Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATERI BIOENERGETIKA

NAMA: MUH. AKBAR ALHASNI


NPM: 2213201033
KELAS: KESMAS 1
MATA KULIAH: BIOMEDIK 1

1. Bioenergetika adalah bidang biokimia dan biologi sel yang menyangkut


aliran energi melalui sistem kehidupan. Ini adalah area aktif penelitian Biologi yang
mencakup respirasi seluler dan banyak proses metabolisme dan Enzimatik lainnya yang
mengarah pada produksi dan pemanfaatan energi. Bentuk seperti molekul adenosine
trifosfat (ATP). Artinya, tujuan bioenergi adalah untuk menggambarkan bagaimana
organisasi yang hidup memperoleh dan mengubah energi untuk melakukan pekerjaan
biologis. Studi jalur metabolisme sangat penting untuk bioenergi. Bioenergetika atau
Termodinamika biokimia adalah ilmu pengetahuan mengenai perubahan energi yang
menyertai reaksi biokimia. Reaksi ini diikuti oleh pelepasan energi selama sistem reksi
bergerak dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yanng lebih rendah.
Sebagian besar energi dilepaskan dalam bentuk panas. Pada sistem nonbiologik dapat
menggunakan energi panas untuk melangsungkan kerjanya dan dapat diubah menjadi
energi mekanik atau energi listrik. Sedangkan pada sistem biologik bersifat isotermik
dan menggunakan energi kimia untuk memberikan tenaga bagi proses kehidupan.

 Reaksi eksotermis bisa diartikan sebagai reaksi kimia yang dapat menghasilkan kalor.
Reaksi ini terjadi karena adanya perpindahan kalor (panas) dari sistem ke lingkungan
yang mengakibatkan lingkungan jadi lebih panas. Reaksi eksoterm dapat terjadi
secara natural (alami) dan juga buatan (disengaja). Contoh reaksi eksoterm natural
yang terjadi di alam adalah pembakaran kayu, air mengalir, atau besi berkarat.
Sementara reaksi eksoterm buatan (disengaja) biasanya terjadi di dalam
laboratorium yang merupakan hasil dari sebuah percobaan. Contohnya campuran
air dan asam pekat, reaksi air dan natrium peroksida, reaksi Yang terjadi antara HCl
dengan serbuk zink, atau yang lainnya.
 Reaksi endoterm berarti sebuah reaksi di mana kalor yang berasal dari lingkungan
masuk ke dalam sistem. Singkatnya ini adalah reaksi yang menyerap kalor. Salah satu
contoh reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari adalah peristiwa fotosintesis.
Dalam peristiwa ini, pepohonan menyerap kalor yang berasal dari matahari yang
kemudian menaikan entalpi reaksinya.

 Proses isotermal”, yaitu proses termodinamika di mana suhu sistem tetap konstan.
Pemindahan panas ke dalam atau keluar dari sistem terjadi sangat lambat sehingga
keseimbangan termal dipertahankan.

2. Oksidase adalah enzim yang berperan mengkatalisis hydrogen yang ada dalam
subsrat dengan hasil berupa H2O dan H2O2. Enzim ini berfungsi sebagai
AKSEPTORdan ion hydrogen.
 Enzim DEHIDROGENASE berperan sebagai pemindah ion hydrogen dari substrat
satu ke substrat berikutnya dalam reaksi REDOKS COUPLE. Contohnya penggunaan
enzim ini dalam pemindahan electrone di membrane dalam mitokondria, sikluss
kreb, dan GLIKOLISISfase aenerob.
 Enzin HIDROPEROKSIDASE di bagi menjadi 2,yaitu Peroksidase dan Katalase.Enzim
Peroksidase berperan penting menjaga lipid membrane sel dan hemogonlin dari
senyawa peroksida( H2O2) yang bersifat toksik. Enzim Katalase berperan
menghancurkan hydrogen yang dihasilkan dari aktivitas enzim oksidase
 Enzim Oksigenase berperan dalam sisntesis atau penguraian berbagai senyawaan.
Enzim ini banyak di temukan di dalam hati.

