KELOMPOK 2 :
1. Ahmad Nafran Razani (2006528)
2. Agnia Pramesty (2009088)
3. Marsha Prameswari Yudi (2006192)
4. Nurutami Annisa Fitri (2000703)
5. Tanti Oktaviani (2001759)
Rangkuman
Kegiatan Belajar 1 : Prinsip Ekstraksi Logam
Teknik ekstraksi pelarut adalah cara yang populer yang dapat digunakan untuk
memisahkan ion logam tersebut dari ion logam lainnya atau ion pengganggu dalam pekerjaan
analisis. Ion logam pada dasarnya tidak dapat larut dalam pelarut organik yang nonpolar.
Ion logam dapat diekstraksi ke dalam fasa organik yang bersifat nonpolar harus diubah
terlebih dahulu menjadi bentuk lain atau melalui pretreatment (misalnya molekul) yang tidak
bermuatan yaitu senyawa kompleks yang tidak bermuatan agar kompleks tersebut memiliki
sifat yang sesuai dengan pelarut organik yang digunakan (prinsip “like dissolve like”).
2 jenis senyawa kompleks logam tidak bermuatan yang memungkinkan kompleks
larut dalam pelarut nonpolar, yaitu:
1) Kompleks asosiasi ion.
2) Kompleks khelat (sepit).
Bila ion logam Cu(II) bereaksi dengan pengompleks 2,9- dimetilfenantrolin akan
terbentuk kompleks bermuatan Cu(2,9- dimetilfenantrolin)2+. Bila ekstraksi dilakukan
dalam suasana asam perklorat pekat, maka akan terbentuk kompleks asosiasi lebih
lanjut sehingga kompleks yang dihasilkan tidak bermuatan.
Cu2+ + 2,9-dimetilfenantrolin ⇌ Cu(2,9-dimetilfenantrolin) 2+
Cu(2,9-dimetilfenantrolin) 2+ + ClO4- ⇌ {Cu (2,9- dimetilfenantrolin) 2+ , 2ClO4-}
Kompleks tidak bermuatan.
Perlu dipahami bahwa pasangan-pasangan ion di dalam air tidak stabil, artinya tidak
merupakan pasangan ion yang tarik menarik secara elektrostatik, karena tetapan
dielektriknya rendah. Akan tetapi bila salah satu ion dari pasangan ion tersebut
konsentrasinya cukup besar, maka asosiasi itu akan cukup kuat untuk memungkinkan
terekstraksi sebagai pasangan tidak bermuatan ke dalam fasa organik. Di dalam fasa
organik, pasangan ion dengan tetapan dielektrik rendah itu, pasangan asosiasi akan
lebih stabil.
Ekstraksi Fe(III) melalui pembentukan pasangan ion {H+, FeCl4-} dari fasa air ke dalam
fasa eter. Industri telah menggunakan teknik ekstraksi ini untuk memisahkan besi dalam
jumlah yang sangat besar. Mineral besi dapat mudah larut dalam HCl pekat. Bila
konsentrasi HCl cukup pekat (biasanya di atas 6M), maka proses pelarutannya ini
disertai dengan pembentukan kompleks bermuatan seperti terlihat dalam reaksi di
bawah.
