DALAM KEHIDUPAN
Aktualisasi Aktualisasi
Pancasila Pancasila
Obyektif Subjektif
Aktualisasi Pancasila Oby
ektif
Aktualisasi Pancasila secara obyektif
adalah realisasi penjabaran nilai-nila
i Pancasila dalam bentuk norma-norma d
alam setiap aspek penyelenggaraan nega
ra.
Contoh : seluruh penyelenggaraan keneg
araan dan tertib hukum Indonesia didas
arkan pancasila dan UUD 1945
Aktualisasi Pancasila S
ubyektif
Aktualisasi secara subyektif berarti r
ealisasi penjabaran nilai-nilai pancas
ila dalam bentuk norma-norma ke dalam
setiap pribadi atau individu yang berk
aitan dengan kesadaran untuk mengamalk
an Pancasila.
Aktualisasi pancasila
di berbagai bidang
1. Bidang politik
Segala unsur-unsur dalam organisasi sosial politik seperti par
a pegawai Republik Indonesia harus mengikuti pedoman pen
gamalan Pancasila agar berkepribadian Pancasila karena me
reka selain warga negara Indonesia, juga sebagai abdi masya
rakat.
2. Bidang ekonomi
Ekonomi menurut pancasila adalah berdasarkan azas kebers
amaan dan kekeluargaan, artinya walaupun terjadi persaing
an namun tetap dalam kerangka tujuan bersama untuk mem
ajukan bangsa Indonesia.
3. Bidang sosial budaya
Berwujud sebagai pengkarakter sosial budaya (keadaban)
Indonesia yang mengandung nilai-nilai religi, kekeluargaa
n, kehidupan yang selaras-serasi-seimbang, serta kerakyat
an profil sosial budaya Pancasila dalam kehidupan bangsa
Indonesia yang gagasan, nilai, dan norma/aturannya tanpa
paksaan.
4. Bidang hukum
Pancasila dapat dijadikan sebagai “margin of appreciatio
n” yang mengendalikan kontekstualisasi dan implementasi
nya.
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila di
Lingkungan Kampus
Pancasila adalah ideologi bangsa dan dasar negara Indonesia, oleh karenanya
merupakan landasan iidil bagi sistem pemerintahan dan landasan etis-moral bagi
kehidupan berbangsa, bernegara serta bermasyarakat.
Nama Pancasila terdiri dari dua kata bahasa Sansekerta: panca berarti lima dan sila
berarti asas atau prinsip (TMKUPP-Unesa, 2014:288).
Perisai Pancasila
• Menurut Soekarno, Pancasila adalah ideologi yang tepat bagi bangsa Indonesia
yang secara realitas sosial-politik adalah pluralistik (TMKUPP-Unesa,
2014:289).
• Jika bangsa Indonesia sudah tidak meyakini Pancasila sebagai acuan etis-moral
untuk mewujudkan cita-cita nasional maka bangsa Indonesia akan terseret ke
dalam ideologi komunis maupun ideologi liberal (TMKUPP-Unesa, 2014:290).
• Lima sendi utama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia (TMKUPP-Unesa, 2014:290).
• 30 september diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S-P
KI dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila
(TMKUPP-
Sila I
Ketuhanan Yang Maha
Esa
Dalam kelas:
1. Mengucap salam
2. Memberi contoh yang santun
3. Duduk dengan sopan dan rapi
4. Menyampaikan pendapat dengan santun
5. Terbuka menerima perbedaan pendapat
Diluar kelas :
1. Tersenyum dan saling mmenyapa.
2. Mahasiswa berkomunikasi dengan santun saat
telephon.
3. Mahasiswa tidak makan saat pelajaran berla
ngsung.
4. Civitas akademia tidak memakai kaos oblong
dan sandal saat di kampus.
5. Civitas akademia membiasakan diri membuang
sampah pada tempatnya.
6. Dan lain sebagainya.
Ketuhanan Yang
Sila I Maha Esa Sila I
Sila
II