Anda di halaman 1dari 10

KATABOLISME

KELOMPOK II

NAMA :

MUHAMMAD ARIF H071211004

MUHAMMAD YUSRAN HARDIMAS SETIAWAN H071211024

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021/2022
PENDAHULUAN

Metabolisme meliputi semua reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai
dari makhluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan,
hewan sampai kepada manusia yang susunan tubuhnya sangat kompleks. Di dalam proses ini
makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Proses metabolisme yang melalui serangkaian reaksi kimia yang dilakukan oleh sel
hanya dapat berlangsung oleh adanya suatu biokatalisator yang disebut enzim Cara kerja
enzim dikenal ada dua yaitu :
1. Model kunci gembok (Lock And Key)
Enzim dimisalkan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat
berikatan dengan substrat, yang disebut sebagai situs aktif. Sedangkan substrat dimisalkan
sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan situs aktif enzim.
2. Induksi pas (Induced Fit)
Pada model ini, situs aktif enzim dapat berubah bentuk sesuai dengan bentuk substrat.
Metabolisme digolongkan dalam dua kelompok besar yaitu : i. Anabolisme, ii. Katabolisme,

TUJUAN PEMBAHASAN

Mahasiswa dapat mengetahui

 Poengertian Katabolism

 Respirasi (oksidasi biologis) yang mencakupi

1. Glikolisis

2. Dekarboksilasi oksidatif piruvat

3. Siklus krebs (siklus asam sitrat)

4. Sistem transpor electron

 Respirasi Anaerob (Fermentasi)


 Oksidasi β asam lemak

 Hidrolisis protein

1. KATABOLISME

Katabolisme, urutan reaksi yang dikatalisis oleh enzim di mana molekul yang relatif
besar dalam sel hidup dipecah, atau didegradasi. Bagian dari energi kimia yang dilepaskan
selama proses katabolik disimpan dalam bentuk senyawa yang kaya energi misalnya,
adenosin trifosfat (ATP). Katabolisme merupakan sebuah proses yang masih harus dibantu
oleh hormon dan enzim tertentu. Beberapa hormon yang berperan dalam proses katabolisme,
antara lain:

Adrenalin, Hormon yang dikenal sebagai epinefrin ini dapat meningkatkan detak jantung,
menguatkan kontraksi jantung, dan meningkatkan aliran darah ke otot.

Kortisol, Hormon ini berperan dalam mengatur metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat.
Hormon yang dikenal sebagai hormon ‘stres’ ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal.

Sitokin, Hormon ini mengatur interaksi antarsel dan berperan dalam mengatur sistem
kekebalan tubuh. Beberapa jenis sitokin berfungsi untuk merangsang sistem imun, sedangkan
beberapa jenis sitokin lainnya berfungsi dalam menekan aktivitas sistem imun.

Glukagon. Hormon ini dihasilkan oleh pankreas dan bersama insulin berfungsi untuk
menjaga kadar gula dalam darah.

2. RESPIRASI AEROB ( OKSIDASI BIOLOGIS )


tahapan dari proses respirasi aerob dari tahap perubahan Glukosa hingga menjadi Adenosin
trifosfat (ATP). ATP yang dihasilkan menjadi sebuah energi pada makhluk hidup

Gambar 1 Alur proses respirasi sel. Alur ini merupakan proses perombakan molekul glukosa
menjadi ATP

gambar diatas adalah proses respirasi aerob sel terhadap Glukosa menjadi ATP dari menjadi
asam piruvat dan menjadi Asetil Co-A dan menjadi Flavin adenina dinukleotida (FADH₂)
dan Nikotinamida adenina dinukleotida (NADH) kemudian menjadi ATP yang digunakan
untuk menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel

2.1 Glikolisis (Penguraian gula)

adalah reaksi pengubahan bahan bakar organik menjadi 2 molekul asam piruvat (asam
berkarbon-3)

a. Fosforlasi glukosa, terjadi pemindahan gugus fosfat dari ATP ke glukosa pada atom C
nomor-6 sehingga membentuk glukosa-6-fosfat. Senyawa ini akan memperoleh energi
bebas dari penguraian ATP => ADP dengan bantuan Enzim heksokinase
b. Glukosa-6-Fosfat dikatalisis oleh enzim fosfoglukoisomerase sehingga terbentuk
isomer fluktosa-6-fosfat
c. Fluktosa-6-fosfat mengikat fosfat yang dilepaskan ATP menjadi fruktosa-1, 6-
bisfosfat. Senyawa ini mendapatkan energi bebas dari penguraian ATP menjadi ADP
untuk kedua kalinya
d. Enzim aldolase menguraikan fruktosa-1, 6-bisfosfat menjadi 2 senyawa beratom 3C
tersebut, yaitu dihidroksi aseton fosfat ( dilepas ) dan gliseraldehid 3-fosfat (PGAL)
e. Enzim mengatalisis perubahan bolak balik (reversibel) antara kedua gula beratom 3C
yaitu dihidroksi aseton fosfat dan gliseraldehida 3-fosfat
f. Gliseraldehida fosfat dioksidasi oleh transfer elektron sehingga H+ ditambahkan ke
NAD+ yang membentuk NAOH. Reaksi berlangsung secara eksergonik. Energi yang
dilepaskan kemudian digunakan untuk mengikat gugus fosfat yang selalu ada dalam
sifosol sehingga terbentuk 1,3-Bisfosfatliserat
g. Gugus fosfat ditransfer ke ADP sehingga menghsilkan ATP sementara itu, gula
berubah menjai 3-fosfogliserat
h. Enzim fosfogliseromutose merelokasi atau memindahkan gugus fosfat sehingga
terbentuk 2-fosfogliserat
i. Enzim analase membentuk ikatan ganda dalam substrat dengan cara mengekstrasi
molekul air membentuk fosfoenolpiruvat (PEP)
j. Terakhir glikolisis ini menghasilkan ATP dengan mentrasfer gugus fosfat dari PEP ke
ADP sehingga fosfoenolpiruvat (PEP) berubah menjadi asam privuat (beratom 3C)

2.2 Dekarboksilasi Oksidatif (Reaksi Transisi)

merupakan reaksi diantara glikolisis dan siklus krebs, yaitu reaksi pengubahan molekul asam
piruvat (beratom 3C) menjadi asetil KO-A (Beratom 2-C). Reaksi ini terjadi dalam matriks
mitokondria. Asam piruvat bereaksi dengan NAD+ (Nikotinamide Adenine Dinacleotide) dan
Ko-A (Koenzim A) membentuk senyawa asetil Ko-A. Reaksi tersebut akan menghasilkan 2
asetil Ko-A dan 2 NAOH serta melepaskan 2 CO2

2.3 SIKLUS KREBS (SIKLUS ASAM SITRAT)

adalah reaksi pada siklus krebs terjadi dalam matriks mitokondria hasil akhir siklus krebs,
yaitu 6 NAOH, 2 FAOH2, 2 ATP, dan 4CO2

a. Asetil Ko-A masuk ke siklus krebs dengan melepaskan Ko-A, 2 atom karbonnya
berkaitan dengan asam oksaloasetat (4C) membentuk asam sitrat (6C)
b. Satu molekul air (H2O) dikeluarkan dan satu molekul air yang lainnya ditambahkan
kembali sehingga asam sitrat (6C)
c. Asam isositrat melepaskan gugus karboksil (CoO) dalam bentuk CO 2 dan
memberikan atom hidroen beserta elektronnya kepada NAD + untuk membentuk
NADH- sementara itu, asam isositrat (6C) berubah menjadi asam x ketoglutarat (5C)
d. Asam x ketoglutarat (5C) berikatan dengan Ko-A membentuk senyawa antara suksinil
Ko-A (beratom 4C) dengan mepelaskan CO 2 dan memberikan atom hidrogen beserta
elektronnya kepada NAD+ untuk membentuk NADH kembali
e. Fosforilasi tingkat subtrat dimana dimulai dengan dilepaskan kembali Ko-A sehingga
membantu pengikatan fosfat (p) oleh GDP (guanosin difosfat) menjadi GTP
(guanosin trifosfat). GTP ini serupa dengan ATP jika menyumbangkan satu gugus
fosfat ADP. Senyawa antarasuksinil Ko-A berubah menjadi asam suksinat (4C)
f. Asam suksinat memindahkan 2 atom hidrogen dan elektronnya kepada FAD+ ( flann
adenine dinocleutide) untuk membentuk FADH2 Asam suksinat berubah menjadi
asam fumarat (4C).
g. Asam fumarat berikatan dengan H2O membentuk asam malat (4C) yang kemudian
mentransfer kembali atom H dan elektronnya ke NAD+ sehingg membentuk NADH
dan asam malat berubah menjadi asam oksalosetat (4C) yang akan digunakan dalam
siklus krebs selanjutnya