Fe (p) dalam mineral + HCl pekat ⇌ FeCl3 (aq) + H2 (g)
Reaksi lanjut:
FeCl3 (aq) + Cl- (aq) ⇌ FeCl4-(aq)
Adanya ion H+ (dari HCl pekat) akan menyebabkan terjadi pasangan ion:
FeCl4- + H+ ⇌ {FeCl4- , H+}
Kompleks pasangan ion
Sebenarnya, di dalam air pasangan ion di atas membentuk kompleks tersolvasi dengan
air yang mudah terurai {FeCl4(H2O)2 - , H+}. Akan tetapi didalam pelarut eter (Rumus
umum R2O) yang lebih nonpolar pasangan ion akan lebih stabil dengan masuknya
gugus etil pengganti molekul air serta mudah larut dalam eter (bentuk asosiasi barunya:
{FeCl4(R2O)2- , H+}
Kegiatan Belajar 2 : pH Ekstraksi Logam dengan Sistem Kompleks Khelat
Ekstraksi ion logam melalui sistem pembentukan kompleks asosiasi ion tidak populer
dilakukan, mengingat kompleks asosiasi ion relatif tidak stabil, sehingga pada prakteknya
diperlukan penjagaan yang ketat terhadap kondisi ekstraksinya. Sementara itu, sistem
pembentukan kompleks khelat lebih disukai untuk ekstraksi ion logam, mengingat kompleks
tersebut umumnya stabil dan mudah proses pembentukannya.
A. HUBUNGAN ANTARA NILAI D DENGAN PH PADA SISTEM EKSTRAKSI
KOMPLEKS KHELAT
Secara umum, reaksi pembentukan kompleks khelat terjadi melalui reaksi :
M n+ + n HR ⇌ MR n + n H +
Dari persamaan reaksi di atas, terlihat bahwa konsentrasi H+ atau pH akan
mempengaruhi pembentukan kompleks MRn, dan karena kompleks ini yang akan
terekstraksi ke dalam fasa organik, maka dapat dipahami pH (dalam fasa air) juga akan
mempengaruhi terekstraksinya kompleks MRn. Dengan demikian, maka juga akan
mempengaruhi besar kecilnya nilai angka banding distribusi (D) dari ekstraksi tersebut.
Kita telah mengetahui, bahwa :
[M]total dalam fasa organik
D= … … … … … 5.1
[M]total dalam fasa air
Dari contoh sistem ekstraksi khelat dapat diketahui bahwa ekstraksi logam dengan
sistem ini melibatkan parameter-parameter Ki, KDR, KDx, dan Kf.
[HR]𝑎
(a) H + (a) + R− (a) HR (a) ⇌ K 𝑖 = … … … … … 5.2
[H + ]𝑎 [R− ]
[MR]𝑛
(b) M 𝑛+ (a) + nR− (a) MR 𝑛 (a) ⇌ K𝑓 = − 𝑛
… … … … … 5.3
[M 𝑛+ ]
𝑎 [R ]𝑎
[HR]𝑜
(c) HR (a) ⇌ HR (o) KD𝑟 = … … … … … 5.4
[HR− ]𝑎
[MR 𝑛 ]𝑜
(d) MR 𝑛 (a) ⇌ MR 𝑛 (o) KD𝑥 = … … … … … 5.4
[MR 𝑛 ]𝑎
Dalam sistem ekstraksi khelat;
[M 𝑛+ ] total dalam fasa organik = [MR 𝑛 ]𝑜 … … … … … 5.6
(MRn dianggap satu-satunya bentuk M yang ada dan terekstraksi ke dalam fasa
organik).
Sementara itu, konsentrasi logam dalam fasa air dapat ditentukan sesuai persamaan
berikut :
[M 𝑛+ ]𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = [M 𝑛+ ]𝑎 + [MR 𝑛 ]𝑎 … … … … … 5.7
Bila persamaan (5.6 dan 5.7) disubstitusikan ke dalam persamaan (5.1), maka akan
diperoleh persamaan sebagai berikut :
[MR 𝑛 ]𝑜
D= … … … … … 5.8
[M 𝑛+ ]
𝑎 [MR 𝑛 ]𝑎
[HR]𝑜
Dari persamaan (5.4) diperoleh [HR]𝑎 = , sehingga bila persamaan ini
𝐾𝐷𝑅
Jadi bila log D dialurkan terhadap pH, maka akan diperoleh kurva garis lurus yang
memotong poros pada titik (log Kekstraksi + n log [HR]o), dengan kemiringan kurva (slope)
n. Kekstraksi dapat ditentukan bila konsentrasi HR dalam fasa organik diketahui, atau
sebaliknya. Bentuk kurva log D terhadap pH ditunjukkan oleh gambar 5.1 di bawah ini :
B. HUBUNGAN ANTARA %E DENGAN Ph (KONSENTRASI H+) PADA
EKSTRAKSI LOGAM
Hubungan antara % ekstraksi dengan angka banding distribusi (D) adalah
sebagai berikut :
Dimana Va adalah volume fasa air, Vo adalah volume fasa organik, E adalah %
ekstraksi.
