Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA 1


HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

Yang dibina oleh Bapak Sumari dan


Bapak Ridwan Joharmawan

Oleh:
Kelompok 6 Offering H
1. Irfan (140332605200)**
2. Natasha Khilmi (140332601350)
3. Virgitha Yustanari K. P (150332608700)

LABOLATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
April 2016
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan ini berjudul Hasil Kali Kelarutan (Ksp).

B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini yaitu:
1. Dapat menghitung kelarutan elektrolit yang bersifat sedikit larut.
2. Dapat menghitung panas kelarutan PbCl2 dengan menggunakan sifat
kebergantingan Ksp pada suhu.

C. DASAR TEORI
Hasil kali kelarutan (Ksp) senyawa dapat ditentukan dari percobaan laboratorium dengan
mengukur kelarutan (massa senyawa yang dapat larut dalam tiap liter larutan) sampai
keadaan tepat jenuh. Dalam keadaan itu, kemampuan pelarut telah maksimum untuk
melarutkan atau mengionkan zat terlarut. Kelebihan zat terlarut walaupun sedikit akan
menjadi endapan. Hasil kali kelarutan dalam keadaan sebenarnya merupakan nilai akhir
yang dicapai oleh hasil kali ion-ion ketika kesetimbangan tercapai antara fase padat dari
garam yang hanya sedikit larut dan larutan itu. Hasil kali konsentrasi dari ion-ion
pembentuknya untuk setiap suhu tertentu adalah konstan, dengan konsentrasi ion
dipangkatkan bilangan yang sama dengan jumlah masing-masing ion yang bersangkutan.
Kelarutan merupakan jumlah zat yang terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut
sampai membentuk larutan jenuh. Sedangkan hasil kali kelarutan merupakan hasil akhir
yang dicapai oleh hasil kali ion ketika kesetimbangan tercapai antara fase padat dari garam
yang hanya sedikit larut dalam larutan tersebut. Kelarutan suatu elektrolit ialah banyaknya
mol elektrolit yang sanggup melarut dalam tiap liter larutannya. Jika konsentrasi ion total
dalam larutan meningkat, gaya tarik ion menjadi lebih nyata dan aktivitas (konsentrasi
efektif) menjadi lebih kecil dibandingkan konsentrasi stoikhiometri atau terukurnya. Untuk
ion yang terlibat dalam proses pelarutan, ini berarti bahwa konsentrasi yang lebih tinggi
harus terjadi sebelum kesetimbangan tercapai dengan kata lain kelarutan akan meningkat.
Hasil kali kelarutan suatu garam adalah hasil kali konsentrasi semua ion dalam larutan
jenuh pada suhu tertentu dan masing-masing ion diberi pangkat dengan koefisien dalam
rumus tersebut.
AgCl Ksp = [Ag+] [Cl-]

PbCl2 Ksp = [Pb2+] [Cl-]2

Timbal klorida (PbCl2) sedikit larut dalam air. Kesetimbangan yang terjadi pada larutan

PbCl2 jenuh dapat ditulis sebagai berikut:


PbCl2(s) Pb2+ (aq) + 2Cl- (aq)

Konstanta kesetimbangan termodinamika untuk persamaan reaksi diatas adalah :

Ka = (aPb2+)(aCl-)
(aPbCl2(s))
Karena aktivitas padatan murni sama dengan satu, maka persamaan diatas dapat
disederhanakan menjadi :
Ksp = (aPb2+)(aCl-)
Dalam larutan encer, aktivitas dapat dianggap sama dengan konsentrasi dalam satuan
molar. Nilai Ksp diatas dikenal sebagai konstanta hasil kelarutan PbCl2.

D. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Rak tabung reaksi
2. Sepuluh tabung reaksi
3. Labu erlenmeyer 250 mL untuk digunakan sebgai penangas
4. Pembakar gas (bunsen)
5. Kaki tiga
6. Kasa
7. Termometer

Bahan :
1. 0,079 M Pb(NO3)2
2. 1,0 M KCl

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Dimasukkan masing-masing larutan Pb(NO3)2 dan KCl ke dalam 2 buret yang
berbeda.
2. Diambil larutan Pb(NO3)2 sebanyak 10 mL ke dalam 6 tabung reaksi.
3. Kemudian masing-masing tabung yang telah berisi 10 mL Pb(NO3)2 ditambahkan
larutan KCl 1.0 M sebanyak 0.1 mL, 0.2 mL, 0.3 mL, 0.4 mL, 0.5 mL, dan 0.6
mL.
4. Pada saat pencampuran dan setelah pencampuran tabung reaksi harus dikocok.
5. Dibiarkan selama 5 menit, amati apakah sudah terbentuk endapan atau belum.
6. Jika terbentuk endapan, tempatkan campuran ke dalam penangas labu erlenmeyer.
Ketika penangas dipanaskan gunakan termometer untuk mengaduk larutan secara
perlahan-lahan.
7. Dicatat suhu ketika endapan larut.

