Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KIMIA

TERMODINAMIKA PENCAMPURAN

Dosen Pengampu:
Dr. Yusnaidar, S.Si., M.Si

Disusun Oleh
Leo Granskila Imanuel (F1C121015)
Nesfitra Dzakwan Zaki (F1C121025)
Sillvi Ayudiah Putri (F1C121041)
Jobin Armando Hutapea (F1C121057)
Jonatan Sabar Simorangkir (F1C121059)

UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini membahas tentang
“TERMODINAMIKA PENCAMPURAN”. Kami juga mendapat bantuan dari beberapa
pihak untuk membuat makalah ini, kami juga berterimakasih atas bantuannya.

Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Kami juga berharap
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini untuk kedepannya bisa
menjadi lebih baik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mendidih, membeku, dan perubahan dari grafit menjadi intan merupakancontoh-
contoh perubahan fase tanpa perubahan komposisi. Cara alternatif untukmenyatakan arah
perubahan ini berasal dari kecenderungan sistem terisolasi yangmengandung zat dan
linkungannya untuk berubah searah dengan pertambahanentropi. Walaupun suatu zat
mungkin lebih teratur dan entropinya berkurang, sepertiketika zat itu membeku, ada kenaikan
entropi pada lingkugannya (sebagai hasil daripelepasan kalor kepadanya) dan secara
keseluruhan, entropi sistem global terisolasibernilai lebih besar. Misalnya, pada temperatur
dan tekanan normal, potensial kimiagrafit lebih rendah daripada potensial kimia intan,
sehingga ada kecenderungan termodinamik untuk intan berubah menjadi grafit. Uraian di atas
merupakan perubahan keadaan untuk zat murni.

1.2 Rumusan Masalah


Maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari termodinamika pencampuran?
2. Bagaimana cara menentukan Gibbs pencampuran?
3. Bagaimana cara menentukan fungsi pencampuran termodinamik yang lain?
1.3 Tujuan
Penulisan Makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Agar memahami termodinamika pencampuran
2. Agar mengetahui penentuan fungsi Gibs pencampuran
3. Agar mengetahui penentuan fungsi pencampuran termodinamika yang lain
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Termodinamika Pencampuran


Termodinamika campuran sangat penting dalam proses yang melibatkan besar
perubahan entropi. Cairan non-ideal dan campuran gas perlu dipelajari sejauh mana non-
idealitas. Pengukuran kelebihan sifat dapat dilakukan secara eksperimental dengan
memanfaatkan berbagai properti. Juga ini dapat diperkirakan dengan berbagai model
persamaan. Kepadatan, Kelebihan Volume Molar dan Volume molar semu untuk biner
campuran adalah sifat utama. Termodinamika dapat digunakan sebagai alat untuk
menentukan banyak sifat volumetrik seperti ini. Faktor-faktor seperti suhu, tekanan
mempengaruhi termodinamika dan volumetric properti secara signifikan (Kulkarni, 2017).
 Termodinamika pencampuran dapat digambarkan dengan meletakkan dua gas
sempurna ke dalam suatu wadah. Percampuran dua gas sempurna ini spontan, maka
berhubungan dengan penurunan nilai G. Suatu pencampuran gas ideal akan terjadi secara
spontan dengan adanya penurunan pada energi gibbsnya. Semakin negatif nilai energi gibbs
maka reaksi yang terjadi semakin spontan.

2.2 Fungsi Gibbs pencampuran


Misalkan jumlah dua gas sempurna dalam dua wadah adalah n A dan n B; keduanya
pada temperature T dan tekanan p. Pada tahap ini, potensial kimia kedua gas mempunyai nilai
yang “murni” dan fungsi Gibbs sistem total adalah

Setelah kedua gas tersebut bercampur, masing-masing gas akan memberikan tekanan
parsial p sehingga fungsi Gibbs total dapat dinyatakan :

Nilai   yaitu selisih dari Gf dan Gi sehingga didapatkan persamaan :


Menurut Hukum Dalton menuliskan PJ/P = xJ dan mengganti nJ dengan xJ, menghasilkan
persamaan :

Nilai   akan bernilai negatif atau   yang artinya reaksi berjalan spontan ini
dikarenakan fraksi mol tidak lebih dari 1.

