3 . Jika dalam volume 5 liter terdapat 4,0 mol asam yodida, 0,5 mol yod dan 0,5 mol hidrogen
dalam kesetimbangan pada suhu tertentu, maka tetapan kesetimbangan untuk reaksi
pembentukan asam yodida dari yod dan hidrogen adalah ........
A . 46 D . 60
B . 50 E . 64
C . 54
Kunci : E
Penyelesaian :
4 . Dari beberapa macam peristiwa transmutasi berikut ini, yang menghasilkan inti helium
adalah ........
5 . Untuk memperoleh konsentrasi Cl = 0,10 M, maka 250 mL, larutan CaCl 2 = 0,15 M
harus diencerkan sampai .......
A . 500 mL D . 1250 mL
B . 750 mL E . 1500 mL
C . 1000 mL
Kunci : B
Penyelesaian :
6 . Pada reaksi, 2CO + 2NO 2CO 2 + N 2 bilangan oksidasi N berubah dari .......
A . +2 ke 0 D . +3 ke +2
B . +2 ke +1 E . +4 ke +1
C . +3 ke +l
Kunci : A
Penyelesaian :
NO bilangan oksidasi O = -2 ; N = +2
N2 bilangan oksidasi unsur (baik berupa molekul) adalah = 0
7 . Jika kelarutan CaF 2 dalam air sama dengan s mol/L, maka nilai Ksp bagi garam ini ialah
.......
D . 2 S³
A. S³
E . 4 S³
B. S³
C . S³
Kunci : E
Penyelesaian :
CaF 2 Ca 2+ + 2F
S S 2S
Ksp = [Ca 2+ ] [F - ] 2
= (S) (S)²
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1991 2
= 4 S³
8 . Larutan jenuh X(OH) 2 mempunyai pH = 9. Hasil kali larutan (Kp) dari X(OH) 2 adalah
........
A . 10 -10 D . 5 x 10 -16
-11 -18
B . 5 x 10 E . 10
-11
C . 10
Kunci : D
Penyelesaian :
PH = 9 POH = 14 - 9 = 5
OH - = 10 -5
X(OH) 2 X +2 + 2OH
-4 -1
5 x 10 . 10
Ksp = [X 2+ ] [OH - ]²
= (5 x 10 -4 ) (10 -5 )² = 5 x 10 -16
9 . Bilangan oksidasi Cl dalam senyawa KClO 2 adalah .......
A . +7 D . +1
B . -1 E . +5
C . +3
Kunci : C
Penyelesaian :
Bilangan oksidasi k = +1
O = -2
Cl = ?
k + Cl + 2O = 0 (nol)
+1 + Cl + 2(-2) = 0
Cl = 4 - 1 = +3
10 . Pada pembakaran 12 gram suatu persenyawaan karbon dihasilkan 22 gr gas CO 2 (A, C =
12, O = 16). Unsur karbon senyawa tersebut adalah .......
A . 23% D . 55%
B . 27% E . 77%
C . 50%
Kunci : C
Penyelesaian :
14 . Dalam pengolahan air urstuk konsumsi ditambahkan tawas. Tujuan penambahan tawas
adalah untuk :
1 . membunuh semua kuman yang berbahaya
2 . menghilangkan bahan-bahan yang menyebabkan pencemaran air
2 . Jika pada STP volume dari 4,25 gram gas sebesar 2,8 liter, maka massa molekul relatif
gas tersebut adalah .......
A . 26 D . 32
B . 28 E . 34
C . 30
Kunci : E
Penyelesaian :
6 . Di antara oksida berikut ini, yang dalam air dapat membirukan kertas lakmus adalah ........
A . CO 2 D . CaO
B . SO 3 E . P 2O 5
C . NO 2
Kunci : D
Penyelesaian :
Oksida yang dapat membirukan kertas lakmus adalah oksida basa, oksida basa ini bila
dicampur dengan air akan menghasilkan larutan yang bersifat basa.
Contoh :
CaO + H 2 O Ca(OH) 2
A. n=31=0m=0s=-
B. n=31=1m=1s=+
C . n = 3 l = 2 m = -1 s = -
D. n=31=1m=2s=-
E. n=31=2m=2s=+
Kunci : D
Penyelesaian :
Menurut Bronsted-Lowry :
Asam : donor proton (pemberi H + )
Basa : akseptor proton (penerima H + )
Jadi untuk reaksi di atas, H 2 O bersifat asam
10 . Senyawa :
A . sikloheksana D . 2-metilpentana
B . n-heksana E . metilsiklopentana
C . 3-etilbutana
Kunci : E
Penyelesaian :
Karena mol elektron = mol Na, maka volume gas Cl 2 yang terbentuk adalah :
Cl 2 = x 0,5 mol = 0,25 mol
= 0,25 x 22,4 liter
= 5,6 liter
13 . Dari ion-ion berikut yang dapat membentuk ion kompleks dengan NH 3 adalah .......
1 . Cu 2+ 3 . Ni 2+
2 . Zn 2+ 4 . Al 3+
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
Ion-ion logam transisi (golongan B) yang dapat membentuk ion kompleks dengan NH 3
adalah :
(1) Cu +
(2) Zn 2+ dan
(3) Ni 2+
14 . Senyawa yang merupakan alkena adalah .......
15 . Di antara senyawa-senyawa berikut, yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah .......
1 . HF 3 . H 2O
2 . NH 3 4 . HCl
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
Ikatan hidrogen dapat terbentuk antara :
- F dengan H
- N dengan H
- O dengan H
2 . Unsur logam yang mempunyai bilangan oksidasi +5 terdapat pada ion .......
A. D.
B. E.
C.
Kunci : E
Penyelesaian :
4 . Untuk pembakaran sempurna 5 mol gas propana (C 3 H 8 ), maka banyaknya mol gas
oksigen yang diperlukan adalah .......
A. 1 D . 15
B. 3 E . 25
C. 5
Kunci : E
Penyelesaian :
Reaksi pembakaran sempurna gas propana :
5 . Gula pasir akan berubah menjadi arang jika ditetesi asam sulfat pekat. Dalam reaksi ini
gula mengalami .......
A . oksidasi D . reduksi
B . dehidrogenasi E . dehidrasi
C . hidrolisis
Kunci : E
Penyelesaian :
Jika gula pasir, juga karbohidrat lain, ditambah H 2 SO 4 pekat terjadi reaksi :
Cn(H 2 O)m nC + mH 2 O H = -A kkal
Untuk C 11 H 22 O 11 , gula pasir
C 11 H 22 O 11 11C + 11H 2 O
Reaksi ini merupakan reaksi bersifat eksoterm dan termasuk dehidrasi (pembebasan air).
6 . Jika diketahui :
MO 2 + CO MO + CO 2 , H = -20 kJ
M 3 O 4 + CO 3MO + CO 2 , H = +6 kJ
3M 2 O 3 + CO 2M 3 O 4 + CO 2 , H = -12 kJ
maka nilai H dalam kJ, bagi reaksi :
2MO 2 + CO M 2 O 3 + CO 2 adalah ........
A . -40 D . -18
B . -28 E . +18
C . -26
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi-reaksi dapat disusun sebagai berikut :
7 . Larutan dengan pH = 12 dibuat dengan melarutkan larutan X gram NaOH (Mr = 40)
dalam air sampai 500 mL Besarnya X adalah ........
A . 4,0 D . 0,4
B . 2,0 E . 0,2
C . 1,0
Kunci : E
Penyelesaian :
Diketahui : pH larutan = 12
POH = 14 - 12 = 2 ..... [OH - ] = 10 -2 M
SEBAB
Tetapan kesetimbangan reaksi kimia hanya bergantung pada suhu.
Jawaban : A B C D E
Kunci : D
Penyelesaian :
Pernyataan : Salah
Komposisi zat dalam keseimbangan dapat berubah walaupun suhu tetap. Hal ini sesuai
dengan azas Le Chatelier
Alasan : Benar
Harga K hanya dipengaruhi suhu (T). H akan naik jika T naik untuk reaksi endoterm, dan
sebaliknya. K akan turun jika T naik untuk reaksi eksoterm dan sebaliknya.
9 . Penggunaan batu bara secara besar-besaran sebagai sumber energi dapat menimbulkan
efek rumah kaca.
SEBAB
Batubara, sebagai bahan bakar fosil mengandung senyawa belerang.
Jawaban : A B C D E
Kunci : B
Penyelesaian :
Pernyataan : benar
Pembakaran bahan bakar batu bara akan menghasilkan CO 2 . Gas CO 2 menimbulkan
efek rumah kaca (green house effect) yang ditandai dengan suhu bumi yang kian meningkat.
Alasan : benar
Bahan bakar fosil mengandung S (belerang). Polutan yang akan ditimbulkan adalah SO 2
sebagai oksida asam yang bersifat korosif
10 . Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 3 4s 2 :
1 . terletak pada periode 4 3 . bilangan oksidasi tertingginya +5
2 . termasuk unsur transisi 4 . nomor atomnya 23
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Diketahui : X = [Ar] 3d 3 4s 2 .
(1) terletak pada periode 4/V B
(2) X termasuk unsur blok d (transisi) karena orbital 3 belum penuh
3 2
(3) bilangan oksidasi tertinggi : +5 sebab elektron 3d 4s dapat lepas
(4) nomor atom X = 23 karena 18Ar
11 . Bila unsur X mempunyai konfigurasi elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 , maka pernyataan
yang benar mengenai X adalah :
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1994 3
1 . X terdapat pada golongan alkali tanah
2 . X dapat membentuk senyawa XCl 2
3 . X dapat membentuk ion X 2+
4 . oksidanya mempunyai rumus XO
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Diketahui : X = 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2
(1) Elektron valensi X = 4s2, letaknya perioda 4/IIA Jadi termasuk unsur alkali tanah
2+
(2) Ionnya berbentuk X , dengan Cl 2 akan terjadi senyawa
ionik X + Cl 2 XCl 2
2 2+
(3) Jika elektron 4s lepas terbentuk X
(4) Jika X direaksikan dengan O 2 terbentuk XO
X 2+ + O 2 XO
15 . Dari reaksi, N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g), diketahui Kp pada 600° C dan pada 1000° C
berturut-turut ialah 1,8 x 10 4 dan 2,8 x 10 4 dapat dikatakan bahwa :
1 . tekanan parsial NO 2 akan meningkat jika suhu dinaikkan
2 . AH > 0
3 . peningkatan ,tekanan total campuran gas dalam kesetimbangan akan menurunkan
kadar NO 2
4 . Kp = Kc
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
4
Diketahui : N 2 O 4 (s) 2NO2 (g), Kp pada 600° C = 1,8 x 10
Kp pada 1000°C = 2,8 x 10 4
(1) Jika suhu naik Kp naik, kesetimbangan bergeser ke kanan maka P NO 2 naik.
(2) Karena Kp naik jika, sistem dipanaskan, maka reaksi pembentukan NO 2 bersifat
endoterm.
(3) Menurut Le Chatelier, Jika sistem dikompresi kesetimbangan bergeser ke arah gas
yang jumlah molnya kecil. Jadi jumlah N 2 O 4 naik, NO 2 berkurang.
(4) Kp = Kc (RT) n n=2-1=1
Jadi Kp = Kc (RT)
14 . Garam yang mengalami hidrolisis bila dilarutkan dalam air adalah ......
1 . Amonium klorida 3 . Amonium karbonat
2 . Natrium asetat 4 . Kalium sulfida
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Keterangan :
1. = terhidrolisis sebagian
2. = terhidrolisis sempurna
Jadi semua pernyataan betul.
15 . Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 10 4s 2
Jumlah massa atom dan jumlah nomor atom ruas kiri harus sama dengan ruas kanan. Di
ruas kiri massa atom jumlahnya 27 + 4 = 31 maka di ruas kanan massa atom x = 1, di
ruas kiri nomor atom jumlahnya = 13 + 2 = 15, maka nomor atom x = 0, jadi x adalah
netron bisa ditulis .
2 . Jika konsentrasi Ca 2+ dalam larutan jenuh CaF 2 = 2 x 10-4 mol/L, maka hasil kali
kelarutan CaF 2 adalah ......
A . 8 x 10 -8 D . 2 x 10 -12
B . 3,2 x 10 -11 E . 4 x 10 -12
-11
C . 1,6 x 10
Kunci : B
Penyelesaian :
CaF 2 Ca 2+ + 2F -
Diketahui konsentrasi Ca 2+ = 2 . 10 -4 mol/L, maka :
konsentrasi F - = 2 x (2 . 10 -4 ) = 4 . 10 -4 , jadi :
Ksp CaF 2 = [Ca 2+ ] [F - ] 2
= (2 x 10 -4 ) (4 x 10 -4 )²
= (2 x 10 -4 ) (16 x 10 -8 )
= 32 x 10 -12
= 3,2 x 10 -11
3 . Pada pelarutan NH 3 terjadi kesetimbangan sebagai berikut :
C . NH 3 dan OH -
Kunci : E
Penyelesaian :
6 . Waktu paruh 210 Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula disimpan beratnya 40 gram, maka
setelah disimpan selama 15 hari beratnya berkurang sebanyak ........
