Anda di halaman 1dari 36

Epoksida

 Epoksida adalah eter siklik dengan cincin tiga


anggota. Dalam tatanama IUPAC, epoksida
disebut oksirana. Epoksida paling sederhana
memiliki nama umum etilena oksida.
Sintesis Epoksi

Metode yang paling umum digunakan untuk mensintesa epoksida adalah


reaksi dari suatu alkena dengan suatu asam peroksi organik, yaitu
suatu proses yang disebut epoksidasi.

O O
Epoksidasi
RCH CHR + R'C O OH RHC CHR + R'C OH

Suatu alkena Suatu asam O


peroksi Suatu epoksida
(atau oksirana)
Dalam reaksi ini, asam peroksi memberikan
suatu atom oksigen kepada alkena.
Mekanismenya adalah seperti berikut ini.

Adisi oksigen pada ikatan rangkap dalam suatu


reaksi epoksidasi adalah adisi syn. Untuk
membentuk suatu cincin dengan tiga anggota, atom
oksigen harus mengadisi kedua atom karbon dari
ikatan rangkap pada sisi yang sama.
 Asam peroksi yang paling umum digunakan adalah asam
peroksiasetat dan asam peroksibenzoat. Sebagai contoh,
sikloheksana bereaksi dengan asam peroksibenzoat menghasilkan
1,2-epoksi-sikloheksana dalam jumlah yang kuantitatif.
 Reaksi antara alkena dengan asam-asam peroksi berlangsung dengan
suatu cara yang stereospesifik. Sebagai contoh, cis-2-butena hanya
menghasilkan cis-2,3-dimetiloksirana, sedangkan trans-2-butena hanya
menghasilkan trans-2,3-dimetiloksirana.

H3 C H CH3
O 3
C
+ RCOOH H3 C H
C
2 O 1
H3 C H
H
cis-2-Butena cis-2,3-Dimetiloksirana
(senyawa meso)

H3 C H CH3 CH3
O
C
+ RCOOH H H + H H
C
H O O
CH3
CH3 CH3
trans-2-Butena Enantiomer trans-2,3-Dimetiloksirana
Reaksi-reaksi Epoksida

 Cincin tiga anggota dengan tegangan (strain) yang


sangat tinggi dalam molekul epoksida
menyebabkan epoksida lebih reaktif terhadap
substitusi nukleofilik dibandingkan dengan eter
yang lain.
 Katalisis asam membantu pembukaan cincin
epoksida dengan menyediakan suatu gugus pergi
yang lebih baik (suatu alkohol) pada atom karbon
yang mengalami serangan nukleofilik.
 Katalisis ini sangat penting terutama jika nukleofilnya adalah suatu
nukleofil lemah seperti air atau suatu alkohol:

 Pembukaan cincin dengan katalis asam


 Pembukaan cincin dengan katalis basa

Jika epoksidanya tidak simetris,


serangan pembukaan cincin dengan
katalis basa oleh ion alkoksida
berlangsung terutama pada atom
karbon yang kurang tersubstitusi.
Sebagai contoh, metiloksirana
bereaksi dengan suatu ion alkoksida
terutama pada atom karbon
primernya:
Ini adalah apa yang seharusnya diharapkan: Reaksi
secara keseluruhan adalan reaksi SN2, dan seperti
telah dipelajari sebelumnya, substrat primer
bereaksi lebih cepat melalui reaksi SN2 karena
halangan ruangnya kecil
 Pada pembukaan cincin dengan katalis asam dari epoksida tidak simetris,
serangan nukleofil terutama terjadi pada atom karbon yang lebih
tersubstitusi. Sebagai contoh:

Alasan: Ikatan pada epoksida terprotonasi adalah


tidak simetris dengan atom karbon yang lebih
tersubstitusi mengemban suatu muatan yang positif
sekali. Oleh karena itu, nukleofil menyerang atom
karbon tersebut meskipun lebih tersubstitusi.
Atom karbon yang lebih tersubstitusi mengemban suatu muatan
positif lebih besar karena menyerupai suatu karbokation tersier yang
lebih stabil.
Created by
Didiet D.Laksmana
TE&D/2002
Jika Anda tidak berada di depan,
pemandangan tidak pernah berubah. 13

Joseph de Gaulle
T&E/DL/2002
EPOKSIDA

Epoksida adalah eter siklik dengan cincin tiga anggota. Dalam


tatanama IUPAC, epoksida disebut oksirana. Epoksida paling sederhana
memiliki nama umum etilena oksida.

