Anda di halaman 1dari 1

Percobaan yang dilakukan kali ini adalah penentuan kalor reaksi menggunakan kalorimeter klalsik.

Adapun percobaan ini bertujuan untuk menentukan kalor reaksi netralisasi HCl dan NaOH dan menentukan kalor pelarutan intergral CuSO4.5H2O dengan menggunakan kalorimeter klasik. Pada penggunakan kalorimeter klasik ini dilakukan pada tekanan tetap yang terbukti dari hasil reaksi yang tidak menghasilkan gas yang dapat mempengaruhi tekanan sistem dan pada sistem tertutup karena hanya ada pertukaran kalor antara sistem dengan lingkungan dan tidak ada pertukaran materi dari sistem dengan lingkungan. Oleh karena itu, jumlah kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh kalorimeter. Sehingga pada tekanan tetap ini, dapat diukur suhu untuk menentukan jumlah kalor reaksi yang sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh kalorimeter. Sebelum menentukkan kalor reaksi netralisasi dan pelarutan integral, kalorimeter terlebih dahulu harus ditentukan kapasitas kalornya (Ck). Hal ini dilakukan karena tetapan setiap kalorimeter berbeda dan memiliki sifat khas dalam mengukur kalor serta banyak komponen yang mempengaruhi pengukuran, seperti wadah logam, pengaduk, serta termometer yang mungkin menyerap kalor sehingga tidak semua kalor yang diserap oleh kalorimeter terukur. Untuk menentukkan harga Ck, digunakan air yang telah diketahui kalor jenisnya. Air dingin dimasukkan terlebih dahulu kedalam kalorimeter. Hal ini karena air lebih mudah homogen dengan kalorimeter, kemudian dimasukkan air panas setelah suhu air homogen. Dari perubahan suhu yang berlangsung selama reaksi, dapat dihitung jumlah kalor yang terlibat dan harga tetapan kalorimeternya. Berdasarkan data percobaan yang dilakukkan kali ini, di peroleh harga Ck yaitu .... yang artinya untuk meningkatkan 1K dibutuhkan energi sebesar ... Setelah nilai kapasitas kalor kalorimeter diketahui, selanjutnya dilakukkan percobaan penentuan kalor netralisasi HCl dan NaOH, yaitu penentuan kalor penetralan asam kuat dan basa kuat dengan konsentrasi yang dibuat sama yang artinya tidak ada pereaksi yang bersisa pada saat reaksi berlangsung. Larutan HCl dan NaOH terionisasi sempurna dalam air dengan persamaan reaksi sebagai berikut ...

Reaksi tersebut berlangsung secara eksoterm. Hal ini dapat dilihat dari perubahan suhu yang trejadi. Kalor yang dilepas adalah kalor proses pembentukan larutan, dan kalor tersebut diserap oleh larutan garam dan kalorimeter itu sendiri. Dalam penentuan kalor penetralan ini. Massa jenis dan kalor jenis yang digunakan ialah massa jenis dan kalor jenis air, hal ini karena larutan pada percobaan dianggap encer, sehingga yang lebih dominan dalam larutan tersebut ialaha air. Berdasarkan percobaan diperoleh kalor reaksi pelarutan sebesar ... dan delta H ialah ... , artinya untuk menetralkan 0,05 mol HCl dan 0,05 mol NaOH dibutuhkan kalor sebesar .... dan secara keseluruhan kalor yang diperlukan ialah ... Percobaan yang dilakukkan selanjutnya dalah penentuan kalor pelarutan integral CuSO4.5H20 dan pelarutan integral CuSO4. Selanjutnya lihat jurnal pia.

Anda mungkin juga menyukai