A . 5 gram D . 30 gram
B . 15 gram E . 35 gram
C . 20 gram
Kunci : A
Penyelesaian :
Diketahui : waktu paruh (t ) = 5 hari
jumlah mula-mula = 40 gram
waktu peluruhan = 15 hari
Ditanya : berat berkurangnya sebanyak ?
10 . Pada suhu dan tekanan yang sama, massa 2 liter gas x = massa 1 liter gas SO 2 (M, =
64), Mr gas x adalah .......
A . 80 D . 32
B . 64 E . 16
C . 34
Kunci : E
Penyelesaian :
Pada P dan T yang sama
2 liter gas x = massa 1 liter gas SO 2 (Mr = 64)
Mr gas x = ?
15 .
Reaksi asam asetat dengan etanol merupakan reaksi esterifikasi. Menghasilkan etil etanoat
atau etil asetat, merupakan isomer dari asam butanoat karena mempunyai rumus molekul
yang sama dan rumus gugus fungsi yang berbeda.
4 . Pada suhu tertentu 0,350 gr BaF 2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk 1 L
larutan jenuh. Hasil kali kelarutan BaF 2 pada suhu itu adalah .......
A . 1,7 x 10 -2 D . 3,2 x 10 -9
-6 -9
B . 3,2 x 10 E . 4,0 x 10
C . 3,2 x 10 -8
Kunci : C
Penyelesaian :
5 . mpat unsur A, B, C, dan D masing-masing mempunyai nomor atom 6, 8, 17, dan 19.
Pasangan unsur-unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah .......
A . A dan D D . B dan C
B . A dan B E . B dan D
C . C dan D
Kunci : C
Penyelesaian :
A menangkap 4 elektron C mertangkap 1 elektron
B menangkap 2 elektron D menangkap 1 elektron
Ikatan yang paling bersifat ion terbentuk yang mengandung 1 elektron yaitu C dan D
6 . Massa jenis suatu larulan CH 3 COOH 5,2 M adalah 1,04 g/mL. Jika Mr = CH 3 COOH =
60, konsentrasi larutan ini dinyatakan dalam % berat asam asetat adalah ......
A . 18 % D . 36 %
B . 24 % E . 40 %
C . 30 %
Kunci : C
Penyelesaian :
Diketahui . M = 5,2
Bj = 1,04 g/ml
Mr = 60
8 . Suatu reaksi mempunyai ungkapan laju reaksi v = k [P]² [Q]. Bila konsentrasi
masing-masing pereaksi diperbesar 3 kali, kecepatan reaksinya diperbesar .....
A . 3 kali D . 18 kali
B . 6 kali E . 27 kali
C . 9 kali
Kunci : E
Penyelesaian :
V = k[P]² [Q] 1 diperbesar 3 x
V = [3]² [3]
V=9.3
V = 27
14 . Brom (Br 2 ) dapat dibuat dengan mengalirkan gas klor (Cl 2 ) ke dalam larutan garam
bromida
SEBAB
Sifat oksidåtor brom lebih kuat daripada klor.
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Cl 2 + 2 Br - 2Cl - + Br 2
Karena sifat oksidator klor lebih kuat dari brom, sehingga gas klor depal mengoksidasi ion
bromida.
15 . Senyawa alkohol berikut ini yang bersifat optik-aktif adalah .......
1 . 2 - propanol 3 . 3 - pentanol
2 . 2 - metil - 2 - butanol 4 . 2 - butanol
Jawaban : A B C D E
Kunci : D
Penyelesaian :
Karena yang mengandung atom C asimetrik hanya 2-butanol
2 . Perhatikan reaksi :
C(s) + O 2 (g) CO 2 (g), H = -394 kJ/mol
2CO(g) + O 2 (g) 2CO 2 (g), H = -569 kJ/mol.
Reaksi pembentukan 140 gram karbon monoksida (Mr = 28) disertai dengan H sebesar
........
A . - 547,5 kJ D . + 175 kJ
B . - 219 kJ E . + 219 kJ
C . -175 kJ
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi Pembentukan CO :
3 . Asam sulfat ditambahkan pada 500 ml larutan BaCl 4 0,2M sampai terjadi endapan BaSO 4
dengan sempurna. Mr BaSO 4 = 233. Endapan BaSO 4 yang terjadi adalah ........
A . 68,0 gram D . 23,3 gram
B . 46,6 gram E . 11,7 gram
C . 34,0 gram
Kunci : D
Penyelesaian :
Reaksi pengendapan :
BaCl 2 + H 2 SO 4 BaSO 4 + 2 HCl
Mol BaCl 2 = 0,2 mol/L x 500 mL
= 100 mmol = 0,1 mol
Berdasarkan persamaan reaksi :
Mol BaCl 2 = Mol BaSO 4 = 0,1 mol
Jadi BaSO 4 = 0,1 mol x 233 g/mol = 23,3 g
Ikatan yang mungkin terjadi antara Q (logam alkali tanah dan S (non logam) adalah ikatan
ion (serah terima elektron).
5 . Ion Co 2+ mempunyai konfigurasi elektron [Ar] 3d 1 . Jumlah elektron yang tidak
berpasangan dalam Co 2+ ........
A. 1 D. 5
B. 2 E. 7
C. 3
Kunci : C
Penyelesaian :
Konfigurasi elektron:
7 . Asam lemah HA 0,1M mengurai dalam air sebanyak 2%. Tetapan ionisasi asam lemah
tersebut adalah .......
Jadi :
SEBAB
Deterjen sangat dipengaruhi oleh kesadahan air.
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Pernyataan salah, karena di daerah pegunungan umumnya tingkat kesadahan airnya cukup
tinggi, sehingga deterjen cukup efektif digunakan, sebab deterjen tidak dipengaruhi oleh
tingkat kesadahan air. Jadi alasan juga salah.
12 . Pernyataan yang benar untuk reaksi :
(CH 3 ) 2 NH(aq) + H 2 S(aq) (CH 3 ) 2 NH 2 + (aq) + HS - (aq) adalah ........
1 . (CH 3 ) 2 NH 2 merupakan basa konjugasi dari H 2 S
2 . (CH 3 ) 2 NH 2 + bersifat asam
3 . H 2 S merupakan asam konjugasi dari (CH 3 ) 2 NH 2 +
4 . HS - bersifat basa
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Pasangan asam basa konjugasi dari reaksi berikut adalah :
1.
2.
3.
4.
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
Rumus 3,3-dimetil pentana dapat ditulis sebagaimana pada pilihan (1), (2), dan (3)
15 . Perhatikan dua reaksi berikut :
Al(OH) 3 (s) + OH,(aq) Al(OH) - (aq)
Al(OH) 3 (s) + 3H 3 O + (aq) Al 3+ (aq) + 6H 2 O(l)
Pernyataan yang benar adalah ........
1 . Al(OH) 3 melarut dalam asam
2 . Al(OH) 3 melarut dalam basa
3 . Al(OH) 3 bersifat amfoter
4 . bilangan oksidasi Al dalam Al(OH) 4 - adalah +3
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Al(OH) 3 dapat larut dalam asam maupun basa, sehingga Al(OH) 3 bersifat amfoter.
Biloks Al(OH) 4 - = Biloks Al + biloks OH -
-1 = Biloks Al + + 4(-1)
Jadi biloks Al = +3
4 . Tabung gas LPG mengandung gas propana (C 3 H 8 ) dan gas butana (C 4 H 10 ) di mana
sangat dipergunakan dalam kehidupan rumah tangga selain minyak tanah.
Jika campuran gas yang terdapat pada tabung pada gambar di atas volumenya 20 1iter
dibakar dengan udara yang mengandung 20% gas oksigen, maka udara yang diperlukan
sebanyak ........
A . 500 liter D . 1150 liter
B . 650 liter E . 1300 liter
C . 1000 liter
Created by InVirCom, http://www.invir.com 2
Jawaban : D
Penyelesaian :
(C 3 H 8 + C 4 H 10 ) + O2 7 CO 2 + 9 H 2 O
20 liter
Urutan unsur-unsur tersebut dalam suatu perioda dari kiri ke kanan adalah ........
A . T, Q, R, S dan P D . T, S, Q, R dan P
B . T, R, Q, P dan S E . T, Q, S, R dan P
C . T, P, Q, R dan S
Jawaban : B
Penyelesaian :
Dalam satu periode, dari ke kanan, energi ionisasi cenderung Semakin besar.
T(738) < R(786) < Q(1012) < P(1251) < S(1521)
6 . Berdasarkan gambar berikut :
CO 2
HCl
Berdasarkan hasil titrasi yang alatnya dan gambarnya seperti di atas diperoleh data sebagai
berikut :
= = 10,2 ml
3. H 2 CO 3 + 2 NH 3 (NH 4 ) 2 CO 3
m : 10 mmol 10 mmol
b: 5 10
s: 5 mmol - 5 mmol
(bukan penyangga, karena asam dan basanya dua-duanya lemah)
4. HCl + NH 3 NH 4 Cl
m : 5 mmol 10 mmol
b: 5 5
s: - 5 mmol 5 mmol
(basa lemah dengan garamnya)
Jika garam-X terdiri dari asam lemah dan basa kuat, maka Mr garam-X adalah ........
-4 -14
(Ka = 2 .10 ; Kw =10 )
A . 13,6 D . 3,4
B . 10,2 E . 1,7
C . 6,8
Jawaban : C
-12
15 . Diketahui : Ksp Ag 2 CO3 = 8 x 10
-10
Ksp AgCl = 2 x 10
-16
Ksp Ag 3 PO 4 = 1 x 10
Ksp AgI = 8,5 x 10 -17
-16
Ksp AgCN =1,2 x 10
Berdasarkan data tersebut, garam yang paling besar kelarutannya dalam air adalah ........
A . AgCl D . Ag 2 CO 3
B . A 3 PO 4 E . AgCN
C . AgI
Jawaban : D
Penyelesaian :
Ksp = (n - 1) n-1 s n
2-
a. Ag 2 CO 3 2 Ag + CO 3
+ 2 2-
Ksp Ag 2 CO 3 = [Ag ] . [CO 3 ]
-12 2
8 . 10 = (2s) (s)
-12 3
8 . 10 = 4 s
+ -
b. AgCl Ag + Cl
Ksp AgCl = [Ag + ] = [Ag + ] [Cl - ]
-10
2 . 10 = s . s
2 . 10 -10 = s²
+ -
d. AgI Ag + I
Ksp AgI = [Ag ] [I - ]
+
-17
8,5 . 10 = s . s
8,5 . 10 -17 = s²
e. AgCN Ag + + CN -
+ -
Ksp AgCN = [Ag ] [CN ]
1,2 . 10 -16 = s . s
-16
1,2 . 10 = s²
16 . Berikut adalah data titik beku (T f ) berbagai larutan elektrolit dan non-elektrolit.
Dari diagram PT H 2 O berikut yang merupakan daerah perubahan titik beku adalah ........
A . A dan H D . I dan J
B . B dan C E . D dan E
C . G dan H
Jawaban : C
Penyelesaian :
Titik H adalah titik beku pelarut (H 2 O), yaitu 0°C
Titik G adalah titik beku larutan, yaitu < 0°C (negatif)
Jadi, daerah perubahan titik beku adalah G dan H.
18 . Diketahui data potensial elektroda standar :
Ag + (aq) + e - Ag (s) E° = +0,80 volt
2+
Zn (aq) + 2e Zn (s) E° = -0,76 volt
3+ -
In (aq) + 3e In (s) E° = -0,34 volt
2+ -
Mn (aq) + 2e Mn (s) E° = -1,20 volt
Reaksi redoks yang tidak berlangsung spontan adalah ........
A . Zn 2+ (aq) + Mn (s) Mn 2+ (aq) + Zn (s)
B . 3 Ag + (aq) + In (s) In 3+ (aq) + 3 Ag (s)
C . 3 Mn (s) + 2 In 3+ (aq) 2 In (s) + 3 Mn 2+ (aq)
D . 2 I 3+ (aq) + 3 Zn (s) 2 In (s) + 3 Zn 2+ (aq)
E . Mn 2+ (aq) + 2 Ag (s) Mn (s) + 2 Ag + (aq)
Jawaban : E
Penyelesaian :
Agar reaksi dapat berlangsung spontan maka E° sel harus positif
- E° sel = E° red - E° oks
= E° Zn - E° Mn
= -0,76 - (-1,20)
= +0,44 V (spontan)
Peristiwa elektrolisis dari keempat gambar di atas yang menghasilkan gas oksigen
adalah........