2 3
C C H2 C CH2
1
O O
Suatu
IUPAC: Oksirana
epoksida
Umum: Etilena oksida
Pembuatan
Metode yang paling umum digunakan untuk mensintesa epoksida
adalah reaksi dari suatu alkena dengan suatu asam peroksi organik, yaitu
suatu proses yang disebut epoksidasi.

O O
Epoksidasi
RCH CHR + R'C O OH RHC CHR + R'C OH

Suatu alkena Suatu asam O


peroksi Suatu epoksida
(atau oksirana)
Dalam reaksi ini, asam peroksi memberikan suatu atom oksigen
kepada alkena. Mekanismenya adalah seperti berikut ini.

O R' O R'
C C C C
+ O O +
C O C O
H
H
Adisi oksigen pada ikatan rangkap dalam suatu reaksi epoksidasi
adalah adisi syn. Untuk membentuk suatu cincin dengan tiga anggota,
atom oksigen harus mengadisi kedua atom karbon dari ikatan rangkap
pada sisi yang sama..
 Asam peroksi yang paling umum digunakan adalah asam peroksiasetat
dan asam peroksibenzoat. Sebagai contoh, sikloheksana bereaksi
dengan asam peroksibenzoat menghasilkan 1,2-epoksi-sikloheksana
dalam jumlah yang kuantitatif.

O H O
+ C6H5COOH O + C6H5COH
CH2Cl2
H
Asam 1,2-Epoksi-
peroksibenzoat sikloheksana
(100%)
 Reaksi antara alkena dengan asam-asam peroksi berlangsung dengan
suatu cara yang stereospesifik. Sebagai contoh, cis-2-butena hanya
menghasilkan cis-2,3-dimetiloksirana, sedangkan trans-2-butena
hanya menghasilkan trans-2,3-dimetiloksirana.

H3 C H CH3
O 3
C
+ RCOOH H3 C H
C
H3 C
2 O 1
H
H
cis-2-Butena cis-2,3-Dimetiloksirana
(senyawa meso)

H3 C H CH3 CH3
O
C
+ RCOOH H H + H H
C
H CH3 O O
CH3 CH3
trans-2-Butena Enantiomer trans-2,3-Dimetiloksirana
 Epoksida komersial yang terpenting adalah etilen
oksida, yang dihasilkan dari oksidasi udara pada etilen
dengan katalis perak.
Produksi etilen oksida di AS melebihi 2 juta Kg/tahun . Hanya
sebagian kecil yang digunakan dalam fumigasi . kebanyakan , etilen oksida
digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa kimia, misalnya etilena
glikol.
Epoksidasi Alkena

Alkena dapat bereaksi dengan suatu peroksida menghasilkan


senyawa siklik yang disebut epoksida (oksiran), dan bila reaksi diteruskan
dengan hidrolisis menggunakan katalis asam, maka akan diperoleh
senyawa diol (glikol). Reaksi antara alkena dengan peroksida
merupakan reaksi addisi sin, sedangkan reaksi antara epoksida dan air
akan menghasilkan senyawa glikol yang gugus –OH nya bersebrangan.
 Dilaboratorium epoksida biasanya dihasilkan dari reaksi alkena dengan
peroksida organik.
 Contohnya :
Reaksi-reaksi Epoksida

