Reaksi eksotermis bisa diartikan sebagai reaksi kimia yang dapat menghasilkan kalor.
Reaksi ini terjadi karena adanya perpindahan kalor (panas) dari sistem ke lingkungan
yang mengakibatkan lingkungan jadi lebih panas. Reaksi eksoterm dapat terjadi
secara natural (alami) dan juga buatan (disengaja). Contoh reaksi eksoterm natural
yang terjadi di alam adalah pembakaran kayu, air mengalir, atau besi berkarat.
Sementara reaksi eksoterm buatan (disengaja) biasanya terjadi di dalam
laboratorium yang merupakan hasil dari sebuah percobaan. Contohnya campuran
air dan asam pekat, reaksi air dan natrium peroksida, reaksi Yang terjadi antara HCl
dengan serbuk zink, atau yang lainnya.
Reaksi endoterm berarti sebuah reaksi di mana kalor yang berasal dari lingkungan
masuk ke dalam sistem. Singkatnya ini adalah reaksi yang menyerap kalor. Salah satu
contoh reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari adalah peristiwa fotosintesis.
Dalam peristiwa ini, pepohonan menyerap kalor yang berasal dari matahari yang
kemudian menaikan entalpi reaksinya.
Proses isotermal”, yaitu proses termodinamika di mana suhu sistem tetap konstan.
Pemindahan panas ke dalam atau keluar dari sistem terjadi sangat lambat sehingga
keseimbangan termal dipertahankan.
2. Oksidase adalah enzim yang berperan mengkatalisis hydrogen yang ada dalam
subsrat dengan hasil berupa H2O dan H2O2. Enzim ini berfungsi sebagai
AKSEPTORdan ion hydrogen.
Enzim DEHIDROGENASE berperan sebagai pemindah ion hydrogen dari substrat
satu ke substrat berikutnya dalam reaksi REDOKS COUPLE. Contohnya penggunaan
enzim ini dalam pemindahan electrone di membrane dalam mitokondria, sikluss
kreb, dan GLIKOLISISfase aenerob.
Enzin HIDROPEROKSIDASE di bagi menjadi 2,yaitu Peroksidase dan Katalase.Enzim
Peroksidase berperan penting menjaga lipid membrane sel dan hemogonlin dari
senyawa peroksida( H2O2) yang bersifat toksik. Enzim Katalase berperan
menghancurkan hydrogen yang dihasilkan dari aktivitas enzim oksidase
Enzim Oksigenase berperan dalam sisntesis atau penguraian berbagai senyawaan.
Enzim ini banyak di temukan di dalam hati.
Pada membran sebelah dalam terdapat berbagai kompleks protein yang Terlibat
dalam rantai pernafasan, termasuk di dalamnya adalah ADP-ATP Translocase dan
ATP sintase (F0 F1). Kompleks tersebut terlibat dalam Transport electron ke O2.
Sebagai contoh, dalam 1 sel hati, membrane. Sebelah dalam mitokondria-nya
mengandung lebih dari 10 000 set systemTransport elektron dan molekul-molekul
ATP sintase, yang terdistribusi pada Bagian permukaan membrane sebelah dalam
mitokondria.
b. Ruang antarmembran Pada ruang antar membrane terdapat enzim adenilil
Kinase and creatine kinase.
c. Matriks: di dalamnya mengandung sejumlah besar enzim yang terlibat Dalam
siklus asam sitrat (siklus Krebs). Juga terdapat enzim-enzim yang Berperan dalam
oksidasi asam-asam amino dan asam-asam lemak. Selain itu, Di dalam matriks
juga terdapat kompleks piruvat dehydrogenase. Karenanya, Jalur metabolisme
oksidasi bahan makanan terjadi di matriks, kecuali Glikolisis yang terjadi di
sitosol.Tahapan Respirasi SelGlikolisis Glikolisis terjadi di sitoplasma. Glikolisis
tidak membutuhkan O2 Karenanya semua organisme baik aerobik maupun
anaerobik dapat menjalani Tahapan ini. Glikolisis terdiri dari 10 tahapan reaksi
enzimatik untuk Memecahkan Glukosa (molekul dengan 6 atom C) menjadi dua
molekul Piruvat (molekul dengan 2 atom C). Selama glikolisis tidak dibebaskan
CO2. Glikolisis menghasilkan dua molekul ATP yang berasal dari fosforilasi
Tingkat substrat dan dua molekul NADH
Siklus Krebs Bahan makanan berupa karbohidrat, lemak, dan asam amino di
Dalam sel aerobik mengalami degradasi oksidatif. Degradasi oksidatif
Berlangsung melalui beberapa tahapan reaksi enzimatik di dalam suatu siklus
Yang disebut siklus Krebs (Gambar 1). Bahan makanan baik lemak, protein,
Maupun karbohidrat masuk ke dalam siklus dalam bentuk unit dua atom Karbon
yaitu sebagai asetil-Koenzim A. Di dalam siklus Krebs, zat perantara Yang paling
kaya energi bebas adalah asam sitrat. Ini berarti asam sitrat (enam atom C)
merupakan bentuk substrat dalam keadaan paling tereduksi. Substrat dalam
bentuk paling teroksidasi (paling miskin energi bebas) adalah Asam oksaloasetat.
