NIM :P1337434223060
KELAS :Reg A
A. KATABOLISME
Katabolisme adalah proses memecah molekul-molekul besar dan
kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana, kebanyakan diubah menjadi
energi. Bentuk sederhana ini kemudian akan menjadi bahan bakar untuk
terjadinya reaksi anabolisme, yaitu molekul- molekul kecil dibangun menjadi
molekul yang lebih besar.
Melalui reaksi katabolisme, makanan yang sudah dikonsumsi dan
masuk ke organ pencernaan kita akan dipecah oleh enzim yang ada di dalam
sistem pencernaan. Protein dipecah menjadi asam amino, yang bisa
digunakan sebagai sumber energi ketika tubuh membutuhkannya. Asam amino
juga bisa didaur ulang untuk membuat protein atau dioksidasi menjadi urea.
Selain memecah protein, katabolisme juga bisa memecah glikogen menjadi
glukosa. Karbohidrat sederhana ini kemudian akan melalui proses oksidasi
yang dinamakan glikolisis. Dari reaksi inilah energi dihasilkan. Sedangkan
lemak akan melalui proses pemecahan yang disebut hidrolisis. Proses ini
menghasilkan asam lemak dan gliserol, yang selanjutnya akan melalui reaksi
glikolisis dan reaksi biokimiawi lainnya hingga terbentuklah energi. Energi
yang dihasilkan dari proses-proses di atas disimpan sebagai molekul
adenosine triphosphate (ATP).
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah proses penguraian senyawa organik
menggunakan oksigen bebas. Respirasi ini berlangsung di dalam organel
sel yang disebut mitokondria. Semisal saat kita mengonsumsi makanan
yang mengandung glukosa, misalnya nasi, setiap molekul glukosa akan
dipecah melalui empat tahap sampai dihasilkan energi. Adapun beberapa
tahapan dalam respirasi aerob yang harus kamu tahu adalah sebagai
berikut:
1) Glikolisis
Glikolisis merupakan tahap pertama respirasi aerob yang terjadi
di dalam sitoplasma atau sitosol. Pada tahap ini molekul glukosa akan
diuraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hasil penguraian
molekul glukosa pada glikolisis berupa 2 molekul ATP, 2 molekul
asam piruvat, dan 2 molekul NADH. Untuk lebih lengkapnya,
perhatikan bagian berikut.
ATP (adenosin trifosfat) merupakan sumber energi yang
nantinya digunakan untuk transpor aktif menuju mitokondria. Untuk 2
molekul NADH yang dihasilkan akan ditransfer ke tahap transpor
elektron.
Urutan proses yang terjadi pada bagian di atas adalah sebagai berikut.
a) Glukosa diubah menjadi glukosa, 6-fosfat disertai pemecahan ATP
menjadi ADP. ATP harus dipecah menjadi ADP karena dibutuhkan
sumber energi.
b) Glukosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 6-fosfat.
c) Fruktosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 1,6-bifosfat disertai
pemecahan ATP menjadi ADP.
d) Fruktosa, 1,6-bifosfat (6 atom C) dipecah menjadi 1 molekul
gliseraldehid 3 fosfat atau PGAL (3 atom C) dan 1 molekul
dihidroksiaseton fosfat atau DHAP (3 atom C). Molekul DHAP
diubah menjadi senyawa PGAL, sehingga terbentuk 2 molekul PGAL.
e) Molekul PGAL diubah menjadi senyawa 1,3-bifosfogliserat dengan
cara mengikat Pi (fosfat organik). Setiap 1 molekul PGAL
menghasilkan 1 NADH.
f) 1,3-bifosfogliserat diubah menjadi 3-fosfogliserat. Pada reaksi ini,
dihasilkan ATP sebagai sumber energi.
g) 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat.
h) 2-fosfogliserat diubah menjadi senyawa fosfoenolpiruvat (PEP).
i) Fosfoenolpiruvat diubah menjadi asam piruvat disertai pembentukan
ATP.