Karena yang ada pada cincin beranggota tiga,


epoksida lebih reaktif dibandingkan dengan eter biasa dan
dalam reaksi biasanya cincinnya terputus, misalnya
epoksida bereaksi dengan air dan katalis asam, membentuk
glikol.
Cincin tiga anggota dengan tegangan (strain) yang sangat tinggi
dalam molekul epoksida menyebabkan epoksida lebih reaktif terhadap
substitusi nukleofilik dibandingkan dengan eter yang lain. Katalisis asam
membantu pembukaan cincin epoksida dengan menyediakan suatu gugus
pergi yang lebih baik (suatu alkohol) pada atom karbon yang mengalami
serangan nukleofilik.
 Katalisis ini sangat penting terutama jika nukleofilnya adalah suatu
nukleofil lemah seperti air atau suatu alkohol:
a. Pemutusan cincin katalis asam

 Epoksida diubah oleh asam menjadi epoksida terprotonasi , sehingga


nantinya dapat diserang oleh pereaksi nukleofilik.
 Pembentukan senyawa-senyawa yang mengandung 2 gugus fungsional
 Dengan air 1,2 –diol
 Dengan alcohol eter dan alcohol
 Pembukaan cincin dengan katalis asam

+ H+ H O H
C C C C HO C C O H
_ +
H
O O H

H _
H+
HO C C OH

Pada pembukaan cincin dengan katalis asam dari epoksida tidak


simetris, serangan nukleofil terutama terjadi pada atom karbon yang lebih
tersubstitusi. Sebagai contoh:
CH3 CH3
H+
CH3 OH + H3 C C CH2 H3 C C CH2 OH

O OCH3

Ikatan pada epoksida terprotonasi adalah tidak simetris dengan


atom karbon yang lebih tersubstitusi mengemban suatu muatan yang
positif sekali. Oleh karena itu, nukleofil menyerang atom karbon tersebut
meskipun lebih tersubstitusi.
Atom karbon ini menyerupai
karbokation 3 0

CH3 CH3
+ H+
CH3 OH + H3C C CH2 H3 C C CH2 OH

O + OCH3
H H
Epoksida
terprotonasi

Atom karbon yang lebih tersubstitusi mengemban suatu muatan


positif lebih besar karena menyerupai suatu karbokation tersier yang
lebih stabil.
b. Pemutusan cincin katalis basa

 Epoksida sendiri yang mengalami penyerangan nukleofilik


 Epoksida tidak terprotonasi tapi terjadi penyerangan nukleofilik ,
memerlukan nukleofilik yang lebih kuat (lebih basa) seperti
alkoksida ,fenoksida, ammonia dll
 Pembukaan cincin dengan katalis basa

ROH
RO + C C RO C C O HO C C OH

Nukleofil
O Ion
kuat alkoksida + RO
Jika epoksidanya tidak simetris, serangan pembukaan cincin dengan
katalis basa oleh ion alkoksida berlangsung terutama pada atom karbon
yang kurang tersubstitusi. Sebagai contoh, metiloksirana bereaksi dengan
suatu ion alkoksida terutama pada atom karbon primernya:
Atom karbon 10 kurang terhalangi
CH3CH2OH
CH3 CH2O + H2 C CHCH3 CH3CH2 OCH 2 CHCH3

O O
Metiloksirana
CH3CH2 OCH 2 CHCH3 + CH3CH2O
OH
1-Etoksil-2-propanol

Ini adalah apa yang seharusnya diharapkan: Reaksi secara


keseluruhan adalan reaksi SN2, dan seperti telah dipelajari sebelumnya,
substrat primer bereaksi lebih cepat melalui reaksi S N2 karena halangan
ruangnya kecil
c. Orientasi pemutusan cincin epoksida

 Katalis asam : pereaksi nukleofilik akan menyerang C yang lebih


tersubtitusi
 Katalis basa : pereaksi nukleofilik akan menyerang C yang lebih
sedikit tersubtitusi ( kurang terhalang)
d. Resin- Resin Epoksi
 Resin- resin Epoksi . yaitu bahan yang digunakan dalam perekatan logam, gelas,
dan keramik.
 Dua macam bahan baku yang digunakan dalam pembuatan resin-resin epoksi
adalah epiklorhidrin dan bisfenol-A

 Campuran kedua bahan-baku ini dengan basa menghasilkan resin epoksi .

Anda mungkin juga menyukai