang menjadi ion kalsium, air dan
gas karbondioksida sehingga terumbu karang banyak yang
hancur.
H2CO3 (aq)  2H+ (aq) + CO32- (aq) K = Ka1 x Ka2
2H+ (aq) + CaCO3 (terumbu karang, s)  Ca2+ (aq) +
H2O (l) + CO2 (g)
c) Ketiga senyawa tersebut sama-sama memiliki nilai momen
dipol sama dengan nol. Akan tetapi, kelarutan CO2 jauh
lebih besar dibandingkan dua gas lain karena CO2 sebagai
oksida asam memiliki reaktivitas untuk bereaksi dengan air
(secara kesetimbangan) membentuk asam karbonat. Di sisi
lain, gas N2 dan O2 yang merupakan gas diatomik tidak
dapat bereaksi dengan air, dan hanya larut dengan
mengandalkan gaya dipol terimbas.
d) Dengan menggunakan persamaan gas ideal, PV = nRT, kita
dapat menghuting jumlah mol gas-gas terlarut.
Mol CO2 = PV/RT = (1 atm x 0,171 L) / (0,082 L atm K-1
mol-1 x 298 K) = 7 x 10-3 mol CO2
Mol O2 = PV/RT = (1 atm x 0,0049 L) / (0,082 L atm K-1
mol-1 x 298 K) = 2 x 10-4 mol O2

13
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

Mol N2 = (1 atm x 0,00233 L) / (0,082 L atm K-1 mol-1 x


298 K) = 9,5 x 10-5 mol N2
Maka perbandingan mol CO2 : O2 : N2 = 7 x 10-3 : 2 x 10-4 :
9,5 x 10-5 = 73,7 : 2,1 : 1  74 : 2 :1 (bilangan bulat)

2. Sebanyak 300 mL larutan NaOH 2M direaksikan dengan 400


mL larutan H2SO4 1M.
a. Buatlah persamaan reaksi netralisasi antara NaOH dan
H2SO4 (setarakan)
b. Tentukan energi yang dihasilkan jika nilai ΔH0f NaOH (aq)
= -470,114 kJ/mol, H2SO4 (aq) = -909,27 kJ/mol, Na2SO4
(aq) = -1390 kJ/mol dan H2O (l) = -285,83 kJ/mol
c. Jika kedua larutan awalnya pada 250C, maka temperature
akhir setelah kedua larutan direaksikan adalah? (anggap
tidak ada kalor yang hilang, kalor jenis larutan (c) adalah 4,2
J/g0C dan densitas larutan 1,00 g/mL)
d. Hitung jumlah mol NaOH dan H2SO4 yang dibutuhkan
untuk menghasilkan energi sebesar 100 kJ.
Penyelesaian :

a. NaOH (aq) + H2SO4 (aq)  Na2SO4 (aq) + 2H2O (l)


b. Entalpi reaksi netralisasi (ΔH0rxn) dapat dihitung sebagai
berikut
ΔH0rxn = ΔH0f Na2SO4 (aq) + 2ΔH0f H2O (l) – 2ΔH0f NaOH
– ΔH0f H2SO4

14
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

ΔH0rxn = -1390 + 2 (-285,83) – [2 (-470,114) + (-909,27)


kJ/mol = - 112,162 kJ/mol
c. Soal ini dapat diselesaikan dengan langkah-langkah sebagai
berikut
Step 1 : menghitung jumlah mol NaOH dan H2SO4 yang
tersedia
Mol NaOH = 0,3 L x 2M = 0,6 mol
Mol H2SO4 = 0,4 L x 1M = 0,4 mol
Step 2 : mencari pereaksi pembatas (dibagi dengan koefisien
reaksi masing-masing)
NaOH = 0,6 / 2 = 0,3; sedangkan untuk H2SO4 = 0,4 / 1 =
0,4
Sehingga pereaksi pembatasnya adalah NaOH (nilai hasil
bagi lebih kecil)
Step 3 : mencari jumlah panas (Q) yang dibebaskan untuk
0,6 mol NaOH terpakai
Q = - (n ΔH) = - [0,6 mol x (-112,162 kJ/mol)] = 67,3 kJ
Step 4 : mencari temperature akhir
Q = m c ΔT  67300 J = 700 g x 4,18 J/g0C x ΔT  ΔT
= 230C
Takhir = ΔT + Tawal = 25 + 23 = 480C
d. Berdasarkan koefisien persamaan reaksi dan hasil yang
diperoleh pada poin (b) mengenai entalpi netralisasi, maka
apabila digunakan 2 mol NaOH dan 1 mol H2SO4 maka
energi yang akan dibebaskan adalah senilai 112,162 kJ.
Sekarang pertanyaannya adalah berapa mol kedua zat

15
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

tersebut dibutuhkan apabila energi yang harus dilepaskan


adalah 100 kJ? Hal ini dapat diselesaikan dengan mudah
sesuai berikut
Mol NaOH dibutuhkan = (100 kJ / 112,162 kJ) x 2 mol =
1,78 mol NaOH
Mol H2SO4 dibutuhkan = (100 kJ / 112,162 kJ) x 1 mol =
0,89 mol H2SO4

……………………………..Versi lengkap dari isi buku bisa didapat


setelah melakukan pemesanan………………………………………...