Dari persamaan terakhir, terlihat adanya hubungan antara nilai %E, D dan pH
atau konsentrasi ion H+ dalam sistem ekstraksi logam dengan pengkhelat.
Batas
Logam
Unsur Fasa Metode konsentrasi
Contoh Fasa Air yang
Utama Organik penentuan (%)
diisolasi
In mineral lar HBr Diisoprpil As, Au, Analisis 10-7 s.d 10-
indium 4-5 M eter Cu, Sb, aktivasi 5
p.a Zn
Mengekstraksi komponen utama dengan meninggalkan pengotor tetap dalam fasa air
untuk selanjutnya hasil ekstraksi dianalisis. 8 hidroksikuinolin atau dikenal dengan
sebutan oskin ini merupakan senyawa penghelat logam dengan cara mengatur pH, dan
fasa air sehingga membentuk kompleks khelat yang kemudian terekstraksi kedalam
fasa organik. contonhnya ialah misal pada pH > 10,7 logam Ca(II) terekstraksi kedalam
fasa organik yang mengandung oksin 0,5M dalam kloroform dengan persen (%) E
sebesar 100.
Mengisolasi secara selektif komponen dari materi untuk kemudian dianalisis. bila
dalam sampel terkandung logam Fe(III) disamping Al maka salah satu harus diidolasi
dahulu dengan menggunakan penopeng asam tioglikolat/asam sitrat. ion Fe(III) akan
tereduksi menjadi Fe(II) dan membentuk kompleks dengan asam sitrat sementara
Al(III) tetap membentuk kompleks dengan oksin dan terekstraksi pada rentang pH
tersebut.
Pemisahan ion logam dari campurannya dapat dilakukan antara lain dengan teknik
ekstraksi pelarut, menggunakan sistem ekstraksi khelat. Untuk memisahkan ion logam dari
campurannya, maka selektivitas pemisahan menjadi kunci keberhasilan pemisahan tersebut.
Selektivitas pemisahan dalam ekstraksi logam dapat dinyatakan dalam parameter sebagai
berikut
1. Faktor pemisahan, β
2. pH1/2 (pH pada setengah ekstraksi)
3. Penggunaan zat penopeng
A. FAKTOR PEMISAHAN, β
Bila dalam suatu sistem ekstraksi pelarut terdapat dua jenis ion logam M1 dan M2,
di mana kita mengharapkan ion logam M1 dapat terpisah/terekstraksi dari M2 dalam sistem
ekstraksi tersebut. Selektivitas pemisahan kedua ion logam dapat dinyatakan dengan
parameter pemisahan, β, melalui persamaan
Di mana:
D1= angka distribusi untuk logam M1
D2= angka distribusi untuk logam M2
Dengan menggunakan kembali persamaan 5.15 maka akan diperoleh persamaan berikut,
Kita dapat memprediksikan apakah kedua logam M1 dan M2 dapat dipisahkan dalam
sistem ekstraksi yang digunakan berdasarkan persamaan (5.23) itu, dengan asumsi sistem
ekstraksinya harus sama, baik dalam hal pelarut, pengkhelat, pH serta kondisi lainnya.
Sebagai contoh, bila kita menginginkan minimal 99% logam M1 terekstraksi dan hanya 1
% M2 saja yang terekstraksi maka dengan menggunakan persamaan terakhir digabungkan
dengan persamaan 5.19 akan diperoleh,
Dari persamaan di atas dapat diambil makna, bahwa hasil kali (Kf1 x Kdx1) haruslah
bernilai 10.000 x (Kf2 x Kdx2), untuk satu kali ekstraksi agar pemisahan berlangsung baik.