2.4 RANTAI TRANSPOR ELEKTRON

a. NADH yang dihasilkan pada glikolisis, dekarbolisis oksidatif, dan siklus krebs
melepaskan e- + H+ menjadi NAD+, NAD+ masuk kembali ke siklus reaksi
b. Elektron (e-) dari NADH ditransfer ke FMN (Flavin mononucleotide) kemudian ke
Fe+S (Protein besi sulfur)
c. FAOH2 yang dihasilkan pada siklus krebs melepaskan 2e-+ 2H+ menjadi FAD+,FAD+
masuk kembali ke siklus krebs
d. e- dari FADH2 ditransfer ke Fe+S (Protein besi sulfur)
e. e- dari Fe+S ditransfer secara berturut-turut ke Q ( ubikuinon / koenzim )
f. Elektron dari Q selajutnya ditransfer ke sitokrom, yaitu secara berturut turut cyt b,
Fe+S, cyt c1, cyt c, cyt a, cyt a3. Sitokrom mempunyai gugus heme dengan empat
cincin organik yang mengeliingi atom besi tunggal. Atom besi inilah yang
memindahkan elektron
g. Thap terakhir, cyt a3, mentransfer elektronny ke oksigen, kemudian oksigen ( ½ O2)
menangkap 2H+ sehingga terbentuk H2O (air)
h. Setiap perpindahan elektron akan dilepaskan energi yang digunakan oleh ADP untuk
mengikat B sehingga terbentuklah ATP
i. Dalam reaksi redoks, senyawa-senyawa mentransfer atau melepas elektron dalam
keadaan teroksidasi, tetapi ketika menangkap elektron dalam keadaan tereduksi.

Maka Hasil Hasil dari setiap Respirasi dan tempat terjadinya yaitu pada glikolisis yang
terjadi di sitosol menghasilkan 2 ATP + 2 NADH = 8 ATP, Reaksi Transisi yang berada
di sitosol menghasilkan 0 ATP + 2 NADH = 6 ATP, dan siklus skrebs menghasilkan 2
ATP + 6 NADH + 2 FADH = 24 ATP, maka terdpat 38 total ATP.

3. FERMENTASI (RESPIRASI ANAEROB)

Resiparsi Anaerob adalah reaksi repsirasi yang tidak melibatkan penggunaan oksigen
sebagai penerima elektron terakhir. Atau bisa juga disebut fermentasi

3.1 Fermentasi asam laktat

yaitu fermentasi yang hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot
dalam kondisi anaerob. Prosesnya adalah sebagai berikut

1. Glikolisis (glukosa => asampiruat): C6H12O6 => 2C2H5OCOOH + Energi


2. dehidrogenasi asam piruvat: 2C2H3OCOOH + 2NADH2 => 2C2H5OCOOH + 2NAD
yang membentuk 2 ATP

3.2 Fermentasi alkohol

sebanyak satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP. Reaksi
ringkasnya bisa dituliskan seperti C6H12O6 => 2 C6H5OH + 2CO2 + 2NADH2 + Energi,

1. Glikolisis (Glukosa => asam piruvat): C6H12O6 => 2C2H5OCOOH + Energi


2. Dekarboksilasi asam piruvat: 2C2H5OCOOH => CH3CHO + CO2
3. Dehidrogenasi asetaldehid: 2CH3CHO + 2NADH2 => 2C2H5OH + 2NAD

3.3 Fermentasi asam cuka

merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi
ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang
dihasilkan 5x lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob
dengan reaksi:

C6H12O6 => 2C2H5OH => 2CH3COOH + H2O + 116 Kal

4. Oksidasi β asam lemak

Oksidasi β asam lemak merupakan proses kimiawi yang mengubah lemak (asam lemak)
menjadi ATP, banyak ATP yang dihasilkan bergantung pada kandungan atom Carbon dari
jenis lemak tertentu. Misalnya, asam lemak mengandung 6 atom C akan menghasilkan 45
ATP, asam palmitat memiliki 16 atom C akan menghasilkan 130 ATP, sedangkan asam
stearat yang mengandung 20 atom C akan menghasilkan 164 AT