16
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

PREDIKSI OLIMPIADE SAINS


NASIONAL (OSN) BIDANG
KIMIA

PAKET A

17
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

SELEKSI OSN KIMIA TINGKAT PROVINSI

Petunjuk :
- Soal Seleksi Tingkat Provinsi ini terdiri dari 2 Bagian
Bagian 1: Pilihan Ganda 20 Soal (40 Poin)
Bagian 2: Essay 7 Soal (178 Poin)
Total 218 Poin
- Estimasi waktu pengerjaan 150 menit
- Diperkenankan menggunakan kalkulator
- Tabel periodik unsur diberikan

Bagian 1: Pilihan Ganda

1) Densitas nitrogen cair adalah 0,807 g/mL. Andaikan


seseorang secara tidak sengaja meminum 0,025 mL nitrogen
cair, berapakah volume nitrogen yang akan dihasilkan di
dalam tubuhnya pada kondisi 100 kPa dan 370C?
A. 0,018 mL
B. 0,025 mL
C. 19 mL
D. 23 mL
E. 37 mL

2) Berikut manakah yang merupakan urutan paling benar


mengenai kenaikan jari-jari ion spesi-spesi?
A. Mg2+ < S2- < Cl- < K+ < Ca2+

18
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

B. Mg2+ < Ca2+ < K+ < Cl- < S2-


C. S2- < Cl- < K+ < Mg2+ < Ca2+
D. S2- < Mg2+ < Ca2+ < Cl- < K+
E. Ca2+ < Cl- < K+ < Mg2+ < S2-

3) Wadah A dengan volume 1 L dihubungkan dengan wadah B


dengan volume 2 L, dimana diantaranya diberi katup
pengontrol. Wadah A berisi gas argon dengan tekanan 100
kPa sedangkan wadah B berisi gas neon dengan tekanan 150
kPa.

Ketika katup pengontrol dibuka, gas akan bercampur dan


tekanan tersebut akan berubah menjadi tekanan rata-rata.
Tekanan yang ada di dalam container tersebut sekarang
adalah
A. 100 kPa
B. 125 kPa
C. 133 kPa
D. 150 kPa
E. 250 kPa

19
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

4) Sebanyak 0,5755 g suatu senyawa yang mengandung sulfur


dan florin, memiliki volume 255 mL pada 288 K dan 50,01
kPa. Maka rumus molekul senyawa tersebut adalah
A. S2F2
B. SF2
C. SF4
D. SF6
E. S4F10

5) Suatu larutan ammonia memiliki pH = x sedangkan larutan


HCl memiliki pH = y, dari eksperimen diketahui berlaku suatu
persamaan x + y = 14, dimana x > 11. Seandainya dengan
volume yang sama dari kedua larutan ini dicampurkan,
bagaimana konsentrasi relative ion-ion di bawah ini ada dalam
larutan hasil campuran?
A. [NH4+] > [Cl-] > [OH-] > [H+]
B. [Cl-] > [NH4+] > [H+] > [OH-]
C. [NH4+] > [Cl-] > [H+] > [OH-]
D. [Cl-] > [NH4+] > [OH-] > [H+]
E. [Cl-] = [NH4+] = [OH-] = [H+]

6) Perhatikan reaksi siklisasi berikut ini :

Reaksi tersebut dapat terjadi apabila ditambahkan pereaksi:

20
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

A. HBr/peroksida
B. K2Cr2O7
C. PCC
D. H2SO4 pekat
E. NaOCH3 dalam CH3OH

7) Reaksi multitahapan sintesis senyawa turunan benzena:

Dari reaksi tersebut, maka produk akhir C yang paling


mungkin adalah
A. asam p-aminobenzoat (PABA)
B. p-nitrobenzaldehida
C. asam o-aminobenzoat
D. asam p-nitrobenzoat
E. asam m-nitrobenzoat

8) Pereaksi X dan Y apakah yang tepat agar target molekul


sesuai dengan yang diharapkan berikut ini?

A. Pereaksi X = NaOH; Y = H2/Pt


B. Pereaksi X = H2SO4 pekat; Y = CH3OH
C. Pereaksi X = H2/Ni; Y = Zn/HCl
D. Pereaksi X = H2SO4 pekat; Y = H2/Ni

21
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

E. Pereaksi X = HCl pekat; Y = KOH dalam alkohol

……………………………..Versi lengkap dari isi buku bisa didapat


setelah melakukan pemesanan………………………………………..

Bagian 2: Essay

1. Campuran Logam Karbonat (20 Poin)


Sebuah campuran logam karbonat, MCO3 dan oksidanya,
MO, dipanaskan maka akan membebaskan CO2 dan segera
terkonversi menjadi oksida MO.
a. Seandainya 0,6500 g sampel campuran MCO3 dan MO
membentuk 0,1575 L CO2 pada 250C dan 700 mmHg,
tentukan jumlah mol CO2 yang terbentuk
b. Ketika 0,3891 g MO yang dihasilkan dari poin (a)
dititrasi dengan HCl 0,5 M maka dibutuhkan 38,60 mL.
tentukan jumlah mol MO dalam 0,3891 g
c. Tentukan massa atom logam M dan berikan symbol yang
sesuai
d. Tentukan persen mol MCO3 dan MO dalam sampel awal
e. Gas yang terbentuk pada poin (a) adalah CO2, tentukan:
i) Jenis gaya antarmolekul dalam CO2 dan
gambarkan ilustrasinya
ii) Tuliskan reaksi lengkap apabila gas tersebut larut
dalam air

22
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

2. Kelarutan Garam Fluorida (20 Poin)


Ketika padatan BaF2 ditambahkan ke dalam H2O maka akan
terbentuk kesetimbangan berikut
BaF2 (s)  Ba2+ (aq) + 2 F- (aq) Ksp = 1,5 x
10-6 pada 250C
a. Hitunglah solubilitas molar BaF2 pada 250C
b. Jelaskan bagaimana penambahan senyawa berikut ini
mempengaruhi kelarutan BaF2 dalam air
i) 0,10 M Ba(NO3)2
ii) 0,10 M HNO3
c. Di lain pihak, dalam sebuah eksperimen untuk
menentukan Ksp PbF2, seorang siswa memulai dengan
0,10 M Pb(NO3)2 dan 0,10 M KF dan menggunakan
beberapa seri pengenceran untuk menentukan konsentrasi
terendah [Pb2+] dan [F-] yang dapat membentuk endapan
ketika dicampurkan. Seandainya seorang siswa
menggunakan konsentrasi dari ion-ion yang digabungkan
tersebut untuk menentukan nilai Ksp, apakah Ksp yang
terhitung akan terlalu besar, terlalu kecil atau mendekati
benar? Jelaskan.
Data Ksp untuk PbF2 adalah 4,0 x 10-8. Maka :
d. Dalam sebuah larutan yang mengandung 0,01 M
Ba(NO3)2 dan 0,01 M Pb(NO3)2, endapan manakah, BaF2
atau PbF2 yang akan terbentuk pertama kali ketika NaF
padat ditambahkan? (asumsikan volume total tetap)

23
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

e. Ketika garam fluorida yang lebih mudah larut mulai


mengendap, berapakah konsentrasi kation garam fluorida
yang lebih sukar larut masih tersisa dalam larutan?
Berapa persen pengendapannya?

