OLEH :
KELOMPOK 6
AHASTI ALDA RAHIMA (170331614062)
DESNA ARDINA (170331614004)
FAIZATUNNISA SUBAIDI (170331614014)
OFFERING C-2017
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
PERCOBAAN 10
HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa dapat menghitung
kelarutan elektrolit yang bersifat sedikit larut. dan menghitung panas pelarutan PbCl2
dengan menggunakan sifat kebergantungan Ksp pada suhu.
B. Dasar Teori
Kelarutan suatu senyawa didefinisikan sebagai jumlah terbanyak (yang
dinyatakan baik dalam gram atau dalam mol) yang akan larut dalam kesetimbangan
dalam volume pelarut tertentu pada suhu tertentu. Meskipun pelarut – pelarut selain
air digunakan dalam banyak aplikasi, larutan dalam air adalah yang paling penting
dan banyak digunakan.
Jika sejumlah zat terlarut dibiarkan berhubungan dengan sejumlah terbatas
pelarut, pelarutan terjadi secara terus menerus. Hal ini berlaku karena adanya proses
pengendapan, yaitu kembalinya spesies (atom, ion dan molekul) kedalam keadaan
tak larut. Pada waktu pelarutan dan pengendapan terjadi dengan laju atau kecepatan
sama, kuantitas terlarut yang larut dalam sejumlah pelarut tetap sama pada setiap
waktu. Proses ini adalah satu kesetimbangan dinamis dan larutannya dinamakan
larutan jenuh.
Sifat kesetimbangan diantara padatan ion yang sedikit larut dan ion-
ionnya dalam larutan berair, dikenal dengan kesetimbangan kelarutan. Kelarutan zat
terlarut diketahui dari konsentrasi dalam larutan jenuhnya, biasanya dinyatakan
dalam banyaknya mol zat terlarut per liter larutan jenuh. Kesetimbangan kimia
adalah kesetimbangan dinamis, karena dalam sistem terjadi perubahan zat pereaksi
menjadi hasil reaksi, dan sebaliknya.
Rumus tetapan kesetimbangan yang menggambarkan kesetimbangan antara
senyawa ion yang sedikit larut dengan ion-ionnya dalam larutan berair dinamakan
tetapan hasil kali kelarutan, disingkat Ksp. Ksp yaitu hasil kali konsentrasi tiap ion
yang dipangkatkan dengan koefisiennya masing-masing.
Ksp senyawa dapat ditentukan dari percobaan laboratorium dengan mengukur
kelarutan sampai keadaan tepat jenuh. Dalam keadaan itu, kemampuan pelarut telah
maksimum untuk melarutkan atau mengionkan zat terlarut. Kelebihan zat terlarut
walaupun sedikit akan menjadi endapan. Larutan tepat jenuh dapat dibuat
memasukkan zat kedalam pelarut sehingga lewat jenuh. Endapan disaring dan
ditimbang untuk menghitung massa yang terlarut.
Timbal klorida (PbCl2) sedikit larut dalam air. Kesetimbangan yang terjadi pada
larutan PbCl2 jenuh dapat ditulis sebagai berikut:
PbCl2(s) ↔ Pb2+ (aq) + 2Cl- (aq)
Konstanta kesetimbangan termodinamika untuk persamaan reaksi diatas adalah
Ka = (aPb2+)(aCl-)
(aPbCl2(s))
Karena aktivitas padatan murni sama dengan satu. maka persamaan diatas dapat
disederhanakan menjadi : Ksp = (aPb2+)(aCl-)
Dalam larutan encer. aktivitas dapat dianggap sama dengan konsentrasi dalam
satuan molar. Nilai Ksp diatas dikenal sebagai konstanta hasil kelarutan PbCl2.