2) Dekarboksilasi Oksidatif
Tahap kedua setelah glikolisis adalah dekarboksilasi oksidatif.
Tahap ini berlangsung di dalam mitokondria. Reaksi pertama diawali
dengan perubahan asam piruvat menjadi asetil koenzim A (asetil
koA). Perubahan tersebut menghasilkan molekul CO2 dan NADH.
Artinya, satu molekul asam piruvat akan menghasilkan 1 molekul
asetil koA, CO2, dan NADH. Oleh karena pada tahap glikolisis
dihasilkan 2 asam piruvat, maka dekarboksilasi oksidatif
menghasilkan 2 molekul asetil koA, 2 molekul CO2, dan 2 molekul
NADH. Berikut ini tahap dekarboksilasi oksidatif.
Urutan prosesnya adalah sebagai berikut.
3) Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan ketiga dari serangkaian proses
respirasi aerob. Pada tahap ini akan dihasilkan 2 molekul ATP, 6
molekul NADH, 2 molekul FADH2, dan 4 molekul CO2. Untuk
urutan prosesnya adalah sebagai berikut.
.
4) Transpor Elektron
Tahap ini merupakan tahap akhir pada respirasi aerob yang
disertai pembentukan ATP paling banyak. Transpor elektron
berlangsung di dalam krista, yaitu membran dalam mitokondria.
Reaksi yang berlangsung di dalam transpor elektron adalah reaksi
reduksi dan oksidasi antara senyawa NADH dan FADH2. Kedua
senyawa tersebut dihasilkan dari tahapan sebelumnya. Senyawa yang
terlibat dalam transpor elektron adalah koenzim Q, sitokrom B,
sitokrom C, sitokrom A, sitokrom A3, dan oksigen.
Adapun penjabaran bagian di atas adalah sebagai berikut.
a) NADH mampu menghasilkan elektron berenergi tinggi melalui
proses oksidasi. Lalu, elektron tersebut ditransfer ke koenzim Q.
Oleh karena tingginya energi elektron, ADP dan fosfat anorganik
bersatu membentuk ATP.
b) Koenzim Q akan dioksidasi oleh sitokrom B. Akibatnya,
koenzim Q akan melepaskan elektron dan 2 ion H+.
c) Sitokrom B akan dioksidasi oleh sitokrom C, sehingga dihasilkan
energi cukup tinggi. Akibatnya, ADP dan fosfat anorganik akan
bersatu membentuk ATP.
d) Selanjutnya, sitokrom C akan mereduksi sitokrom A.
e) Sitokrom A akan mengoksidasi sitokrom A3. Reaksi ini juga
memicu bersatunya ADP dan fosfat anorganik membentuk ATP.
f) Sitokrom A3 dioksidasi oleh sebuah atom oksigen. Hasil akhir
dari reaksi ini adalah terbentuknya molekul H2O.
2. Reapirasi Anaerob
B.METABOLISME
Metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia dalam sel yang melibatkan enzim
dalam tubuh makhluk hidup yang tujuan menghasilkan energi. Tujuan proses
metabolisme memiliki empat fungsi, pertama mengubah nutrisi makanan
menjadi presekutor untuk membangun biomolekul sel. Kedua, mengonversi
nutrisi makanan menjadi bahan bakar untuk menyusun unit-unit pembangun
menjadi protein, asam nukleat, lipid, polisakarida, dan komponen lain. Ketiga,
untuk memperoleh energi kimia dalam bentuk ATP dari hasil degradasi zat-zat
makanan yang kaya energi yang berasal dari lingkungan. Keempat,
mengeliminasi zat sisa yang tidak diperlukan dan mengeluarkan racun dari
tubuh
PENGERTIAN SISTEM TRANSPORT SEL
Sistem transportasi sel adalah proses keluar masuknya bahan
atau zat dari dan ke dalam sel. Bagian sel yang memegang peranan
dalam proses keluar masuknya zat adalah membran sel, karena
membran sel bersifat permeabel atau dapat dilalui semua zat, baik
padat maupun cair.