KOTA JAMBI
Jalan Raden Mattaher No. 35 Kel. Sulanjan, Kec. Jambi Timur,
Kota Jambi. Provinsi Jambi
Nomor Telpon : 0741-23564, surel: info@akpergapu-jambi.ac.id
ESSAY
1. Jelaskan secara rinci perbedaan respirasi aerob dan anaerob, bukan hanya dari
kebutuhannya terhadap oksigen tetapi juga hasil, tempat, dan proses terjadinya.
2. Komponen rantai respiratorik terkandung dalam empat komponen kompleks protein
besar pada membran dalam mitokondria. Jelaskan proses racun dalam menghambat
rantai respiratorik dalam masing-masing kompleks tersebut.
3. Enzim yang berperan dalam oksidasi dan reduksi disebut oksidoreduktase dan
diklasifikasikan menjadi empat kelompok. Sebutkan letak dan peranan masing-
masing enzim tersebut secara lengkap.
4. Jelaskan 3 fase tahap proses katabolisme dalam rantai respiratorik (glikolisis, siklus
kreb, dan transpor elektron) beserta karakteristik dan hasil reaksinya.
5. Analisis hubungan antara karbohidrat, protein dan lemak dalam proses metabolisme.
6. Jelaskan peran vitamin A dalam peningkatan system imunitas.
7. Jelaskan bagaimana natrium dan kalium dapat berperan dalam metabolism air.
8. Aktivitas enzim dapat dihambat oleh suatu senyawa yang dikenal sebagai Inhibitor,
sebutkan salah satu contoh inhibitor beserta enzim yang diserangnya.
9. Bagaimanakah katalisator, termasuk enzim, meningkatkan reaksi kimia?
10. Bagaimana terapi insulin dapat membantu para penderita diabetes tipe II.
Jawaban :
Nama : SUFITA
Nim : 2020211641
Kelas : IB
Perbedaan Lokasi
Proses respirasi aerob dan anaerob juga terjadi pada lokasi
yang berbeda. Respirasi aerob umumnya terjadi pada organel sel
yang disebut mitokondria, sementara respirasi anaerob umumnya
berlangsung di sitoplasma.
2.
Barbiturat (amobarbital), pierisidinn a,insektisida,rotenon
(racun ikan) menghambat oksidasi substrat yg berhubungan
langsung dengan rantai respirasi lewat dehidrogenase –nad
(KOMPELKS I ).
Dimerkapol (bal) & antimisin A menghambat rantai respirasi
diantara sitokrom b dan c1 (kompleks III).
H2s, karbonmonoksida, hcn menghambat sitokrom oksidase
sehinggadapat menghentikan respirasi secara total. karboksin &
ttfa menghambat transfer elektron dari suksinat dehidrogenase
ke koenzym q (Kompleks IV).
Malonat merupakan inhibitor kompetitif enzim suksinat
dehidrogenase (Kompleks ).
Atraktilosida menghambat fosforilasi oksidatif dengan jalan menghambat
transporter ADP untuk masuk dan ATP untuk keluar dari mitokondria.
Golongan antibiotic oligomisin menghambat fosforilasi oksidatif dengan
jalan menutup jalan aliran proton menembus ATP sintase.
Protein uncoupler adalah protein yang terdapat pada membrane mitokondria
yang mengatur transport proton dari sitosol ke matriks. Uncoupler mencegah
terbentuknya gradien proton, karenanya mencegah pembentukan ATP.
Penghambatan sistesis ATP mengakibatkan oksidasi NADH dan FADH2
berlangsung cepat dan energi hilang sebagai panas. Termogenin adalah
protein uncoupler yang ditemukan pada jaringan adiposa coklat. Termogenin
berefek menghasilkan panas terutama pada bayi yang baru lahir dan hewan-
hewan yang
berhibernasi. Selain itu terdapat juga molekul yang dapat menimbulkan aksi
inhibisi uncoupler yang sama, contohnya molekul 2,4-dinitrofenol.
3. *Dehidrogenase
Menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen
Memiliki fungsi utama:
Pemindahan hydrogen dari satu substrat ke substrat lain dalam rx oksidasi-
respirasi berpasangan
Sangat spesifik
Sering ada koenzim : NAD atau NADH
Dehidrogenase terikat NAD : Glikolisis, Siklus asam sitrat dan rantai
respiratorik mitokondria
Sebagai komponen dalam rantai respirasi pengangkatan electron dari
substrat ke oksigen.
*Oksidase
Mengkatalisis pengeluaran hydrogen dari substrat dengan menggunakan
oksigen sebagai akseptor hidrogennya
Produk akhir: air atau hydrogen peroksidase
Sitokrom oksidase : Hemoprotein dalam hemoglobin, Hb, dan sitokrom lain.