A . 1 dan 2 D . 2 dan 3
B . 1 dan 3 E . 2 dan 4
C . 3 dan 4
Jawaban : B
Penyelesaian :
1. Elektrolisis larutan Na 2 SO 4 dengan elektroda C
Na 2 SO 4(aq) 2 Na + (aq) + SO 4 2- (aq)
K (R) : 2 H 2 O (e) + 2e 2 OH - + H 2(g)
A (O) : 2 H 2 O (l) 4 H + + O 2(g) + 4e
20 .
Dalam proses elektrolisis pada gambar di atas, arus listrik sebesar 1.930 coulomb
dilewatkan dalam leburan suatu zat elektrolit dan mengendapkan 1,5 gram X 2+ pada
katode. Jika diketahui tetapan Faraday adalah 96.500 coulomb, maka massa atom relatif
X adalah ........
A . 450 D . 75
B . 300 E . 37,5
C . 150
Jawaban : C
Penyelesaian :
1930 Coulomb = = 0,02 F
21 . Sel elektrokimia :
22 .
2, 4, 6-tribromo fenol.
24 . Suatu senyawa karbon yang mengandung inti benzena mempunyai sifat sebagai berikut :
- berupa kristal dan larutan dalam air
- bersifat asam lemah dan bereaksi dengan NaOH
- bersifat pemusnah hama
Maka senyawa itu adalah ........
A . nitrobenzena D . toluene
B . benzil alkohol E . fenol
C . anilina
Jawaban : E
Penyelesaian :
Sifat-sifat fenol :
- berupa kristal dan larut dalam air
- bersifat asam lemah dan bereaksi dengan NaOH
- bersifat pemusnah hama
25 . Perhatikan rumus bangun senyawa berikut :
(1) CH 3 - CH 2 - CH - CH 3
|
CH - CH 2 - CH 3
|
CH 3
CH 3 CH 3
26 .
Polimer akrilik digunakan sebagai bahan dasar cat, sebagai monomer penyusunnya
adalah........
A. D.
E.
B.
C.
Jawaban : A
Penyelesaian :
27 .
Aspirin dikenal juga dengan nama asetosal (asam asetil salisilat), memiliki khasiat sebagai
penghilang rasa sakit dan penurun panas, namun dalam penggunaan waktu lama
menimbulkan maag. Manakah rumus struktur aspirin tersebut dari struktur di bawah ini:
A. D.
B. E.
C.
Jawaban : E
Penyelesaian :
B. E.
C.
Jawaban : D
Penyelesaian :
Dalam satu periode, energi ionisasi semakin ke kanan cenderung semakin besar.
29 .
Gambar di atas merupakan proses untuk mendapatkan asam sulfat dengan proses kontak.
Pada urutan ke berapa SO 3 dan H 2 SO 3 diperoleh ........
A . 1 dan 2 D . 2 dan 4
B . 1 dan 3 E . 3 dan 4
C . 2 dan 3
Jawaban : C
Penyelesaian :
Sisa 5 mmol CH 3 COOH (asam lemah) dengan 5 mmol CH 3 COONa (basa konjugasi)
adalah larutan penyangga.
2 . Sebanyak x gram FeS (Mr = 88) direaksikan dengan asam klorida menurut reaksi :
FeS + 2HCl FeCl 2 + H 2 S.
Pada akhir reaksi diperoleh 8 liter gas H 2 S. Jika pada keadaan tersebut satu mol gas H 2 S
bervolume 20 liter maka nilai x adalah ......
A . 8,8 D . 35,2
B . 17,6 E . 44,0
C . 26,4
Kunci : D
Penyelesaian :
1 mol gas H 2 S = 20 liter maka 8 liter H 2 S, mol yang terjadi =
A.
B.
C.
4 . Nomor atom unsur X sama dengan 26. Konfigurasi elektron ion X 3+ adalah ........
A . ls 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 6 4s 2
B . 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 4 4s 2
C . ls 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 3 4s 2
2 2 6 2 6 5 1
D . ls 2s 2p 3s 3p 3d 4s
2 2 6 2 6 5
E . ls 2s 2p 3s 3p 3d
Kunci : E
Penyelesaian :
A. 0 D. 3
B. 1 E. 4
C. 2
Kunci : B
Penyelesaian :
Catatan: untuk kode soa123, soal no. 45 ini tidak ada pertanyaannya. Jadi penulis
berusaha menjawab dengan perkiraan pertanyaan.
Orde reaksi adalah Orde reaksi terhadap A, misal x, bandingkan percobaan 2 dam 3
Orde reaksi = x + y
8 . Diketahui :
Ni 2+ + 2e - Ni E° = - 0,25 V
Pb 2+ + 2e Pb E° = - 0,13 V
Potensial standar sel Volta yang terdiri dari elektroda Ni dan Pb adalah .....
A . - 0,38 V D . + 0,25 V
B . - 0,12 V E . + 0,38 V
C . + 0,12 V
Kunci : B
Penyelesaian :
E 0 sel = E 0 reduksi - E 0 oksidasi
= E 0 terbesar - E 0 terkecil
= -0,13 - (-0,25) = 0,12 V
9 . Reaksi berikut yang merupakan reaksi oksidasi reduksi adalah .......
A . Al 3+ + 3OH - Al(OH) 3 D . H 2 + Cl 2 2HCl
+ 2- -
B . H + SO 4 HSO 4 E . HF + NH 3 NH 4 F
2+ -
C . Pb + 2 Br PbBr 2
Kunci : D
Penyelesaian :
13 . Dalam ketel uap terjadi kerak yang berasal dari kesadahan sementara. Reaksi yang terjadi
pada dinding ketel adalah .......
Kunci : B
Penyelesaian :
Kesadahan sementara diakibatkan adanya senyawa Ca(HCO 3 ) 2 yang jika dipanaskan
akan bereaksi menjadi :
14 . Di antara logam-logam berikut yang dapat bereaksi dengan air adalah ........
1. K 3 . Na
2 . Ca 4 . Ba
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Logam-logam yang berasal dari golongan IA den IIA merupakan logam-logam yang sangat
reaktif, mudah mengalami oksidasi jadi sangat mudah bereaksi dengan air.
15 . Suatu cuplikan CaCl 2 (Mr = 111) sebanyak 5,55 g dilarutkan dalam air sehingga
diperoleh 500 mL larutan. Pernyataan yang benar untuk larutan CaCl 2 adalah ......
1. Konsentrasilarutan adalah 0,1 M
2. Bila ke dalamnya ditambahkan larutan Na 2 CO 3 akan terjadi endapan putih CaCO 3
3. Bila ke dalamnya ditambahkan larutan AgNO 3 akan terjadi endapan putih AgCl
4. Larutan garam CaCl 2 merupakan elektrolit kuat.
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
A . hanya a dan b D . a, b, c
B . hanya c dan d E . hanya a dan b
C . a, b, c dan d
Kunci : D
Penyelesaian :
Spesi yang dapat bertindak sebagai asam dan basa menurut teori Bronsted-Lowry adalah
spesi yang memiliki asam dan basa konyugasi.
3 . Tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan 2A(g) + B(g) C(g) + D(g) pada
suhu tertentu adalah 4. Bila pada suhu tetap volume dirubah menjadi setengah kali volume
asal maka tetapan kesetimbangan adalah .......
D. 8
A.
E . 16
B. 2
C. 4
Kunci : C
Penyelesaian :
Reaksi : 2A(g) + B(g) C(g) + D(g)
Tetapan kesetimbangan pada suhu tertentu = 4
Tetapan kesetimbangan : K = f (T) karena T tetap, maka nilai K tetap.
4 . Pada reaksi belum setara :
H 2 SO 4 + HI H 2 S + I 2 + H 2 O
Satu mol asam sulfat dapat mengoksidasi hidrogen yodida sebanyak ......
A . 1 mol D . 6 mol
B . 2 mol E . 8 mol
C . 4 mol
Kunci : E
9 . Di antara unsur-unsur golongan alkali tanah yang sifatnya mirip dengan alumunium adalah
......
A . Mg D . Ca
B . Be E . Sr
C . Ra
Kunci : B
Penyelesaian :
Be (amfoter) memiliki sifat yang mirip dengan alumunium
10 . Senyawa organik dengan rumus molekul C 5 H 12 O yang merupakan alkohol tersier adalah
........
A . 3-pentanol D . 3-metil-2-butanol
B . 2-metil-2-butanol E . trimetil karbinol
C . 2-metil-3-butanol
Kunci : B
Penyelesaian :
E. XY
B . XY 2
C . X 2Y 3
Kunci : B
Penyelesaian :
2 2 6 2 6 2
- Susunan elektron Y = 1s 2s 2p
- Elektron valensi unsur X =2, unsur X akan melepaskan 2e, sehingga bilangan oksidasi
unsur X adalah +2
14 . Dalam atom Fe (nomor atom = 26) banyaknya elektron yang tidak berpasangan ialah 4
SEBAB
Dalam atom Fe (nomor atom = 26) terdapat 4 buah elektron pada orbital 3d.
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Susunan elektron
Dari susunan elektron di atas terlihat dalam orbital 3d terdapat 6 buah elektron dan 4 buah
elektronnya tidak berpasangan.
15 . Br 2 dapat dibuat dengan cara mereaksikan Cl 2 dengan NaBr yang terdapat dalam air laut
SEBAB
Cl 2 merupakan oksidator yang lebih kuat daripada Br 2 .
Jawaban : A B C D E
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992 4
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi : Cl 2 + 2NaBr 2 NaCl + Br 2
Cl 2 merupakan oksidator yang lebih kuat daripada Br 2 karena dapat mengoksidasi Br
menjadi Br 2 .
4 . Senyawa berikut yang mengandung jumlah molekul paling banyak adalah ......
A . 10,0 gr C 2 H 6 (Mr = 30)
B . 11,0 gr CO 2 (Mr = 44)
C . 12,0 gr NO 2 (Mr = 46)
D . 17,0 gr Cl 2 (Mr = 71)
E . 20,0 gr C 6 H 6 (Mr = 78)
Kunci : A
Penyelesaian :
Mencari jumlah molekul terbanyak berarti mencari mol terbesar :
5 . Dalam suatu proses elektrolisis larutan asam sulfat encer terjadi 2,24 dm 3 gas hidrogen
(pada STP). Jika muatan listrik yang sama dialirkan dalam larutan perak nitrat (Ag = 108),
maka banyaknya perak yang mengendap pada katoda ialah .......
A . 2,7 g D . 21,6 g
B . 5,4 g E . 43,2 g
C . 10,8 g
Kunci : D
Penyelesaian :
Elektrolisis larutan asam sulfat
Dalam larutan asam sulfat terdapat ion H SO 4 2- dan H 2 O
Reaksi yang terjadi di katoda adalah reaksi reduksi :
mol H + pada asam sulfat setara dengan mol H + pada larutan AgNO 3 , maka mol Ag yang
+
mengendap = mol H = 0,2
gr Ag = mol x Ar Ag
= 0,2 x 108 = 21,6 gram
6 . Senyawa HClO 4 dapat bersifat asam maupun basa. Reaksi yang menunjukkan bahwa
HClO 4 basa adalah ......
A.
B.
C.
D.
E.
Kunci : E
Penyelesaian :
Basa menurut teori Bronsted-Lowry adalah senyawa yang dapat menerima proton,
(akseptor) proton, jadi dengan kalimat lain basa adalah senyawa yang menerima ion H + .
Disini HClO 4 berubah menjadi H 2 ClO 4 - berarti HClO 4 menerima ion H + .
7 . Suatu radioisotop X meluruh sebanyak 87,5 % setelah disimpan selama 30 hari. Waktu
paruh radioisotop X adalah .......
A . 5 hari D . 12,5 hari
B . 7,5 hari E . 15 hari
C . 10 hari
Kunci : C
Penyelesaian :
A . 3-metil-3-heptanol D . 5-etil-5-heksanol
B . 3-metil-2-heptanol E . 2-etil-2-heptanol
C . 2-dietil-2-heksnol
Kunci : A
Penyelesaian :
Mempunyai gugus fungsi -OH berarti termasuk alkohol rantai terpanjangnya ada 7 atom C
di nomor atom C tiga ada cabang metil dan di nomor atom C tiga juga ada gugus - OH.
10 . Unsur X mempunyai nomor atom 20. Senyawa garamnya bila dipanaskan akan
menghasilkan gas yang mengeruhkan air barit. Rumus senyawa tersebut adalah ......