F. DATA PENGAMATAN

Larutan 0,075 M Pb(NO3)2 direaksikan dengan larutan KCl 1,0 M dengan


perbandingan yang berbeda, yaitu :
Pembentukan Suhu Endapan
Volume 1,0 M KCl
Volume 0,075 M Endapan Larut Dalam
(mL)
Pb(NO3)2 (mL) (belum/sudah) Penangas Air (oC)
10,0 0,1 Belum -
10,0 0,2 Sudah 37
10,0 0,3 Sudah 45
10,0 0,4 Sudah 66
10,0 0,5 Sudah 77
10,0 0,6 Sudah 81

G. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil percobaan dari campuran larutan 0,075 M Pb(NO 3)2 dan larutan 1,0 M
KCl yang dapat menghasilkan endapan PbCl2 yaitu pada volume Pb(NO3)2 sebanyak 10,00
mL dan volume KCl 0,2-0,6 mL. dari campuran tersebut dapat dihitung konsentrasi Pb 2+,
konsentrasi Cl-, dan hasil kali kelarutan (Ksp) PbCl 2 pada suhu pada tabel. Proses
pembentukan endapan sesuai dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

Pb(NO3)2 (aq) + 2KCl (aq) PbCl2 (s) + 2 KNO3(aq)

PbCl2 (s) Pb2+ (aq) + 2Cl- (aq)

Penambahan 0,2 mL KCl 1 M


M Pb(NO3)2 = 0,075 M V Pb(NO3)2 = 10,00 mL

M KCl = 1,0 M V KCl = 0,20 mL

M Pb ( NO 3 ) 2 x V Pb(NO 3)2 0,075 M x 10,00mL


[Pb2+] = V total = (10,00 mL+0,20 mL) =

0,75 M . mL
10,20 mL = 0,0735 M

M KCl x V KCl 1,0 M x 0,20 mL 0,20 M . mL


[Cl-] = V total = 10,20 mL = 10,20 mL = 0,0196 M

Ksp = [Pb2+][Cl-]2 = [0,0753][ 0,0196]2 = 2,82 x 10-5M3

Penambahan 0,3 mL KCl 1,0 M

M Pb(NO3)2 = 0,075 M V Pb(NO3)2 = 10,00 mL


M KCl = 1,00 M V KCl = 0,30 mL

M Pb ( NO 3 ) 2 x V Pb(NO 3)2 0,075 M x 10,00mL


2+
[Pb ] = V total = (10,00 mL+0,30 mL) =

0,75 M . mL
10,30 mL = 0,0728 M

M KCl x V KCl 1,0 M x 0,30 mL 0,30 M . mL


[Cl-] = V total = 10,30 mL = 10,30 mL = 0,0291 M

Ksp = [Pb2+][Cl-]2 = [0,0728][0,0291]2 = 6,17 x 10-5 M3

Penambahan 0,4 mL KCl 1,0 M

M Pb(NO3)2 = 0,075 M V Pb(NO3)2 = 10,00 mL

M KCl = 1,00 M V KCl = 0,40 mL

M Pb ( NO 3 ) 2 x V Pb(NO 3)2 0,075 M x 10,00mL


2+
[Pb ] = V total = (10,00 mL+0,40 mL) =

0,75 M . mL
10,40 mL = 0,0721 M

M KCl x V KCl 1,0 M x 0,40 mL 0,40 M . mL


[Cl-] = V total = 10,40 mL = 10,40 mL = 0,0385 M

Ksp = [Pb2+][Cl-]2= [0,0721][ 0,0385]2 = 1,07 x 10-4 M3

Penambahan 0,5 mL KCl 1,0 M

M Pb(NO3)2 = 0,075 M V Pb(NO3)2 = 10,00 mL

M KCl = 1,00 M V KCl = 0,50 mL

M Pb ( NO 3 ) 2 x V Pb(NO 3)2 0,075 M x 10,00mL


2+
[Pb ] = V total = (10,00 mL+0,50 mL) =

0,75 M . mL
10,50 mL = 0,0714 M
M KCl x V KCl 1,0 M x 0,50 mL 0,50 M . mL
[Cl-] = V total = 10,50 mL = 10,50 mL = 0,0476 M

Ksp = [Pb2+][Cl-]2= [0,0714][ 0,0476]2 = 1,62 x 10-4 M3

Penambahan 0,6 mL KCl 1,0 M

M Pb(NO3)2 = 0,075 M V Pb(NO3)2 = 10,00 mL

M KCl = 1,00 M V KCl = 0,60 mL

M Pb ( NO 3 ) 2 x V Pb(NO 3)2 0,075 M x 10,00mL


2+
[Pb ] = V total = (10,00 mL+0,60 mL) =

0,75 M . mL
10,60 mL = 0,0708 M

M KCl x V KCl 1,0 M x 0,60 mL 0,60 M . mL


[Cl-] = V total = 10,60 mL = 10,60 mL = 0,0566 M

Ksp = [Pb2+][Cl-]2= [0,0708][ 0,0566]2 = 2,27 x 10-4 M3

Tabel Pembentukan Endapan Ketika Larutan Pb(NO3)2 0,075 M direaksikan


dengan KCl 1,0 M

No V 0,075 M V 1,0 M Suhu Suhu [Pb2+][Cl-] Ksp log 1/T


Camp Pb(NO3)2 KCl Pelaru Pelar Ksp (K-1)
(mL) (mL) tan utan
Endap Enda
an (oC) pan
(K)