Kedua logam akan terpisah dengan baik melalui sistem ekstraksi yang sama, bila
perbandingan D1/D2 nya lebih besar dari 10.000.
Bila perbandingannya lebih kecil dari 10.000, maka berarti kedua ion logam tidak
dapat terpisah dengan baik. Bila nilai perbandingannya tidak terlalu jauh dari 10.000, maka
sebenarnya masih ada satu cara yang dapat meningkatkan nilai tersebut, yaitu dengan cara
ekstraksi berulang.
Salah satu parameter yang penting untuk pemisahan logam adalah pH1/2. pH1/2
adalah nilai pH di mana ekstraksinya mencapai 50% (%E = 50)
Setiap jenis ion logam dalam suatu sistem ekstraksi tertentu (dengan HR tertentu
pula) akan mempunyai nilai pH1/2 yang karakteristik. Selisih antara nilai pH1/2 dari dua
logam dalam suatu sistem ekstraksi akan menjadi ukuran bagi mudah atau sukarnya kedua
ion logam dipisahkan. Secara umum dapat dikatakan, bahwa bila perbedaan nilai pH1/2
dari dua ion logam pada sistem ekstraksi tertentu adalah sebesar 3 satuan pH (∆ pH1/2 =
3), maka dapat dikatakan bahwa pemisahan telah terjadi dengan baik, dengan resolusi baik.
Sekarang mari kita kembali pada Persamaan 5.21. Logaritma dari persamaan tersebut
menghasilkan,
Sementara itu, bentuk kurva akan menunjukkan perbedaan untuk jenis logam dengan
valensi berbeda. Logam dengan valensi lebih tinggi akan memiliki kecenderungan kurva
lebih miring. Semakin kecil valensi logam, akan semakin tegak kurva ekstraksi teoritiknya,
seperti ditunjukkan oleh gambar berikut ini.
Di bawah ini diberikan daftar beberapa nilai Kekstraksi dan nilai pH½ untuk
beberapa logam dalam sistem ekstraksi khelat-logam.
C. ZAT PENOPENG (MASKING AGENT)
Zat penopeng hendaknya membentuk kompleks bermuatan dengan salah satu logam
atau dengan logam-logam yang tidak dikehendaki terekstraksi, sehingga karena
bermuatan, maka kompleks logam dengan penopeng tidak terekstraksi.
2) Bila kita mengekstraksi ion logam Mn+ dengan pengkhelat HR dalam sistem ekstraksi
CCl4/air/HR, maka spesi yang terhadap dalam fasa organik setelah ekstraksi adalah ….
A. ion Mn+, HR, dan kompleks MRn
B. ion Mn+, dan kompleks MRn
C. HR, dan kompleks MRn
D. ion Mn+, H+, R-, dan kompleks MRn
Alasan: Dalam ekstraksi logam dengan pengkhelat HR, maka spesi yang terdapat dalam fasa
organik adalah yang bersifat nonionik, atau nonpolar dan tidak bermuatan seperti molekul HR
dan kompleks MRn.
3) % ekstraksi ion logam (dalam bentuk kompleksnya) akan semakin besar apabila ….
A. nilai Kf untuk kompleks rendah
B. nilai KDx jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai KDr
C. derajat disosiasi ligan HR sangat besar
D. berbagai nilai tetapan besar kecuali KDr
Alasan: Nilai D yang besar dihasilkan pada berbagai nilai tetapan yang besar kecuali tetapan
KDr:
5) Bila akan dilakukan pemisahan ion logam Fe3+ dari ion logam Zn2+, maka hal yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan sistem pelarut adalah ….