3. Variasi Oksida Nitrogen (20 Poin)


Nitrogen dapat membentuk banyak senyawa oksidanya,
beberapa diantaranya berkontribusi dalam fenomena kabut
fotokimia. Nilai ΔH0f dan ΔG0f untuk beberapa senyawa
oksida nitrogen diberikan pada tabel berikut ini:

a. Hitunglah perubahan entalpi dan energy bebas Gibbs


pada 200C untuk
i) Pembentukan NO2 (g) dari NO (g) dan O2 (g)
ii) Dimerisasi NO2 (g) membentuk N2O4 (g)
b. Hitunglah konstanta kesetimbangan dimerisasi NO2 (g)
pada 250C
c. Untuk konsentrasi NO2 (g) dalam atmosfer adalah 30 ppb
(1,2 x 10-9 M) pada awalnya, maka hitunglah konsentrasi
kesetimbangan dari N2O4 pada 298 K
d. Apabila temperatur atmosfer naik menjadi 430C,
kesetimbangan akan berubah sampai terbentuk
kesetimbangan yang baru. Setelah kesetimbangan yang

24
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

baru telah tercapai, apakah konsentrasi NO2 sekarang


melebihi batas aman sebesar 53 ppb (2,2 x 10 -9 M) ?
jelaskan.
e. Nilai ΔG0f yang bernilai positif untuk NO2 (g)
mengindikasikan bahwa dekomposisi NO2 (g) menjadi O2
(g) dan N2 (g) adalah spontan. Sarankan suatu alasan
mengapa secara nyata reaksi ini tidak terjadi, atau sangat
sedikit peranannya dalam meminimalkan konsentrasi
atmosferik NO2 (g) yang notabene merupakan gas
berbahaya.

4. Insektisida Alami (38 Poin)


Pyrethrin I merupakan insektisida yang bersifat
biodegradable. Senyawa ini ditemukan pada tanaman
Chrysanthemums. Penggunaannya meningkat untuk
menggantikan insektisida beracun dan tidak biodegradable.

a. Berapakah IHD (index of hydrogen deficiency) atau pun


DoU (degree of unsaturated) dari senyawa tersebut?
b. Atom karbon asimetris/khiral adalah atom karbon yang
mengikat 4 atom atau gugus atom yang berbeda. Ada
berapa atom C asimetris yang terdapat pada senyawa

25
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

pyrethrin I? berapakah isomer optik yang mungkin eksis


untuk senyawa tersebut?
c. Tentukan konfigurasi R atau S pada setiap atom C
asimetris
d. Senyawa di atas juga memungkinkan untuk membentuk
isomer geometri. Ada berapa C=C yang dapat
membentuk isomer geometri? Dari struktur di atas,
tentukanlah konfigurasi E atau Z dari setiap C=C yang
membentuk isomer geometri.
e. Dengan suatu pereaksi yang khas dan selektif, senyawa
pyrethrin I dapat mengalami reaksi hidrolisis. Tanpa
harus menuliskan pereaksi apa yang dipakai, tentukan
produk reaksi hidrolisis senyawa tersebut.
f. Andaikan produk hidrolisis dari pyrethrin I adalah
senyawa A dan B, dimana B memiliki jumlah ikatan
rangkap lebih banyak. Tentukanlah struktur produk
(senyawa C) apabila B dioksidasi menggunakan
piridinium kloro kromat (PCC).
g. Tentukan semua struktur akhir yang ada apabila
dilakukan ozonolisis terhadap senyawa C, yaitu
direaksikan dengan O3 kemudian dilanjutkan Zn/H+.

……………………………..Versi lengkap dari isi buku bisa didapat


setelah melakukan pemesanan………………………………………...

26
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

Agenda Pre-Order Pertama Tahun 2015

Agenda Waktu/Periode
Pemesanan via email/SMS 4 Mei – 7 Juni 2015
Pembayaran pesanan via Bank/ATM 8 – 14 Juni 2015
Proses produksi/pencetakan buku 15 – 21 Juni 2015
Pengiriman buku pesanan 22 – 30 Juni 2015

Cara mendapatkan buku:

Tahap 1 : Mengirim email atau SMS pemesanan


Pemesanan dapat dilakukan dengan mengirim SMS atau email, dengan
format :

Pesan Buku <spasi> Nama Pemesan <spasi> Jumlah Buku Pesanan


<spasi> Alamat Lengkap

Contoh : Pesan Buku - Kevin Johan - 2 - Jalan Kasuari no.36A,


kelurahan manggis, RT 09/ RW 05, kecamatan jeruk purut, kabupaten
nangka, provinsi jawa barat

Apabila pemesanan melalui SMS, dapat dikirim ke nomor HP : 085-


729-022-489 dan apabila melalui email dapat dikirim ke alamat
scientpubs@gmail.com

Anda akan segera mendapatkan konfirmasi dari kami (kurang dari 24


jam) mengenai tata cara selanjutnya dan panduan pembayaran.