3. - tingkat rantai respirasi sel. Glikolisis terjadi di sitoplasma. Glikolisis tidak


membutuhkan O2 karenanya semua organisme baik aerobik maupun anaerobik
dapat menjalani tahapan ini. Glikolisis terdiri dari 10 tahapan reaksi enzimatik untuk
memecahkan Glukosa (molekul dengan 6 atom C) menjadi dua molekul piruvat
(molekul dengan 2 atom C). Selama glikolisis tidak dibebaskan CO2. Glikolisis
menghasilkan dua molekul ATP yang berasal dari fosforilasi tingkat substrat dan dua
molekul NADH. Siklus Krebs Bahan makanan berupa karbohidrat, lemak, dan asam
amino di dalam sel aerobik mengalami degradasi oksidatif. Degradasi oksidatif
berlangsung melalui beberapa tahapan reaksi enzimatik di dalam suatu siklus yang
disebut siklus Krebs. Bahan makanan baik lemak, protein, maupun karbohidrat
masuk ke dalam siklus dalam bentuk unit dua atom karbon yaitu sebagai asetil-
Koenzim A. Di dalam siklus Krebs, zat perantara yang paling kaya energi bebas
adalah asam sitrat. Ini berarti asam sitrat (enam atom C) merupakan bentuk substrat
dalam keadaan paling tereduksi. Substrat dalam bentuk paling teroksidasi (paling
miskin energi bebas) adalah asam oksaloasetat. Asam sitrat dapat dibentuk kembali
dengan penggabungan antara asetil-KoA dan asam oksaloasetat. Dalam beberapa
bagian di dalam siklus dikeluarkan molekul CO2 , demikian juga dengan atom H
dalam bentuk H2O. Dari asam sitrat sampai asam oksaloasetat terjadi pengurangan
dua atom C yaitu dari C6 ke C4.
- Pada tingkat substrat. Pembentukan ATP dalam sel melalui mekanisme ini hanya
menghasilkan Sedikit ATP. Mekanisme ini tidak melibatkan rantai transpor elektron
dan Membran sel. Fosforilasi terjadi apabila suatu substrat yang mengadung Posfor
mendonorkan molekul posfor tersebut kepada ADP menjadi ATP . Pembentukan ATP
dalam sel melalui mekanisme ini hanya menghasilkan Sedikit ATP. Mekanisme ini
tidak melibatkan rantai transpor elektron dan Membran sel. Fosforilasi terjadi
apabila suatu substrat yang mengadung posfor mendonorkan molekul Posfor
tersebut kepada ADP menjadi ATP.
4. Tahapan:
Pada hampir semua sel eukariotik, mitokondria terletak di sitoplasma. Fungsi
utamanya adalah memproduksi ATP. Lebih dari 90 % ATP sel Dibentuk di sini.
Mitokondria terdiri atas beberapa bagian utama, yaitu :
a. Membran mitokondria. Membran mitokondria terdiri dari dua lapisan,
Yaitu:
- Membrane sebelah luar yang bersifat permeable terhadap molekul kecil
dan Ion.
- Membrane sebelah dalam bersifat tidak permeable.