A. Memilih pengkhelat (HR) yang nilai Kf (FeR3) >>> Kf (ZnR2)
B. Memilih pelarut organik yang menghasilkan nilai KDx (FeR3) >>> Kf (ZnR2)
C. Mengatur pH air < pI/pKa HR
D. Ke empat jawabannya benar.
Alasan: Untuk memisahkan logam dari logam logam lain maka hal yang harus diperhatikan
adalah dalam pemilihan pengkhelat (memiliki Kf>>), pelarut organik (menghasilkan KDx >>)
dan pengaturan pH air (pH , pKa pengkhelat)
6) Bila kita akan mengekstraksi logam dengan sistem ekstraksi khelat, maka hal yang perlu
diperhatikan adalah ….
A. mencari sistem ekstraksi dengan nilai D kompleks sekecil mungkin
B. mencari pengkhelat yang menghasilkan Kf dengan logam sekecil mungkin
C. mencari pengkhelat yang menghasilkan senyawa kompleks yang tidak bermuatan
E. mencari pengkhelat yang menghasilkan kompleks tidak stabil
Alasan: mencari pengkhelat yang menghasilkan senyawa kompleks yang tidak bermuatan.
Syarat sistem ekstraksi kompleks khelat adalah senyawa kompleks yang dihasilkan tidak
bermuatan, tetapan pembentukan kompleks cukup besar, dan memiliki nilai D yang tinggi.
7) Dalam sistem ekstraksi pelarut, nilai koefisien distribusi (KD) tidak akan berubah ….
A. meskipun sistem ekstraksinya berbeda
B. pada suhu dan sistem ekstraksi yang sama
C. meskipun pengkhelat yang digunakan berbeda
D. pada suhu dan sistem ekstraksi yang berbeda
Alasan: Pada suhu dan sistem ekstraksi yang sama. Tetapan-tetapan yang terlibat dalam
ekstraksi besarnya dipengaruhi oleh suhu dan sistem ekstraksinya. Perubahan suhu dan sistem
ekstraksi akan menyebabkan perubahan terhadap angka banding distribusi
Tes Formatif 2 :
1) Semua pernyataan dibawah ini tentang ekstraksi logam dengan sistem khelat, benar
kecuali ....
a. Nilai Kekstraksi dipengaruhi oleh distribusi kompleks diantara kedua fasa
b. Nilai D berbanding lurus dengan nilai Kekstraksi
c. Nilai D berbanding lurus dengan konsentrasi penghelat
d. Nilai D berbanding terbalik dengan pH
Penjelasan :
Nilai D berbanding terbalik dengan konsentrasi H+, sehingga akan berbanding
lurus dengan pH.
2) Untuk suatu sistem ekstraksi ion logam Mn+ dengan pengkhelat HR ....
a. Semakin besar tetapan kesetimbangan distribusi HR akan menyebabkan
semakin banyak kompleks MRn terdistribusi ke dalam pelarut organik
b. Semakin besar tetapan kestabilan kompleks MRn semakin banyak kompleks
tersebut terdistribusi ke dalam fasa organik
c. Semakin banyak konsentrasi HR dalam fasa organik akan menyebabkan
semakin banyak pula MRn terdistribusi ke dalam fasa organik
d. Semakin besar tetapan kesetimbangan distribusi MRn akan menyebabkan
semakin banyak kompleks MRn terdistribusi ke dalam pelarut organik
Penjelasan :
Semakin besar KDr, artinya akan semakin banyak jumlah kompleks MRn dalam
fasa organik.
3) Variabel yang dapat diubah dalam suatu ekstraksi logam dengan sistem pengkhelat HR
adalah ....
a. pH
b. Tekanan
c. Temperatur
d. [logam]
Penjelasan :
Karena arti pH disini adalah variabel yang dapat diubah yang mempengaruhi
keberhasilan ekstraksi.