Asam lemak merupakan sumber energi penting bagi berbagai jaringan tubuh, beberapa
jaringan bahkan lebih cenderung memakai asam lemak daripada glukose untuk memenuhi
kebutuhan energinya. Mesikipun demikian, asam lemak memiliki keterbatasan dalam
perannya sebagai bahan penghasil energi misalnya sawar otak dan saraf tidak dapat ditembus
asam lemak sehingga tidak mungkin memperoleh bahan sumber energi ini dari darah.
Eritrsosit. walaupun dapat mengambil asam lemak dari darah. lak memiliki mitokondria.
tempat berlangsungnya metabolisme untuk membangkitkan energi dari asam lemak.
Akibatnya, jaringan-jaringan tersebut amat bergatung pada glukosa sebagai sumber energi.

Asam lemak merupakan bahan bakar utama yang dapat diperoleh secara langsung dari
diet maupun dibentuk dari zat lain yang terdapat dalam makanan. Asam lemak disimpan di
dalam sel sebagai lemak (trigliserida) yang kemudian dibebaskan dan diangkut melalui
peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan berbagai jaringan, terutama otot

Pembakaran asam lemak menjadi CO2 dan H2O terjadi di dalam mitokondria.
Pemindahan elektron dari asam lemak ke oksigen pada mitokondria menghasilkan ATP.
Pembakaran tersebut terjadi dua tahap, tahap yang pertama, asam lemak dioksidasi secara
berturut-turut sehingga seluruh atom karbonnya berubah menjadi asetil Ko-A, Asetil Ko-A
kemudian dioksidaasi pada daur asam piruval. Pada tahap kedua terbentuknya ATP dengan
cara fosforilasi oksidatif
5. HIDROLISIS PROTEIN

Protein adalah poliamida, hidrolisis amida akan menghasilkan asam karboksilat dan amin.
Ikatan amida yang menghubungkan asam amino disebut ikatan peptida. Hidrolisis protein
merupakan pemutusan rantai peptida sehingga terbentuk peptida pendek atau asam amino
bebas.

Hidrolisis protein terjadi bila protein dipanaskan dengan asam, alkali kuat atau dengan
penggunaan enzim yang akan disertai dengan pembebasan asam amino penyusun molekul
protein. Semua protein akan menghasilkan asam amino bila dihidrolisis, tetapi ada beberapa
protein yang disamping menghasilkan asam amino juga menghasilkan molekul-molekul yang
masih berikatan

Protein seperti halnya lipid sebelum memasuki sel dihidrolisa dahulu menjadi asam
amino oleh enzim protease dalam saluran pencernaan. Asam amino ini selanjutnya ditransfer
oleh darah ke dalam sel dan di sini dioksidasi membentuk ATP.
DAFTAR PUSTAKA

Purwoko, Agung, Ajib Setiyo, Traju Ismono, 2019, Erlangga X-Press UN SMA/MA 2019
Biologi. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Irnaningtyas, 2015, Biologi Untuk Sma/Ma Kelas XII, Penerbit Erlangga: Jakarta.

Sari, Melinda Mareta, Mariatul Kiftiah, Yundari, 2019. “Kestabilan Lyapunov Pada
Pemodelan Respirasi Selular Dengan Petri Net Berwaktu”, Penerbit Bimaster: Pontianak

https://www.britannica.com/science/catabolism

https://www.alodokter.com/katabolisme-cara-kerja-tubuh-dalam-menghasilkan-energi

https://sikola.unhas.ac.id/main/lp/lp_controller.php?
cidReq=18Y02111102&id_session=18665&gidReq=0&gradebook=0&origin=&action=view
&lp_id=8941

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jbmstr/article/view/30515/75676579649

https://journal.uny.ac.id/index.php/medikora/article/download/4718/4065#:~:text=Beta
%20oksidasi%20merupakan%20proses%20kimiawi,Carbon)%20dari%20jenis%20lemak
%20tertentu.

https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/9923/bab3.pdf?
sequence=5&isAllowed=y#:~:text=Hidrolisis%20protein%20terjadi%20bila
%20protein,asam%20amino%20penyusun%20molekul%20protein.

Anda mungkin juga menyukai