Anda di halaman 1dari 4

Dety Dwi Pratiwi., Anaerobic Respiration.........

Respirasi Anaerob
(Anaerobic Respiration)

Dety Dwi Pratiwi, Kelas C


Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: detytiwy@gmail.com

Abstrak
Respirasi merupakan reaksi pemecahan oksidatif dari substrat yang kompleks, yang terdapat dalam sel sepertisenyawa pati,
gula, lemak, asam organic menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu CO2 dan H2O disertai pembentukan energy siap
pakai dalam bentuk ATP dan energy yang dibebaskan. Respirasi anaerob adalah proses metabolisme, dimana bakteri
menstransfer electron sisa untuk akseptor electron terminal, seperti logam, bahan kimia teroksidasi dan bahan solid dalam
kondisi anaerob. Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan
hal yang paling dalam melakukan respirasi. Fermentasi adalah proses perubahan kimia pada substrat organic (karbohidrat,
protein, lemak) melalui aktivitas mikroba atau enzim. Proses fermentasi dilakukan oleh mikroorganisme berupa khamir
karena memiliki daya konversi yang tinggi, dapat hidup baik dalam kondisi cukup oksigen maupun kurang oksigen.
Fermentasi merupakan kegiatan mikroba pada bahan pangan sehingga menghasilkan produk yang diinginkan. Mikroba yang
diharapkan aktif dalam perubahan glukosa menjadi etanol adalah khamir dari spesies Saccharomyses cerevisiae. Tahap
percobaan ini menggunakan bahan fernipan, gula pasir, gula jawa, sari buah dan air. Masing-masing bahan nantinya akan
diarutkan dengan air dan ditambahkan dengan fernipan hingga larut. Yang ini bertujuan untuk dapat mengukur laju respirasi
anaerob melalui pembentukan CO2.

Kata Kunci: Respirasi Anaerob, Fernipan, CO2.

Abstract
Respiration is an oxidative breakdown reaction of a complex substrate, which is contained in cells such as starch
compounds, sugars, fats, organic acids into simpler molecules namely CO2 and H2O accompanied by the formation of
ready-to-use energy in the form of ATP and released energy. Anaerobic respiration is a metabolic process, in which
bacteria transfer residual electrons to terminal electron acceptors, such as metals, oxidized chemicals and solid materials
under anaerobic conditions. The rate of respiration can be influenced by the availability of substrate. The availability of
substrates in plants is the most important thing to do respiration. Fermentation is the process of chemical changes in
organic substrates (carbohydrates, proteins, fats) through microbial or enzyme activity. The fermentation process is carried
out by microorganisms in the form of yeast because it has a high conversion power, can live both in conditions of sufficient
oxygen or lack of oxygen. Fermentation is a microbial activity in food so as to produce the desired product. Microbes that
are expected to be active in the conversion of glucose into ethanol are the yeast of the Saccharomyses cerevisiae species.
This experimental phase uses fernipan, granulated sugar, palm sugar, fruit juice and water. Each ingredient will be
dissolved with water and added with fernipan until dissolved. This one aims to be able to measure the rate of anaerobic
respiration through the formation of CO2.

Keywords: Anaerobic respiration, Fernipan, CO2.

Pendahuluan kebutuhan oksigennya. Respirasi yang membutuhkan


oksigen untuk memecah molekul organic disebut respirasi
Katabolisme merupakan proses pemecahan senyawa aerob sedangkan respirasi tanpa oksigen disebut respirasi
kompleks menjadi sederhana. Energy yang dihasilkan harus anaerob [1].
diubah menjadi ATP sehingga dapat digunakan oleh sel Pada tumbuhan glukosa merupakan substrat utama untuk
untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, respirasi. Proses ini mengoksidasi karbohidrat melalui dua
gerak, transportasi maupun reproduksi. Respirasi sel jalur utama: glikolisis dan asam (TCA) siklus trikarboksilat.
merupakan salah satu contoh katabolisme yang bertujuan Produk dari dua jalur ini CO2 dan mengurangi senyawa
menghasilkan energy dari proses penguraian bahan NAD (P) H dan mengurangi senyawa NADPH yang pada
makanan, seperti karbohidrat, asam lemak dan asam amino gilirannya digunakan untuk fosforilasi oksidatif (OXPHOS),
serta menghasilkan karbondioksida, air dan energy. Semua mentransfer elektron mereka ke oksidase terminal mana O 2
sel hidup melakukan respirasi, akan tetapi berbeda dalam
Dety Dwi Pratiwi., Anaerobic Respiration......... 2