4) Pemisahan suatu logam dari logam lain dengan sistem pengkhelat tidak dapat dilakukan
bila ....
a. Kedua logam memiliki nilai D yang hampir sama pada sistem ekstraksi yang
digunakan
b. Pada pH ekstraksi yang digunakan terjadi pengendapan dari kedua ion logam
tersebut
c. Nilai Kekstraksi kedua logam tidak berbeda pada sistem ekstraksi tersebut
d. Semua jawaban A, B, dan C benar
Penjelasan :
Pemisahan akan sulit dilakukan bila nilai D kedua logam hampir sama, bila
terjadi pengendapan salah satu atau kedua logam pada kondisi pH yang digunakan, serta
bila Kekstraksi keduanya tidak berbeda jauh.
5) Untuk menjaga agar Fe(III) tidak turut terekstraksi bersama-sama Al(III) dalam sistem
ekstraksi lar. HCl 0,1 M/kloroform/oksin, maka hal yang sebaiknya dilakukan adalah
....
a. Mengganti pengkhelat
b. Mengendapkan Fe(III)
c. Mereaksikan Fe(III) dengan zat penopeng
d. Mengubah pH menjadi >10
Penjelasan :
Mereaksikan Fe(III) dengan penopeng mengganti pengkhelat, mengendapkan
Fe(III) serta mengubah pH > 10 adalah hal yang tidak tepat dilakukan karena sifat Al
dengan Fe sangat mirip sehingga banyak pengkhelat dapat membentuk kompleks
dengan keduanya. Mengubah pH > dari 10 akan menyebabkan keduanya mengendap.
6) Pada umumnya ekstraksi ion logam Fe(III), Al(III), Ni(II), Zn(II) dengan menggunakan
pengkhelat tertentu tidak dapat dilakukan pada pH terlalu tinggi, karena pada pH tinggi
....
a. Ion logam kurang bereaksi dengan pengkhelat
b. Ion logam terhidrolisis membentuk endapan
c. Pengkhelat akan mengendap
d. Pengkhelat terurai menjadi senyawa lain
Penjelasan :
Pada pH tinggi ion-ion logam terhidrolisis sehingga akan mengendap.
7) Pada sistem ekstraksi air/kloroform/hidroksikuinolin, logam Ca(II) dapat terekstraksi
50%. Bila [hidroksikuinolin] = 0,01 M dan Kekstraksi = 10-4, maka pH fasa air adalah ....
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
Penjelasan :
E
Dengan menggunakan persamaan D = 100−E, maka :
50 0,012
= 10−4 × + 2
100 − 50 (H )
[H+ ]2 = 10−6
[H + ] = 10−3
pH = 3
Tes Formatif 3 :
1) Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang selektivitas pemisahan pada sistem
ekstraksi khelat logam, kecuali…
A. Selektivitas pemisahan dipengaruhi oleh nilai angka banding distribusi
masing-masing logam pada sistem ekstraksi yang sama
B. Parameter selektivitas pada pemisahan logam dengan sistem ekstraksi khelat
adalah pH1/2 dan β
C. Pemisahan logam dengan sistem ekstraksi khelat menunjukkan selektivitas
yang tinggi bila ∆ pH1/2 nya > 3 satuan pH, dan β > 104
D. Pemisahan logam dengan sistem ekstraksi khelat akan berhasil baik bila
perbedaan nilai Kekstrasksi kedua logam > 104
Penjelasan : Pada option A-C ialah pernyataan yang benar mengenai selektivitas
pemisahan.
A. Pada pH 2, ion logam Ti(I) terekstraksi 50%, dan sebagian kecil Ca(II)
dan Fe(III) turut terkstraksi pula
B. Ion logam Fe(III) dapat terpisah sempurna dari logam lain dan terekstraksi
100% pada pH 12
C. esktraksi pada pH 8 hanya menyebabkan Fe(III) terektraksi 50% sedangkan
ion logam lain tidak terekstraksi
D. Pada pH 3, Ti(I) dapat dipisahkan sempurna dari ion Fe(III), tetapi masih
tercampur dengan ion Ca(II) karena Ca(II) turut terekstraksi setengahnya
Penjelasan : Karena pada option B-D pernyataan yang benar, dengan melihat kurva
yang ada.