Tahap 2 : Pembayaran Pesanan


Pembayaran dapat dilakukan dengan transfer via ATM atau Host to
Host dengan Teller Bank. Pembayaran ditujukan ke alamat Bank BNI

27
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

Cabang UI Depok, Nomor Rekening : 0213370673 atas nama Bayu


Ardiansah.

Jumlah pembayaran Rp. 130.000,- per buku (sudah termasuk ongkos


kirim)

Tahap 3 : Konfirmasi Pembayaran/Transfer


Apabila sudah melakukan pembayaran, maka dilanjutkan dengan
mengirim pemberitahuan atau mengirim hasil scan/foto bukti
pembayaran melalui email scientpubs@gmail.com dengan format
subject/judul email :

Bukti Bayar <spasi> Nama Pemesan <spasi> Jumlah Buku Pesanan


<spasi> Jumlah Pembayaran

Contoh : Bukti Bayar - Kevin Johan - 2 - 260000

Tahap 4 : Pengiriman Modul Yang Dipesan


Setelah proses pencetakan buku selesai, buku akan segera dikirimkan.
Pengiriman modul yang dipesan dapat diproses setelah pemesan
melakukan pembayaran. Modul akan dikirim via Pos Indonesia sesuai
dengan alamat lengkap yang dicantumkan pemesan. Modul akan
sampai ke alamat pemesan rata-rata dalam waktu 3-7 hari kerja setelah
proses pengiriman bukti pembayaran (lama pengiriman modul
tergantung kepada jauh/dekatnya alamat pemesan).

Informasi Buku:

Judul Buku : 1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN


Kimia

Penulis : Bayu Ardiansah, S.Si.*

28
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”

Ukuran buku/kertas : B5

Tebal buku : 305 halaman

* Penulis merupakan kandidat dosen kimia organik, Departemen Kimia


FMIPA UI. Saat ini sedang menempuh tesis program magister ilmu
kimia di Departemen Kimia UI dan yang bersangkutan sudah aktif
sebagai juri OSN Bidang Kimia (Kemdiknas) di tingkat Provinsi dan
Nasional sejak tahun 2013.

29
SOAL UJIAN
SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015
TINGKAT PROVINSI

Waktu : 180 menit

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
TAHUN 2015

1
OSP-2015
Petunjuk :

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban)


Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

2. Soal Teori ini terdiri dari dua bagian:


A. 30 soal pilihan Ganda @ 3 poin = 90 poin
jawaban benar = 3 poin
jawaban salah = -1 poin
tidak menjawab = 0 poin
B. 6 soal essay= 110 poin

TOTAL Poin = 200 poin

3. Tidak ada ralat soal

4. Waktu yang disediakan : 180 menit

5. Semua jawaban harus ditulis di lembar jawaban yang tersedia

6. Jawaban soal essay harus dikerjakan dalam kotak yang tersedia (jawaban tidak boleh tersebar)

7. Diberikan Tabel Periodik Unsur, Rumus, dan Tetapan yang diperlukan

8. Diperkenankan menggunakan kalkulator

9. Tidak diperbolehkan membawa Hand Phone (HP) atau peralatan Komunikasi lainnya

10. Anda dapat mulai bekerja bila sudah ada tanda mulai dari Pengawas

11. Anda harus segera berhenti bekerja bila ada tanda berhenti dari Pengawas

12. Letakkan jawaban anda di meja sebelah kanan dan segera meninggalkan ruangan

13. Anda dapat membawa pulang soal ujian!!

2
OSP-2015
3
OSP-2015
4
OSP-2015
5
OSP-2015
A. Pilihan Berganda: pilihlah jawaban yang paling tepat

1. Bila Cu(CN)2 dipanaskan, dihasilkan C2N2 (sianogen) dan CuCN. Massa Cu(CN)2 yang
dibutuhkan untuk membuat C2N2 sebanyak 5,00 g adalah
A. 20,2 g
B. 22,2 g
C. 24,2 g
D. 26,4 g
E. 28,6 g

2. Bila persen hasil reaksi:


3NO2(g) + H2O (l)  2HNO3(aq) + NO(g)
Adalah 75,0%, dan dalam reaksi tersebut dikonsumsi sebanyak 45,0 g gas NO2, maka massa
(dalam satuan gram) asam nitrat, HNO3(aq) yang dihasilkan adalah
A. 22,5 g
B. 30,8 g
C. 41,1 g
D. 54,8 g
E. 69,3 g

3. Suatu pil sakit kepala mengandung 200 mg ibuprofen (C13H18O2) diminum dengan 0,5 L air oleh
siswanya yang perutnya kosong. Bila semua pil tersebut larut, maka konsentrasi larutan
(dalam satuan molal) yang terbentuk dalam perut siswa tersebut adalah
A. 2,3 x 10-3 m
B. 4,1 x 10-3 m
C. 9,7 x 10-4 m
D. 1,9 x 10-3 m
E. 1,7 x 10-2 m

4. Pada tekanan 50 kPa dan 127oC, sebanyak 100 cm3 gas pada mempunyai massa 0,120 g.
Massa molekul relatif gas tersebut adalah
A. 1,2
B. 25
C. 80
D. 120
E. 160

5. Diketahui terdapat larutan zat dalam air sebagai berikut:


KCl, CH3CH2COOH, CH3CH2CH3, CH3CH2CH2OH, dan CH3C(O)CH3
Urutan yang paling tepat untuk kelarutan zat-zat tersebut di dalam air adalah
A. KCl < CH3CH2COOH < CH3CH2CH3 < CH3CH2CH2OH < CH3C(O)CH3
B. KCl < CH3CH2CH2OH < CH3CH2CH3 < CH3CH2COOH < CH3C(O)CH3
C. CH3CH2CH3 < KCl < CH3C(O)CH3 < CH3CH2CH2OH < CH3CH2COOH
D. CH3CH2COOH < CH3CH2CH2OH < CH3C(O)CH3 < CH3CH2CH3 < KCl
E. CH3CH2CH3 < CH3C(O)CH3 < CH3CH2CH2OH < CH3CH2COOH < KCl