Pada membran sebelah dalam terdapat berbagai kompleks protein yang Terlibat
dalam rantai pernafasan, termasuk di dalamnya adalah ADP-ATP Translocase dan
ATP sintase (F0 F1). Kompleks tersebut terlibat dalam Transport electron ke O2.
Sebagai contoh, dalam 1 sel hati, membrane. Sebelah dalam mitokondria-nya
mengandung lebih dari 10 000 set systemTransport elektron dan molekul-molekul
ATP sintase, yang terdistribusi pada Bagian permukaan membrane sebelah dalam
mitokondria.
b. Ruang antarmembran Pada ruang antar membrane terdapat enzim adenilil
Kinase and creatine kinase.
c. Matriks: di dalamnya mengandung sejumlah besar enzim yang terlibat Dalam
siklus asam sitrat (siklus Krebs). Juga terdapat enzim-enzim yang Berperan dalam
oksidasi asam-asam amino dan asam-asam lemak. Selain itu, Di dalam matriks
juga terdapat kompleks piruvat dehydrogenase. Karenanya, Jalur metabolisme
oksidasi bahan makanan terjadi di matriks, kecuali Glikolisis yang terjadi di
sitosol.Tahapan Respirasi SelGlikolisis Glikolisis terjadi di sitoplasma. Glikolisis
tidak membutuhkan O2 Karenanya semua organisme baik aerobik maupun
anaerobik dapat menjalani Tahapan ini. Glikolisis terdiri dari 10 tahapan reaksi
enzimatik untuk Memecahkan Glukosa (molekul dengan 6 atom C) menjadi dua
molekul Piruvat (molekul dengan 2 atom C). Selama glikolisis tidak dibebaskan
CO2. Glikolisis menghasilkan dua molekul ATP yang berasal dari fosforilasi
Tingkat substrat dan dua molekul NADH

Siklus Krebs Bahan makanan berupa karbohidrat, lemak, dan asam amino di
Dalam sel aerobik mengalami degradasi oksidatif. Degradasi oksidatif
Berlangsung melalui beberapa tahapan reaksi enzimatik di dalam suatu siklus
Yang disebut siklus Krebs (Gambar 1). Bahan makanan baik lemak, protein,
Maupun karbohidrat masuk ke dalam siklus dalam bentuk unit dua atom Karbon
yaitu sebagai asetil-Koenzim A. Di dalam siklus Krebs, zat perantara Yang paling
kaya energi bebas adalah asam sitrat. Ini berarti asam sitrat (enam atom C)
merupakan bentuk substrat dalam keadaan paling tereduksi. Substrat dalam
bentuk paling teroksidasi (paling miskin energi bebas) adalah Asam oksaloasetat.
Asam sitrat dapat dibentuk kembali denganPenggabungan antara asetil-KoA dan
asam oksaloasetat. Dalam beberapa Bagian di dalam siklus dikeluarkan molekul
CO2 , demikian juga dengan Atom H dalam bentuk H2O. Dari asam sitrat sampai
asam oksaloasetat Terjadi pengurangan dua atom C yaitu dari C6 ke C4

Fosforilasi oksidatif. Dalam proses rantai transport elektron, ekivalen Pereduksi


tersebut (NADH dan FADH2) dimanfaatkan dalam serangkaian Reaksi reduksi
oksidasi hingga akhirnya dipakai untuk mereduksi O2 Menjadi H2O. Fosforilasi
oksidatif adalah deretan reaksi redoks yang Melibatkan berbagai kompleks
protein yang terikat pada membrane sebelah Dalam dari mitokondria. Dalam
rangkaian reaksi redoks ini, elektron dari Ekivalen pereduksi (yaitu NADH dan
FADH2) dipindahkan dengan tujuan Akhir ke molekul O2 melalui sejumlah gugus
pembawa elektron yang terikat Pada kompleks protein (koenzim). Energi yang
dibebaskan dalam proses Redoks ini diubah menjadi molekul berenergi tinggi
yaitu ATP. Oleh karena Melibatkan proses reaksi redoks, pembentukan ATP
dengan mekanisme ini Disebut sebagai fosforilasi oksidatif. Fosforilasi oksidatif
juga disebut rantai Transport elektron karena dalam proses ini melibatkan
transfer elektron. Selain itu, sering juga digunakan istilah rantai pernafasan
karena melibatkan Oksigen sebagai tujuan akhir dari transfer elektron. Selain
melalui fosforilasi Oksidatif, ATP juga dibentuk melalui mekanisme fosforilasi
tingkat substrat.