3) Berikut ini adalah nilai D dari tiga jenis logam pada sistem ekstraksi yang berbeda.
(sistem ekstraksi 1 dan 2)
Usaha yang dapat dilakukan untuk memisahkan Fe(III) dari Mn(II) dan Co(II) adalah
Penjelasan : Fe(III) dapat dipisahkan dengan sistem ekstraksi 1, back washing, dan
ekstraksi kembali dengan sistem ekstraksi 2. dapat juga dilakukan sebaliknya, dengan
sistem ekstraksi 2, back washing dan diekstraksi kembali dengan sistem ekstraksi 1.
4) Berikut ini adalah nilai pH ½ beberapa logam dalam sistem ekstraksi yang sama.
Penjelasan : Fe(III) dapat terpisah baik dari Al(III) dan Co(II), karena perbedaan
pH1/2 antara Fe(III) dengan Co(II) dan Al(III) masing-masing 3 dan 6 satuan pH.
Syarat pemisahan pada perbedaan 3 satuan pH
5) Ekstraksi ion logam Mn+ dilakukan pada sistem ekstraksi tertentu sehingga nilai pH
pada 59% terekstraksi adalah 3. Bila tetapan K* adalah 10-6, maka n pada Mn+
bernilai ….
A. 6
B. 2
C. 3
D. 4
Penjelasan :
n=2
6) Dua ion logam M(II) dan N(II) memiliki nilai Kekstraksi masing-masing 10-4 dan 10-6
pada sistem ekstraksi air/CHCl3/cupferon, dengan [cupferon] = 0,01 M. nilai ∆pH1/2
untuk ekstraksi kedua logam tersebut adalah ….
A. 1
B. 3
C. 4
D. 5
Penjelasan :
Dengan cara yang sama akan diperoleh nilai pH1/2 untuk ion logam N sebesar 4
maka pH1/2 = 4 - 3 = 1
Soal Penting
1. Hitunglah berapa faktor pemisahan yang diperoleh bila dalam suatu sistem ekstraksi di
peroleh %E untuk M1 dan M2 masing-masing 75 dan 25.
Dik :
% E1=75
% E2=25
Dit :
β?
Jawab:
3. Suatu ion logam tertentu diekstraksi dengan pereaksi khelat HR dengan konsentrasi
pengkhelat dalam fasa organik 0,01 M. Nilai D pada pH 1 dan 2 berturut-turut adalah 10-8 dan
10-4. Hitunglah n dan Kekstraksi.
Penyelesaian :
4. Ion logam Mg2+ diekstraksi dari fasa air ke dalam fasa kloroform dengan sistem pengkhelat
(HR). Ke dalam 25 mL larutan Mg2+ dalam air ditambahkan 5 mL larutan HR 1M, kemudian
fasa air diencerkan sampai volume 50 mL. Setelah proses ekstraksi pada pH 5 dengan 50 mL
kloroform, terukur jumlah ion logam yang terekstraksi sebesar 90 %. Hitunglah Kekstraksi
untuk sistem ekstraksi tersebut
Penyelesaian :
5. Suatu ion logam Mn+ diekstraksi pada pH 4 dengan pengkhelat HR 0,01 M. Bila Angka
banding distribusi, D = 10-4, maka Kekstraksi besarnya....
Penyelesaian :
Membuat 3 Soal
1. Jelaskan pembentukan kompleks khelat!
2. Hitunglah berapa faktor pemisahan yang diperoleh bila diinginkan minimal 90% logam
M1 terektrasi dan hanya 5% logam M2 saja yang terekstraksi!
3. Jelaskan tujuan pemisahan dengan teknik ekstraksi pelarut sebagai bagian dari analisis
renik!