A . X 2 SO 4 D . XCO 3
B . XSO 4 E . XCl 2
C . X 2 CO 3
Kunci : D
Penyelesaian :
Gas yang dapat mengeruhkan air barit (air kapur) adalah gas CO 2 , sedangkan gas CO 2
dapat dihasilkan dari pemanasan garam-garam karbonat (CO 3 2- )
Unsur yang dapat bergabung dengan ion karbonat dalam soal adalah 20 X konfigurasi
elektronnya adalah :
1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2
berarti unsur X melepaskan 2 elektron ditulis X 2+ senyawa yang dihasilkan dari :
X 2+ + CO 3 2- XCO 3
11 . Pada proses pembuatan margarin, minyak dipadatkan menjadi lemak dengan cara .....
A . pemanasan D . oksidasi
B . pendinginan E . hidrogenasi
C . netralisasi
Kunci : E
Penyelesaian :
Proses memadatkan minyak menjadi lemak adalah dengan adisi hidrogen yaitu hidrogenasi.
1. PROSENTASE MASSA
massa komponen
% massa = x 100 %
massa campuran
2. PROSENTASE VOLUME
volume komponen
% volume = x 100 %
volume campuran
massa komponen
bpj massa = x 106
massa campuran
volume komponen
bpj volume = x 106
volume campuran
PERUBAHAN MATERI
1. PERUBAHAN FISIKA
► Tidak terjadi perubahan permanen pada susunan zat dan jenis zat, yang berubah hanya
sifat fisiknya saja.
2. PERUBAHAN KIMIA
► Terjadi perubahan sifat : ada endapan, suhu berubah, ada gelembung gas, warna
berubah.
► Terjadi perubahan susunan zat.
► Terbentuk zat baru dengan sifat yang sama sekali berbeda dengan sifat zat asalnya
(perubahan sifat permanen).
Halaman 1
2
BAB 2
ATOM dan STRUKTUR ATOM
JENIS ATOM
► Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik
BILANGAN KUANTUM
Untuk n = 1 Î ℓ = 0 ( sharp )
Untuk n = 2 Î ℓ = 0 ( sharp )
ℓ = 1 ( principal )
Untuk n = 3 Î ℓ = 0 ( sharp )
ℓ = 1 ( principal )
ℓ = 2 ( diffuse )
Untuk n = 4 Î ℓ = 0 ( sharp )
ℓ = 1 ( principal )
ℓ = 2 ( diffuse )
ℓ = 3 ( fundamental )
c. Bilangan kuantum magnetik ( m )
menyatakan orbital tempat terdapatnya elektron, jenisnya :
Untuk ℓ = 0 Î m=0
Untuk ℓ = 1 Î m = –1
m=0
m = +1
Untuk ℓ = 2 Î m = –2
m = –1
m=0
m = +1
m = +2
Halaman 2
3
Untuk ℓ = 3 Î
m = –3
m = –2
m = –1
m=0
m = +1
m = +2
m = +3
Suatu orbital dapat digambarkan sebagai berikut :
s p d f
0 –1 0 +1 –2 –1 0 +1 +2 –3 –2 –1 0 +1 +2 +3
nilai m
d. Bilangan kuantum spin ( s )
menyatakan arah elektron dalam orbital.
Jenisnya : + ½ dan – ½ untuk setiap orbital ( setiap harga m )
qr q = +½
r = –½
MENENTUKAN LETAK ELEKTRON
Untuk menentukan letak elektron maka perlu mengikuti aturan-aturan tertentu yang sudah
ditetapkan.
Aturan Aufbau : Elektron-elektron mengisi orbital dari tingkat energi terendah baru tingkat
energi yang lebih tinggi
Larangan Pauli : Tidak diperbolehkan di dalam atom terdapat elektron yang mempunyai
keempat bilangan kuantum yang sama
Diagram di bawah ini adalah cara untuk mempermudah menentukan tingkat energi orbital dari
yang terendah ke yang lebih tinggi yaitu :
1s
2s 2p
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
5s 5p 5d 5f
6s 6p 6d 6f
7s 7p 7d 7f
Urutannya adalah: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d
5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
Halaman 3
4
BAB 3
SISTEM PERIODIK UNSUR
Golongan Utama (Golongan A)
Golongan Utama Elektron Valensi Nama Golongan
IA ns1 Alkali
IIA ns2 Alkali Tanah
IIIA ns2 np1 Boron
IVA ns2 np2 Karbon
VA ns2 np3 Nitrogen
VIA ns2 np4 Oksigen / Kalkogen
VIIA ns2 np5 Halogen
VIIIA ns2 np6 Gas Mulia
Halaman 5
6
BAB 4
IKATAN dan SENYAWA KIMIA
1. IKATAN ION ( IKATAN ELEKTROVALEN / HETEROPOLAR )
► Ikatan atom unsur logam (atom elektropositif) dengan atom unsur non logam (atom
elektronegatif).
► Unsur logam melepas elektron dan memberikan elektronnya pada unsur non logam.
5. IKATAN HIDROGEN
► Terjadi antara atom H dari suatu molekul dengan atom F atau atom O atau atom N pada
molekul lain.
► Ada perbedaan suhu tinggi dan sangat polar di antara molekul-molekulnya.
6. IKATAN LOGAM
► Ikatan ion logam dengan ion logam dengan bantuan kumpulan elektron sebagai pengikat
atom-atom positif logam.
► Ikatannya membentuk kristal logam.
Berbagai kemungkinan hibridisasi dan bentuk geometri orbital hibridanya sebagai berikut :
Orbital
Jumlah ikatan Bentuk geometrik
hibrida
sp 2 Linear
sp2 3 Segitiga datar samasisi
sp3 4 Tetrahedron
sp2d 4 Persegi datar
sp3d 5 Segitiga Bipiramidal
sp3d2 6 Oktahedron
Halaman 7
8
BAB 5
STOIKIOMETRI
MASSA ATOM RELATIF
massa satu atom unsur A
Ar unsur A = 12
1
12
massa satu atom C
Menentukan mol sebagai perbandingan massa zat dengan Ar atau perbandingan massa zat
dengan Mr.
massa massa
Mol = atau Mol =
Ar Mr
1. Rumus Empiris
Adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan paling sederhana secara numerik
antara atom-atom penyusun molekul suatu zat.
mol A : mol B : mol C
2. Rumus Molekul
Adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah sesungguhnya atom-atom dalam suatu
susunan molekul.
(RE)x = Massa Molekul Relatif
x = faktor pengali Rumus Empiris
2. Hukum Avogadro
Dalam suatu reaksi kimia, gas-gas dalam volume sama akan mempunyai jumlah molekul
yang sama jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.
Rumus ini biasanya digunakan untuk mencari volume atau tekanan gas pada suhu tertentu di
luar keadaan standard atau keadaan ruang.
Halaman
Halaman10
9
BAB 6
LAJU REAKSI
LAJU REAKSI
Jadi jika ada suatu persamaan aP + bQ Æ cPQ, maka;
Laju reaksi adalah :
−Δ[P]
► berkurangnya konsentrasi P tiap satuan waktu Î VP = atau,
Δt
−Δ[Q]
► berkurangnya konsentrasi Q tiap satuan waktu Î VQ = atau,
Δt
+Δ[PQ]
► bertambahnya konsentrasi PQ tiap satuan waktu Î VPQ =
Δt
1. Konsentrasi
Bila konsentrasi bertambah maka laju reaksi akan bertambah. Sehingga konsentrasi
berbanding lurus dengan laju reaksi.
3. Suhu
Suhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi karena bila suhu reaksi dinaikkan maka laju
reaksi juga semakin besar.
Umumnya setiap kenaikan suhu sebesar 10oC akan memperbesar laju reaksi dua sampai
tiga kali, maka berlaku rumus : T2−T1
V2 = (2) 10
. V1
V1 = Laju mula-mula
V2 = Laju setelah kenaikan suhu
T1 = Suhu mula-mula
T2 = Suhu akhir
Catatan : Bila besar laju 3 kali semula maka (2) diganti (3) !
Bila laju diganti waktu maka (2) menjadi (½)
4. Katalisator
Adalah suatu zat yang akan memperlaju ( katalisator positif ) atau memperlambat
( katalisator negatif=inhibitor )reaksi tetapi zat ini tidak berubah secara tetap. Artinya bila
proses reaksi selesai zat ini akan kembali sesuai asalnya.
Halaman 10
11
BAB 7
TERMOKIMIA
Skema reaksi Endoterm: kalor
LINGKUNGAN
kalor
LINGKUNGAN
kalor
ENTALPI
Jumlah energi total yang dimiliki oleh suatu sistem, energi ini akan selalu tetap jika tidak ada
energi lain yang keluar masuk. Satuan entalpi adalah joule atau kalori Î (1 joule = 4,18 kalori).
JENIS-JENIS ENTALPI
1. Entalpi Pembentukan (Hf)
Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa pembentukan 1 mol senyawa
dari unsur-unsur pembentuknya.
MENGHITUNG ENTALPI
reaksi di balik
menjadi:
C(s) + ½ O2(g) Æ CO (g) ∆H = –A kJ/mol
CO2(g) Æ C(s) + O2(g) ∆H = +B kJ/mol
CO (g) + ½ O2(g) Æ CO2(g) ∆H = –C kJ/mol
Adapun data energi ikatan beberapa molekul biasanya disertakan dalam soal.
Energi Atomisasi
Energi yang dibutuhkan untuk memutus molekul kompleks dalam 1
mol senyawa menjadi atom-atom gasnya.
∆ H atomisasi = Σ energi ikatan
4. Berdasarkan Kalorimetri
Dengan menggunakan rumus
q = m. c. ∆T
q : kalor reaksi
m : massa zat pereaksi
c : kalor jenis air
∆T : suhu akhir – suhu mula-mula
Halaman 12
13
BAB 8
KESETIMBANGAN KIMIA
TETAPAN KESETIMBANGAN
Adalah perbandingan komposisi hasil reaksi dengan pereaksi pada keadaan setimbang dalam
suhu tertentu.
Tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dalam:
► Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)
► Tetapan Kesetimbangan Tekanan (Kp)
Misal dalam suatu reaksi kesetimbangan: pA + qB ⇔ rC + sD
Maka di dapatkan tetapan kesetimbangan sebagai berikut:
HUBUNGAN Kc dan Kp
Kp = Kc ( RT )∆n
∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri
maka :
1
cAB ⇔ aA + bB Kc =
K1
12
2cAB ⇔ 2aA + 2bB Kc =
K12
DERAJAT DISOSIASI
Derajat disosiasi adalah jumlah mol suatu zat yang mengurai di bagi jumlah mol zat sebelum
mengalami penguraian.
PERGESERAN KESETIMBANGAN
Suatu sistem walaupun telah setimbang sistem tersebut akan tetap mempertahankan
kesetimbangannya apabila ada faktor-faktor dari luar yang mempengaruhinya.
Halaman 13
14
Menurut Le Chatelier : Apabila dalam suatu sistem setimbang diberi suatu aksi dari luar maka
sistem tersebut akan berubah sedemikian rupa supaya aksi dari luar tersebut berpengaruh
sangat kecil terhadap sistem.
1. Perubahan konsentrasi
► Apabila salah satu konsentrasi zat diperbesar maka kesetimbangan mengalami
pergeseran yang berlawanan arah dengan zat tersebut.
► Apabila konsentrasi diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arahnya.
2. Perubahan tekanan
► Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan diperbesar maka kesetimbangan
bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.
► Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan tersebut diperkecil maka
kesetimbangan bergeser kearah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.
3. Perubahan volume
► Apabila volume dalam sistem kesetimbangan diperbesar maka kesetimbangan bergeser
ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.
► Apabila volume dalam sistem kesetimbangan tersebut diperkecil maka
kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.
