Jawaban:
Salah satu cara umum untuk mengubah kalkon menjadi flavon adalah dehidrogenasi
kalkon dengan Selenium dioksida. Agar reaksi berlangsung sempurna gugus - gugus
hidroksil harus dilindungi terlebih dahulu dengan metilasi, kecuali gugus hidroksil pada
posisi 2’. Hal ini mudah dilakukan karena gugus hidroksil pada posisi 2’ membentuk
kelat sehingga sukar dimetilasi. Diduga reaksi ini berlangsung melalui pembentukan
flavanon sebagai senyawa antara, yang selanjutnya mengalami dehidrogenasi (Parwata,
2014).
Salah satu senyawa dalam kencur adalah α-pinena . transformasi α-pinena terutama
dalam proses hidrasi dengan menggunakan katalis berupa Asam trikloroasetat (TCA).
Reaksi hidrasi α-pinena menggunakan katalis zeolit-Y yang diembankan TCA dan
menghasilkan konversi sebesar 66 % dengan selektivitas untuk α-terpeniol sebesar 55 %
(Wijayati dkk., 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Parwata, I. M. O. A., 2014. Kimia Organik Bahan Alam: Flavonoid. Universitas Udayana:
Denpasar.
Fareza, M. S., Rehana, R., Nuryanti, N., dan Didin, M., 2017. TRANSFORMASI ETIL-P-
METOKSISINAMAT MENJADI ASAM PMETOKSISINAMAT DARI KENCUR
(Kaempheria galanga L.) BESERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA.
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, Vol. 13 (2).
Pawiroharsono, S., 2001. Prospek dan Manfaat Isoflavon Untuk Kesehatan. Direktorat Teknologi
Bioindustri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi: Jakarta.
Wijayati, N., Supartono, Kusuma, SBW., 2014. Pengaruh Temperatur dan Waktu pada Reaksi
Hidrasi α -Pinena dari Minyak Terpentin dengan Katalis Zeolit alam. Jurnal MIPA,
37(2): 146-153.
Larson, Richard A.; Eric J. Weber. 1994. Reaction Mechanisms In Environmental Organic
Chemistry. Lewis Publisher : United States of America.