Capaian Akhir
• Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan larutan ideal dan
non ideal
• Mahasiswa mampu menghitung tekanan uap campuran dari
komponen-komponen yang mudah menguap, persamaan
Duhem-Gibb, Larutan encer ideal (hukum Henry, hukum
distribusi Nernst), sifat-sifat koligatif (penurunan tek.uap,
kenaikan ttk didih,penurunan titik beku, tekanan osmosis ).
• Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat molal parsial,
melakukan penghitungan besaran molal (metoda grafik, analitik
dan intersep) aktivitas & koefisien aktivitas, Pemilihan keadaan
standar (gas, padat, cair, zat terlarut dalam larutan)
2
LARUTAN
• Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari
dua atau lebih zat dari spesies kimia yang
terdispersi pada skala molekular.
• Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut
atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih
banyak dalam larutan disebut pelarut atau solvent.
• Larutan yang umum dijumpai adalah padatan dalam
cairan, seperti garam atau gula dalam air.
• Gas dalam cairan, misalnya CO2 atau O2 dalam air,
H2 dalam palladium, N2 dalam titanium
• Cairan dalam cairan lain, atau gas larut dalam gas 3
lain. Ada juga larutan padat, misalnya aloy dan
mineral.
Peristiwa Pelarutan
→ gaya
Larutan A
intermolekuler
→ gaya
Larutan B
intermolekuler
..….. 1 7
PA dan PB : tekanan uap parsial dari komponen A dan B
• Tekanan uap total dari sebuah
campuran adalah sama dengan jumlah
dari tekanan parsial individu tiap gas.
..….. 2
..….. 6 9
• Variasi tekanan uap total dengan perubahan
komposisi cair dan fase uap dapat
digambarkan sebagai berikut :
12
13
• Amati kesetimbangan antara larutan dan
uap dari suatu larutan yang tersusun atas
pelarut volatil dan satu atau lebih zat terlarut
involatil.
• Jika air murni ditempatkan dalam kontainer
yang pada awalnya dikosongkan, cairan
menguap sampai ruang di atas cairan terisi
dengan uap air. Temperatur sistem dijaga
tetap.
• Pada kesetimbangan, tekanan uap air
tersebut disebut : p0 , yaitu tekanan uap air
murni.
• Jika dilarutkan suatu zat yang tidak menguap
dalam cairan tsb, maka tekanan uap air pada
keseimbangan (tekanan parsial) : p menjadi
kurang dibanding cairan murni.
Hukum Raoult untuk pelarut 14
• Untuk larutan encer (x2 mendekati
nol), tekanan uap mendekati garis Hukum Raoult
putus-putus yang menghubungkan po
dan nol.
• Kurva tekanan uap - eksperimen
tergantung pada kombinasi pelarut dan
zat terlarut
• Tetapi untuk semua larutan kurva
tekanan uap eksperimen adalah tangen
dari garis putus-putus. Persamaan garis
ideal (garis putus-putus) larutan sangat
Tekanan uap sebagai
encer ( x2 = 0) adalah : fungsi x2
16
Potensial Kimia dalam Larutan Ideal
• Potensial kimia (µ) dari setiap komponen ditetapkan sebagai
perubahan energi bebas sistem jika satu mol komponen
ditambahkan pada sistem dengan jumlah tidak terhingga, sehingga
tidak ada perubahan dalam komposisi yang terjadi dalam sistem.
• Secara matematik didefinisikan sebagai
• Potensial kimia dari gas ideal murni dalam campuran gas adalah
17
Potensial Kimia dalam Larutan Ideal
• Jika larutan ada dalam kesetimbangan dengan uapnya, maka
potensial kimia pelarut sama dengan potensial kimia dalam
fase uap, ......(9)
sehingga
• 18
.......(11)
• Dengan menggunakan hukum Raoult : p = x . po maka
....(12)
Sehingga :
....(15)
19
Potensial kimia dari tiap komponen dalam
larutan, µo(T,p)
Hukum Henry
Bentuk umum hukum ....(16)
m2 = molaritas zat
terlarut
Hukum Henry dapat juga
20
dinyatakan sebagai :
.… (18)
P2 = K2 X2
• Kebanyakan gas menjadi
kurang larut dalam cairan jika Pengaruh tekanan
temperatur meningkat. terhadap kelarutan
• Pada temperatur konstan, gas dikenal sebagai
kelarutan (S) gas proporsional Henry’s law.
terhadap tekanan gas (Pgas )
dalam kesetimbangan dengan
larutan.
fi = fugasitas
f i xi f i
xi = fraksi mol
... (19) f •i = fugasitas zat 22
murni
Persamaan Duhem-Gibb
Jika temperatur dan tekanan dijaga konstan, potensial
kimia dari senyawa-senyawa dalam larutan tidak
bervariasi secara bebas dengan perubahan komposisi
…….(20)
24
Diagram Entalpi Pelarutan
25
• Suatu larutan ideal terbentuk jika semua gaya antar
molekul seimbang, ΔHsoln = 0.