bertindak sebagai akseptor elektron terakhir, memproduksi cerevisiae. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi
tinggi ikatan fosfat energi (ATP) [2]. hasil etanol dan efisiensinya pada proses fermentasi, yaitu
Respirasi adalah oksigen yang diserap untuk digunakan kondisi fisiologis inoculum mikroba yang ditambahkan ke
pada proses pembakaran (oksidatif) yang menghasilkan dalam media, kondisi lingkungan selama proses fermentasi
energy diikuti oleh pengeluaran sisa pembakaran berupa gas berlangsung dan kualitas bahan media. Fermentator yang
karbondioksida dan air. Substrat yang paling bayak digunakan dalam produksi etanol tergantung pada bahan
diperlukan tanaman untuk proses respirasi dalam jaringan baku yang digunakan. Untuk penggunaan bahan baku gula
tanaman adalah karbohidrat dan asam-asam organik bila dapat langsung dengan fermentator anaerob [10].
dibandingkan dengan lemak dan protein [3]. Proses fermentasi merupakan proses pembebasan energy
Respirasi merupakan reaksi pemecahan oksidatif dari tanpa adanya oksigen, sehingga sering disebut respirasi
substrat yang kompleks, yang terdapat dalam sel anaerob. Pada fermentasi, beberapa mikroba peristiwa
sepertisenyawa pati, gula, lemak, asam organic menjadi pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah
molekul yang lebih sederhana yaitu CO2 dan H2O disertai menjadi asam asetat dan CO2 kemudian selanjutnya asam
pembentukan energy siap pakai dalam bentuk ATP dan asetat diubah menjadi alkohol. Khamir merupakan salah satu
energy yang dibebaskan [4]. faktor yang mempengaruhi produksi etanol. Pertumbuan
Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh ketersediaan khamir dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor
substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal nutrisi. Secara umum fermentasi dapat diartikan sebagai
yang paling dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan proses untuk mengkonversi gula menjadi etanol. Gula
kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi reduksi adalah gula yang dapat mereduksi senyawa-senyawa
dengan laju yang rendah pula [5]. penerima. Elektron atau gula yang dapat dioksidasi oleh
Respirasi anaerob adalah proses metabolisme, dimana agen pengoksidasi karena agen pengoksidasi berkurang
bakteri menstransfer electron sisa untuk akseptor electron dalam reaksi. Oleh karena itu, semua monosakarida
terminal, seperti logam, bahan kimia teroksidasi dan bahan (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa,
solid dalam kondisi anaerob. Proses ini dapat digunakan maltosa), kecuali sukrosa dan pati (polisakarida), termasuk
untuk pengembangan berbagai bioproses, dimana sebagai gula pereduksi [11].
mikroorganisme memerlukan penghapusan electron yang Sedangkan evolusi fermentasi aerobic adalah contoh dari
berlebihan untuk mengatur keseimbangan redoks seluler evolusi fenotipik, glukosa terutama berasimilasi melalui
pada kondisi anaerobic [6]. jalur respirasi di mitokondria untuk mengasilkan CO2 daan
Respirasi anaerob adalah umum di antara organisme sel H2O untuk menghasilkan energy maksimum dalam oksigen