Dimasukkan 0,5 mL KCl pada salah tabung tadi dan diamati apakah ada endapan
atau tidak. Jika tidak dilatambahkan lagi 0,5 mL KCl sehingga jumlah KCl yang
ditambahkan adalah 1,0 mL. Jika tiidak mengendapa terus tambahkan o,5 mL KCl
sampai terbentuk endapan
Dimasukkan KCl pada tabung lain setelah didapat endapan dimulai dari 0,1 mL +
rentang terjadinya endapan. Misal : 0,5 mL-1,0 mL, jadi dimulai 0,6 mL. Diamati
terbentuk endapan atau tidak. Jika tidak, terus ditambah 0,1 mL KCl sampai
terbentuk endapan
Dilarutkan endapan dengan cara memanaskan dalam penangas air jika terbentuk
endapan, dicatat suhunnya saat endapan larut.
Hasil
E. Data/Hasil Percobaan
Berdasarkan hasil percobaan didapat data pengamatan sebagai berikut :
Nomor Volume 0.075 M Volume 1.0 M Pembentukan Endapan
Campuran Pb(NO3)2 (mL) KCl (mL) (belum/sudah)
1 10 0.50 Belum
2 10 1.00 Sudah
3 10 1.50 Sudah
4 10 2.00 Sudah
Pembentukan Suhu
Volume 0.075 M Volume 1.0 M
Endapan
Pb(NO3)2 (mL) KCl (mL) o
C K
(belum/sudah)
10 0.60 Belum - -
10 0.70 Belum - -
10 0.80 Sudah 29 302
10 0.90 Sudah 34 307
10 1.00 Sudah 38 311
10 1.10 Sudah 46 319
10 1.20 Sudah 55 328
0.000381
0.0004 Ksp
0.0002
Linear (Ksp)
0
0 10 20 30 40 50 60
Suhu (°C)
2. Menghitung Nilai ∆H°, Ksp PbCl2, dan Besar Besalahan Nilai Ksp PbCl2
-3.249
-3.25 log Ksp
Linear (log Ksp)
-3.3 -3.329
-3.35
-3.4 -3.419
-3.45
1/T (K)
13.56
14 12.65 R² = 0,9591
12
10
Kelarutan PbCl2 (g/L)
8
6 Linear (Kelarutan PbCl2
4 (g/L))
2
0
0 20 40 60
Suhu (°C)
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, “Hasil kali kelarutan (Ksp)” dapat disimpulkan
bahwa:
1. Harga Ksp meningkat seiring bertambahnya suhu, sedangkan panas pelarutan
tidak dipengaruhi suhu.
2. Nilai Ksp PbCl2 pada percobaan ini adalah 1,527 x 10-4.
3. Kalor pelarutan PbCl2 pada percobaan ini adalah 21776,04 J/mol.
4. Persen kesalahan pada perhitungan Ksp adalah 4,375 %
H. Jawaban Pertanyaan
1. Reaksi PbCl2 (s) ↔ Pb2+ (aq) + 2Cl- (aq) bersifat endotermik atau eksotermik?
Jawab :
Bersifat endotermik, karena terjadi penyerapan kalor dari sistem ke lingkungan
sehingga dibutuhkan suatu energi.
2. Nilai Ksp PbCl2 pada suhu 25°C menurut literature 1,6 x 10-5. Apakah
perbedaan nilai Ksp yang diperoleh pada percobaan ini dengan nilai Ksp pada
literature disebabkan kesalahan acak yang terdapat pada percobaan (random
error) ? jika tidak mengapa ?
Jawab :
Perbedaan nilai Ksp dapat disebabkan oleh perbedaan suhu, serta adanya
random error juga dapat mempengaruhi nilai Ksp dimana % eror meningkat
maka Ksp semakin tidak tepat.
G. Daftar Pustaka
Atkins, Peter. Paula, Julio. 2010. Physical Chemistry 9th. Inggris: Oxford
University.
Oxtoby david w,dkk .2001.Prinsip- Prinsip Kimia Modern. Erlangga, Surabaya
Petrucci, R. H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Erlangga.
Jakarta
KBK Kimia Fisika. 2018. Petunjuk Pratikum Kimia Fisika. Malang: FMIPA
Universitas Negeri Malang.
LAMPIRAN