6
OSP-2015
6. Suatu zat padat mempunyai titik leleh yang tajam dan jelas di atas 100oC. Zat padat tersebut
tidak dapat menghantarkan listrik bahkan dalam keadaan lelehan. Zat padat tersebut larut
dalam pelarut hidrokarbon. Struktur yang paling tepat mengenai zat padat tersebut adalah
A. Kristal atom
B. Kristal ion
C. Kristal molekul raksasa
D. Kristal molekul
E. Logam

7. Suatu sampel dari senyawa X, bila dipanaskan dengan larutan natrium hidroksida akan
menghasilkan gas A. Bila X dipanaskan dalam asam sulfat pekat, akan dihasilkan gas B. Bila gas
A dan B direaksikan, maka akan dihasilkan kembali senyawa X. Berdasarkan informasi tersebut
maka senyawa X adalah
A. CH3CO2C2H5
B. NH2CH2CO2CH3
C. NH4CI
D. NH4I
E. (NH4)2SO4

8. Pernyataan paling tepat yang dapat menjelaskan bahwa endapan magnesium hidroksida
dapat larut dalam larutan NH4Cl(aq), tetapi tidak larut dalam larutan NaCl(aq) adalah
A. Dalam air, larutan NH4Cl menghasilkan NH4OH, dan ion OH- yang terbentuk kemudian
memberikan efek ion sejenis
B. Ion NH4+ dalam larutan NH4Cl akan menurunkan nilai hasil kali kelarutan Mg(OH)2
C. Larutan garam NH4Cl kurang berdisosiasi sempurna dibandingkan larutan NaCl
D. Ion Na+ dan ion Mg2+ adalah isoelektron (mempunyai jumlah elektron sama)
E. Ion NH4+ dalam air akan menghasilkan sejumlah H3O+

9. Alanin. H2NCH(CH3)CO2H adalah suatu asam amino dengan nilai Ka = 4,5 x 10-3 dan nilai Kb =
7,4 x 10-5. Di dalam air, spesi yang mempunyai konsentrasi paling tinggi pada pH 7 adalah
A. H2NCH(CH3)CO2H
B. +H3NCH(CH3)CO2H
C. H2NCH(CH3)CO2-
D. +H3NCH(CH3)CO2-
E. Semua jawaban, A, B, C dan D benar

10. Pada molekul berikut ini.

Jumlah atom karbon yang mempunyai hibridisasi sp2 adalah


A. 0
B. 1
C. 2
D. 3

7
OSP-2015
E. 4

11. Perhatikan reaksi pembentukan glukosa (C6H12O6) berikut ini:

CO2(g) + 2C2H5OH(l) + energi panas ↔ C6H12O6(aq)


Di antara pernyataan berikut yang paling tepat mengenai persen hasil C6H12O6 adalah
A. Persen hasil C6H12O6 bertambah besar jika tekanan parsial CO2 diturunkan
B. Persen hasil C6H12O6 naik dua kali lipat jika tekanan parsial CO2 diduakalikan
C. Persen hasil C6H12O6 bertambah besar jika suhu dinaikkan
D. Persen hasil C6H12O6 berkurang jika suhu diturunkan
E. Persen hasil C6H12O6 berkurang jika bila tekanan total sistem reaksi dinaikkan

12. Di dalam reaksi kimia perubahan senyawa X menjadi senyawa Z, melalui mekanisme reaksinya
ditemukan bahwa tahap reaksinya berlangsung melalui pembentukan senyawa Y, yang dapat
diisolasi. Tahap yang dilalui adalah:
X --> Y , ∆H = positif
Y --> Z , ∆H = negatif
Berdasarkan informasi tersebut, profil reaksi yang sesuai dengan data tersebut adalah

13. Perhatikan reaksi gas pencemar NO2 dan ozon berikut ini:

2NO2(g) + O3(g)  N2O5(g) + O2(g)


Reaksi tersebut diamati lajunya dan diperoleh data berikut ini:
Percobaan NO2(g), M O3(g), M Laju awal, Ms-1
1 0,0015 0,0025 4,8 x 10-8
2 0,0022 0,0025 7,2 x 10-8
3 0,0022 0,0050 1,4 x 10-7
Dari percobaan tersebut, penyataan paling tepat mengenai hukum laju reaksi (r) adalah
A. r = k[NO2]2[O3]
B. r = k[NO2][O3]2

8
OSP-2015
C. r = k[NO2][O3]
D. r = k[NO2]
E. r = k[O3]

14. Reaksi berikut ini, 3ClO- (aq)  ClO3-(aq) + 2Cl-(aq) telah disusulkan berlangsung melalui
mekanisme berikut ini:

ClO-(aq) + ClO-(aq)  ClO2-(aq) + Cl-(aq) (lambat)


ClO2-(aq) + ClO-(aq)  ClO3-(aq) + Cl-(aq) (cepat)
Hukum laju yang konsisten dengan mekanisme tersebut adalah:
A. Laju = k[ClO-]2
B. Laju = k[ClO-]
C. Laju = k[ClO-][ClO-]
D. Laju = k[ClO-][Cl-]
E. Hukum laju harus ditentukan secara eksperimen, bukan dari stoikiometri

15. Reaksi kesetimbangan berikut terjadi dalam campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat
pekat:
HNO3(aq) + 2H2SO4(aq) ↔ NO2+(aq) + 2HSO4-(aq) + H3O+(aq)
Pernyataan yang paling tepat mengenai reaksi kesetimbangan ini adalah
A. Penambahan H2O akan mengurangi konsentrasi NO2+
B. HNO3 dan NO2+ adalah pasangan asam-basa konjugasi
C. Asam nitrat bertindak sebagai suatu oksidator
D. Asam sulfat bertindak sebagai dehidratator
E. Asam sulfat bertindak sebagai suatu basa