Catatan : Untuk perubahan tekanan dan volume, jika koefisien zat-zat di kiri ( pereaksi ) dan
kanan ( hasil reaksi ) sama maka tidak terjadi pergeseran kesetimbangan
4. Perubahan suhu
► Apabila suhu reaksi dinaikkan atau diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke
zat-zat yang membutuhkan panas (ENDOTERM)
► Sebaliknya jika suhu reaksi diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang
melepaskan panas (EKSOTERM)
Halaman 14
15
BAB 9
TEORI ASAM-BASA dan KONSENTRASI LARUTAN
TEORI ASAM-BASA
1. Svante August Arrhenius
► Asam = senyawa yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidrogen (H+) atau
ion hidronium (H3O+)
► Basa = senyawa yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH–)
KONSENTRASI LARUTAN
1. MOLALITAS
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.
massat 1000
m= x
Mrt massap (gram)
m = Molalitas
massat = massa zat terlarut
massap = massa pelarut
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
2. MOLARITAS
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 mililiter) larutan.
massat 1000
M= x
Mrt volume (mililiter)
M = Molaritas
massat = massa zat terlarut
volume = volume larutan
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
Halaman 15
16
Pada pengenceran suatu zat berlaku rumus:
M1. V1 = M2.V2
3. FRAKSI MOL
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam jumlah mol total larutan atau menyatakan jumlah mol
pelarut dalam jumlah mol total larutan.
nt np
Xt = Xp =
nt + np nt + np
Xt + Xp = 1
Xt = fraksi mol zat terlarut
Xp = fraksi mol pelarut
nt = mol zat terlarut
np = mol pelarut
MENGHITUNG pH LARUTAN
Untuk menghitung pH larutan kita gunakan persamaan-persamaan dibawah ini :
pH = –log [H+] atau pH = 14 – pOH pOH = –log [OH–]
Kw
[H+] = x Konsentrasi KATION Garam
Kb
Halaman 16
17
3. Bila Basa Lemah bersisa, gunakan rumus BUFFER:
Kw
[OH–] = x Konsentrasi ANION Garam
Ka
Halaman 17
18
BAB 10
KELARUTAN dan HASILKALI KELARUTAN
KELARUTAN
Kelarutan ( s ) adalah banyaknya jumlah mol maksimum zat yang dapat larut dalam suatu
larutan yang bervolume 1 liter.
HASILKALI KELARUTAN
Hasilkali kelarutan ( Ksp ) adalah hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalam suatu larutan
jenuh zat tersebut. Di mana konsentrasi tersebut dipangkatkan dengan masing-masing
koefisiennya.
HCl Æ H+ + Cl– Ksp HCl = s2 Î s = Ksp
s s s
Ksp
H2SO4 Æ 2 H+ + SO42– Ksp = [2s]2 s = 4 s3 Î s = 3
4
s 2s s
Ksp
H3PO4 Æ 3 H+ + PO43– Ksp = [3s]3 s = 27 s4 Î s = 4
27
s 3s s
Halaman 18
19
BAB 11
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT
o
∆P = Xt . P
P = Xp . Po
∆Tb = Kb . m
∆Tf = Kf . m
Halaman 19
20
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
i=1+(n–1)α
i = Faktor van Hoff
n = Jumlah koefisien hasil penguraian senyawa ion
α = Derajat ionisasi
α untuk asam kuat atau basa kuat = 1
Perhatikan:
Larutan NaCl diuraikan:
NaCl Æ Na+ + Cl– jumlah koefisien 2 maka: i = 1 + ( 2 – 1 ) 1 = 2
∆P = Xt . Po P = Xp . Po
nt x i np
Xt = Xp =
(nt x i) + np (nt x i) + np
∆Tb = Kb . m . i
Halaman 20
21
3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
∆Tf = Tfpel – Tflar
∆Tf = Kf . m . i
π = Tekanan Osmotik
M = Molaritas larutan
R = Tetapan gas = 0,08205
T = Suhu mutlak = ( oC + 273 ) K
i = faktor van Hoff
Halaman 21
22
BAB 12
SISTEM KOLOID
LARUTAN KOLOID SUSPENSI
homogen heterogen heterogen
tampak seperti homogen
dimensi: < 1 nm dimensi: 1 nm − 100nm dimensi: > 100 nm
tersebar merata cenderung mengendap membentuk endapan
jika didiamkan: jika didiamkan: jika didiamkan: memisah
tidak memisah tidak memisah
tidak dapat dilihat dengan dapat dilihat dengan dapat dilihatdengan
mikroskop ultra mikroskop ultra mikroskop biasa
jika disaring: tidak bisa jika disaring:bisa jika disaring:bisa
(saringan membran) (saringan biasa)
SIFAT-SIFAT KOLOID
Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah peristiwa menghamburnya cahaya, bila cahaya itu
dipancarkan melalui sistem koloid.
Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan dari partikel terdispersi dalam sistem koloid yang terjadi karena
adanya tumbukan antar partikel tersebut, gerakan ini sifatnya acak dan tidak berhenti. Gerakan
ini hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra.
Elektroforesis
Elektroforesis adalah suatu proses pengamatan imigrasi atau berpindahnya partikel-partikel
dalam sistem koloid karena pengaruh medan listrik. Sifat ini digunakan untuk menentukan jenis
muatan koloid.
Adsorbsi
Adsorbsi adalah proses penyerapan bagian permukaan benda atau ion yang dilakukan sistem
koloid sehingga sistem koloid ini mempunyai muatan listrik. Sifat adsorbsi koloid digunakan
dalam berbagai proses seperti penjernihan air dan pemutihan gula.
Koagulasi
Suatu keadaan di mana partikel-partikel koloid membentuk suatu gumpalan yang lebih besar.
Penggumpalan ini karena beberapa faktor antara lain karena penambahan zat kimia atau
enzim tertentu.
JENIS-JENIS KOLOID
No Terdispersi Pendispersi Nama Contoh
1 Cair Gas Aerosol Cair Kabut, awan
2 Padat Gas Aerosol Padat Asap, debu
3 Gas Cair Buih Busa sabun, krim kocok
4 Cair Cair Emulsi Susu, minyak ikan, santan
5 Padat Cair Sol Tinta, cat, sol emas
6 Gas Padat Buih Padat Karet busa, batu apung
7 Cair Padat Emulsi Padat Mutiara, opal
8 Padat Padat Sol Padat Gelas warna, intan
Kondensasi Dispersi
Larutan Koloid Suspensi
Halaman 22
23
BAB 13
REDUKSI OKSIDASI dan ELEKTROKIMIA
KONSEP REDUKSI OKSIDASI
Ada beberapa aturan bilangan oksidasi untuk menyelesaikan persoalan reaksi reduksi
oksidasi berdasarkan bilangan oksidasi :
► Bilangan Oksidasi H dalam H2= 0, dalam senyawa lain mempunyai Bilangan Oksidasi = +1,
dalam senyawanya dengan logam (misal: NaH, KH, BaH) atom H mempunyai Bilangan
Oksidasi = –1.
► Unsur bebas (misal :Na, O2, H2, Fe, Ca C dll) mempunyai Bilangan Oksidasi = 0
Halaman 23
24
► Ion yang terdiri dari satu atom mempunyai Bilangan Oksidasi sesuai dengan muatannya,
misalnya S2–,Bilangan Oksidasinya = –2.
Bila ada persamaan bukan dalam bentuk reaksi ion usahakan ubah ke dalam bentuk reaksi
ion.
Suasana BASA
3 Tambahkan 1 molekul H2O untuk setiap kelebihan 1 atom
oksigen pada ruas yang kelebihan oksigen tersebut
3 Setarakan H dengan menambah ion OH– pada ruas yang lain
4. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron dengan jumlah yang sesuai, bila reaksi
oksidasi tambahkan elektron di ruas kanan, bila reaksi reduksi tambahkan elektron di ruas
kiri
5. Setarakan jumlah elektron kemudian selesaikan persamaan.
ELEKTROKIMIA
1. SEL GALVANI atau SEL VOLTA
► Sel yang digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
► Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks di mana katoda ( kutub positif ) dan tempat
terjadinya reduksi, sedangkan anoda ( kutub negatif ) dan tempat terjadinya oksidasi.
Anoda Katoda
Halaman 24
25
M : Logam yang mengalami oksidasi
MA+ : Logam hasil oksidasi dengan kenaikan bil-oks = A
L : Logam hasil reduksi
LB+ : Logam yang mengalami reduksi dengan penurunan bil-oks = B
Potensial Elektroda ( E )
Potensial listrik yang muncul dari suatu elektroda dan terjadi apabila elektroda ini dalam
keadaan setimbang dengan larutan ion-ionnya.
Atau menunjukkan beda potensial antara elektroda logam dengan elektroda hidrogen yang
mempunyai potensial elektroda = 0 volt.
deret Volta
Keterangan :
► Li sampai Pb mudah mengalami oksidasi, umumnya bersifat reduktor
► Cu sampai Au mudah mengalami reduksi, umumnya bersifat oksidator
► Logam yang berada di sebelah kiri logam lain, dalam reaksinya akan lebih mudah
mengalami oksidasi
Potensial Sel = Eosel dirumuskan sebagai :
Eosel = Eoreduksi – Eooksidasi
SEL ELEKTROLISIS
► Sel yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
► Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks di mana katoda ( kutub negatif ) dan tempat
terjadinya reduksi, sedangkan anoda ( kutub positif ) dan tempat terjadinya oksidasi.
Jika leburan CaCl2 dialiri listrik maka akan terion menjadi Ca2+ dan Cl– dengan reaksi sebagai
berikut : CaCl2 Æ Ca2+ + 2 Cl–
Elektrolisis Larutan
Bila larutan dialiri arus listrik maka berlaku ketentuan sebagai berikut :
► Bila Kation Logam lain selain tersebut di atas, maka logam tersebut akan tereduksi:
Lm+ ( aq ) + me Æ L( s )
2 F– ( aq ) Æ F2 ( g ) + 2e 2 Br– ( aq ) Æ Br2 ( g ) + 2e
2 Cl– ( aq ) Æ Cl2 ( g ) + 2e 2 I– ( aq ) Æ I2 ( g ) + 2e
Larutan MgSO4 dialiri listrik maka akan terion menjadi Mg2+ dan SO42– dengan reaksi sebagai
berikut: MgSO4 ÆMg2+ + SO42–
3 Yang tereduksi di Katoda adalah air karena potensial reduksinya lebih besar dari Mg2+ (ion
alkali tanah)
3 Yang teroksidasi di Anoda adalah air karena elektrodanya inert (C) dan potensial
oksidasinya lebih besar dari SO42– (sisa garam atau asam oksi)
KATODA (Reduksi) : 2 H2O + 2e Æ H2+ 2 OH–
ANODA (Oksidasi) : 2 H2O Æ O2+ 4 H+ + 4e
Menyamakan elektron:
KATODA (Reduksi) : 2 H2O + 2e Æ H2+ 2 OH– (x2)
ANODA (Oksidasi) : 2 H2O Æ O2 + 4 H+ + 4e
4 H2O
HUKUM FARADAY
Hukum Faraday 1 :
massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis sebanding dengan jumlah arus listrik
dikalikan dengan waktu elektrolisis
Hukum Faraday 2 :
massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis sebanding dengan massa ekivalen zat
tersebut:
Halaman 26
27
massa atom relatif
massa ekivalen = me =
perubahan bil-oks
i = kuat arus
t = waktu
me = massa ekivalen zat
m1 = Massa zat 1
m2 = Massa zat 2
me1 = Massa ekivalen zat 1
me2 = Massa ekivalen zat 2
Halaman 27
28
BAB 14
KIMIA ORGANIK
SENYAWA ORGANIK
Senyawa organik adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup, senyawa ini
berdasarkan strukturnya diklasifikasikan menjadi:
Senyawa Organik
Contoh:
Alisiklik
Alkana
Turunan Alkana
Alkanol/alkohol Contoh:
Sikloalkana
Contoh: Contoh:
Alkena Benzena
Turunan Alkena Naftalena
Alkuna Antrasena
Heterosiklik
Contoh:
Pirimidin
Purin
1. Senyawa Jenuh
Adalah senyawa organik yang tidak mempunyai ikatan rangkap atau tidak dapat mengikat
atom H lagi.
ALKANA
Senyawa organik yang bersifat jenuh atau hanya mempunyai ikatan tunggal, dan mempunyai
rumus umum :
CnH2n + 2
Halaman 28
29
Beberapa senyawa alkana
Atom C Rumus Molekul Nama
1 CH4 Metana
2 C2H6 Etana
3 C3H8 Propana
4 C4H10 Butana
5 C5H12 Pentana
6 C6H14 Heksana
7 C7H16 Heptana
8 C8H18 Oktana
9 C9H20 Nonana
10 C10H22 Dekana
CH3 CH3
C primer = atom C yang mengikat satu atom C lain Î ( CH3 )
C sekunder = atom C yang mengikat dua atom C lain Î ( CH2 )
C tersier = atom C yang mengikat tiga atom C lain Î ( CH )
C kuartener = atom C yang mengikat empat atom C lain Î ( C )
Gugus Alkil
Gugus yang terbentuk karena salah satu atom hidrogen dalam alkana digantikan oleh unsur
atau senyawa lain. Rumus umumnya :
CnH2n + 1
2. Untuk rantai C terpanjang dan bercabang beri nama alkana sesuai jumlah C terpanjang
tersebut, atom C yang tidak terletak pada rantai terpanjang sebagai cabang (alkil).
► Beri nomor rantai terpanjang dan atom C yang mengikat alkil di nomor terkecil.