Komponen Terakhir ( carrier ) pada rantai respirasi
Oksidasi lain : Flavin mononukelotida ( FMN ) dan flavin adenin
dinukelotida (FAD) dibentuk dalam tubuh dari vitamin riboflavin
Xantin oksidase : Konversi basa purin menjadi asam urat
*Katalase
Ditemukan di dalam darah,sumsum tulang, membrane mukosa,ginjal dan
hati
Fungsi : Menghancurkan hydrogen peroksidasi yang terbentuk oleh kerja
*Oksigenase
Berhubungan dengan sintesis dan penguraian berbagai tipe metabolit
Inkorporasi molekul oksigen ke dalam molekul subsytat
Terdiri atas 2 tahap :
-Pengikatan oksigen dengan enzim pada sisi aktif
-Reaksi saat oksigen yang terkait direduksi atau dipindahkan ke substrat
Dibagi 2 kelompok : Dioksigenase dan monooksigenase
Enzim Monooksigenase sitokrom P450 mikrosom penting untuk hidroksilasi
banyak obat serta steroid : benzpiren, aminopirin, morfin,fenobarbital.
4. *Glikolisis
Glikolisis terjadi di sitoplasma. Glikolisis tidak membutuhkan O2 karenanya
semua organisme baik aerobik maupun anaerobik dapat menjalani tahapan
ini. Glikolisis terdiri dari 10 tahapan reaksi enzimatik untuk memecahkan
Glukosa (molekul dengan 6 atom C) menjadi dua molekul piruvat (molekul
dengan 2 atom C). Selama glikolisis tidak dibebaskan CO2.
Glikolisis menghasilkan dua molekul ATP yang berasal dari fosforilasi
tingkat substrat dan dua molekul NADH.
*Siklus Krebs
Bahan makanan berupa karbohidrat, lemak, dan asam amino di dalam sel
aerobik
mengalami degradasi oksidatif. Degradasi oksidatif berlangsung melalui
beberapa tahapan reaksi enzimatik di dalam suatu siklus yang disebut siklus
Krebs.Bahan makanan baik lemak, protein, maupun karbohidrat masuk ke
dalam siklus dalam bentuk unit dua atom karbon yaitu sebagai asetil-
Koenzim A. Di dalam siklus Krebs, zat perantara yang paling kaya energi
bebas adalah asam sitrat. Ini berarti asam sitrat (enam atom C) merupakan
bentuk substrat dalam keadaan paling tereduksi. Substrat dalam bentuk
paling teroksidasi (paling miskin energi bebas) adalah asam oksaloasetat.
Asam sitrat dapat dibentuk kembali dengan penggabungan antara asetil-KoA
dan asam oksaloasetat. Dalam beberapa bagian di dalam siklus dikeluarkan
molekul CO2 , demikian juga dengan atom H dalam bentuk H2O. Dari asam
sitrat sampai asam oksaloasetat terjadi pengurangan dua atom C yaitu dari
C6 ke C4. Gambar 2 Fosforilasi tingkat substrat dan fosforilasi oksidatif
Energi bebas yang dihasilkan selama proses degradasi oksidatif di dalam
siklus dipergunakan untuk mereduksi koenzim NAD+ dan FAD menjadi
NADH dan FADH2. Jadi kedua molekul ini merupakan pembawa energi.
Untuk setiap 1 molekul glukosa dibentuk dua molekul Asetil KoA yang
akan menghasilkan total 4 molekul ATP, 10 NADH, dan 2 FADH2.
*Transpor Elektron
Pada dasarnya, transpor elektron merupakan peristiwa pemindahan elaktron
dari . Elektron tersebut berasal dari NADH dan FADH dari suatu substrat ke
substrat lain secara berantai disertai pembentukan ATP melalui proses
Fosforilasi okeidatif. Fosforilasi oksidatif merupakan proses penambahan
gugus posfat anorganik ke molekul ADP. Dalam transpor elektron, yang
menjadi penerima elektron terakhir adalah oksigen sehingga pada akhir
peristiwa ini terbentuk
O.NADH dan FADH dalam transpor elektron berfungsi sebagai senyawa
pereduksi yangmenghasilkan ion hidrogen. Setiap molekul NADH yang
memasuki rantai transpor elektron akan menghasilkan 3 molekul ATP, dan
setiap molekul FAD akan menghasilkan 2 molekul ATP.
7. Natrium atau sodium adalah salah satu mineral yang dibutuhkan untuk
fungsi tubuh. Saat larut dalam air, natrium menjelma menjadi salah
satu elektrolit, partikel yang bermuatan listrik yang berperan dalam
proses metabolisme
- Kalsium adalah mineral terbanyak dalam tubuh dan berperan penting
dalam sejumlah fungsi tubuh. Kalsium dibutuhkan untuk menjaga kesehatan
tulang dan gigi (bersama-sama vitamin D dan nutrien lainnya). Kalsium
berperan dalam banyak proses metabolik, transmisi informasi melalui sistem
saraf, dan kontraksi otot (termasuk jantung) serta pembekuan darah.
Sumber kalsium adalah susu, keju, dan produk olahan susu lainnya. Kalsium
juga terdapat dalam beberapa sayuran hijau seperti brokoli dan kol serta ikan
kaleng yang dimakan dengan tulangnya seperti sardin.
10. tubuh masih bisa memproduksi insulin secara alami meski jumlahnya
tidak mencukupi atau sel-sel di dalam tubuh tidak sensitif terhadap
efek hormon tersebut.
Pada kondisi ini, dokter biasanya akan menyarankan penanganan lain,
seperti menjalani pola hidup sehat dan memberikan obat diabetes minum.
Namun, jika kondisi diabetes yang dialami semakin memburuk atau bila
metode penanganan diabetes lain sudah tidak lagi efektif, dokter akan
menyarankan pemakaian suntik insulin.