16. Tetapan kesetimbangan reaksi berikut ini masing-masing adalah K1, K2, dan K3

HNO2(aq) + H2O(l) ↔ NO2-(aq) + H3O+(aq) K1


2 H2O(l) ↔ H3O+(aq) + OH-(aq) K2
NH3(aq) + H2O(l) ↔ NH4+(aq) + OH-(aq) K3
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi di bawah ini adalah
HNO2(aq) + NH3(aq) ↔ NO2-(aq) + NH4+(aq)
A. K1 – K2 + K3
B. K1K3
C. K1K3/K2
D. K1K2K3
E. K2/(K1K3)

17. Setengah reaksi yang terjadi di anoda pada reaksi setara di bawah ini
3MnO4-(aq) + 24H+(aq) + 5Fe(s) ↔ 3Mn2+(aq) + 5Fe3+(aq) + 12H2O(l)
Adalah
A. 2MnO4-(aq) + 12H+(aq) + 6e-  2Mn2+(aq) + 3H2O(l)
B. MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5e-  Mn2+(aq) + 4H2O(l)
C. Fe(s)  Fe3+(aq) + 3e-
D. Fe2+(aq)  Fe3+(aq) + e-
E. Fe(s)  Fe2+(aq) + 2e-

9
OSP-2015
18. Perhatikan sel volta berikut ini

Cu2+(aq) + 2e- --> Cu(s) Eo = 0,340 V


Potensial sel volta ini, Esel, adalah
A. +0,0296
B. -0,0370 V
C. +0,0592 V
D. -0,399 V
E. 0 V

19. Bentuk geometri, bilangan oksidasi, bilangan koordinasi tembaga, untuk ion kompleks.
[Cu(NH3)4(OH2)2]2+ adalah
A. Tetrahedral ; +2 ; 6
B. Square planar ; -2 ; 4
C. Oktahedral ; +2 ; 6
D. Linier ; +3 ; 2
E. Trigonal Planar ; +1 ; 4

20. Mengenai garam kompleks [Co(NH3)5Cl]Cl2, pernyataan yang tidak tepat adalah
A. Larut dalam air
B. Dapat menghantarkan listrik
C. Larutan 1 mol [Co(NH3)5Cl]Cl2 menghasilkan 1 mol kation dan 3 mol anion
D. Dalam air, kation kompleks yang terbentuk adalah [Co(NH3)5Cl]+2
E. Mengandung ligan NH3 DAN Cl-

21. Berikut ini adalah asam-asam karboksilat


I. CHF2CH2CH2CO2H
II. CH3CF2CH2CO2H
III. CH3CH2CF2CO2H
IV. CH3CH2CH2CO2H
Dari keempat asam karboksilat tersebut, urutan yang paling tepat berdasarkan kenaikan
keasaman, mulai dari yang paling asam hingga yang paling lemah asamnya, adalah
A. I > II > III > IV
B. I > IV > III > II
C. III > II > I > IV
D. III > IV > I > II
E. IV > I > II > III

10
OSP-2015
22. Di antara pernyataan mengenai senyawa berikut yang sesuai dengan aturan Huckle adalah

Naftalen Pirol Sikloheptatriena Piridin Stirena

A. Naftalen bukan senyawa monosiklik, oleh karena itu bukan suatu senyawa aromatik
B. Pirol bukan senyawa hidrokarbon, dan bukan termasuk senyawa aromatik
C. Sikloheptatriena bukan senyawa konjugasi sempurna, yang bukan senyawa aromatik
D. Piridin merupakan basa lemah, dan juga bukan senyawa aromatik
E. Stirena mempunyai 8 π elektron, dan juga bukan senyawa aromatik

HBr berlebih
C CH

23. Dalam reaksi adisi berikut ini, yang merupakan produk utama
adalah:
Br

A. CH3

Br

Br Br
D.
B. C

CH2 CHBr
Br
CHBr2
E.
C. CH
CH2

CH2Br

24. Senyawa 2-bromobutana jika direaksikan dengan metanol, seperti pada persamaan reaksi
berikut
H2
C CH3 CH3OH
CH3 CH

Br
Maka produk utama yang dihasilkan adalah
H2 H2
A. C CH3 D. C CH2
H3C CH H3C C
H
Br

H2
B. C CH3
E. C CH3
H3C CH
H3C C
OCH3

H2 OCH3
C CH3
C.
H3C C

OCH3

11
OSP-2015
25. Urutan yang paling tepat berdasarkan kenaikan kereaktifan senyawa alkohol di bawah ini
terhadap reaksi dehidrasi dalam suasana asam adalah:
HO CH3
H3C OH
H3C CH H3C CH OH
CH CH3 H3C C
C C
CH3 H2 H2
C
CH3 H2

I II III
A. I < II < III
B. I < III < II
C. II < III < I
D. III < I < II
E. III < II < I

26. Senyawa yang terbentuk dari reaksi kesetimbangan antara siklopentanon dengan HCN berikut
O

HCN

Adalah
H CN
O H
CN
A. E.
C.
CN

OH
NC
CN CN
B. D.