1 10,0 0,2 37 310 1,44 x 10-3 2,82 x - 0,0138


10-5 4,55 8
0
2 10,0 0,3 45 318 2,12 x 10-3 6,17 x - 0,0117
10-5 4,21 6
0
3 10,0 0,4 66 339 2,78 x 10-3 1,07 x - 0,0113
10-4 3,97 6
0
4 10,0 0,5 77 350 3,40 x 10-3 1,62 x - 0,0106
10-4 3,79 3
1
5 10,0 0,6 81 354 4,01 x 10-3 2,27 x - 0,0103
10-4 3,64 0
4

1. Membuat Kurva Ksp sebagai Fungsi Suhu (oC)

Kurva Ksp Terhadap Suhu (C)


0
0
0
Ksp 0
0
0
30 40 50 60 70 80 90

Suhu (C)

2. Menghitung Nilai H, Ksp PbCl2, dan Besar Besalahan Nilai Ksp PbCl2

Kurva log Ksp Terhadap 1/T


0
0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
-1
-2
Linear ()
log Ksp
-3 Linear ()
-4 f(x) = - 346.93x
-5

1/T (K)

Nilai H dapat dihitung melalui rumus:


H 1
ln Ksp = . + konstanta
R T
atau
H 1
log Ksp = 2,303 R . + konstanta
T

Pada grafik log Ksp terhadap 1/T didapatkan persamaan garis y = - 1486 ,126x . Sehingga

slopenya adalah - 1486 ,126 . Dimana:

-H
s lope = 2,303 R

-H = slope x 2,303 x R

J
-H = (-1486,126)K x 2,303 x 8,314
mol K

-H = -28455,07 J/ mol

H = 28455,07 J/ mol

Nilai Ksp PbCl2 dapat dihitung melalui rumus:


H 1
log Ksp = 2,303 R .
T

2845507 J /mol
= J
2,303 (8,314 . x 298 K)
mol . K

log Ksp = -4,987

Ksp = 1,03 x 10-5

% kesalahan
1,6 x 1051,03 x 105
1,6 x 10
5 x 100 % = 35,63 %

3. Kelarutan PbCl2 dalam air

s=
3 Ksp

4 x Mr PbCl2 Diket Mr PbCl2 = 277 gram mol-1


Volume 0,075 M Volume 1,0 M Ksp Kelarutan PbCl2
Nomor
Pb(NO3)2 mL KCl (mL) (g/L)
Campuran
1 10,0 0,2 2,82 x 10-5 5,311
2 10,0 0,3 6,17 x 10-5 6,895
3 10,0 0,4 1,07 x 10-4 8,284
4 10,0 0,5 1,62 x 10-4 9,513
5 10,0 0,6 2,27 x 10-4 10,645

Kurva Kelarutan PbCl2 Dalam Air


15

10
Kelarutan PbCl2 (g/L) 5

0
30 40 50 60 70 80 90

Suhu (C)

H. KESIMPULAN
1. Harga Ksp meningkat seiring bertambahnya suhu, sedangkan panas pelarutan tidak
dipengaruhi suhu.
2. Nilai Ksp PbCl2 pada percobaan ini adalah 1,03 x 10-5.
3. Kalor pelarutan PbCl2 pada percobaan ini adalah 28455,07 J/mol.
4. Persen kesalahan pada perhitungan Ksp adalah 35,63 %.

I. DAFTAR PUSTAKA

Sumari, dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Kimia Fisik 1. Malang: Universitas Negeri
Malang

Atkins. 1999. Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga.


J. JAWABAN PERTANYAAN
a. Pertanyaan
1. Reaksi PbCl2 (s) Pb2+ (aq) + 2Cl- (aq) bersifat endotermik atau eksotermik ?
2. Nilai Ksp PbCl2 pada suhu 25C menurut literature 1,6 x 10 -5. Apakah perbedaan nilai
Ksp yang diperoleh pada percobaan ini dengan nilai Ksp pada literature disebabkan
kesalahan acak yang terdapat pada percobaan (random error) ? jika tidak mengapa ?

b. Jawaban
1. Bersifat endotermik, karena terjadi penyerapan kalor dari sistem ke lingkungan
sehingga dibutuhkan suatu energi.
2. Perbedaan nilai Ksp dapat disebabkan oleh perbedaan suhu, serta adanya random
error juga dapat mempengaruhi nilai Ksp dimana % eror meningkat maka Ksp
semakin tidak tepat.

K. FOTO

Anda mungkin juga menyukai