tunggal. Seperti hewan, dapat menghasilkan energi anaerob, [12].
misalnya pada saat stres akut dan aktivitas otot yang cepat Selama proses fermentasi, mikroba akan mengkonversi
ketika kebutuhan oksigen melebihi penyediaan oksigen. sumber karbon dan substrat menjadi produk, baik produk
Namun, respirasi anaerobik menghasilkan akumulasi utama yaitu etanol maupun produk sampingan berupa asam-
metabolit toksik yang cepat. Pada organisme sederhana, ini asam organic seperti asam piruvat melalui proses glikolisis.
dapat dengan mudah menyebar keluar dari sel ke lingkungan Gula reduksi merupakan faktor penting bagi sel
[7]. Saccharomyces cerevisiae sebagai sumber energy untuk
Fermentasi adalah proses perubahan kimia pada substrat melakukan metabolisme yang pada akhirnya akan
organic (karbohidrat, protein, lemak) melalui aktivitas berpengaruh terhadap konsentrasi etanol yang dihasilkan.
mikroba atau enzim. Proses fermentasi dilakukan oleh Dengan penggunaan fernipan dapat mengurai glukosa
mikroorganisme berupa khamir karena memiliki daya menjadi piruvat [13].
konversi yang tinggi, dapat hidup baik dalam kondisi cukup Dalam praktikum ini bertujuan untuk mengukur laju
oksigen maupun kurang oksigen [8]. respirasi anaerob melalui pembentukan CO2.
Pembakaran gula secara biologi adala rentetan reaksi-
reaksi biokimia yang rumit meliputi banyak system enzim Metode Penelitian
yang spesifik dan pembawa-pembawa energy. Langkah dari
gula dengan 6 karbon ke karbondioksida, menyangkut Pada percobaan respirasi anaerob kali ini dilaksanakan
perubahan derivate fosfat dari gula ke asam piruvat dengan 3 pada hari kamis, 3 Oktober 2019. Dalam percobaan
karbon. Langkah ini disebut glikolisis yang biasa terdapat menggunakan beberapa alat dan bahan. Komponen alat
pada banyak organisme. Organisme yang tidak memerlukan yang digunakan yaitu timbangan, gelas ukur, pengaduk,
oksigen yaitu anaerob yang mengubah asam piruvat menjadi meteran, karet gelang, botol kaca, dan balon. Dan bahan
alkohol atau asam susu (asam laktat). Laju respirasi yang digunakan yaitu fernipan 3 gram, gula pasir 18.75
tergantung pada banyak faktor. Laju terbesar dalam gram, gula jawa atau gula aren 18.75 gram, sari buah, dan
jaringan-jaringan yang sedang tumbuh cepat dan terkecil di air 75ml.
jaringan-jaringan yang sedang dorman (tidur). Faktor lain Uraian langkah kerja yang dilakukan antara lain,
yang mempengaruhi yaitu tersedianya gula dan lemak, serta melarutkan 18,75 gram gula pasir, gula jawa, sari buah
umur dan kondisi sel dan jaringan [9] dengan 75ml air, kemudian ditambahkan 3 gram fernipan
Fermentasi merupakan kegiatan mikroba pada bahan dan diaduk kembali hingga fernipan larut. Memasukkan
pangan sehingga menghasilkan produk yang diinginkan. larutan tersebut kedalam botol kaca, kemudian ditutup
Mikroba yang diharapkan aktif dalam perubahan glukosa
bagian atas botol dengan menggunakan balon. Kemudian
menjadi etanol adalah khamir dari spesies Saccharomyses
mengikat sambungan antara mulut botol dengan botol dan
Dety Dwi Pratiwi., Anaerobic Respiration......... 3