27. Perhatikan rangkaian reaksi berikut ini:

O O
H2
C C C 1. NaOCH2CH3 etanol KOH, H2O H30+

H3C C O CH3 panas panas


H2 2 CH2Cl

Senyawa yang merupakan produk dari rangkaian reaksi di atas adalah :

12
OSP-2015
O O

A. H2
C C CH3 D. C O CH3

C C O C C C
H2 H2 H2 H2

O
H2
B. O C

C C CH3 E. H2
H2 C CH3
O C C
H2
O O

C. C CH3

C C
H2 H2

28. Persamaan reaksi berikut ini adalah perubahan dari suatu alkena menjadi alkohol
H2 H2 H2
C CH2 pereaksi ?? C C

3HC C 3HC C OH
H H2
Pereaksi yang dipakai untuk reaksi perubahan tersebut adalah
A. KOH
B. BH3/THF kemudian H2O2, NaOH
C. Hg(O2CCH3)2/ H2O lalu NaBH4
D. H2O , H2SO4
E. H2O , OH-

29. Produk dari reaksi Wittig di bawah ini adalah


O

H3C
3(C6H5)P CHCH2C6H5 + H

A. C6H5 OH
D.

OH P(C6H5)3
H
B. E. C6H5

H
C.
O
P O
(C6H5)3

30. Produk utama dari reaksi di bawah ini adalah

13
OSP-2015
NH2

NaNO2 , H2SO4 CuCN


H2O , 0 celcius

Br
A. p-cyano aniline
B. p-cyano nitro benzene
C. p-bromo cyano benzene
D. 2-nitro-4-bromo cyanobenzene
E. 2-cyano-4-bromo aniline

14
OSP-2015
B. Essay

1. Mineral dan Senyawa Mangan (20 poin)

Pyrolusite adalah suatu mineral mangan dioksida yang berwarna kehitaman atau coklat yang
merupakan sumber utama bijih mangan

Gambar 1 Padatan mineral Pyrolusite


Carl Scheele di tahun 1774 melakukan percobaan dengan menambahkan sejumlah asam sulfat ke
dalam mineral pyrolusite, ternyata dia memperoleh suatu gas A yang berupa suatu unsur. Pada
temperatur ruang, gas A tersebut tidak berwarna, serta tidak mempunyai bau dan rasa. Pada
percobaan berikutnya, ke dalam mineral tersebut dia menambahkan larutan asam klorida, dan
menghasilkan gas B, yang juga berupa unsur berwarna kuning-kehijauan dengan bau yang kuat dan
khas, serta gas tersebut dikenal luas banyak dihasilkan dalam kebanyakan zat pemutih rumah tangga.

a. Tuliskan persamaan reaksi untuk eksperimen Scheele tersebut, yaitu reaksi antara mineral
pyrolusite dengan asam sulfat dan dengan asam klorida, serta tuliskan nama gas A dan gas B
(4 poin)

b. Jelaskan jenis reaksi apakah yang terjadi (3 poin)

Ke dalam mineral MnO2 ditambahkan campuran larutan BaCl2 dan larutan H2SO4
c. Tuliskan reaksi yang terjadi dalam campuran tersebut (3 poin)

Pyrolusite mempunyai struktur tetragonal ( Gambar 2)

Dalam sel unitnya (sel satuannya) , a = b = 4,4 Å dan c = 2,9 Å


d. Hitunglah rapat massa pyrolusite (dalam g/cm3) (5 poin)

Mangan dioksida yang terkandung dalam mineral pyrolusite dapat digunakan sebagai sumber untuk
pembuatan KMnO4 berdasarkan reaksi:
2MnO2 + 2KOH + O2  2KMnO4 + H2

15
OSP-2015
Untuk membuat KMnO4 ke dalam 1 kg bubuk pyrolusite ditambahkan sejumlah larutan pekat KOH
berlebih dan kemudian ke dalamnya dialirkan gas O2 yang juga berlebih. Setelah reaksi berakhir, dan
kemudian produk KMnO4 diisolasi, ternyata diperoleh sebanyak 1,185 kg KMnO4 murni. Bila dianggap
dalam proses tersebut hanya MnO2 dalam pyrolusite yang bereaksi, maka:
e. Hitunglah persen berat MnO2 dalam pyrolusite (3 poin)

f. Hitunglah berapa liter volume gas H2 yang dapat dihasilkan reaksi tersebut (diketahui volume
gas pada STP = 22,4 L/mol) (2 poin)

2. Medali Emas Hadiah Nobel (14 poin)

Di tahun 1940 ketika Nazi Jerman menginvasi Denmark, ahli kimia Hungaria George de Hevesy,
melarutkan medali emas dari pemegang Hadiah Nobel Max von Laue dan James Franck dalam suatu
larutan asam tertentu untuk mencegah penyitaan oleh penguasa Nazi Jerman selama pendudukan
Denmark. Dia menempatkan larutan kuning kebiruan tersebut di rak laboratoriumnya di Niels Bohr
Institute

Setelah perang selesai, de Hevesy kembali ke laboratorium, dan ternyata larutan tersebut masih
berada di raknya. Untuk mendapatkan kembali, emas yang terdapat dalam larutan asam tersebut
diendapkannya. Emas yang diperoleh kembali tersebut, diserahkan ke Royal Swedish Academy of
Sciences

Nobel Foundation kemudian membuat-ulang medali Nobel dengan menggunakan emas semula yang
asli, dan pada tahun 1952 diserahkan kembali kepada Max von Laue dan James Franck.

a. Jelaskan dalam pelarut apakah George de Hevesy melarutkan medali ini? Tuliskan komposisi
yang tepat untuk pelarut tersebut (3 poin)

b. Tuliskan persamaan reaksi untuk proses pelarutan emas dengan pelarut asam yang digunakan
(4 poin)

Emas sebagai salah satu logam paling mulia melarut hanya dalam pelarut ini karena energi
pelarutannya yang sangat kuat
c. Berikan alasan secara kualitatif, mengapa pelarut asam ini yang dipilih. (Diketahui: Eo Au/Au3+
= 1,5 V) (3 poin)

Emas dalam larutan kuning kebiruan tersebut diendapkan (direduksi) dengan menggunakan larutan
Na2S2O5 segar sebagai sumber ion SO32-
d. Tuliskan reaksi pengendapan emas tersebut. (4 poin)

3. Vanadium dan Senyawanya (20 poin)

Logam Vanadium mengkristal dengan sel satuan kubus berpusat badan (bcc).
Diketahui rapat massa vanadium = 6,11 g/cm3

16
OSP-2015
a. Gambarkan satu sel satuan vanadium kemudian jelaskan posisi atom-atom vanadium dalam
sel satuan tersebut,
dan hitung jumlah atom Vanadium dalam satu sel satuan (6 poin)

b. Hitung jari-jari atom Vanadium (dalam pm) (4 poin)