• Jika gaya antar molekul solut-solven lebih kuat dari
gaya antar molekul yang lain, Δ Hsoln < 0.
• Jika gaya antar molekul solut-solven lebih lemah dari
gaya antar molekul yang lain, Δ Hsoln > 0.
• Jika gaya antar molekul solut-solven jauh lebih
lemah dari gaya antar molekul yang lain, solut tidak
terlarut ke dalam solven.
– Energi yang dilepaskan oleh interaksi solut-solven
tidak cukup besar untuk memisahkan partikel solut
atau partikel solven.
26
Syarat larutan ideal :
• Semua gaya tarik-menarik harus identik
A -A =A–B
B -B =A-B
• Pada pencampuran tidak terjadi efek kalor
ΔH mix = 0
• Pada pencampuran tidak terjadi perubahan
volum
Δ V mix = 0
27
Contoh campuran ideal
28
Ciri-ciri Larutan Ideal
Suatu larutan dikatakan ideal, jika mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
1.Homogen pd seluruh kisaran konsentrasi, mulai
dr fraksi mol nol sampai satu (0< x)
2.Pada pembentukan larutan komponen-
komponennya tdk ada perubahan enthalpi
(∆Hcamp = 0), artinya dlm pencampuran tdk ada
panas yg diserap atau dilepaskan.
3.Perubahan volume sama dg nol (∆Vcamp = 0),
artinya jumlah volume zat sebelum& sesudah
pencampuran sama 29
4.Memenuhi hukum Raoult .
Larutan non ideal
• Larutan non ideal adalah larutan yang tidak
mengikuti Hukum Raoult
30
Simpangan negatif
Syarat : gaya adesi antar molekul
berbeda>>gaya kohesi molekul sejenis
• Gaya tarik A-B > A-A
A-B > B-B
• Kalor pencampuran, ΔHmix < 0
• Perubahan volum, ΔVmix < 0
Contoh :
CHCl3 dan CH3COCH3, terjadi ikatan
31
hidrogen sehingga Pi < Pi, ideal
Simpangan positif
Syarat :
• Gaya tarik A-B < A-A
A-B < B-B
• Kalor pencampuran, ΔHmix > 0
• Perubahan volum, ΔVmix > 0
33
Jawab :
Ramalan fisis :
Fraksi mol uap A > fraksi mol A dlm fasa cair
(0.5) karena pAo > pBo
a) pA = 0.5 x 45.16 = 22.58 mmHg → (Raoult)
pB = 0.5 x 16.20 = 8.10 mmHg
37
Jenis-jenis larutan
Hukum Raoult
Plarutan= X pelarut .Popelarut
43
Dalam campurannya, fraksi mol B mengecil sejalan
dengan meningkatnya fraksi mol A sehingga grafik
untuk B berbentuk garis yang menurun ke kanan.
Bersamaan dengan berkurangnya fraksi mol B,
tekanan parsial uapnya juga berkurang dengan
kecepatan yang sama.
po B >> po A.
Molekul-molekul
pada permukaan
larutan B lebih
mudah melepaskan
diri daripada pada
larutan A. Larutan B
lebih mudah
menguap daripada 44
larutan A.
• Untuk memperoleh tekanan uap total dari
sebuah campuran, jumlahkan tekanan parsial A
dan B pada tiap komposisi. Sehingga akan
diperoleh garis lurus seperti pada diagram
berikut.