► Apabila dari kiri dan dari kanan atom C-nya mengikat alkil di nomor yang sama
utamakan atom C yang mengikat lebih dari satu alkil terlebih dahulu.
► Alkil tidak sejenis ditulis namanya sesuai urutan abjad, sedang yang sejenis
dikumpulkan dan beri awalan sesuai jumlah alkil tersebut; di- untuk 2, tri- untuk 3 dan
tetra- untuk 4.
Halaman 29
30
ALKENA
Alkena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap dua, dan
mempunyai rumus umum:
CnH2n
n = jumlah atom karbon ( C )
2n = jumlah atom hidrogen ( H )
ALKUNA
Alkuna adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga, dan
mempunyai rumus umum :
CnH2n – 2
n = jumlah atom karbon ( C )
2n – 2 = jumlah atom hidrogen ( H )
2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya seperti pada alkana dan alkena, jelasnya
perhatikan contoh berikut:
ALKADIENA
Alkadiena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai 2 buah ikatan rangkap
dua.
Halaman 30
31
ISOMER
Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama tetapi rumus struktur atau
konfigurasinya.
1. Isomer Kerangka
Rumus molekul dan gugus fungsi sama , tetapi rantai induk berbeda
C
C C C C C dengan C C C C
2. Isomer Posisi
Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda
OH
C C C C OH dengan C C C C
Halaman 31
32
4. Isomer Geometris
Rumus molekul sama, rumus struktur sama, tetapi berbeda susunan ruang atomnya dalam
molekul yang dibentuknya
CH3 CH3 CH3 H
C C berisomer geometris dengan C C
H H H CH3
cis 2-butena trans 2-butena
5. Isomer Optis
Isomer yang terjadi terutama pada atom C asimetris ( atom C terikat pada 4 gugus berbeda )
H
CH3 C* CH2 CH2 CH3
OH
1- pentanol
C* = C asimetris mengikat CH3, H, OH, dan C3H7
GUGUS FUNGSIONAL
Gugus fungsi adalah gugus pengganti yang dapat menentukan sifat senyawa karbon.
Homolog Gugus
Rumus
IUPAC Trivial Fungsi
Alkanol Alkohol R — OH — OH
Alkil Alkanoat Eter R — OR’ —O—
Alkanal Aldehid R — CHO — CHO
Alkanon Keton R — COR’ — CO —
Asam Asam
R — COOH — COOH
Alkanoat Karboksilat
Alkil Alkanoat Ester R — COOR’ — COO —
1. ALKANOL
Nama Trivial ( umum ) : Alkohol
Rumus : R — OH
Gugus Fungsi : — OH
OH
OH
3. ALKANAL
Nama Trivial ( umum ) : Aldehida
Rumus : R — COH
Gugus Fungsi : — COH
4. ALKANON
Nama Trivial ( umum ) : Keton
Rumus : R — COR’
Gugus Fungsi : — CO —
Halaman 33
34
O
CH3 CH2 CH2 C CH3 2-pentanon
O
CH3 CH CH2 C CH3 4-metil-2-heksanon
C2H5
O
C2H5
5. ASAM ALKANOAT
Nama Trivial ( umum ) : Asam Karboksilat
Rumus : R — COOH
Gugus Fungsi : — COOH
O
C2H5 O
CH3
CH3 C CH2 C OH asam 3,3-dimetilheksanoat
C3H O
6. ALKIL ALKANOAT
Nama Trivial ( umum ) : Ester
Rumus : R — COOR’
Gugus Fungsi : — COO —
R C OR
alkanoat O alkil
Gugus alkilnya selalu berikatan dengan O
Halaman 34
35
CH3 CH2 CH2 C OC2H5 etil butanoat
O
C2H5 CH2 CH2 C OCH3 metil pentanoat
AMINA
Nama Trivial ( umum ) : Amina
Rumus : R — NH2
NH2
Amina Sekunder
Amina Tersier
CH3
SENYAWA SIKLIK
BENZENA
Benzena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 6 atom karbon dan 3
ikatan rangkap yang berselang-seling (berkonjugasi) dan siklik ( seperti lingkaran ).
Strukturnya :
H
C
HC CH
HC CH
C
H
Simbol :
Reaksi Benzena
1. Adisi
Ciri reaksi adisi adalah adanya perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
Adisi dilakukan oleh H2 atau Cl2 pada suhu dan tekanan tinggi.
Halaman 35
36
H H2
C C
HC CH H2C CH2
+ 3 H2 Æ Siklo heksana
HC CH H2C CH2
C C
H H2
2. Sustitusi
Ciri reaksi substitusi tidak ada perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal atau
sebaliknya. Sustitusi benzena di bedakan menjadi:
Monosubstitusi
Penggantian satu atom hidrogen pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain.
Rumus umum monosubstitusi : C6H5A
H
C A
HC C—A atau secara simbolik
1. CH3 Toluena
2. OH Fenol
3. CH Benzaldehida
O
4. CO Asam
O Benzoat
5. NH2 Anilin
CH
6. Stirena
CH2
Disubstitusi
Penggantian dua atom hidrogen pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain.
Ada tiga macam disubstitusi:
A A A
A
A
orto meta A
para
Halaman 36
37
NAFTALENA
Naftalena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 10 atom karbon dan 5
ikatan rangkap yang berselang-seling (berkonjugasi) dan double siklik ( seperti 2 lingkaran ).
H H
C C
HC C CH
HC C CH
C C
H H
ANTRASIN
Antrasin atau antrasena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 14 atom
karbon .
H H H
C C C
HC C C CH
HC C C CH
C C C
H H H
ASPEK BIOKIMIA
Biokimia adalah cabang ilmu kimia untuk mempelajari peristiwa kimia (reaksi kimia) yang
terjadi dalam tubuh makhluk (organisme) hidup.
Senyawa kimia yang termasuk biokimia adalah senyawa-senyawa yang mengandung atau
tersusun oleh unsur-unsur seperti : karbon ( C ), Hidrogen ( H ), Oksigen ( O ), Nitrogen ( N )
Belerang ( S ) Fosfor ( P ), dan beberapa unsur lain dalam jumlah yang kecil.
Halaman 37
38
Senyawa-senyawa biokimia meliputi:
1. KARBOHIDRAT
Rumus umum : Cn(H2O)m
Disakarida
Maltosa Glukosa + Glukosa Kecambah biji-bijian
Sukrosa Glukosa + Fruktosa Gula tebu, gula bit
Laktosa Glukosa + Galaktosa Susu
Polisakarida
Glikogen Polimer Glukosa Simpanan energi hewan
Pati Kanji Polimer Glukosa Simpanan energi tumbuhan
Selulosa Polimer Glukosa Serat tumbuhan
MONOSAKARIDA
Berdasarkan jumlah atom C dibagi menjadi:
DISAKARIDA
Disakarida dibentuk oleh 2 mol monosakarida heksosa:
Halaman 38
39
Reaksi pada Disakarida:
Reduksi : Fehling,
Disakarida dalam air Optik-aktif
Tollens, Benedict
Maltosa larut positif dekstro
Sukrosa larut negatif dekstro
Laktosa koloid positif dekstro
Maltosa
Hidrolisis 1 mol maltosa akan membentuk 2 mol glukosa.
C12H22O11 + H2O Æ C6H12O6 + C6H12O6
Maltosa Glukosa Glukosa
Maltosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi dengan reagen Fehling,
Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.
Sukrosa
Hidrolisis 1 mol sukrosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol fruktosa.
C12H22O11 + H2O Æ C6H12O6 + C6H12O6
Sukrosa Glukosa Fruktosa
Reaksi hidrolisis berlangsung dalam suasana asam dengan bantuan ini sering disebut sebagai
proses inversi dan hasilnya adalah gula invert
Laktosa
Hidrolisis 1 mol laktosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol galaktosa.
C12H22O11 + H2O Æ C6H12O6 + C6H12O6
Laktosa Glukosa Galaktosa
Seperti halnya maltosa, laktosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi
dengan reagen Fehling, Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.
POLISAKARIDA
Terbentuk dari polimerisasi senyawa-senyawa monosakarida, dengan rumus umum:
(C6H10O5)n
2. ASAM AMINO
Asam amino adalah monomer dari protein, yaitu asam karboksilat yang mempunyai gugus
amina ( NH2 ) pada atom C ke-2, rumus umumnya:
R — CH — COOH
NH2
Halaman 39
40
Asam 2 amino asetat (glisin) H — CH — COOH
NH2
NH2
3. PROTEIN
Senyawa organik yang terdiri dari unsur-unsur C, H, O, N, S, P dan mempunyai massa
molekul relatif besar ( makromolekul ).
PENGGOLONGAN PROTEIN
Berdasar Ikatan Peptida
1. Protein Dipeptida Î jumlah monomernya = 2 dan ikatan peptida = 1
2. Protein Tripeptida Î jumlah monomernya = 3 dan ikatan peptida = 2
3. Protein Polipeptida Î jumlah monomernya > 3 dan ikatan peptida >2
Berdasar Fungsi
No Protein Fungsi Contoh
1 Struktur Proteksi, penyangga, Kulit, tulang, gigi, rambut,bulu, kuku, otot,
pergerakan kepompong, dll
2 Enzim Katalisator biologis Semua jenis enzim dalam tubuh
3 Hormon Pengaturan fungsi tubuh insulin
4 Transport Pergerakan senyawa antar dan hemoglobin
atau intra sel
5 Pertahanan Mempertahankan diri antibodi
6 Racun Penyerangan Bisa Ular dan bisa laba-laba
7 Kontraktil sistem kontraksi otot aktin, miosin
Halaman 40
41
4. LIPIDA
Senyawa organik yang berfungsi sebagai makanan tubuh.
5. ASAM NUKLEAT
DNA = Deoxyribo Nucleic Acid ( Asam Deoksiribo Nukleat )
Basa yang terdapat dalam DNA : Adenin, Guanin, Sitosin, Thimin
POLIMER
Polimer adalah suatu senyawa besar yang terbentuk dari kumpulan monomer-monomer, atau
unit-unit satuan yang lebih kecil.
Contoh: polisakarida (karbohidrat), protein, asam nukleat ( telah dibahas pada sub bab
sebelumnya), dan sebagai contoh lain adalah plastik, karet, fiber dan lain sebagainya.
2. Adisi
Monomer-monomer yang berkaitan mempunyai ikatan rangkap. Terjadi berdasarkan reaksi
adisi yaitu pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Polimerisasi adisi umumnya
bergantung pada bantuan katalis.
Contoh: pembentukan polietilen dan poliisoprena
PENGGOLONGAN POLIMER
1. Berdasar jenis monomer
Homopolimer: terbentuk dari satu jenis monomer,
Contoh: polietilen ( etena = C2H4 ), PVC ( vinil klorida = C2H3Cl ),
Teflon ( tetrafluoretilen = C2F4), dll.
Kopolimer: terbentuk dari lebih satu jenis monomer,
Contoh: Nilon ( asam adipat dan heksametilendiamin )
Dakron ( etilen glikol dan asam tereftalat )
Kevlar / serat plastik tahan peluru ( fenilenandiamina dan asam tereftalat )
Halaman 41
42
2. Berdasar asalnnya
Polimer Alami: terdapat di alam
Contoh: proten, amilum, selulosa, karet, asam nukleat.
Polimer Sintetis: dibuat di pabrik
Contoh: PVC, teflon, polietilena
Halaman 42
43
BAB 15
KIMIA UNSUR
1. Reaksi antar Halogen
Terjadi jika halogen yang bernomor atom lebih besar dalam larutan/berbentuk ion,
istilahnya “reaksi pendesakan antar halogen”.
F– Cl– Br– I–
F2 — 9 9 9
Cl2 — — 9 9
Br2 — — — 9
I2 — — — —
Keterangan : 9 terjadi reaksi, — tidak terjadi reaksi
SENYAWA KOMPLEKS
Aturan penamaan senyawa kompleks menurut IUPAC :
1. Kation selalu disebutkan terlebih dahulu daripada anion.
2. Nama ligan disebutkan secara berurut sesuai abjad.
Ligan adalah gugus molekul netral, ion atau atom yang terikat pada suatu atom logam
melalui ikatan koordinasi.
Daftar ligan sesuai abjad.
Amin = NH3 ( bermuatan 0 )
Akuo = H2O ( bermuatan 0 )
Bromo = Br– ( bermuatan –1 )
Hidrokso = OH– ( bermuatan –1 )
Iodo = I– ( bermuatan –1 )
Kloro = Cl– ( bermuatan –1 )
Nitrito = NO2– ( bermuatan –1 )
Oksalato = C2O42– ( bermuatan –2 )
Siano = CN– ( bermuatan –1 )
Tiosianato= SCN– ( bermuatan –1 )
Tiosulfato = S2O32– ( bermuatan –2 )
Halaman 43
44
3. Bila ligan lebih dari satu maka dinyatakan dengan awalan
di- untuk 2, tri- untuk 3, tetra- untuk 4, penta- untuk lima dan seterusnya.