balon dengan karet. Lalu mengukur perubahan diameter balon sebesar 25cm dan pada menit ke 45 keliling balon
balon selama 45 menit setiap 15 menit sekali menggunakan sebesar 26cm. Sampel yang kedua pada menit ke 15 keliling
meteran. Dan menuliskan hasil pengukuran kedalam tabel balon sebesar 20cm, pada menit ke 30 keliling balon sebesar
pengamatan. 26cm, dan menit ke 45 keliling balon sebesar 29cm. Glukosa
dan fruktosa merupakan jenis gula paling sederhana
Hasil Penelitian dibandingkan sukrosa. Glukosa dan fruktosa termasuk dalam
monosakarida karena ini merupakan jenis gula yang paling
Hasil pengamatan pada percobaan respirasi anaerob yaitu kecil dan tidak dapat dipecah lagi, sedangkan sukrosa
sebagai berikut: termasuk dalam disakarida karena sukrosa terbuat dari
gabungan dua monosakarida. Sari buah (fruktosa)
kelompok Perlakuan Keliling balon pada menit merupakan reaksi tercepat dalam pembentukan CO2,
15 30 45 kemudian Gula pasir (sukrosa) dan gula merah (glukosa).
1 Gula pasir + 16cm 22cm 26cm Glukosa memiliki nilai rasa manis 69% dari sukrosa,
fernipan sedangkan fruktosa memiliki nilai rasa manis 114% dari
2 Gula merah 13cm 18cm 19cm sukrosa [13]. Kandungan gula yang lebih pekat dapat
+ fernipan mengakibatkan laju fermentasi menjadi lambat, karena
kandungan gula lebih banyak digunakan untuk memproduksi
3 Sari buah + 19cm 25cm 26cm sel terlebih dahulu [14].
fernipan
4 Gula merah 16cm 16cm 17cm
Kesimpulan dan Saran
+ fernipan Dalam reaksi pembentukan CO2 melalui reaksi anaerob,
sari buah memiliki laju tercepat dalam pembentukan CO2,
5 Sari buah + 20cm 26cm 29cm
yang selanjutnya yaitu gula merah, dan gula pasir. Sari buah
fernipan
dan gula merah merupakan monosakarida dan gula pasir
6 Gula pasir + 16cm 22cm 26cm merupakan disakarida. Kandungan gula yang lebih pekat
fernipan dapat mengakibatkan laju fermentasi menjadi lambat, karena
Pada pelarutan gula pasir ditambahkan dengan fernipan kandungan gula lebih banyak digunakan untuk memproduksi
keliling balon dalam setiap 15menit hingga 45 menit sebesar sel terlebih dahulu.
16cm, 22cm, dan 26cm. Gula merah atau aren ditambahkan Sebaiknya praktikan lebih teliti dan berhati-hati dalam
fernipan keliling balon dalam setiap 15menit hingga 45 melakukan percobaan. Agar tidak terjadi kesalaan dalam
menit sebesar 13cm, 18cm, 19cm. Sari bua ditambahkan percobaan.
dengan fernipan keliling balon dalam setiap 15menit hingga
45 menit sebesar 19 cm, 25cm, 26cm. Daftar Pustaka
[1] Sari, R daan P. Retno. 2017. Karakter Isolat Rhizobia Dari
Pembahasan Tanah Bekas Tambang Nikel Dalam Memanfaatkan Oksigen
Untuk Proses Metabolismenya. Info Teknis Eboni. Vol
Berdasarkan hasil pengamatan respirasi anaerob pada 14(2):125-130
perlakuan yang menggunakan gula pasir atau glukosa [2] G. Taro, and M. Pianto, ”Plant Respiration Under Low
ditambahkan dengan fernipan yang akan menghasilkan CO2 Oxygen”, Chilean Jurnal Of Agricultural Research. Vol 1
dan etanol sehingga dapat mengembangkan balon terdapat (2015)
dua sempel, sampel yang pertama pada menit ke 15 keliling [3] Novitasari, R. 2017. Proses Respirasi Seluler Pada Tumbuhan.
balon sebesar 16cm, pada menit ke 30 keliling balon sebesar Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Jurnal
22cm dan pada menit ke 45 keliling balon sebesar 26cm. Pendidikan Biologi
[4] Sinaga, R.E. 2016. Pengaruh Precooling dan Variasi Suhu
Sampel yang kedua pada menit ke 15 keliling balon sebesar
Penyimpanan Terhadap Perubahan Laju Respirasi Terong
16cm, pada menit ke 30 keliling bola sebesar 22cm, dan (Solanum Melongena L.). Stevia. 4(02): 122-127
menit ke 45 keliling bola sebesar 26cm. Pada perlakuan [5] Marisi., R.J Nainggolan., dan Elisa Julianti. Pengaruh
selanjutnya menggunakan gula merah atau sukrosa yang Komposisi Udara Ruang Penyimpanan Terhadap Mutu Jeruk
ditambahkan dengan fernipan menggunakan dua sampel, Siam Brastagi (Citrus nobilis LOUR var Microcarpa) Selama
sampel pertama pada menit ke 15 keliling balon sebesar Penyimpanan Suhu Ruang. J. Rekayasa Pangan dan Pert.
13cm, pada menit ke 30 keliling balon sebesar 18cm dan 4(3): 21-25
pada menit ke 45 keliling balon 19cm. Sampel kedua pada [6] C. Kim., S.K. Aimala., Y. Kwan., B.H Jeon., S.Park., and J.R.
Kim, ”Metabolic Flux In Klebsiella pneumoniae L17 By
menit ke 15 keliling balon sebesar 16cm, pada menit ke 30
Anaerobic Respiration In Microbia Fuel Cell. Biology and
keliling balon sebesar 16cm, dan pada menit ke 45 keliling
Biopocase Enginering. 21:250-260 (2016)
balon sebesar 17cm. Perlakuan yang terakhir menggunakan [7] Elsevier. 2015. Anatomy and Physiology for Midwives. London
sari buah atau fruktosa yang ditambahkan fernipan United Kingdom
menggunakan dua sampel, sampel yang pertama pada menit [8] Rosdiana, M., L. Comeriorenai, dan R. Damayanti. 2016.
ke 15 keliling balon sebesar 19cm, pada menit ke 30 keliling Pembuatan Bioetanol Dari Eceng Gondok (Eichhornia
Dety Dwi Pratiwi., Anaerobic Respiration......... 4