45
Tekanan uap ideal,
larutan dua-componen dari senyawa volatile
46
Penyimpangan Hukum
Raoult
Kurva tekanan uap
Ptot
tekanan uap
tekanan uap
Ptot
dimana:
ΔP = penurunan tekanan uap jenuh
pelarut
po = tekanan uap pelarut murni
XA = fraksi mol zat terlarut
p p0
48
atau
0
xA ……(3)
p
Contoh
Tekanan uap etanol pada 20 oC adalah 44,5 mmHg. Bila 15
g senyawa A yang tidak menguap dilarutkan dalam 500 g
etanol, tekanan uapnya adalah 43,52 mmHg. Hitung bobot
molekul senyawa A
Penyelesaian
Karena larutan encer, maka dianggap berlaku hukum Raoult
49
15/M2
0,022 = -------------------
10,87 + 15/M2
(0,022)(10,87) + (0,022)(15/M2) = (15/M2)
15x0,978
M2 = ---------------- = 61,34 g mol-1
0,239
Penurunan tekanan uap dapat digunakan untuk menentukan
berat molekul suatu zat terlarut
50
2. Penurunan Titik Beku
Persamaan penurunan titik beku :
ΔTf = m . Kf
ΔTf = W / Mr . 1000 / p . Kf. …… 1
dimana:
ΔTf = penurunan titik beku
m = molalitas larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
W = massa zat terlarut
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
p = massa pelarut
51
Jika pelarutnya air, pada p = 1 atm, maka titik beku
larutan:
Tf = (O - ΔTf) oC …… 2
52
Penurunan ΔTf ditentukan sebagai :
RT f2 ln x2
T f …..3
lbr
∆Hpeleburan adalah panas peleburan molar
dari pelarut
x2 = fraksi mol zat terlarut
Tf = titik beku sebenarnya
Untuk larutan sangat encer dan bersifat ideal
Penyelesaian MRT 2
Kf
Gunakan persamaan ..(4) lbr 1000
T = 0 + 273 = 273 oK
54
3. Kenaikan Titik Didih
56
Jika suatu zat terlarut ditambahkan ke dalam
suatu pelarut, titik didihnya meningkat (tidak
terlalu besar)
RTb2 ln x
Tb …3 Tb = titik didih normal
uap
maka MRTb2 …4
Kb
1000 uap
Dengan asumsi
Hanya pelarut yang ditransformasikan ke dalam
bentuk padat atau diubah jadi uap 57
Larutan encer, sehingga hukum Raoult dapat
diterapkan
Hubungan antara titik didih dan tekanan uap
Larutan dengan
tekanan uap yang
lebih tinggi pada suatu
suhu tertentu adalah
larutan yang titik 58
didihnya lebih rendah
• Apabila sebuah larutan mendidih, larutan yang
lebih mudah menguap,akan membentuk lebih
banyak uap daripada larutan yang sukar
menguap.
59
• Apabila proses ini diulang pada berbagai komposisi, akan
didapat kurva kedua, yaitu garis komposisi uap.
60
Ceritakan menurut bahasa sendiri ttg diagram dibawah
61
Kesimpulan
2.Eksperimen 62
63
4.Tekanan Osmotik
• Suatu membran semipermiabel memiliki pori
mikroskopis yang dapat dilalui molekul
solven yang kecil tetapi tidak dapat dilalui
molekul solut yang lebih besar.
• Selama osmosis, terjadi aliran molekul
solven melalui membran semipermiabel, dari
tempat dengan konsentrasi rendah menuju
tempat dengan konsentrasi lebih tinggi.
• Tekanan yang diperlukan untuk mencegah
terjadinya osmosis dinamakan osmotic
pressure (p) (tekanan osmotik) dari suatu
larutan.
p = (nRT/V) = (n/V)RT = M RT 64
Tekanan Osmosis merupakan sifat
koligatif yang nilainya bertambah dengan
naiknya konsentrasi
Tek.osmotik = Molaritas x R x T
R = konst. gas (0.0821 L atm mol-1 °C-1)
T = temperatur dalam oK.
65
Tekanan Osmosis, adalah tekanan eksternal
yang harus digunakan untuk menghentikan
aliran pelarut murni ke dalam larutan melalui
suatu membran semipermeabel
RT plaru tan −
ln V1 = volume molar pelarut
p 0 …(1)
V1 1 p larutan = tekanan uap pelarut
dalam larutan
p01 = tekanan uap pelarut
Dalam larutan murni
ideal RTx x1 = fraksi mol pelarut
2 ln x1 …(2)
V1
RTx 2 …(3)
CRT 66
Larutan encer ideal : V1 C = molaritas zat
terlarut
• Pada 1885, Van’t Hoff menyimpulkan bahwa ada hubungan antara
sifat larutan dan sifat gas :
68
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
• Larutan elektrolit di dalam pelarutnya
mempunyai kemampuan untuk mengion.
Akibatnya larutan elektrolit mempunyai jumlah
partikel yang lebih banyak daripada larutan
non elektrolit pada konsentrasi yang sama
• Ukuran dari kemampuan untuk mengion
adalah derajat ionisasi, yang dinyatakan
sebagai:
a = jumlah mol zat yang terionisasi / jumlah mol zat mula-
mula
• Untuk larutan elektrolit kuat, derajat
ionisasinya mendekati 1, sedang elektrolit 69
lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 <
a < 1).
Atas dasar kemampuan ini, maka untuk larutan
elektrolit, perumusan sifat koligatifnya sbb :
1. Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai:
ΔTb = m . Kb [1 + a(n-1)] = W/Mr .1000/p .Kb [1+ a(n-
1)]
n = jumlah ion dari larutan elektrolitnya.
71
3. What is the freezing point of an aqueous sucrose
solution that has 25.0 g C12H22O11 per 100.0 g
H2O?
4. An aqueous solution is prepared by dissolving 1.50
g of hemocyanin, a protein obtained from crabs, in
0.250 L of water. The solution has an osmotic
pressure of 0.00342 atm at 277 K.
(a) What is the molar mass of hemocyanin?
(b) What should the freezing point of the solution be?
72
72
73