4. Nama ion kompleks bermuatan positif nama unsur logamnya menggunakan bahasa
Indonesia dan diikuti bilangan oksidasi logam tersebut dengan angka romawi dalam tanda
kurung. Sedangkan untuk ion kompleks bermuatan negatif nama unsur logamnya dalam
bahasa Latin di akhiri –at dan diikuti bilangan oksidasi logam tersebut dengan angka
romawi dalam tanda kurung.
Unsur Nama Kation Anion
Al aluminium aluminium aluminat
Ag perak perak argentat
Cr krom krom kromat
Co kobal kobal kobaltat
Cu tembaga tembaga kuprat
Ni nikel nikel nikelat
Zn seng seng zinkat
Fe besi besi ferrat
Mn mangan mangan manganat
Pb timbal timbal plumbat
Au emas emas aurat
Sn timah timah stannat
Halaman 44
45
BAB 16
KIMIA LINGKUNGAN
Komposisi udara bersih secara alami:
Zat Rumus % bpj
Nitrogen N2 78 780000
Oksigen O2 21 210000
Argon Ar 0,93 9300
Karbondioksida CO2 0,0315 315
Karbonmonoksida CO 0,002 20
Neon Ne 0,0018 18
Helium He 0,0005 5
Kripton Kr 0,0001 1
Hidrogen H 0,00005 0,5
Belerangdioksida SO2 0,00001 0,1
Oksida Nitrogen NO , NO2 0,000005 0,05
Ozon O3 0,000001 0,01
1bpj = 10–4 %
Apabila zat-zat di atas melebihi angka-angka tersebut berarti telah terjadi pencemaran udara
3. Pemanis
Nama Jenis Pemanis untuk
Sakarin sintetis Permen
Siklamat sintetis Minuman ringan
Sorbitol sintetis Selai, agar-agar
Xilitol sintetis Permen karet
Maltitol sintetis Permen karet
6. Antioksidan
Membantu mencegah oksidasi pada makanan, contoh:
Nama Kegunaan
Asam askorbat Daging kalengan, Ikan kalengan, buah kalengan
BHA ( butilhidroksianol ) lemak dan minyak
BHT ( butilhidroktoluen ) margarin dan mentega
PUPUK
Unsur yang dibutuhkan oleh tanaman:
Unsur Senyawa/ion Kegunaan
1 karbon CO2 Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil
2 hidrogen H2O Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil
3 oksigen CO2 dan H2O Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil
4 nitrogen NO3– dan NH4+ Sintesis protein, merangsang pertumbuhan vegetatif
5 fosfor HPO42– dan Memacu pertumbuhan akar, memepercepat
H2PO4– pembentukan bunga dan mempercepat buah atu biji
matang
+
6 kalium K Memperlancar proses fotosintesis, membentuk
protein, pengerasan batang, meningkatkan daya
tahan tanaman dari hama
7 kalsium Ca2+ Mengeraskan batang dan membentuk biji
8 magnesium Mg2+ Membentuk klorofil
9 belerang SO42– Menyusun protein dan membantu membentuk
klorofil
Halaman 46
47
PESTISIDA
1. Jenis-jenis pestisida:
digunakan untuk
nama contoh
memberantas
1. bakterisida bakteri atau virus tetramycin
2. fungisida jamur carbendazim
3. herbisida gulma
4. insektisida serangga basudin
5. nematisida cacing (nematoda)
6. rodentisida pengerat ( tikus ) warangan
Lantanida 57 La 58 Ce 59 Pr 60 Nd 61 Pm 62 Sm 63 Eu 64 Gd 65 Tb 66 Dy 67 Ho 68 Er 69 Tm 70 Yb 71 Lu
Aktinida 89 Ac 90 Th 91 Pa 92 U 93 Np 94 Pu 95 Am 96 Cm 97 Bk 98 Cf 99 Es 100 Fm 101 Md 102 No 103 Lr
Kasmui – http://kasmui.com
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
1
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Departemen Kimia
FMIPA Universitas Indonesia
2015
SCIENT-PUBS EDUCATION
2
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Kata Pengantar
Buku ini disusun untuk membantu siswa-siswi SMA/MA yang
dipersiapkan untuk mengikuti lomba ilmiah/eksakta bidang kimia
seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), baik di tingkat
Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional dan bahkan hingga level
Internasional (IChO). Selain itu, buku ini juga cocok dipelajari sebagai
persiapan menghadapi kompetisi kimia yang digelar beberapa
perguruan tinggi seperti OKINES – Olimpiade Kimia Unnes
(Universitas Negeri Semarang), Chemistry Fair (Universitas Indonesia),
Olimpiade Kimia Nasional (UGM), NCC – National Chemistry
Challenge (ITS Surabaya) dan OKTAN (Kimia ITB).
Penulis
3
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
DAFTAR ISI
4
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Penyelesaian : D
5
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
6
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Penyelesaian : D
Penyelesaian : D
7
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Penyelesaian : C
8
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Penyelesaian : C
PV = nRT
PV = RT
P Mr = RT
P Mr = dRT
Mr = dRT/P
9
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Penyelesaian : A
10
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
11
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
12
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
13
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
14
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
15
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
16
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
PAKET A
17
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Petunjuk :
- Soal Seleksi Tingkat Provinsi ini terdiri dari 2 Bagian
Bagian 1: Pilihan Ganda 20 Soal (40 Poin)
Bagian 2: Essay 7 Soal (178 Poin)
Total 218 Poin
- Estimasi waktu pengerjaan 150 menit
- Diperkenankan menggunakan kalkulator
- Tabel periodik unsur diberikan
18
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
19
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
20
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
A. HBr/peroksida
B. K2Cr2O7
C. PCC
D. H2SO4 pekat
E. NaOCH3 dalam CH3OH
21
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Bagian 2: Essay
22
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
23
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
24
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
25
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
26
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Agenda Waktu/Periode
Pemesanan via email/SMS 4 Mei – 7 Juni 2015
Pembayaran pesanan via Bank/ATM 8 – 14 Juni 2015
Proses produksi/pencetakan buku 15 – 21 Juni 2015
Pengiriman buku pesanan 22 – 30 Juni 2015
27
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Informasi Buku:
28
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Ukuran buku/kertas : B5
29
SOAL UJIAN
SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015
TINGKAT PROVINSI
1
OSP-2015
Petunjuk :
6. Jawaban soal essay harus dikerjakan dalam kotak yang tersedia (jawaban tidak boleh tersebar)
9. Tidak diperbolehkan membawa Hand Phone (HP) atau peralatan Komunikasi lainnya
10. Anda dapat mulai bekerja bila sudah ada tanda mulai dari Pengawas
11. Anda harus segera berhenti bekerja bila ada tanda berhenti dari Pengawas
12. Letakkan jawaban anda di meja sebelah kanan dan segera meninggalkan ruangan
2
OSP-2015
3
OSP-2015
4
OSP-2015
5
OSP-2015
A. Pilihan Berganda: pilihlah jawaban yang paling tepat
1. Bila Cu(CN)2 dipanaskan, dihasilkan C2N2 (sianogen) dan CuCN. Massa Cu(CN)2 yang
dibutuhkan untuk membuat C2N2 sebanyak 5,00 g adalah
A. 20,2 g
B. 22,2 g
C. 24,2 g
D. 26,4 g
E. 28,6 g
3. Suatu pil sakit kepala mengandung 200 mg ibuprofen (C13H18O2) diminum dengan 0,5 L air oleh
siswanya yang perutnya kosong. Bila semua pil tersebut larut, maka konsentrasi larutan
(dalam satuan molal) yang terbentuk dalam perut siswa tersebut adalah
A. 2,3 x 10-3 m
B. 4,1 x 10-3 m
C. 9,7 x 10-4 m
D. 1,9 x 10-3 m
E. 1,7 x 10-2 m
4. Pada tekanan 50 kPa dan 127oC, sebanyak 100 cm3 gas pada mempunyai massa 0,120 g.
Massa molekul relatif gas tersebut adalah
A. 1,2
B. 25
C. 80
D. 120
E. 160
6
OSP-2015
6. Suatu zat padat mempunyai titik leleh yang tajam dan jelas di atas 100oC. Zat padat tersebut
tidak dapat menghantarkan listrik bahkan dalam keadaan lelehan. Zat padat tersebut larut
dalam pelarut hidrokarbon. Struktur yang paling tepat mengenai zat padat tersebut adalah
A. Kristal atom
B. Kristal ion
C. Kristal molekul raksasa
D. Kristal molekul
E. Logam
7. Suatu sampel dari senyawa X, bila dipanaskan dengan larutan natrium hidroksida akan
menghasilkan gas A. Bila X dipanaskan dalam asam sulfat pekat, akan dihasilkan gas B. Bila gas
A dan B direaksikan, maka akan dihasilkan kembali senyawa X. Berdasarkan informasi tersebut
maka senyawa X adalah
A. CH3CO2C2H5
B. NH2CH2CO2CH3
C. NH4CI
D. NH4I
E. (NH4)2SO4
8. Pernyataan paling tepat yang dapat menjelaskan bahwa endapan magnesium hidroksida
dapat larut dalam larutan NH4Cl(aq), tetapi tidak larut dalam larutan NaCl(aq) adalah
A. Dalam air, larutan NH4Cl menghasilkan NH4OH, dan ion OH- yang terbentuk kemudian
memberikan efek ion sejenis
B. Ion NH4+ dalam larutan NH4Cl akan menurunkan nilai hasil kali kelarutan Mg(OH)2
C. Larutan garam NH4Cl kurang berdisosiasi sempurna dibandingkan larutan NaCl
D. Ion Na+ dan ion Mg2+ adalah isoelektron (mempunyai jumlah elektron sama)
E. Ion NH4+ dalam air akan menghasilkan sejumlah H3O+
9. Alanin. H2NCH(CH3)CO2H adalah suatu asam amino dengan nilai Ka = 4,5 x 10-3 dan nilai Kb =
7,4 x 10-5. Di dalam air, spesi yang mempunyai konsentrasi paling tinggi pada pH 7 adalah
A. H2NCH(CH3)CO2H
B. +H3NCH(CH3)CO2H
C. H2NCH(CH3)CO2-
D. +H3NCH(CH3)CO2-
E. Semua jawaban, A, B, C dan D benar
7
OSP-2015
E. 4
12. Di dalam reaksi kimia perubahan senyawa X menjadi senyawa Z, melalui mekanisme reaksinya
ditemukan bahwa tahap reaksinya berlangsung melalui pembentukan senyawa Y, yang dapat
diisolasi. Tahap yang dilalui adalah:
X --> Y , ∆H = positif
Y --> Z , ∆H = negatif
Berdasarkan informasi tersebut, profil reaksi yang sesuai dengan data tersebut adalah
13. Perhatikan reaksi gas pencemar NO2 dan ozon berikut ini:
8
OSP-2015
C. r = k[NO2][O3]
D. r = k[NO2]
E. r = k[O3]
14. Reaksi berikut ini, 3ClO- (aq) ClO3-(aq) + 2Cl-(aq) telah disusulkan berlangsung melalui
mekanisme berikut ini:
15. Reaksi kesetimbangan berikut terjadi dalam campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat
pekat:
HNO3(aq) + 2H2SO4(aq) ↔ NO2+(aq) + 2HSO4-(aq) + H3O+(aq)
Pernyataan yang paling tepat mengenai reaksi kesetimbangan ini adalah
A. Penambahan H2O akan mengurangi konsentrasi NO2+
B. HNO3 dan NO2+ adalah pasangan asam-basa konjugasi
C. Asam nitrat bertindak sebagai suatu oksidator
D. Asam sulfat bertindak sebagai dehidratator
E. Asam sulfat bertindak sebagai suatu basa
16. Tetapan kesetimbangan reaksi berikut ini masing-masing adalah K1, K2, dan K3
17. Setengah reaksi yang terjadi di anoda pada reaksi setara di bawah ini
3MnO4-(aq) + 24H+(aq) + 5Fe(s) ↔ 3Mn2+(aq) + 5Fe3+(aq) + 12H2O(l)
Adalah
A. 2MnO4-(aq) + 12H+(aq) + 6e- 2Mn2+(aq) + 3H2O(l)
B. MnO4-(aq) + 8H+(aq) + 5e- Mn2+(aq) + 4H2O(l)
C. Fe(s) Fe3+(aq) + 3e-
D. Fe2+(aq) Fe3+(aq) + e-
E. Fe(s) Fe2+(aq) + 2e-
9
OSP-2015
18. Perhatikan sel volta berikut ini
19. Bentuk geometri, bilangan oksidasi, bilangan koordinasi tembaga, untuk ion kompleks.
[Cu(NH3)4(OH2)2]2+ adalah
A. Tetrahedral ; +2 ; 6
B. Square planar ; -2 ; 4
C. Oktahedral ; +2 ; 6
D. Linier ; +3 ; 2
E. Trigonal Planar ; +1 ; 4
20. Mengenai garam kompleks [Co(NH3)5Cl]Cl2, pernyataan yang tidak tepat adalah
A. Larut dalam air
B. Dapat menghantarkan listrik
C. Larutan 1 mol [Co(NH3)5Cl]Cl2 menghasilkan 1 mol kation dan 3 mol anion
D. Dalam air, kation kompleks yang terbentuk adalah [Co(NH3)5Cl]+2
E. Mengandung ligan NH3 DAN Cl-
10
OSP-2015
22. Di antara pernyataan mengenai senyawa berikut yang sesuai dengan aturan Huckle adalah
A. Naftalen bukan senyawa monosiklik, oleh karena itu bukan suatu senyawa aromatik
B. Pirol bukan senyawa hidrokarbon, dan bukan termasuk senyawa aromatik
C. Sikloheptatriena bukan senyawa konjugasi sempurna, yang bukan senyawa aromatik
D. Piridin merupakan basa lemah, dan juga bukan senyawa aromatik
E. Stirena mempunyai 8 π elektron, dan juga bukan senyawa aromatik
HBr berlebih
C CH
23. Dalam reaksi adisi berikut ini, yang merupakan produk utama
adalah:
Br
A. CH3
Br
Br Br
D.