Natrium vanadat, Na3VO4 adalah salah satu senyawa yang mengandung ion vanadium.
c. Tuliskan konfigurasi elektron spesi vanadium pada senyawa natrium vanadat dan tentukan
bilangan oksidasi spesi vanadium tersebut. (3 poin)

Ion vanadat dapat direduksi dengan penambahan logam Zn dalam suasana basa menjadi ion V3+

d. Tuliskan persamaan reaksi yang setara untuk proses tersebut (3 poin)

e. Tuliskan orbital atom manakah pada vanadium yang menerima elektron pada reaksi reduksi
tersebut (2 poin)

f. Jika sebanyak 100 mL larutan natrium vanadat 0,2 M direaksikan dengan 6,54 g Zn, tentukan
konsentrasi V3+(aq) dalam larutan setelah reaksi (dalam Molar) (2 poin)

4. Senyawa Pembentuk Tulang dan Gigi (20 poin)


Senyawa hidroksi apatit adalah senyawa pembentuk tulang dan gigi yang memiliki rumus kimia:
Ca5(PO4)3OH. Dalam air, senyawa tersebut terionisasi menjadi 3 jenis ion (1 jenis kation dan 2 jenis
anion)

a. Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan dalam proses pelarutan hidroksi apatit dalam air
dan tuliskan rumusan Ksp untuk pelarutan senyawa hidroksi apatit (3 poin)

b. Jika diketahui Ksp untuk hidroksi apatit pada T = 25oC adalah 6,8 x 10-37, tentukan solubilitas
molar (kelarutan molar) dari senyawa hidroksi apatit tersebut. (4 poin)

c. Sebuah sampel gigi dengan massa 0,100 gram (diasumsikan seluruhnya terdiri dari hidroksi
apatit) dimasukkan dalam 1,000 L air murni dan dibiarkan hingga mencapai keadaan
setimbang. Tentukan massa sampel gigi yang tidak larut. (5 poin)

d. Jelaskan mengapa jika mulut kita keasamannya meningkat, akan menyebabkan gigi
berlubang? (3 poin)

Untuk mencegah lubang pada gigi, pasta gigi mengandung senyawa yang dapat melepaskan ion F- dan
membentuk senyawa Ca5(PO4)3F pada gigi.

Reaksi pertukaran F- dengan OH- adalah sebagai berikut:


Ca5(PO4)3OH + F- ↔ Ca5(PO4)3F + OH- K=?
e. Tentukan nilai tetapan kesetimbangan, K, jika diketahui Ksp untuk Ca5(PO4)3F adalah 2,0 x 10-61
(5 poin)

17
OSP-2015
5. Aspirin dan Minyak Winter (19 poin)

Senyawa A (asam o-hidroksi benzoat, atau asam salisilat) merupakan prekursor (zat intermediet)
untuk membuat obat analgesik (Aspirin) dan minyak winter (untuk salep)

COOH COOH CO2CH3

I II

OCOCH3 OH OCOCH3
Aspirin Minyak Winter

a. Tentukan pereaksi dan kondisi pada reaksi I dan II (4 poin)

b. Tentukan struktur produk melalui hasil reaksi jika senyawa A direaksikan dengan:
i.) Larutan natrium karbonat, Na2CO3 (2 poin)
ii.) Larutan NaOH (2 poin)
iii.) Asam nitrat encer (2 poin)

Bila sebuah tablet Aspirin dihaluskan, ditambahkan air (dipanaskan sampai larut), kemudian dititrasi
dengan 0,1 mol L-1 NaOH, maka dibutuhkan sebanyak 13,9 mL larutan alkali untuk menetralkan
aspirin.

c. Hitung berapa gram Aspirin yang ada dalam satu tablet Aspirin (4 poin)
d. Aspirin yang mudah larut biasanya sebagai garam kalsium aspirin
i.) Tuliskan reagen apa yang dipakai untuk mengubah Aspirin menjadi garam kalsium,
dan tuliskan reaksinya. (3 poin)
ii.) Jelaskan mengapa Aspirin kurang larut dalam air (2 poin)

6. Polimer PET (Poli Etilen Tereftalat) dan Turunannya

Senyawa poli etilen tereftalat (PET) banyak diaplikasikan untuk serat sintesis, seperti Dacron, film tipis
seperti Mylar dan sebagai bahan pembuat botol minuman bersoda.

O O
H2
* O C C O C CH2 *

Poli Etilen Tereftalat (PET)


n

18
OSP-2015
a. PET dibuat dari monomer etilen glikol (1,2-etanadiol) dan monomer lainnya. Gambarkan
struktur etilen glikol dan struktur monomer lainnya tersebut. (4 poin)

b. Tuliskan nama senyawa monomer penyusun PET selain etilen glikol pada soal (a)
di atas (2 poin)

c. Apabila senyawa monomer PET selain etilen glikol pada jawaban soal (b) di atas direaksikan
dengan 1,2-etanadiamina (etilen diamina), maka akan terbentuk polimer lain. Gambarkan
struktur polimer tersebut. (merujuk pada cara penggambaran PET di atas)! (3 poin)

d. Apabila etilen glikol direaksikan dengan asam 1,4-butanadioat, maka akan terbentuk polimer
lain. Gambarkan struktur polimer tersebut. (merujuk pada cara penggambaran PET di atas)
(3 poin)

e. Etilen glikol dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi senyawa turunan aldehidnya dan kemudian
mengalami oksidasi lebih lanjut menjadi turunan asam karboksilatnya. Gambarkan struktur
aldehid dan asam karboksilat hasil oksidasi total etilen glikol. Tuliskan nama senyawa asam
karboksilat hasil oksidasi total etilen glikol tersebut (5 poin)

SEMOGA BERHASIL

19
OSP-2015

Anda mungkin juga menyukai