Crassipes) Dengan Perlakuan Fermentasi. Jurnal Teknik Kimia.


Vol 22(1): 9-16
[9] Harjadi, S.S. 2018. Dasar-Dasar Agronomi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
[10] Syauqiah, I. 2015. Pengaruh Waktu Fermentasi Dan
Persentase Starter Pada Nira Aren (Arenga pinnata) Terhadap
Bioetanol Ynag Dihasilkan. Info Teknik. 16(2):217-226
[11] [13] Rachmayanti, A., R.M. Sari., dan A.F Ilhamdy. 2019.
Proses Sakarifikasi Dan Fermentasi Terpisah Pada Produksi
Bioetanol Dari Bahan Baku Rumput Laut Sargassum sp.
Marinade. 02(01):19-28
[12] Z. Lin, and W. Hsiung Li. The Evolution Of Aerobic
Fermentation In Schizosaccharomyces Pombe Was Assosiated
With Regulatory Reprogramming But Not Nucleosome
Reoganization. Mol Biol Evol. 28(4):1407-1413(2011)
[13] Ismawati, N., Nurwantoro., dan Y.B. Pramono. 2016. Nilai
pH, Total Padatan Terlarut, dan Sifat Sensoris Yoghurt Dengan
Penambahan Ekstrak Bit (Beta vulgaris L.).Jurnal Aplikasi
Teknologi Pangan. 5(3):89-94
[14] Febryanti, A.E., C.N. Sari., and Adisyahputra. 2016.
Efektivitas Media Pertumbuhan Khamir Komersial
(Saccharomyces cerevisiae) Untuk Fermentasi Bioetanol Dari
Enceng Gondok (Eichcornia crassipes). Bioma. 12(2):43-50

Anda mungkin juga menyukai