Asam sitrat dapat dibentuk kembali denganPenggabungan antara asetil-KoA dan
asam oksaloasetat. Dalam beberapa Bagian di dalam siklus dikeluarkan molekul
CO2 , demikian juga dengan Atom H dalam bentuk H2O. Dari asam sitrat sampai
asam oksaloasetat Terjadi pengurangan dua atom C yaitu dari C6 ke C4
Fosforilasi tingkat substrat. Pembentukan ATP dalam sel melalui mekanisme Ini
hanya menghasilkan sedikit ATP. Mekanisme ini tidak melibatkan rantai
Transpor elektron dan membran sel. Fosforilasi terjadi apabila suatu substrat
Yang mengadung posfor mendonorkan molekul posfor tersebut kepada ADP
Menjadi ATP (Gambar 4). Pembentukan ATP dalam sel melalui mekanisme Ini
hanya menghasilkan sedikit ATP. Mekanisme ini tidak melibatkan rantai
Transpor elektron dan membran sel. Fosforilasi terjadi apabila suatu
substratYang mengadung Posfor mendonorkan molekul Posfor tersebut kepada
ADP Menjadi ATP.Komponen-komponen penting dalam rantai transport
elektron berada terikat
Dalam kompleks protein:
-NADH – nicotinamida adenin dinucleotide adalah molekul yang larut air,
Digunakan oleh enzim dehydrogenase. Niacin adalah precursor dari NAD+ Dan
NADH
- Flavoprotein Beberapa kompleks protein (enzim) menggunakan nucleotida
Flavin sebagai pembawa elektron. Flavoprotein merupakan bagian yang
Penting dalam kompleks protein I dan II. Bentuk teroksidasi flavin
Nukelotida (FMN dan FAD) dapat direduksi menjadi FMNH2 atau FADH2
- Melalui transfer 2 elektron. FMN dan FAD juga dapat menerima 1 elektron
Membentuk semiquinone.
- Protein Fe-S merupakan protein Fe non heme. Protein Fe-S ditemukan di
Protein I, II, dan III. Di dalam kompleks ini, atom-atom Fe terikat pada atom
Sulfur atau dapat terikat melalui gugus SH dari sistein pada protein. Gugus
Fe-S terlibat dalam reaksi transfer satu elektron melalui transfer elektron
Antara Fe2+ dan Fe3+
- Ubiquinon merupakan molekul yang larut dalam lipid. Di dalam Strukturnya
mengandung rantai samping isoprenoid. Ubiquinon dapat Berdifusi
melewati membrane. Ubiquinon dapat menerima satu elektron Menjadi
radikal semiquinone QH•.
- Sitokrom adalah protein yang mengandung gugus prostetik heme
6. NADH – nicotinamida adenin dinucleotide adalah molekul yang larut air, Digunakan
oleh enzim dehydrogenase. Niacin adalah precursor dari NAD+ Dan NADH
7. Ada tiga sumber utama posfat berenergi tinggi yang mengambil bagian Dalam
konservasi/penangkapan energi :
Glikolisis : pembentukan netto 2 posfat berenergi tinggi yang terjadi Akibat
pembentukan laktat dari satu molekul glukosa yang dihasilkan dalam Dua reaksi,
yang dikatalis masing-masing oleh enzim posfogliserat kinase Dan piruvat kinase.
Siklus krebs (siklus asam sitrat) : satu posfat berenergi tinggi dihasilkan Langsung
pada tahap suksinil tiokinase.
Posforilasi oksidatif : merupakan sumber kwantitatif posfat berenergi Tinggi terbesar
dalam organisasi aerobik. Energi bebas untuk menggerakkan Proses-proses ini
berasal dari oksidasi rantai respirasi di dalam mitokondria Dengan menggunakan O2.
8. Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme dengan Penggunaan energi
yang dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan mereduksi gas
oksigen menjadi air. Menurut teori kemiosmotik yang dicetuskan oleh Peter
Mitchell, energi yang dilepaskan dari reaksi oksidasi pada substrat pendonor
elektron, baik pada respirasi aerobik maupun anaerobik, perlahan akan disimpan
dalam bentuk potensial elektrokemis sepanjang garis tepi membran tempat
terjadinya reaksi tersebut, yang kemudian dapat digunakan oleh ATP sintase untuk
menginduksi reaksi fosforilasi terhadap molekul adenosina difosfat dengan molekul
Pi. Elektron yang melekat pada molekul sisi dalam kompleks IV rantai transpor
elektron akan digunakan oleh kompleks V untuk menarik ion H+ dari sitoplasma
menuju membran mitokondria sisi luar, disebut kopling kemiosmotik,[3] yang
menyebabkan kemiosmosis, yaitu difusi ion H+ melalui ATP sintase ke dalam
mitokondria yang berlawanan dengan arah gradien pH, dari area dengan energi
potensial elektrokimiawi lebih rendah menuju matriks dengan energi potensial lebih
tinggi. Proses kopling kemiosmotik juga berpengaruh pada kombinasi gradien pH
dan potensial listrik di sepanjang membran yang disebut gaya gerak proton.Dari
teori ini, keseluruhan reaksi kemudian disebut fosforilasi oksidatif. Awal lintasan
dimulai dari elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat yang ditransfer ke
senyawa:
NAD+ yang berada di dalam matriks mitokondria. Setelah menerima
elektron, NAD+akan bereaksi menjadi NADH dan ion H+, kemudian
mendonorkan elektronnya ke rantai transpor elektron kompleks I.[4]
dan FAD yang berada di dalam rantai transpor elektron kompleks II.[5] FAD
akan menerima dua elektron, kemudian bereaksi menjadi FADH2 melalui
reaksi redoks.