2.3 Fungsi Pencampuran Termodinamika Yang Lain

Berdasarkan  entropi pencampuran gas sempurna juga dapat dicari. Dari

rumus  dengan tekanan (p) dan fraksi mol (n)  konstan, maka didapatkan
persamaan untuk entropi campuran gas sempurna yaitu :

Untuk mengetahui nilai entalpi pencampuran dua gas sempurna dapat diketahui dari
rumus  . Dari persamaan  dan   didapatkan : 

 
 

 
Berdasarkan persamaan diatas didapatkan nilai entalpi pencampuran yaitu 0, hasil tersebut
dikarenakan tidak ada interaksi antar partikel-partikelnya. Jadi, faktor utama yang
mendukung pencampuran seluruhnya berasal dari entropi sistem, dikarenakan entalpi
pencampuran bernilai 0 maka entropi pada lingkungan tidak berubah. Begitu juga dengan

perubahan volume juga bernilai 0 dengan menggunakan  . Pada gas

sempurna   tidak tergantung pada tekanan. Karena perubahan volume bernilai 0 maka
tidak terjadi entalpi pencampuran dan perubahan volume sehingga energi dalam

pencampuran juga bernilai 0 pada tekanan tetap, dirumuskan dengan  


Contoh soal :

1. Diketahui bahwa potensial standar pasangan Cu2+/Cu dan Cut/Cu masing-masing


adalah +0,340 V dan +0,522 V, evaluasi E(Cu2+, Cu*).

Metode Pertama, kami mencatat bahwa energi reaksi Gibbs dapat ditambahkan (seperti dalam
analisis hukum Hess dari entalpi reaksi). Oleh karena itu, kita harus mengubah nilai E
menjadi nilai AG dengan menggunakan persamaan 7.27, menambahkannya secara tepat, dan
kemudian mengubah keseluruhan AG menjadi E° yang diperlukan dengan menggunakan
persamaan 7.27 lagi. Prosedur bundaran ini diperlukan karena, seperti yang akan kita lihat,
meskipun faktor F dihilangkan, faktor umum tidak.

Jawab Reaksi elektroda adalah sebagai berikut:

(a) Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) E=+0,340 V, jadi AG=-2(0,340V)F

(b) Cu(aq) + e→ Cu(s) E=+0,522 V, jadi AG=-(0,522 V)F

Reaksi yang diperlukan adalah :

(c) Cu²+(aq) + e→Cu+(aq) E*=-A,G*/F

Karena (c) = (a) - (b), energi reaksi standar Gibbs (c) adalah :

4G 4G (a) -4,G (b)=-(-0,158 V) X F

Oleh karena itu, E* = +0,158 V. Perhatikan bahwa generalisasi perhitungan yang baru saja
kita lakukan adalah :

vE (c) = vE (a) + v₁E*(b) (7.34)

2. Wadah dibagi menjadi dua kompartemen yang sama (Gbr. 5.8). Satu berisi 3,0 mol
H2(g) pada 25°C; yang lainnya mengandung 1,0 mol N2(g) pada 25°C. Hitung Gibbs
energi pencampuran

Gi = (3.0 mol){µ7
(H2) + RT ln 3p} + (1.0 mol){µ7
(N2) + RT ln p

Mengingat bahwa tekanan nitrogen adalah p, tekanan hidrogen adalah 3p; oleh karena itu,
energi awal Gibbs adalah
Gf = (3.0 mol){µ7
(H2) + RT ln 3
–2 p} + (1.0 mol){µ7
(N2) + RT ln 1
–2 p}

Ketika partisi dihilangkan dan setiap gas menempati dua kali volume aslinya, tekanan parsial
nitrogen turun menjadi ½p dan hidrogen turun menjadi ¾ energi Gibbs berubah menjadi

∆mixG = (3.0 mol)RT ln + (1.0 mol)RT ln

= −(3.0 mol)RT ln2 − (1.0 mol)RT ln2

= −(4.0 mol)RT ln2 = −6.9 kJ

3. Sebuah wadah dibagi menjadi dua kompartemen yang sama (gambar di


bawah).   Satu mengandung 3,0 mol H2 pada 250C yang lainnya mengandung 1,0 mol
N2 pada 250 C.Hitung energi Gibbs pencampuran ketika partisi dihilangkan.
Asumsikan perilaku gas sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W. 1993. Kimia Fisika Jilid 1 Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga
Kulkarni, S. J. 2017. A Review on Thermodynamics of Mixtures- Studies and Investigations.
International Journal of Research & Review. Vol. 6(2): 20-23.
Fatimah, Is. 2015. Kimia Fisika. Yogyakarta : Deepublish

Anda mungkin juga menyukai