Fosforilasi tingkat substrat. Pembentukan ATP dalam sel melalui mekanisme Ini
hanya menghasilkan sedikit ATP. Mekanisme ini tidak melibatkan rantai
Transpor elektron dan membran sel. Fosforilasi terjadi apabila suatu substrat
Yang mengadung posfor mendonorkan molekul posfor tersebut kepada ADP
Menjadi ATP (Gambar 4). Pembentukan ATP dalam sel melalui mekanisme Ini
hanya menghasilkan sedikit ATP. Mekanisme ini tidak melibatkan rantai
Transpor elektron dan membran sel. Fosforilasi terjadi apabila suatu
substratYang mengadung Posfor mendonorkan molekul Posfor tersebut kepada
ADP Menjadi ATP.Komponen-komponen penting dalam rantai transport
elektron berada terikat
Dalam kompleks protein:
-NADH – nicotinamida adenin dinucleotide adalah molekul yang larut air,
Digunakan oleh enzim dehydrogenase. Niacin adalah precursor dari NAD+ Dan
NADH
- Flavoprotein Beberapa kompleks protein (enzim) menggunakan nucleotida
Flavin sebagai pembawa elektron. Flavoprotein merupakan bagian yang
Penting dalam kompleks protein I dan II. Bentuk teroksidasi flavin
Nukelotida (FMN dan FAD) dapat direduksi menjadi FMNH2 atau FADH2

- Melalui transfer 2 elektron. FMN dan FAD juga dapat menerima 1 elektron
Membentuk semiquinone.
- Protein Fe-S merupakan protein Fe non heme. Protein Fe-S ditemukan di
Protein I, II, dan III. Di dalam kompleks ini, atom-atom Fe terikat pada atom
Sulfur atau dapat terikat melalui gugus SH dari sistein pada protein. Gugus
Fe-S terlibat dalam reaksi transfer satu elektron melalui transfer elektron
Antara Fe2+ dan Fe3+
- Ubiquinon merupakan molekul yang larut dalam lipid. Di dalam Strukturnya
mengandung rantai samping isoprenoid. Ubiquinon dapat Berdifusi
melewati membrane. Ubiquinon dapat menerima satu elektron Menjadi
radikal semiquinone QH•.
- Sitokrom adalah protein yang mengandung gugus prostetik heme

5. Inhibitor penghambat respirasi dapat melalui inhibitor rantai respirasi, Inhibitor


fosforilasi oksidatif dan pemutusan rangkaian (uncoupler) Fosforilasi oksidatif.
Inhibitor rantai respirasi dalam hal ini berperan dalam mencegah substrat Berikatan
dengan enzim, inhibitornya yaitu amobarbital (barbutirat), Antibiotik pierrisidin A,
insektisida rotenon; menghambat antara sit b dan sit C dengan inhibitor dimerkaprol
dan antimisin A; menghambat respirasi Secara total yaitu inhibitor oksidase antara
lain H2S, CO dan sianida; Inhibitor suksinat dehidrogenase ke Q yaitu karboksin dan
TTFA; inhibitor Kompetitif untuk suksinat dehidrogenase oleh malonat.
Inhibitor fosforilasi oksidatif yitu inhibitor pada keseluruhan proses dan Fosforilasi oleh
oligomisin. Pemutusan rangkaian (uncoupler) fosforilasi oksidatif melalui cara oksidasi Tanpa
fosforilasi yang diakibatkan dinitrofenol; inhibitor fosforilasi oksidatif Tergantung pengangkutan
senyawa nukleotida meliputi inhibitor Pengangkutan ADP dan ATP keluar oleh atraktilosid; serta
memisahkan Proses oksidasi dan fosforilasi dalam rantai respirasi oleh 2,4 dinitrofenol, Dinitrokresol,
pentaklorofenol, CCCP (m-klorokarbonial sianida fenil Hidrazon).Sistem pengankutan dalam
membran mitokondria melalui pengangkut Fosfat, pengangkut piruvat, pengangkut dikarboksilat,
pengangkut Trikarboksilat, pengangkut α-Ketoglutarat dan pengangkut nukleotida adenin. Inhibitor
system pengangkutan ini dihambat oleh Ntilmaleimida, Hidroksinamat, araktilosida.