B. C
CH2 CHBr
Br
CHBr2
E.
C. CH
CH2
CH2Br
24. Senyawa 2-bromobutana jika direaksikan dengan metanol, seperti pada persamaan reaksi
berikut
H2
C CH3 CH3OH
CH3 CH
Br
Maka produk utama yang dihasilkan adalah
H2 H2
A. C CH3 D. C CH2
H3C CH H3C C
H
Br
H2
B. C CH3
E. C CH3
H3C CH
H3C C
OCH3
H2 OCH3
C CH3
C.
H3C C
OCH3
11
OSP-2015
25. Urutan yang paling tepat berdasarkan kenaikan kereaktifan senyawa alkohol di bawah ini
terhadap reaksi dehidrasi dalam suasana asam adalah:
HO CH3
H3C OH
H3C CH H3C CH OH
CH CH3 H3C C
C C
CH3 H2 H2
C
CH3 H2
I II III
A. I < II < III
B. I < III < II
C. II < III < I
D. III < I < II
E. III < II < I
26. Senyawa yang terbentuk dari reaksi kesetimbangan antara siklopentanon dengan HCN berikut
O
HCN
Adalah
H CN
O H
CN
A. E.
C.
CN
OH
NC
CN CN
B. D.
O O
H2
C C C 1. NaOCH2CH3 etanol KOH, H2O H30+
12
OSP-2015
O O
A. H2
C C CH3 D. C O CH3
C C O C C C
H2 H2 H2 H2
O
H2
B. O C
C C CH3 E. H2
H2 C CH3
O C C
H2
O O
C. C CH3
C C
H2 H2
28. Persamaan reaksi berikut ini adalah perubahan dari suatu alkena menjadi alkohol
H2 H2 H2
C CH2 pereaksi ?? C C
3HC C 3HC C OH
H H2
Pereaksi yang dipakai untuk reaksi perubahan tersebut adalah
A. KOH
B. BH3/THF kemudian H2O2, NaOH
C. Hg(O2CCH3)2/ H2O lalu NaBH4
D. H2O , H2SO4
E. H2O , OH-
H3C
3(C6H5)P CHCH2C6H5 + H
A. C6H5 OH
D.
OH P(C6H5)3
H
B. E. C6H5
H
C.
O
P O
(C6H5)3
13
OSP-2015
NH2
Br
A. p-cyano aniline
B. p-cyano nitro benzene
C. p-bromo cyano benzene
D. 2-nitro-4-bromo cyanobenzene
E. 2-cyano-4-bromo aniline
14
OSP-2015
B. Essay
Pyrolusite adalah suatu mineral mangan dioksida yang berwarna kehitaman atau coklat yang
merupakan sumber utama bijih mangan
a. Tuliskan persamaan reaksi untuk eksperimen Scheele tersebut, yaitu reaksi antara mineral
pyrolusite dengan asam sulfat dan dengan asam klorida, serta tuliskan nama gas A dan gas B
(4 poin)
Ke dalam mineral MnO2 ditambahkan campuran larutan BaCl2 dan larutan H2SO4
c. Tuliskan reaksi yang terjadi dalam campuran tersebut (3 poin)
Mangan dioksida yang terkandung dalam mineral pyrolusite dapat digunakan sebagai sumber untuk
pembuatan KMnO4 berdasarkan reaksi:
2MnO2 + 2KOH + O2 2KMnO4 + H2
15
OSP-2015
Untuk membuat KMnO4 ke dalam 1 kg bubuk pyrolusite ditambahkan sejumlah larutan pekat KOH
berlebih dan kemudian ke dalamnya dialirkan gas O2 yang juga berlebih. Setelah reaksi berakhir, dan
kemudian produk KMnO4 diisolasi, ternyata diperoleh sebanyak 1,185 kg KMnO4 murni. Bila dianggap
dalam proses tersebut hanya MnO2 dalam pyrolusite yang bereaksi, maka:
e. Hitunglah persen berat MnO2 dalam pyrolusite (3 poin)
f. Hitunglah berapa liter volume gas H2 yang dapat dihasilkan reaksi tersebut (diketahui volume
gas pada STP = 22,4 L/mol) (2 poin)
Di tahun 1940 ketika Nazi Jerman menginvasi Denmark, ahli kimia Hungaria George de Hevesy,
melarutkan medali emas dari pemegang Hadiah Nobel Max von Laue dan James Franck dalam suatu
larutan asam tertentu untuk mencegah penyitaan oleh penguasa Nazi Jerman selama pendudukan
Denmark. Dia menempatkan larutan kuning kebiruan tersebut di rak laboratoriumnya di Niels Bohr
Institute
Setelah perang selesai, de Hevesy kembali ke laboratorium, dan ternyata larutan tersebut masih
berada di raknya. Untuk mendapatkan kembali, emas yang terdapat dalam larutan asam tersebut
diendapkannya. Emas yang diperoleh kembali tersebut, diserahkan ke Royal Swedish Academy of
Sciences
Nobel Foundation kemudian membuat-ulang medali Nobel dengan menggunakan emas semula yang
asli, dan pada tahun 1952 diserahkan kembali kepada Max von Laue dan James Franck.
a. Jelaskan dalam pelarut apakah George de Hevesy melarutkan medali ini? Tuliskan komposisi
yang tepat untuk pelarut tersebut (3 poin)
b. Tuliskan persamaan reaksi untuk proses pelarutan emas dengan pelarut asam yang digunakan
(4 poin)
Emas sebagai salah satu logam paling mulia melarut hanya dalam pelarut ini karena energi
pelarutannya yang sangat kuat
c. Berikan alasan secara kualitatif, mengapa pelarut asam ini yang dipilih. (Diketahui: Eo Au/Au3+
= 1,5 V) (3 poin)
Emas dalam larutan kuning kebiruan tersebut diendapkan (direduksi) dengan menggunakan larutan
Na2S2O5 segar sebagai sumber ion SO32-
d. Tuliskan reaksi pengendapan emas tersebut. (4 poin)
Logam Vanadium mengkristal dengan sel satuan kubus berpusat badan (bcc).
Diketahui rapat massa vanadium = 6,11 g/cm3
16
OSP-2015
a. Gambarkan satu sel satuan vanadium kemudian jelaskan posisi atom-atom vanadium dalam
sel satuan tersebut,
dan hitung jumlah atom Vanadium dalam satu sel satuan (6 poin)
Natrium vanadat, Na3VO4 adalah salah satu senyawa yang mengandung ion vanadium.
c. Tuliskan konfigurasi elektron spesi vanadium pada senyawa natrium vanadat dan tentukan
bilangan oksidasi spesi vanadium tersebut. (3 poin)
Ion vanadat dapat direduksi dengan penambahan logam Zn dalam suasana basa menjadi ion V3+
e. Tuliskan orbital atom manakah pada vanadium yang menerima elektron pada reaksi reduksi
tersebut (2 poin)
f. Jika sebanyak 100 mL larutan natrium vanadat 0,2 M direaksikan dengan 6,54 g Zn, tentukan
konsentrasi V3+(aq) dalam larutan setelah reaksi (dalam Molar) (2 poin)
a. Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan dalam proses pelarutan hidroksi apatit dalam air
dan tuliskan rumusan Ksp untuk pelarutan senyawa hidroksi apatit (3 poin)
b. Jika diketahui Ksp untuk hidroksi apatit pada T = 25oC adalah 6,8 x 10-37, tentukan solubilitas
molar (kelarutan molar) dari senyawa hidroksi apatit tersebut. (4 poin)
c. Sebuah sampel gigi dengan massa 0,100 gram (diasumsikan seluruhnya terdiri dari hidroksi
apatit) dimasukkan dalam 1,000 L air murni dan dibiarkan hingga mencapai keadaan
setimbang. Tentukan massa sampel gigi yang tidak larut. (5 poin)
d. Jelaskan mengapa jika mulut kita keasamannya meningkat, akan menyebabkan gigi
berlubang? (3 poin)
Untuk mencegah lubang pada gigi, pasta gigi mengandung senyawa yang dapat melepaskan ion F- dan
membentuk senyawa Ca5(PO4)3F pada gigi.
17
OSP-2015
5. Aspirin dan Minyak Winter (19 poin)
Senyawa A (asam o-hidroksi benzoat, atau asam salisilat) merupakan prekursor (zat intermediet)
untuk membuat obat analgesik (Aspirin) dan minyak winter (untuk salep)
I II
OCOCH3 OH OCOCH3
Aspirin Minyak Winter
b. Tentukan struktur produk melalui hasil reaksi jika senyawa A direaksikan dengan:
i.) Larutan natrium karbonat, Na2CO3 (2 poin)
ii.) Larutan NaOH (2 poin)
iii.) Asam nitrat encer (2 poin)
Bila sebuah tablet Aspirin dihaluskan, ditambahkan air (dipanaskan sampai larut), kemudian dititrasi
dengan 0,1 mol L-1 NaOH, maka dibutuhkan sebanyak 13,9 mL larutan alkali untuk menetralkan
aspirin.
c. Hitung berapa gram Aspirin yang ada dalam satu tablet Aspirin (4 poin)
d. Aspirin yang mudah larut biasanya sebagai garam kalsium aspirin
i.) Tuliskan reagen apa yang dipakai untuk mengubah Aspirin menjadi garam kalsium,
dan tuliskan reaksinya. (3 poin)
ii.) Jelaskan mengapa Aspirin kurang larut dalam air (2 poin)
Senyawa poli etilen tereftalat (PET) banyak diaplikasikan untuk serat sintesis, seperti Dacron, film tipis
seperti Mylar dan sebagai bahan pembuat botol minuman bersoda.
O O
H2
* O C C O C CH2 *
18
OSP-2015
a. PET dibuat dari monomer etilen glikol (1,2-etanadiol) dan monomer lainnya. Gambarkan
struktur etilen glikol dan struktur monomer lainnya tersebut. (4 poin)
b. Tuliskan nama senyawa monomer penyusun PET selain etilen glikol pada soal (a)
di atas (2 poin)
c. Apabila senyawa monomer PET selain etilen glikol pada jawaban soal (b) di atas direaksikan
dengan 1,2-etanadiamina (etilen diamina), maka akan terbentuk polimer lain. Gambarkan
struktur polimer tersebut. (merujuk pada cara penggambaran PET di atas)! (3 poin)
d. Apabila etilen glikol direaksikan dengan asam 1,4-butanadioat, maka akan terbentuk polimer
lain. Gambarkan struktur polimer tersebut. (merujuk pada cara penggambaran PET di atas)
(3 poin)
e. Etilen glikol dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi senyawa turunan aldehidnya dan kemudian
mengalami oksidasi lebih lanjut menjadi turunan asam karboksilatnya. Gambarkan struktur
aldehid dan asam karboksilat hasil oksidasi total etilen glikol. Tuliskan nama senyawa asam
karboksilat hasil oksidasi total etilen glikol tersebut (5 poin)
SEMOGA BERHASIL
19
OSP-2015