6. NADH – nicotinamida adenin dinucleotide adalah molekul yang larut air, Digunakan
oleh enzim dehydrogenase. Niacin adalah precursor dari NAD+ Dan NADH
7. Ada tiga sumber utama posfat berenergi tinggi yang mengambil bagian Dalam
konservasi/penangkapan energi :
 Glikolisis : pembentukan netto 2 posfat berenergi tinggi yang terjadi Akibat
pembentukan laktat dari satu molekul glukosa yang dihasilkan dalam Dua reaksi,
yang dikatalis masing-masing oleh enzim posfogliserat kinase Dan piruvat kinase.
 Siklus krebs (siklus asam sitrat) : satu posfat berenergi tinggi dihasilkan Langsung
pada tahap suksinil tiokinase.
 Posforilasi oksidatif : merupakan sumber kwantitatif posfat berenergi Tinggi terbesar
dalam organisasi aerobik. Energi bebas untuk menggerakkan Proses-proses ini
berasal dari oksidasi rantai respirasi di dalam mitokondria Dengan menggunakan O2.
8. Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme dengan Penggunaan energi
yang dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan mereduksi gas
oksigen menjadi air. Menurut teori kemiosmotik yang dicetuskan oleh Peter
Mitchell, energi yang dilepaskan dari reaksi oksidasi pada substrat pendonor
elektron, baik pada respirasi aerobik maupun anaerobik, perlahan akan disimpan
dalam bentuk potensial elektrokemis sepanjang garis tepi membran tempat
terjadinya reaksi tersebut, yang kemudian dapat digunakan oleh ATP sintase untuk
menginduksi reaksi fosforilasi terhadap molekul adenosina difosfat dengan molekul
Pi. Elektron yang melekat pada molekul sisi dalam kompleks IV rantai transpor
elektron akan digunakan oleh kompleks V untuk menarik ion H+ dari sitoplasma
menuju membran mitokondria sisi luar, disebut kopling kemiosmotik,[3] yang
menyebabkan kemiosmosis, yaitu difusi ion H+ melalui ATP sintase ke dalam
mitokondria yang berlawanan dengan arah gradien pH, dari area dengan energi
potensial elektrokimiawi lebih rendah menuju matriks dengan energi potensial lebih
tinggi. Proses kopling kemiosmotik juga berpengaruh pada kombinasi gradien pH
dan potensial listrik di sepanjang membran yang disebut gaya gerak proton.Dari
teori ini, keseluruhan reaksi kemudian disebut fosforilasi oksidatif. Awal lintasan
dimulai dari elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat yang ditransfer ke
senyawa:
 NAD+ yang berada di dalam matriks mitokondria. Setelah menerima
elektron, NAD+akan bereaksi menjadi NADH dan ion H+, kemudian
mendonorkan elektronnya ke rantai transpor elektron kompleks I.[4]
 dan FAD yang berada di dalam rantai transpor elektron kompleks II.[5] FAD
akan menerima dua elektron, kemudian bereaksi menjadi FADH2 melalui
reaksi redoks.

Walaupun fosforilasi oksidatif adalah bagian vital metabolisme, ia menghasilkan spesi


oksigen reaktif seperti superoksida dan hidrogen peroksida pada kompleks I.[6] Hal ini dapat
mengakibatkan pembentukan radikal bebas, merusak sel tubuh, dan kemungkinan juga
menyebabkan penuaan. Enzim-enzim yang terlibat dalam lintasan metabolisme ini juga merupakan
target dari banyak obat dan racun yang dapat menghambat aktivitas enzim.

Anda mungkin juga menyukai